Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6

daftar isi yang tersedia di ScienceDirect

Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi

jurnal homepage: www.elsevier .com / jbmt

Sebuah 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata
meniscal: Program pengembangan dan studi kelayakan

Søren T. Skou Sebuah . b . * . Jonas B. Thorlund Sebuah

Sebuah Unit Penelitian untuk Musculoskeletal Fungsi dan Fisioterapi, Departemen Ilmu Olah Raga dan Biomekanik klinis, University of Southern Denmark, 5230 Odense, Denmark

b Departemen Fisioterapi dan Okupasi Terapi, Næstved-Slagelse-Ringsted Rumah Sakit, Selandia Daerah, 4200 Slagelse, Denmark

abstrak

Kata kunci: Objektif: Untuk menggambarkan pengembangan dan kelayakan program terapi latihan untuk pengobatan orang dewasa muda (18 e 40 tahun)
menisci
dengan air mata meniscal.
tibialis
metode: Para peneliti dan terapis fisik berpengalaman mengembangkan 12-minggu diawasi neuromuskular dan program terapi penguatan
cedera lutut terapi
latihan berdasarkan keahlian klinis dan bukti yang tersedia. Enam pasien (rentang usia 22 e 39 tahun) dianggap memenuhi syarat untuk operasi
Latihan
meniscal oleh seorang ahli bedah ortopedi menjalani program. Pasien menyelesaikan Lutut Cedera dan Osteoarthritis Hasil Skor (Koos) dan
dievaluasi program selama wawancara semi-terstruktur kualitatif. Umpan balik dari pasien dimasukkan ke fi nalize program terapi latihan.

hasil: perbaikan median (Range) di subskala Koos adalah 15 (0 e 33) untuk Nyeri, 11 (11-50) untuk Gejala, 16 (3 e 37) untuk Fungsi dalam hidup
sehari-hari, 23 (10 e 45) untuk Fungsi dalam olahraga dan rekreasi, dan 9 ( 6-31) untuk Kualitas hidup. Para pasien menemukan program yang
relevan dan efektif dengan hanya beberapa shortlasting efek samping dan perbaikan klinis penting setelah 4-10 minggu. pengawasan ahli terapi
fisik dianggap penting. Tidak ada pasien ingin operasi hingga 6 bulan setelah program terapi latihan.

Kesimpulan: Sebuah neuromuskular dan terapi latihan penguatan Program itu layak dan menunjukkan peningkatan penting dalam kelompok
kecil orang dewasa muda dengan air mata meniscal.
© 2017 Elsevier Ltd All rights reserved.

1. Perkenalan
air mata meniscal adalah cedera lutut yang umum pada orang dewasa berusia 40 tahun atau
lebih muda dengan kejadian tahunan dari air mata isolatedmeniscal minimal 112-172 luka per
100.000 orang antara 15 dan 40 tahun ( Gambut et al., 2014 ). Air mata meniscal dapat dikaitkan
dengan rasa sakit dan fungsional keterbatasan bagi individu ( Englund et al., 2012 ) Dan cedera lutut
dikaitkan dengan risiko hampir tiga kali lipat dari osteoarthritis lutut kemudian ( Silverwood et al., 2015 ),
Menyoroti perlunya strategi pengobatan yang efektif. Namun, bukti highquality pada pengobatan yang
tepat dari air mata meniscal pada orang dewasa yang lebih muda jarang ( Thorlund et al., 2015 ). Saat
ini, operasi sering pengobatan pilihan untuk pasien ini.
terapi latihan sebelumnya telah terbukti layak dan efektif pada orang dewasa muda dengan
cedera lutut yang parah (yaitu anterior cruciate ligament injury) ( Frobell et al., 2010 ) Dan inmiddle
baya atau lebih tua pasien dengan air mata ameniscal ( Thorlund et al, 2015.; Kise et al., 2016 ) Dan
osteoarthritis lutut ( Fransen et al., 2015 ). Dengan demikian, terapi latihan juga mungkin pilihan
pengobatan yang layak dan efektif untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal, berpotensi
menunda atau bahkan mencegah operasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan perkembangan dan kelayakan program
terapi latihan 12 minggu pada orang dewasa muda (18 e 40 tahun) yang memenuhi syarat untuk
operasi meniscal. Kami dianggap sebagai program terapi latihan untuk menjadi layak jika pasien
mengalami perbaikan penting dalam gejala berikut program ini, jika beberapa efek samping yang
berhubungan dengan lutut yang diamati, dan jika kebanyakan pasien tidak ingin menjalani operasi
setelah menyelesaikan program latihan.

* Penulis yang sesuai. Unit Penelitian untuk Musculoskeletal Fungsi dan Fisioterapi, Departemen Ilmu Olah Raga
dan Biomekanik klinis, University of Southern Denmark, 55 Campusvej, DK-5230 Odense, Denmark.

Alamat email: stskou@health.sdu.dk (ST Skou), jthorlund@health.sdu.dk

(JB Thorlund).

http://dx.doi.org/10.1016/j.jbmt.2017.07.010
1360-8592 / © 2017 Elsevier Ltd All rights reserved.

Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
2 ST Skou, JB Thorlund / Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6
2. Bahan-bahan dan metode-metode
2.1. Desain
Ini adalah studi kelayakan dengan tindak lanjut segera setelah mengakhiri program terapi latihan
(3 bulan follow-up). Studi kelayakan berpegang pada Deklarasi Helsinki dan informed consent
diperoleh dari semua pasien. Studi kelayakan ini dirancang untuk menginformasikan RCT masa
depan membandingkan operasi meniscal (reseksi atau perbaikan) untuk 12-minggu terapi latihan dan
pendidikan pada orang dewasa muda, yang telah disetujui oleh Komite Regional Kesehatan Etika
Penelitian untuk Southern Denmark (S-20.160.151 ), dan terdaftar di ClinicalTrials.gov
(NCT02995551).
2.2. peserta
Pasien konsultasi satu ahli bedah ortopedi di Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit Aalborg
University dengan masalah lutut disaring untuk kelayakan untuk studi oleh ahli bedah.
Dari 6 Juni dan melalui 4 Juli 2016 enam pasien berturut-turut berusia 18 e 40 tahun dengan
cedera con meniscal fi rmed pada pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan dianggap memenuhi
syarat untuk operasi meniscal oleh dokter bedah dimasukkan. Kriteria eksklusi utama adalah cedera
lutut sebelumnya di lutut yang sama, kecurigaan klinis pengungsi ember-handle air mata con fi rmed
pada MRI dan pecah lengkap dari satu atau lebih ligamen lutut. Untuk kriteria kelayakan lengkap
silakan lihat kriteria kelayakan untuk RCT masa depan: ClinicalTrials.gov: NCT02995551.
2.3. pengembangan program terapi latihan
Deskripsi program terapi latihan menganut Konsensus Latihan Pelaporan Template (CERT) ( Slade
et al., 2016 ).
Program terapi latihan dikembangkan dalam kerjasama erat antara penulis dan tiga terapis fisik
klinis dengan 7, 10 dan 20 tahun pengalaman dengan pengobatan latihan untuk cedera sendi dan
gangguan muskuloskeletal. Para penulis disajikan versi awal program untuk tiga terapis fisik
berdasarkan bukti yang tersedia menggambarkan terapi latihan sukses untuk pasien dengan jenis
lain dari cedera lutut dan osteoarthritis ( Frobell et al, 2010.; Ageberg dan Roos, 2015; Skou et al,
2015a, b.; Kise et al., 2016 ). Relevansi latihan individu kemudian dibahas antara peneliti dan terapis
fisik klinis sebelum fi Pasien pertama dalam studi kelayakan dimulai. Berdasarkan diskusi ini latihan
plank, latihan plank sisi, slide-latihan samping dan terjang sideway dan latihan paha bagian dalam
telah ditambahkan ke program bersama-sama dengan beberapa tingkat tambahan dif fi culty untuk
beberapa latihan, sementara lunges dari sisi ke sisi dengan bola obat dan latihan lintas jumping telah
dihapus dari versi awal dari program (lihat Lampiran A untuk penjelasan rinci tentang fi program terapi
latihan nal). Perubahan pada programwere awal terutama didasarkan pada pengalaman klinis yang
luas dari terapis fisik, tapi masih berpegang pada bukti-bukti yang ada ( Frobell et al, 2010.; Ageberg
dan Roos, 2015; Skou et al, 2015a, b.; Kise et al., 2016 ). Setelah menyelesaikan program ini, pasien
diwawancarai dengan menggunakan pendekatan semi-terstruktur dibantu oleh panduan wawancara
untuk mengevaluasi program latihan terapi. Komentar dari pasien dilibatkan dalam diskusi antara
peneliti dan terapis fisik setelah studi kelayakan untuk dapat membuat fi perubahan nal untuk program
terapi latihan.
Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
2.3.1. Itu fi Program terapi latihan nal
Program terapi latihan adalah sebuah kelompok yang berbasis, diawasi, program terapi latihan
12 minggu (2 sesi latihan per minggu approx. 60 e 90 menit. setiap). Setiap sesi latihan program
termasuk pemanasan (5 menit pada sepeda stasioner) dan delapan neuromuskular dan empat
latihan penguatan berfokus pada ekstremitas bawah. Selain itu, dua latihan yang berfokus pada
mengurangi pembengkakan dan meningkatkan jangkauan gerak dimasukkan untuk digunakan dalam fi
minggu pertama jika diperlukan. Kombinasi dari kedua latihan neuromuscular dan memperkuat
memiliki tujuan menangani masalah yang berbeda berkaitan dengan air mata meniscal dan cedera
lutut yang lain dan untuk mencocokkan usia dan tingkat aktivitas dari kelompok pasien. cedera lutut
sering menyebabkan ketidakstabilan fungsional, kekuatan otot berkurang dan gangguan fungsi
neuromuskular ( Holder-Powell dan Rutherford, 1999; Ageberg, 2002; Thorlund et al, 2012.; Balai et
al., 2015 ). Neuromuskuler latihan fokus pada peningkatan kontrol sensorimotor dan stabilitas sendi
fungsional melalui latihan fungsional, dievaluasi oleh kualitas kinerja. Penguatan fokus latihan pada
peningkatan kekuatan otot dan massa menggunakan beban bebas dan / atau mesin latihan
ketahanan ( Ageberg dan Roos, 2015 ). Latihan neuromuscular (menekuk lutut, angkat panggul,
papan, sisi papan, memanjat tangga, paha luar dan latihan paha bagian dalam menggunakan band
latihan, slide-latihan samping dan lunge sideway) yang secara individual fi tted untuk setiap pasien
berdasarkan pada dua ke enam tingkat dif fi culty dan dilakukan dalam dua sampai tiga set 10 e 15
pengulangan. Tingkat awal dan perkembangan latihan neuromuskuler berdasarkan inspeksi visual
dari kualitas gerakan dan sensorimotor kontrol (dievaluasi oleh terapis fisik) dan tenaga minimal, nyeri
selama latihan dan perasaan kontrol atas gerakan (dievaluasi oleh sabar) ( Ageberg dan Roos, 2015 ).
Latihan penguatan (onelegged leg press, ekstensi lutut onelegged, lutut onelegged fl exion dan
kettlebell ayunan) awalnya dilakukan di dua set 15 repetisi, maju ke tiga set 12, tiga set 10 dan fi akhirnya
tiga set 8 repetisi. Perkembangan dari latihan penguatan mengikuti þ 2 prinsip, yaitu ketika pasien
mampu melakukan dua pengulangan tambahan pada set terakhir lebih berat ditambahkan dan lebih
sedikit pengulangan per set dilakukan (lihat Lampiran A untuk penjelasan rinci tentang fi Program
terapi latihan nal) ( Ageberg dan Roos, 2015 ).
Para pasien studi kelayakan semua menjalani program terapi latihan 12 minggu. Program terapi
latihan diawasi oleh salah satu dari tiga ahli terapi fisik yang berpengalaman dalam kelompok 8 e 15
pasien dengan masalah yang sama ekstremitas bawah dan mengambil tempat di sebuah klinik terapi
fisik pribadi dekat dengan rumah sakit, di mana pasien dilibatkan. Sebelum program latihan pasien
memiliki konsultasi dengan ahli terapi fisik, di mana mereka membahas rencana pengobatan dan
menetapkan tujuan untuk pasien, dan memiliki instruksi menyeluruh dalam program latihan. Selama
sesi individu terapi fisik memberikan umpan balik pasien untuk memastikan kinerja yang tepat dari
latihan dan untuk menjaga motivasi mereka (lihat Lampiran A untuk penjelasan rinci tentang fi program
