You are on page 1of 145

PANDUAN PENYELENGGARAAN

Panduan Penyelenggaraan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
desa
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA
Kata Pengantar
The asia Foundation
Ilustrator:
Wahono

Cover:
Prawoto Setra
(FPPM)
Penata Letak:
Achmad Jaelani,
Massetra

Cetakan:
Pertama, Agustus
2008

Panduan ini dikembangkan oleh:


Perkumpulan Inisiatif sebagai lead agency Forum Pengembangan Partisipasi
Masyarakat (FPPM) bersama mitra-mitra:
• Studio Driya Media Bandung
• Percik Salatiga
• Pusat Pengkajian Pengembangan Masyarakat Lokal (P3ML) Kabupaten
Sumedang • Komunitas Peduli Anak dan Perempuan (KPPA) Kota Palu

Didukung oleh:
Canadian International Development Agency (CIDA) dan The Asia Foundation
(TAF)

PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)


Panduan Penyelenggaraan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
Rianingsih Djohani © FPPM
2008 xiii + 142 hal : 21x 29,7 cm
ISBN : 978-602-8359-01-6

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
iii
dikembangkan
Penerbitan panduan dan ini diubah
dimaksudkan sesuaisebagai
dengansumber kondisi
The Asia
daerah dan
inspirasi
melakukan studi
penyelenggara Kata Pengantar
masing-masing.
bahan
Foundation
untuk menjaga
Musrenbang,
Tim Inisiatif-FPPM
pembelajaran
pemandu,
bagi
konsistensi
dan panduan
telah
para
warga
masyarakat Forum Pengembangan
dengan peraturan
dalam mewujudkanyang berlaku melalui perempuan
partisipasi serangkaian
danpembahasan
masyarakat yang miskinmelibatkan
dalam proses berbagai
perencanaanpihak dan yang
Partisipasi Masyarakat (FPPM
meliputi berbagai
penganggaran yang organisasi
lebih berarti. masyarakat
Melalui sipil,
panduan kalangan
ini,
legislatif kinerja
diharapkan di daerah, dan pemerintah
penyelenggaraan –baik pemerintah
Musrenbang dapat
daerah maupun
diperbaiki
)
Kami berterima kasih kepada Canada International
sehingga pemerintah
masyarakat pusat. miskin Panduan
dan perempuan ini juga
Development Agency (CIDA) atas dukungan yang

M
telahmempengaruhi
dapat
Panduan diujicobakan
ini untuk
memberikan dihasil-hasil
Kota Palu,
gambaran Kabupaten
perencanaan
mengenai Sumedang,
di setiap
diberikan
usyawarah penerbitan
Perencanaanbuku panduan ini. prinsip-
Pembangunan
dan Kabupaten
tingkatan pemerintahan.Bandung. Dengankelompokdemikian,miskin hasil dari

P
prinsip keberpihakan terhadap dan
(Musrenbang)
erlu
proses perencanaandiakui bahwa telah
ini menjadi menjadi
bagi istilah
masyarakat,
bahandalam populer
mengikuti
bagi penyusunan
perempuan yang dapat diterapkan mekanisme
anggaran dalam
proses
daerah penyelenggaraan
Musrenbang tidak perencanaan
selalu menjadi
formal
Agustus 2008 yangdan
Musrenbang.
pembangunan
lebih berpihak ini
Prinsip-prinsip
penganggaran
kepadakamikelompok
di
anggap
miskin
penting pengalaman
danuntuk
perempuan. yang oleh
dihayati kaya para aspiratif.dan Di
daerah
dan penyelenggara
The Asia
desa, bersamaan
kebanyakan
Musrenbang, termasuktempat, Musrenbang
para fasilitatorseringdan kali hanya
peserta,
Foundation
denganmenjadi
penerbitan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
sehingga kegiatan bagian “ritual” proses
Musrenbang yang rutin dilakukan
Hana
2004 A.
tentang yang Sistem Perencanaan Pembangunan
perencanaan
tiap memiliki
tahun ini bisa benar-benar dimanfaatkan. makna yang sempit
Terlalubagi
Satriyo
Nasional (SPPN). Dalam Pasal 1 ayat (21) dinyatakan
warga
sering setempat,
kita mendengar bahkan ceritadinilai
klasiktidak relevan
mengapa lagi bagi
seorang
Tim Inisiatif-FPPM
Keberadaan dengan
Musrenbang pengalamannya
secara resmi dalam
dalam proses
bahwa
kaum Musrenbang adalah forum antarpelaku dalam
ibu miskinperempuan
melakukan
perencanaan tidak bisa ikut
pendampingan
adalah
danMusrenbang,
kelompok
satumasyarakat
kesempatanmenuju
miskin.
atau
untuk
Padahal,
bagaimana
proses
benar-
rangka menyusun
Musrenbang rencana
adalah satu pembangunan
metodekertas bottom-upnasional
yang dan
tidak
hasil
benarMusrenbang
perencanaan menjadi
prinsip satu
dan penganggaran
menerapkan penuh
yang partisipatif
pendekatan bottom-up daftar
telahini.
rencana pembangunan
dimiliki oleh setiap negara daerah.
berkembang. Sedangkan untuk
keinginan
menyusun yang
panduan
Jika dikaitkan
Namun pada hampir pasti
dalamtidak
ini keproses
dengan
pelaksanaannya, lima bukubisa yang
penganggaran,
Musrenbang dianggarkan
seringkali
Musrenbang desa dinyatakan dalam Peraturan Menteri
oleh
disusunAPBD
Musrenbang
belum setempat.
berdasarkan
merupakan kajiansalah evaluasisatu pelaksanaan
tahapan di mana
mencerminkan
Dalam
Oleh Negeri itu,
karena NomorThe 66 Tahun
Asia Foundation2007 menyambut
Pasal 1 ayat
Musrenbang
kebutuhan
semangat di Kota Palu
masyarakat
musyawarah yang dan
bisa Kabupaten
diidentikasi
bersifat Sumedang,baik
dan
partisipatif
(11), yang
penerbitan menyebutkan
buku Panduan bahwa
MusyawarahMusrenbang desa
Perencanaan
serta
dan diperkaya
dianggarkan.
dialogis. dengan
Musrenbang hasil
belum rangkaian diskusi yang
adalah forum musyawarah
Pembangunan (Musrenbang) tahunanyang yang dilaksanakan
dikembangkan
melibatkan
dapat menjadi paraajangpelaku
yangdan penggiat
bersahabat Musrenbang
bagi warga masyara di oleh
secara
Tim partisipatif
Perkumpulan oleh para pemangku
Inisiatif-Forum kepentingan
Pengembangan
berbagai
Hal
kat yang
terutamadaerah.
menarik,
kelompok Bukupanduan
panduan
miskin yang
ini
dan diterbitkan
tidak dimaksudkan
perempuan ini
dalam
desa
Panduanuntuk menyepakati
penyelenggaraan
Partisipasi Masyarakat rencana kegiatan
musyawarah
(Inisiatif-FPPM). di desa
perencanaan 5 dan
Penerbitan
mencakupsatu-satunya
menjadi
menyuarakan penyelenggaraan
aspirasi rujukan dan tahapan bagi Musrenbang
kebutuhannya.penyelenggara dari
Suara
1 tahunan.
pembangunan
panduan ini
Musrenbang disusun inisebagai
adalah upaya
bagian dari Program
Musrenbang
Musrenbang
kelompok desa/kelurahan,
miskindi daerah,
dan perempuan Musrenbang
melainkan untuk
seringkali kecamatan,
melengkapi
tersingkir
menjabarkan
Anggaran
Forumsaat Satuan salah
Responsif
Kerja satu amanat
Gender
Pemerintah daridari
DaerahThe Peraturan
Asia
(SKPD), Foundation.
danoleh
beberapa
pada pilihan
penetapan model yang telah
prioritas dikembangkan
program dan kegiatan
Pemerintah
Program
Musrenbang Nomor
ini 8 Tahun
bertujuan 2008
untuk tentang
memberikan Tahapan, Tata
dukungan
banyak
pembangunanpihak.kabupaten/kota.
Panduan
di daerah. ini pun bukan sebuah panduan
Cara
bagiPenyusunan,
penguatan Pengendalian,
partisipasi perempuan dan Evaluasi dalam proses
yang baku, tetapi dapat
Pelaksanaan
perencanaan Rencana dan Pembangunanpengangaran, Daerah dalam
penguatan
penyelenggaraan
keterwakilan perempuan Musrenbang di daerah.
dalam Secara
lembaga-lembaga
spesik,
lokal,panduan
membangun ini dirancang
kepedulian secara khusus
terhadap untuk jender
analisis
lebih
dalammemberikan
anggaran kesempatan
publik, serta kepadamendorong
kelompok miskin alokasi
dan perempuanpublik
anggaran dalam ikut yang menentukan
memadaiarah dan prioritas
bagi

vi
iv prioritas
perempuankegiatan
dan pembangunan.
PANDUAN PENYELENGGARAAN
masyarakat miskin lainnya.
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
v
Box 26. DaftarMempersiapkan
Gambar Naskah Berita Acara Musrenbang ~
75 Box 27 Topik-topik
Gambar 1. Tiga Pilar Pembekalan/Pelatihan
Tata Pemerintahan Desa Bersama ~ 84
Ucapan
Daftar IsTerima Kasi
Box 28. Gambar Ketimpangan
Daftar
Panduan Sebagai
~89 Anggaran
2. Model Laki-LakiBerbasis
iniKetimpangan
Perempuan berisikan
dan Perempuan
Sosial
dan Laki-Laki
Kesetaraan
prinsip-prinsip,
~ 97~100 metode dan

h
i
Box
Box
Box 29.
7
Box
Box 30.
1.
teknik,
Sidhi
GambarSejarah
2.
musrenbang,
NTT),
GambarPemetaan
Partisipasi
3.serta
(Mitra
Kegiatan
Umar
4. Contoh A.
Kelompok
media
Visual ~baik
Samya),
Kemiskinan
Contoh
Kajian
pemandu,
Nusantara
Kemiskinan
Visual
103
Miskin
Djose
Sejarah
Desa
Gambar
bagidan
Desa
(Pengumpulan
~ 104maupun
Perempuan
lembaga
Martin
~102 (Bapeda
Desa ~104 warga
(PSDK),
~
penyelenggara
Data/Informasi)
Jefri (PSDK),
Provinsi
masyarakat Dini
dalam Tahap Pra-Musrenbang ~ 7
Box 31.biasa
Mentari dalam
Gambar Partisipasi
5. (Pattiro),
Contoh menyelenggarakan
VisualMaya
Kelompok Miskin
Kalender dan Musimrangkaian
Rostanty
Perempuan (Pattiro),kegiatan Haryo

P
Box 3. Kegiatan Kajian Desa Terpisah Bersama Kelompok
Musrenbang
Habirono
Gambar
anduan dalam
6.Miskin
~105 yang lebih
Lembaga-lembaga
(FPPD),
Penyelenggaraan diberpihak
Mayang Desa ~ 106 kepada
Meilantika masyarakat
(Yayasan
dan Perempuan ~ Musyawarah
9 Perencanaan
Kata
Box miskin
Pengantar
32.
Tambuhak 7.dan
The
Contoh perempuan.
Asia
iniFoundation
Matriks
Sinta), Ranking Anang~Panduan Sabtoni ini terdiri atas lima
BoxGambar
Pembangunan
4.
Buku Contoh
Penyusunan
Panduan Visual
terwujud
PenggunaanPohon Masalah
berkat
Dot
DrafPenyelenggaraan
Rancangan Stiker
Awal RKP Desa(IRE),
Kemiskinan
kontribusi dalamberbagai
Musrenbang
Gurtino
iii
Kata buah
Surjodibroto
Pengantar Penggolongan
buku ~127
~110
Forum panduan
(GTZ-GLG),
Pengembangan penyelenggaraan
Umar AlamMusrenbang(FDA-Kab. di
pihak,
Desatermasuk Tahap kalangan
Pra-Musrenbang
memaparkan ~Partisipasi
yang 10apabergerak Masyarakat
dan dalam (FPPM) ~
praktik
bagaimana
Box 33.
tingkat Kesejahteraan/Kemiskinan
Tujuan Praktis
desa, dan Strategis ~
kelurahan, 109
~ kecamatan,
vi
UcapanBandung),
Box 5. Terimaperencanaan
menyelenggarakan Tips
Kasih Rohika
Melibatkan
~ Sari Miskin
pembangunan
Kelompok
dan
(Deputi
memandu di
dan Pengarusutamaan
daerah.
Perempuan
rangkaian Untuk itu,dan
~ kegiatan
135
Box 34. Daftar Skema
Tujuan dan Indikator K ~ 140
viii12kabupaten/kota,
Daftar
Gender–Kementerian
ucapanBox ~terima
Isi 6.
Musrenbang Strukturkasih Timserta
di kami Forum
Pemberdayaan
sampaikan
Penyelenggara
tingkat
SKPD.
desaMusrenbang kepada
secara ~Perempuan),
mereka
14
lebih yang M.
partisipatif
Terima Skema
Agus
Terima kasih
1.
Susilo kami
Perencanaan
(JPPR),
kasihPemandu ucapkan
Penganggaran
Arief Rakhman
kami sampaikan kepada kepada
telah mitra-mitra
~ (Fitra), yang
M. Muntajid
tim penulis
menyumbangkan yang
x Box 7.
untuk Siapa
menghasilkan Musrenbang
daftar usulan Desa? 19permasalahan atau
telah
Bab
tenaga I -
Bilah
telah
Box 8. berperan
Pedoman
dan bekerja yang
(LGSP-USAID),
pikirannya
Tips dalam
Pro
bersama-sama
Kepemanduan penyelenggaraan
Kelompok
dalam Ihsan Miskin
rangka
Secara
dan
Haerudin
untuk
Umum kajian
Perempuan
mewujudkan
penyusunan
~ 23 lapangan
(NDI),panduan Dra.naskah
Odah
Daftar kegiatan ~99 pembangunan daerah di tingkat desa, dan
dan
Umum
ini. ujicoba
(DPRD 1.1. Pedoman
panduan
Box 9. panduan,
Kab.
ini:
Persiapan untuk
Rianingsih
Lebih yaitu:
Pemerintah
Sumedang), Komunitas
Desa
Djohani
Lama daripada LelySebagai Peduli
Zaelani
(Studio
Pelaksanaan Anak
Driya
Musrenbang dan
(Hapsari),
Media),
~
menghasilkan Rencana Kerja Pembangunan Desa.
Tabel
Perempuan
Tabel
Edriana
33Saeful
Box 10. Muluk
Lembaga
Contoh (KPPA)
Teknik
Penyelenggara
Bidang Noerdindan
Program
(Perkumpulan
Visualisasi
Musrenbang
Bappeda
dan
Topik Kajian
Kegiatan
Inisiatif),
~Desa
36
~ 3
Kota
Indikatif
(WRI), Palu
Desa
Widya P. 5 yang
Tahun ~
Rosniaty
Setyanto
Rencana
Daftar
Karena 45 Kerja
Lembar
itu Pembangunan
buku panduan ini menjadi
diharapkan dasar bagi
dapat
menjadi(Yasmib),
(Percik),
Box 11. mitra
1. 1.2. Contoh dan
Pedoman
Nandang
Analisis pelaksanaan
Matriks
A. Azis
untuk Program
Tim
Kemiskinan (Yasmib).
Pemandu
Suherman
dan ujicoba
Kegiatan 5 panduan
Musrenbang
Pemenuhan(P3ML), Hak-hakDesa
dan didi Kota
~ Adenantera
Dasar Desa ~
penyusunan
bermanfaat
Lembar 1. Contoh
Tahun Rancangan
bagi
(Lampiran lembaga
Draf Surat
Dokumen APB
MandatRPJM Desa.
penyelenggara,
Untuk
Desa)Tim Musrenbang
Delegasi
~ rekan- Desa tingkat
pemandu, dan
Palu; Kami
Tabel 17 ucapkan
Pusat terima
Pengkajian kasih pula
Pengembangan kepada Masyarakat
37Dwicaksono
Box 12.merupakan
desa 46 ~73
(Perkumpulan
Mempersiapkan dan Merancang
salah Inisiatif).
satu Kajian Desa
bentuk ~ 38
pengejawantahan
Tabel
Lokal para
Lembar
Bab II penggiat
3. (P3ML)
rekan
2. 2. Contoh
-sekretariat
Kumpulan
Contoh Matriks
dan Musrenbang
Format
ModulRanking
FPPM
Bappeda Berita
Fasilitasi Acara
Penentuan
yang ataupun
telah
Kabupaten Musrenbang
Musrenbang
Prioritas
mendukungmasyarakat
Desa proses
Masalah/Kegiatan
Sumedang yangbiasa
~ 47
Box 13.
otonomi Arti
desaPenting
~77 Dokumen
dalam RPJM Desa ~ 42 pembangunan di
penyelenggaran
Desa
Tabel
menjadidalam
4.2.1. Modul
kreatif Contohmempraktikkan
untuk
mitra Fasilitasi
Matriks
produksi Pra-Musrenbang
Kegiatan
pelaksanaan Musrenbang
Tahunan
panduan Desa ~Wagiyo
(Lampiran
ini:
ujicoba 29 Dokumen yangRKP Desa)
(FPPM)
panduan lebih~
di
Demikian
Box 14.
wilayahnya. pula
Contoh kepada mitra
Outline/Sistematika yangDokumen
tergabung RPJM dalam
Desa ~ progra
Tabel berpihak
Kabupaten5. 2.2. 48
selaku Contoh
copy
Modul kepada Skoring
editor
Sumedang;
Fasilitasi kelompok
dan Komoditi
Prawoto
serta
Musrenbang Forum
Desa miskin
Pertanian
Setra (untuk
~ Diskusi dan
selaku perempuan.
Dikembangkan)
perancang
Anggaran ~ 107
m43 Gender-Responsive
Box 15. Contoh Outline/Sistematika Budgeting Dokumen RKP Initiative–TAF
Desa ~ 50
Tabel Bagi pemerintah
6. 53Perkumpulan
gas. terimadaerah,
Contoh Kecenderungan kasihdan diharapkan
Perubahan buku
Penting panduan
(Isu-Isu Sosial) ~ini
108
(FDA),
(Lembaga
Box 16.2.3.Ucapan
ModulPemberdayaan
Fasilitasi
Penentuan
Inisiatif,
Anggaran
juga dan ditujukan
Perempuan
Pasca-Musrenbang
Biaya Kegiatan
Bappeda bagi
Desa~ ~52 (LPP) Achmad
Kabupaten Bone,
Tabel
BandungBuku
dapat
7. 79 yang
Jaelani ini
Contohjuga
memberikan
selaku terwujud
Rumusan
penata
menjadi Masalah karena
inspirasi
letak
mitra ~dan dukungan
dalam
111 Wahono selaku
pelaksanaan Tim
memperbaiki
ujicoba Sekretariat
sistem
ilustrator
di
Yayasan
Box 17. Swadaya
Arti Penting Mitra
Dokumen Bangsa
RKP Desa (YASMIB),
dan Desa ~ Yayasan
APBSulchantari,
Tabel Inisiatif-FPPM
perencanaan
8. - Bahan Teknik Bertanya(Fitri
pembangunan Fitriah,
Seorang Pemandu ~ 117 Alvani
daerahnya. Bagi Dewi
para
Babdari
Kabupaten
III
Kombongan buku panduan
Bandung.
Bacaan
Situru untukini.
(YKS), dan Yayasan Lembaga
52penggiat
Box
Rini, 18. Contoh Agenda dan Proses Musrenbang Desa ~ 56
Tabel
Pemandu 9. 3.1. Dadan
Dengan Teknik
BB-1:
Priyatna,
partisipasi
berbagai
Memandu
Pengertian
dan
Kesepakatan
Dasar
Dimas
masyarakat
kekurangan
tentang
Supriyatin)
dalam
yang
Kriteria/Indikator
Musrenbang Desaada,
118
~
yang
~perencanaan telah
melalui
Pengkajian
Box 19. Pengembangan
Contoh Prinsip/Tata Ekonomi
Tertib Musrenbang danDesa Masyarakat,
~ 57
mendokumentasikan
Tabelbuku
daerah,
87 Teknik iniMemandu
panduan Forum ini segenap
Pengembangan
diharapkan
Perumusan proses
dapat menjadi
Kesimpulan/Kesepakatan penyusunan
Partisipasi
bahan
~ 119
yang Box 20.telah
3.2.
Masyarakat memberikan
BB-2:
SaranPerencanaan
untuk Pemandu
(FPPM) masukan
dan Penganggaran
dalam yangDesa
Membangun
bermaksud berharga
yang terkait
Berpihak
Prinsip
memberikan
Juga
10. kamiKomponen-komponen
panduan
dalam sampaikan
mendorongini serta ucapan terima kasih
membantu
upaya-upaya
Perencanaan kepadaregulasipihak- dan
~ 130mengorganisasikan
perbaikan
dengan
pihak Akhir
kontribusi
yang kepada
telah Kelompok
pengalamannya
Musrenbang
kata, dalamkami
bersedia Miskin
Bersama ucapkan
mendorong dan Perempuan
Warga
mencurahkan ~dalam
57
terima ~ 93
pelaksanaan melakukan
kasih
waktu sebesar-
praktik
dan
seluruh
Tabelpraktik
11. rangkaiandi
Musrenbang
Outline/Sistematika kegiatan
dandaerah.
Cara Pengisian penyusunan
Dokumen RPJM berpihak
Desa buku
~
pendampingan
perencanaan
tenaganya
besarnya
Box 21.3.3. BB-3:untuk dan
Pengertian
Membangun advokasi
terlibatpenganggaran
kepada
dan
Dialog dalam
Kumpulan
antara perencanaan
yang
rangkaian
Metode/Teknik
Pemerintah The
dan lebih kegiatan
Kajian
Warga ~ dan Asia
Tabel panduan 132 ini dengan
Outline/Sistematika sangat dan baik.
Cara Pengisian Dokumen RKP Desa ~
61kepada
penyusunan
penganggaran
Foundation
Box 22. Desa kelompok
dan pembahasan
berbasis
Secara
dan Canadian
Membangun miskin
jender.
Partisipatif
Dukungan ~ buku
101 dan
panduan
International
Warga perempuan.
ini, yatu:
Development Age Dengan
Ir. Iis
12. demikian
Hernaningsih 134 Musrenbang
Perumusan
(Ditjen Tujuan dapatProgram semakin
Jangka menyentuh
Menengah Desa ~ 136 serta
ncy3.4. (Hana terhadap
BB-4: A.
Seni Pembangunan
Satriyo,
Memandu Gondan Desa
Musrenbang ~ 65
Puti Renosari,
Desa ~ Lies Marcoes
Bina
Tabel memenuhi
Bangda), Perumusan Drs. aspirasi
Agus Suksestiyoso
Tujuan dan
Program/Kegiatan kebutuhan
(Ditjen
Jangka BinaDesa kelompok
Bangda
sertaBox
115
3.5. 23. staff
BB-5: Membangun
Metode, pendukung
Media, Prinsip-prinsip
dan Alat Pembangunan
lainnya)
Bantu yang yang telah
13. masyarakat
), Florenswati Pendek
Bertujuan
yang
Mekka
untuk
untuk
selama
Dokumen
Meningkatkan
RKPiniDesabanyak
~138
Kesejahteraan
terpinggirkan.
Masyarakat ~ 68
(Ditjenmemberikan
Bandung, Bina Memandu dukungan
Agustus
Bangda),
Agustu 2008yang
Musrenbang
Muthmainah Desa ~luarbiasa
121
Corona (KPPA), bagi penerbitan
Ngatmi
TabelBox 24. Menjaga Proses Agar Tidak Bias Laki-laki ~
nahbuku (KPPA), panduan
Nashir ini.
A. Djalil (KPPA), Irmayanti (Bappeda
14.69Forum
s, 2008
3.6. BB-6:
Box 25.
Pengembangan
Contoh
Teknik PenulisanPartisipasi
Kriteria
Dokumen RPJM Desa dan RKP Desa ~
Tim DelegasiMuryamanDesa ~ 72
Kota Tim 129 KerjaPalu), Buku Zenny
Panduan (P3ML),
TabelMasyarakat
Susma
(FPPM)
Didin Nurodin (P3ML), Deden Hilga (P3ML), Usep
15. Penyelenggaraan Musrenbang
(Bappeda
nto Sumedang), EdiPartisipasi
Forum Pengembangan Supena (Bappeda Sumedang),
Susmanto
Ketua (Inspirasi), Irwan Sucahyo (Inspirasi),
Masyarakat (FPPM)
Suhirman
SC (FPPM), Diding Sakri (Perkumpulan Inisiatif), M
iftahudin (Lakpesdam NU), Misbach (Lakpesdam NU),
Dwi Joko Widiyanto (Studio Driya Media),

xiv
viii
xiix Riza Irfani (YSNI),
PANDUAN PENYELENGGARAAN
mMUSYAWARAH
(Sanggar),
DESA
Purnama
PERENCANAAN
Nurhasannah
PEMBANGUNAN
(Sanggar), Entin S. Musli
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
xiii
xi
ix
vii
1 [satu]
ba
b
pedoman
umum

_
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
_
DESA
1.1
PEDOMAN UNTUK
PEMERINTAH DESA
SEBAGAI
Kerangka Hukum LEMBAGA
Musrenbang Desa
PENYELENGGARA
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004MUSRENBANG
tentang Pemerintah
Daerah merupakan
kerangka dasar otonomi daerah yang salah satunya mengam
anatkan pelaksanaan
perencanaan pembangunan dari bawah secara partisipatif. P
eraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Pemerintahan
Payung hukum untuk Desa pelaksanaan
menjabarkan lebih
Musrenbang lanjut
diatur
mengenai
dalam posisi desa dalam
Undang-Undang konteks
Nomor 25otonomi
Tahun daerah –
2004 tentang
Sistem
termasuk Perencanaan
kewajiban desa Pembangunan
untuk membuat Nasional,perencanaan-
yang secara
teknis
dengan mengacu pada UU Nomor 32 TahunEdaran
pelaksanaannya diatur dengan Surat 2004
Bersama
tersebut. (SEB) Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri
Dalam Negeri tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
2
Musrenbang
Apa dan Mengapa yang diterbitkan
Musrenbang Desasetiap tahun . Untuk
Musrenbang desa, kemudian diterbitkan Permendagri

M
Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa yang
memuat
Perencanaan petunjuk danusyawarah
teknis Perencanaan
penyelenggaraan
penganggaran merupakanPembangunan
Musrenbang suatu
untuk penyusunan
(Musrenbang) Rencana
desa
kesatuan konsep dan proses yang tidak terpisahkan.adalah Pembangunan
forum musyawarah Jangka
Menengah Desa tahunan (RPJM Desa) 5 tahunan kepentingan
para pemangku dan Rencana
Rencana pembangunan tidak dapat dijalankan tanpa
Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan. Rencana
anggaran (stakeholders)
atau sumber desa untuk
pembiayaannya. menyepakatiDi tingkat desa
disusun dokumen anggaran yang disebut Kerja Pembangunan
Anggaran
Desa (RKP Desa) tahun anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). Payung hukum yang direncanakan.
Musrenbang desa dilakukan setiap bulan Januari dengan
yang digunakan adalah UU Nomor 33 Tahun 2004
mengacu
Musrenbang kepada
adalah forum dokumen Rencana (program)
perencanaan Pembangunan yang
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Setiap desa
diselenggarakan
Pusat dan Pemerintah oleh lembagaDaerah,publik, PP yaitu pemerintah
Nomor 58 Tahun
diamanatkan untuk menyusun dokumen rencana 5
desa,
2005 bekerjasama
tentang dengan
Pengelolaan warga
tahunan yaitu RPJM Desa dan dokumen rencana tahunan Keuangan dan para
Daerah, pemangku serta
kepentingan
Permendagri
yaitu RKP Desa lainnya.
1
Nomor
. Musrenbang
37 Tahun 2007 yang bermakna
tentang Keuanganakan
mampu membangun kesepahaman tentang kepentingan
Desa.
dan kemajuan desa, dengan cara memotret potensi dan
Pembangunan tidak akan bergerak maju apabila salah
sumber-sumber pembangunan yang tersedia baik dari
satu saja dari tiga komponen tata pemerintahan
dalam maupun luar desa.
(pemerintah, masyarakat, swasta) tidak berperan atau
berfungsi. Karena itu, Musrenbang juga merupakan
forum pendidikan warga agar menjadi bagian aktif dari
1
PP Nomor 72 Tahun 2005tata tentangpemerintahan dan pembangunan.
Pemerintahan Desa dan Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa.
2
Surat edaran ini diterbitkan sampai tahun 2007.

_ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Partisipasi Masyarakat dalam Musrenbang Desa

Konsep “musyawarah” menunjukkan bahwa for um


Musrenbang bersifat partisipatif dan dialogis.
Musyawarah merupakan istilah yang sebenarnya
sudah mempunyai arti yang jelas merupakan forum
untuk merembugkan sesuatu dan berakhir pada
pengambilan kesepakatan atau pengambilan keputusan
bersama, bukan seminar atau sosialisasi informasi.

BAB 1- Pedoman Umum


_
Proses Musrenbang jangan sampai disusun sebagai
suatu acara seremonial yang separuh atau sebagian
besar dari waktunya diisi dengan sambutan-sambutan
atau pidato-pidato. Inti dari Musrenbang adalah
Musrenbang
partisipasi aktifdesa
warga.adalah forum dialogis antara
pemerintah desa dengan
pemangku kepentingan lainnya untuk mendiskusikan dan m
enyepakati program pembangunan yang dapat memajukan
keadaan desa. Dalam Musrenbang desa, pemerintah desa
dan berbagai komponen warga bekerjasama memikirkan
Tujuan dan Luarandesanya
cara memajukan Musrenbang Desa
melalui program pembangunan
desa.
Tujuan Musrenbang
desa yaitu:
1. Menyepakati prioritas kebutuhan/masalah dan
kegiatan desa yang akan menjadi bahan penyusunan
Rencana Kerja Pembangunan Desa dengan pemilahan
= Prioritas
sebagai kegiatan desa yang akan dilaksanakan
berikut:
oleh desa sendiri dan dibiayai melalui dana
= swadaya
Prioritasdesa/masyarakat;
kegiatan desa yang akan dilaksanakan
oleh desa sendiri yang dibiayai melalui Alokasi
Dana Desa (ADD) yang berasal dari APBD
=
kabupaten/kota atau sumber dana lain;
Prioritas masalah daerah yang ada di desa yang akan
diusulkan melalui Musrenbang kecamatan untuk
menjadi kegiatan
2. Menyepakati Tim pemerintah
Delegasi daerah
desa dan dibiayai
yang akan
melalui
memaparkan APBD kabupaten/kota
persoalanatau APBD provinsi;
daerah
yang ada di desanya pada forum Musrenbang kecamatan
untuk
Luaran penyusunan program pemerintah daerah/SKPD
Musrenbang
tahun
desa berikutnya.
adalah:
1. Daftar prioritas kegiatan untuk menyusun Rencana
Kerja Pembangunan Desa untuk tahun anggaran yang
2. direncanakan;
Daftar prioritas masalah daerah yang ada di desa
untuk disampaikan di Musrenbang kecamatan;
3. Daftar nama Tim Delegasi desa yang akan
mengikuti Musrenbang
kecamatan (3 orang atau 5 orang; bila 3 orang, minimal 1
4. orang
Beritaperempuan;
Acara bila 5 orang minimal 2 orang
Musrenbang desa.
perempuan);

_ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Proses Umum

Tahapan Pra-
Musrenbang Desa Musrenbang, terdiri atas
1. Pengorganisasian
kegiatan-kegiatan: = Pembentukan Tim
Penyelenggara Musrenbang (TPM);
= Pembentukan Tim Pemandu Musrenbang desa
= Persiapan
oleh TPM teknis pelaksanaan
(2-3 orang);
Musrenbang desa yaitu: ü Penyusunan
jadwal dan agenda Musrenbang desa;
ü Pengumuman kegiatan Musrenbang desa
dan penyebaran undangan kepada peserta
ü Mengkoordinir persiapan logistik (tempat,
dan narasumber (minimal 7 hari sebelum
konsumsi, alat, dan bahan).
Hari-H);
2. Pengkajian desa secara partisipatif, terdiri atas
kegiatan-kegiatan:
= Kajian kondisi, permasalahan, dan potensi desa

(per dusun/RW dan/atau per sektor/isu


pembangunan)data/informasi
= Penyusunan bersama wargadesa
masyarakat;
dari hasil
kajian oleh tim pemandu.
3. Penyusunan draf Rancangan Awal RKP Desa,
terdiri atas kegiatan-kegiatan:
= Kaji ulang (review) dokumen RPJM Desa dan hasil-

hasil kajian desa oleh TPM dan Tim Pemandu;


= Kajian dokumen/data/informasi kebijakan program
dan anggaran daerah oleh TPM dan Tim Pemandu;
= Penyusunan draf Rancangan Awal RKP Desa
dengan mengacu pada kajian tadi oleh TPM dan
Tim Pemandu.
Box 1. Partisipasi Kelompok Miskin dan
Perempuan
Seringkali kelompok miskin tidak terlibat dalam forum publik
karena merasa tidak mampu berperan serta dalam forum yang
biasanya diikuti oleh anggota masyarakat terpandang. Begitu juga
dengan kelompok perempuan, seringkali tidak terlibat dalam forum
publik karena beranggapan itu adalah ‘wilayah’ kegiatan laki-laki
dan kalangan
Kelompok elit masyarakat.
miskin harus benar-benar didorong untuk hadir dan
terlibat dalam
Musrenbang karena prioritas pembangunan harus berpihak kepada k
alangan
Kelompok yang paling ketinggalan
perempuan dalam hal kesejahteraan;
juga seharusnya ikut menentukan apa
yang terbaik bagi pembangunan desanya, terutama dari sudut
kepentingan perempuan, anak-anak, dan keluarga.

Box 2. Kegiatan Kajian Desa (Pengumpulan


Data/Informasi) dalam Tahap Pra-Musrenbang
Kegiatan perencanaan membutuhkan data/informasi yang memadai
untuk dapat menyusun program kegiatan yang tepat sasaran dan
sesuai dengan kebutuhan dan persoalan yang
terjadi di desa. Salah satu cara untuk menyusun data/informasi yang bar
u (up to date) adalah
melakukan kajian partisipatif desa atau yang dikenal sebagai participat
ory ruralPRA
Kajian appraisal
yang(PRA) sepertidan
lengkap yangmenyeluruh
dipaparkan sebenarnya
pada Bab II: Modul
cukup
2.1.2 dan Bab
dilakukan III: Bahan
saat Bacaan 3. Musrenbang penyusunan RPJM
melaksanakan
Desa.Apabila PRA dilakukan setiap tahun, akan cenderung menjadi
pengulangan karena kebanyakan data/informasi yang dihasilkan
masih tetap sama
dengan kajian yang sudah pernah dilakukan tahun lalu.Untuk Musrenba
ng tahunan,juga tetap
diperlukan data/informasi sebagai bahan penyusunan rencana (penyusu
nan RKP Desa) dengan
cara melakukan cek ulang hasil PRA yang pernah dilakukan.Juga bisa dig
unakan kegiatan lebih
sederhana untuk memperbaharui (update) data/informasi desa,misalny
a dengan mengadakan pertemuan atau diskusi warga, diskusi
kelompok sektoral, lokakarya desa (setengah hari), tanpa harus
mengulang-ulang proses PRA yang sama persis dengan tahun
sebelumnya (alternatif kajian desa selain PRA, dapat dilihat pada Bab
III: Bahan Bacaan 3).

_ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
_
DESA
Tahapan Pelaksanaan
Musrenbang
1. Pembukaan. Desa
Acara dipandu oleh pembawa acara
dengan kegiatan sebagai berikut:
= Kata pembuka dan penyampaian agenda

Musrenbang desa; = Laporan dari ketua panitia


Musrenbang (Ketua TPM);
= Sambutan dari kepala desa sekaligus

pembukaan secara resmi; = Doa bersama.


