Professional Documents
Culture Documents
Pembiayaan Syariah Salatiga
Pembiayaan Syariah Salatiga
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Yuliyanti
201 08 027
JURUSAN SYARI’AH
2011
STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN
DALAM PENCAPAIAN TARGET
DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)
CABANG SALATIGA
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Yuliyanti
201 08 027
JURUSAN SYARIAH
SALATIGA
2011
MOTTO
kusayangi :
Ibu dan Bapak (Jasmo dan Maftukhah) yang telah memberi dukungan
serta Keponakanku yang lucu-lucu (iLa, Riska, Naila, Niena, Miz’al & Citos) atas
dukungannya.
Keluarga besarku yang tidak dapat aku sebutkan satu per satu terimakasih.
ﺍ `
ﺯ z ﻕ q
ﺭ r ﻑ f -
Catatan:
Bila diikuti oleh huruf qamariyah ditulis al, misalnya ; اﻟـﻜﺎﻓـﺮونditulis al-
kâfirûn. Sedangkan, bila diikuti oleh huruf syamsiyah, huruf lam diganti dengan
ditengah kalimat ditulis t, misalnya; زﻛﺎة اﻟـﻤـﺎلditulis zakât al-mâl, atau ﺳـﻮرة
Segala puji bagi ALLAH SWT, penguasa setiap hembus nafas, pemilik jiwa
yang penuh cinta, Tuhan yang teramat sayang pada hamba-hamba. Dia jadikan hamba
sebagai ujian bagi hamba lainnya, Dia jadikan pula penolong bagi lainnya.
terkasih, Muhammad bin Abdullah, yang selalu mengajari kita agar amanah dalam
kesemuanya itu dapat mengilhami kita dalam menegakan syiar ISLAM, Amin.
Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk
Syariah, STAIN Salatiga. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tentunya penyusun
bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun sangat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
1. Allah SWT.
4. Bapak Anton Bawono S.E. M,Si, selaku pembimbing Tugas Akhir, yang telah
5. Bapak Abdul Aziz NP. MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan
Syari’ah.
7. Segala cinta dan kasih sayang ke-dua Orang Tuaku (Jasmo dan Maftukhah),
Adikku (Uma) serta keponakannku yang lucu (iLa, Riska, Naela, Niena, Mis’al &
Citos).
9. Bapak Sri Wijoyono Aji, Bapak Arief Zanuar, Mbk Dewi, Mbk Ira, Mbk Maya,
Mbk Ganis, Mas Zuhair, Maz Rifqi, Mas Asep, Mas Hariyanto, Mas Yogi dan
10. Teman-teman CS qu Tukha, Surty, Uleg, Layah, Tiem, Resty, Djulpa, Ardhy,
Ryan, Hasan, Fahru, Crisna, Piul, Badjuri, Adi dan semua teman-teman
Akhir.
Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penyusun harapkan. Akhirnya
penyusun sangat berharap agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun sendiri maupun bagi semua pihak yang menggunaka laporan ini.
Penyusun
Yuliyanti
201 08 027
ABSTRAK
Motto ............................................................................................................... iv
Persembahan .................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................ xi
BAB I Pendahuluan
3. Konsep Pemasaran....................................................................... 18
1. Tabungan .................................................................................... 41
2. Deposito ...................................................................................... 43
3. Giro ............................................................................................ 44
5. Jasa Produk.................................................................................. 48
1. place (tempat).............................................................................. 53
2. product (produk).......................................................................... 54
kompeten ..................................................................................... 63
A. Kesimpulan ....................................................................................... 69
B. Saran ................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
dengan pembukaan bank muamalat pada November Tahun 1991. istilah syariah
sendiri dalam Pasal 1 (angka 13) Undang-undang No. 10 tahun 1998, tentang
bahwa :
Bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau pembiayaan
kegiatan badan usaha, atau kegiatan lainya yang sesuai dengan syariah,
barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau
dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).” (Priyonggo & Heri
2004:2)
ْوَإِنﱠ ﻛَﺜِﯿﺮاً ﻣﱢﻦْ اﻟْﺨُﻠَﻄَﺎء ﻟَﯿَﺒْﻐِﻲ ﺑَﻌْﻀُﮭُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ إِﻟﱠﺎ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آﻣَﻨُﻮا وَﻋَﻤِﻠُﻮا اﻟﺼﱠﺎﻟِﺤَﺎتِ وَﻗَﻠِﯿﻞٌ ﻣﱠﺎ ھُﻢ
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
Membahas tentang ruang lingkup syariah kita tidak dapat melepas sumber
dasar dari syariah itu sendiri yaitu Al-qur’an dan Al-Hadits. Aturan syariah
diambil, didasarkan atas firman Allah dan dijelaskan dalam Khadis nabi serta
beberapa ijtihad para Alim ulama. Kemudian untuk menguatkan landasan secara
Jadi perangkat hukumnya sudah komplit dan siap untuk dilaksanakan pada suatu
konvensional hampir tidak ada perbedaan. Hal ini karena, baik di bank syariah
umum. Akan tetapi bila diamati lebih dalam, terdapat beberapa perbedaan
demikian, semua transaksi itu harus mengikuti kaidah dan aturan yang berlaku
namun prinsip titipan ini tidak sesuai dengan aturan syariah, misalnya wadi’ah,
karena dalam produk giro, tabungan maupun deposito, menjanjikan imbalan
merupakan ongkos atau biaya yang harus dibayar oleh bank. Oleh karena itu bank
harus “menjual” kepada nasabah lain (peminjam) dengan biaya bunga yang lebih
apakah perusahaan tersebut untung atau rugi. Bila spread-nya positif, dimana
beban bunga yang dibebankan kepada peminjam lebih tinggi dari bunga yang
tersebut dibagi dua, untuk bank dan untuk nasabah, berdasarkan perjanjian
bank konvensional tidak sadar uang yang ditabung dipinjamkan untuk berbagai
penyaluran dan simpanan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu
prinsip syariah. Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh ke bisnis yang
haram seperti, perjudian, minuman yang diharamkan, pornografi dan bisnis lain
juga meliputi berbagai kegiatan ekonomi dan investasi, termasuk di pasar modal
dan asuransi. Islam sebagai agama memuat ajaran yang bersifat universal dan
syariah dijadikan dasar dalam perbankan saat ini, bank secara ekonom merupakan
menyalurkan dananya. Syariah telah mempunyai aturan yang jelas tentang sistem
menyeluruh baik untuk pihak yang surplus dana maupun pihak yang minus dana,
dan ekonomi syariah secara umum akan cepat diterima untuk semua lapisan
masyarakat.
Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, serta Undang-Undang No.3 Tahun
2004 tentang perubahan Undang – Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagai pijakan dan payung hukum. Guna memberikan peluang yang
lebih besar pendirian kantor kantor bank syariah baru oleh bank umum
konvesional melalui pembukaan kantor cabang atau kantor dibawah kantor
membentuk unit syariah menjadi kantor cabang syariah. Dalam beberapa tahun
karena melihat minat masyarakat yang demikian tinggi pada produk perbankan
lahan ini tak lain adalah besarnya pangsa pasar. Pada saat krisis ekonomi dan
yang tinggi menyebabkan biaya modal sektor usaha tinggi pula sehingga berujung
pun anjlok. Di sisi lain, sistem perbankan diwajibkan terus memberi imbalan
kepada depositor sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Daya
saing sektor produksi yang rendah berdampak pula pada pengurangan peran
investasi. Selama priode krisis tersebut bank syariah yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip bagi hasil dan bukan suku bunga mampu
konvensional.
pembiayaan bermasalah yang rendah serta tak terjadi negative spread dalam
menyediakan dana investasi dengan biaya modal lebih rendah kepada masyarakat.