terapi latihan nal).
2.4. hasil
Pada awal sebelum memulai program terapi latihan dan setelah program terapi latihan (3 bulan
follow-up) semua pasien menyelesaikan kuesioner online.
2.4.1. karakteristik dasar
Pada awal, pasien dilaporkan sendiri mereka tinggi, berat, jenis kelamin, usia dan operasi
sebelumnya dari cedera lutut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut mengenai durasi dan
onset gejala: “ Berapa lama Anda memiliki sakit lutut Anda / masalah yang Anda sekarang
 ST Skou, JB Thorlund / Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6
memiliki pengobatan? ” dengan enam pilihan jawaban mulai dari “ kurang dari 2 minggu ” untuk “ lebih
dari 24 bulan ”,“ Bagaimana nyeri lutut / masalah yang Anda sekarang memiliki pengobatan
berkembang? ” dengan tiga pilihan respons “ Rasa sakit / masalah telah perlahan-lahan berkembang
dari waktu ke waktu ”,“ Sebagai hasil dari insiden kurang parah (yaitu berlutut, geser, dan / atau
memutar dari lutut atau sejenisnya) ”, dan “ Sebagai hasil dari insiden parah (yaitu selama olahraga,
kecelakaan, atau tabrakan atau sejenisnya) ”.
2.4.2. gejala mekanik
Pada awal dan tindak lanjut, pasien melaporkan keberadaan dan frekuensi gejala lutut mekanik
(yaitu sensasi penangkapan dan penguncian): “ Seberapa sering Anda mengalami penangkapan atau
penguncian dari lutut yang akan menjalani pengobatan? ” dengan
fi ve pilihan jawaban mulai dari “ tak pernah ” untuk “ harian ”.
2.4.3. cedera lutut dan skor hasil osteoarthritis (Koos)
Pada awal dan tindak lanjut, pasien menyelesaikan cedera lutut dan Osteoarthritis Hasil Skor
(Koos) dengan skor mulai dari 0 (terburuk) sampai 100 (terbaik) untuk setiap subskala. Koos berisi
subskala Pain, Gejala, Fungsi dalam hidup sehari-hari (ADL), Fungsi dalam olahraga dan rekreasi
(Sport / Rec) dan Kualitas hidup (QOL) ( Roos et al., 1998 ). Koos adalah patientreported ukuran hasil
yang valid, dapat diandalkan dan responsif pada orang dewasa muda dan tua dengan cedera lutut
dan / atau OA ( Collins et al., 2016 ).
2.4.4. Efek samping yang berhubungan dengan lutut
Setelah program 12 minggu, pasien diemail dan bertanya tentang memburuknya gejala atau
gejala baru selama program latihan 12 minggu. Jika mereka dilaporkan memburuk atau gejala baru,
mereka diminta untuk menyatakan yang gejala dan apakah itu terjadi selama spesifik suatu fi c latihan.
2.4.5. Jumlah sesi latihan
Setelah program 12 minggu, pasien diemail dan bertanya berapa banyak dari sesi 24 terapi
latihan mereka berpartisipasi dalam.
2.4.6. Bedah lutut
Enam bulan setelah pasien terakhir terdaftar dalam studi kelayakan email dikirim ke semua
pasien meminta mereka untuk melaporkan apakah mereka telah menjalani operasi lutut mereka atau
jika mereka berada di daftar tunggu untuk operasi lutut.
2.5. wawancara pasien
Wawancara semi-terstruktur dengan pasien dilakukan secara online pada akhir program latihan
12 minggu menggunakan Adobe Connect (Adobe Systems, San Jose, CA, USA) termasuk video dan
audio dari pasien dan pewawancara.
Setiap wawancara berlangsung antara 30 dan 60 menit dan dilakukan oleh fi penulis pertama.
Sebuah panduan topik wawancara dengan pertanyaan openended dikembangkan bekerja sama
dengan peneliti kualitatif berpengalaman. Contoh pertanyaan adalah: ” Ceritakan tentang masalah lutut
Anda? ” Anda sekarang telah dilakukan selama 12 minggu, dapat anda jelaskan apa yang telah Anda
alami? ”“ Bagaimana adalah terapis fisik? ”” Apa terapis fisik memberitahu Anda tentang masalah lutut