2.
= Pemaparan oleh wakil masyarakat mengenai
gambaran
Pemaparan danpersoalan desanarasumber
diskusi dengan menurut hasil kajian,
(diskusi pan
yang dibagi sesuai dengan
el) sebagai masukan untuk musyawarah: urusan/bidang
= Pemaparan kepala desa mengenai: (1) hasil
pembangunan desa;
evaluasi RKP Desa yang sudah berjalan; (2)
kerangka prioritas program menurut RPJM Desa;
(3) Informasi perkiraan ADD dan sumber anggaran
= Pemaparan pihak kecamatan, UPTD/SKPD
lain untuk tahun yang sedang direncanakan;
kecamatan mengenai kebijakan dan prioritas
= Tanggapan/diskusi bersamakecamatan;
program daerah di wilayah warga
3. masyarakat.
Pemaparan draf Rancangan Awal RKP Desa oleh TPM
(biasanya Sekdes) dan tanggapan atau pengecekan
4. (vta.
Kesepakatan kegiatan prioritas dan anggarannya
per bidang/isu. 5. Musyawarah penentuan Tim
Delegasi Desa.
6. Penutupan yaitu penandatanganan berita acara
Musrenbang
Tahapan Pasca- dan penyampaian kata penutup oleh
Ketua TPM/pemandu.
Musrenbang
1. Rapat kerjaDesa
tim perumus hasil Musrenbang desa:
(1) penerbitan SK Kades untuk Tim Delegasi Desa; (2)
penyusunan daftar prioritas masalah desa
untuk disampaikan di Musrenbang kecamatan;
(3) penyusunan RKP Desa sampai menjadi SK Kades
2. (berdasar
Pembekalan SEBTimdan Permendagri
Delegasi No.TPM
desa oleh 66/2007) atau
(termasuk
peraturan Kades (berdasar PP No. 72/2005).
Tim Pemandu) agar: (1) menguasai data/informasi dan
penjelasan mengenai usulan yang akan dibawa tim
delegasi ke Musrenbang kecamatan; serta (2)
3. Penyusunan Anggaran Pendapatan
penguatan kemampuan dan Belanjateknik
lainnya (wawasan, Desa
(APB Desa)presentasi).
komunikasi, dengan mengacu pada dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa).
Box 3. Kegiatan Kajian Desa
Terpisah Bersama Kelompok Miskin
dan Perempuan
Seringkali kelompok miskin tidak terlibat dalam forum publik
karena merasa tidak mampu berperan serta dalam forum yang
biasanya diikuti oleh anggota masyarakat
terpandang.Begitu juga dengan kelompok perempuan,seringkali ti
dak terlibat dalam forum publik karena beranggapan bahwa itu
adalah ‘wilayah’ kegiatan laki-laki dan kalangan elit masyarakat.
Untuk melakukan pemberdayaan kelompok miskin dan
perempuan sebaiknya sejak persiapan (pra-Musrenbang)
dilakukan
Kajian kegiatan
desa sebagai khusus
tahapbersama kelompok
pengumpulan miskin, minoritas,
data/informasi untuk
dan perempuan.
bahan Musrenbang juga sebaiknya dilakukan dengan kelompok
miskin dan perempuan. Kebutuhan dan
potensi menurut kelompok miskin dan perempuan harus benar-
benar digali menurut pendapat mereka sendiri.Saat
Musrenbang, kelompok miskin dan perempuan harus benar-
benar didorong untuk hadir dan menyuarakan pendapatnya.Musre
nbang yang bermakna harus benar-benar memiliki semangat
keberpihakan terhadap kalangan yang paling ketinggalan dalam
hal kesejahteraan. Juga terdapat peran serta antara laki-laki,
perempuan,
Contoh golongan
penggunaan ekonomi danparticipatory
metode/teknik sosial, sertarural
generasi muda
appraisal
dan tua,
(PRA) untukuntuk ikut menentukan
kajian kemiskinan apa yang
dan kebutuhan terbaikdapat
perempuan bagi
pembangunan
dilihat pada Bab desanya.
III: Bahan Bacaan 3.

_0 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
_
DESA
Box 4. Penyusunan Draf Rancangan Awal
RKP Desa dalam Tahap Pra-Musrenbang

Kegiatan pra-Musrenbang desa merupakan proses yang panjang dan


bukan hanya sekadar persiapan teknis saja seperti penyebaran
undangan, penyiapan tempat, dan konsumsi.Kegiatan utama pra-
Musrenbang adalah mempersiapkan substansi atau materi untuk menyusu
n rencana pembangunan desa secara baik. Salah satu tugas TPM (dan
Tim Pemandu) adalah menyiapkan
draft RancanganAwal RKP Desa dengan merujuk pada dokumen RPJM Desa
Ada dua contoh cara penyusunan draft Rancangan Awal RKP Desa
–kalau desa sudah memilikinya- dan hasil-hasil kajian desa (dusun/RW
yang dapat dilakukan:
= Lokakarya
dan sektor) penyusunan
sebagai informasidraft
v Rancangan Awal RKP Desa –dilakukan
selama 2 hari. Ini
merupakan proses yang partisipatif dan melibatkan warga,dengan lang
kah-langkah kegiatan sebagai berikut:
ü Pemaparan dan kaji ulang (review) dokumen RPJM Desa dan hasil-
hasil kajian desa oleh TPM dan Tim Pemandu;
ü Penyepakatan kebutuhan/masalah prioritas tahun yang
direncanakan;
ü
ü
Penyusunanplafon
Penyepakatan tabel kegiatan
anggaranberdasarkan sumber
per isu/bidang anggarannya
pembangunan masin
(agar tida
g-masing (APB desa, APBD kabupaten/kota,APBD provinsi);
k terserap bidang
ü Penyusunan dokumen draft Rancangan Awal RKP Desa oleh TPM
= Rapat kerja penyusunan draft Rancangan Awal RKP Desa yang
dan Tim Pemandu;
dihadiri oleh TPM (termasuk Tim Pemandu); ini tidak melibatkan
warga karena hasil kerja tim ini akan dipaparkan dalam
Musrenbang untuk mendapat tanggapan dan masukan dari warga.
Tim penyusun draft RancanganAwal RKP Desa harus bisa memaparkan alas
an-alasan penentuan prioritas kebutuhan yang dicantumkan dalam draft
Rancangan Awal RKP Desa.Alasan-alasan harus merujuk pada
data/informasi sehingga tidak menimbulkan perdebatan yang tidak jelas.
Apabila dokumen RPJM Desa sudah menyusun daftar prioritas masalah
yang akan diutamakan
sebagai kegiatan setiap tahunnya, pastikan bahwa penentuan itu menggun
akan alat analisis yang baik. Misalnya penggunaan matriks skoring
prioritas masalah atau kegiatan dengan kriteria penilaian yang baik
dengan memperhatikan kriteria dari kelompok miskin dan perempuan
(contoh cara menggunakan matriks ranking prioritas masalah dan
kegiatan, dapat dilihat pada Bab II: Modul 2.1.3.Teknik penulisan
dokumen rencana desa (RKP Desa dan RPJM Desa) dapat dilihat pada
Bab III: Bahan Bacaan-6).

BAB 1- Pedoman Umum


__
Masukan (Dokumen/Data/Informasi) yang Dibutuhkan

Penyelenggaraan Musrenbang desa membutuhkan


materi/atau/informasi sebagai berikut:
= Dokumen RPJM
Desa;
= Hasil kajian desa (per dusun/RW dan atau per
sektor/urusan/bidang pembangunan);
= Hasil evaluasi RKP Desa tahun yang
sudah/sedang berjalan; = Draf Rancangan Awal
RKP Desa tahun yang direncanakan; = Program
prioritas masing-masing SKPD dan daerah;
= Program daerah dan nasional yang masuk ke
desa.
Dokumen yang Dihasilkan

Seluruh proses Musrenbang desa, menghasilkan


dokumen-dokumen sebagai berikut:
= Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) yang
kemudian menjadi lampiran dari SK Kades atau
= Berita Acara
peraturan Kades tentang RKP Desa;
Musrenbang;
= SK Kades untuk Tim
Delegasi
= desa;Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa)
Anggaran
dengan mengacu pada dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa).

Peserta Musrenbang Desa

Pelaksanaan Musrenbang desa sebaiknya diumumkan secara


terbuka minimal 7 hari sebelum Hari-H
sehingga warga masyarakat siapa pun dapat saja menghadir
Komposisi peserta.
inya sebab forum Musrenbang
ini adalah desa masyarakat
milik warga akan lebih ideal
desa.
apabila diikuti oleh berbagai komponen masyarakat
Keterwakilan
(individu
= wilayah yang terdiri atas:
atau kelompok)
(dusun/kampung/RW/RT);
=
Keterwakilan berbagai sektor (ekonomi/pertanian/keseh
= atan/ pendidikan/
Keterwakilan lingkungan);
kelompok usia (generasi muda
dan generasi tua);

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
=
= Keterwakilan kelompok sosial dan perempuan (tokoh
Peserta bersedia mempersiapkan diri dengan cara ikut s
masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, bapak-bapak,
erta mengumpulkan
Keterwakilan 3 unsur dan pemerintahan
tata mempelajari berbagai
= ibu-ibu, kelompok marjinal);
informasi,
(pemerintah dokumen, dan materi
desa, kalangan yang relevan untuk
swasta/bisnis,
= pelaksanaan
Serta
masyarakat Musrenbang
keterwakilan
umum); berbagaidesa. Untuk memperoleh
organisasi yang
= Peserta berminat
informasi,
menjadi pemangku membangun
kepentingan kapasitasnya
dalam upaya mengenai
kebijakan,
peserta dapat menghubungi
pembangunan desa. sumber informasi yaituaturan,
Tim
arah program
Pemandu maupunpemerintah, serta berbagai isu
Tim Penyelenggara pembangu
Musrenbang
Box
nan, 5.Tips Melibatkan Kelompok
desa;sehingga bisa berperan serta sebagai Miskin danpeserta
Perempuan
Musrenbang
Salah satu tugasyang
Tim aktif. Untuk penguatan
Penyelenggara Musrenbang dankapasitas,
Tim
Pemandu
Tim adalah
Pemandu mengupayakan
maupun keterlibatan
Tim berbagai
Penyelenggara
kelompok masyarakat yang biasanya tidak hadir dan
Musrenbang
berbicara desa dapat menyelenggarakan
di forum/musyawarah desa seperti simulasi
kelompok miskin,
Pengorganisasian Penyelenggaraan Musrenbang
Musrenbang
kelompok
= desa.perempuan, generasi muda. Beberapa
minoritas,
tipsLakukan
adalah:pendekatan pribadi kepada beberapa orang yang m
Untukewakili
mengorganisir
kelompok penyelenggaraan Musrenbang desa,
miskin,kelompok minoritas,perempuan,generasi
mulai dari tahap pra, pelaksanaan, sampai pasca, muda,untukepala
k menjelaskan apa dan mengapa dilaksanakan Musrenbang
desa= membentuk
Lakukan
desa, serta arti panitia
pertemuan yang
dengandisebut
penting keterlibatan Tim
kelompok
warga Penyelenggara
khusus
semua yang
kalangan;
biasanya tidak
Musrenbang (TPM) atau dengan sebutan lain (Tim mau hadir
dalam forum atau pertemuan desa untuk menggali aspirasiny
Perencana Desa/Pokja
a (misal:kelompok buruhPerencana Desa/Tim
tani, kelompok Penyusun
ibu-ibu, kelompok
RKP sektor
Desa). Dalam
informal, kelompok menyusun dan informasi
nelayan). Berikan melaksanakan
yang
memungkinkan
perencanaan warga
pembangunan
= Identikasi orang-orang
tersebut dapat
dalam desa, memahami
pemerintahan
setiap kelompok apa yang
tersebut desa
akan
untukdibahas
menjadidalam
kontak Musrenbang;
dalam pelibatan
wajib melibatkan Lembaga Kemasyarakatan (LKM)4
kelompoknya.Yakinkan orang ini untuk mendorong
Peran/tugas
yang salah Tim
satu
kelompoknya Penyelenggara
tugas/fungsinya
terlibat dalam Musrenbang dan forum desa
Musrenbang
adalah
= lainnya.
Melakukan desa, yaitu: sebagai penyusun
membantu pertemuan/rapat
Pemdes panitiarencana,
(pembagianpelak
sana,
Peran dan
peran pengelola
dan dan
tugas tugas,pembangunan
peserta.menyusun
Peran/tugas sertautama
jadwal pemanfaat,
keseluruhan
peserta
pelestarian
proses dan pengembangan
persiapan,
adalah berpartisipasi hasil-hasil
pelaksanaan,
secara aktif pembangunan
dan
dalam proses pasca-
Membentuk
secara
= partisipatif
Musrenbang); Tim
5
. Pemandu (siapa,
musyawarah sampai pengambilan keputusannya.
peran, dan tugas);
Menyepakati tata cara menentukan dan
Berpartisipasi secara aktif bukan hanya berarti pandai
=

mengundang
=
dan peserta; banyak bicara,
Prinsip-prinsip
Mengelola anggaran sebagai peserta.Musrenbang
penyelenggaraan Meskipun secarasemua
melainkan juga mampu mendengarkan aspirasi dan pandan
warga
terbuka,desa
efektif, berhak berpartisipasi dalam Musrenbang
gan orang
= lain serta menjaga
Mengorganisasi agar Musrenbang
seluruh proses Musrenbang benar- desa,
desa, tetapi terdapat kriteria atau persyaratan yang
benar menjadi
mulai dariforumtahap musyawarah
persiapan, bersama.
pelaksanaan, dan pasca-
Pesertadisampaikan
sebaiknya
= menjunjung kepada tinggi prinsip-prinsip
warga yang ingin musyawarah
menjadi
pelaksanaan sampai selesai penyusunan RKP Desa;
yaitu yaitu:
peserta, kesetaraan, menghargai perbedaan pendapat,
anti-dominasi, anti-diskriminasi, mengutamakan
kepentingan umum (desa), dan keberpihakan
terhadap kalangan marjinal ; 3
3
Lihat penjabaran prinsip-prinsip Musrenbang desa.

BAB 1- Pedoman Umum


__
4
Atau disebut juga Lembaga Pengembangan Masyarakat (LPM).
5
PP No.72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa.

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
= Menyusun daftar periksa dan mengkoordinir
persiapan peralatan, bahan (materi), tempat, alat dan
= bahan yangjadwal
Menyusun diperlukan;
dan agenda pelaksanaan
Musrenbang
= desa;
Memastikan bahwa narasumber memberikan masukan
yang dibutuhkan (relevan) untuk melakukan
musyawarah perencanaan desa melalui surat
permintaan materi yang diperinci apa saja yang
=
diharapkan untukmenyelenggarakan
Apabila dibutuhkan, dipaparkan atau berbincang
pelatihan atau s
langsung dengan narasumber;
imulasi Musrenbang desa dalam rangka penguatan
= kapasitas warga.
Kepala desa Simulasi Musrenbang
berperan/tugas desa dapat
menjadi pembina dan
dilakukan pada tahap pra-Musrenbang
pengendali dari keseluruhan pelaksanaan (tahap
persiapan);
Musrenbang di desanya.

Box 6. Struktur Tim Penyelenggara


Musrenbang
Tim Penyelenggara Musrenbang (TPM) di tingkat desa atau
panitia Musrenbang desa biasanya diketuai oleh sekretaris
desa, sedangkan kepala desa menjadi pembina dan
pengendali Musrenbang. TPM ini merupakan struktur yang
sederhana dengan jumlah personil yang sedikit. Seringkali
beberapa tugas
dilakukan oleh orang yang sama.Terdapat dua tim
= Tim perumus dokumen perencanan desa (RKP Desa)
kerja pentin
g yang merupakan
biasanya bagian
dipimpin oleh dari struktur
sekretaris TPMyang
desa yaitu:
juga
= merupakan
Tim pemanduKetua TPM;desa dan pelaksanaan Musrenbang
kajian
desa biasanya dipimpin oleh Ketua LKM/LPM/LKMD tetapi
akan sangat baik kalau anggota Tim Pemandu berasal dari
kalangan independen yaitu individu warga desa yang
memiliki kemampuan.Tim Pemandu juga biasanya menjadi
anggota Tim Perumus Dokumen Perencanaan (RKP Desa).
Prinsip-prinsip Musrenbang Desa

Prinsip-
prinsip Musrenbang desa, berlaku bagi semua pihak yang te
rlibat dalam pelaksanaan Musrenbang, baik untuk
pemandu, peserta, maupun narasumber. Prinsip-prinsip
ini tidak boleh dilanggar agar Musrenbang desa benar-
benar
• Prinsip menjadi forum Peserta
kesetaraan. musyawarah pengambilan
musyawarah adalah
warga desa,
keputusan baik dalam
bersama laki-laki, perempuan,
rangka kaya,program
menyusun miskin,
tua maupun
kegiatan muda, desa.
pembangunan dengan hak yang setara untuk
menyampaikan pendapat, berbicara, dan dihargai
meskipun terjadi
perbedaan pendapat. Sebaliknya, juga memiliki kewajiba
n yang setara untuk
mendengarkan pandangan orang lain, menghargai perbe
daan pendapat, dan menjunjung tinggi (menghormati)
• Prinsip musyawarah.
hasil keputusan Pesertatidak
forum meskipun Musrenbang
sependapat. desa
memiliki keberagaman
tingkat pendidikan, latar belakang, kelompok usia, jenis
kelamin, dan status sosial-
ekonomi. Perbedaan dan berbagai sudut pandang terseb
ut diharapkan menghasilkan keputusan terbaik bagi
• Prinsip anti-dominasi.
kepentingan masyarakat Dalam
banyak musyawarah,
dan desa di tidak
atas
boleh ada individu/ kelompok
kepentingan individu atau golongan. yang mendominasi
sehingga keputusan-keputusan yang dibuat tidak lagi
melalui proses musyawarah semua komponen
masyarakat secara seimbang.
• Prinsip
keberpihakan. Dalam proses musyawarah, dilakukan up
aya untuk
mendorong individu dan kelompok yang paling ’diam’ unt
uk menyampaikan aspirasi dan pendapatnya, terutama
kelompok miskin, perempuan, dan generasi muda.

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
__
DESA
• Prinsip anti-diskriminasi. Semua warga desa
memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjadi
peserta Musrenbang. Kelompok marjinal dan
perempuan, juga punya hak untuk menyatakan pendapat
dan pikirannya dan tidak boleh dibedakan.
• Prinsip pembangunan desa secara holistik.
Musrenbang desa dimaksudkan untuk menyusun
rencana pembangunan desa, bukan rencana kegiatan
kelompok atau sektor tertentu saja. Musrenbang desa
dilakukan sebagai upaya mendorong kemajuan dan
meningkatkan kesejahteraan desa secara utuh dan
menyeluruh sehingga tidak boleh muncul egosektor
dan egowilayah dalam menentukan prioritas kegiatan
pembangunan desa.

Pengertian Pemandu

S
alah satu komponen Tim Penyelenggara
Musrenbang (TPM) adalah Tim Pemandu. Pemandu
tidak sama dengan moderator atau pimpinan rapat.
Pemandu adalah perancang dan pengelola proses
Musrenbang
agar partisipatif dan dialogis. Pemandu sering disebut
juga sebagai fasilitator, berasal dari kata fasilis yang
artinya
= Prosesmempermudah. Tugas sesuai
Musrenbang benar-benar utama
denganpemandu
prinsip-
atau fasilitator Musrenbang desa adalah mempermudah dan
prinsip Musrenbang
membantu seperti
peserta untuk yangsecara
terlibat telah dijabarkan;
aktif sehingga
= Hasil Musrenbang
Musrenbang bisa benar-benar
berjalan merupakan
dengan baik, rencana
dalam
program/kegiatan
pengertian: pembangunan desa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengutamakan kepentingan kelompok miskin
(marjinal).

BAB 1- Pedoman Umum


__
1.2
PEDOMAN UNTUK
TIM PEMANDU
MUSRENBANG DESA

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Peran dan Tugas Pemandu Musrenbang Desa

= Peran sebagai perancang proses. Tim Pemandu


bertugas untuk menyusun tahap dan langkah-
langkah proses Musrenbang secara keseluruhan
(pra-Musrenbang desa, pelaksanaan, dan pasca-
Musrenbang desa), serta menterjemahkannya
= Peran sebagai pengelola proses dari tahapan
menjadi jadwal atau kalender kegiatan secara
pra sampai pasca-Musrenbang. Tim Pemandu
keseluruhan;
bertugas untuk mengelola proses Musrenbang
secara keseluruhan (pra-Musrenbang desa,
pelaksanaan, dan pasca-
Musrenbang desa). Mengelola berarti menjaga agar seti
= Peran sebagai pengelola kegiatan
ap tahap dan langkah Musrenbang berjalan sesuai
pertemuan/forum musyawarah.
rencana, mencapai tujuan, dan tepat waktu;
Tim Pemandu bertugas mengelola suatu forum pertemua
n dan memfasilitasi
proses musyawarah. Mengelola pertemuan atau forum a
rtinya menjaga agar tercapai tujuan, mengatur waktu,
menyediakan materi, alat, dan bahan yang diperlukan
= untuk bermusyawarah,
Peran sebagai sumberdan menegakkan
informasi. Tim Pemandu
aturan/prinsip-prinsip
bertugas musyawarah.
menguasai berbagai Selaindata,
informasi, itu, juga
dan
memfasilitasi
dokumen (prolatau
desa,mengatur proses
hasil kajian dandokumen
desa, lalu-lintasRKP
pembicaraan
Desa di antara
tahun yang peserta musyawarah
telah berjalan, peraturan danagar
berjalan dengan
kebijakan tertib
di tingkat desa, serta pemerintah daerah
yang relevan) sehingga bisa dijadikan sumber
informasi oleh peserta Musrenbang. Peran sebagai
sumber informasi ini terjadi baik pada saat pra-
Kriteria/Persyaratan Pemandu Musrenbang Desa
Musrenbang maupun saat memfasilitasi pelaksanaan
Timforum Musrenbang
Pemandu Musrenbang desa.
desa direkrut dari kalangan
warga masyarakat desa sendiri dengan
kriteria/persyaratan sebagai berikut:
= Menjunjung tinggi prinsip-
prinsip Musrenbang. Yaitu prinsip-prinsip
kesetaraan, menghargai perbedaan pendapat,
keberpihakan terhadap kalangan marjinal, anti-
dominasi, anti-diskriminasi, mengutamakan
kepentingan umum desa secara menyeluruh (holistik);
=
Mampu memimpin forum pertemuan desa. Pada awa
lnya, Tim Pemandu
mungkin kesulitan untuk memfasilitasi musyawarah den
gan jumlah peserta yang banyak. Akibatnya,
Musrenbang desa dipandu dengan cara yang agak
formal dan kurang dialogis/partisipatif6. Pada tahap
= Mampu bekerjasama secara tim. Kerjasama secara
awal mungkin bisa terjadi demikian karena
tim berarti saling melengkapi/mendukung, terbuka
keterampilan untuk memandu Musrenbang secara
terhadap masukan, dan bisa berbagi tugas secara
= dialogis dan partisipatif tentunya perlu ditingkatkan
seimbang;
secara terus-menerus;
Mau belajar dan belajar terus. Seorang pemandu yang
baik adalah seorang yang mau belajar terus-menerus
dan menyerap informasi dari berbagai sumber untuk
= kemudian
Mau berbagimentransfernya kepada yangwarga
ilmu. Seorang pemandu baik
masyarakat
adalah (menjadi
seorang yangnarasumber);
berorientasi pada pendidikan
warga sehingga selalu mencoba membantu terjadinya
penguatan kapasitas dan saling berbagi ilmu di
= Sukarela.
antara wargaMeskipun menjadi panitia Musrenbang
masyarakatnya;
(TPM) dan pemandu disediakan anggaran untuk
honor (fee) namun sebaiknya kegiatan ini dilakukan
dengan semangat kesukarelaan. Biasanya honor
memang kecil dan hanya tersedia pada saat
pelaksanaan Musrenbang (1 hari saja). Sedangkan
untuk tahap pra dan pasca-Musrenbang merupakan
kerja7.sukarela
Box bagi kepentingan desanya.
Siapa Pemandu
Musrenbang Desa?
Sebaiknya pemandu Musrenbang berasal dari kombinasi antara aparat
pemerintah desa (misal Kaur Pembangunan) dan fasilitator non-pemerintah
desa (bisa berasal dari organisasi kemasyarakatan atau individu yang
terlatih/mampu). Sekretaris desa seringkali merangkap berbagai jabatan,
yaitu sebagai Ketua TPM Desa, Tim Pemandu, dan Tim Perumus Dokumen
RKP Desa. Sebenarnya perangkapan peran/tugas ini tidak menjadi masalah
terutama agar jumlah personil TPM tidak terlalu besar (total antara 5-7
orang). Akan tetapi, perlu dipertimbangkan efektivitas perangkapan tersebut
apabila terlalu banyak.

6
Contoh yang terjadi di lapangan, Musrenbang desa dilakukan dengan format penyampaian sambutan-sambutan dan kemudian
dilanjutkan pemaparan hasil penentuan prioritas kegiatan yang sudah disiapkan oleh Tim Penyelenggara. Prya dihindari.

_0 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
__
DESA
Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap Pemandu
K apasitas Tim Pemandu Musrenbang desa atau
kalang an yang berminat mengembangkan diri
sebagai fasilitator desa, membutuhkan peningkatan
kapasitas secara bertahap, termasuk juga pengalaman.
Kapasitas yang diperlukan sebagai Tim Pemandu (Tim
Fasilitator) Musrenbang desa adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Ketiga hal ini perlu dimiliki Tim
Pemandu
Pengetahuanagar bisa menjalankan peran/tugasnya tersebut.

Pada Bab III: Bahan Bacaan-1 dan Bahan Bacaan-2


dipaparkan sejumlah pengetahuan mendasar yang
diperlukan seorang pemandu Musrenbang desa. Data,
informasi,
=
dan pengetahuan
Aturan tentang yang perluMusrenbang
tatacara pelaksanaan dikuasai oleh
pemandu adalah:
desa (terutama yang sudah menjadi peraturan
= Program-program
daerah); pembangunan baik berskala daerah
maupun nasional yang masuk ke desa atau
= Prioritas program pembangunan daerah dan prioritas
kecamatannya;
program SKPD; = RPJM Desa dan RKP Desa yang
sudah berjalan;
= Wawasan pembangunan yang berpihak kepada
= Data/informasi laindasar
pemenuhan hak-hak yangwarga
relevan untuk
masyarakat,
merancang, mengelola,
kelompok miskin, memfasilitasi
perempuan, dan anak;dan menjadi
narasumber Musrenbang desa.

Keterampilan

Meskipun kumpulan modul pada Bab II dan bahan


bacaan pada Bab III (BB-3 Metode/Teknik Kajian Desa,
BB 4 Metode/Teknik/Media/Alat Bantu, BB 5 Seni
Memandu, dan BB 6 Teknik Menulis Dokumen Rencana
Desa) memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik
kepemanduan, tapi untuk menjadi pemandu yang handal
maka harus diiringi dengan praktik dan
pengalaman langsung. Memandu atau memfasilitasi adalah
teknik (keterampilan)
dan sekaligus seni. Seperti belajar naik sepeda, setelah seri
ng praktik maka akan semakin lancar dan spontan dalam
memandu. Beberapa teknik memandu yang terkait
Musrenbang adalah:
= Teknik memandu (memfasilitasi) kajian
partisipatif. Keterampilan atau teknik-teknik kajian
secara partisipatif ini diperlukan pada tahap pra-
Musrenbang desa7. Hasil kajian ini adalah
kesepakatan warga mengenai permasalahan dan
potensi dalam berbagai aspek/sektor media.
dan prioritas
= Mengembangkan dan menggunakan
permasalahan yang bisa
akansangat
diangkat sebagaidaya
program
Penggunaan media, menunjang tarik
atau rencana kerja pembangunan desa;
dan efektivitas Musrenbang. Pemandu perlu mengenal
jenis, fungsi, dan karakteristik media untuk bisa
memilih. Selain itu juga mempertimbangkan
= Teknik memandu (memfasilitasi) musyawarah.
ketersediaan sumberdaya media tersebut di desanya8;
Keterampilan atau teknik-teknik memandu yang perlu
dikembangkan terus-menerus adalah teknik fasilitasi
diskusi/dialog, teknik fasilitasi penentuan prioritas,
=
9
teknik
Teknikfasilitasi
menulis.kesepakatan,
Keterampilandan sebagainya
menulis ;
juga merupaka
n penunjang tugas seorang pemandu Musrenbang,
ü Teknik merumuskan pertanyaan kunci.
yang meliputi:
Merumuskan pertanyaan kunci yang baik adalah
jalan menuju proses dan hasil Musrenbang yang
berhasil. Ini dilakukan pemandu sejak tahap
persiapan. Pada saat pelaksanaan, pertanyaan
ü Teknik penulisan pokok-pokok penting
untuk membantu diskusi selalu disesuaikan
(kesimpulan). Salah satu teknik penting yang
mengikuti perkembangan.
diperlukan pemandu saat mengelola dialog
adalah menyusun pokok-pokok penting kesimpulan
hasil dialog. Pemandu bertugas membantu
ü Teknik penulisan masalah dan potensi desa. Pada
merumuskan dan menuliskannya secara ringkas
saat melakukan kajian desa, sekaligus dilakukan
dan padat untuk membantu peserta melihat hasil
dan pengumpulan masalah yang
penting diskusi;
dilakukan bersama masyarakat. Artinya, pemandu ti
dak secara sepihak merumuskan masalah-
masalah tersebut. Pemandu bertugas membantu
merumuskan dan menuliskan masalah-masalah
secara baik untuk disepakati peserta;
7
Lihat Bahan Bacaan 3 (BB 3).
8
Lihat Bahan Bacaan 4 dan 5 (BB 4 dan 5).
9
Lihat Bahan Bacaan 4 dan 5 (BB 4 dan 5).

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
__
DESA
Teknik penulisan dokumen rencana (RKP Desa
ü
dan RPJM Desa)10. Pada saat penyusunan
dokumen ini diperlukan keterampilan menuliskan
gambaran (deskripsi) keadaan, masalah, dan
potensi desa; teknik
menuliskan tujuan dan indikator pencapaian tujuan; t
eknik merumuskan sasaran dan kegiatan secara
Sikap/Nilai
operasional; dan sebagainya.
Pemandu harus mampu menyerap prinsip-prinsip
Musrenbang sebagai sikap/ nilai diri yaitu prinsip-prinsip
kesetaraan, menghargai perbedaan pendapat,
keberpihakan terhadap kalangan marjinal, anti-
Percaya
dominasi,
= diri. Pemandudan
anti-diskriminasi, sanggup menghadapi forum
mengutamakan
dengan peserta
kepentingan yangsecara
umum desa terdirimenyeluruh
dari berbagai kalangan
(holistik) 11
.
(tua-muda, pemuka masyarakat, warga
umum) tanpa merasa segan atau sungkan untuk memba
=
ngun proses
Bersikap dialog
wajar. bersama.
Pemandu menggunakan bahasa, sopan
santun, dan tatacara komunikasi yang secara wajar
= Mau memahami orang lain (empati). Pemandu
dapat diterima peserta musyawarah.
dapat memahami keberagaman karakteristik peserta
dan peka dalam membantu peserta yang
mengalami hambatan untuk menyampaikan
gagasan dan pendapatnya. Terutama memahami
dan membantu warga yang belum terbiasa
= Bersikap terbuka. Pemandu bersedia membuka
berpartisipasi di forum publik (kelompok miskin,
usulan peserta tentang tatacara musyawarah dan
perempuan, minoritas).
menanggapi setiap usulan atau pendapat kritis secara
= Tidak
positif. menjadi ahli (pencari solusi). Pemandu
hanya menjaga lalu-lintas diskusi dan kesepakatan
= solusi yang ditentukan
Saling peserta.
mendengarkan. Pemandu dapat
mendengarkan dengan baik pendapat dan gagasan
peserta dan sebisa mungkin menghindari adanya
=
peserta yang diabaikan ketika sedang berbicara.
Mengakui kehadiran semua peserta. Pemandu meng
ajak peserta untuk menganggap penting kehadiran
setiap orang dan menghindari adanya orang-orang
yang menjadi ’penonton’ (sekadar hadir).
10
Lihat Bahan Bacaan 6 (BB-6).
11
Lihat penjabaran prinsip-prinsip Musrenbang desa.
= Bekerja secara tim. Dengan jumlah peserta yang
banyak dan proses haruslah
dialogis, pemandu tidak dapat bekerja sendirian
= Kreatif.
melainkan harus secara tim dengan satu kreatif
Tim Pemandu perlu orang
dalam merancang dan
koordinator pemandu. mengelola suatu forum
pertemuan atau musyawarah warga yang dihadiri oleh
lebih dari 50 orang bahkan ratusan orang. Media
bantu dan teknik menjaring aspirasi masyarakat yang
lebih baik, perlu terus dikembangkan. Ini merupakan
seni dan kreativitas Tim Pemandu.
Box 8.Tips Kepemanduan Secara
Umum
= Pemberian kesempatan bicara kepada kelompok
miskin, minoritas, perempuan,
dan generasi muda. Setelah dalam tahap persiapan diupayakan agar kelo
mpok ini terlibat dan
bersedia hadir,pada saat pelaksanaan Musrenbang,pemandu harus terus
memberi kesempatan
agar kelompok ini mau bicara atau berpendapat.Gunakan pertanyaan ump
=
an kepada kelompok
Pengelolaan ini danpendapat
perbedaan berikan bantuan dalamkepentingan).
(dan konik merumuskan
pendapatnya apabila masih mengalami kesulitan.
Sejak tahap persiapan, petakan isu-isu kyang mungkin akan muncul
Bisa
dalam juga dengan
forum, selalu memberi‘jatah’
diskusikan dalam tim apa berbicara kepada perempuan (mis
al,
trik atau cara untuk mencegah/mengatasinya.meminta
ada 2 peserta yang akan berbicara; pemandu Biasanyaagar salah
konik satu
terjadi
adalah peserta
karena egosektor, dari kalangan perempuan).
egowilayah, perdebatan menentukan kebutuhan versus keinginan,dan per
debatan menentukan
kebutuhan individu versus kolektif.Persiapkan bahan penjelasan pemandu
= Penggunaan media/alat bantu. Pada tahap persiapan, kebutuhan
yangyang
media diharapkan bisa
meyakinkan peserta bahwa mereka perlu saling memahami pendapat yang
benar-benar akan meningkatkan efektivitas proses dan hasil
lain untuk kemudian mengutamakan kepentingan desa secara
Musrenbang. Pilihan ini tentunya
keseluruhan (holistik).
ditentukan juga oleh ketersediaan sumberdaya media di suatu desa.Media
yang dapat digunakan, mulai dari media sederhana sampai yang
menggunakan teknologi canggih (apabila tersedia). Apalagi saat ini
VCD/DVD player, kamera dijital, kamera video (handycam), dan LCD
projector,
= Penentuan tempat pertemuan/musyawarah. sudah populer
dan jajaki di daerah-
tempat-
daerah.Meskipun
tempat di baru sedikit desa yang mengenal/memilikinya,namun
kemungkinan
desa di masa depan
yang memenuhi bisa saja
kebutuhan perangkat
pertemuan bagiinicukup
lebih populer
banyak
-menggantikan
peserta popularitas
(kapasitas OHP bahkan
50-100 orang, projector di masa
lebih). lalu (lihat
Lebih ideal Bahan
bila ruangan
Bacaan
= memiliki
4).
Pengaturan
dinding ruangan pertemuan.(display)
rata untuk penempelan Ruangan pertemuan
kertas-kertas lebarperlu
dan
disiapkan
media (lihat Bahan dengan cermatpenggunaan
Bacaan-5 tentang sebelum
media). pelaksanaan
Musrenbang. Pengaturan (tata letak) ruangan untuk peserta musyawarah
berjumlah cukup besar dilakukan dengan mempertimbangkan
suasana yang nyaman dan memungkinkan partisipasi yang seluas-
luasnya.

__ PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 1- Pedoman Umum
__
DESA
Contoh-contoh Pengaturan Ruangan

Tata letak ruangan model kelas. Bisa


dibuat jarak per 4 baris kursi untuk
memudahkan peserta jika hendak
keluar/masuk. Ini adalah pengaturan
ruangan yang paling umum dilakukan
untuk kegiatan
Musrenbang. Biasanya, bapak-bapak dan
elit masyarakat duduk di jajaran depan
sedangkan kelompok perempuan,
kelompok miskin dan pemuda, duduk
di belakang. Sebaiknya pemandu
sensitif terhadap hambatan partisipasi
seperti ini.

Tata letak ruangan model Huruf-


U. Bisa dibuat beberapa lapisan tanpa
meja, bisa di aula, balai desa, atau
gedung lain yang ada di desa. Diharapkan
dengan pengaturan tempat duduk seperti
ini, suasana lebih setara dan akrab.
Dengan demikian perempuan dan
kelompok lain yang biasanya kurang
berani tampil
di forum publik, bisa menjadi
lebih terlibat.

Format diskusi kelompok


dengan meja atau tanpa meja.
Sebaiknya gunakan meja yang
ringan (mudah dipindah) dan kecil
(tidak membuat sempit) seperti
meja di sekolah. Ruang diskusi
kelompok bisa diatur agar berada
dalam suasana santai dan melebur
antara laki-laki dan perempuan,
serta berbagai latar belakang
kelompok dan usia.

BAB 1- Pedoman Umum


__
Model lesehan. Ruangan
Musrenbang dengan model
lesehan mungkin belum
pernah dilakukan, namun
pada forum lain biasa
dilakukan. Model ini bisa
juga diterapkan dalam
Musrenbang untuk
menciptakan suasana yang
akrab dan informal. Perlu
diperhatikan apakah tempat
dan pengaturan ruangan
memungkinkan kehadiran
laki-laki dan perempuan
dalam suasana informal
seperti ini.

Model warung kopi (cafe).


Ruangan Musrenbang dengan
model warung kopi (cafe) bisa
juga dicoba dengan mengatur
tempat duduk peserta per
meja. Pengaturan seperti ini
hanya dapat dilakukan bila
ruangan benar-benar luas.

