You are on page 1of 4

56

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Nilai Kekuatan Fatik Nilon Termoplastik Murni, Nilon Daur Ulang
dan Kombinasi 60% Nilon Murni dengan 40% Nilon Daur Ulang
Kekuatan fatik diuji dengan menggunakan alat Servohydraulic Tester: MTS
Bionix 858 dengan memberikan siklus tarik tekan dengan beban yang berulang yaitu
50% dari ultimate stress sampel tersebut mengalami kegagalan atau putus dan secara
otomatis akan memutus arus ke motor. Ultimate stress dari sampel tersebut dapat
diketahui dengan melakukan uji tarik dan dinyatakan dalam satuan MPa. Kekuatan
fatik sampel tersebut dihitung berdasarkan jumlah siklus pembebanan. Nilai kekuatan
fatik terkecil pada kelompok A adalah 15,29 x 10 5 siklus pembebanan, yang terbesar
adalah 18,25 x 105 siklus pembebanan pada 50% ultimate stress yaitu, 18,05 MPa.
Nilai kekuatan fatik terkecil pada kelompok B adalah 9,77 x 10 5 siklus pembebanan,
yang terbesar adalah 11,09 x 105 siklus pembebanan pada 50% ultimate stress yaitu,
15,2 MPa. Nilai kekuatan fatik terkecil pada kelompok C adalah 11,11 x 10 5 siklus
pembebanan, yang terbesar adalah 14,86 x 105 siklus pembebanan pada 50% ultimate
stress yaitu, 17,95 MPa (Tabel 5).4
Nilai rerata kekuatan fatik dianalisis dengan uji Univarian. Nilai rerata
kekuatan fatik pada kelompok A adalah 16,87 x 10 5 siklus pembebanan, dengan
standar deviasi sebesar 1,06 x 105. Nilai rerata kekuatan fatik pada kelompok B
adalah 10,25 x 105 siklus pembebanan, dengan standar deviasi sebesar 4,95 x 10 4.
Nilai rerata kekuatan fatik pada kelompok C adalah 12,99 x 105 siklus pembebanan,
dengan standar deviasi sebesar 1,23 x 105. (Tabel 5).
57

Tabel 5. Nilai kekuatan fatik pada nilon termoplastik murni, nilon daur ulang, dan
kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang

Kekuatan Fatik ( jumlah siklus pembebanan)


Kelompok A Kelompok B (Nilon Kelompok C
No.
(Nilon termoplastik daur ulang) (Kombinasi 60%
Sampel
murni) nilon murni dengan
40% nilon daur
ulang)
1 16,20 x 105 10,47 x 105 14,86 x 105 *
2 18,25 x 105 * 11,09 x 105 * 13,66 x 105
5 5
3 18,10 x 10 10,30 x 10 13,80 x 105
4 16,58 x 105 10,16 x 105 12,92 x 105
5 17,93 x 105 9,77 x 105 ** 11,48 x 105
5 5
6 15,29 x 10 ** 9,83 x 10 12,18 x 105
7 16,31 x 105 10,96 x 105 11,11 x 105 **
5 5
8 15,93 x 10 9,92 x 10 13,02 x 105
9 17,23 x 105 9,82 x 105 13,95 x 105
5 5
SD 16,87 x 10 ± 10,25 x 10 ± 12,99 x 105 ±
1,06 x 105 4,95 x 104 1,23 x 105
Keterangan: * nilai terbesar
** nilai terkecil

4.2 Perbedaan Nilai Kekuatan Fatik Nilon Termoplastik Murni, Nilon


Daur Ulang dan Kombinasi 60% Nilon Murni dengan 40% Nilon Daur Ulang
Perbedaan nilai kekuatan fatik nilon termoplastik murni, nilon daur ulang dan
kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang dianalisis dengan
menggunakan uji ANOVA satu arah. Sebelum pengujian ANOVA, dilakukan uji
normalitas data untuk mengetahui bahwa sebaran data normal dengan menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas data diperoleh bahwa nilai signifikansi
p = 0,2 untuk kelompok A, B dan C (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data yang
diperoleh normal.
Setelah dilakukan uji normalitas data, maka dilakukan uji homogenitas data
untuk mengetahui bahwa data tersebut homogen dengan menggunakan uji Levene.
Hasil uji homogenitas diperoleh nilai 3,375 dengan tingkat signifikansi p = 0,051
58

(p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh homogen. Dari hasil uji
ANOVA diperoleh signifikansi p = 0,0001 (p < 0,05) hal ini berarti terdapat
perbedaan kekuatan fatik yang signifikan antara kelompok A, kelompok B, dan
kelompok C (Tabel 6).

Tabel 6. Perbedaan nilai kekuatan fatik nilon termoplastik murni, nilon daur ulang
dan kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang

Kekuatan Fatik ( jumlah siklus pembebanan)


n SD P
Kelompok
A 9 16,87 x 105 ± 1,06 x 105
0,0001*
B 9 10,25 x 105 ± 4,95 x 104
C 9 12,99 x 105 ± 1,23 x 105
Keterangan: * signifikan

4.3 Pengaruh Penambahan 60% Nilon Murni ke dalam Nilon Daur Ulang
terhadap Kekuatan Fatik Basis Gigi Tiruan Nilon Termoplastik
Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna maka
dilakukan uji LSD (Least Significant Different). Berdasarkan hasil uji LSD terlihat
perbedaan yang bermakna terdapat pada kelompok A dengan kelompok B dengan
nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kelompok B dan C dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05)
serta kelompok A dan C dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05) (Tabel 7). Berdasarkan uji
statistik, terlihat bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok A dan C.
Akan tetapi, nilai kekuatan fatik pada kelompok B lebih kecil dibandingkan
kelompok C. Berdasarkan hal tersebut, kelompok C memiliki kekuatan fatik yang
lebih baik dibandingkan kelompok B, maka hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh
penambahan 60% nilon murni ke dalam nilon daur ulang terhadap kekuatan fatik
basis gigi tiruan nilon termoplastik.

Tabel 7. Pengaruh penambahan 60% nilon murni ke dalam nilon daur ulang terhadap
kekuatan fatik basis gigi tiruan nilon termoplastik
59

Kelompok Kelompok A Kelompok B Kelompok C


Kelompok A - p = 0,0001* p = 0,0001*
Kelompok B p = 0,0001* - p = 0,0001*
Kelompok C p = 0,0001* p = 0,0001* -
Keterangan: * signifikan

You might also like