Anda? ” Tema bahwa pasien dibesarkan selama wawancara diikuti oleh pertanyaan menyelidik dan,
jika diperlukan, pewawancara membuat pertanyaan terbuka lebih terfokus, misalnya
“ Bagaimana latihan mempengaruhi gejala Anda? ” dan “ Howwas tingkat dif fi culty latihan? ” Akhirnya,
mereka ditanya apakah mereka ingin menjalani operasi sekarang, setelah berpartisipasi dalam
program terapi latihan. Semua wawancara dilakukan di Denmark dan dicatat dalam Adobe Connect.
Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
3
2.6. Analisis statistik
Karena ukuran sampel kecil dari studi kelayakan ini, perubahan gejala mekanik dan skor
subskala Koos dianalisis menggunakan statistik non-parametrik. Sebagai distribusi perbedaan antara
baseline dan 3months skor tidak simetris untuk setiap variabel berpasangan-sampel uji tanda
digunakan untuk menilai perubahan hasilnya.
The signi fi tingkat cance ditetapkan pada p < 0,05 dan semua analisis yang
dilakukan di IBM SPSS Statistics 24 (IBM, Armonk, NY, USA).
3. Hasil
3.1. hasil
karakteristik awal dan jumlah sesi latihan bahwa pasien ikut dalam disajikan dalam Tabel 1 .
3.1.1. gejala mekanik
Pada awal, tiga pasien (50%, pasien 1 e 3) dilaporkan memiliki
Gejala mekanik (yaitu sensasi penangkapan atau penguncian lutut), sementara hanya satu (17%,
pasien 5) telah dilaporkan sendiri gejala mekanik di 3 bulan tindak lanjut ( Meja 2 ).
3.1.2. cedera lutut dan skor hasil osteoarthritis (Koos)
signi fi perbaikan tidak bisa dari awal sampai 3 bulan ditemukan untuk Koos subskala ADL (21%
peningkatan) dan Sport / Rec (peningkatan 43%) ( Meja 2 dan Gambar. 1 ).
3.1.3. Efek samping yang berhubungan dengan lutut
Selama program terapi latihan, pasien 2 mulai berjalan dan bermain sepak bola. Pada satu titik
ia harus mengurangi jumlah pengulangan dan berat diterapkan dalam latihan individu selama
beberapa sesi dan untuk mengambil istirahat sejenak dari berjalan dan sepak bola. Sebelum memulai
program latihan, pasien 3 melakukan latihan untuk meningkatkan jangkauan gerak di rumah seperti
yang diperintahkan oleh terapis fisik. Selama latihan untuk meningkatkan lutut fl exion ia merasa
bahwa lututnya terkunci, yang mengakibatkan ia harus melakukan latihan dengan hati-hati di
minggu-minggu berikutnya. Pasien 4 memiliki nyeri baris bersama selama lutut fl exion di mesin
latihan, tapi rasa sakit berkurang setelah mengurangi resistensi dan jumlah pengulangan selama
beberapa sesi latihan. Pasien 6 mengalami nyeri di lututnya setelah bermain voli pantai setelah
kira-kira. delapan minggu dalam program terapi latihan. Gejala menurun setelah satu minggu.
Karena sifat pendek abadi, tak satu pun dari efek samping dianggap cukup berat sehingga
membutuhkan perhatian medis.
3.1.4. Bedah lutut
Enam bulan setelah pasien terakhir terdaftar tidak ada pasien telah menjalani operasi di lutut
studi atau yang onwaiting daftar untuk operasi lutut.
3.2. wawancara semi-terstruktur
3.2.1. Program terapi latihan
12 minggu terapi latihan dua kali seminggu dianggap tepat oleh sebagian besar pasien. Salah
satu pasien merasa bahwa tiga sesi per minggu akan terlalu banyak, sementara pasien lain
menyatakan bahwa ia ingin memiliki beberapa minggu lagi dengan latihan diawasi. Durasi setiap sesi
adalah antara satu dan dua jam dengan kebanyakan pasien berolahraga selama satu sampai satu
setengah jam per sesi. Satu pasien merasa bahwa fi beberapa pertama dari sesi latihan yang sedikit
terlalu panjang. Beberapa pasien menyatakan bahwa waktu individu
4 ST Skou, JB Thorlund / Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6