__
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
2 ba
[dua]
b

kumpulan modul
fasilitasi
musrenbang
desa

28
2.1.1.
Pengorganisasian
Musrenbang

2.1.2.
Kajian Desa Secara
Partisipatif

2.1.3.
Penyusunan
Draf
Rancangan Awal RKP
Desa

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN 29
DESA
2.1
MODUL FASILITASI
PRA-MUSRENBANG
DESA

K
egiatan pra-Musrenbang desa merupakan proses
yang panjang dan bukan hanya sekadar
persiapan teknis saja seperti penyebaran
undangan, pengaturan tempat, dan konsumsi.
Kegiatan utama pra-
Musrenbang adalah mempersiapkan substansi atau
materi
Modul untuk menyusun
ini adalah rencana
kegiatan pembangunan teknis
pengorganisasian desa
secara baik. Karena
penyelenggaraan itu, perlu
Musrenbang yangdibedakan antaramelalui
dapat dilakukan rapat-
rapat persiapan
rapat-rapat teknis
panitia (TPM)dengan
maupunrapat-rapat persiapan
komunikasi dan
substansi atau materi Musrenbang.
koordinasi pelaksanaan tugas masing-masing anggota TPM.

Tuj
Tujuaan
n
= Membentuk Tim Penyelenggara Musrenbang TPM (5-
7 orang) dan pembagian tugasnya: ketua, bendahara,
= seksi-seksi (acara,
Membentuk materi, Musrenbang
Tim Pemandu logistik). desa (2-
3 orang). Sebaiknya tim tidak hanya beranggotakan laki-
= laki (ada pemandu/fasilitator
Melakukan perempuan).
persiapan teknis pelaksanaan
Musrenbang desa yaitu: ü Penyusunan jadwal
dan agenda Musrenbang desa;
ü Pengumuman kegiatan Musrenbang desa dan
ü Persiapan
penyebaran logistik (tempat,
undangan konsumsi,
kepada peserta dan
alat, dan bahan);
narasumber (minimal 7 hari sebelum Hari-H);

30 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luaran
Luara
2.1.1
n PENGORGANISASIAN
= Struktur organisasi TPM (biasanya ditetapkan
melalui SKMUSRENBANG
= Kades) DESA
Pembagian tugas yang jelas antara Tim Pemandu, Tim P
erumus Dokumen RKP Desa, dan panitia teknis lainnya
= Agenda kegiatan
Musrenbang desa

Peser
Peserta
ta
= Kepala
desa
= Sekretaris desa dan staf di lingkungan
pemerintahan
= TPM (untuk desa
pertemuan pembahasan proses
dan jadwal Musrenbang)

Pemandu

Kepala desa/Ketua
TPM

Durasi
Durasi
Waktu
Sesuai
kebutuhan.

Metod
Metode
e
Rapat
kerja

Materi, Alat, dan Baha

Sesuai
kebutuhan

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


31
Materi, Alat, dan
Bahan n

32 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Proses Umum

Pertemuan
Pembentukan TPM
1. Kades menyampaikan tujuan pertemuan dan waktu
yang dibutuhkan. 2. Kades memaparkan nama-nama
personil
3. Kades TPM.
menyampaikan pembagian tugas dari setiap
komponen TPM dan meminta masukan dari peserta
rapat.
Pertemuan Pembahasan Proses dan
Jadwal
1. KetuaMusrenbang
TPM meminta Tim Pemandu memaparkan
proses dan jadwal Musrenbang (pra-Musrenbang,
pelaksanaan Musrenbang, dan pasca) dan meminta
2. masukan
Forum membahas kegiatan-kegiatan yang perlu
dari peserta.
dilaksanakan dan personil yang bertugas.
Koordinasi dan Komunikasi
Kegiatan
1. TPMmemantau pelaksanaan persiapan-
Ketua TPM
persiapan Musrenbang. 2. Setiap seksi dalam TPM
menjalankan tugasnya masing-masing.

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


33
Box 9. Persiapan Lebih Lama
daripada Pelaksanaan
Musrenbang
Melaksanakan persiapan (pra-Musrenbang)
sebaiknya tidak perlu menunggu surat “perintah” dari
kecamatan mengenai penyelenggaraan Musrenbang
desa. Apabila menunggu surat pemberitahuan
tersebut, waktu persiapan biasanya akan sempit.
Sangat penting memperjelas tugas dan peran setiap
seksi yang ada di struktur TPM, seperti seksi
acara/materi, tim pemandu, seksi logistik,
dokumentator, dan sebagainya.

S
alah satu kegiatan penting dalam mempersiapkan
Musrenbang adalah pengumpulan data/informasi
kondisi desa, permasalahan, dan potensi yang
menjadi bahan penting bagi penyusunan
Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa). Kajian yang dilakukan
perlu
Kajian melibatkan
desa secara masyarakat agar terjadi kesepakatan
partisipatif menggunakan metode PRA
bersama tentang hal-hal
(Participatory Rural Appraisal) 12 penting yang
dilakukan melalui
terjadi
metodedi desapengumpulan
dan apa pandangan data/informasi
masyarakat tentang perm
yang
asalahan yang harus ditangani dalam upaya peningkatan
menggambarkan keadaan desa (ekonomi, sosial, budaya, ke
kesejahteraan masyarakat di desa.
sehatan, pendidikan, pemerintahan,
lingkungan/sumberdaya alam, dan sebagainya) yang
dilakukan bersama warga masyarakat. Kajian ini
dilakukan bukan untuk sekadar kajian, melainkan sebagai
forum-forum
Tujuan
Tujua diskusi warga untuk persiapan Musrenbang
desa.
n
= Warga menguasai informasi tentang kondisi dan
situasi desanya sehingga bisa terlibat aktif dalam
= pelaksanaan Musrenbang
Menyusun (rekap) data/informasi desa, daftar masalah
dan potensi desa untuk bahan penyusunan draf
Rancangan Awal RKP Desa

12
Apa dan bagaimana metode PRA serta teknik kepemanduannya pernah disusun sebagai modul proses perencanaan yang disebut
Perencanaan Pembangunan PMasyarakat Desa (P3MD) yang diterbitkan Ditjen PMD Depdagri Tahun 1996. Meskipun regulasi
perencanaan sudah berubah, namun modul ini sekarang pun masih dijadikan referensi untuk tahap pra-Musrenbang desa.

34 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luara
Luaran
2.1.2
n
= KAJIAN
Data/informasi DESA
keadaan desa berupa
gambar-gambar visual
Data/informasi
=
SECARAkuantitatif dan kualitatif yang
dikumpulkan atau bersumber dari dokumen yang
tersediaPARTISIPATIF
(misal: jumlah KK miskin, jumlah ibu hamil,
Daftar
=bayi, masalah
dan Balita, dan anak
jumlah potensi desa
putus yang ditandai
sekolah)
secara khusus untuk masalah/potensi kelompok miskin,
perempuan, dan generasi muda
Peser
Peserta
ta
= Warga dusun/kampung
atau RW
= Kelompok-kelompok yang perlu secara khusus
difasilitasi: kelompok
miskin, kelompok perempuan, kelompok minoritas, dan
kelompok generasi muda.
Pemandu
Tim
Pemandu

Durasi
Durasi Wakt
Waktu
2- u
3jamperpertemuan (jumlah waktu pertemuan di setiap dus
un tergantung pada jumlah diskusi kelompok yang
tode13
Metode
dilaksanakan)
13
Gambar visual: gambar desa (sumberdaya alam, sosial,
ekonomi); gambar kebun (masalah-masalah, teknologi
pertanian, komoditi unggulan, potensi pengembangan);
kalender musim (kegiatan musiman selama 1 tahun);
bagan
kecenderungan dan perubahan; sejarah desa; diagram venn
Materi, Alat, dan Baha
/kelembagaan desa; analisis matapencaharian; matriks
Kertas
ranking.lebar (plano/ipchart /karton manila), spidol besar
beberapa warna, selotip (kalau ada, selotip kertas), lem
kertas, gunting, dan bahan-bahan lokal (biji-bijian, kerikil,
daun, ranting) untuk menandai gambar (simbol-simbol).
13
Lihat Bahan Bacaan 3 (BB 3).

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


35
Proses Umum

1.
a.
Pembukaan:
b. Pemandu
Pemandumenyampaikan salam dan menjelaskan
menjelaskan tahap-tahap top
umum diskusi
ik diskusi,
dan tujuankembali
mengulang diskusi, penjelasan
dan waktu apabila
yang
dibutuhkan;
diperlukan.
2. Menggambarkan
keadaan desa:
a. Pemandu mengajak peserta menggambarkan
keadaan desa dengan
topik tertentu (gambar/peta sumber daya/lingkunga
b. n,
Pemandu meminta
gambar kebun, beberapa
kalender peserta
musim, untuk venn,
diagram
melakukan pembuatan
analisis mata gambar
pencaharian) 14
; yang dikoreksi
bersama-sama
3. Mendiskusikan (oleh forum).
gambar dengan beberapa
pertanyaan kunci:
a. Gambar merupakan alat diskusi yang tidak perlu
dibuat terlalu bagus.
Pemandu mengajak peserta untuk mendiskusikanny
a dan melontarkan beberapa pertanyaan kunci.
Misalnya:

Box 10.Teknik Visualisasi


Topik Kajian
Gunakan alat sederhana yang mudah dikoreksi untuk membuat
gambar (visual). Misalnya menggambar sumberdaya/lingkungan desa di
papan tulis dengan kapur (atau whiteboard dengan spidol). Bisa juga
dibuat di lantai/tanah dengan simbol-simbol gambar (kantor, sekolah,
pasar, pemukiman, sawah, hutan, sungai) menggunakan biji-bijian,
ranting, daun, dan sebagainya sehingga mudah dikoreksi.
Setelah diskusi selesai, barulah gambar
didokumentasikan dengan digambar ulang di
atas kertas kuarto (HVS).

Materi, Alat, dan


Bahan n

14
Cara menggambar, lihat pada Bahan Bacaan 3 (BB 3).

36 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Proses
Umum
= Bagaimana kondisi kesehatan masyarakat?
Apakah tingkat kesakitan tinggi atau rendah?
Mudahkah akses terhadap pelayanan kesehatan?
Apakah
= Terjangkaukah kebutuhan anak-anak
oleh masyarakat? untuk
memperoleh pendidikan
dasar (SD sampai SMU) sudah terpenuhi?
Kalau tidak, mengapa? Apa jalan keluarnya?
Catatan:
Apakah Ada sejumlah topik kajian
dapat ditingkat lain yang
menjadi diangga
pendidikan
p penting
tinggi?terutama mengenai pemenuhan hak-hak
b. dasar di desa
Pemandu dan analisis
mengatur kemiskinan
lalu-lintas (lihat
diskusi Box
sambil
11).
mengajak peserta melengkapi dan mengkoreksi
gambar;
c. Gunakan teknik bertanya, teknik
menyimpulkan, dan teknik merumuskan pokok-
pokok penting diskusi untuk memandu diskusi.

Box 11. Analisis Kemiskinan


dan Pemenuhan Hak-hak Dasar
di Desa
Pembangunan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan warga. Sejahtera adalah kebalikan dari miskin. Miskin adalah
suatu kondisi di mana hak-hak dasar masyarakat tidak/ belum terpenuhi.
Kajian desa sebaiknya merupakan proses untuk melihat persoalan
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, sejauhmana sudah atau belum
Apabila hak-hak dasar belum terpenuhi (artinya kemiskinan masih
terpenuhi.
terjadi), perlu dilakukan analisis penyebab kemiskinan dan cara
mengatasinya15. Dengan demikian pilihan persoalan prioritas dan
kegiatannya pada saat Musrenbang nanti, akan mengutamakan pemenuhan
hak-hak dasar dan upaya
penanggulangan kemiskinan yang terjadi di masyarakat.Hak-
þ Kesehatan
hak þ Pekerjaa
dasar yang harus dimiliki oleh semua warga tanpa kecuali, yaitu16:
þ Pendidikan n
dasar þ Perumah
þ Lingkungan dan an
sumberdaya alam þ Pangan þ Tanah
þ Sanitasi dan air (bersih þ Rasa
dan aman) aman
þ Partisipa
si
15
Bagaimana menggunakan metode/teknik PRA untuk kajian kemiskinan, lihat Bahan Bacaan 3 (BB 3).
16
Menurut Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Menkokesra.

38 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
37
DESA
Box 12. Mempersiapkan dan Merancang
Kajian Desa
= Lakukan kajian data sekunder desa yang ada sebelum memandu
kajian (misal: pr
= Tim Pemandu mempersiapkan terlebih dahulu rencana kajian
desa,
desa dokumen-dokumen program desa,
ini dengan merumuskan dan laporan).
tujuan kajian, luaran yang
diharapkan, proses dan jadwal, pembagian tugas, dan sebagainya.
= Kebutuhan informasi dalam kajian sebaiknya disusun dalam bentuk
tabel. Pilihan metode/ teknik kajian disesuaikan dengan jenis
informasi yang dibutuhkan. Dalam menentukan topik-topik kajian:
ü Pemandu sebaiknya selalu mengajak peserta memperhatikan isu-
isu berbagai sektor dan menjaga agar keterwakilan pandangan
berdasarkan wilayah (dusun/kampung/RW) dalam pelaksanaan
kajian;
ü Jangan sampai yang muncul dalam Musrenbang hanya informasi
dan usulan kegiatan pembangunan
(infrastruktur) saja. Perhatikan isu-
isu pemenuhan kebutuhan (hak-hak) dasar seperti pendidikan,
kesehatan, dan lingkungan;
Contoh Tabel Topik-topik Informasi untuk
ü Masukkan topik-
= Siapkan Kajian
topik yang Desa
pertanyaan-pertanyaan
terkait dengan kebutuhankunci untuk
khusus setiap topik ekono
perempuan,baik kajian.
Susun dalam bentuk kartu-kartu pertanyaan
mi, pendidikan, maupun kesehatan ibu, bayi, dan anak. sehingga mudah
ditaruh di saku dan juga mudah digenggam saat pelaksanaan
kegiatan memandu.
Topik Uraian Tujuan Metode/
No Proses Peserta17 Tempat Waktu
Informasi Informasi Kegiatan Teknik Kajian

= Lakukan diskusi kelompok warga di tempat yang memungkinkan laki-


laki dan perempuan terlibat (misal: di daerah tertentu, perempuan dan
laki-laki tidak dapat berkumpul bersama apabila pertemuan dilakukan
= di mesjid).
Ingat, lakukan diskusi dengan kelompok miskin, kelompok
perempuan, kelompok minoritas,
dan kelompok generasi muda secara terpisah apabila mereka kurang ber
bicara di kelompok tercampur.

17

Peserta diskusi kelompok warga adalah warga dusun/kampung atau RW/RT, serta kelompok sektoral (misal: petani, nelayan, dan pedaga
ng kecil).

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


39
4
. Setelah diskusi cukup memadai, pemandu kemudian
mengajak peserta mengidentikasi permasalahan dan
potensi desa sesuai dengan topik diskusi yang
5. dilakukan.
a. Pemandu menyampaikan pokok-pokok penting
Penutupan
hasil diskusi kepada peserta. Akan lebih baik
apabila pemandu meminta peserta menyampaikan
b. hal-hal
Pemandu menjelaskan
penting kegiatan berikutnya
hasil diskusi;
setelah diskusi kelompok;
c. Pemandu mengucapkan terimakasih dan
menutup pertemuan.

H
asil akhir dari Musrenbang desa adalah
dokumen RKP Desa yang disusun berdasarkan
hasil kesepakatan-kesepakatan masalah
prioritas bersama warga. Dokumen ini disiapkan oleh
TPM (dan Tim
Pemandu) sebagai kegiatan pra-Musrenbang dalam
bentuk draf Rancangan Awal RKP Desa dengan merujuk
pada dokumen RPJM Desa dan hasil-hasil kajian
dusun/RW atau sektor. Dalam menyusun draf RKP Desa,
tim perumus harus benar-
benar berdasarkan kebutuhan prioritas dan aspirasi warga s
Pada pelaksanaan Musrenbang, tim perumus akan memapar
ehingga dalam Musrenbang nanti mendapat dukungan
kan draf Rancangan Awal RKP Desa kepada warga
positif. Ada pula tim perumus yang menyusun draf
masyarakat untuk mendapat tanggapan dan masukan.
Rancangan Awal RKP Desa melalui proses lokakarya
Pasca-Musrenbang, dokumen ini direvisi berdasarkan
partisipatif dengan melibatkan warga selama 2 hari.
kesepakatan dan masukan dari warga tersebut.
Namun kebanyakan penyusunannya dilakukan melalui
Tujua
Tujua
kegiatan rapat kerja tim khusus seperti yang dipaparkan
nn dalam modul ini.
di
= Mengkaji ulang (review) dokumen RPJM Desa dan
hasil-hasil kajian desa untuk menentukan
kebutuhan/masalah prioritas tahun yang
= Mengkaji dokumen/data/informasi
direncanakan kebijakan
program dan anggaran daerah
= Menyusun draf Rancangan Awal RKP Desa sebagai
materi utama pembahasan saat pelaksanaan
Musrenbang

40 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
L aran
Luara
2.1.3
n
=
PENYUSUNAN DRAF
Materi pemaparan mengenai gambaran kondisi desa,
RANCANGAN
permasalahan AWAL
dan potensi, yang dibagi sesuai dengan
= Draf Rancangan
urusan/bidang Awal RKP Desa
pembangunan tahun yang
desa
RKP
direncanakan DESA
eserta
Peser
ta
Tim Penyusun Dokumen RKP Desa (terdiri atas Ketua
TPM Desa, Tim Pemandu Musrenbang desa, dan
beberapa warga/tokoh).
Pemand
Pemand
uu
Kepala Desa atau Ketua
TPM Desa

D rasi Wakt
Durasi
Waktuu
= Tahap pertama: 6 jam (bisa dipecah menjadi
2x pertemuan) = Tahap kedua: 3-4 jam (1x
pertemuan)
Metod
Metode
e
Rapat
kerja

ateri, Alat, dan Baha


=
Rekap kondisi desa (permasalahan dan potensi) hasil kaj
ian desa (lihat Modul 2.1.2) dan data/informasi desa
= penunjang lainnya (misal: desa, data Posyandu, dan
Dokumen RPJM Desa, Dokumen RKP Desa dan APB Des
data Puskesmas)
a tahun-tahun sebelumnya yang masih terkait dengan
= Dokumen/data/informasi kebijakan program dan
RPJM Desa yang berlaku
anggaran daerah terutama yang relevan dengan desa
= Papan tulis atau whiteboard, alat tulis (buku catatan
dan ballpoint), spidol, mesin ketik atau komputer,
kertas HVS, kalkulator.

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


41
Materi, Alat, dan
Bahan n

42
Proses
Proses Umum
Umum
Rapat Kerja
Pertama
1.

2. Kepala
Kepaladesa/Ketua
desa/KetuaTPM
TPM memaparkantujuan,
menyampaikan secaraagenda
umum
susunan/outline
, dan waktu yang dokumen RPJM
dibutuhkan Desa
untuk dan mengulas
pertemuan.
3. hal-hal
Kepalapentingnya.
desa/Ketua TPM mengajak peserta rapat
untuk melakukan: a. Evaluasi pencapaian RKP
Desa tahun berjalan;
b. Kaji ulang (review) RPJM Desa Bab II Prol Desa,
c. dan permasalahan-permasalahannya: van
data/informasi terbaru;
Kaji ulang (review) RPJM Desa Bab IV Bidang Progra
4. Kepala
m dandesa/Ketua
Kegiatan TPM mengajak
Indikatif 5 Tahun serta Tabel
peserta melakukan:
a. (Matriks) Program Kegiatan per Sektor/Bidang
Pembangunan.
Pembahasan kebijakan program dan anggaran daer
ah; serta perkiraan besaran Alokasi Dana Desa
(ADD) dan sumber pendapatan desa lainnya;

Box 13. Arti Penting Dokumen


RPJM
Dokumen RPJM Desa Desa
adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan desa,
arah kebijakan keuangan desa, dan program prioritas kewilayahan, yang
disertai dengan rencana kerja (Pasal 1 ayat (6) Permendagri Nomor 66
Tahun 2007). RPJM Desa kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKPD) dan penganggarannya yang disebut Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) sebagai luaran Musrenbang
tahunan.
Bagaimana kalau desa belum memiliki dokumen RPJM Desa?
Tentu sebaiknya disusun terlebih dahulu
(diproses sejak bulan November) sehingga ketika melaksanakan Musrenbang
penyusunan RKP Desa
sudah tersedia acuan dokumen program ini. Bila tidak, dokumen RKP Desa teta
p disusun berdasarkan hasil kajian masalah/kebutuhan yang dilakukan.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Box 14. Contoh
Outline/Sistematika Dokumen
RPJM Desa18
Judul dokumen: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA (RPJM DESA) TAHUN... S/D .... DESA... KECAMATAN...
KABUPATEN... TAHUN TERBIT....

Kata Pengantar dari


Kepala Desa Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
1. Latarbelakang Penyusunan RPJM
Desa
2. Landasan Hukum Penyusunan
RPJM
Bab Desa 3. Tujuan dan Manfaat
II Pr
Penyusunan
1. RPJM
Sejarah Desa 19 Desa

2. Peta dan Kondisi Umum


Desa20 3. Kelembagaan
Desa21
4. IIIMasalah-masalah
Bab Proses Penyusunanyang RPJM Desa
Dihadapi Desa 22
1. Kajian Desa secara Partisipatif
(Musyawarah Dusun)23 2. Pleno Desa
(Lokakarya Desa)
3. IVMusrenbang
Bab Visi, Misi, RPJM Desadan Kegiatan Indikatif
Program
(5 Tahun) 1. Visi (Impian) Desa 5 Tahun ke Depan
2. Misi (Isu-isu Strategis) Desa 5 Tahun ke Depan
3. Bidang Program dan Daftar Kegiatan Indikatif/Masalah Prioritas
Desa
Bab per Bidang
V Penutup (halaman yang ditandatangani
Kepala Desa)
Lampiran-lampiran:
1. Tabel (Matriks) Program Kegiatan per Sektor/Bidang
Pembangunan 5 Tahun 2. Daftar Hadir (Musdus,
Pleno/Lokakarya Desa, Musrenbang RPJM Desa)
3. Berita Acara Musrenbang RPJM Desa

18
Pada prakknya seringkali terjadi perbedaan (variasi) struktur penulisan dokumen RPJM Desa namun secara garis besar substansi muatan
sudah tercakup pada contoh ini. Sebagai rujukan dapat juga dilihat struktur dokumen RPJM Desa menurut Permendagri Nomor 66 Tahun
2007 tentang Perencanaan Desa.
19
Lihat Metode/Teknik PRA (Sejarah Desa). Muatan informasi: Asal-usul perkembangan desa, terutama yang terjadi akibat upaya
pembangunan.
20
Lihat Metode/Teknik PRA (Peta/Sketsa Desa). Muatan informasi: Kondisi geogras, demogra, pendidikan, matapencaharian, pola
penggunaan tanah, pola kepemilikan ternak/sumber daya alam, sarana dan prasarana desa, dan sebagainya;
21
Lihat Metode/Teknik PRA (Diagram Venn). Muatan informasi: Lembaga-
lembaga yang menjadi pelaku pembangunan di desa dan struktur kelembagaan pemerintah desa.
22
Per Bidang/Sektor Pembangunan Desa.
23
Kajian Desa secara Pseringkali dilaksanakan per dusun sehingga disebut juga Musyawarah Dusun, tetapi sering juga
dilakukan per RW dan per sektor (misal: pertanian, kesehatan, dan ekonomi).

44 BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


43
b. Pembagian kelompok
sebagai
= berikut:
Kelompok Bidang
Program/Sektor A; = Kelompok
Bidang Program/Sektor B; =
Kelompok Bidang
Program/Sektor C; = Kelompok
BidangI:Program/Sektor
Tahap D.
Memeriksa prioritas masalah
dan
c. = kegiatan
Kerja kelompok
Kajilah untukpermasalahan
informasi melakukan tugas
(Bab II) serta
sebagai berikut:
bidang program dan kegiatan indikatif (Bab IV)
= RPJM Desa;
Kajilah tabel (matriks) program kegiatan per
sektor/bidang pembangunan 5 tahun (lampiran
=
RPJM Desa) (lihat Tabel 2);
Gunakan sumber data/informasi baru untuk mela
kukan verikasi dokumen-dokumen: misalnya
hasil
Tahap II:kajian dusun/RW
Menyusun atau cara lainnya.
tabel kegiatan
untuk
= UjiRKP Desa prioritas masalah dan kegiatan
kembali
yang telah tersusun di dokumen RPJM Desa
dengan menggunakan matriks ranking (skoring)
Berdasarkankriteria-indikator
= berdasarkan hasil kaji ulangyang
informasi dan
baik (lihat
pemeriksaan
Tabel 3); prioritas masalah/kegiatan, isilah
tabel (matriks) kegiatan per bidang
pembangunan untuk penyusunan RKP Desa
5. Diskusitahun
plenoyang
hasildirencanakan
kerja kelompok untuk
(lihat saling
Tabel 4).
memberikan masukan, terutama melakukan vmasi
6. yang ada.

Kepala desa/Ketua TPM menyampaikan tindak lanjut per


temuan yang akan ditugaskan secara khusus kepada
7. Kepala desa/Ketua
tim kecil TPM
(dua orang) memandu
untuk kesepakatan
menyusun draf waktu
untuk pertemuan
Rancangan kedua
Awal RKP danberdasarkan
Desa menutup pertemuan.
hasil rapat
kerja (lihat Box 15), serta Rencana Anggaran Biaya
(RAB) kegiatan-kegiatannya.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Tabel 1. Contoh Bidang Program dan Kegiatan Indikatif Desa 5 Tahun24

Bidang Cakupan Kegiatan Indikatif25 Untuk dan Oleh


Siapa
• Pekerjaan • Perbaikan jalan RW
Umum • Siapa pemanfaat
Bidang 02 yang rusak parah proyek/ kegiatan ini?
(infrastruktur
Program • Pembuatan irigasi (Misal umum, laki-
• desa)
Sumberdaya laki, perempuan,
Kewilayahan Alam (Misal sederhana
air dan hutan) • dan kelompok
Siapa pelaksana
• Perbaikan krip miskin)
proyek/ kegiatan
• sungai/sosogan ini?
Pemukiman • Jembatan antara RW
04 dan RW 06
• Mengatasi gagal
panen sawah di RW 03 • Siapa pelaku setiap
Bidang • Pertanian jenis usaha ekonomi
• Pengembangan ternak ini? (berapa laki-laki,
Ekonomi • sedang dan kecil
Peternakan • perempuan)
Siapa pelaksana
• Pengembangan proyek/ kegiatan
• ekonomi alternatif ini?
kerajinan
Perdaganga
n
• • Membantu anak • Siapa pemanfaat
Bidang sekolah dari keluarga proyek/ kegiatan ini?
Pendidikan tidak mampu (SD: 145 (umum, laki-laki,
Sosial-
• anak, SMP: 46 anak, perempuan,
Budaya SMA: 15 anak) kelompok miskin)
Kesehatan • 53 ibu muda tidak • Siapa pelaksana
• Sosial mampu membiayai proyek/ kegiatan
• alat kontrasepsi ini?
Keagamaan • Pelatihan • Siapa pemanfaat
• penyusunan APB proyek /kegiatan ini?
Pemerinta Kapasita• Desa (berapa laki-laki,
han s
Kamtibmas • Pelatihan penyusunan
Perdes partisipatif perempuan)
perangk • Siapa pelaksana
• at
Pelayanan proyek/ kegiatan
pemerint • Pengelolaan
publik ini?
ah keuangan desa

24
Cara menyusun bagian ini juga seringkali berbeda. Secara umum ada dua alternaf:
(1) Berdasarkan bidang program/sektor pembangunan yang pengkategoriannya disepak bersama; dan berdasarkan (2) Urusan
desa yang terdiri dari: Urusan Pembangunan, Urusan Pemerintahan, Urusan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat (masing-
25 masing
Kegiatandikelola oleh
Indikaan Kaur).kalimat kegiathan per bidang pembangunan.
sebagai

46 BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


45
In
dik 13
at
or

Lai
Ta
nn 12
be ya
l
Su
2. mb
Co er AP
BD 11
nt Bi (...
oh ay ....
M a AP ....
at B 10 ....
ri De ....
Ke 26
sa
ks tu .... La
Pr V 9 a .... mp
og B .... ira
n
ra IV 8 P ....
SE
m D .... B
Ta
Ke hu III 7 .... Ta
gi n .) hu
at n
II 6 20
an 07,
5 I 5 ba
Ta ndi
hu ng
(D ka
n us n
(L .... .... .... un de
a .... .... .... /R ng
Lo W/ an
m .... .... .... ka RT 4 La
pi .... .... .... si /n mp
ra .... .... .... am ira
n .... .... .... a n
D .... te (... Pe
.... ....
ok .... mp .... rm
.... .... en
u at) ....
.... .... .... da
m Vo ....
.... .... .... lu 3 Ke gri
en .... No
.... .... .... me pa
R .... mo
.... .... .... la r
PJ ....
.... .... .... Bi D 66
M ....
.... .... .... da Ke es Ta
D ng gia .... hu
. a
es : K K Pr ta 2 .... n
N og n .... 20
a) E A 07
26 A ra .)
C B m/ te
M A U nta
A M P No ng
1 1. 2. 3. 4. Pe
D A A .
re
E T T nc
S A E an
A N N aa
n
: : De
sa.
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Tabel 3. Contoh Matriks Ranking Penentuan Prioritas Masalah/Kegiatan27

KRITERIA (SKOR: 1 sd 5)
MASALAH KEGIATAN UNTUK
1 2 3 4 5 RANKIN
PRIORITA MENGATASI MASALAH TOTAL G
S 6 SKOR

Keterangan
kriteria:
1.
Mendesak/gawat (misal menyebabkan kematian,bila tidak segera diatasi mengganggu
2. kesejahteraan
Dirasakan olehmasyarakat, menurunkan
banyak orang: tingkat yang
semakin banyak pendapatan): semakinsemakin
berkepentingan, mendesak,
semakin tinggi skornya (nilainya).
tinggi skornya (nilainya). 3. Merupakan pemenuhan kebutuhan (hak-hak dasar)
seperti yang disebutkan dalam Box 11.
4. Tersedia potensi untuk mengatasinya: semakin besar potensi, semakin tinggi
skornya.
5.
6. Penerima manfaatnya termasuk kelompok perempuan,kelompok miskin,minoritas,da
Kegiatannya membuka
n golongan muda (bukankesempatan
hanya keterlibatan perempuan,
laki-laki, golongan kelompok
tua, dan miskin,minorit
kalangan elit
masyarakat): semakin
as, dan golongan muda: bermanfaat untuk
semakin besar kelompok-kelompok
keterlibatan tersebut,
kelompok-kelompok semakin
tersebut,
tinggi
semakinskornya.
tinggi skornya.

27
Kembangkan kriteria yang cocok dengan kebutuhan desa (sepakasama).

48 BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


47
In
dik 13
at
or

Bi Rp
ay Su 12
Ta a m
be (R be
AB r
l 11
) 30
4.
Co Pe
nt W lak
aktsa 10
oh u na
M an
at
P 9
ri 28

ks La
Sif L 8 mp
Ke at 2 R ira
gi 9
7 n
at SE
1. B
an B 6
Ta
Ta R hu
en Sa
hu sa
n
ca 5 20
na ra 07,
na
n Ke
n ba
(L rj
ndi
(D ng
a
30

a us ka RA
m : .KE K D un n B=
Lo te
pi C
.... A es ka
/R mp
4
de Re
A W/ at) ng
ra .... B a si an
nc
M RT an
n .... U ya /n La a
AT
.... P ng mp
D am An
A
.... AT Di a ira gg
ok N n
.... E bi ara
u : . N Tu Ke Pe 29 n
.... ay
m .... juagia 3 rm
B= da
.... : . ai en
en n ta bar n
....
.... .... ol n da
u, Bia
R ....
.... .... eh
gri
L=l ya,
No
K ....
.... .... S anj me
Pr mo
.... uta ru
P .... .... w og r
n, pa
.... .... Bid Bid Bid
D .... ad Bi ra 1.1 1.2 2.1 2.2 2.1 2.1 66
R= ka
.... an an an Ta
es ... .... ay da m/ 2 Ke Ke Ke Ke Ke Ke re n
.... ng Ke g gia g g hu
ha pe
a) .... a gia gia gia gia gia n
N .... gia Pr tan … Pr Pr bili rki
28 .... da tan tan tan tan tan … 20
A .... ta og ..... … og og tas raa
.... n ..... ..... ..... ..... ..... … dst 07
n ra ra ra i, n
M .... .... Pi ... ... … .. .. .. .. … . te
P= bia
m m m
A .... .... ha No A … B C … nta
pe ya
1 1. 2. 3. 4. ng
D .... .... k . rlu dar
Pe
ES .... asa i
.... Ke re
n. ke
A .... ti nc gia
an tan
ga aa .
n
De
PANDUAN PENYELENGGARAAN sa.
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
In
dik 13
ato
r

AP
BN

AP
Bi BD
ay I
a
(R
AB AP
) 31 BD 12
II

AD
D 32 11

Pe
W lak 33

akt sa 10
AD
u na D=
an Alo
kas
P 9 i
Da
Sif R 8 na
2. at De
R L 7 sa,
en ser
B 6 ing
ca kal
na Sa
i
sar 5
K an dig
er un
ak
ja an
Lo
D ka isy
na
es si
ma
a
(D DA
a us
te 4 DU
ya un/
mp
=
at)
n R Da
W/
g RT
na
Alo
P / kas
en Tu Ke
32
i
da juagia 3 RA De
na n tan B = sa
Re U
an Pr nc mu
Bid Bid Bid Bid
ny og an 1.1 an 1.1 an 1.1 an 1.1 an m,
a ra g Ke g Ke g Ke g Ke a AD
m/ 2 gia Pr gia Pr gia An K =
da Ke
Pr Pr gia
tan 1.2 ogr tan 1.2 ogr tan 1.2 ogr tan 1.2
ogr gg Alo
ri gia am ..... dst am .... dst am ..... dst am ..... dst ara kas
P tan A B C D n i
e No 1 1. 2. 3. 4.
da Da
m . n na
Bia Ka
er ya. mp
in un
ta g.
h

50 BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


49
Box 15. Contoh Outline/Sistematika Dokumen RKP
Desa33
Judul dokumen: RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKP
DESA) DESA... KECAMATAN... KABUPATEN...TAHUN....
Kata Pengantar dari Kepala Desa ~ 1 halaman
Daftar Isi ~ 1
halaman
Bab I Pendahuluan – 2 halaman
1. Latarbelakang Penyusunan RKP
Desa
2. Landasan Hukum Penyusunan
RKP Desa 3. Tujuan dan Manfaat
Penyusunan RKP Desa 4. Visi Misi
BabDesa
II Gambaran Umum Kebijakan Keuangan Desa ~ 1-
5. halaman
2 Capaian Kegiatan (RKPPendapatan
1. Kebijakan Desa) Desa
2.
TahunKebijakan Belanja Desa
Berjalan
Bab III Masalah Prioritas Desa Tahun yang Direncanakan ~
2-4 halaman 1. Masalah Prioritas Bidang/Sektor A Tahun ke
Depan
2. Masalah Prioritas Bidang/Sektor B Tahun
ke Depan 3. Masalah Prioritas
Bidang/Sektor C Tahun ke Depan 4.
Bab IV Rencana Kerja Pembangunan Desa (1 Tahun ke Depan)
Masalah Prioritas Bidang/Sektor D Tahun ke
~ 2-4 halaman 1. Prioritas Program/Kegiatan Skala Desa
Depan
2. Prioritas Program/Kegiatan Skala Kecamatan dan Kabupaten
3. Pagu Indikatif Masing-masing Bidang Program dan Kegiatan
Indikatifnya
Lampiran-lampiran
1. Tabel (Matriks) Kegiatan per Bidang Program/Sektor
Pembangunan 1 Tahun 2. Daftar Hadir Musrenbang Desa
(ditambahkan kemudian)
3. Berita
Total: 15 – 20Acara Musrenbang Desa Desa (ditambahkan
kemudian)
halaman

33
Dokumen RKP Desa merupakan penjabaran dokumen RPJM Desa menjadi rencana kegiatan tahunan. Sebagai rujukan dapat dibuat
struktur dokumen RKP Desa menurut Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Desa.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Rapat Kerja
Kedua
1. Kepala desa/Ketua TPM menyampaikan tujuan,
agenda, dan waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan
kedua.
2. Kepala desa/Ketua TPM mempersilakan Tim
Penyusun RAB untuk memaparkan hasil
penghitungan anggaran yang dibutuhkan untuk
3. Kepala desa/Ketua
menjalankan TPM memandu
RKP Desa.
diskusi
a. mengenai:

b. Verikasi
Jumlah total anggaran
prioritas dan alokasi
proyek/kegiatan anggaran
apakah sudahper
be
bidang
c. program;
Kemampuan
rdasarkan anggaran yangpada
kriteria-indikator tersedia
Tabel(ADD,
2;
swadaya, dan sumber lainnya);
d.
Nilai anggaran proyek/kegiatan dan pengurangan/pe
nghematan yang perlu dilakukan (gunakan
e. Kesepakatan-kesepakatan penyesuaian
kalkulator untuk menghitung ulang bila perlu);
proyek/kegiatan dengan perkiraan kemampuan
4. anggaran.

