You are on page 1of 3

Pengaruh Syariah Banking Terhadap Ekonomi Makro dan Mikro di Luar Negeri

Perbankan Syariah
Bank Syariah adalah salah satu lembaga yang hadir dan beroperasi sesuai dengan ajaran
Islam. Bank dalam ekonomi makro berperan sebagai lembaga intermediasi dari pihak pemilik
dana ke pihak yang defisit dana (Soemitra, 2010), untuk dikelola sehingga uang tidak
mengendap. Dana tersebut kemudian digunakan untuk jual beli di sektor riil, sehingga dalam
jangka panjang akan mendorong perekonomian.
Norma, Etika, dan Perbankan Syariah
Tulisan ekonomi Islam dari (Alam Choudhury, 2006; Khan, 2013) membahas
pentingnya etika manusia dalam kegiatan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan. Menurut
keduanya, manusia adalah pelaku ekonomi yang menjadi sentral seluruh kegiatan ekonomi.
Etika dan moral dalam berekonomi menjelaskan tujuan kegiatan ekonomi.
Ajaran Ekonomi Islam mengakui kedudukan harta negara dan harta pribadi. Ajaran
Islam tidak melarang orang-orang yang memiliki rezeki berlimpah, karena memandang
rezeki yang banyak adalah karunia dari Allah SWT atas kejelian seseorang dalam berusaha
(Bonner, 2017). Islam mengajarkan adanya hak orang lain di dalam harta yang kita miliki.
Harta orang lain tersebut tersalur dengan beberapa aktivitas, antara lain sedekah, zakat, infaq.
Selain itu, kesenjangan juga bisa ditutup dengan memberdayakan masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat salah satunya dengan kepercayaan dan kekuatan permodalan (Hadi, 2012).
Praktik ini dapat dilakukan oleh perbankan syariah dengan skema mudharabah (bagi hasil)
atau musyarakat (berserikat).
Perbankan syariah berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakatnya. Perlu dukungan
dari perilaku masyarakat dan peraturan pemerintah dalam mewujudkan bank syariah yang
beroperasi dengan optimal. Di samping itu, dukungan tersebut juga diperlukan dari segala
pihak dalam mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi.
Peran bank syariah
A. Pembangunan
1. Memberi andil dalam perkembangan sektor riil. Dana yang dikelolah oleh bank
syariah disalurkan pada sektor riil dan usaha yang halal. Melalui cara tersebut
membuat usaha riil terbantu, dengan begitu bank syariah juga berperan dalam
pembangunan ekonomi bangsa.
2. Melalui industri keuangan yang mengunakan sistem investasi, bank syariah mampu
menarik para investor luar negeri untuk ikut mengembangkan dananya di Indonesia.
Bank syariah dapat menarik minat investor petro-dollar, seperti Timur Tengah untuk
menanamkan modal.
3. Mendorong masyarakat untuk mengelolah keuangan masyarakat secara etis. Pada
dasarnya bank syariah menanamkan pengelolaan keuangan yang bersih dari riba,
sehingga adanya bank syariah membantu menciptakan pengelolaan keuangan secara
etis.
B. Perekonomian negara
1. Pengumpulan dana. Bank syariah dapat mengumpulkan dana dari nasabah melalui
proses investasi. Pengumpulan dana tersebut digunakan untuk mengelolah usaha dan
keuntungan diproses kembali dengan sistem bagi hasil. Hal ini menjadi salah satu cara
dalam membangun perekonomian negara agar lebih baik.
2. Penyaluran dana. Bank syariah dapat menyalurkan dana bagi nasabah untuk keperluan
usaha. Dengan cara ini, perekonomian negara juga ikut terbantu.
3. Pelayanan jasa. Peran bank syariah dalam memperbaiki perekonomian negara ialah
menyediakan pelayanan jasa.
4. Pelaksanaan kegiatan sosial. Pengelolaan perekonomian dari bank syariah juga dapat
dilakukan dengan melakukan kegiatan sosial untuk membangun perekonomian
masyarakat.
C. Bisnis
1. Membantu peminjaman dana untuk usaha mikro. Bank syariah berperan dalam
meminjamkan dana bagi masyarakat kurang mampu untuk mengembangkan usaha.
Bank tidak meminta jaminan dari pihak peminjam. Namun, usaha kecil menengah
yang dilakukan oleh nasabah minimal harus dikelolah lima anggota. Hal ini
dimaksudkan agar mempunyai kapasitas untuk merencanakan keputusan.
2. Bantuan kredit. Meskipun bank syariah memiliki peran memberikan kredit kepada
nasabah, tetapi tetap berdasarkan hukum islam, yaitu tidak menarik bunga. Kredit
diberikan kepada masyarakat yang memang membutuhkan untuk mengembangkan
usahanya. Untuk mendapatkan bantuan kredit tersebut, masyarakat juga harus
menyiapkan berbagai persyaratan dan prosedur kredit yang sesuai dengan kondisi
masyarakat.
3. Meminimalisir risiko krisis moneter. Peran perbanka syariah yang memberi modal
usaha untuk Usaha Kecil Mikro (UKM) merupakan salah satu cara untuk
menganggulangi krisis moneter. Tidak dipungkiri ketika terjadi krisis, UKM menjadi
tulang punggung perbaikan perekonomian negara. Untuk itu, dengan pemberian
bantuan dana untuk mengembangkan UKM, bank syariah dapat meminimalisir krisis
moneter. Dengan dukungan yang makin besar terhadap pengembangan usaha,
diharapkan pula UKM semakin berkembang pesat kedepannya.
Itulah peran bank syariah dari berbagai segi. Berdasarkan peran tersebut memang adanya
perbanka syariah membuat pengelolaan keuangan dapat berjalan sesuai hukum islam. Selain
itu, bank syariah juga memiliki peluang besar untuk masyarakat, terutama di Indonesia.

You might also like