Professional Documents
Culture Documents
Summary Teori Akuntansi Chapter 1 7 PDF
Summary Teori Akuntansi Chapter 1 7 PDF
Teori adalah acuan, konsep, sesuatu yang ideal (hal-hal yang kita acu)
Teori akuntansi adalah alasan alasan yang logis yang terdiri dari prinsip-
prinsip yang menyediakan generic framework. Semua teori yang menyediakan
panduan/acuan, dimana praktek-praktek akuntansi tersebut bisa di evaluasi.
a. Pendekatan Pragmatik-Deskriptif
b. Pendekatan Pragmatik-Psikologis
Dilihat dari aspek bahasa, rerangka teoritis akuntansi dapat saja terpusat
pada salah satu unsur teori tersebut: sintaktik (struktur), semantik
(interpretasi) dan pragmatik (perilaku). Namun demikian, Hendriksen dan Van
Breda (1992) berpendapat bahwa kerangka teori akuntansi yang lengkap
seharusnya memiliki tiga komponen teori di atas.
2. Teori Sintaktik
2. Agency Theory
Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis
perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori
ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori
ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi
wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi)
yaitu manajer.
Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut
dengan Agency Theory (teori keagenan). Teori ini merupakan salah satu teori
yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan
3. Theories of regulation
Regulasi umumnya diasumsikan akan diterima oleh industri terkait dan
didesain serta dioperasikan dengan tujuan utama memperoleh
keuntungan. Ada dua kategori utama tentang regulasi industri.
Ada 3 jenis teori regulasi:
public interest theory (Teori kepentingan public)
Teori kepentingan publik menyatakan bahwa regulasi terjadi karena
tuntutan publik dan muncul sebagai koreksi atas kegagalan pasar.
Kegagalan pasar terjadi karena adanya alokasi informasi yang belum
optimal dan ini dapat disebabkan oleh
- keengganan perusahaan mengungkapkan informasi,
- adanya penyelewengan informasi, dan
- penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya.
4. Skala Rasio
Merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran
yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu dan bisa di
bandingkan. Skala yang dapat memberi arti perbandingan atau perkalian.
Skala Rasio Dalam Akuntansi : Skala rasio untuk mengukur atribut
keuangan seperti profit, aset, & liabilitas.
F. Sumber Kesalahan
o Operasi pengukuran tidak dinyatakan secara akurat
o Alat pengukur tidak tepat hasilnya
o Instrumen
o Lingkungan
o Atribut tidak jelas
o Adanya resiko dam ketidakpastian
Dalam rangka penentuan laba menurut biaya historis, entitas akuntansi harus
terlebih dahulu menahan jumlah modal yang sama yang dimiliki pada awal
periode - di mana seluruh aset dan kewajiban dinilai berdasarkan biaya
pembelian historis. Dengan demikian, pendapatan merupakan kenaikan modal
dari biaya historis pada akhir periode akuntansi.
4. Conservatism (Konservatisme)
Akuntansi biaya historis terserang oleh banyak pihak, terutama atas dasar
bahwa biaya historis tidak melaporkan realitas komersial atau tidak memberikan
penilaian yang terbaru dari kekayaan bersih. Pihak yang masih mempertahankan
hal ini telah menyajikan argumen berikut:
4. Merupakan konsep pemahaman terbaik dari laba di mana laba adalah selisih
lebih harga jual atas biaya historis. Konsep laba yang diterima sebagai ukuran
kinerja dari keberhasilan. Keputusan mengenai apakah akan melanjutkan lini
produk atau divisi atau pabrik tergantung sampai batas-batasan tertentu apakah
terdapat penyebaran yang menguntungkan antara pendapatan dan biaya. Orang
perlu memahami konsep ini untuk keberhasilan kegiatan bisnisnya.
Kritik untuk akuntansi biaya historis telah berulang kali berargumen bahwa
sistem gagal dalam mendasari fungsi menyediakan informasi yang obyektif. Ada
begitu banyak keputusan terkait dengan pencatatan, pengukuran dan pelaporan
informasi yang mana sistem biaya historis jauh dari obyektif dan terbuka untuk
manipulasi.
Akuntansi biaya saat ini adalah sebuah sistem akuntansi di mana aset dinilai
berdasarkan harga pasar saat pembelian dan laba ditentukan oleh alokasi
berdasarkan biaya saat ini. Apa tujuan dari akuntansi untuk current cost? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mempertimbangkan jenis keputusan
yang dihadapi oleh manajer dalam menjalankan bisnisnya.
Edwards dan Bell menawarkan konsep laba yang disebut "laba usaha" yang
terdiri dari (1) laba operasi saat ini dan (2) penghematan biaya realisasi. Laba
operasi saat ini merupakan kelebihan dari nilai output saat ini yang terjual
melebihi dari biaya saat input terkait. Penghematan biaya realisasi merupakan
peningkatan biaya saat ini dari aset yang ditahan oleh perusahaan pada periode
berjalan. Keduanya mencakup perubahan biaya yang telah direalisasi maupun
yang belum direalisasi.