Tabel 1
karakteristik awal dan kepatuhan pengobatan pasien (n ¼ 6) Sebuah .

Variabel Pt. 1 Pt. 2 Pt. 3 Pt. 4 Pt. 5 Pt. 6

Jenis kelamin Pria Pria Pria Pria Pria Pria

Usia, y 30 23 39 22 22 23
indeks massa tubuh, kg / m 2 25,8 24,4 20,9 20,6 28.3 24,7
Durasi gejala
Kurang dari 2 minggu
Antara 2 minggu dan 3 mo. þ þ
4 e 6 mo. 7 e 12
mo. þ þ
13 e 24 mo. þ þ
Lebih dari 24 mo.
Timbulnya gejala
Berkembang dengan lambat dari waktu ke waktu þ þ
Sebagai hasil dari insiden kurang
parah
Sebagai hasil dari insiden parah þ þ þ þ
operasi sebelum indeks lutut Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

sesi latihan diawasi yang melaporkan diri pasien untuk berpartisipasi dalam (dari 24 sesi) 14 17 20 24 20 20

Sebuah Pt. ¼ Sabar; Sebuah insiden kurang parah bisa berlutut, geser, atau memutar lutut; Sebuah insiden yang parah bisa selama olahraga, kecelakaan, atau tabrakan.

Meja 2
Peningkatan hasil dari awal sampai 3 bulan (n ¼ 6) Sebuah .

Variabel garis belakang 3 bulan perbaikan P-nilai

Penangkapan atau mengunci lutut, n (%) 0,63

Tak pernah 3 (50) 5 (83)
Sekali sebulan 2 (33) 1 (17)
Sekali seminggu 0 (0) 0 (0) e
Beberapa kali / minggu 1 (17) 0 (0)
Harian 0 (0) 0 (0)
Koos, median (mean; kisaran)
Rasa sakit 68,1 (69,9; 61,1-88,9) 86,1 (87,0; 80,6-94,4) 15,3 (17,1; 0,0-33,3) 0,06
gejala 66,1 (67,9; 50-92,9) 83,9 (83,3; 64,3-100,0) 10,7 (15,5; 10,7-50,0) 0.60
ADL 76,5 (77,0; 63,2-89,7) 95,6 (95,3; 88,2-100,0) 16,2 (18,4; 2,9-36,8) 0,03
Sport / Rec 52,5 (52,5; 45,0-60,0) 77,5 (79,2; 60,0-95,0) 22,5 (26,7; 10,0-45,0) 0,03
QOL 43,8 (46,9; 43,8-56,3) 56,3 (58,3; 60,0-75,0) 9.4 (11,5; 6,3-31,3) 0.22

Sebuah Koos ¼ cedera lutut dan Osteoarthritis Hasil Skor dengan skor mulai dari 0 (terburuk) sampai 100 (terbaik); Fungsi dalam hidup sehari-hari (ADL), fungsi dalam olahraga dan rekreasi (Sport / Rec) dan Kualitas hidup (QOL). Wk ¼ Minggu.

Pasangan-sampel uji tanda digunakan untuk menilai perubahan di hasil. nilai rata-rata hanya disajikan untuk dapat membandingkan dengan penelitian sebelumnya dan tidak digunakan dalam analisis statistik karena ukuran sampel yang terbatas.

