Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Biomol
Laporan Praktikum Biomol
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa/mahasiswi dapat:
1. Melakukan isolasi DNA dari darah
2. Memahami prinsip dasar PCR dan Elektroforesis Agarose
3. Menggunakan alat elektroforesis dengan benar untuk membaca nilai base
pair fragment DNA
4. Mengolah data yang diperoleh dari praktikum untuk memperoleh base pair
fragment DNA
5. Mengumpulkan data dari hasil praktikum.
C. CARA KERJA
ProtoKol 1 :
Ekstraksi RNA virus dengue dari sampel serum menggunakan QIAamp Vira Mini
Kit
Ekstraksi RNA dikerjakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tabung diberi label dank ode sampel kemudian sebanyak 560 Ul Buffer AVL
dimasukkan kedalam tabung mikro 1,5 mL kemudian 5,6 µLCarrier RNA
diatmbahkan dan homogenkan,
2. Sebanyak 140 µL serum dimasukkan kemudian vortex selama 15 detik dan
inkubasi selama 10 menit pada suhu ruang,
3. Sentrifugasi beberapa detik, sebanyak 500 µL ethanol (96-100%) ditambahkan
kemudian vortex selama 15 detik, lalu sentrifugasi beberapa detik,
4. Sebanyak 630 µL solution masukkan kedalam QIAamp Mini spin column
kemudian sentrifugasi pada kecepatan 8.000 rpm selama 1 menit, tabung
collection yang berada di bawah QIAamp Mini spin column terdapat filtrate
dibuang dang anti dengan tabung collection yang baru,
5. Ulangi prosedur diatas sebanyak 630 µL sisa solution kemudian masukkan
kedalam QIAamp Mini spin column, sentrifgasi pada kecepatan 8.000 rpm
selama 1 menit, kemudian pindahkan QIAamp Mini spin column kedalam tabung
collection yang baru, sebanyak 500 µL Buffer AW1 masukkan kedalam QIAamp
Mini spin column,
6. Sentrifugasi pada kecepatan 8.000 rpm selama 1 menit, kemudian QIAamp Mini
spin column kedalam tabung collection yang baru, sebanyak 500 u L Buffer
AW2 masukkan kedalam QIAamp Mini spin column,
7. Sentrifugasi pada kecepatan 13.000 rpm selama 3 menit, pindahkan QIAamp
Mini spin column kedalam tabung mikro 1,5 Ml yang baru dan sentrifugasi pada
kecepatan 13.000 rpm selama 1 menit,
8. Pindahkan QIAamp Mini spin column kedalam tabung mikro 1,5mL yang baru,
sebanyak 60µL LAVE dimasukkan kedalam QIAamp Mini spin column, dan
inkubasi selama 1 menit pada suhu ruang,
9. Sentrifugasi pada kecepatan 8.000 rpm selama 1 menit, buang QIAamp Mini spin
column dan hasil saringan berupa RNA pada tabung mikro 1,5 mL kemudian
disimpan di freezer pada -80o C.
PROTOKOL 2 :
Protocol RT-PCR (Reverse Transcriptase-PCR) untuk deteksi dan serotype DENV
Dalam tabung PCR berisi campuran reaksi RT-PCR yang terdiri dari komponen
berikut :
Komponen Jumlah µL
Nuclease-free water 6.5
0.1 M DTT 1
10 m M Dntp Mix 1
D2 Primer (10 pmol) 0.5
RNA 6
-Sentrifuge sebentar-
-inkubasi pada suhu 65o C selama 5 menit, letakkan segera ke dalam es lalu
tambahkan-
5x first standard duffer 4
RNAse Out 0.5
Super script III RT 0.5
TOTAL 20
Protocol 4 :
Protocol untuk gel agarose elektroforesis
1. Sebanyak 1,2 gr agarose ditimbang lalu masukkan kedalam Erlenmeyer,
kemudian sebanyak 60 m L TBE masukkan dan homogenkan,
2. Larutan dipanaskan sampai bening, kemudian dinginkan dirasa hangat-hangat
kuku dan sebanyak 6 µL sybrsafe dimasukkan, kemudian homogenkan tuang
kedalam cetakan gel dan tunggu sampai memadat.
3. Cetakan sumur dilepas dan memasukkan gel kedalam alat elektroforesis,
kemudian larutan TBE 1 X perlahan dituang kedalam alat sampai gel tergenang,
sebanyak 4 µL loading gel campurkan up-down dengan produk seerotipe,
kemudian masukkan kedalam sumur gel sebanyak 20 µL,
4. Sebanyak 1 µL DNA leader 100 bp sebagai marker kedalam semur berikutnya,
kemudian melakukan running pada alat elektroforesis dengan tegangan sebagai
berikut :
Tegangan 80V
Arus 200Ma
Waktu 45 menit
5. Lakukan pencatatan hasil dan foto gel.
E. KESIMPULAN
-Teknologi PCR digunakan untuk memperbanyak sampel DNA.
- DNA yang diperoleh dari darah lebih banyak daripada DNA.
- Pada saat memanen sel dari sel epitel, mulut dalam keadaan bersih dan saat
menggosok bagian dalam pipi harus tepat, jika tidak tepat DNA tidak akan
diperoleh.
- Marker yang hasil dari elektroforesis bertumpuk diakibatkan karena saat
memasukkan marker ke dalam sumur kurang hati-hati dan mungkin
diakibatkan karena kurangnya waktu saat elektroforesis.
- Dari hasil elektroforesis yang diperoleh hanya band yang berasal dari darah,
sedangkan yang berasal dari sel epitel tidak terlihat.
- Setelah data diinterpretasikan ke dalam grafik diperoleh basepair dari
fragment DNA darah adalah 469.31 bp dengan jarak band 7.5 cm. Hal ini
tidak sesuai dengan primer yang digunakan.