Dari sudut pandang praktis, perbedaan utama antara konsep ekuitas keuangan
dengan konsep ekuitas fisik adalah masalah apakah menahan atau tidak menahan
keuntungan (atau kerugian) dimasukkan dalam laba. Dalam segi kuantitatif,
perbedaan antara dua sudut pandangnya adalah bahwa menahan keuntungan
termasuk dalam laba di ekuitas keuangan namun tidak untuk ekuitas fisik.
1. Konsep laba
Mengingat bahwa keuntungan adalah ukuran efektivitas kinerja aktual
perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dipercayakan, Bell
menyatakan:
Aktiva tertentu telah dibeli dengan rencana operasi yang
direncanakan. Rencana itu, operasi-operasi, memang orang-orang yang
telah mengembangkan rencana harus dievaluasi alternatif-altenatif
tentang masa depan yang dianggap, dan tugas akuntan untuk
memberikan data untuk mengevaluasi.
2. Sifat aditif
Pendukung exit price mengklaim bahwa pengukuran akuntansi, jika
mereka harus objektif, harus didasarkan hanya pada nilai masa lalu dan
kini. Perhitungan antisipasi tidak dapat ditambahkan bersama-sama
dengan angka saat ini.
3. Penilaian kewajiban
Chambers berpendapat bahwa hutang obligasi secara efektif
berbentuk modal dan harus dinyatakan sebesar nilai nominal, bukan di
a. Jika CCA > EXA; dan CCA> NPV, maka aset memiliki nilai di saat ini
digunakan - mempertahankan operasi saat ini.
b. Jika EXA> CCA; dan CCA > NPV, lalu melikuidasi aset saat ini yang
digunakan - dan terus-menerus aset tersebut beradaptasi untuk alternatif
investasi lainnya.
c. Jika EXA> CCA; dan CCA< NPV, maka melikuidasi dan menghentikan semua
operasi.
Kebanyakan sistem didasarkan pada modal fisik dan tidak mengakui holding
gains sebagai pendapatan. Pemeriksaan IFRS menunjukkan bahwa historical cost
accounting umumnya dipakai dan masih berlaku umum dari beberapa jenis nilai
standar akuntansi yang berlaku.
- Biaya pembelian
- Biaya konversi, dan
- Biaya lain;
BAB 7 : ASSETS
A. Assets Defined
● Definisi menurut FASB (1980: par 19):
“Assets are probable future economic benefits obtained orcontrolled by a
perticular entity as a result of past transactions or events.”
Bila suatu sumber ekonomik secara fisik dapat diamati, maka objek tsb lebih
kuat disebut sebagai aset. Namun keterwujudan bukan kreteria untuk
mendefinisikan aset.
Tertukarkan (exchangeable)
Salah satu syarat suatu objek atau sumber ekonomik dapat disebut sebagai
aset yaitu harus dapat ditukarkan dengan sumber ekonomik lainnya.
B. Asset Recognition
Kapan kita bisa mengakui sesuatu sebagai asset kita.
Kriteria dalam Asset Recognition:
● Reliance on the Law (berdasarkan hukum)
Pengakuan untuk sebagian besar aktiva tergantung dari substansi hukumnya.
Piutang diakui karena adanya transaksi penjualan kredit dan pembelian
aktiva tetap didukung oleh hak pemakaian secara hukum.
● Use of the conservatism priciple (penggunaan prinsip konservatisme)
Kerugian boleh diakui meskipun belum terealisir, tapi keuntungan belum
boleh diakui sebelum terealisir. Ini berarti juga hutang diakui lebih awal, tidak
demikian dengan aktiva.
● Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi
Penentuan suatu transaksi memiliki substansi ekonomi berhubungan dengan
kualitas informasi akuntansi yang relevan. Bila suatu transaksi dinyatakan
memiliki substansi ekonomi, maka penting untuk dicatat dan dilaporkan. Nilai
substansi ekonomi sulit ditentukan, apalagi menyangkut masa yang akan
datang.
● Nilainya dapat ditukar
Apabila aktiva tidak dapat diukur secara pasti, maka aktiva tersebut tidak
bisa diakui.
C. Asset Measurement
1. Tangible Assets
Merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam kegiatan operasional
perusahaan secara terus menerus. Contoh: mesin, gedung, peralatan.
2. Intangible asset
Merupakan aktiva yang tidak dapat langsung dilihat, bukti keberadaannya
hanya dilihat dari akte perjanjian kontrak. Contoh : goodwill, patent,
franchise, dan lain-lain.
3. Financial Instruments
adalah kontrak yang mengakibatkan timbulnya asset keuangan bagi satu
entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas lainnya.
Asset keuangan (financial asset) adalah asset berupa: