Professional Documents
Culture Documents
Sistem Proteksi Transmisi
Sistem Proteksi Transmisi
PROTEKSI TRANSMISI
4. Relay jarak
Relay jarak merupakan proteksi yang paling utama pada saluran transmisi. Relay jarak
menggunakan pengukuran teganan dan arus untuk mendapatkan impedansi saluran yang
harus diamankan. Jika impdansi yang terukur didalam batas settingnya, maka relay akan
bekerja. Di sebut relay karena jarak, karena impedansi pada saluran bersarnya akan
sebanding dengan panjang saluran. Oleh karena itu, relay jarak tidak tergantung oleh
besarnya arus gangguan yang terjadi, tetapi tergangung pada jarak gangguan yang terjadi
terhadap relay proteksi. Impedansi yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X saja.
Tergantung relay yang dipakai.
Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari relai,
dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya
gangguan dapat ditentukan. Perhitungan impedansi dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑉𝑓
𝑍𝑓 =
𝐼𝑓
Dimana:
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan
Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur
dengan impedansi setting, dengan ketentuan:
i. Bila harga impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai
akan trip.
ii. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai maka relai
akan tidak trip.
5. Kawat Tanah
Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa dari sambaran
petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan sekecil mungkin
karena dianggap petir menyambar diatas kawat. Kawat ini merupakan proteksi transmisi
tenaga listrik yang bersifat pasif. Jika terjadi sambaran petir, maka kawan ini akan
mebyalurkan arus petir langsung ketanah. Sehingga sistem transmisi aman dari gangguan.
Kawat yang bagus adalah yang memiliki tahanan kurang dari 4 ohm. Jika lebih dari 4 ohm,
maka arus yang mengalir tidak bisa cepat, dapat menyebabkan putusnya kawat atau
terjadinya flashover antara kawat dasa dengan kawat tanah.
6. Pemutus Tenaga ( PMT )
PMT termasuk proteksi terhadap transmisi tenaga listrik. PMT dapat membuka dan
menutup baik secara otomatis maupun secara manual. Sehingga, jika transmisi sedang
dalam pemeliharaan, maka jaringan transmisi dapat diputus sementara.