Tim penyusun RKP Desa dibagi ke dalam kelompok kerja


untuk memeriksa kebutuhan anggaran dan
penghematan
b. biaya yang
Kelompok bisa dilakukan untuk
Bidang
mengurangi anggaran yang kelebihan dengan pembagia
Program/Sektor B; c.
n kelompok sebagai berikut:
Kelompok Bidang
a. Kelompok Bidang Program/Sektor A;
5. Program/Sektor C; d.
Kelompok Bidang
Program/Sektor
Apabila D.
memungkinkan, dilakukan pleno hasil kerja kelo
6. mpok
Kepala desa/Ketua
untuk saling TPM menyampaikan
memberikan tindakApabila
masukan. lanjut
pertemuan
tidak, adalah hasil
pemeriksaan memperbaiki dokumen
akan dilakukan draf
oleh Kepala
Rancangan TPM.
desa/Ketua Awal RKP Desa dan RAB yang akan
dibahas bersama warga masyarakat di saat
7. Kepala desa/Ketua TPM menutup
pelaksanaan Musrenbang desa.
pertemuan.

52 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
51
DESA
Box 16. Penentuan Anggaran Biaya
= Kegiatan
Acuan tentang program/kegiatan yang menjadi kewenangan desa
perlu dirujuk dalam menyusun RKP Desa. Misalnya: perbaikan
gang/jalan yang merupakan kewenangan desa, dengan
perbaikan jalan desa yang merupakan bagian dari jalan lintas-
= Sebaiknya
desa pemerintahkewenangan
yang merupakan desa membuat dan terus
pemerintah memperbaiki
daerah.
acuan harga suatu kegiatan di tingkat desa berdasarkan
pengalaman-pengalaman. Dengan demikian, Rencana Anggaran
dan Biaya (RAB) dari suatu proyek/kegiatan bisa dihitung dengan
tidak terlalu meleset pada realisasinya.

2.2.1. 2.2.2.
Pembuka Diskusi
an Panel
Narasumb
Box 17. Arti Penting
er
Dokumen RKP Desa dan APB
Desa
=Petugas teknis penyusunan Rancangan Anggaran dan Biaya
2.2.3. sebaiknya juga akan terlibat dalam penyusunan
(RAB) 2.2.4. draf
Rancangan APB Desa. Karena sebagian besar
Pemapar
sumber pembiayaan masih berasal dariAlokasi Dana Desa Penyepakatan
(ADD),p
an
erlu diperhatikan Prioritas
ketentuannya bahwa 30 persen digunakan untuk biaya Kegiatan
operasiona
dan
l pemerintah desa dan BPD dan 70 persen digunakan untuk
Dokumen RKP Desa dan anggarannya (termasuk APB Desa)
Pembahasan
=
kegiatan pemberdayaan masyarakat (lihat
merupakan dokumen publik yang harus dibuka kepada PP Sektor/Urusan
No. 72/2005
Draf
tentang Desa, Ringkasan
masyarakat. Penjelasan Pasal 68 ayat (1) butir
program/rencana Pembangunan
c). desa
kerja dalam
bentuk tabel 1 halaman dan anggarannya bisa ditampilkan di
Rancangan
papan
Desa
Awal RKP
informasi desa atau media informasi lainnya.Ini merupakan prinsip
2.2.5.
Desa
dari keterbukaan (transparansi) dan tanggung gugat 2.2.6.
publik
Musyawarah
(akuntabilitas) yang merupakan ciri-ciri dari tata Penutup
pemerintahan
desa yang baik (good village governance).
Penentuan an
Tim
Delegasi
Desa

53
2.2 MODUL
MUSRENBANG
FASILITASI
PEMBUKAA
DESA

M
usrenbang desa dimulai dengan pembukaan yang
biasanya bersifat protokoler, yaitu penyampaian
pidato dari kepala desa dan camat atau yang
mewakili dengan diatur oleh pembawa acara.
Selebihnya,
acara kemudian diserahkan kepada Tim Pemandu
sebagai pengelola proses musyawarah tahunan ini. Pada
saat forum berpindah kepada pemandu, semua peserta
Salah satu tugas
Musrenbang pemanduwarga
adalah adalah membangun
desa yang suasana
perlu
musyawarah
menanggalkan yang akrab atributnya.
segala dan tidak Kepala
formalistik.
desa,Hal ini
Ketua
berarti perlu yang
BPD, ataupun mengubah kebiasaan
lain, duduk bersamalama yaitu
di dalam
melakukan
ruangan dan musyawarah seperti
turut serta suasana penyuluhan
bermusyawarah masya
secara setara.
rakat atau sosialisasi
Pelaksanaan Musrenbang kebanyakan diselenggarakan
program. Agar sejak awal pertemuan terbangun suasana ya
selama 1 hari.
ng cair dan informal,
pemandu dapat menggunakan bahasa lokal. Selain itu, peng
aturan ruangan pun sebaiknya informal (lihat Bab 1:
Tujua
Tujuan
Pedoman Umum). Tujuan, agenda, dan prinsip
n
Membuka acara Musrenbang secara resmi
Musrenbang juga perlu dipahami peserta sehingga
=

semua
oleh yangdesa
kepala hadir= bisa menjalankannya
Menyepakati agendabersama.
dan
jadwal Musrenbang desa
= Menyepakati prinsip dan tata tertib musyawarah
yang perlu dihormati semuanya tanpa kecuali

54 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luara
Luaran
2.2.
n
=

yang
= 1
Agenda dan jadwal Musrenbang desa
disepakati
Tata tertib Musrenbang yang dituliskan di atas
kertas lebar (ipchart ) dan ditempelkan di dinding
untuk diperhatikan selama Musrenbang berlangsung

Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum).

Pemandu
= Pembawa
acara = Tim
Pemandu
Durasi
Durasi Wakt
Waktu
= 15 menit
u
pembukaan
= 15 menit pemaparan proses dan perumusan tata
tertib Musrenbang

Metod
Metode
e
=

Pemaparan
= Diskusi

Materi, Alat,dan
Materi, Alat, danBaha
Bahan
Papan tulis,
n spidol, kertas
lebar (

t)

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


55
Peman
du

56
Proses
ProsesUmum
Umu
m
1.
a. Pembawa acara membuka acara dengan
Pembukaan:
menyampaikan salam dan agenda pembukaan
b. Musrenbang;
Pembawa acara mempersilakan Ketua TPM
menyampaikan laporan;
c.

d. Pembawa
Pembawaacara
acaramempersilakan
mempersilakankepala
tokohdesa
agama
menya
untuk memimpin doa bersama;
mpaikan sambutan sekaligus membuka
e. Pembawa acara
Musrenbang menutup
secara resmi;acara pembukaan dan
menyerahkan acara kepada Ketua TPM.
2. Penyepakatan proses dan tata tertib
Musrenbang:
a.

b. Ketua
KetuaTPM
TPM menyerahkan
menyampaikan forum
salam dankepada Tim
mengucapkan
Pemandu
terimakasihserta
atas menjelaskan apa peran
kesediaan warga untuk Tim
c. Pemandu
menghadirimemaparkan
selama prosesagenda/proses/jadwal
Musrenbang; Musrenbang;
Musrenbang;
d. Pemandu memberi kesempatan peserta
untuk menang gapi (menyampaikan saran dan
usulan). Saran dan usulan kemudian
e. Agenda/jadwal Musrenbang dituliskan di kertas
dipertimbangkan bersama apakah bisa diterima;
lebar (ipchar t) oleh anggota Tim Pemandu yang
lain dan selanjutnya ditempelkan di dinding;

Box 18. Contoh Agenda dan Proses


Musrenbang Desa 1. Pembukaan dan perumusan tata tertib
Musrenbang: 30 menit.
3.
2. Pemaparan
Pemaparan dan
dan pembahasan
diskusi panel draft Rancangan
narasumber: Awal
75-90 RKP
menit.
Desa:
4. 45 menit.
Penyepakatan prioritas kegiatan per urusan/bidang pembangunan:disku
5. si kelompokTim
Pemilihan 60 menit dandesa:
Delegasi pleno 60 - 90 menit.
30 menit.
6. Penandatangan berita acara Musrenbang desa dan
penutupan: 15 - 30
Total: 300-360 menit.
menit (5-
6 jam)

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
f.
Pemandu menyampaikan arti penting Musrenbang dan p
rinsip-prinsip
g. Pemandu dasarnya
mengajak (lihat prinsip-prinsip
peserta menyusun aturan
Musrenbang
Musrenbang di Bab
baik I: Pedoman
berdasarkan Umum);
prinsip maupun
aturan teknis yang diperlukan agar Musrenbang
h. berjalan
Hasilnyadengan
ditempelkan
baik; di dinding selama
musyawarah berlangsung untuk menjadi perhatian
bersama; menutup sesi ini dan menyampaikan
i. Pemandu
sesi berikutnya.

Box 19. Contoh Prinsip/Tata Tertib


Musrenbang
1. Pembagian peran: Desa
=Pemandu mengatur lalu-lintas diskusi secara netral

S
(tidak memihak); = Peserta memusyawarahkan
2. Kesetaraan. eringkali
kesepakatan
Semua untuk
peserta narasumber
kepentingan Musrenbang menyampaikan
bersama.
berhak menyampaikan
sambutan/pidato
gagasan/pandangan. Beri kesempatan padakepada sesi pembukaan
perempuan, kelompok sehingga
3. miskin, dan kalangan
Menghormati pemuda
perbedaan untuk ikutPerbedaan
pendapat. berbicara di forum. dihargai dan
pendapat
acara menjadi parade pidato yang menghabiskan
dianggap sebagai hal biasa untuk memperkaya pemahaman bersama.
waktu. Padahal materi narasumber dari
4.
kecamatan,
Obyektif.Pertemuan ini fokus pada persoalan
Narasumber diperlukan untuk yang nyata,berbasis
membekali (input) pada data m
peserta
dan UPTD/SKPD
informasi,bukan wacanakecamatan,
atau opini merupakan
tanpa bahan
data/informasi.
5. Kepentingan umum. Semua peserta fokus pada upaya menangani masukan
usyawarah agar selalu memperhatikan kesinambungan
kepentingan(input) yang
bersama, dan sebaiknya
menghindarirelevan dengan materi
egosektor/egowilayah.
program/rencana
6. Bicara langsung ke pokok kerja
masalah. Penting dengan
untuk menghargaitahun-tahun
waktu
Musrenbang desa.
sebelumnya
dan kesempatan orang serta mengacu
lain untuk pada
berbicara kebijakan
sehingga program
berbicara dan ang
langsung
pada gagasan pokok dan tidak melebar kemana-mana.
garan di lembaganya dan pemerintah daerah. Pada babak
7. Tepat ini, perlu dihindari penyampaian materi dengan model
waktu.
pidato-pidato atau ceramah pembangunan desa yang
tidak mendukung materi Musrenbang. Model diskusi
panel
Boxberikut
Tujuan ini diharapkan
20. Saran untuk Pemandu bisa mengubah
dalam model pidato
TujuaMembangun Prinsip Musrenbang
atau ceramah menjadi lebih interaktif karena antara
= n=
narasumber Bersama
Peserta memahami
dan Warga persoalan
warga gambaran
masyarakat desa menurut
terjadi proses dialogis.
Tuliskan jadwal/agenda dan prinsip sekaligus tatatertib Musrenbang di atas ke
rtas lebar.Agarhasil kajian,
terbaca yang dibagi
oleh peserta, sesuai
tulis dengan dengan
huruf kapitalbidang
dan ukuran
besar. Dua program/sektor
= atauPeserta
empat kertas pembangunan
memahami
plano/hart disambung desa
pencapaian untuk RKP
memuat Desa yang
=
jadwal/agendasudah
Musrenbang dan ditempelkan di dinding untuk
berjalan, arah kebijakan program desa dan menjadi
acuan
Apabilabersama.
warga masyarakat belum terbiasa dengan suasana yang dibangun (ter
perkiraan anggaran/ADD tahun yang direncanakan
biasa dengan lokakarya formal), mintalah kepala desa untuk memberikan
=
dorongan kepadaPeserta
wargaMusrenbang memahami
untuk bermusyawarah secaraarah kebijakan
terbuka dan rileks.
= Selalu ingatkan
programpeserta terhadap prinsip
dan anggaran kecamatansekaligus tata tertib
dan UPTD/SKPD
Musrenbang selama proses berlangsung. Ajaklah warga untuk menjadikan
kecamatan
prinsip-prinsip ini sebagai ‘tradisi’ dalam forum publik di tingkat desa
sehingga menumbuhkan kebersamaan dan kepercayaan kepada
34
Lihat pengusi panel pada Bahan
pemerintah Bacaan (BB 5).
desanya.

58 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
57
DESA
Luara
Luaran
2.2.2
n
=
DISKUSI PANEL
Pemahaman bersama tentang informasi penting
terkait NARASUMBER 34sedang dilaksanakan
Musrenbang desa yang
= Gagasan/tanggapan peserta tentang
informasi tersebut
Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum).

Pemandu
Tim
Pemandu

Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u 75-
90 menit
Metod
Metode
e
=

Pemaparan
= Diskusi
Materi, Alat, dan
Materi, Alat, dan Baha
Bahan
= Materi presentasi (disiapkan oleh masing-masing
n
narasumber). Apabila tersedia peralatan yang
dibutuhkan, materi dapat disampaikan dalam bentuk
= Panduan diskusi
powerpoint slide panel/daftar pertanyaan kunci
(disiapkan oleh pemandu)

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


59
Peman
du

60
Proses
ProsesUmum
Umu
m
1.
a. Pemandu menyampaikan salam dan mempersilakan
Pengantar:
para narasumber untuk duduk di depan;
b. Pemandu menjelaskan tujuan, waktu yang
dibutuhkan, tahap-tahap, dan aturan main diskusi
panel;
c. Pemandu mengingatkan kembali peserta untuk
tidak berbicara panjang-lebar dan langsung ke inti
masalah agar lebih banyak orang berkesempatan
2. Pemaparan
bicara. para narasumber
secara panel:
a. Pemandu mempersilakan narasumber untuk
memaparkan materinya secara bergilir, secara
ringkas
= Wakildan padat (10 menit
masyarakat per narasumber):
memaparkan masalah-
masalah prioritas/ kebutuhan hasil kajian
= desa/dusun/RW;
Kepala desa memaparkan hasil evaluasi RKP
Desa dan pengunaan anggaran yang sudah
berjalan dan perkiraan besaran ADD tahun ini;
= Camat atau yang mewakili memaparkan arah

kebijakan dan prioritas program daerah yang


ada di desa UPTD/SKPD
= Perwakilan dan kecamatannya;
kecamatan
memaparkan arah kebijakan dan prioritas
program
b. Selama lembaganya/SKPD;
narasumber menyampaikan materinya,
pemandu membuat catatan-catatan penting per
narasumber.
3. Dialog antara panelis dan
peserta:
a. Pemandu mengajak peserta untuk
menyampaikan tanggapan, masukan, saran, dan
pemikiran terhadap isu-isu program/kegiatan
pembangunan desa dengan merujuk kepada
b. informasi
Pemandu dari
mengatur lalu-lintas dialog
para narasumber sehingga
(panelis);
terbangun suatu pembicaraan multi arah di antara
semua yang hadir dalam ruangan;

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
c. Secara berkala, pemandu meminta kesempatan
khusus kepada para narasumber untuk
d. memberikan masukan
Selama proses dialog,(input);
pemandu membuat
PEMAPARAN
catatan-catatan penting DAN PEMBAHASAN
yang perlu
4. dipertimbangkan dalam musyawarah nanti.
DRAF RANCANGAN AWAL
a. Pemandu menyampaikan pokok-pokok penting
Penutupan:RKP DESA
hasil diskusi panel; b. Pemandu menutup sesi ini
dan menyampaikan sesi berikutnya.

Box 21. Membangun Dialog antara Pemerintah


dan Warga
= Ingat! Forum ini bukan untuk melakukan evaluasi kepada kepala
desa sehingga perlu menghindari memposisikan narasumber
(terutama kepala desa dan camat) sebagai pihak yang harus

S
mengatasi semua pertanyaan. Dorong peserta untuk menyumbang
pemikiran ecara ideal, penyusunan draf rancangan awal dilakukan
bersama.
= Hindari tanya-jawab yang memposisikan peserta sebagai penerima
dalamDorong
informasi saja. bentukpeserta
lokakarya bersama
untuk masyarakat.
memberikan Namun,
tanggapan,
komentar, dan halpendapat
ini seringkali terkendala
ketimbang bertanya di lapangan
saja sehinggabaik karena
terjadi
= proses diskusi yang saling
alasan melengkapi.
kesibukan masyarakat maupun ketersediaan
Apabila masih banyak warga yang belum berani berbicara atau berdialog d
anggaran. Sebagai
engan pemimpinnya (kepalaalternatif,
desa, TPM membentuk
camat), pemandutim penyusu
bisa
menggunakan kiat untuk
n (seringkali menjaring
disebut pendapatdokumen
tim teknis) warga masyarakat
rencana pada
tentang program/kegiatan desa. Misalnya, setelah sesi ini, bagikan
=
kepada tahap
Sebaiknya
peserta pra-Musrenbang
sejak
kartu awal kepada
metaplan dokumen (lihat
(potongan Modul
disusun 2.1.3). Pada saat
kertas)berdasarkan
untukmiskin,d
ditulisi
Sekali lagi,selalu beri kesempatan perempuan,kelompok
pendapat
an kalangan pelaksanaan
dan tanggapan
data/informasi
pemuda untuk Musrenbang,
peserta.
dan
ikutkajian draf sehingga
lapangan
berbicara di forum. Rancangan Awal
cara kerja RKP
Desa ini
tim penyusun ini tetap partisipatif dan aspiratif meskipun
dipaparkan dan ditanggapi
tidak melibatkan warga
warga dalam masyarakat.
teknis penulisannya. Agar
rencana desa benar-benar menjadi milik bersama, dalam
pelaksanaan Musrenbang desa kemudian
‘dibedah’ (dibongkar) bersama masyarakat. Pasca-
Musrenbang, tim penyusun (tim teknis) kemudian
Tujuan
Tuju a dokumen ini berdasarkan hasil musyawarah
merevisi
n=bersama warga.
Memperoleh masukan dari peserta Musrenbang mengen
ai draf Rancangan Awal RKP Desa yang disiapkan TPM
= Memperoleh data/informasi dari peserta
(Tim Penyusun RKP Desa)
Musrenbang sebagai bahan van Awal RKP Desa

62 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
61
DESA
Luara
Luaran
2.2.
3
n
= Pemahaman bersama tentang draf Rancangan
Awal
= RKP Desa
Gagasan/tanggapan peserta tentang draf Rancangan
Awal RKP Desa
Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum)

Pemandu
Tim
Pemandu

Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u 45
menit
Metod
Metode
e
=

Pemaparan
= Diskusi
Materi, Alat, dan
Materi, Alat, dan Baha
Bahan
= Draf Rancangan Awal RKP Desa. Apabila tersedia
n
peralatan yang dibutuhkan, materi dapat disampaikan
= dengan
Dokumen LCD projector
RPJM Desa sebagai bahan rujukan
bila diperlukan

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


63
Peman
du

64 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Proses Umum

1.
a. Pemandu menyampaikan salam dan menjelaskan
Pengantar:
tujuan sesi ini dan waktu;
b. Pemandu kembali mengingatkan peserta untuk
tidak berbicara panjang-lebar dan langsung ke inti
masalah agar lebih banyak orang berkesempatan
2. Pemaparan
bicara. draf Rancangan Awal
RKPa.Desa:
Pemandu memaparkan secara garis besar draf
Rancangan Awal RKP Desa bagian demi bagian:
b. Bab I, II, III, sampai penutup;
Apabila tersedia peralatannya, materi dapat disampa
ikan dengan LCD projector. Apabila tidak tersedia,
3. tabel (matriks) kegiatan yang menjadi lampiran
dokumen mengajak
a. Pemandu ini difotokopi dan menanggapi
peserta dibagikan kepada
setiap
masi: bagian
peserta. dokumen terutama tabel (matriks)
kegiatannya. Tanggapan ini hanya berupa dan
memberikan masukan (vdata/informasi saja.
b. Sedangkan
Pemanduusulan menuliskan
perubahan masukan perbaikan
akan dilakukan pada
data/informasi
sesi berikutnya; tersebut di papan tulis (apabila
menggunakan LCD projector, perbaikan naskah
4. bisa langsung dilakukan oleh operator alat).
Pemandu menutup sesi ini dan menyampaikan
Penutupan
sesi berikutnya.

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


65
PENYEPAKATAN
Box PRIORITAS
22. Membangun Dukungan
Warga terhadap Pembangunan
KEGIATAN Desa
Ketika melakukan pemaparan draft Rancangan Awal RKP Desa,
=
SEKTOR/URUSAN
jelaskan arti penting pembangunan desa kepada warga dan prinsip-
prinsipnya.Bangun kesepahaman warga mengenai tugas bersama untuk
= meningkatkan PEMBANGUNAN DESA
Jelaskan arti kesejahteraan
kesejahteraanmasyarakat.
dan pemenuhan hak-hak dasar yang
menjadi acuan menentukan program prioritas. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi sebagai
standar hidup yang layak.

P
ada sesi ini, draf Rancangan Awal RKP Desa
‘dibedah’ (dibongkar) oleh peserta Musrenbang.
Peserta dibagi ke dalam kelompok berdasarkan
bidang program/sektor pembangunan desa
untuk
memeriksa kembali pemilahan permasalahan yang menjadi
prioritas desa sendiri dan yang menjadi prioritas untuk
diusulkan melalui Musrenbang kecamatan.
Selain itu, kelompok juga mencoba memeriksa anggaran dan
Sesi ini bisa berlangsung
kemungkinan untuk alot (seru) apabila peserta masih
bersikap
memangkasnyaegowilayah dan
kembali egosektoral.
apabila Karena
ternyata sudah itu peran
melampaui p
pemandu sangat penting untuk mengajak
lafon yang disepakati. Kepala desa dan Ketua BPD peserta
memperhatikan
biasanya menjelaskan kepentingan
kebijakandesa secarayang
keuangan menyeluruh
berlaku,
(holistik),
termasuk aturan pemerintah mengenai penggunaan serta ADD
menimbang asas keadilan
(lihat Bahan Bacaan 1). dan kemerataan. Dengan berdasa
rkan prinsip-prinsip
Tujuan
Tuju a
ini, praktik di lapangan membuktikan bahwa warga masyara
n=kat ternyata
Peserta memiliki toleransi
Musrenbang yang sangat
memberikan luar biasa.
masukan
perubahan terhadap draf Rancangan Awal RKP
Desa khususnya tabel (matriks) kegiatan 1
=
tahunnya
Peserta Musrenbang memberikan masukan tentang ang
garan (pemangkasan, kontribusi, realokasi, dan
sebagainya)

66 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luara
Luaran
2.2.
n
=

=
4
Bahan masukan perbaikan draf
Rancangan Awal RKP Desa (kegiatan dan anggarannya)
Kesepakatan-kesepakatan peserta tentang substansi
penting RKP Desa
Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum)

Pemandu
Tim
Pemandu

Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u 90
menit
Metod
Metode
e
=
Pemaparan
= Diskusi
kelompok =

Diskusi pleno
Materi, Alat, dan
Materi, Alat, dan Baha
Bahan
= Draf
n
Rancangan Awal RKP Desa terutama bagian tabel (matri
ks) kegiatan 1 tahun. Apabila tersedia peralatan
= Dokumen RPJM Desa
yang dibutuhkan, sebagai
materi bahan
dapat rujukan dengan
disampaikan
bila LCD
diperlukan
projector

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


67
Peman
du

68
Proses
ProsesUmum
Umu
m 1. Pengantar dan penyepakatan
prinsip-prinsip:
a. Pemandu menyampaikan salam dan menjelaskan
tujuan sesi ini dan waktu;
b. Pemandu menjelaskan tahap-
tahap kegiatan yang akan dilaksanakan pada sesi ini
c. (diskusi kelompok dan pleno) serta luaran yang
diharapkan;
= Sebaiknya
Pemandu mengajaktidak
peserta semua kegiatan untuk
untuk menyepakati prins
pembangunan
ip-prinsip fisik/
diskusi sesi infrastruktur melainkan
ini, misalnya:
ada perhatian yang seimbang kepada bidang
program/kegiatan lainnya (kesehatan,
= Sebaiknya di setiap bidang program disepakati
pendidikan, pelatihan, ekonomi, dan
pagu indikatif anggarannya dengan merujuk
sebagainya);
kepada pengalaman tahun-tahun
sebelumnya, serta mengacu pada perkiraan kema
=
mpuan anggaran
Sebaiknya yang tersedia
bidang untuk tahunyang
program/kegiatan
yang
sudahdirencanakan
ditangani (ADD,
oleh swadaya, dan sumber
pemerintah daerah
lainnya);
(kabupaten, provinsi) dan pusat tidak perlu
dianggarkan lagi oleh desa (misal program
Gerakan Sayang Ibu, program pengembangan
= Kepala desa, Ketua TPM/Sekdes, Ketua BPD
ekonomi dan bantuan modal keluarga
(narasumber lainnya dapat juga memberikan
miskin/Gakin, PNPM-P2KP, PNPM-PPK);
masukan); untuk
d. Prinsip-prinsip mengubah draf Rancangan
Awal RKP Desa ditulis di papan tulis agar bisa
dibaca oleh peserta.

Box 23. Membangun Prinsip-prinsip


Pembangunan Desa yang Bertujuan
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
= Musrenbang adalah ajang untuk membangun prinsip-prinsip bersama
mengenai perencanaan pembangunan desa dan penganggarannya yang
benar-benar untuk kepentingan masyarakat. Musrenbang yang demikian
akan menjadikan pemerintah desa menjadi kuat karena mendapat
= dukungan dan kepercayaan warga. Prinsip-
prinsip Musrenbang dibangun dengan mengacu pada upaya pemenuhan kebut
uhan dasar yang harus terpenuhi sebagai standar hidup yang layak (lihat
Box 11) dan kriteria-indikator penentuan prioritas masalah/kegiatan (lihat
Tabel 2) yang memperhatikan kelompok miskin, perempuan, dan generasi
muda sebagai pemanfaat dan pelaku pembangunan desa.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
2. Diskusi
kelompok:
a. Pemandu membagi peserta ke dalam kelompok
sebagai berikut: = Kelompok Bidang
MUSYAWARAH
Program/Sektor A;
Kelompok Bidang
=
PENENTUAN TIM DELEGASI
Program/Sektor B; = Kelompok
DESA
b. Bidang
Tugas Program/Sektor
kelompok C; =
adalah memeriksa dan
mengkoreksi:
Kelompok
= Bidangproyek/kegiatan dan
Jenis dan nilai anggaran
pengurangan/
Program/Sektor D. penghematan yang perlu
dilakukan (gunakan kalkulator untuk
menghitung ulang). Narasumber dari
UPTD/SKPD kecamatan dapat memberi masukan
= Kesepakatan penyesuaian proyek/kegiatan
mengenai teknis kemampuan
kegiatan anggaran,
dan alokasi
dengan perkiraan serta
anggarannya (misal: teknis pembuatan sumur bor
menghitung jumlah total anggaran dan alokasi
3. Diskusidan biayanya);
anggaran per bidang program untuk perbaikan.

D
pleno:
a. Setiap kelompok memaparkan hasil kelompoknya
i penghujung pelaksanaan Musrenbang dilakukan
dan menjelaskan perubahan yang sudah dilakukan;
b. pemilihan Tim Delegasi desa yang akan
membawakan
Pemandu mengajak mandat
peserta laindari desa sampai
menanggapi untukm
menyampaikan
c. Pemandu
uncul persoalan
mengajak
kesepakatan peserta
apakah prioritas skala anggaran
melihat total
perubahan lintas-
desa (wilayah)
seluruh bidang
diterima/dikoreksi yang program, pembagian alokasi
lagi;
ada di anggarannya,
desanya untuk ditangani SKPD atau pemerintah
jenis-jenis kegiatannya,
daerah di
Masih sering Musrenbang
penerima manfaat,
terjadi kecamatan. Artinya,
dan sasarannya.
tim delegasi usulan
Peserta
desa membawa yang
diajak
usulan meli
(ma
dibawa Tim Delegasi
hat kegiatan)
salah atau apakah susunan desa ke Musrenbang kecamatan
yang skalanya desa (bahkan dusun)
bukanlah
ke usulan
kegiatan tersebut
Musrenbang masalah
kecamatan skala
telah mencerminkan dusun/desa
sehingga pilihan
tidak yang lagi,
dapatter
4.
melainkan
diakomodasi masalah
baik, berpihak yang
padasebagai
olehmenyampaikan
SKPD terkait
kelompok pengembangan
masyarakat
unit pengelola miskin,
program
a. Pemandu proses selanjutnya
kewilayahan.
tingkat bermanfaat untuk kelompok perempuan
kabupaten/kota. dan laki-laki
Penutup: untuk dokumen sampai Inilahterbit SKyang
Kades kemudian
b. secara
menyebabkan
Pemandu
tentang
seimbang,
usulan
menutup
RKP Desa
dan
yang sebagainya.
sesidibawa
ini dandesa
tersebut; berguguran di
menjelaskan
Musrenbang kecamatan sebelum masuk ke Forum SKPD.
sesi berikutnya.
Dengan demikian, Tim Delegasi desa harus benar-benar
Tujuan
memahami tugas dan
Boxa24. Menjaga Prosesmandatnya
Agar TidakdalamBias mengikuti
Tuju
Musrenbang kecamatan.
n = Laki-laki
Pemandu perlu selalu kriteria
Menyusun tanggapTimbahwa setiap langkah proses
perencanaan bisa saja kembali ditentukan oleh laki-laki dan elit
Delegasi
masyarakat desa = Karena
tanpa disadari. Memilih Tim seperti ini biasanya memang
kegiatan
lebih banyak didominasi mereka. Karena itu, sebaiknya selalu ada peserta
Delegasi desa
perempuan dan juga pemerataan peserta dari berbagai kalangan dalam
= Menyepakati
setiap kelompok. mandat
Selalu ingatkan yang diberikan
mengenai kriteria-indikator yang menjadi
rujukan penentuan kegiatan dan anggarannya.
kepada Tim Delegasi

70 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
69
DESA
Luara
Luaran
2.2.
n
=

5 orang) =
5
Tim Delegasi desa (3 atau
Mandat Tim
Delegasi desa
Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum)

Pemandu
Tim
Pemandu

Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u 30
menit
Metod
Metode
e
Musyawarah mufakat atau pengambilan
suara (voting)

Materi, Alat,
Materi, Alat dan
dan Baha
Bahan
Sesuai n
kebutuhan

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


71
Peman
du

72
Proses
Proses Um
Umum um
1. Pengantar dan
penyepakatan
a. Pemandu kriteria:
menyampaikan salam dan menjelaskan
tujuan sesi ini dan waktu;
b.
Pemandu mengajak peserta menyepakati kriteria Ti
m Delegasi
2. Pencalonan dandesa, baik berdasarkan
pemilihan Tim ketentuan
a. (regulasi)
Delegasi maupun tambahan.
desa: meminta
Pemandu peserta mengajukan nama
calon. Nama-nama calon dituliskan di papan tulis;
b. Dari nama-nama calon tersebut, pemandu
mengajak forum menentukan Tim Delegasi desa
secara musyawarah. Apabila sulit dicapai
kesepakatan, barulah dilakukan dengan
3. pengambilan suara (voting).
a. Pemandu menyampaikan mandat yang diemban
Penutup:
Tim Delegasi desa
sesuai dengan ketentuan. Forum dapat menambahk
an Memaparkan
= mandat persoalan Misalnya:
sesuai kesepakatan. daerah yang ada
di desanya di
Musrenbang kecamatan untuk penyusunan prog
Menyampaikan
= ram pemerintah usulan prioritas masalah
daerah/SKPD desa
tahun yang
di Musrenbang kecamatan untuk menjadi
direncanakan;
kegiatan pemerintah daerah dan dibiayai
b. Pemandu
melalui menutup sesi ini dan menjelaskan
APBD kabupaten/kota atau APBD
bahwa Kades
provinsi; akan menerbitkan SK Tim Delegasi
desa pasca-pertemuan ini.

Box 25. Contoh Kriteria Tim


= Delegasi Desa
Apabila 3 orang,minimal 1 orang adalah perempuan. Apabila 5 orang,minim
al 2 orang perempuan (ketentuan regulasi).
= Mampu berkomunikasi (menyampaikan usulan desa, menjelaskan,
menjawab tanggapan pihak lain).
= Menguasai informasi terkait usulan desa yang akan dibawa ke

Musrenbang kecamatan. = Hal lain disepakati bersama.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Lembar 1. Contoh Draf Surat Mandat untuk Tim Delegasi Desa

P ESURAT
N U TMANDAT UPA
Nomor : ........../...........
N ./.........
Pada hari ini (nama hari) Tanggal (tanggal) Bulan (nama bulan) Tahun
........ telah dilaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
(nama desa) dan kami, sebagaimana daftar hadir terlampir :

MEMBERIKAN
KEPADA : MANDAT
1. Nama : ...................................................................
Tempat,Tgl .............................. : ....................................
Lahir Alamat ............................................................. : .....
Pekerjaan ....................Telp..........................................
....................... : ...........................................
2. Nama : ...................................................................
......................................................
Tempat,Tgl .............................. : ....................................
Lahir Alamat ............................................................. : .....
Pekerjaan .....................Telp.........................................

P
....................... : ...........................................
3. Nama :......................................................
...................................................................
elaksanaan Musrenbang desa berakhir dengan
Tempat,Tgl .............................. : ....................................
Lahir Alamat penandatanganan
............................................................. : ..... Berita
Pekerjaan Acara Musrenbang
......................Telp........................................
desa. Setelah itu, sambutan penutu
....................... : ...........................................
pan disampaikan oleh kepala desa atau Ketua TPM
......................................................
Untuk dan atas nama masyarakat Desa (nama disertai penjelasan
kecamatan), proses tindak
mengikuti
pembahasan rencana
lanjut pembangunan
yaitu dokumen pada RKPforum Desayang sampailebih tinggi
terbitsesuaisebagai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
SK kepala Mengetahui,
desa,
Tujuan penerbitanKepala SKDesa Tim(nama Delegasi desa, pelaksanaan
Tuju a desa)
Musrenbang kecamatan, dan penyusunan APB Desa
Selaku,
n=dengan mengacu pada
Menandatangani Berita rencana
Acara kegiatan pada dokumen
Pembina dan Pengendali Musrenbang Desa
RKP Desa.desa)
Musrenbang
(nama =(..................................
Menutup kegiatan
..............)
Musrenbang desa

74 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
73
DESA
Luara
Luaran
2.2.
n
6
= Berita Acara

Musrenbang desa

Peser
Peserta
ta
Warga masyarakat peserta Musrenbang desa (lihat
komposisi peserta pada Bab I: Pedoman Umum)

Pemandu
Kepala desa/Ketua
TPM

Durasi
Durasi Wakt
Waktuu 30
menit
Metod
Metode
e
Pemapa
ran

Materi, Alat,
Materi, Alat, dan
dan Baha

Bahan
n Draf Berita
Acara Musrenbang

Box 26. Mempersiapkan Naskah Berita Acara


Musrenbang
Sebaiknya sebelum sesi ini, naskah berita acara sudah dicetak (print) dan
dibagikan kepada peserta
untuk dikoreksi. Apabila ada perbaikan,naskah perlu dicetak (print) ulang setel
ah perbaikan. Apabila proses pemeriksaan ini dilakukan sebelumnya, peserta
tidak perlu menunggu proses lebih lama.

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


75
Peman
du

76
Proses
Umum
1.
Petugas menyiapkan naskah berita acara serta lampiran
lembar daftar
2. Pembacaan nama dan
naskah kolom
berita tanda
acara dan tangannya.
penandatanganan
oleh Ketua TPM, notulis, dan kepala desa
(mengetahui). Sedangkan elemen-elemen
masyarakat yang mewakili peserta Musrenbang menand
3. atangani di lembar lampiran daftar nama.

Sambutan penutupan oleh kepala desa/Ketua TPM dan p


enjelasan proses tindak lanjutnya.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Lembar 2. Contoh Format Berita Acara Musrenbang Desa

Berita Acara Musrenbang


Desa
Berkaitan dengan rencana pelaksanaan Musrenbang Desa tahun 20... di
Desa…………….… Kecamatan ..…………….. Kabupaten …………….………..
Provinsi………..……. maka pada hari ini : Hari dan Tanggal :
…………………………………………………….
Jam : Pukul ………………s.d. pukul ………….
………. Tempat
telah diselenggarakan Musrenbang Desa: yang dihadiri oleh wakil–wakil dari
kelompok,…………………………………………………….
dusun dan tokoh masyarakat serta unsur lain yang terkait di desa
sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir (terlampir).
Materi atau topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku
unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah :
A. Materi atau Topik
..........................................................................................................................
...................................................... ...................................................................
.............................................................................................................
B. Unsur Pimpinan Rapat dan
Narasumber
Pemimpin Rapat : ..................................................................dari
...................................................................... Sekretaris / Notulis :
............................................................dari ........................................................
.............. Narasumber :
1 ........................................................................
dari............................................................................................ 2.
........................................................................
dari............................................................................................. 3.
........................................................................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas
dari.............................................................................................
selanjutnya seluruh peserta Musrenbang Desa/Kelurahan menyetujui serta 4.
........................................................................
memutuskan beberapa hal yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari
dari.............................................................................................
Musrenbang Desa yaitu : 5.
........................................................................
...................................................................................................................................
dari.............................................................................................
............................................. .....................................................................................
Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat/aklamasi dan pemungutan
...........................................................................................
suara/voting*)
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab
agar dapat dipergunakan
…………………… , tanggal sebagaimana mestinya.
……………………
Pimpinan Musrenbang Notulis /
Sekretaris
(……………….………) (………………..…
) Mengetahui ,
Kepala Desa

(……………....……… )
Mengetahui dan
Menyetujui,
Wakil dari Peserta
Musrenbang Desa Nama Alamat Ttd.
1. …….……………………… …………………………………….
……… 2. …….………………………
……………………………………. ……… 3. …….
……………………… ……………………………………. ……… 4.
…….……………………… ……………………………………. ………
5. …….……………………… …………………………………….
……… Catatan :*) coret yang tidak perlu

78 BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


77
2.3 MODUL
PASCA-MUSRENBANG DESA
FASILITASI

2.3.2.
Pembekal
an
Tim Delegasi
Desa

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa
79
DESA
2.3.1.
Perumusan
Hasil

P
asca-Musrenbang desa,Musrenbang
Tim Penyusun RKP Desa masih
Desa
bekerja untuk merevisi draf Rancangan Awal RKP Desa
dengan menggunakan hasil kesepakatan-kesepakatan
kegiatan prioritas dan alokasi anggaran yang dihasilkan di
Musrenbang desa. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk rapat kerja Tim Penyusun RKP Desa yang
beranggotakan perangkat desa, Ketua/ Anggota Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan Tim Delegasi desa.
Penanggung jawab kegiatan ini adalah kepala desa
Keterampilan menulis dokumen
sedangkan koordinator RKP Desa
Tim perumus danKetua
adalah RAB perlu
TPM
latihan dan praktik terus-menerus. Agar memiliki
(sekretaris desa). Dokumen RKP Desa dan anggarannya
kapasitas 2.3.2. dalamdanperencanaan,
yang yang
disebut dibutuhkan
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
penganggaran dan monevPembekal programnya, tentunya desa
diperbaiki
perlu
tim ini. an mendapatkan
Tim Delegasi
pelatihan (training) dari pemerintah daerah yang bertugas
Tujua
melakukan pembinaan dan pendampingan.
Tujuan Desa
n
= Mempersiapkan draf
nal dokumen RKP Desa sampai menjadi keputusan
= kepala desatabel daftar prioritas masalah desa
Menyusun
untuk disampaikan di Musrenbang kecamatan

80 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luara
Luaran
n
=
2.3.1
ades
=
PERUMUSAN HASIL
Tabel daftar prioritas masalah yang akan diusulkan
MUSRENBANG
di Musrenbang kecamatan DESA
Peser
Peserta
ta
Tim penyusun (tim teknis) yang
dibentuk TPM

Peman
Pemandu
du
Ketua
TPM
Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u
Sesuai
Metod
Metode
e kebutuhan
Rapat
kerja

Materi, Alat, dan


Materi, Alat, dan Baha
Bahan
= Draf Rancangan Awal RKP Desa yang sudah
n
mendapat masukan/ perubahan pada saat
= pelaksanaan Musrenbang
Catatan notulensi
Musrenbang
= Dokumendesa
RPJM Desa untuk dirujuk (bila
diperlukan)
= Papan tulis atau whiteboard, alat tulis (buku catatan
dan ballpoint), spidol, mesin ketik atau komputer,
kertas HVS, kalkulator
Proses Umu
1. Sama seperti Modul 2.1.3, lakukan perbaikan
dokumen RKP Desa dan pembagian tugas kelompok
per bidangdiserahkan
2. Hasilnya program/kegiatan
kepadadesa.
kepala desa untuk
diperiksa sebelum ditetapkan.

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


81
S
eringkali perempuan merasa enggan menjadi
anggota Tim Delegasi desa karena merasa tidak
memiliki kemampuan untuk tampil di forum
publik seperti Musrenbang kecamatan. Karena itu, perl
u diselenggarakan
suatu kegiatan penguatan kapasitas, belajar bersama, dan
Banyak kerja-kerja pendampingan masyarakat
sekaligus pembekalan bagi Tim Delegasi desa agar bisa
menemukan bahwa warga bersemangat untuk
tampil di forum tingkat kecamatan secara aktif. Bukan
mengembangkan wawasan dan kemampuannya
menjadi peserta yang diam saja (pasif).
sehingga tidak berkeberatan mengalokasikan waktu
untuk kerja-kerja sosial
kemasyarakatan. Misalnya menjadi pemandu, TPM, Tim Per
Kegiatan pembekalan/pelatihan ini dapat dilakukan
encanaan Anggaran Desa, dan Tim Delegasi desa. Tim
bukan hanya untuk Tim Delegasi desa saja, melainkan
kerja (tim teknis) ini dapat dilakukan secara bergilir per
juga warga masyarakat lain yang berminat untuk belajar
tahun sehingga lebih banyak warga berkesempatan
dan meningkatkan kapasitas sebagai pemandu desa atau
belajar.
warga aktif.
Tujua
Tujuan
n
=
ProsesMempersiapkan
Umum Tim Delegasi desa yang akan
menghadiri Musrenbang kecamatan
m = Memperkuat kapasitas Tim Pemandu/Fasilitator
Perencanaan Penganggaran Desa melalui kegiatan
belajar bersama

82 PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Luara
Luaran
2.3.2
n
= PEMBEKALAN
Peningkatan Kapasitas Tim Delegasi desa dan
Tim Pemandu desa Dokumentasi materi
TIM DELEGASI
=
DESA
pembekalan/pelatihan
Peser
Peserta
ta
Tim Delegasi desa dan peserta lainnya yang
berminat belajar bersama

Pemandu
Ketua
TPM

Durasi
Durasi Wakt

Waktu
u
Sesuai
Metod
kebutuhan
Metode
e
=

Pemaparan,
= Diskusi
= Curah
pendapat =

Materi, Alat, dan


Praktik/Latihan
Materi, Alat, dan Baha
Bahan
= Kurikulum, materi, proses, dan jadwal
n
pembekalan/pelatihan yang disiapkan
= pemandu/narasumber
Dokumen RPJM Desa dan RKP Desa untuk bahan
diskusi kasus/ praktik
= Dokumen anggaran (RAB dan/atau APB Desa untuk
bahan diskusi kasus/praktik
= Papan tulis atau whiteboard, alat tulis (buku catatan
dan ballpoint), spidol, mesin ketik atau komputer,
kertas HVS, kalkulator

BAB 2- Kumpulan Modul Fasilitasi Musrenbang Desa


83
Peman
du

84
Proses
Proses Umum
Umum
1. Pembekalan/pelatihan dilaksanakan sesuai dengan
kurikulum (rancangan belajar) dan proses yang
disiapkan oleh
2. Penyusunan pemandu.
rencana tindak lanjut kegiatan penguatan
kapasitas pemandu Musrenbang dan Tim Delegasi
desa selanjutnya.

Box 27. Topik-topik Pembekalan/Pelatihan


Bersama
= Konsep pembangunan desa menurut pemerintah dan berbagai
sumber referensi: potret persoalan, dan tantangannya:
ü Konsep kesejahteraan dan
kemiskinan; ü Konsep hak-hak
dasar warga.
= Kerangka
Metodologihukum perencanaan
perencanaan penganggaran
partisipatif (misalnya metode perencanaan
yangdandikenal
daerah desa. sebagai Perencanaan Berbasis Tujuan (ZOPP),
Perencanaan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa (P3MD), dan
sebagainya) yang digunakan di dalam proses/mekanisme
=
Musrenbang desa.
Kerangka perencanaan penganggaran yang memperhatikan
kebutuhan kelompok miskin,
kelompok minoritas,perempuan,generasi muda yang dilakukan dengan l
= atihan
Konsepanalisis kasusteknik-teknik
dan praktik dokumen RKP Desa.
komunikasi.
= Konsep dan praktik teknik-teknik
kepemanduan. = Hal lain yang sesuai
dengan kebutuhan.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
3 [tiga]
ba
b
bahan bacaan

86
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
BB-1
PENGERTIAN DASAR
TENTANG ��SRENBANG
DESA

Desa

P
engertian tentang desa dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah No. 72/2005 tentang Desa.
Menurut PP No. 72/2005, Desa adalah
“kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
Dari pengertian tadi maka terlihat bahwa desa memiliki
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
kewenangan dan hak untuk mengurus wilayahnya sesuai
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
dengan aspirasi masyarakat yang hidup di
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
wilayah desa bersangkutan. Kewenangan ini akan menentuk
an posisi dan peran
Musrenbang
Musrenbang dan Otonomi
terhadap Desa
pembangunan di desa. Musrenbang
Otonomi
desa memiliki peran penting dalam upaya
desa dimaksudkan agar mendorongpembangunan
otonomi
dan
desa. peningkatan
kesejahteraan desa menjadi lebih cepat terwujud melalui pe
mberian kewenangan kepada desa untuk menyusun
program yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakatnya. Hal ini tidak akan terjadi bila
pembangunan desa masih ditentukan dan dirancang
secara sentralistik seperti pada masa lalu. Musrenbang
desa sebagai salah satu tugas dan kewenangan desa
selaku unit
otonom, merupakan proses yang penting bagi desa untuk m
embangun desanya sendiri. Musrenbang desa jangan
sampai dipersempit artinya menjadi kegiatan rutin hanya
88 BAB 3 - Bahan Bacaan
untuk mengisi formulir daftar usulan kegiatan yang akan 87
dibawa
ke (3)Musrenbang
Pelibatan kelompok
kecamatan. miskin/perempuan
Musrenbang desa sebagaiyang
diharapkan
pelaku program/ kegiatan adalahsehingga merekasebagai
(4) Penyediaan
sebuahberpartisipasi
forum publik yang alokasi
di sektor
benar- anggaran
publik; untuk kegiatan
yang bagian dari berjalannya otonomi menetapkan
benar menjadi desa. Agar
hal ini dapat benar-benar terjadi, UU No. 32/2004atau
kelompok miskin/perempuan sebagai sasaran p
yang
(5) enerima
Penyediaan alokasi
manfaat anggaran yang memenuhi
diperkuat dengan PPlangsung;
No. 72/2005atau tentang Desa
kebutuhan kelompok miskin/perempuan.
menyebutkan ketentuan minimal 10 persen dari APBD
Konsep Payung Musrenbang
Keterlibatan perempuanDesa di sektor publik ini berarti
diperuntukkan sebagai Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai
1. harus ada perubahan nilai di masyarakat bahwa
hak Perencanaan-penganggaran
desa untuk memperoleh sumber pembiayaan pembangu
kerja di sektor domestik (rumah tangga) bukanlah
Partisipatif
nan Sebagai
dari pemerintah
bagian di atasnya.
dari tatanan desa yang demokratis,
hanya tugas perempuan saja melainkan juga
Musrenbang desa lebih memungkinkan untuk
dikerjasamakan
melibatkan warga seluas-luasnya ketimbang
dengan suaminya agar perempuan (istri) memiliki kese
Musrenbang di tingkat kabupaten/kota dan di
mpatan yang sama. Kalau semua kerja domestik
3. atasnya.
Tata pemerintahan
Konsep yang payung baik Musrenbang
(good adalah
dilakukan perempuan dan ditambah dengan
governance)
perencanaan-penganggaran
Dengan bergulirnya otonomi daerah, partisipatif (participatory
diharapkan desa m
kerja di sektor publik dan ekonomi, berarti terjadi beban
planning
enjalankan peran and pembangunan
budgeting). dan Perencanaan
mewujudkan tata dan
kerja yang timpang bagi perempuan.
penganggaran
pemerintahan yang merupakan
baik dan bersih proses(cleanyangand tidak
good
terpisahkan.
governance). Hal ini hanya dapat terjadi apabila desa
Penyusunan rencana kerja tiga
membutuhkan sumber anggaran,
pilar tata pemerintahan, menjalankan peran dan sebab kalau tidak
Apabila salah
tersedia satu pilar tersebut timpang, akan sulit terc
fungsinyaanggaran atau
masing-masing: sumber daya lainnya,
pemerintah, rencana
swasta, dan
2. apai
Perencanaan-penganggaran
tata pemerintahan yang Berpihak
kerja tersebut
masyarakat. hanya akan menjadi dokumen kertas
Kepada
yang baik. Kelompok
Wargadokumen Miskinperlu
masyarakat dan bersikap
Perempuan mengkoreks
saja. Artinya, perencanaan yang disebut
Perencanaan-penganggaran
iRKP
jalannya pemerintahan desa yangdan berpihak kepada
pembangunan
Desa dan dokumen anggaran yang disebut APB
kelompok
sebagai warga miskin
yang dan Sebaliknya
perempuan merupakan
Desa merupakan duabaik.
sisi uang logam pemerintah desa
yang diperlukan
perkembangan
menerima masukan selanjutnya sebagai dari bagian konsep
sebagai acuan desa masyarakat
menjalankan pembangunan dari
bagi
perencanaan-penganggaran
keterbukaan partisipatif dan
kemajuan dan peningkatan kesejahteraan warganya.
(participatory
tanggung gugatnya. planning and budgeting).
Sedangkan kalangan Kedua konsep
usaha/swasta b
Gambar 1. Tiga Pilar Tata Pemerintahan Desa
ini berkembang
erkontribusi terhadapsebagai kritik bahwa
peningkatan ekonomi kelompok
lokal
miskin
dengandanmembukaperempuanpeluangsering diwakili
kerja, oleh kelompok
menjalankan
elit dan laki-laki.
kewajiban seperti Budaya
membayar masyarakat menyebabkan
pajak, memperhatikan
perempuan seringkali dan
kelestarian lingkungan, tidakmenjalankan
berperan di sektor
tanggung
Perencanaan-penganggaran
publik dan urusan
jawab sosial yang berpihak
lainnya. pembangunan dianggap sebagai kepada
kelompok
’urusan laki-laki’. perempuan
miskin/ Peminggiran dapat diartikan
ini harus sebagai:
diubah dan
(1 Pelibatan kalangan marjinal/perempuan
mereka seharusnya hadir, ikut bermusyawarah, dan yang biasan
) yaikut
juga tidakmenerima
ikut hadir dan tidak langsung
manfaat ikut bersuara
daridalam
program
forum publik;
BB-1
BB-1
Penetapkan kelompok
dan anggaran pembangunan.
(2)
miskin/perempuan
sasaran kegiatan atau penerima manfaat dari
sebagai

penyusunan rencana kerja;

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
89
DESA
Pemerintah
(governm
Desa
ent)

Warg Kalang
Masyara
a usaha/sw
(citiz an
(private
kat asta

BB-1
en) sector)

90
4. Demokrasi Desa (village
democracy)
Khusus untuk otonomi desa, perkembangannya terjadi s
ebagai suatu upaya
mengembalikan kedaulatan desa sebagai bagian dari be
rgulirnya reformasi dan pengembangan demokrasi di
Indonesia. Impian besar otonomi desa
adalah membangun tatapemerintahan desa yang demok
ratis. Karena desa
merupakan unit yang kecil, dapat diterapkan konsep de
mokrasi partisipatif
yang bercirikan keterlibatan warga langsung dalam ber
bagai proses publik. Berbeda dengan unit
pemerintahan lainnya yang lebih menerapkan
demokrasi perwakilan. Apa yang dimaksudkan dengan
sistem demokrasi
Istilah-istilah desa? Yaitu tata pemerintahan yang
Penting Musrenbang
menempatkan warga sebagai pemilik kedaulatan dan
1. RKP
menyerahkan mandat kepada pemimpin (pemerintah
Desa Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa)
desa). Artinya, pemimpin terpilih harus
merupakan dokumen yang disusun sebagai produk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan mandatnya
Musrenbang. Kepala desa membentuk Tim Penyusun
kepada warga antara lain dalam bentuk Laporan
RKP Desa yang bertugas membuat Rancangan Awal
Pertanggungjawaban (LPJ) Kepala Desa (Tahunan). Sec
RKP desa untuk dipaparkan di dalam pelaksanaan
ara konsep, sebuah
Musrenbang desa dan kemudian diperbaiki
desa dianggap demokratis bila prinsip-
penjabaran kegiatannya berdasarkan kesepakatan di
prinsip dasar sistem demokrasi dapat dijalankan.
musyawarah. Rancangan Awal RKP Desa ini dapat
disusun pada saat persiapan (pra-Musrenbang)
dengan mengacu pada dokumen Rencana
2. RPJM
Program Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Bila belu
Desa Rencana
m ada RPJMProgram
Desa, Jangka
RKP Menengah Desa (RPJM
Desa disusun Desa)
berdasarkan
merupakan dokumen rencana
kajian dusun/kampung/RW desa
dan yang dan
sektor, disusun untuk
kemudian
jangka waktu 5 bersama
dimusyawarahkan tahun. Dokumen
masyarakat ini dalam
harus
diacu dalamprioritas
penentuan pembahasan usulan
masalah dankegiatan di Musrenban
kegiatannya.
g sehingga sebaiknya Rancangan Awal RKP Desa
disusun berdasarkan dokumen ini, dipaparkan di
Musrenbang, dan diperbandingkan dengan hasil
kajian kondisi dan persoalan desa terkini, sehingga
kemudian terjadi penyesuaian kembali.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Mengapa harus menyusun RPJM Desa?
Berdasarkan hasil kajian, rencana pembangunan
jangka pendek (tahunan) yang terputus-putus
ternyata tidak berdampak perubahan
yang berarti. Agar rencana program
3. Alokasi Dana Desa
berkesinambungan diperlukan kerangka program jangk
(ADD)
Alokasi
a menengah Dana untukDesa menjadi
adalah dana yang dialokasikan
rujukan penyusunan
oleh
rencana kerja tahunan (RKP Desa). pemerintah
kabupaten/kota untuk desa, yang bersumber dari bagian
dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang
diterima oleh kabupaten/kota (Pasal 1 PP
No.72/2005). Dana dari kabupaten/kota yang
diberikan langsung kepada desa untuk dikelola oleh
pemerintah desa, dengan ketentuan 30 persen
digunakan untuk biaya operasional pemerintah desa
dan BPD
serta 70 persen digunakan untuk kegiatan pemberdayaa
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
n masyarakat (lihat penjelasan Pasal 68 ayat (1) butir c
(APB Desa)
Menurut
PP No. PP72/2005). No. 72/2005, Anggaran
ADD Pendapatan
merupakan dan Bela
salah satu
nja Desa selanjutnya
komponen APB Desa yang paling utama saat ini
disingkat
karena APB Desa adalah rencana keuangankebanyakan tahunan pe
merintahan desa yang
desa belum mengembangkan pendapatan asli desa yang
dibahas dan
cukup besar. ADD disetujui bersama oleh pemerintah desa dan
BPD,
merupakan yang ditetapkan
hak desa untuk memperoleh anggaran untuk
dengan
Pedoman Peraturan
menyelenggarakan penyusunan Desa (Pasal
APB 1 ayat
pembangunan Desa,(12)). Rancangan
perubahan
bagi kemajuan AP
APB
dan
B Desa dibahas
Desa,
kesejahteraan dalam
perhitungan
masyarakatnya.musyawarah
APB perencanaan
Desa, dan
pertanggungjawaban
pembangunan desa (Pasal pelaksanaan
73 ayat (2)). APB
Kepala Desa
desa
ditetapkan
bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan
dengan
peraturan peraturan
desa (Pasal bupati/walikota
73 (ayat 3)). (Pasal 74). APB Desa
adalah dokumen
yang
= disusun untuk
Pendapatan menterjemahkan
asli desa, terdiri kegiatan
atas hasildi dalam
usaha
RKP Desa menjadi alokasi anggaran
desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan
kegiatan/program. Sumber pendapatan desa yang
partisipasi,
menjadi komponen hasil
APBgotong
Desa royong, 35 dan lain-lain
= terdiri atas :
pendapatan asli desa yang sah;
Bagi hasil pajak daerah kabupaten/kota paling sedikit 10 p
ersen untuk desa
dan dari retribusi kabupaten/kota, sebagian diperuntukk
BB-1 35
Pasal 168 PP No. 72/2005 tentang
an bagi desa;
Desa.

92 BAB 3 - Bahan Bacaan


91
= Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat
dan daerah yang
diterima oleh kabupaten/kota untuk desa paling sedik
it 10 persen, yang
= Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah
pembagiannya untuk setiap desa secara proporsional
provinsi, dan pemerintah
yang merupakan kabupaten/kota
alokasi dana desa; dalam
rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
= Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang

tidak mengikat.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
BB-
2
PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
YANG BERPIHAK
KEPADA KELO�POK
�ISKIN
DAN PERE�P�AN

Kerangka Hak-hak Dasar

K
onsep perencanaan-penganggaran partisipatif
(participatory planning and budgeting) yang
berpihak kepada kelompok miskin dan
perempuan berkembang sebagai kritik bahwa
kelompok miskin dan
perempuan sering diwakili oleh kelompok elit dan laki-
laki. Budaya masyarakat
menyebabkan perempuan
Pembangunan seringkali
adalah kegiatan tidak berperan
yang dilakukan untukdi sekto
menin
r publik dan
gkatkan urusan
kesejahteraan
pembangunan
warga. dianggap
Sejahtera sebagai ’urusan
adalah kebalikan laki- Merupakan t
dari miskin.
laki’. dari
ugas Peminggiran ini harus diubah
negara yang dijalankandan mereka–
oleh pemerintah
seharusnya
termasuk hadir, ikut
pemerintah bermusyawarah,
desa- dan juga ikut
untuk mensejahterakan
menerima manfaat
masyarakat langsung dari
dan mengatasi program Miskin
kemiskinan. dan anggaran
adalah
pembangunan.
suatu kondisi di mana hak-hak dasar masyarakat
tidak/belum adalah
Kesehatan terpenuhi. Hak-haksemua
kebutuhan dasar orang
merupakan
tanpa
kebutuhan
kecuali. dasar manusia
Orang kaya bisatanpa kekecualian,
membayar tidakpelayanan
biaya boleh dib
edakan sakit
rumah antara orang
yang miskin
mahal, atau kaya,
tapi semua orang laki-laki atau
sakit haruslah
perempuan, pelayanan
mendapat agama apapun,
kesehatansuku/ras
bila sakitapapun, dan
–baik kaya
sebagainya.
maupun miskin. Inilah
konsep hak dasar tidak boleh ada kekecualiaan dan harus b
erlaku untuk semua.

94 BAB 3 - Bahan Bacaan


93
Hak-hak dasar yang harus dimiliki oleh semua warga
= kecuali, yaitu36
tanpaKesehatan. :
Sehat dan memperoleh pelayanan
kesehatan merupakan
kebutuhan semua orang. Pemerintah berkewajiban men
= Pendidikan.
yediakan Pendidikan
pelayanan dasar 12 dengan
kesehatan tahun (SD, SMP,
standar
dan
pelayanan minimum untuk SMU) semua warga; wajib
diberikan pemerintah kepada masyarakat tanpa kecuali,
baik anak laki-laki maupun perempuan. Ini merupakan
kesepakatan internasional yang juga
= Lingkungan dan sumberdaya alam. Keberlanjutan
diberlakukan di Indonesia. Bahkan di beberapa daerah s
sumberdaya alam
udah
sangatdiberlakukan pendidikanmanusia
penting bagi kehidupan dasar dan
gratis sebagai
makhluk hi
pelaksanaan
dup komitmen
secara umum, ini;
baik sebagai tempat tinggal,
penyedia pangan, air, maupun energi. Hak terhadap
=
sumberdaya alam dan pangan
Pangan. Kecukupan lingkungan ini jugakebutuhan
merupakan
merupakan hak generasi-generasi selanjutnya yang
dasar semua orang. Kekurangan pangan, busung
harus dijaga generasi saat ini;
lapar, dan kurang gizi merupakan persoalan
= Sanitasi dan
kemiskinan yangair (bersih tidak
semestinya dan terjadi
aman). Tidak ada
lagi;
makhluk hidup yang tidak membutuhkan air,
termasuk manusia. Kebutuhan air bersih dan
aman (sehat) merupakan hak dasar yang dijamin oleh ko
= Pekerjaan.
nstitusi. Semualingkungan
Kesehatan orang berhak atas pekerjaan
dan sanitasi sangat
sehingga bisa menafkahi hidupnya
terkait dengan ketersediaan air bersih; dan keluarganya.
Salah satu indikator pembangunan yang penting
adalah pengurangan pengangguran dan peningkatan
=
ekonomi
Perumahan. masyarakat;
Sandang, pangan, dan papan (rumah) mer
upakan kebutuhan dasar (basic needs). Rumah
merupakan kebutuhan dasar semua orang. Terdapat
= kriteria rumah yang layak bagi semua orang yang
Tanah.
disusun Hak oleh ataspemerintah
kepemilikan tanah selain
(sering untuk sebagai
disebut kebutu
han
rumah rumahyang tinggal
sehat);
juga untuk pengembangan usaha (ekonomi). Bagi masya
= rakat
Rasapetani,aman.tanah Bebas dari bukan rasa hanya
takut danpenting bagi
merasa aman
matapencaharian
merupakan hak bagi (ekonomi) tapi juga
setiap orang. Hal secara sosial,
ini mencakup
budaya,
kebebasan, dan keagamaan;
misalnya untuk menyatakan pendapat,
memilih partai, berorganisasi, menjalankan
agama, dan menjalankan adat budaya asalnya –
BB-2 36
Menurut Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
selama tidak melanggar norma sosial,
(TKPK).

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
agama, dan hukum yang berlaku. Rasa aman ini
perlu mendapatkan perlindungan hukum dari
pemerintah, terutama bila terjadi ancaman atau
= Partisipasi. Berperan serta dalam kehidupan sosial
intimidasi;
dan kemasyarakatan merupakan hak dasar. Bahkan
salah satu indikator kemiskinan adalah keterasingan
(isolasi) dan keterpinggiran (marjinalisasi) dari
Pembangunan
hubungan sosialdesa dan–termasuk alokasi anggarannya-
forum/lembaga-lembaga publik
yang berpihak
yang ada di komunitasnya. kepada
kelompok miskin seperti yang tertera dalam buku panduan i
ni diartikan sebagai pembangunan yang mengutamakan
pemenuhan hak-hak dasar warganya. Dengan kerangka
hak-hak dasar, pembangunan desa diprioritaskan untuk
Pembangunan yang berpihak kepada kelompok miskin
mengatasi kesenjangan sosial-
sebenarnya termasuk juga keberpihakan terhadap
ekonomi yang terjadi terhadap kelompok miskin yang
kelompok perempuan. Penekanan terhadap kelompok
paling tidak terpenuhi hak-hak dasarnya.
perempuan diperlukan karena kelompok miskin seringkali
berasal dari kalangan perempuan, dan perempuan
merupakan kelompok yang rentan
(rawan) terhadap kemiskinan. Selain itu, perempuan juga se
Prinsip Kesetaraan dan Keadilan Sosial
ringkali terpinggirkan dari program pembangunan dan
Prinsip
ruang-ruang dasar publik
dari perencanaan dan penganggaran
(sosial kemasyarakatan) seperti
yang berpihak kepada kelompok
Musrenbang dan kegiatan organisasi. miskin dan perempuan
adalah kesetaraan (equity) dan keadilan sosial (social
justice). Setara dan adil bukan berarti sama persis.
Kebutuhan dasar merupakan hak semua orang, tapi
pelaksanaannya bisa berbeda: rumah merupakan
kebutuhan dasar semuapembangunan
Pemerintah memfokuskan orang dengan padastandar atau
upaya meng
kriteria layak huni. sosial-ekonomi
urangi ketimpangan Sedangkan rumah bagi
antara orang yang
golongan kaya
secara ekonomi mampu (kaya), mungkin
dan miskin, kelompok/golongan usia, perempuan dan memiliki
kriteria
laki-laki,lain.
agama, ras/suku, dengan mengacu pada
upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi semua. Konsep
standar pelayanan minimal
Proses perencanaan dan penganggaran merupakan
digunakan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan dasar t
sebuah mekanisme formal dalam menentukan
ersebut. Inilah yang perlu dicapai untuk mensejahterakan
pengalokasian sumberdaya keuangan publik untuk
masyarakat.
membiayai program pembangunan dan pelayanan publik.
BB-2 Sedangkan rencana membutuhkan anggaran untuk bisa
menjalankannya. Dengan demikian,

96 BAB 3 - Bahan Bacaan


95
Musrenbang desa pun pada akhirnya bermuara pada
penyusunan dokumen
APB Desa. Apakah program pembangunan desa benar-
benar berpihak kepada
Secara prinsip,
kepentingan APBD haruslah
masyarakat, mencerminkan
dapat dilihat kebutuhan
pada alokasi anggara
warga masyarakat
n itu, untuk apa, dan secara
siapanyata. Oleh karenanya,
pemanfaatnya di APBD
dalam
dapat
dokumenmenjadi
APB Desa.indikator yang konkrit tentang
sejauhmana pemerintah desa memiliki kepekaan,
keberpihakan, dan prioritas terhadap upaya-upaya
menjawab kebutuhan dasar, mengurangi kemiskinan, dan
memperhatikan kebutuhan kelompok marjinal (kelompok
miskin, minoritas, perempuan, pemuda, dan kelompok
lanjut usia).
Kesetaraan Dengan
Laki-laki danmencermati
Perempuan alokasi APB Desa,
dapat terlihat sejauhmana komitmen dari pemerintah
Mengapa keberpihakan terhadap perempuan diberi
desa terhadap pemenuhan hak-hak dasar warganya dan
penekanan khusus dalam pembangunan?
perhatian terhadap kelompok marjinal tersebut.
Kalangan ahli pembangunan melihat bahwa ada permasalah
an-
permasalahan yang muncul akibat dari ketimpangan pemba
= Pembagian tugas. Perempuan secara sosial-budaya
gian peran dan tugas antara perempuan dan laki-laki. Ada
dianggap berperan hanya di sektor domestik (rumah
3 tema utama yang dianggap merupakan ketimpangan
tangga), sedangkan laki-laki berperan di sektor publik
laki-laki dan perempuan:
(sosial dan ekonomi). Kalau perempuan ‘terpaksa’
= ikut mencari nafkah, tugas domestik tetap
merupakan tugas perempuan
Akses dan kontrol sumber daya. seluruhnya;
Pemanfaatan/pengg
unaan (akses) dan penentuan/pemilikan (kontrol)
sumberdaya alam, sosial, dan ekonomi antara laki-
laki dan perempuan berbeda. Dari segi akses, perempua
n masih kekurangan (misal: akses terhadap pelatihan,
pendidikan, dan peluang
=
modal yang disediakan
Partisipasi. program).
Keterlibatan Bahkan
perempuan dalam menent
dalam
ukan pengambilan
pengambilan keputusan
keputusan di rumah seringkali perempuan
tangga (domestik)
tidak dilibatkan.
saja masih Kepemilikan
lemah. Sementara ituaset
dalamdan sumberdaya
kegiatan dan
alam juga seringkali oleh kalangan laki-laki
pengambilan keputusan di sektor publik (sosial, (kebun,
rumah, usaha keluarga,
kemasyarakatan), asettidak
seringkali lainnya, dianggap milik
melibatkan
suami/bapak);
perempuan.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Menurut para ahli, ketimpangan posisi, peran, dan tugas
di antara laki-laki dan perempuan menimbulkan masalah-
masalah sebagai berikut:
= Sub-
ordinasi. Peran dan tugas perempuan dianggap lebih re
ndah daripada peran dan tugas laki-laki (disebut
penomorduaan atau sub-ordinasi peran perempuan).
=
Misal: kerja domestik
Marjinalisasi. Perempuandianggap lebih rendah
tidak dilibatkan dalam
daripada
peran-peran ekonomi, sosial, dan politik (disebut
mencari nafkah/uang, ketika perempuan
marjinalisasi/peminggiran mencari nafkah
perempuan) yang
disebut ‘terpaksa’ atau hanya sekadar
seringkali berdampak pada proses pemiskinanbantu-bantu
suami/keluarga;
perempuan. Misal, perempuan jarang terlibat dalam
= penyusunan
Beban ganda.program pembangunan
Ketika perempuan sehingga
didorong tidak
atau
dapat memanfaatkannya untuk pengembangan
merasakan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam
ekonomi
berbagaidan urusan
keterampilan;
publik, sementara tugas
domestik (rumah tangga) tidak dikerjasamakan dengan l
aki-laki (suaminya), berarti tugas perempuan
= Kekerasan. Posisi sub-ordinasi dan juga peminggiran
bertambah banyak/berat (disebut beban ganda);
peran perempuan,
baik langsung maupun tidak langsung juga berpengaruh
terhadap praktik-
praktik kekerasan terhadap perempuan baik yang bersif
at sik (pemukulan, penamparan,Laki-laki
Box 28. Ketimpangan beban kerja
dan yang
berat) maupun non-sik
Perempuan (pengabaian
Sebagai Ketimpangan
Sosial
Ketimpangan sosial itu seringkali hanya dianggap
sebagai ketimpangan ekonomi, yaitu perbedaan antara
kelompok kaya dan kelompok miskin
yang biasanya mayoritas.Ketimpangan merupakan kebalika
n dari kesetaraan. Kondisi ketimpangan adalah kondisi
ketidakadilan. Itulah sebabnya muncul konsep hak-hak
dasar yang harus dipenuhi negara terhadap warganya
tanpa kekecualiaan, baik kaya maupun miskin, baik laki-
laki maupun perempuan, baik tua maupun muda.
Ketimpangan antara laki-laki dan perempuan merupakan
salah satu jenis ketimpangan sosial yang seringkali tidak
terasa, tidak terlihat, dan
= Perempuan tidak perlu sekolah tinggi, karena nanti
bahkan
ditolak sebagai suatu masalah.Mengapa?
menjadi ibu rumah tangga;
Karena hal itu dianggap sebagai suatu kebiasaan, nilai sosial
= Orang miskin (dan perempuan) tidak mampu menyampai
budaya, adat, bahkan aturan agama. Misalnya:
kan pikiran dan pendapatnya di forum publik
(musyawarah pengambil keputusan);
BB-2 Keputusan dalam keluarga dibuat oleh suami/bapak
= sebagai pimpinan keluarga, sedangkan perempuan
tidak ikut memutuskan.

98 BAB 3 - Bahan Bacaan


97
pendapat,
Skema 1. Perencanaanpengekangan, pelecehan).
Penganggaran yang Pro Kelompok Misalnya, ketika
Miskin dan Perempuan
perempuan sedang berbicara ditanggapi dengan
x Data terpilah laki-laki-perempuan,
x Monev menurut perempuan, kelompok
= ejekan
Stereotipe. “Ah,
miskin, kelompok tahu
Posisi
usia berbeda. apa perempuan!”
sub-ordinasi dan juga peminggiran
kelompok miskin, kelompok usia
berbeda.
x Monev hasil dan dampak terhadap
peran perempuan,
usia berbeda.
kelompok miskin, kelompok
laki, perempuan, kelompokperempuan,
x Aspirasi kebutuhan menurut laki-

miskin, usia.
langsung maupun tidak langsungx juga berpengaruh terh
adap praktik-praktik MONITORING
DAN EVALUASI IDENTIFIKASI
memberikan ‘label’ PROGRAM DAN (sebutan) yang memojokkan peremp
MASALAH DAN
KEBUTUHAN
ANGGARAN
uan (disebut juga PROGRAM DAN
ANGGARAN

Olehpemberian
karena stigma itu, meskipun atau stereotipe
prinsip negatif). kesetaraan Misalnya:dan pe
rempuan dianggap
keadilan sosial tidak tahu
berlaku apa-apa urusan
untuk
pembangunan desa (publik),
semua orang (universal), namun harus ada penekanan terha perempuan yang tangkas
dapberbicara
prinsip kesetaraan di forum
PELAKSANAAN danMusrenbang
keadilan terhadap dianggap
PERENCANAAN
seperti
perempuan.
laki-laki,
Dengan demikian, dan perempuan
KEGIATAN DAN
ANGGARANNYA harus(RPJM
proses perencanaan pintar
PROGRAM
masak bukan
DESA DANpenganggaran

yangpintarpeka diskusi.
x Pelaku kegiatan:
terhadap kepentingan perempuan x Tujuan dan indikator tidak
umum, perempuan,
kegiatan terpilah: untuk
semata-mata
kelompok miskin.
x Pemberdayan dan melibatkan perempuan umum, dalam
perempuan, proses
kelompok miskin.
penguatan
perencanaan
kapasitas: umum, penganggaran.
PENGANGGARAN
Dari sisi proses,
x Sasaran dan prosedur
pemanfaat
program/kegiatannya:
perempuan,
perencanaan
kelompok miskin. penganggaran harus memberikan
(APB DESA) umum, perempuan,
kelompok miskin.
ruang
kepada perempuan untuk dapat bersuara secara berarti
dalam menentukan permasalahan pembangunan,
Apa artinya? Artinya, permasalahan-permasalahan yang
beserta upaya-upaya penanganannya, serta ikut
disebut tadi: seperti sub-ordinasi, marjinalisasi, beban
menentukan program dan kegiatan pembangunan. Secara
ganda, kekerasan, dan stereotipe negatif terhadap
substansi (isi), program dan kegiatan pembangunan yang
perempuan secara perlahan perlu dikikis. Hubungan
Contoh Praktik
dihasilkan Perencanaan
haruslah berorientasidan Penganggaran
pada upaya yang mengubah
Praktik Perencanaan
antara laki-laki dan Penganggaran
dan perempuan dibangunyang menjadi Berpihak lebih
Berpihak kepada
hubungan Kelompok
(relasi) antaradan Miskin dan Perempuan
perempuan dan laki-laki agar
Kepada Kelompok
selaras dan setara. Miskin Perempuan
Prinsip
setara. kesetaraan dan keadilan sosial dalam
Prinsip kesetaraan dan
Musrenbang, dijabarkan menjadi penyusunan RKP Desa keadilan sosial dalam
Musrenbang,
dan APB Desa dijabarkan
yang menjadiberpihakpenyusunan
kepada pemenuhan RKP Desa
dan
kebutuhanAPB dasar Desa warga
yang serta berpihak kepada pemenuhan
memprioritaskannya untuk
kebutuhan
kalangan dasar warga serta memprioritaskannya untuk
marjinal
1 Penjaringan
kalangan Aspirasi
marjinalperempuan, dan
(miskin, minoritas,Kebutuhan perempuan, dan
(miskin, minoritas, dan sebagainya). Praktikny
.sebagainya).
Perempuan
Penjaringan aspirasi
Secaraberikut: dilakukan
umum perencanaan penganggaran menggunakan
a antara lain sebagai
metode/teknik
yang berpihak kepada kelompok yang memungkinkan
miskin dan perempuan, perempuan
anak, serta
dapat dilihat dalam Skema 1. kelompok marjinal lain untuk dapat turut
memberikan pendapat dan gagasan terkait dengan
berbagai permasalahan pembangunan yang
berpengaruh (berdampak) bagi
BB-2 kehidupan mereka. Selama ini permasalahan dan kebut
uhan yang dibahas dalam Musrenbang selalu bersifat
umum dan tidak menggambarkan perbedaan
kebutuhan dan permasalahan dari perempuan dan
laki-laki. Juga tidak membedakan kelompok miskin,
minoritas, pemuda, Lansia, dan kelompok masyarakat
PANDUAN PENYELENGGARAAN
khusus
MUSYAWARAH PERENCANAAN lainnya
PEMBANGUNAN yang belum
BAB 3 - Bahan
terperhatikan;
Bacaan
99
DESA
Gambar 2. Model Anggaran Berbasis Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki

Alokasi anggaran yang


Alokasi anggaran spesifik memberikan kesempatan yang
perempuan. Contoh: sama bagi laki-laki dan
perempuan (affirmative action).
- program kesehatan
Contoh:
reproduksi untuk
perempuan - training ditujukan untuk
- program modal usaha kelompok perempuan dan
kepada kelompok laki-laki
perempuan miskin - setiap program harus
diakses oleh kelompok
perempuan dan laki-laki

2. Penggunaan Data Terpilah Antara


Perempuan
Data dan dan Laki-laki
indikator terpilah antara perempuan dan
laki-laki merupakan
persyaratan yang penting dalam menerapkan prinsip-
prinsip perencanaan
dan penganggaran yang berpihak kepada kelompok misk
in dan perempuan. Misalnya:
x Alokasi anggaran jumlah anak yang putus
spesifik laki-laki-perempuan,
kelompok miskin, usia.
sekolah, sebaiknya dipisahkan antara anak laki-
x Alokasi anggaran yang memberi kesempatan
setara kepada laki-laki-perempuan, kelompok

laki dan perempuan;miskin, usia.


jenis
x Alokasi anggaran umum yang dan jumlah
berdampak pada pelaku ekonomi ya
kesetaraan laki-laki dan perempuan.
ng perlu dikembangkan juga dipilah antara laki-laki
3. dan
Program/kegiatan
perempuan. Desadan juga Anggaran
sebaiknyaBerbasis
memiliki data
Kesetaraan Laki-laki dan
dasar (base line) keluarga miskin, orang miskin, Perempuan
Berbicara mengenai anggaran yang menjunjung
termasuk jenis kelamin dan usianya, serta (seperti
tinggi kesetaraan dan
pendidikan, kesehatan, dan pendapatan) untuk
keadilan, maka kita akan melihat proses dan hasil (outpu
menjadi acuan dalam menetapkan sasaran
t). APB Desa adalah
program/kegiatan bagi mereka.
wujud kebijakandanpembangunan paling konkrit karena m
Perencanaan penganggaran daerah yang
enyangkut alokasi sumber daya yang ada dan
memperhatikan kepentingan perempuan bukanlah
dimiliki.
bahwaProses penyusunannya dilakukan melalui
berarti program dan kegiatan dipilah-pilah untuk
forum Musrenbang.
perempuan dan laki-
laki. Mengalokasikan anggaran kepada kelompok PKK dan
kelompok khusus perempuan tertentu, belum tentu cara yan
g tepat. Memperkuat usaha ekonomi keluarga, dengan
mempertimbangkan kebutuhan perempuan, mungkin

BB-2 lebih tepat


penganggaran
(pemahaman
yang berpihak
tentang
kepada
perencanaan-
kelompok
miskin/perempuan dapat dilihat pada Bahan Bacaan 1).

100 PANDUAN PENYELENGGARAAN


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Alokasi anggaran umum yang
berdampak pada kesetaraan
laki-laki dan perempuan.
Contoh:
- program KB yang tidak
hanya ditujukan untuk
kelompok perempuan
- prioritas program tidak
hanya fisik semata tetapi
program kesehatan,
pendidikan dan lainnya,yang
dampaknya cukup besar
bagi kesetaraan jender
BB-
3
PENGERTIAN DAN KUMPULAN
METODE/TEKNIK KAJIAN
DESA SECARA PARTISIPATIF

Pengertian Pengkajian Desa Secara Partisipatif

P
ada Bab II terdapat modul untuk melakukan
pengkajian desa secara partisipatif (Modul
2.1.2). Metode/teknik kajian yang
dipergunakan dapat dipilih dari berbagai sumber. Yan
g penting, kegiatan
ini dapat mengumpulkan data/informasi kondisi,
Pemandu dapat memilih cara, istilah, dan metode/teknik
permasalahan, dan potensi
yang sudah dikenal masyarakat seperti rembug warga
desa dalam tahap persiapan (pra-
(musyawarah warga), bahtsul masail (analisis masalah),
Musrenbang) sekaligus menjadi diskusi-diskusi
majelis tarzih (analisis masalah), halaqoh (diskusi
pendahuluan warga.
tematik), besile
(musyawarah warga), dan ngawangkong (ngobrol/diskusi).
Bisa juga menggunakan metode yang baru atau dipelajari
dari berbagai sumber dari luar, misalnya
metode/teknik Participatory Rural Appraisal (PRA), lokakar
Sebenarnya
ya (workshop), meskipun
seminaristilah-
hasil kajian desa/wilayah, diskusi
istilah
kelompokdari luar
terfokus cara
itu asing, kerjanyaGroup
(Focus hampir sama dengan
Discussion/
musyawarah atau
FGD). Kalau memungkinkan, diskusi yang
bahkan biasa
bisa saja Tim dilakukan
Pemandu
masyarakat. Meskipun terdapat aturan khusus
membuat angket sederhana, jajak pendapat (polling) tentang
proses
melalui dan
SMScara
ataukerja dari setiap
pertemuan metode/teknik,
warga, namun
atau kotak aspirasi
bisa
warga.saja sesuai kebutuhan. Apa pun cara yang dipakai,
maksud dari kajian desa adalah menyiapkan
data/informasi yang disepakati
bersama untuk perencanaan desa. Semangat untuk mendap
atkan kesepahaman dan kesepakatan bersama, itulah yang
paling penting.
102 BAB 3 - Bahan Bacaan
101
Contoh Pilihan Metode/Teknik Kajian
1. Participatory Rural Appraisal
(PRA)
Modul 2.1.2 memaparkan metode/teknik kajian secara p
artisipatif dengan metode Participatory Rural
Appraisal (PRA) yang merupakan metode/ teknik
berupa gambar visual sederhana yang
memungkinkan peserta menjadi bagian aktif diskusi.
PRA dapat diterapkan di desa maupun di luar desa
(kelurahan, kecamatan), tentunya dengan topik-topik
informasi yang disesuaikan dengan kondisi wilayah
Pilihlah beberapa metode/teknik PRA yang
Gambar 3. Contoh Visual Gambarsetempat.
Desa Modul P3MD37 yang dikeluarkan Depdagri
sesuai dengan kebutuhan kegiatan kajian.
sampai saat ini masih banyak digunakan sebagai
Berikut adalah beberapa metode/ teknik PRA
rujukan untuk
a. melakukan PRA sebagai tahap pra-
Sejarah
yang paling banyak dikenal:
Musrenbang.
Desa.Modul ini –
Sejarah desa yaitu metode/teknik yang
terutama bagian PRA (musyawarah dusun/RW, kelompo
dipergunakan untuk mengajak
k sektor)- masih dapat dijadikan rujukan.
masyarakat melihat sejarah asal-usul
wilayah, keadaan, peristiwa yang
penting bagi desa, termasuk
perkembangan sejarah program-
= Tentukan topik sejarah apa yang relevan
program pembangunan dan situasi yang
dibahas untuk memotret suatu
dirasakan penting saat ini terjadi. Cara
situasi/kejadian yang penting sebagai
membuatnya adalah:
masukan dalam Musrenbang. Contoh,
topik sejarah
perkembangan kondisi sumberdaya alam
dan pertanian
= Ajak di desamenceritakan
peserta untuk sejak dulu topik
(waktunya sejauh yang bisa diingat
itu sejak masa lampau dan tuliskan
peserta, bisa sejak
garis besarnya jaman
di atas penjajahan
potongan kertas.
kalau ada
Tempelkan diyang ingat) sampai sekarang;
dinding kronologis
kejadian tersebut.

37

P3MD = Perencanaan Parsipaf Pembangunan Masyarakat Desa diterbitkan tahun 1996 oleh Ditjen PMD Depdagr

BB-3 i. Memuat proses kajian (PRA) dan proses perencanaan yang masih menggunakan ismusyawarah
pembangunan desa (musbangdes).

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
= Tuliskan tahun kejadiannya di potongan kertas
yang lain dan tempelkan di sebelah kirinya.
Minta peserta lainnya untuk
menceritakan perkembangan keadaan tersebut (tul
=
is di secarik kertas)
dan tahun
Setelah kejadian
diperoleh (tulis di secarik
gambaran sejarahkertas). Tempel
desa, ajaklah pe
kan kertas-kertas
serta mendiskusikan kejadian dan tahunnya secara
berurutan;
hasilnya. Misalnya direnungkan (reeksi) menjadi pe
ndapat-pendapat
masyarakat, apakah desa mengalami kemajuan atau
= Metode/teknik ini seringkali menarik karena
kemunduran dalam
banyak
berbagaihal yang bisa menjadi kenang-kenangan
aspek pembangunan (ekonomi, sosial, pen
masa lalu muncul. Generasi yang sudah
didikan, kesehatan, lingkungan, dan sebagainya).
tua menceritakan masaperistiwa
lalu kepada yang dan
lebihtahun
mud
Lengkapi kartu-kartu sejarah
a. Masyarakat juga diajak
munculmenganalisis mengapa
kejadiannya apabila dalam diskusi;
Box 29. Sejarah
keadaan-keadaan sekarang terjadi.
= Kajian sejarahKemiskinan
desa dapat dilakukan untuk mendiskusikan
tentang kondisi kesejahteraan (atau sebaliknya kemiskinan)
desa dari masa lampau sampai masa kini. Gunakan kriteria
kesejahteraan/kemiskinan pada Bahan Bacaan-2 atau
=
kriteria yang
Setelah disepakati
sejarah bersama
tersusun, masyarakat.
ajak masyarakat untuk
mendiskusikan berbagai hal, antara lain:
ü Apakah desa semakin sejahtera atau sebaliknya semakin
miskin?
ü Apakah jumlah orang miskin semakin banyak atau
semakin berkurang?
ü Apakah ada perbedaan kemiskinan perempuan dan laki-
laki? (jumlahnya, penyebab kemiskinannya, akibat
kemiskinannya)
ü
Bagaimana cara membangun desa agar lebih sejahtera seca
b. ra adil dan merata
Gambar Desa:melalui proses Sumberdaya
Pemetaan Musrenbang?
Alam dan Sosial.
Gambar desa yaitu metode/teknik pembuatan sketsa
peta desa secara
kasar untuk menggambarkan sumberdaya alam dan s
osial yang terdapat di desa, dan kemudian
digunakan sebagai bahan diskusi permasalahandesa
= Mintalah peserta membuat sketsa peta dan
untuk menggambarkan kondisi sumber
potensi sumberdaya desa. Cara membuatnya daya
setempat
adalah: (sumberdaya alam/lingkungan,
sumberdaya sosial, pemukiman, sumberdaya ekono
mi, infrastruktur, sarana dan prasarana);

104 PANDUAN PENYELENGGARAAN


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
103
DESA
= Gunakan gambar
Gambar 4. desa
Contoh Visual untuk
Gambar Desamengajak peserta

menyadari kondisi lingkungan, permasalahan-


permasalahan dan potensi-potensi yang
ada. Untuk desa, kemungkinan akan menonjolkan d
iskusi mengenai
sumberdaya alam terkait usaha ekonomi dan pertan
c. Kalender
ian. Untuk di luar desa, kemungkinan akan
Musim.
Kalender musim yaitu metode/teknik menyusun
menonjolkan diskusi mengenai persoalan
kalender kegiatan masyarakat dalam setahun
penataan lingkungan dan isu-isu sosial-
(Januari sampai Desember) yang sifatnya
kemasyarakatan.
musiman. Misalnya, jenis-
jenis matapencaharian atau kegiatan ekonomi
masyarakat yang tergantung pada musim (terutama p
ertanian), kegiatan sosial-kemasyarakatan, keadaan
alam (iklim, musim), kegiatan sosial-
kemasyarakatan
= (seperti hari besar
Tuliskan nama-nama bulan di atas potongan dan upacara
adat) dan kegiatan-kegiatan
kertas dan lainnya yang selalu
tempelkan
berulang setiap tahun (musiman). Cara
di dinding. Ajaklah peserta untuk mencantumkan k
membuatnya adalah:
egiatan-kegiatan
musiman yang terjadi di bawah setiap bulan. Setiap
= Tandai pada setiap kegiatan, pelakunya siapa (L
Box ditulis
kegiatan 30. Pemetaan
di
untuk laki-laki, P untuk perempuan, L dan P
= Kemiskinan
atas potongan kertas dan ditempelkan di dinding de
= untuk
Gambar Gunakan
desa keduanya);
dapat kalender
digunakan inimelakukan‘pemetaan
untuk untuk mendiskusikank
ngan selotip. Bisa juga pembuatan kalender ini
permasalahan
emiskinan’ dengan cara dan
sebagai potensi
berikut: pengembangan
dilakukan
ü Gambarkan di pemukiman
lokasi papan tulis/whiteboard;
kegiatan ekonomi, secara lebih rinci, semua
sosial-kemasyarakatan,
rumah tangga digambarkan dengan simbol sederhana.
pengelolaan lingkungan, dan sebagainya.
Misal:
ü
Kemudian tuliskan simbol“Penggolongan Kesejahteraan” (
lihat penggunaan
metode/teknik Matriks Ranking Penggolongan Kesejahtera
an) untuk menandai lokasi setiap rumah tangga miskin
= Buatlah
Misal:matriks
y untuk menggambarkan siapa pengguna
dan
ü pemilik/penentu
Tandai penggunaan
juga jumlah sumber
laki-laki dan daya (alam,
perempuan di
sarana, sosial):Misal: 3L, 5P (terdiri dari 3 laki-laki dan 5
dalamnya;
Siapa pengguna
ü perempuan). sumber
Bisa juga daya
dirinci (golongan
berapa orang apa, jenis
dewasa,
kelamin apa). Contoh:
orang tua/manula kayu bakar di hutan digunakan
dan anak-anak.
oleh golongan miskin dan sedang, pelaku pengambilan
kayu bakar adalah perempuan; Puskesmas digunakan
oleh golongan miskin, baik laki-laki maupun perempuan.
ü Siapa pemilik dan penentu penggunaan sumber daya
(golongan apa, jenis
BB-3 kelamin apa).Contoh:K, S,L:sawah dimiliki golongan sang
at kaya dan sedang; pemilik sawah kebanyakan adalah
laki-laki karena namanya yang tercantum

BB-3 dalam ser

BAB 3 - Bahan Bacaan


105
Gambar 5. Contoh Visual Kalender Musim

BB-3

106 PANDUAN PENYELENGGARAAN


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
d. Diagram
Venn.
Diagram venn yaitu metode/teknik yang
dipergunakan untuk menggambarkan jenis-jenis
organisasi (baik formal maupun informal)
yang berperan dalam berbagai kegiatan/program di d
esa dan kemudian digunakan untuk mendiskusikan
permasalahan dan potensi dari setiap
= Buatlah daftar (list) nama-nama lembaga yang
lembaga agar meningkatkan perannya dalam upaya-
ada di desa, baik yang formal maupun informal
upaya pembangunan desa. Cara membuatnya
sebanyak yang bisa diingat/dikenali peserta. Catat
adalah: Ajak peserta untuk
= di papan tulis atau kertas lebarmembuat
(plano). lingkaran-
lingkaran bertuliskan nama-nama lembaga
tersebut. Semakin besar lingkarannya, semakin
besar/banyak pula kegiatan lembaga tersebut
yang ditujukan untuk pembangunan desa
(menurut kenyataannya, bukan teori). Tuliskan
kata “masyarakat” di tengah-
= tengah dan letakkan
Gunakan gambarlingkaran-lingkaran
diagram lembaga
kelembagaan
tersebut:
(diagram semakin dekat ke
venn) masyarakat berarti
untuk
semakin sering/erat interaksinya.
mendiskusikan apa yang harus ditingkatkan dari pe
ran lembaga dan potensi-potensi yang dimilikinya
untuk pembangunan desa.
Box 31. Partisipasi Kelompok Miskin dan
Perempuan dalam Lembaga-lembaga di
Desa
= Gunakan bagan kelembagaan (diagram venn) untuk
mendiskusikan beberapa hal sebagai berikut:
ü Apakah kelompok miskin, kelompok minoritas,
perempuan, dan generasi muda, berpartisipasi dalam
masing-masing lembaga yang ada di desa?
ü Apakah pengambilan keputusan di setiap lembaga
dilakukan/melibatkan kelompok-kelompok tadi? Apakah
=
lembaga-lembaga
Perlu dingat kembali, bahwasecara
partisipasisengaja melibatkan
adalah salah satu hak
kelompok-kelompok di atas?
dasar (lihat Bahan Bacaan) sehingga merupakan kewajiban
pemerintah untuk menyediakan ruang publik dan
mendorong warga menggunakannya.
e. Matriks
Ranking.
Matriks ranking yaitu metode/teknik yang
dipergunakan untuk memberikan nilai (skor) dan
mengurutkannya berdasarkan nilai yang
diberikan. Tujuannya tergantung pada tujuan pengur
=
utan tersebut. Cara membuatnya
Tentukan/sepakati adalah:
apa yang akan dinilai dan diurut
kan prioritasnya. Misalnya: menilai dan
mengurutkan jenis komoditi unggulan di desa
berdasarkan kriteria tertentu; menilai dan
=
mengurutkan permasalahan prioritas (kegiatan
Setelah itu, ajaklah peserta untuk menentukan krit
prioritas) berdasarkan kriteria/ indikator
eria penilaian dan
tertentu; dan sebagainya sesuai kebutuhan;
= rentang
Tulislahnilai (skor) (list)
daftar yang akan
daridigunakan (misalakan
topik yang sko
rdinilai
antara 1 dan
sampaikriteria
10); penilaiannya dengan
menggunakan tabel sederhana. Lakukan
penilaian dengan menggunakan biji-bijian/kerikil
= Jumlahkan
sehingga mudahtotaldiubah skor sesuai
dari dengan
setiap
hal/kegiatan/masalah/benda
kesepakatan akhir; yang diskoring.
Kemudian berikan urutan (ranking) berdasarkan
= Setelah
total skormatriks
tertinggi ranking
untuk terisi, ajak peserta
menentukan pilihan
untuk melihat
prioritas; kembali dan mendiskusikan lebih
mendalam apa yang tergambarkan dalam tabel:
ü Untuk contoh skoring jenis komoditi pertanian,
peserta diajak mendiskusikan pengembangan
pertanian
ü Untuk yang skoring
contoh dibutuhkan;tentang penggolongan
kesejahteraan, peserta diajak mendiskusikan
masalah kemiskinan dan cara mengatasinya.

Tabel 5. Contoh Skoring Komoditi Pertanian (untuk dikembangkan)

Pengus Kriteria Penilaian (Skor: 1


Nama Tot
Komodi ul – 10) Ranki
Harga jual Kemudahan al ...
ti L P Mudah tinggi ... ng
cari bibit Skor
Kop
dipelihara
iJeru
k
...

108 BAB 3 - Bahan Bacaan


107
f. Bagan Kecenderungan dan
Perubahan.
Bagan kecenderungan dan perubahan yaitu
metode/teknik yang dipergunakan untuk
mengajak masyarakat melihat kecenderungan
perubahan beberapa isu/permasalahan desa yang
dianggap sangat
penting untuk diangkat dalam Musrenbang. Isu/ perm
asalahan itu dikaji
keadaannya
= dari masa
Tulislah daftar (list)kedari
masa (misal
topik mulai
yang daridilihat
akan tahun
2008, 2000, 1990, perubahannya. Misalnya, di
kecenderungan
1980,
desa1970, dan seterusnya
perlu mundur per 10 tahun),
dilihat kecenderungan perubahan ap
akah menunjukkan
kondisi sumber daya alam yang setiap waktu
kemajuan
semakinatau kemunduran.
menurun Rentang
(hutan, matawaktunya adala
air, tingkat
h: masa lalu, masa
produksi, dan kini, dan kecenderungan
sebagainya). Bisa ke
juga isu-
= Lakukan penilaian dengan menggunakan biji-
depan. Caraseperti
isu sosial membuatnya
tingkat adalah:
pengangguran, DO, dan ke
bijian/kerikil (misal skor: 1 sampai 10) untuk
nakalan remaja/kasus narkoba.
menilai perubahan keadaan dari waktu ke waktu;
= Setelah selesai, ajaklah peserta mendiskusikan

hasilnya. Misalnya direnungkan (reeksi) menjadi


pendapat-pendapat masyarakat:
mengapa perubahan keadaan itu terjadi; apa tindak
an-tindakan yang
perlu dilakukan. Catatan: tabel tadi tidak selalu har
Tabel 6. Contoh Kecenderungan dan Perubahan Penting (Isu-isu Sosial)
us mendiskusikan masalah, tapi bisa juga potensi
(perkembangan yang baik).(Skor: 1
Penilaian
– 10)
Topik Keadaan Tahun Tahun
Tahun sekara setela
Tahun Tahun 1990
ng h
1970 2000 (2008) 2008
DO anak Tahun
sekolah 1980
Penganggu
ran
Kenakalan
Remaja
Gangguan
Keamanan
..
.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Gambar 6. Contoh Visual Pohon Masalah Kemiskinan
Box 32. Contoh Matriks Ranking
Penggolongan
Kesejahteraan/Kemiskinan
= Matriks ranking dapat digunakan untuk menyusun kategori masyarakat
Wabah
berdasarkan tingkat kesejahteraan/kemiskinannya. Contoh:
penyakit
Kasus TAJUK/DAUN:
kekerasan Masalah-masalah yang
Kategori 38
Masalah
Kriteria Penilaian (Skor:
TKW
1 Tot dari
merupakan akibat
– 10) Ranki
Keluarga
Kesehatan
(anak)
Kriminalitas
Pendidikanmeningkat ...
masalah pada
al
cabang/ranting ng
Jumla Skor
Sangat Sandang
sejahte h Pangan
ra L P
Sejahte Banjir dan
CABANG/RANTING:
ra
Sedan
erosi
Perempuan MASALAH AKIBAT
Penebangan jadi TKW ke Nongkrong/ Masalah-masalah yang
g
Agak luar negeri
hutan mabuk merupakan akibat dari
masalah (batang).
Miskin
Miski
n
...
BATANG: MASALAH
= Pengkategorian/penggolongan ini kemudian digunakan
60 % anak
untuk menentukan
Masalah-masalah tidak
terpenuhinya kebutuhan
siapa, di mana, berapa jumlah orang
muda atau rumah tangga miskin.
dasar (lihat 10
Pengangguran

Usaha pertanian
g. Pohon Masalah:
tidak Analisis Penyebab
Kurang
menguntungkan
Kemiskinan.
modal
Pohon masalah yaitu metode/teknik
Tidak ada yang dipergunaka
Kurang alternatif usaha
n untuk mengajak ekonomimasyarakat
keterampilan menganalisis
usaha
masalah-masalah apa saja yang terjadi dan
mengganggu kesejahteraan masyarakat, serta
menjadi penyebab kemiskinan (lihat kembali
pengerti kesejahteraan dan kemiskinan pada
Keterangan Bahan Bacaan 2). Metode/tekniknya adalah pohon
Gambar:
= Miskin adalah suatu keadaan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar kita.Analisis
masalah,
pohon masalah kemiskinan = ini adalah bentuk visual untuk melihat apa penyebab
dan akibat bila suatu yaitukebutuhan suatu alattidak
dasar sederhana
terpenuhi. untuk
Susun menunjukkan
pohon masalahhubun
Lontarkan pertanyaan: Keadaan kemiskinan apa ya
berdasarkan kesepakatan gan sebab-akibat
bersama. Intinya dari masalah yang memahami
proses ini adalah diumpamakan
benar-benar permasalahan ng yang
terjadi di desa
terjadi kita?bisa
sehingga (jawaban
mengembangkan misal: masih gagasanada
sebagai pohon (akar masalah/penyebab,
program/
= Apabila kegiatan
ingin membuatyangpohontepat. sebab-akibat
warga tidak punya masalah yang air sangat
bersih, lengkapanak (rinci),tidak
sebaiknya letakkan hanya
batang/pokok
satu kartu
masalah,dimasalah
masalah batang
akibat/cabang,
pohon (masalah
dan
sekolah, pendapatan rendah, dan sebagainya). Tulis
kebutuhan dasar yangdampak/tajuk).
tidak terpenuhi). Baru Carakemudian
membuatnya letakkan adalah:
kartu sebab dan
akibat masalah (sebanyak di mungkin).
atas potongan Sehingga setiap masalah itu dipahami kertassecara (kartu-
= lengkap. Buatlah Kategori
rumpa
38
kartu
kemiskinan
yang metaplan),
sebaiknya
dimaksud, menurut 1 masalah
kesepakatan
lokasi dalam
ataumasyarakat 1bersifat
sehingga
jumlahnya). kartu, tulis
lokal. Kriteriaden
BB-3
Akan lebih ideal penilaian
bila
masalah satu perdasarsatu.
lokal sebagai pembanding.
dibuat
gan
sejumlah
sejahtera/miskin
yang menjadi
Namun, bisa
dalampohon
kebijakan
menggunakan
masalah
tulisan ini
pemerintah.
juga dibuat spidol
untuk
menggunakan
Bisa
besar
satu pohon
melihat
penilaian
juga
sebab
terpenuhinya
menggunakan
dan
masalah huruf
akibat
jenis-jenis
saja: semua
kebutuhan
kriteria
kapital;
masalah terkait kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi diletakkan di batang.
Kemudian satu persatu dicari sebab akibat masalahnya.Tentunya pohon ini akan
menjadi sangat besar sekali.

110 PANDUAN PENYELENGGARAAN


MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
109
DESA
Kurang air
bersih

AKAR: PENYEBAB
MASALAH
Masalah-masalah yang
menyebabkan masalah-
masalah pada BATANG.

TANAH: MASALAH EKSTERNAL


Masalah-masalah di luar komunitas yang menjadi penyebab masalah.

BB-3
Tabel 7. Contoh Rumusan Masalah

Kebutuhan Contoh Rumusan


Dasar Masalah
• 60 % anak muda pengangguran.
Pekerja
• 60% pendapatan petani masih
an sangat rendah.
• 50% Rumah Tangga kurang
Sanitasi dan air
air bersih. • Sanitasi rendah di
bersih Dusun A.
• Kesuburan lahan menurun
Sumberdaya alam dan (semua kebun). • Banjir setiap
lingkungan tahun.
• Infrastruktur jalan utama desa rusak
Infrastrukt (sepanjang 4 Km).
ur
Sandang
• Ada 15 rumah sangat tidak
Pangan
sehat/kumuh. • Pola makan tidak
Perumah sehat (bayi dan balita).
an
Kesehat • Wabah diare setiap tahun (tahun lalu 2
an balita
• Putusmeninggal).
sekolah (DO): 20 anak DO SMU; 10 anak DO
Pendidik
SMP; 5 anak DO SD
an
• Sengketa tata batas lahan (kebun).
Tan • Hak kepemilikan belum jelas (50% warga
ah tidak punya ser tanahnya).
Rasa • Kekerasan terhadap perempuan yang bekerja di luar
aman negeri (TKW) dalam musrenbang masih elitis dan laki-
• Partisipasi
Partisip
laki (perempuan, kalangan muda, kalangan tua, dan
asi kelompok miskin tidak terlibat)

=
Lontarkan pertanyaan selanjutnya: Apa penyebab t
erhadap setiap keadaan kemiskinan tersebut?
= Lontarkan pertanyaan selanjutnya: Apa akibat
Tulis di atas potongan kertas seperti tadi;
setiap keadaan kemiskinan tersebut? Tulis di
= atas potongan kertas seperti tadi; Susun kartu-
kartu tersebut di papan tulis (dinding) dengan dite
mpel menggunakan selotip untuk menunjukkan
hubungan sebab-akibat masalah kemiskinan.
ü Masalah-masalah
Setelah tersusun, apa yang
diskusikan hal-hal sebagai
paling prioritas? ü Bagaimana cara
berikut:
mengatasinya? Mengapa?
ü Program/kegiatan apa yang sebaiknya disusun dal
am Musrenbang untuk mengatasi persoalan-
persoalan prioritas tersebut?

BB-3

112 BAB 3 - Bahan Bacaan


111
2. Kajian Dokumen (Data
Sekunder)
Kajian desa secara partisipatif dengan metodologi
Participatory Rural Appraisal (PRA) merupakan
suatu pengumpulan data/informasi yang berulang-
ulang, bila dilakukan setiap tahun. Karena itu,
dapat juga
digunakan metode lain, misalnya penyebaran angket isu
-isu/permasalahan desa dan kemudian hasilnya
dipaparkan dan didiskusikan dalam seminar
warga. Bisa juga melakukan lokakarya warga untuk mer
umuskan substansi yang akan di-Musrenbang-kan.
Berbagai dokumen yang sudah pernah disusun itu
3. Lokakarya
kemudian menjadi data sekunder untuk kegiatan
(Workshop)
Lokakarya adalah sebuah pertemuan untuk bekerja
kajian berikutnya. Apabila masih relevan, kajian desa
bersama. Perbedaan dengan seminar, lokakarya
dapat dilakukan dengan melakukan kajian dokumen
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu. Lokakarya
(data sekunder) yang tersedia. Termasuk data
merupakan suatu kegiatan yang bersifat kreatif dan
sekunder dari program/proyek lain seperti
sekaligus
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
merupakan pelatihan keterampilan tertentu. Contoh pen
(PNPM).
ggunaan lokakarya sebagai proses pra-Musrenbang
yaitu lokakarya penyusunan indikator perubahan
bersama masyarakat sehingga peserta bisa melatih
secara
4. langsung kemampuan analisis, menulis, dan mengenal
Angket adalah form
metode perumusan isiandan
masalah atau lembaran
indikator berisi
pemecahan
pertanyaan-pertanyaan
Angket kunci untuk diisi warga yang
masalah. Lokakarya ini merupakan
ingin diketahui pendapatnya. Angket bisa dilakukan
pilihan
untuk cara untuktujuan
berbagai menemukansepertipermasalahan
menyusun krusial (p
informasi
enting) yang
topikal (misalperlu dibawa saja
isu kesehatan ke atau
Musrenbang
lebih sempitdesa.
lagi
Pemandu bisa
salah satumembuat lokakarya dalam
topik lainnya sesuai isu
kesehatan)
kebutuhan. atau kebutuhan lainnya. Melalui angket bisa t
erhimpun pendapat individual warga mengenai isu-isu
=
Pengantar,
penting berisi beberapa
pembangunan desa.kalimat
Angketpendek
umumnya yangterdiri
men
atas 3 bagian penting,
ginformasikan alasanyaitu:
= mengapa
Pr umum warga
pengisidiminta
angket,mengisi
berisiangket, dan informa
pertanyaan
si ke mana
tentang angket
nama, usia,harus dikumpulkan
jenis kelamin, tempatjika sudah
tinggal
diisi;
dan informasi kependudukan lainnya;
BB-3

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
= Daftar pertanyaan kunci sesuai dengan tujuan
pengumpulan informasi yang dikehendaki.
Pertanyaan ini bisa bersifat tertutup, artinya warga
tinggal memilih jawaban
yang disediakan; semi terbuka, artinya pilihan
jawaban disediakan tetapi juga warga diberi ruang
Warga tidak bisa dibiarkan mengisi sendiri angket
untuk menjawab sendiri; atau terbuka, artinya
ini. Sangat disarankan agar pertanyaan-pertanyaan
warga bebas menjawab tanpa disediakan alternatif
yang dikemukakan dalam angket digunakan
jawaban.
sebagai pertanyaan wawancara (kuesioner) oleh petug
as survei. Hasil angket kemudian disusun menjadi
5. Seminar
laporan sederhana dan kemudian dipaparkan dalam
Partisipatif
Seminar adalah sebuah kegiatan yang biasanya dilakuka
sebuah seminar di tingkat desa.
n untuk membahas
hasil kajian dengan peserta yang dianggap memahami is
u-isu yang diangkat. Pada seminar desa, semua warga
adalah pihak yang relevan untuk hadir. Proses
seminar dapat dirancang sedemikian rupa agar
informasi hasil kajian (misal hasil PRA atau hasil
angket) dapat didiskusikan bersama dan kemudian
6. Diskusi Kelompok
disusun menjadi topik-topik penting dan isu-isu
Tematik
Apabila desa mendesak
permasalahan telah memiliki berbagai ke
untuk diangkat dokumen
dalam
informasi
Musrenbang keadaan
desa. desa yang disusun setiap pra-
Musrenbang, tentunya tidak perlu membuat
pengulangan yang mubazir. Namun keadaan selalu
berubah meskipun sebagian informasi masih tetap
relevan. Untuk menggali informasi terkini dari
7. Pengamatan (Observasi)
suatu topik (isu) dapat dilakukan diskusi kelompok
Lapangan
Untuk mengecek (vdan memperbaharui ( update)
tematik berdasarkan minat warga masing-masing.
data/informasi keadaan desa yang penting untuk
menyusun masalah prioritas dan program/kegiatan
desa, seringkali dilakukan pengamatan lapangan
(observasi) sehingga kondisi riil diketahui.
Kriteria/prinsip Kajian Desa Secara Partisipatif
Apa pun metode/teknik dan pendekatan kajian desa yang
digunakan, secara umum prinsip-prinsip utama yang
Triangulasi
harus
= informasi.
diperhatikan adalah:Triangulasi artinya adalah menc
ek dan cek kembali informasi berdasarkan 3 hal:
triangulasi dengan menggunakan metode/
BB-3 teknik berbeda, triangulasi dengan sumber informasi ber
beda, dan triangulasi dengan tim fasilitator yang
pengalamannya beragam. Hal ini dilakukan juga untuk
menghindari informasi sepihak;

114 BAB 3 - Bahan Bacaan


113
= Memperoleh informasi secukupnya (optimal
ignorance). Pengkajian dan pengumpulan informasi
jangan berlebih-lebihan, jangan menggali banyak
informasiSENI yang �E�AND�
sebenarnya tidak relevan. Informasi
= Warga masyarakat menjadi pelaku utama.
secukupnya saja untuk memahami situasi desa yang
Perbedaan ��SRENBANG
akan diangkat
kajian secara partisipatif dengan pencarian
ke dalam Musrenbang;
data (misalnya survey) terletak pada peran
DESA
pemandunya. Pemandu kajian partisipatif hanya
menyiapkan metode/ teknik dan pertanyaan bersifat
= terbuka
Keberpihakan (bukan kepada mengarahkan
kelompok marjinal. jawaban),
sedangkan
Bahwa di peserta diskusiada
masyarakat yangkelompok
menentukan informasi ap–
masyarakat
biasanya merupakan
a saja yang dianggap penting bagian
untuk terbesar-
menggambarkan yang
terpinggirkan
keadaan desa; dan terabaikan oleh pembangunan. Yang
disebut kelompok marjinal adalah kelompok
masyarakat miskin, minoritas, perempuan, dan
bahkan generasi
Setara Seni
Pengertian
= (saling muda
Memandu yang jarang berbicara
belajar). Setiap orang adalah di forum pu

P
blik.
sumberMereka harus diutamakan
informasi dan sumber keterlibatannya;
pengalaman, sehingga
ekerjaan memandu atau mefasilitasi proses merupakan
tugas utama pemandu adalah membangun proses
pekerjaan yang memadukan antara keterampilan dan
saling belajar dan bertukar pendapat/informasi. Ini
seni (art) karena untuk melakukannya dibutuhkan
memerlukan
kreativitas dan penyesuaian-penyesuaian (improvisasi).
= keterampilan
Pemberdayaan dalam memahami
(empowerment).
Seorang pemandu
gagasan penting dari ber
yang baik Pemberdayaan
memang perlu
bagai pendapat
adalah memberikan yang muncul,
kemampuan merangkum,
padapelaksanaan
kelompok dan
mempersiapkan segala sesuatunya sebelum
melontarkan
masyarakat kembali ke forum untuk ataudisepakati
pertemuan,yang namuntidak berdaya
banyak (powerless)
hal yang hanya bisa dibuat tidak
bersama;
mampu bersuara dan Pemandu
ikut menentukan keputusan
pada saat pelaksanaan. biasanya menyiapkan
publik.
Pemandu
topik dan Dengan
Musrenbang
pertanyaan demikian,
yang baikuntuk
kunci akanpemberdayaan
berusaha berarti
mengikuti
suatu diskusi, namun rit
memerubah
yangketika pola
berkembang hubungan
di tengah
pelaksanaan tidakparakekuasaan
peserta
semua di antara
sehingga
pertanyaan bisa
kunci
=
kelompok
mencapai tersebut dominan/berkuasa
tujuan dan menghasilkan
dipergunakan (powerfull)
karena sesuatu
harus dan kelompok
yang
diganti benar-
dengan
Berorientasi
pasif/lemah pada kebutuhan praktis komunitas. Pen
benar terbaik, (powerless)
pertanyaan-pertanyaan proses diMusrenbang
yaitu penggerak masyarakat
diskusi yangyang melalui
lebih lebih
gkajian partisipatif
peningkatan posisi kelompok wargamasyarakat
mengedepankan
cocok. musyawarah dan paling lemah;
menghasilkan
bukanlah
Keterampilan untuk sekadar
Memandu mengumpulkan data/informasi,
rencana kerja desa yangyangPenting
benar-benar berdasarkan
merupakan sebagai
prioritas
1. kepentingan
Merumuskan
= Santai
dan kesepakatan bersama.sebaiknya
Pertanyaan
salah satudan forum menyenangkan.
dialog warga yang Pemandu
berorientasi pada pen
mengembangkan
Kunci
gembangan upaya suasana yang bersifat luwes,
terbuka,
perubahan
Merumuskan tidakpertanyaan
desa. memaksa,
Menyusun rencanaakrab
kunci dan berarti
kegiatan
berarti informal.
memahami me
Barangkali
mbutuhkan
topik dansumber bersikap
muatan santai
dayapenting dan
dan anggaran; informal ini
yang menjadi ruang seperti
sekedar tips bagi para agen pembangunan,
lingkup pembahasan. Pada tahap persiapan, tetapi Timhal
ini sebenarnya
Pemandu dapat prinsipil
melakukan karena
rapat seringkali pemandu
untuk menjabarkan
tidak
apa sabar,
saja mendominasi,
yang perlu dibahasdan formal. dalam suatu topik.
Tuliskan daftar penjabaran materi itu di papan tulis
untuk bisa dikoreksi dan dilengkapi bersama. Ketika
daftar tersebut diubah menjadi bentuk pertanyaan,
maka pemandu sudah memiliki daftar pertanyaan
kunci untuk sebuah topik.
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
115
DESA
BB-
4

BB-4

116
2. Memandu
Diskusi/Dialog
Pada tahap awal diskusi/dialog, informasi ini akan
luas (lebar): mulai dari informasi evaluasi rencana
kerja desa tahun lalu; informasi program
pemerintah yang masuk ke desa; informasi hasil kajian
Pada babak
mengenai ini, tugas
berbagai pemandu
persoalan adalah
desa; dan mengajak
sebagainya.
peserta untuk menumpahkan semua pendapat dan
informasi yang mereka miliki agar memperoleh
gambaran lengkap (utuh). Pemandu mengatur lalu-
lintas diskusi dengan mengacu pada pertanyaan kunci
yang disesuaikan dengan keadaan. Teknik memandu
Dalam Tabel 8 terdapat beberapa teknik bertanya
diskusi yang
yang sering utama pemandu
digunakan adalah teknik membuat lalu-
dalam mengatur dan
melontarkan pertanyaan yang menjaga agar diskusi
lintas diskusi/dialog.
3. Memandu Perumusan
berjalan baik.
Kesimpulan
Seorang pemandu bertugas untuk mengajak peserta me
ngerucutkan diskusi yang lebar (luas) menjadi
beberapa pokok-pokok kesimpulan penting.
Kesimpulan adalah penilaian akhir, yang sebaiknya
=
disepakati
Pembahasanbersama. Misalnya
tentang rencana kesimpulan
kerja yang
desa tahun lalu y
berkaitan dengan:
ang menunjukkan bahwa semua kegiatan bisa
=
dilaksanakantentang
Pembahasan secara baik;
program pemerintah di desa ya
ng menunjukkan perlu adanya koordinasi di
= Pembahasan tentang hasil kajian desa yang
lapangan;
menunjukkan bahwa persoalan-persoalan
kesehatan ibu, bayi, dan Balita ternyata kurang
Supaya pemandu tidak secara sepihak merumuskan
terperhatikan.
kesimpulan sebuah diskusi, pemandu dapat
melontarkan pertanyaan. Misalnya: Apa pokok-
pokok kesimpulan diskusi tentang rencana kerja desa ta
hun lalu? Minta 1-2 peserta menyampaikan
4. pendapatnya,
Memandu Penentuan Skala
ditulis di papan tulis untuk diperiksa
Prioritas
Setelah gambaran
dan dilengkapi olehpersoalan
forum. desa didialogkan, pemand
u mengajak peserta
memusyawarahkan prioritas kebutuhan/persoalan desa
yang akan menjadi prioritas kegiatan desa. Untuk
menilai prioritas, perlu dirumuskan dahulu
kriteria/indikator pemberian nilai yang jelas. Tanpa
kriteria/indikator, maka penentuan skala prioritas
akan mengalami kesulitan.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Tabel 8. Teknik Bertanya Seorang Pemandu

No. Nama Teknik Untuk Apa Contoh


Kalimat
Fasilitator • • ”Anda tadi mengatakan
menggunakan bahwa … apakah saya
1 kalimatnya sendiri benar?”
• Minta penjelasan • “Kalau saya tidak salah
. untuk mengulang pokok gagasan tangkap, Anda tadi
kalimat peserta mengusulkan ….”
(paraphrasing)
Fasilitator • “Anda tadi mengatakan
mengulang kali-mat Pengembangan/ bahwa …, bisa memberi
2 peserta dan pendalaman gagasan contoh konkrit?”
. meminta penjelasan • “Apa maksud Anda
lebih lanjut (drawing mengenai ….”
people out)
Fasilitator • Efek
mengulang kali-mat • Anda tadi
3 penting peserta netralitas
• Efek membangun mengatakan:“….
• Anda tadi ,”
. persis seperti yang saling percaya
diucapkannya mengusulkan:“….”
(mirroring)meminta
Fasilitator • “Sekarang, saya harap
semua peserta semua peser-ta
menyampaikan menyampaikan gagasan
4. gagasan tanpa didiskusikan Peserta sebanyak mungkin
• tentang….”
“Sekarang kita daftar
merasa terlibat semua terlebih dahulu
(gathering dulu usulan Anda
sekalian….”
ideas) • “Pembicaraan kita akan
Fasilitator • Peserta merasa dibagi dalam termin, silakan
mengatur per- 3 orang berbicara pada
5 nyaman
• Peserta menghargai termin pertama….”
giliran peserta aturan bicara • “X berbicara pertama,
. berbicara (stacking) Z yang kedua, dan Y
berikutnya ….”
• “Sebelum pembicara baru,
Fasilitator menjaga • Peserta tidak fokus saya akan rumuskan dulu
alur atau arah pada gagasan pokok-pokok penting
6 pembicaraan sendiri diskusi tadi….”
• Peserta melihat
. supaya tidak semua dimensi • “Saya kira ada 4 hal
melebar jauh secara seimbang penting yang muncul
(tracking) dalam diskusi .…”
• “Ada yang punya gagasan
• Peserta yang diam mengenai hal ini?”
Fasilitator
melakukan be- saja, mulai ambil
7 bagian • “Bu Y punya
berapa cara untuk • Peserta yang
. mem-buat lebih gagasan lain?” pendapat
• “Bagaimana
dominan, dibatasi
banyak peserta Pak X?” yang mau
• “Ada
terlibat
(encouraging) bertanya?”
• “Apakah ada cara lain untuk
Fasilitator meminta
peserta untuk Peserta melihat mema-hami sengketa ini.…”
8 menyam-paikan berbagai sudut pandang • “Ada 3 pandangan yang
. sudut pandang yang muncul tentang.… ada
berbeda (balancing) yang lain?”
Fasilitator
menyampaikan
kalimat dorongan Peserta merasa • “Anda mau bicara Bu?”
9 nyaman untuk • “Pak X mau usulkan
(tapi tidak memaksa)
. kepada peserta yang berpartisipasi sesuatu?”
diam (making space)
Fasilitator membuat
eskpresi untuk • “Hmmm… tunggu
10 menunjuk- Peserta mau sebentar…”
. (intentional memikirkan lagi • “Sebentar kita renungkan
silence) dulu….”

118 BAB 3 - Bahan Bacaan


117
Tabel 9. Teknik Memandu Kesepakatan Kriteria/Indikator

Apa yang
Pertanyaan pembantu Kriteria/indikator yang biasanya
diprioritask
an dipakai
§ Mendesak (harus segera)
”Apa saja alasan yang
Permasalahan § Genting (berdampak
menen-tukan prioritas
yang akan masuk besar) § Dirasakan
masalah untuk
ke rencana kerja banyak orang
dimasukkan ke rencana
desa § Merupakan kewenangan
kerja desa tahun ini?”
kegiatan desa
§§ Permasalahan
Bisa menggunakanyang sumberdaya
ada di desa kita
Permasalahan ”Apa saja alasan yang
tetapi
yang adajuga ada di desa lain
yang akan menentukan prioritas
§ Permasalahan prioritas desa kita
diusulkan ke Mus- masalah untuk diusulkan
tetapi meru-pakan kewenangan di
renbang ke kecamatan?”
luar desa
kecamatan § Nilai jual tinggi (meningkatkan
”Apa saja yang penting pendapatan) § Mudah
Jenis usaha
dipertim-bangkan kalau dikembangkan
pertanian (jenis
kita menentukan jenis § Biaya usaha murah
komoditi
usaha/ komiditi pertanian § Tidak sulit
pertanian)
baru?” perawatan/pengolahan pasca
produksi
§ Peluang pemasaran

Supaya pemandu tidak secara sepihak merumuskan


kriteria/indikator, pemandu melontarkan
pertanyaan pembantu. Minta 1-2 peserta
menyampaikan pendapatnya, ditulis di papan tulis
untuk diperiksa dan dilengkapi oleh forum menjadi
beberapa kriteria/indikator yang paling penting (3-5
5. kriteria-indikator).
Memandu Penyepakatan Kalau atau Pengambilan terlalu
kriteria/indikator
Keputusan
Setiap
banyak, Bersama
kesepakatan
akan dalam musyawarah
sulit/lama perlu dipandu
melakukan d
proses
engan beberapa kiat agar benar-benar merupakan
penilaiannya.
hasil bersama. Berikut ini adalah beberapa praktik
= Kesepakatan
pengambilan bulat (konsensus)
keputusan yang seringadalah hasil
digunakan
musyawarah-mufakat
pemandu: yang
merupakan hasil terbaik bila proses diskusi berjalan
dinamis. Artinya, peserta tidak diam saja (baik
karena tidak punya informasi, tidak paham,
= maupun
Pengambilan takut berpendapat).
suara (voting) adalahKonsensus
cara yangakan
bagus
terpaksabila banyak
dilakukan bila pendapat
kesepakatanyang muncul
(konsensus)
disertai alasan
sulit terjadi. (argumentasi)
Voting dan terbaik
adalah cara yang penyampaian
bila
data/fakta, bukan pendapat teoritis
ingin memberikan kesempatan kepada semua(wacana);
BB-4 orang untuk ikut
menentukan. Voting bukan cara terbaik bila peserta s
ebagian besar tidak

BB-4 paham (tidak punya alasan yang jelas) dalam menentukan pilihan.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Tabel 10. Teknik Memandu Perumusan Kesimpulan/Kesepakatan

No. Kapan cara ini Kapan cara ini


positif negatif
§ Orang tersebut
Cara Keputusan/kesimpulan mengambil
§ Kesimpulan tidak tepat
satu § Orang tersebut
kesimpulan
1. orang dianggap sudah mendominasi § Waktu
dengan tepat
disepakati bersama (self- masih ada
§ Waktu terbatas
Kesimpulan seseorang
authorization)
Bisa memicu diskusi Mematikan diskusi kalau
tidak
lebih kritis orang lain segan untuk
2. ditanggapi/diterima oleh
berargumentasi
peserta lain (plops) § Orang tersebut
Keputusan/kesimpulan mengambil § Kesimpulan tidak
satu orang 3. kesimpulan tepat § Orang
disambut/didukung dengan tepat tersebut terlalu
peserta lain- § Pengetahuan mendominasi
nya (handclaps) orang itu
Seseorang mencoba Orang tersebut
memperkaya
4 mengambil kesimpulan mendorong
diskusi proses -
. dan berusaha meyakinkan diskusi kritis (cara ini
peserta lain ( baiting) perlu didorong)
Kesimpulan berdasarkan
Peserta kurang mendapat
5 pendapat terbanyak -
hikmah belajar (cara ini
. peserta, bisanya melalui
perlu dihindari)
proses voting (majority
Kesimpulan
rule) langsung Ada proses diskusi
6 Tidak ada proses
bersama peserta yang memadai
. (konsensus) sebelum sepakat diskusi

Kiat Memandu Proses


Seni memandu forum warga atau musyawarah bersama di d
esa adalah mengatur agar lebih banyak peserta
berpartisipasi, baik dengan berbicara maupun dengan
memberikan perhatian yang utuh kepada proses dan
pencapaian hasil musyawarah. Beberapa triks perlu
1. Memandu diskusi yang tidak seimbang. Ketika
dibuat pemandu supaya lebih banyak
babak pemaparan hasil kajian kondisi desa atau saat
pendapat bisa dijaring dan proses lebih interaktif, tetapi den
pembahasan tentang permasalahan-permasalahan
gan cara yang cepat karena adanya keterbatasan waktu.
desa, bisa terjadi pembicaraan didominasi oleh orang
tertentu. Kelompok sektor tertentu (pendidikan,
kesehatan, nelayan) dan perempuan tidak berbicara
mengenai persoalan-persoalan yang diketahuinya.
Juga sering terjadi, pembicaraan didominasi oleh
tokoh laki-laki yang hanya membicarakan persoalan
infrastruktur (sik) saja. Teknik memandu dialog sangat
BB-4 diperlukan untuk mencairkan dominasi ini dengan cara
melontarkan pertanyaan-
pertanyaan yang menyeimbangkan semua sudut pandang.
Misalnya: “Kita sudah membahas tentang persoalan...
sejak tadi, kalau persoalan.... bagaimana?
Kita sudah mendengar pendapat dari... kalau pendapat yan
120 BAB 3 - Bahan Bacaan
g lainnya bagaimana?”(triks lain bisa dilihat pada teknik 119
“pemetaan pendapat” dan delphi pada Bahan Bacaan-5).
2. Pengambilan suara (voting) melalui perwakilan.
Ada 10 pilihan masalah yang akhirnya bisa dijaring dan
ini sulit bagi peserta untuk menyepakati urutan paling
prioritas: air bersih prioritas, pelatihan pasca-produksi
juga penting untuk meningkatkan pendapatan. Karena
itu perlu pemungutan suara untuk menentukan satu
pilihan. Setiap masalah diberi nilai (0-5) oleh paling
3. tidak
Pengambilan
5 orang yang suara (voting)forum.
mewakili oleh setiap orang.
Sementara Ini
forum
lebih
berusaha mempengaruhisulit lagi tim ini. Masalah
pendapat karena
semua masalah penting.
yang mendapat Misalnya
total nilai (skor) terkumpul 20 masalah
tertinggi itulah urutan
desa yang sulit untuk
prioritas paling atas.
disaring. Untuk itu, setiap orang diminta memilih 3 masal
ah prioritas dengan menempel dot (pilihan-1 warna
merah, pilihan-2 warna kuning, pilihan-3 warna hijau).
Dot (noktah) bisa dibuat dari kertas spotlight dipotong-
potong dalam bentuk lingkaran atau kotak. Bisa juga
setiap orang ’melukis’ dotnya masing-masing di dalam
d. tabel (dibuat di bulat
Kesepakatan atas beberapa
(konsensus).lembar kertas secara
Setelah plano
yang disambung) dengan spidol besar, atau setiapdengan
bertahap, masala
h ditulis di 1 kertas
menggunakan teknikHVS.
skoringBila ada 20
(bahkan masalah
voting), makaberarti
diper
ada
oleh 320 kertas HVS yang
permasalahan ditempel di dinding
benar-benar untuk diberi
mendesak dan
dot (misal peserta sekitar 100 orang).
sangat menentukan. Tugas belum selesai, setiap Setelah selesai,
setiap
masalah masalah
perlu dihitung jumlah
didiskusikan dotnya
jalan dan ditentukan
keluarnya (solusi).
3 masalah dengan dot terbanyak.
Kali ini diskusi solusi terbaik dilakukan secara
musyawarah dan mufakat. Setiap orang
menyumbangkan gagasan dan gagasan terbaik kita
dukung bersama.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
121
DESA
BB-
5�ETODE, �EDIA, DAN
ALAT BANT�
�E�AND�
��SRENBANG DESA

Metode/Teknik Memandu

M
etode artinya adalah cara untuk mencapai suatu
tujuan. Metode terdiri dari sekumpulan teknik
yang menjabarkan cara ke dalam langkah-
langkah operasional dan sistematis. Metode
memandu
Musrenbang adalah cara mencapai tujuan dari suatu tahap a
tau sesi pertemuan.
Metode/teknik memandu Musrenbang yang bersifat
Sedangkan
dasar (generik) atau yang
tekniknya umum dipakai
penggunaannya adalahpada
terserah diskusi um
um (pleno),
kebutuhan
= Ceramahdiskusisebagai
adalah kelompok,
berikut:
(narasumber). curah
Ceramah pendapat
adalah
(brainstorming), diskusi panel, dan
penyampaian materi oleh narasumber tanpa atau pemaparan
(ceramah).
dengan disertai diskusi. Narasumber Musrenbang
seringkali hanya ceramah tanpa adanya sesi diskusi,
bahkan cenderung
bergaya pidato. Narasumber ini biasanya pejabat atau me
=
wakili pejabat yang bersangkutan (UPTD, SKPD
kecamatan,
Diskusi camat,
panel adalahkepala desa) dan
metode/teknik yangbertugas
biasanya untuk
terdi
menyampaikan
ri atas: pemaparantopik yang oleh
materi merupakan
beberapakewenangan
panelis
lembaganya.penyampaian
sekaligus; Dalam pelaksanaan Musrenbang,
tanggapan model
oleh beberapa
ini semestinya
penanggap dihindari.
khusus; dan tanggapan peserta forum.
Pada babak pertama pelaksanaan Musrenbang,
pemaparan-pemaparan materi oleh narasumber
BB-5 biasanya berupa ceramah (pidato-pidato)
yang cenderung
formal (seremonial). Meskipun demikian, sebenarnya,
pemandu bisa membuat rancangan
diskusi panel untuk babak ini agar
122 lebih menarik dan interaktif.
Pemandu menyiapkan pertanyaan kunci untuk
memfasilitasi tanggapan dan diskusi peserta terhadap
apa yang dipaparkan para narasumber. Proses diskusi
dilakukan bukan hanya dengan tanya jawab. Peserta
boleh bertanya,
menanggapi, atau berpendapat. Sedangkan panelis dapat
Apabila proses semacam ini masih baru, para
menanggapi panelis lain, penanggap khusus, atau
narasumber perlu diberitahu terlebih dahulu sehingga
peserta. Lalu-lintas dialog diatur seorang moderator.
mempersiapkan ceramah yang pendek dan siap
= Diskusi umum
melakukan diskusi.(pleno) merupakan istilah yang
digunakan apabila seluruh peserta berkumpul dan
melakukan diskusi bersama. Diskusi dilakukan secara
bertahap, mulai dari mengumpulkan
informasi/pendapat peserta,
menentukan fokus
di bahasan, dan penyepakatan
dialog atau peng
Sementara itu, dalam Musrenbang, dilakukan
ambilan keputusan. Intiorang
dari musyawarah adalah proses
oleh lebih dari 50 bahkan ratusan orang.
dialogis atau pembicaraan antara para peserta.
Bagaimana cara memandu dialog dengan peserta
yang besar? Ini membutuhkan kreativitas Tim Pemandu.
= Diskusi
Untuk itu kelompok merupakan
bisa dibantu format
dengan alat diskusi
seperti dalam
pemetaan
skala kecil yang
pendapat ngkalidelphi.
dan teknik dilakukan untuk mengkaji suatu
isu secara lebih
endalam. Hasil diskusi kelompok itu
kemudian dibawa ke dalam diskusi umum
(pleno) sehingga peserta
prosesdikondisikan untuk
Terkadang, pengambilan
siap mengikuti musyawarah
keputusan dilakukan dalampengambilan
kelompok
keputusan di dalam forum lengkap.
sehingga seolah-olah setiap kelompok ah
komisi pengambilan keputusan (misal:
komisi
at sosial-
(brainstorming) merupakan teknik untuk
mi, dan pemerintahan).
meminta setiap peserta menyampaikan
pendapat/gagasan terhadap suatu topik. Berbeda
dengan diskusi, dalam curah pendapat tidak boleh ada
komentar apalagi sanggahan terhadap orang lain.
Teknik ini biasanya digunakan agar seluruh peserta
terkondisi mau berbicara sehingga tidak ada kritik atau
tanggapan. Ini untuk mendorong keberanian bicara.
Tujuan lain adalah untuk mengumpulkan sebanyak-
banyaknya pendapat.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BAB 3 - Bahan Bacaan
123
DESA
Penggunaan Media dalam Memandu
Media berasal dari kata medium yang berarti “saluran”,
bisa diartikan sebagai saluran informasi atau saluran
komunikasi. Dalam memandu suatu pertemuan atau
musyawarah, media digunakan baik sebagai alat bantu
= Media informasi. Media untuk menyampaikan
diskusi maupun sebagai alat bantu menyampaikan
informasi
informasi. yang diperlukan
Beberapa peserta
fungsi media untuk bisa terlibat
adalah:
aktif di Musrenbang
= Media diskusi. Mediadesa.yang membantu peserta
Musrenbang untuk berdiskusi dan membangun proses
= dialogis.
Media analisis. Media yang membantu peserta
Musrenbang untuk mengembangkan dasar informasi
(dasar argumentasi) dari suatu pilihan/ keputusan.
= Media penyadaran. Media yang membantu
menggugah emosi peserta mengenai suatu
isu/persoalan sehingga mendorong adanya tindakan
Jenis media yang dibutuhkan, kapan dibutuhkannya,
bersama.
dan bagaimana cara penggunaannya dalam proses
Musrenbang, perlu diidentikasi pada tahap
persiapan Tim Pemandu. Prinsipnya, media harus bersifat m
eningkatkan kualitas
proses dan hasil Musrenbang, bukan sebaliknya malah mere
Tidak ada batasan bagi pemandu dalam menentukan
potkan dan menjadi
jenis media apa yang
rumit. Kemampuan dalam menggunakan media dan sumber
akan digunakan. Yang penting, pemandu memahami tujuan
daya yang tersedia sebaiknya menjadi bahan
penggunaan media itu untuk apa (informasi, diskusi,
pertimbangan pemandu.
analisis bersama, penyadaran, atau lainnya).
= Narasumber (orang). Sebagai media informasi,
Beberapa contoh media yang dapat dipergunakan dalam me
narasumber seringkali menjadi media utama dalam
mandu Musrenbang adalah sebagai berikut:
Musrenbang. Tugas narasumber adalah
menyampaikan topik yang merupakan kewenangannya
–biasanya pejabat atau mewakili pejabat yang
bersangkutan (camat, kepala desa). Seringkali
= narasumber di Musrenbang desa tidak dibantu oleh alat
Pengakuan (testimoni).
pemaparan karena tidak Pemandu
tersedia juga bisa menggunak
sehingga bentuknya
an seseorang
adalah sebagai
pemaparan media
tanpa informasi
media bantu. untuk
Jadi,
mengangkat isu-isu penting di Musrenbang
narasumber itu sendirilah yang menjadi media dengan cara
lain. Misalnya melalui pengakuan (testimoni) dari
informasi;
pelaku atau warga yang mengalami suatu
keadaan/masalah. Misal para suami yang istrinya
meninggal karena hamil/melahirkan, atau ibu yang bayiny
a meninggal ketika
dilahirkan. Mereka bisa diberi kesempatan untuk menyam
paikan pengalaman dan perasaannya yang paling
124 mendalam (10 menit per orang);
= Kartu metaplan. Kartu metaplan adalah potongan-
potongan kartu yang dibuat dari karton manila
berbagai warna. Warna yang dipilih harus cerah/
muda supaya tulisan di atas kartu bisa terbaca dari jarak t
ertentu. Perbedaan warna dibuat untuk membedakan
kategori kelompok kartu sehingga
memudahkan orang memahaminya. Misal kartu hijau unt
uk topik pertanian,
kartu biru untuk topik lingkungan/sumberdaya alam, dan
sebagainya.
= Kertas Karena
plano/flipchart. Kertas
Musrenbang
plano adala merupakan forum dengan jumlah peserta cu
kertas berukuran
kup banyak
besar maka
yang biasanya digunaka
ukuranmenuliskan
untuk kertas sebaiknya besar. Kartu metaplan bisa digan
rumusan
ti dengan potongan
kesimpulan akhi ataukertas HVS yang dibagi dua
memanjang;
kesepakatan-kesepakatan. Agar
catatan yang tertulis di atasnya
bisa dilihat bersama, dikoreksi,
dan dilengkapi, penggunaan kertas
plano dijepitkan pada papan
penyangga. Dalam kondisi
tertentu, kertas plano bisa
= Gambar/foto.
juga ditempelkan Dengan adanya
di dinding. teknologi digital, sangat
Kertas
mudah
plano inibagi warga untuk membuat foto-foto desa
dengan
biasa kualitas gambar
dimanfaatkan dalamyang baik.
diskusi ke Foto-foto ini dapat
disusun dan dipamerkan (display) di salah satu sudut
lompok.
ruang pertemuan.
Sedangkan Untukyang
dalam diskusi membantu
umu orang lain
= Powerpoint slide. Penggunaan media
memaknai
biasanyapanorama
m,presentasi pemandu yang dimaksud, foto itu dibubuhi
powerpoint slide semakin populer. Dengan
keterangan
menggunakan
bantuan foto
perangkat (caption)
papan tulis;di dan
komputer bagian
LCD bawahnya;
projector, seorang
narasumber dengan mudah memaparkan ide dan
pengetahuannya. Melalui tayangan LCD projector yang
disorotkan ke layar atau dinding
berwarna cerah, hadirin pun bisa
terbantu untuk memahami apa yang
Kehadiran teknologi ini juga terbukti
dipaparkan.
meningkatkan daya tarik dari setiap
pemaparan. Ini dimungkinkan karena
pemapar bisa menyertakan foto
atau

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
ilustrasi menarik yang sesuai dengan topik yang
disampaikannya. Dalam kondisi tertentu, penggunaan
LCD proyektor bisa digantikan oleh overhead projector
= Film
(OHP). dokumenter. lebih menarik dari foto karena
merupakan gambar bergerak dan bersuara (audio-
visual). Pemanfaatan dokumenter
ini akan lebih optimal jika ditunjang dengan
ketersediaan VCD player atau komputer, serta LCD
Alat Bantu Lainnya
projector dan layar.
= Spidol. Kesepakatan-
kesepakatan dalam Musrenbang biasanya ditulis di atas
kertas plano atau whiteboard. Karena Musrenbang dilaks
anakan dalam ruangan yang cukup luas, maka sebaiknya
catatatan itu ditulis dengan menggunakan
spidol ukuran 5 mm. Spidol ukuran ini cukup memadai bil
a dilihat dari jarak yang cukup jauh, misalnya jarak
terjauh di dalam ruangan berkapasitas 100 orang.
= Selotip kertas. Apabila pemandu menggunakan
Sedangkan untuk penulisan di kartu metaplan
metaplan dan kertas ipchart /plano sebagai alat bantu
(potongan kertas) diperlukan spidol berukuran 1 mm.
diskusi, maka diperlukan selotip untuk
menempelkannya di dinding. Selotip kertas sangat
praktis karena bisa dipotong-potong dengan tangan
secara cepat, sedangkan selotip yang
bahannya plastik lebih repot karena harus dipotong-
= Papan tulis atau whiteboard. Papan
potong dengan gunting (lebih lama).
tulis atau whiteboard
diperlukan untuk menuliskan pokok-
pokok kesepakatan yang penting saat
dilaksanakan musyawarah. Ukuran
sebaiknya cukup besar seperti ukuran
papan tulis di ruang kelas (sekolah).
Alternatif lain, papan tulis atau
whiteboard digantikan dengan kain
katun tebal berukuran 1,15 x 5 m
= Pengeras suara dan sound system. Pengeras suara dan
(lebar kain standar adalah 1,15 dan
sound system merupakan alat-
0,90 m) yang dipasang di dinding.
alat yang menunjang proses diskusi dan seringkali merepo
Berbagai
tkan bila rusak. Alat-alat ini sebaiknya diperiksa dahulu
kesepakatan ditulis di potongan kertas da
saat persiapan, apakah berfungsi
n ditempelkan ke kain dengan ditusuk
BB-5 jarum pentul.
dengan baik atau perlu diperbaiki.

126 BAB 3 - Bahan Bacaan


125
Contoh-contoh Penggunaan Media dan Alat Bantu
dalam Memandu
Penggunaan media untuk menjaring aspirasi peserta sebany
ak-banyaknya dapat dilakukan dengan triks sederhana
misalnya:
= Amplop pendapat. Ada 4 amplop besar yang ditempel
di dinding dengan
topik pembangunan desa yang berbeda. Masukkan penda
pat dan usul Anda ke dalam amplop tersebut. Tuliskan di
secarik kertas yang tersedia di bawah
= Papan aspirasi (t ). Di setiap sudut sediakan kertas
amplop. Masukkan ini akan ditabulasi panitia dan dibacak
lebar (plano/ ipchart
an hasilnya (sekitar 15 menit);
/karton manila). Kertas bisa ditempel di dinding atau dipa
sang di alat penyangga. Peserta bebas menuliskan
aspirasinya di kertas lebar tersebut,
baik dengan maupun tanpa menuliskan nama. Pada saat i
stirahat, pemandu,
= dan peserta bisa berkeliling membaca tulisan yang tertera
Curah pendapat
di kertas. Pemandu dengan
juga kartu
bisa metaplan (pemetaan
memberikan ulasan
tentang catatan
pendapat). ini dimetaplan
Kartu saat melanjutkan prosesdigunakan
seringkali diskusi;
untuk meminta gagasan atau pendapat semua
peserta. Persoalannya adalah diperlukan spidol (ukuran
1 mm) yang
cukup banyak bagi peserta supaya prosesnya lebih cepat.
Kalau tidak, minta peserta berkelompok (masing-
Misalnya, permasalahan apa yang dirasakan warga
masing 3 orang, dengan orang yang duduk di sebelah kiri
desa? Agar diskusi ini tidak didominasi 1-
dan kanannya) untuk menuliskan suatu gagasan,
2 orang, pemandu bisa meminta setiap orang menuliskan
pendapat, atau
pendapatnya tentang masalah prioritas di atas
usulan. Lihat juga contoh curah pendapat dengan kartu m
potongan-potongan kertas (kartu metaplan) dan
etaplan (pemetaan pendapat);
ditempelkan di dinding menjadi peta pendapat secara
keseluruhan. Jawaban dari pertanyaan ini bisa menjadi da
ftar “50 (atau lebih) Masalah yang Dirasakan Warga”,
=
mulai dari air bersih, kondisi sekolah,
Menguji pendapat dengan teknik delphi. Untuk mengu
sampai kebersihan lingkungan (sampah). Pemandu meng
rai persoalan desa, harus dimulai dari apa? Pertanyaan
ajak peserta untuk
ini membutuhkan jawaban yang tidak sederhana dan
menyadari bahwa pendapat peserta sangat beragam sehi
membutuhkan suatu diskusi yang mendalam. Uji
ngga perlu dilakukan diskusi seleksi dan penyepakatan
terlebih
BB-5 bersama;
dahulu pilihan permasalahan prioritas dengan pertanyaan
-pertanyaan kunci/ penolong. Di setiap sudut (4 sudut)
tempelkan kertas lebar (plano/karton manila/t ) yang
bertuliskan pertanyaan yang harus dijawab;

BB-5
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Peserta dibagi 4 kelompok untuk menuliskan
pendapat kelompok di setiap sudut. Setiap
kelompok berputar searah jarum jam untuk
menyetujui atau tidak menyetujui pendapat kelompok
= lain yang tertulis di kertas. Hasil persetujuan itu
kemudian
Dot dituliskan
stiker untuk di bawahnya
memilih. untuk diperiksa
Seringkali pemandu agak fru
(dibaca)
stasi bersama;
dengan proses pengambilan keputusan bersama
karena berjalan lamban dan melelahkan. Untuk
mengatasi itu, pemandu bisa menyiapkan “senjata
rahasia” yang disebut dot stiker atau kertas tempel
berbentuk bulatan. Dot stiker dapat dibeli di toko buku,
atau membuat sendiri dari kertas spotlight warna-
warni. Setiap peserta diberi dot stiker dalam jumlah
Gambar 7. Contoh Penggunaan Dot Stiker
yang sama untuk menentukan
pilihan. Dot stiker ditempelkan
Masal Prioritas di atas pilihan yang telah di
Prioritas-2
sediakan
ah kemudian dihitung mana pilihan yang paling
-1
banyakair
Kurang
bersih
...
diberi dot stiker.
.
Prioritas-3

Kematian
. ..
bayi
.
..
. . .

128 BAB 3 - Bahan Bacaan


127
PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
BB-
6TEKNIK PEN�LISAN
DOK��EN RPJ� DESA DAN
RKP DESA39

Pengertian Dokumen Perencanaan

P
erencanaan adalah rangkaian tindakan secara
berurutan dan bertahap dalam pemanfaatan
tenaga, biaya, alat, dan waktu mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Perencanaan adalah proses yan
g diselenggarakan
oleh organisasi atau lembaga yang akan
menyelenggarakan program/pembangunan
Dokumen hasil perencanaan rencana kerja tersebut.
desa adalah
Perencanaan pembangunan desa adalah proses
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang
diselenggarakan
(RPJM Desa) dan oleh pemerintah
dokumen Rencanadesa bersama
Kerja warga
Pembangunan
masyarakat untukPemerintah
Desa (RKP Desa). mencapai tujuan pembangunan
desa adalah desa
lembaga yang
yang bersangkutan. program/rencana kerja di dalam
menyelenggarakan
dokumen RPJM Desa tersebut dan pelaksanaannya
dilakukan secara bertahap berdasarkan RKP Desa yang
disusun secara tahunan.
Komponen-komponen Pelaksanaan
perencanaan dan penilaian
secara umum
(monitoring
terdapat dalamdan evaluasi)
dokumen program
RPJM Desa dan RKPdesa
Desa juga
dilaksanakan
seperti terteradengan melibatkan
dalam Tabel 11. warga masyarakat.

39
Sumber rujukan: Modul P3MD dan berbagai modul/panduan metodologi perencanaan.

130 BAB 3 - Bahan Bacaan


129
Tabel 11. Komponen-komponen Perencanaan

KOMPONE RPJM RKP KETERANGA


N D D N
Tujuan umum
Tujuan Tujuan umum Tujuan tahunan
program/rencana
umum program desa untuk 5 menyumbang ke tujuan 5
kerja desa
program tahun tahunan
Tujuan per bidang tahunan
(goal)
Tujuan Tujuan per bidang Tujuan tahunan per bidang
program pembangunan
khusus program program menyumbang ke
desa untuk 5 tahun
program pembangunan tujuan bidang program 5
yang bisa menyumbang
(purpose) desa tahunan tahunan
pada pencapaian tujuan
umum Proyek adalah kegiatan
yang terdiri dari beberapa
Tujuan per proyek yang
Tujuan per kegiatan lebih kecil. Contoh
bisa menyumbang pada
Hasil proyek yang judul proyek:
pencapaian tujuan per
(outcome) sudah disepakati 1. Pengembangan kebun
bidang program
dalam organik 2.
(tentatif)
Musrenbang Penanganan kebersihan
ling-
Contoh tujuan
kungan dankegiatan:
limbah air
Tujuan kegiatan yang Tujuan kegiatan 1. Tersedia 5 jenis
kotor rumah bibit
tangga
Keluar
bisa menyumbang pada yang disepakati tanaman jangka
an
pencapaian tujuan dalam menengah
2. Tersedia pupuk organik
(outpu
proyek (tentatif) Musrenbang untuk kebun
t)
percontohan
Contoh judul kegiatan:
1. Pembibitan;
List kegiatan yang Kegiatan-kegiatan pembuatan pupuk
Kegiatan diharapkan bisa yang disepakati di
organik; pelatihan
(input) mencapai hasil dalam
(outcome) di atas Musrenbang 2. pasca-produksi
Perbaikan saluran air
(Tentatif) dan got; pembuatan
jamban
§ Indikator tujuan Pada saat Musrenbang
umum 5 tahun § Indikator
tujuan tahunan, sebuah tim
§ Indikator tujuan per umum 1 bertugas menyusun
bidang program 5 § Indikator
Indikator tahun Rancangan Awal RKP
tahun tujuan per
penca-paian § Indikator tujuan per Desa yang mengacu
bidang
tujuan bidang tahunan pada RPJM Desa.
§ tahunan
Indikator
(Tentatif) Bahan ini
§ Indikator tujuan tujuan diperesentasikan untuk
proyek/ kegiatan proyek/
(Tentatif) penyepakatan kegiatan-
kegiatan kegiatan yang akan
Waktu yang masuk ke RKP Desa tahun
Durasi waktu (.... Diperkirakan
dibutuhkan per X
berjalan
bulan atau .... berdasarkan
proyek
hari) pengalaman
Misal:
§ Pembuatan jamban
Tempat X sanaan proyek - umum di Dusun x dan
pelaksa-naan
proyek § yPembuatan sarana
olahraga di samping
kantor desa
Penanggu X
ng jawab

BB-6
proyek
Sumber daya X
§ Tim kerja
§ Alat dan
Diperkirakan
yang berdasarkan
bahan § Dana/anggaran
diperlukan pengalaman

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Kerangka dan Teknik Penulisan Dokumen RPJM Desa
Setiap desa perlu menyusun dokumen RPJM Desa yang
idealnya dilaksanakan
setiap awal periode pemilihan seorang kepala desa. Apabila
desa belum memiliki RPJM Desa, sementara periode
kepemimpinan kepala desa masih cukup lama,
bisa dilakukan penyusunan dokumen RPJM Desa untuk perio
de kepemimpinan
Pada yang masih
praktiknya seringkali terjaditersedia.
perbedaan Dokumen RPJM
(variasi) strukt
Desa ini akan
ur penulisan dirujukRPJM
dokumen dalamDesa
proses Musrenbang
namun secara untuk
garis
penyusunan RKP Desa. Kemudian disusun ulang
besar substansi muatan sudah tercakup pada contoh ini. setiap 5
tahun
Sebagai sekali atau dapat
rujukan setiap juga
awal dilihat
terpilih struktur
kepala desa yang
dokumen
Lihat
baru. Tabelmenurut
RPJM Desa 1 Contoh Bidang Program
Permendagri Nomor 66 dan Kegiatan
Tahun 2007
Indikatif Desa 5 Tahun.
tentang Perencanaan Desa. Cara menyusun bagian ini juga
seringkali berbeda. Secara umum ada dua alternatif: (1)
berdasarkan bidang program/sektor pembangunan yang
pengkategoriannya disepakati bersama; dan (2)
berdasarkan urusan desa yang terdiri atas: urusan
Sebagai latihan, cobalah untuk menyusun pembidangan
pembangunan, urusan pemerintahan, urusan peningkatan
pembangunan yang sesuai dengan ketentuan/kebutuhan
kesejahteraan masyarakat (masing-masing dikelola oleh
desa. Gunakan Tabel 1. Contoh Bidang Program dan
Kaur).
Kegiatan Indikatif Desa 5 Tahun. Jabarkan cakupannya
(apa saja yang termasuk dalam bidang program
tersebut). Kemudian isilah dengan daftar kegiatan
indikatif yang dirumuskan sebagai kalimat
Kerangka dan Teknik Penulisan Dokumen RKP Desa
kegiatan/positif dari permasalahan per bidang
Dokumen
pembangunan RKPD merupakan
yang dipaparkandokumen
di Babrencana
II RPJMkerja
Desa.
desa yang disusun tahunan dengan proses sebagai
berikut:
=
Dokumen Rancangan Awal RKP disiapkan sebuah tim dala
m tahap persiapan Musrenbang desa dengan mengacu
= Dokumen Rancangan Awal RKP Desa dipaparkan di
pada dokumen RPJM Desa;
Musrenbang desa
untuk menjadi rujukan penentuan usulan kegiatan priorit
= Pasca-Musrenbang
as desa oleh peserta desa, nalisasi dokumen RKP Desa
Musrenbang;
dilakukan oleh tim tersebut dengan memasukkan
kesepakatan-kesepakatan peserta Musrenbang.

132 BAB 3 - Bahan Bacaan


131
Tabel 12. Outline/Sistematika dan Cara Pengisian Dokumen RPJM
Desa
Sistemati Rincia Cara
ka n Pengisian
Diisi dengan judul: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Judul MENENGAH DESA (RPJM DESA) TAHUN... S/D .... DESA...
dokumen KECAMATAN... KABUPATEN...TAHUN TERBIT....
Kata Merupakan setengah halaman pengantar dari
Pengantar Kepala Desa Sesuai ketentuan penulisan daftar
Daftar Isi isi sebuah dokumen/buku
1.
Diisi dengan penjelasan pengertian RPJM Desa dan mengapa
Latarbelakang harusdengan
Diisi menyusun
kutipan
RPJM
regulasi
Desa yang mengamanahkan
2. Landasan
Bab I penyusunan RPJM Desa (baik regulasi pusat maupun Perda)
Hukum
Pendahul Diisi dengan tujuan disusunnya dokumen RPJM Desa baik
uan secara umum mau-pun khusus; bisa dilengkapi dengan
3. Tujuan dan
manfaatnya. Rumuskan tujuan strategis elompok miskin,
Manfaat perempuan, kelompok marjinal lainnya (

Lihat Metode/Teknik
lihat penjelasan PRA teknik
tentang (Sejarah Desa) pada
penulisan Bahan
tujuan dan Bacaan-
1. Sejarah 3.
indikator)
Desa Muatan informasi:Asal-usul perkembangan desa, terutama
yang terjadi akibat upaya pembangunan; bisa dilengkapi
Lihat Metode/Teknik PRA (Peta/Sketsa Desa) pada
sejarah kemiskinan
Bahan Bacaan-3. Muatan informasi: K pendidikan,
2. Peta dan
matapencaharian,
Kondisi Umum
pola penggunaan tanah, pola kepemilikan ternak/sumberdaya
Desa
Bab II alam, sarana dan prasarana desa, dan sebagainya. Bisa
Pr dilengkapi dengan pemetaan sosial atau pemetaan
Lihat Metode/Teknik PRA (Diagram Venn) pada Bahan
kemiskinan
Bacaan-3.
3. Kelembagaan Muatan informasi: Lembaga-lembaga yang menjadi pelaku
Desa pembangunan di desa dan struktur kelembagaan
pemerintah desa. Bisa dilengkapi dengan kajian partisipasi
kelompok miskin
Buatlah daftar dan
(list) perempuan
masalah dalam kegiatan setiap
per bidang/sektor
4. Masalah- lembaga di desa
pembangunan desa. Masalah-masalah ini dikumpulkan dari
masalah yang hasil kajian desa.Tandai daftar masalah yang khusus untuk
Dihadapi Desa kebutuhan kelompok miskin dan kelompok perempuan
untuk menjadi perhatian
Kajian desa secara partisipatif seringkali dilaksanakan per
dusun sehingga disebut juga musyawarah dusun.Tetapi
1. Kajian Desa
sering juga dilakukan per RW dan per sektor (pertanian,
secara
kesehatan, ekonomi). Seringkali dokumen menjadi sangat
Partisipatif
tebal di bagian ini. Sebaiknya buat rangkuman, paparkan
secara ringkas proses dan pokok-pokok hasilnya
Bab III Proses Merupakan tahap pra-Musrenbang untuk mempersiapkan
Penyusunan 2. Pleno/
draft Rancangan Awal RPJM Desa secara partisipatif.
RPJM Desa Lokakarya
Paparkan secara ringkas proses dan pokok-pokok hasilnya
Desa

Merupakan tahap pelaksanaan Musrenbang untuk membahas


3. Musrenbang draft Rancangan Awal RPJM Desa dan menyepakati prioritas
RPJM Desa masalah, program/kegiatan
dan alokasi anggarannya. Paparkan secara ringkas proses
dan pokok-pokok hasilnya.
1. Visi (Impian) Merupakan rumusan tujuan yang ingin dicapai desa dalam
Desa 5 Tahun ke 5 tahun ke depan dengan menyelenggarakan program
Depan pembangunan melalui Musrenbang
2. Misi Desa 5 Merupakan beberapa bidang/sektor pembangunan desa
Tahun ke Depan yang akan dikerjakan pada 5 tahun ke depan
Bab IV Visi,
Misi, Program
Kemudian setiap bidang/sektor pembangunan desa tersebut
dan Kegiatan
dirinci menjadi daftar kegiatan indikatif atau daftar prioritas
Indikatif (5 3. Bidang
masalah yang akan dikerjakan dalam 5 tahun. Biasanya
Tahun) Program dan
BB-6 Daftar Kegiatan
Indikatif/Masala
dinomori berdasarkan urutan prioritasnya dan kemudian
dibabak menjadi: tahun pertama, tahun kedua, ketiga,
keempat, dan kelima.Tandai daftar masalah yang khusus
h Prioritas Desa
untuk kebutuhan kelompok miskin dan kelompok perempuan
per Bidang
untuk menjadi perhatian. Gunakan matriks skoring penentuan
prioritas dengan kriteria-indikator yang baik. Lihat Modul 1.3.
di Bagian II Bab-1

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
Sistemati Rincia Cara
ka n Pengisian
Merupakan bab pendek, biasanya 1 halaman yang
Bab V
ditandatangani oleh kepala desa
Penutup
Lihat Tabel (Matriks) Program Kegiatan 5 Tahun (Lampiran
1. Tabel (Matriks)
Dokumen RPJM Desa) per Sektor/Bidang Pembangunan
Pro-gram
Desa. Seringkali tabel inilah yang disebut dokumen RPJM
Kegiatan 5 Tahun
Desa, padahal tabel ini hanyalah lampiran
Lampira Merupakan form daftar hadir kegiatan penting, yaitu: Musdus,
n- 2. Daftar pleno/lokakarya desa, Musrenbang RPJM Desa yang sudah
lampira Hadir diisi dan ditandatangani peserta saat kegiatan
n 3. Berita Acara
Merupakan dokumen standar sebuah rapat atau forum
Musrenbang
pengambilan keputu-san oleh pemerintahan desa
RPJM Desa

Pada praktiknya seringkali terjadi perbedaan


(variasi) struktur penulisan dokumen
RPJM Desa namun secara garis besar substansi muatan suda
h tercakup pada contoh ini. Sebagai rujukan dapat juga
dilihat Penulisan
Teknik strukturTujuan
dokumen RPJM
dan Indikator Desa menurut
Permendagri
Merumuskan Nomor 66 Tahun
tujuan dan 2007 tentang
indikator Perencanaan
pencapaiannya
Desa.
merupakan bagian penting
dari penulisan RPJM Desa dan RKP Desa. Sebab, dokumen r
encana yang baik
bukanlah berisikan daftar (list) kegiatan saja, melainkan har
= Tujuan jangka menengah desa secara menyeluruh
us dikemas menjadi suatu kesatuan program dengan
dalam dokumen RPJM Desa biasanya disebut visi
tujuan pencapaiannya. Rumusan tujuan ini berjenjang
(impian) yang ingin dicapai dalam 5 tahun ke depan.
(bertingkat) dan memiliki teknis penulisan berbeda:
Sedangkan misi adalah tujuan berbagai bidang
= Tujuan jangka pendek desa secara menyeluruh dalam
program yang akan dikerjakan dalam 5 tahun ke depan
dokumen
untuk bisaRKP Desa bisa
mencapai juga dirumuskan. Meski pun
visi tersebut;
biasanya dokumen ini hanya mengutip visi dan misi
desa dari dokumen RPJM Desa. Setiap bidang program
dan proyek/kegiatan dalam dokumen RKP Desa ini
Tidak ada ketentuan yang baku mengenai rumusan
juga harus dirumuskan tujuannya masing-masing.
tujuan dan kriteria/
indikator pencapaiannya karena tergantung pada kondisi ya
ng riil di setiap desa. Menuliskan rumusan tujuan dan
indikator pencapaian tujuan adalah pekerjaan yang
memerlukan praktik terus-menerus sampai akhirnya
tim penyusun dokumen RPJM Desa dan RKP Desa benar-
benar terampil.

134 BAB 3 - Bahan Bacaan


133
Tabel 13. Outline/Sistematika dan Cara Pengisian Dokumen RKP
Desa
Sistemati Rincia Cara
ka n Pengisian
Diisi dengan judul: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Judul MENENGAH DESA (RPJM DESA) TAHUN... S/D .... DESA...
dokumen KECAMATAN... KABUPATEN... TAHUN TERBIT....
Merupakan setengah halaman pengantar dari Kepala Desa
Kata
Pengantar
Sesuai ketentuan penulisan daftar isi sebuah
Daftar Diisi dengan penjelasan pengertian RPJM Desa dan
dokumen/buku
Isi mengapa harus menyusun RPJM Desa
Bab I 1. Diisi dengan kutipan regulasi yang mengamanahkan
Pendahul Latarbelakang penyusunan RPJM Desa (baik regulasi pusat maupun Perda)
uan 2. Landasan Diisi dengan tujuan disusunnya dokumen RPJM Desa baik
Hukum secara umum maupun khusus; bisa dilengkapi dengan
manfaatnya. Rumuskan tujuan strategis untuk spesifik
3. Tujuan
kelompok miskin, perempuan, kelompok marjinal lainnya
dan
(lihat penjelasan tentang teknik penulisan tujuan dan
Manfaat
indikator)
Bab II Lihat Metode/Teknik PRA (Sejarah Desa) pada Bahan
1. Sejarah
Profil Bacaan-3. Muatan informasi: Asal-usul perkembangan
Desa desa, terutama yang terjadi akibat upaya pembangunan;
Desa
bisa dilengkapi sejarah kemiskinan
2. Peta dan Lihat Metode/Teknik PRA (Peta/Sketsa Desa) pada Bahan
Kondisi Umum Bacaan-3. Muatan informasi: Kondisi geografis, demografi,
Desa pendidikan, matapencaharian, pola penggunaan tanah,
pola kepemilikan ternak/sumberdaya alam, sarana dan
prasarana desa, dan sebagainya. Bisa dilengkapi dengan
pemetaan sosial atau pemetaan kemiskinan
3. Kelembagaan
Lihat Metode/Teknik PRA (Diagram Venn) pada Bahan
Desa Bacaan-3.
Muatan informasi: Lembaga-lembaga yang menjadi pelaku
pembangunan di desa dan struktur kelembagaan
4. Masalah- pemerintah desa. Bisa dilengkapi dengan kajian partisipasi
masalah yang kelompok miskin dan perempuan dalam kegiatan setiap
Dihadapi Desa lembaga di desa
Bab III Buatlah daftar (list) masalah per bidang/sektor
Proses 1. Kajian Desa pembangunan desa. Masalah-masalah ini dikumpulkan dari
Penyusuna secara hasil kajian desa. Tandai daftar masalah yang khusus untuk
n RPJM Partisipatif kebutuhan kelompok miskin dan kelompok perempuan
Desa untuk menjadi perhatian
2. Pleno/ Kajian desa secara partisipatif seringkali dilaksanakan per
Lokakarya dusun sehingga disebut juga musyawarah dusun. Tetapi
Desa sering juga dilakukan per RW dan per sektor (pertanian,
kesehatan, ekonomi). Seringkali dokumen menjadi sangat
3. Musrenbang tebal di bagian ini. Sebaiknya buat rangkuman, paparkan
RPJM Desa secara ringkas proses dan pokok-pokok hasilnya
Merupakan tahap pra-Musrenbang untuk mempersiapkan
1. Visi (Impian) draft Rancangan Awal RPJM Desa secara partisipatif.
Bab IV Visi,
Desa 5 Tahun ke Paparkan secara ringkas proses dan pokok-pokok hasilnya
Misi,
Depan Merupakan tahap pelaksanaan Musrenbang untuk
Program
2. Misi Desa 5 membahas draft Rancangan Awal RPJM Desa dan
dan
Tahun ke menyepakati prioritas masalah, program/kegiatan dan
Kegiatan
Depan alokasi anggarannya. Paparkan secara ringkas proses dan
Indikatif (5 3. Bidang
Tahun) Program dan pokok-pokok hasilnya.
Merupakan rumusan tujuan yang ingin dicapai desa dalam 5
Daftar Kegiatan
tahun ke depan dengan menyelenggarakan program
Indikatif/Masala pembangunan melalui Musrenbang Merupakan beberapa
h Prioritas Desa bidang/sektor pembangunan desa yang akan dikerjakan
per Bidang pada 5 tahun ke depan
Bab V Kemudian setiap bidang/sektor pembangunan desa tersebut
Penutup dirinci menjadi daftar kegiatan indikatif atau daftar prioritas
1. Tabel (Matriks) masalah yang akan dikerjakan dalam 5 tahun. Biasanya
Lampira
Program dinomori berdasarkan urutan prioritasnya dan kemudian
n- Kegiatan 5 dibabak menjadi: tahun pertama, tahun kedua, ketiga,
lampira Tahun keempat, dan kelima. Tandai daftar masalah yang khusus
n 2. Daftar untuk kebutuhan kelompok miskin dan kelompok
Hadir perempuan untuk menjadi perhatian. Gunakan matriks
3. Berita Acara skoring penentuan prioritas dengan kriteria-indikator yang
Musrenbang baik. Lihat Modul 1.3. di Bagian II Bab-1
RPJM Desa Merupakan bab pendek, biasanya 1 halaman yang
ditandatangani oleh kepala desa
Lihat Tabel (Matriks) Program Kegiatan 5 Tahun (Lampiran
Dokumen RPJM Desa) per Sektor/Bidang Pembangunan
Desa. Seringkali tabel inilah yang disebut dokumen RPJM
Desa, padahal tabel ini hanyalah lampiran Merupakan form
daftar hadir kegiatan penting, yaitu: Musdus,
PANDUAN PENYELENGGARAAN pleno/lokakarya desa, Musrenbang RPJM Desa yang sudah
diisi dan ditandatangani peserta saat kegiatan
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA Merupakan dokumen standar sebuah rapat atau forum
pengambilan keputusan oleh pemerintahan desa
Box 33.Tujuan Praktis dan
Strategis
Tujuan jangka panjang biasa disebut juga sebagai tujuan strategis untuk men
capai perubahan sosial di tingkat komunitas atau desa. Perubahan sosial
adalah perubahan struktur/sistem sosial, serta nilai-
nilai dan budaya masyarakat menjadi lebih baik (adil, setara, sejahtera, dan de
mokratis). Contoh perubahan sosial adalah: pengurangan kesenjangan
antara kelompok miskin dan kaya; kesetaraan
antara berbagai komponen masyarakat dalam pengambilan keputusan publik (
berkurangnya dominasi kelompok elit); dan resolusi kantara generasi muda
dan tua.Tujuan strategis kesetaraan laki-
Tujuan jangka pendek biasa disebut sebagai tujuan praktis yang merupakan p
laki dan perempuan adalah tujuan untuk mencapai kesetaraan peran
emenuhan kebutuhan langsung (praktis) masyarakat. Contohnya adalah air
sosial, budaya, ekonomi, antara laki-laki dan perempuan.
bersih, biaya dan perlengkapan sekolah, sarana tranportasi, informasi,
keterampilan baru, modal, serta alat dan bahan untuk usaha.
Perlu dibedakan kebutuhan praktis khusus kelompok miskin, perempuan, dan
kelompok marjinal tertentu yang perlu diprioritaskan. Misalnya:
= Kelompok miskin sektor informal membutuhkan tambahan modal
(pinjaman lunak); kelompok petani dengan lahan terbatas membutuhkan
dana bergulir pengembangan ternak kecil (unggas) dan sedang
(kambing);
= Perempuan membutuhkan pengembangan komoditi pertanian yang
sekaligus juga sumber konsumsi keluarga;
= Perempuan bertugas menyemai bibit, laki-
laki bertugas mempersiapkan lahan; perempuan butuh peningkatan
keterampilan pengembangan bibit unggul, laki-laki membutuhkan
keterampilan wanatani;
=
Generasi muda membutuhkan pelatihan keterampilan (vokasional) untuk per
bengkelan,perkayuan, dan komputer perkantoran.
1. Teknik Penulisan Tujuan Jangka Menengah
danGunakan
Indikatornya
Tabel 14 Perumusan Tujuan Jangka
Menengah Desa untuk menyusun tujuan program 5
tahun dalam dokumen RPJM Desa. Tujuan
5 tahun desa disebut sebagai visi, dan tujuan bidang pro
gram dalam jangka 5 tahun disebut misi. Tujuan
jangka panjang merupakan rumusan yang ideal
berupa perubahan kesejahteraan masyarakat. Apa saja
yang
Periksalah seluruh tujuan bidang program (misi)menjadi
apakah
kriteria/indikator
bisa menyumbangkesejahteraan
terhadap yang menjadi tujuan
pencapaian pe
tujuan
mbangunan?
program Desa
desa (visi). Lakukan pekerjaan ini secara
bisa menyusun
bolak-balik: sendiri kriteria/indikator
rumuskan kesejahteraan
visi lalu jabarkan menjadi
masyarakatnya,
misi, bisa
dan sebaliknya juga seluruh
periksa mengacu
rumusan pada
misi
kriteria/indikator
lalu dari pemerintah
disusun rumusan daerah.
visi yang bisa mewakili seluruh
misi. Setelah selesai, gunakan hasil rumusan untuk

BB-6 menulis dokumen RPJM Desa.

136 BAB 3 - Bahan Bacaan


135
Ja
A C
o w
N
nt a
G
o b
G
h a
A
n A
P P
P pam tu
A er
N ta
e kae ju keko
(A n
m h m anm nt
S y
b yabadi a ro
U a
a n ta lu m l
Ma
nt g lk ar p kit
SI n
u bi an uaa? D D
Su n Su La
) sa
rv Di D at rv at Pa La
C Ja
A eyor sk at a da ey a po poda
adpa ra n
o w
L peanus a di n di D ra n
A nt
a
PuPo
pe
at n C miinf n- do
b n g i di n Ke
at ni or dela ku
T o damiw se sk sy lo Ta a pr
P h
a
es an
da
deoy at st m sa pom
n ta sk ar ko ta m ni
anra as ra en
E anin ga la md an po sa ek si
Ta
MP P Al h as u Al k i n
be B er e at at
l m pete m pete
U ta m ap ap
14 enkriru rs enkriru rs
K n b a a
. gete baeb gete baeb
TI y a un un
Pe ce ri haut ce ri haut
A a nt tu tu
ru k a n ? k a n ?
N a u k k da
m • • •
n • • n
us C • Ti • Ju Te ko
• • Ju Ke ml rs m
an o ng Ke
P Pe Ti • Ti ml te
Tu ntJa • • ka cu ah edun
E
o w Ti
• rs ngTi ng Ti Pe• • ah rs
ju t ku pe ia ik
R
h a ng
Ti en kang ka ng pe rt Pe w ed
an Ju pa mi ny as
U
K b ka
ngta t ka t • ka• ng an nd In ar ia
Pr M Pepet KekeTi ml n lik kea i
kase ia ap fr ga
og at a t Ekt Je an be an KTla sispe
U
a n t or n ndD sesa ng n ahat aspe airse
ra pe onpeni gg pr rsi S P, hi te m
S
K kean di idiO hakitka
o nds ur
da an tr ne peko
m A nd di kam ta n od h, rt D) KKra m ba
u se g ant miapus an
pe ukri la
Ja N ap ka en n: S uk tu m an , n infn
n hami n tu gi ta h
ng IN at pa T n: naur
: at ahtu
D sipani r: a ia ak or g
ci
P P ta sk
ya ru zi ya
ka DI A an ana ruA tu (T ta m u
er e nn toinpe
UJ ik un n
A: to
pen kapeju pr
n,
M K pe
pa g kanc U n pa g
air K, as na
ta m ru n ncanbi og
en A
n b
ru
kri akn aptu A kri ak ap i n
T ba ba
en y a te anm ai ju N te anm ai se dara
ga O ha on an ha on ti n m
a nt ri U ri
h R n ja evan? n ja evanapg ?
a u a di M a di pe pe
In
D C
n U Peda
o
Pe Te ni n Pe rt fr ke pe m
es m M K as pese er
ntJa rp n pe rt an Tala
a PE st
P o w er en
ua ania tr sa n hatr ta yadain
R gkny ar
E h a kePeat lit ia n ukra gata an penan ta
Pese m aa BI Peuh at er ia
R K b Ke as n: pr tu nair n, sp m n peha
ni ja ben ba D n i Ekanap n
U at a se su m Peod r: ai anpeor er adn n
n ht rd han A di peda onpean lin
Ma n ham an ke ni uk Ter pen ta in migese
gker aysil g N di n sa o n te gk
U K ta beus rj n tif rs bert di si, ta ni lol ca
at aaaapeu G kadi r midana u
S u n: rd ia a gk, edrsiandi jal hast aara
annha n m5na P n: di ay : paga Keya n h, ia kaan
A n at ke pr ta ia n: ra n ba
P P ap ka n
R ka a ta n ga
se anle- og ny n, n, ik
N ci Ke ra t - ta n n si
er e ak O ja g m se n h a
T pkdi h ra u
ta m VI se ahan u G kiten ti
BB-6 UJ de ht m
n b SI ja yam n da R er a in apdan da
U D ht n sa A
A
y a
er endayata aahagk la yata
bi
a nt ES g in n n M n ra at dam ngn
N la
a u A aakitg- g g? D appkdi n 5 akg?
n a m ES
n ak a an g an
A
an
=
MI
PANDUAN PENYELENGGARAANSI
D
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA ES
A
2. Teknik Penulisan Tujuan Jangka Pendek dan
Indikatornya
Gunakan Tabel 15 tentang perumusan tujuan
jangka pendek untuk menyusun tujuan program
desa tahunan dalam dokumen RKP Desa. Beberapa
rumusan tujuan di dokumen RKPD dan teknik
= Rumuskan
penulisannya rumusan
adalah tujuan tahunan desa.
sebagai berikut:
Periksalah apakah tujuan tahunan desa itu bisa
menyumbang kepada visi 5 tahun desa yang ada di
Periksa seluruh
= dokumen RPJM Desaproyek/kegiatan
karena kedua selama
dokumensetahun
ini
apakah sesuai untuk pencapaian tujuan tahunan
harus terpadu;
tersebut. Perbaiki rumusan tujuan setahun atau
perbaiki proyek/kegiatan yang kurang mendukung
= Rumuskan tujuan bidang/program per tahun dengan
pencapaian pencapaian tujuan tersebut;
memuat sasaran
(outcome) yang terukur, misalkan untuk Tujuan Tahu
nan Bidang Program Ekonomi dirumuskan:
“Mengembangkan ekonomi alternatif (non-
= pertanian) untuk mengurangi ....% pengangguran
dengan penyediaan
Rumuskan lapangan sebagai
tujuan proyek/kegiatan kerja alternatif
luaran (ou”.
Periksalah
tput) seluruh tujuan
yang terukur. Misal bidanguntuk
program apakah
Tujuan
mendukung pencapaian
Proyek/Kegiatan Kelompoktujuan tahunan pada
Pengrajin desa; Bidang
Program Ekonomi dirumuskan: “Meningkatkan
keterampilan (sebutkan keterampilan apa saja).....
untuk ....orang pengrajin serta adanya
Keseluruhan proses perumusan tujuan di dalam
pemasaran hasil bersama”. Periksalah apakah seluru
dokumen RKP Desa dilakukan dengan cara bolak-
h proyek/kegiatan
balik dan
(tidak bisa linear). tujuannya
Semakin bisa menyumbang
operasional dan
terhadap pencapaian tujuan bidang
terukur rumusan tujuan, semakin baik karena lebih program
masing-masing.
nyata untuk dijalankan. Tidak perlu khawatir apakah
teknik penulisan yang dilakukan baik atau tidak.
Tidak ada yang lebih baik dari rumusan tujuan
kecuali yang benar-benar bisa memajukan desa.
Perumusan tujuan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan secara seksama
data/informasi hasil kajian lapangan dan hasil-hasil
kesepakatan bersama warga masyarakat. Dengan
demikian, tim penyusun RKP Desa benar-benar
bekerja atas dasar kepercayaan warga.

138 BAB 3 - Bahan Bacaan


137
C
o
nt
A o
N h
G Ja
G w
A a
P b
A
N PaP
n
er
Ta (A e
be S ta m
l U n b
15 M y a
. SI a nt
) a u
Pe
n
ru •
• M
m C Ja D
D us
us A o w at
ke •
nta at • re gi Di
an L a
o b a Fo n at
Tu A
ru ba pr an sk
h a pr
ju T us
P n oy m n oy
an g ek i
A
ek A
Pr E pe pe m
pa pa/
og M P P nc nc baen
er e al al
ra B te
at ap at ap gag
m U ta m ai te ai rs img
m m
/K K n b an rs an ebanu
e e
TI y a ut
eg m tu eb m tu a na
iat A a nt ju ut ju d ca ka
er er
N a u an ? an a ra nn
an n ik • ik
K n ya
Ja C sa be • m m ke .... sa pe m ke
P u rk .... en n ? pepe • e ra
ng o (b a S ..
E
ka ntn • pe •
er ur . m yeD or Po • ur • ni n .... m jin
R ci Pe ku
Pe ta an ko Pr u Pr n g .. b an
Pe o rki or p da an sy be
U Ja ali g, ba us
nd h rs ra ru an u la n g an os na D os gkg rsi or ua)
M w ta m le ik) ah
ek K en an ba ba
tif bi g di h- S te d en n O en at u h an t una
U a ka an ( tu
un S
at ta ha h, T tu ba M rlau ta ta - na g
tu a b se n h
UJ a nt n P se ak se anai bi mik
A ya
k P aP U ta u r sa sa
N A ni A
D er n
e A k
l
IN papetu papetu
ok ta m N
DI in ncju in ncju
u n b T
K di apan di apan
m y a A
A kaai ny kaai ny
a nt H
en T T to ana? to ana?
a u U
R O • r r
n K UJ • pe •
K R C u U Pe N
M
pege
o ke un A PE M an ra kene
P P • • K • •
n A ng Pu te n Pu enus pe
D E ntci N ur Pe pesk Pe tu N N enak ES Pe Pe kete skE ah • al rj ra
R o Ja U an ni la es ni
ra k P DI guse
(5 E ni
Po p rh K gea rt M te aasi
es m us E DI ra ko sy ni ua es
U h ya ad O m noan e rn n m
a w M ga ngnam ngpilah R K ngla 0 H ngan ngsa m
M K a U % A ka apasN ban- ia m at pau
n ka n as ka ana BI A i h d ka n
U at ) T ta O ng n beif dada
a b M D ta ta N: u ta
S D D A n MI ka
pr ri
a T O n n n
A P P A
ta A O N: ta og
dan
n
N er e H Di se h
yah la u
N Di se
yah la h ra se
n
T ta m U A n a G A n a m
UJ n b N pa m n de P pa m u A, te
g g n
U y a A si pr
kain lk a ogsa R si
kain lk a bi B, sn
ru
A a nt N h gi a sa ? O h gi a sa C,
N a u D tu ra G tu da ya
n n n m n n n
R
E g
A
S
M
A
D
PANDUAN PENYELENGGARAAN
E
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNANS
DESA
A
C
o
nt
A o
N h
G Ja
G w
A a
P b
A a
N PnP
(A er e
S ta m
U n b
M y a
SI a nt
) a u
n m
•
C Ja • on
D
A o w at
ke • pr Re ev
L nta a
gi La oy ka pr
A o b at
pr an po ek p oy
T h a ra fo ek
n oy
P n r
ek
E m m
P P / tu
M
er e Al en
B ila ju
ta m at
U i an
n b ap
K pe te
y a a
TI nc rs
a nt un
A ap eb
a u tu
N ai ut
n .... • m • kman•?
C K • ku • un Ju a M en Rp
P ....ti
o u ....tu mlm an ur ya ka
E
ntn .. pe . k. ah p ka fa ut ngde
R
o ci or la ka ....
U ka u n at pe ditr
h Ja an ti li or
M de m tu po se eriak
K w g ha pe an
U r enga sy rt m tif
at a m n.. latg s
S
a b en ... ya jal an a a
A ih an
P aP gi- ng
-
du
N an A peca
er n
IN e panilpa
ta te
DI m in ai ia
n b rs
K di ann
y a pe tu eb
A ka
a nt ut
T to n- ju
a u an ?
O r • PE
n K
R C u T la • Pe tif M T
ke
P o n UJ PE • PE
P • ya
Pe m un B
U PE
• te
E ntci U LA Pe ka N
O Pe na lat be tu E A B
R
R o Ja Pe ra G ih riak RI N E
A TI ni pa SY la n B JA
U h w ngm U an n ka A M R
N H ngsit A ks 4 AI LA
M K a ua pil A ka in de N O G
P A ka as N an m K N ...
U at b ta an T ej de se r B D U
R N: ta D aa A
S a a O n
n A
U n a r n- A ALLI N
A P P Y N
L
se kein N- R
n
N er e ti gi gi
BB-6 ta E u
T m A ar apat n
K/
UJ n b K paa pr andi
U y a E kan oyyaca
A a nt GI h daekn pa
N a u A ri
/ g i?
n
T
A
N
140 BAB 3 - Bahan Bacaan
139
Box
34.T
Perumusan tujuan seringkali bersifat umum dengan kriteria/indikator juga
yang bersifat umum. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, sebaiknya
kita mencoba merumuskan tujuan khusus berbeda sebagai berikut:
= Tujuan dan indikator khusus bagi masyarakat umum. Contoh:
sarana dan prasarana pemasaran yang mendukung peningkatan
pendapatan masyarakat. Indikator: jalan utama desa sepanjang... km
diperbaiki, alat transportasi tersedia dan terjangkau (murah), dan ada
=
kelompok
Tujuan dan pemasaran;
indikator khusus bagi kelompok miskin. Contoh: tersedia
alternatif peningkatan pendapatan masyarakat petani berlahan
sempit. Indikator: pengembangan 3 komoditi
unggulan tanaman jangka menengah,penghasilan meningkat minimal 2
= 5 persen tahun pertama
Tujuan dan panen;
indikator khusus bagi kelompok
perempuan. Contoh: peningkatan pendapatan perempuan pengrajin
anyaman. Indikator: volume produksi meningkat 50 persen dengan
= mutu yang
Tujuan danlebih baik, penghasilan
indikator khusus bagimeningkat 50 persen;
kelompok usia tertentu (anak,
generasi muda, lansia). Contoh: tersedia peluang kerja bagi kalangan
pemuda lulusan SMU. Indikator: 25 pemuda dan 25 pemudi
= memperoleh
Tidak perlu keterampilan
khawatir rumusanyang dibutuhkan pencari
tujuan salah tenaga
selama kerja.
penyusunannya
dilakukan berdasarkan data/informasi persoalan dan kebutuhan yang
benar-benar dirasakan masyarakat. Tujuan yang baik adalah tujuan
yang bisa dikerjakan (operasional) dengan capaian yang terukur, dan
secara nyata benar-benar untuk memperbaiki kesejahteraan
masyarakat.

PANDUAN PENYELENGGARAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA
K
O
T
K
A
A
B
U
P
A
T
R
E
K
N
P
P
D
E
M
B
A
N
G
U
P
N
E
A
R
N
E
N
C
A
N
M
A
U
A
S
N
Y
A
W
A
R
T
A
A
H
H
A
P
A
N

BAB 3 - Bahan Bacaan


141

You might also like