You are on page 1of 1

a.

Woyla arc and Sumatera


Menurut Wajzer et al. (1991) dan Barber (2000), grup Woyla merupakan bagian dari busur
intra-samudera (intra-oceanic arc) dan accretionary complex yang kemudian menjadi
sutur (pinggiran lempeng) Sumatera yang ditutupi oleh Laut Tethyan pada Jura Akhir
sampai Kapur Awal. Aktivitas tersebut mulai aktif di Jura Akhir dan menyusup ke Pulau
Sumatera sekitar 90 Ma. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Cameron et al (1980)
menjelaskan bahwa bagian barat dari Woyla arc diendapkan diatas blok continental yang
dikenal dengan Sikuleh Continental Fragment. Blok ini tersusun dari batuan metamorf
berupa kuarsit, filit abu-abu, meta lanau, dan granit yang diterobos oleh Riolit tersier dan
breksi Mo-bearing.
Menurut Metcalfe (1996), blok Woyla berasal dari pecahan fragmen NW Australia tetapi
menurut Barber (2000); Crow (2005) tidak ada satupun mikrokontinental blok yang
menghujam pinggiran Sundaland pada masa Kapur. Mereka menginterpretasikan bahwa
fragmen Sikuleh dan Natal yang menjadi bagian dari Woyla arc merupakan intra-oceanic
crust.

b. Sabah – NW Sulawesi
Blok Sabah – NW Sulawesi menurut Macpherson et al. (2010) adalah komponen purba
yang menjadi penyusun dari lempeng Sabah yang dikenal dengan Archaean. Hal ini
mengacu pada ditemukan singkapan basalt dan andesit basaltik berusia Plio-Plistosen di
Semenanjung Semporna di bagian selatan Sabah, Malaysia. Sedangkan menurut Hennig
(2014) blok ini merupakan bagian dari pecahan Australia. Pendapat ini bedasarkan
penentuan umur dari populasi mineral Zircon pada batuan metamorfik tua dan granitoid di
NW Sulawesi memiliki kesamaan dengan batuan pada kepala burung Papua. Dari
penelitian ini diinterpretasikan sebelum Masa Eosen dimana Laut Sulawesi terbentuk
akibat rifting bagian selatan Sabah dan NW Sulawesi merupakan satu kesatuan blok
continental.

c.

You might also like