Tidak mengherankan apabila bank syariah pada saat itu dapat menyalurkan dana
mendasarkan diri pada sistem suku bunga sebagaimana bank konvensional tetap
survive (bertahan) dalam situasi krisis sehingga bisa dijadikan andalan dalam
tersebut kolaps. Banyak bank berguguran dan tak sedikit pula yang harus disuntik
oleh pemerintah dengan dana ratusan triliun rupiah agar perbankan nasional tidak
berangsur-angsur pulih, puluhan bank terpaksa dilikuidasi dan beberapa yang lain
masih harus disuntik modal agar sehat, keadaan itu berbeda dari bank syariah.
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI). SBI Wadiah berbeda dengan SBI
yang dijadikan investasi oleh perbankan konvensional. Jika SBI memakai suku
bunga satu atau tiga bulanan, SBI Wadiah memakai sistem bagi hasil dengan
konvensional. Prospek dan perkembangan yang makin baik tersebut tidak lepas
inisiatif strategis sesuai dengan cetak biru pengembangan perbankan syariah. Hal
ini terdorong juga dengan dikeluarkanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
pada tanggal 16 Desember 2003 mengeluarkan fatwa bahwa bunga bank termasuk
dalam kategori riba yang dikukuhkan pada 6 Januari 2004. Fatwa Majelis Ulama
Pengertian riba secara bahasa adalah tambahan, namun yang dimaksud riba dalam
ayat Al-Qur’an adalah setiap penambahan yang diambil tanpa adanya suatu
tentang bunga bank, sekarang bisa berpedoman terhadap Fatwa Majelis Ulama
Indonesia (MUI).
ini dapat disalurkan dalam beberapa kerangka usaha, salah satunya adalah
pembiayaan dengan prinsip mudharabah. Mudharabah adalah akad kerja sama
usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan seluruh (100 persen)
modal, sedangkan pihak lain menjadi pengelola. Berdasarkan atas prinsip bagi
hasil dengan bentuk penyaluran dana mudharabah penulis meneliti dan mencoba
mengkaji tentang masalah tersebut dalam suatu tulisan yang berjudul “Strategi
disertakan dalam judul penulisan ini karena tempat penelitian penulis di Bank
Mandiri Syariah. Bank mandiri merupakan bank kedua yang membuka difisi
B. Rumusan Masalah
Tujuannya adalah:
Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
perbankan.
2. Bagi Bank Syariah Mandiri Salatiga, dapat menjadi salah satu sumbangan
3. Bagi STAIN Salatiga, dapat menambah sarana informasi dan referensi bagi
Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta atau angka.
a. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak yang
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari mengutip berbagai sumber
diteliti.
Salatiga.
sumber-sumber tertulis.
c. Diskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan
ada. Pada tahap ini, setelah data tersebut tersusun maka langkah berikutnya
F. Sistematika Penulisan
Penulisan.
Marketing mix.
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
beberapa Propinsi.
familiar ditengah masyarakat. Dari sisi harga, bank syariah mandiri setiap
radio.
Muhammadiyah khususnya dan tidak menutup kemungkinan dari pihak luar. Dari
perusahaan.
dengan kesepakatan dan besarnya modal yang disetor. Selain produk tabungan
bahwa BTN syariah mengalami kemajuan yang pesat dibanding bank-bank lain.
pembiayaan. Produk tersebut diantaranya prinsip jual beli dengan sistem angsuran
atau KPR Syariah, pembiayan modal kerja kontruksi dan UKM, prinsip sewa beli,
prinsip pesanan, dan prinsip pinjaman. Dari sekian produk tersebut KPR lah yang
Contohnya KPR syariah dari BTN syariah yang merupakan produk unggulannya.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Pemasaran
yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
pemasaran ditinjau dari proses sosial dapat didefinisikan sebagai berikut suatu
Hal ini tidak berarti penjualan dan promosi itu tidak penting, tetapi
keduanya adalah bagian dari marketing mix yang lebih besar atau bagian dari
2. Manajemen Pemasaran
dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk
c. Mengendalikan rencana.
a. Menetapkan tujuan
b. Menilai peluang
manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks dan kuat
3. Konsep Pemasaran
yang dipilih.
Definisi di atas ada empat gagasan dasar yang terkandung di dalamnya yaitu:
a. Pasar sasaran
b. Kebutuhan pelanggan
Berbagai kebutuhan pelanggan yang tidak selalu sederhana,
c. Pemasaran terpadu
bersama.
utamanya adalah hanya untuk mendapatkan laba. Akan tetapi, di sini tidak
dan dipenuhi.
dikoordinasikan dan diintegresikan. Hal ini berarti setiap orang dan setiap
bagian dalam organisasi turut ambil bagian dalam suatu usaha yang
perusahaan untuk mendapatkan laba akan tercapai. Hal ini artinya bahwa
berfungsi manajemen memiliki kontak yang paling besar dengan dunia luar
adalah :
1997:6)
diharapkan dari pasar sasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 unsur
a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu faktor
atau tidak. Harga dikatakan mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap
individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu
c. Promotion (Promosi)
penjual kepada konsumen atau pihak lain dalam saluran penjualan untuk
Media promosi yang dapat digunakan pada bisnis ini antara lain (1)
akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu sendiri.
e. People (Partisipan)
f. Process (Proses)
(Kotler, 2000:626)
variabel itu mempunyai hubungan erat satu sama yang lainnya, dimana
GAMBARAN UMUM
PT. Bank Syariah Mandiri pada awal berdirinya bernama PT. Bank Susila
Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank
Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi, atas dasar Akta Notaris: R. Soeratman,
SH., No. 146 tertanggal 10 Agustus 1973. Setelah adanya merger empat bank
pemerintah yaitu Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank
Eksport Import Indonesia (BEII) dan Bapindo pada tanggal 31 Juli 1999 menjadi
PT. Bank Mandiri (Persero), maka kepemilikan PT. Bank Susila Bakti (BSB)
PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru membuat kebijakan untuk
mendukung sepenuhnya dan melanjutkan kebijakan lama dari PT. Bank Susila
Bakti (BSB) yang bermaksud mengubah kegiatan bank dari konvensional menjadi
syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk
unit syariah. Langkah awal dilakukan dengan mengubah Anggaran Dasar tentang
nama PT. Bank Susila Bakti (BSB) menjadi PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri
berdasar Akta Notaris: Ny. Machrani Moertolo Soenarto, SH., No. 29 tertanggal
19 Mei 1999 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan
20
Maksud, tujuan dan nama bank serta seluruh Anggaran Dasar dari PT.
Notaris: Sutjipto, SH., No. 23 tertanggal 8 September 1999. Nama baru bank
September 1999.
prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat
tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT.
(BSM) bisa beroperasi secara syariah terhitung mulai hari Senin tanggal 25 Rajab
1420 H atau tanggal 1 November 1999. Kelahiran PT. Bank Syariah Mandiri
(BSM) merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT.
Bank Susila Bakti (BSB) dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang
menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) sebagai
alternatif jasa perbankan di Indonesia. Pada tahun 2003 ini, kembali memperoleh
predikat sebagai bank syariah terbaik dari majalah infobank bahkan peringkat
yang diraih mengalami peningkatan dan menjadi leader dari perbankan syariah
lainnya
telah memiliki 37 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu, dan 23 kantor kas
Jalan M.H. Thamrin No. 5 Telp. (021) 2300509, Fax. (021) 39832978, Jakarta,
10340. Sedangkan Kantor Cabang Salatiga yang merupakan lokasi penelitian ini,
pada awalnya beralamatkan di Jalan Slamet Riyadi No. 332 Telp. (0271) 742085,
742086, 741981, 733070, 712995, Fax. (0271) 742151 Solo, Jawa Tengah,
57142. Dan pada tanggal 14 Juli 2003, kantor Bank Syariah Mandiri Cabang
Solo pindah ke kantor yang baru di Jalan Slamet Riyadi No. 390 Telp. (0271)
718272 dan 718277, Fax. (0271) 719167 Solo, Jawa Tengah, 57142, dengan
bahwa operasi perbankan yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilan
margin keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas perekonomian.
Seperti terurai dalam tujuan pendirian Bank Syariah Mandiri (BSM) berikut ini:
lebih besar.
6. Menghindari Riba.
1. Visi
Visi dari Bank Syariah Mandiri (BSM) adalah menjadi bank syariah
2. Misi
Misi dari Bank Syariah Mandiri (BSM) ada enam hal, yaitu:
baik.
infaq dan shodaqoh yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial.
3. Budaya Perusahaan
a. Siddiq (Integrity), yaitu bersikap jujur terhadap diri sendiri, orang lain,
pihak lain (para pegawai dan mitra usaha) untuk meningkatkan fungsinya
D. Profil Perusahaan
Data Lembaga/Profil
c. Telepon : (0298)328558.
d. Fax : (62-21)39832989.
e. Homepage : www.syariahmandiri.co.id.
di seluruh Indonesia.
unit.
E. Struktur Organisasi
tujuan itulah, maka pada 10 januari 2011 manajemen Bank Syariah Mandiri
melakukan rekrukturisasi organisasi. Tujuannya untuk menjadikan organisasi
Bank Syariah Mandiri lebih bagus dan efisien. Hal ini dilakukan dengan
menyatukan beberapa unit kerja yang memiliki karakteristik yang sama dengan
satu deroktarat. Adapun struktur organisasi PT. Bank Syariah Mandiri Ka.
BAGAN ORGANISASI
PT. BANK SYARIAH MANDIRI
KANTOR CABANG SALATIGA
PKP Pelaksana
Pelaksana
Marketing
Support
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Salatiga
Sumber: Bank Syariah Mandiri Salatiga
Keterangan:
b. Rifqi Aditya
c. Zuhair
d. Ganis Yuanita
1. Kepala Cabang
layanan cabang yang efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah
based (berbasis biaya) dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
terkelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan target bidang operasional
efektif.
b. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan
kantor cabang.
yang berlaku.
cabang.
f. Menginput data customer & loan facility (pelanggan dan fasilitas jaminan)
(serikat barat).
4. Teller
a. Menerima setoran dari nasabah (baik tunai maupun non tunai), kemudian
a. SDI yaitu:
pegawai lainnya.
2) Menata usahakan absensi harian pegawai (pagi & sore hari), cuti
kantor.
menekannya.
13) Melakukan penyusutan atas nilai buku inventaris kantor serta aktiva
keuangan.
item.
6) Melakukan administrasi dan pengarsipan terhadap seluruh dokumen
terkait pelaporan.
a. Pembiayaan:
2) Pencairan (dropping).
1) Impor
2) Ekspor
2) Pemeriksaan dokumen.
3) Dokumen negoisasi.
4) Pengiriman dokumen.
5) Monitoring pembayaran.
1. Tabungan
maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target pada waktu
yang disepakati. Dalam hal ini pengelola (bank) diberikan kuasa penuh
barang/harta yang dititipkan maka harus dalam keadaan utuh. Dalam akad
akad.
c. Tabungan BSM
mudharabah muthlaqah.
yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai
digunakan dalam tabungan BSM dollar adalah akad wadi'ah yad adh-
dhamanah. Akad Wadi'ah yad adh- dhamanah adalah akad penitipan uang
antara pihak yang mempunyai uang dengan pihak yang diberi kepercayaan
muthlaqah.
muthlaqah.
dari Bank Syariah Mandiri, anda dapat merencanakan dengan tepat dan
Mutlaqah.
2. Deposito
a. Deposito BSM
3. Giro
Produk yang dikeluarkan oleh BSM dari simpanan giro terdiri dari:
Giro BSM Euro adalah sarana penyimpanan dana dalam mata uang
Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagi titipan yang
yaddhamanah.
b. Giro BSM
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar
menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan
prinsip wadiah yad adh-dhamanah. Akad yang digunakan adalah akad
(BSM) untuk membayar pendapatan bagi hasil atau kupon dan membayar
4. Pembiayaan BSM
Jenis jasa kredit atau penyaluran dana oleh Bank Syariah Mandiri
modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha
akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang
dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok
dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.
Akad yang digunakan adalah akad Qardh wal Ijarah. Akad Qardh wal
Ijarah adalah akad pemberian pinjaman dari bank untuk nasabah yang
disertai dengan penyerahan tugas agar bank menjaga barang jaminan yang
diserahkan.
j. Pembiayaan PKPA
pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan
ijarah.
l. Pembiayaan Umrah
tidak terbatas untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya
murabahah.
5. Jasa Produk
a. BSM Card
a. Kliring BSM
BSM RTGS (Real Tim Gross Settlement) yaitu jasa transfer uang
valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang
hitungan menit.
2) Transfer masuk yaitu pengiriman valas dari nasabah bank lain baik
7. Jasa Ivestasi
berbasis istrument pasar uang, pasar obligasi dan pasar saham dengan
jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai
dengan cepat. Akad yang digunaakan adalah akad Qardh dalam rangka
Rahn. Akad Qardh dalam rangka Rahn adalah akad pemberian pinjaman
dari bank untuk nasabah yang disertai dengan penyerahan tugas agar bank
ANALISIS DATA
bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh suatu proses atau badan
produknya akan sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Untuk itu seorang
yang taktis, artinya strategi yag disusun bukan berdasar pada lingkungan yang
bersih, jauh dari kebisingan, hanya buah pikiran para eksekutif yang
sesungguhnya. Tetapi strategi yang handal harus disusun sesuai dengan situasi,
dan mencapai tujuan Bank Mandiri Syariah. Yaitu penjualan yang maksimal serta
Bank Syariah Mandiri Salatiga dengan teori yang diperoleh pada saat duduk di
bangku kuliah.
A. Strategi Pemasaran di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga
Strategi yang diterapkan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga
segmentai pasar dan sasaran yang dituju. Hal tersebut dianalisa dan
diimplelmentasikan dari empat hal, yang dikenal dengan empat (4) P yaitu, place
1. Place (tempat)
c. Tepat berada didekat kawasan pelajar dan mahasiswa, serta dekat dengan
langsung setiap orang yang melintas di jalan tersebut akan melihat Kantor
Cabang BSM Salatiga, dan hal ini merupakan promosi secara tidak
modern minimalis. Hal ini terlihat dari bentuk bangunan yang simpel namun
elegan, desain ruangan yang simpel namun membawa nuansa nyaman dan
2. Product (produk)
dari transaksi riba, maka produk yang ditawarkan tentu saja berbeda dengan
produk bank umum atau konvensional. Perbedaan utama terletak pada prinsip
Perusahaan ini juga melakukan beberapa strategi guna bersaing dengan bank
bersaing dengan bank lain, baik konvensional maupun syariah, antara lain:
diferensiasi atau perbedaan produk dengan bank syariah lain yaitu dari
paling menonjol pada sisi akadnya. Bagi nasabah yang ingin menunaikan
ibadah haji, namun kekurangan dana akan ditalangi terlebih dahulu oleh
dimana sistem manajemen ini adalah otoritas penuh dari BSM pusat,
tuntutan jaman serta persaingan yang ada sehingga mutu dan kualitas
3. Price (harga)
Dalam menentukan harga jual baik yang berupa akad maupun saldo
harga lebih murah daripada bank lain. Karena menurut BSM melalui
4. Promotion (promosi)
bererapa saluran promosi baik yang secara langsung maupun tidak langsung.
Saluran promosi langsung yang digunakan antara lain dengan personal selling
kantor pusatnya juga berpromosi dengan beberapa hal seperti iklan melalui
mulai dari produk, keunggulan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
BSM.
Dalam hal ini pihak BSM Salatiga sebagai sponsor dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan yang dinilai bermanfaat baik bagi BSM maupun
dengan hal tersebut maka akan dapat dijadikan sarana promosi yang
produk yang dimiliki oleh pihak BSM kepada nasabah, baik perorangan
produk dalam hal pembiayaan, dan juga memberi pemaparan kepada calon
kelebihan atau manfaat produk yang dimiliki jika dibanding dengan pihak
berdiri. Jadi hal ini tidak hanya sebagai sarana promosi perusahaan tetapi
dan lingkungan.
nasabah yang akan dipandu dengan sistem pelayanan yang ada. Pelayanan
yang memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif bagi bank
teman, dan orang lain mengenai pelayanan unggul suatu bank, dan
nasabah.
dan perkataan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada
di tempat mereka berusaha dan masih banyak lainnya. Karena dengan begitu
petugas lebih leluasa dalam menjelaskan dan memasarkan produk BSM Salatiga
keberhasilan lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat di lakukan untuk
(Makhlakul, 2002:2)
Dari perspektif syariah, jemput bola dapat pula dipahami sebagai upaya
penyimpanannya untuk jangka waktu relatif lama 1 sampai 2 tahun atau lebih
dan besaran beban bagi hasil usaha ditentukan berdasarkan perhitungan yang
wajar namun tetap kompetitif. Mempunyai nilai jual yang tinggi maksudnya
cabang Salatiga berada pada kategori yang cukup baik, yaitu berdasarkan
pencapaian target pemasaran produk pembiayaan mencapai 40%-60% (per bulan).
masyarakat Indonesia dalam keadaan baik. Tidak hanya muslim saja yang
menjadi nasabah, umat kristiani dan agama lain juga antusias terhadap bank
syariah. Dalam hal ini faktor strategi pemasaran paling berpengaruh terhadap
tersebut yang merupakan kunci sukses bagi Bank Syariah Mandiri adalah strategi
pemasaran melalui promosi dan SDM Bank Mandiri Syariah sebagai pelaksana
(ketrampilan), emphaty (empati) dan lain sebagainya. Kemudian, bagi pihak BSM
Tabel 4.1
Perkembangan Pembiayaan Tahun 2010
Sumber: Bank Syariah Mandiri Salatiga
Prosentase
Jenis Pembiayaan Pertumbuhan (%) Pangsa(%)
Pembiayaan (%)
Mudharabah ٦٨.٩ ١١.٤ ٢٢.٢
syarakahMu ١١.٢ ٦.٣ ١٤.١
Piutang Mudharabah ٣٥.٨ ١٦.٨ ٥٦.١
Piutang Istishna ٥.١ ١.٢ ٠.٩
Qard ٧٧.٦ ٤.٦ ٤.٠
Ijarah ٤٨.٣ ٣.٠ ٢.٧
Total ٣٦.٤ ٤٣.٣ ١٠٠
kekuatan namun ada pula beberapa kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri:
beberapa pemasar akan tetapi dirasa kurang mencukupi dari target yang
latar belakang pemasaran tidak dijadikan sebagai tolak ukur dan acuan
sebelumnya.
b. Alasan efisiensi biaya dan tenaga pemasar
multyple role atau peran ganda, selain berperan sebagai marketing, tenaga
bermasalah dalam kreditnya. Peran ganda ini diambil oleh pihak BSM
semakin mudah dan dapat memangkas biaya tenaga pemasar. Akan tetapi
memiliki beban yang lebih. Sehingga tujuan utama untuk mencapai target
tugas yang begitu banyak, dan hilangnya motivasi. Oleh karena itu
adalah adanya control serta pelatihan yang intensif dari pihak BSM
tenaga pemasar yang berhasil juga perlu ditingkatkan, hal ini diharapkan
yang dimiliki unit usaha syariah dapat membuka konter layanan syariah di
cabang konvesional.
besaran prosentase bagi hasil yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri
prosentase bagi hasil di Bank Syariah dengan tingkat suku bunga di Bank
Konvesional. Dengan selisih sekitar dua persen (dari tingkat bungan bank
konvesional). Segmen nasabah ini masih loyal di Bank Syariah, tetapi
lebih dari itu, segmen nasabah ini bisa berpindah ke bank konvesional.
yang di lakukan oleh Bank Syariah. Hal ini dapat disiasati dengan dilakukan
promosi bersama oleh seluruh Bank Syariah yang ada termasuk bekerja sama
syariah maka yang terdengar adanya ekonomi Islam, dan itu tentu
berhubungan dan seolah-olah dikhususkan untuk masyarakat Islam.
terhindar dari sistem riba, bukan berfokus pada pelakunya akan tetapi pada
akad dan proses jual belinya. Oleh karena itu perlu adanya edukasi baik
beralih kepada sistem bagi hasil bukan merupakan perkara mudah, hal
bahwa dengan bagi hasil lebih rumit dan tingkat kepastian yang kurang.
Padahal dalam kenyataanya sistem bagi hasil jauh lebih mudah, lebih
hasilnya berbeda dengan bunga yang hanya terpatok pada berapa bunga
muslim tidak ragu-ragu lagi untuk menyimpan dananya di bank. Bank juga harus
menyambut rencana sejumlah bank lain yang juga akan beroperasi secara syariah,
dan sama sekali tidak dianggap sebagai pesaing, karena banyaknya bank syariah
promosi rutin setiap satu minggu sekali atau berapa hari sekali, dan melakukan
adanya bank syariah dan produk-produknya, agar umat muslim bisa mengenal
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dari keempat variable: place (tempat), product (produk), price (harga) dan
terhadap keputusan pembelian pada Bank Syariah Mandiri Salatiga. Aspek ini
erat kaitannya dalam hal promosi yang bersifat edukatif dan persuasif seperti
voucher pembelian, serta promo pada media luar ruang yang memuat
2. Dilihat dari kendala-kendala yang ada di Bank Syariah Mandiri Salatiga faktor
yang paling berpengaruh dalam pencapaian target adalah kurangnya sumber daya
manusia (SDM) yang tidak kompeten dan belum bisa dijadikan sebagai tolak
ukur dan acuan untuk dijadikan sebagai tenaga pemasar, akan tetapi lebih pada
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
sehingga nasabah semakin percaya terhadap peran dan manfaat Bank Syari'ah
nilai Islam.
oleh karena itu pihak Bank Syariah Mandiri lebih meningkatkan marketing mix
yang diberikan kepada nasabah dengan memotivasi kinerja karyawan agar lebih
baik, sehingga dari hal tersebut diharapkan ada peningkatan pada keputusan
Jakarta.
Yogyakarta.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Engel JF, Blackwell RD, & Miniard PW, 1996, Perilaku Konsumen. Jakarta: Bina
Aksara.
Hidayat, Bagja, 2003, BI: Fatwa MUI Meningkatkan Dana BankSyariah, Tempo
News Room.
Ilmi, Makhlakul, SM, 2002, ”Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syaria “,
Miyati, Siti, 2003, “Strategi Marketing Bank Syariah (Studi kasus Bank
Nama : Yuliyanti
Agama : Islam