Gambar. 1. Perubahan cedera lutut dan Osteoarthritis Hasil Skor (Koos) dari awal sampai tiga bulan untuk masing-masing dari enam pasien. Koos memiliki fi ve subskala semua dengan skor mulai dari 0 (terburuk) sampai 100 (terbaik): Nyeri (A),
Gejala (B) Fungsi dalam hidup sehari-hari (C; ADL), Fungsi dalam olahraga dan rekreasi (D; Sport / Rec) dan Kualitas hidup (E; QOL).

sesi latihan dalam hubungannya dengan kehidupan sehari-hari mereka adalah penting untuk memastikan efektif oleh pasien. Beberapa pasien menyoroti latihan neuromuscular, terutama latihan geser
bahwa mereka dapat berpartisipasi. samping, sebagai sangat efektif untuk masalah lutut mereka. Satu pasien memiliki sendi
Latihan individu dianggap layak, relevan dan

Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
 ST Skou, JB Thorlund / Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6
nyeri baris selama lutut fl exion di mesin latihan, tetapi mampu menurunkan rasa sakit dengan
mengurangi resistensi dan jumlah pengulangan selama beberapa sesi latihan.
Sebagai program tersebut dianggap layak, relevan dan efektif oleh pasien, tidak ada perubahan
yang dibuat untuk program diuji dalam studi kelayakan.
3.2.2. Terapis fisik
Para pasien dijelaskan, bahwa terapis fisik yang mendukung dan memastikan bahwa program
terapi latihan adalah proand mundur untuk beradaptasi dengan gejala pasien dan tersedia untuk
pertanyaan dan umpan balik bila diperlukan. Itu penting bagi pasien, bahwa terapis fisik memberikan
pengenalan yang menyeluruh dan instruksi tentang cara melakukan latihan. Selanjutnya,
pengawasan itu ditemukan penting untuk memastikan bahwa terapis fisik yang tersedia untuk
menyesuaikan latihan jika dilakukan secara tidak benar.
3.2.3. Gejala fl ares dan perbaikan dalam gejala
Dalam fi pertama dua sampai empat minggu, beberapa pasien mengalami gejala minor fl ares
selama dan setelah latihan dan aktivitas fisik, yang menurun dan menghilang sebagai terapi latihan
programprogressed. Perbaikan dalam gejala yang bertahap, tapi perbaikan penting yang dialami
setelah empat minggu pada beberapa pasien dan delapan sampai sepuluh minggu pada orang lain.
Semua pasien menyatakan bahwa mereka tidak ingin menjalani operasi lutut mereka setelah fi finishing
program terapi latihan.
3.2.4. Berolahraga dengan orang lain
Beberapa pasien mengalami bahwa ada terlalu banyak pasien di beberapa sesi latihan (10 e 15),
yang mengurangi kemampuan terapis fisik untuk memberikan umpan balik dan mengawasi pasien
individu dan waktu menunggu beberapa latihan individu. Namun, berolahraga dengan orang lain
dianggap bene fi
resmi oleh beberapa pasien karena memberikan kemungkinan untuk berinteraksi dengan orang lain
dengan masalah lutut yang sama dan mendapatkan bantuan dengan meningkatkan kinerja spesifik fi latihan
c.
4. Diskusi
Penelitian ini memberikan penjelasan rinci tentang program terapi latihan 12-minggu yang
dirancang untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal. Program ini ditemukan layak pada
pasien yang memenuhi syarat untuk operasi meniscal dengan perbaikan penting dalam gejala. Tak
satu pun dari pasien ingin operasi setelah menyelesaikan program dan hanya ada beberapa efek
samping terkait lutut pendek abadi.
Median dasar Koos Sport / Rec (53 poin, berarti: 53 poin) dan Koos Sakit (68 poin, berarti: 70
poin) skor fromour studi yang relatif sama dengan nilai rata-rata pada pasien dari 36 e 60 tahun
dengan air mata meniscal degeneratif acak operasi atau terapi latihan (44 e 48 dan 63 e 68 poin,
masing-masing) ( Kise et al., 2016 ). Namun, yang cukup baik dari nilai-nilai dasar dari pasien dengan
cedera anterior cruciate ligament acak operasi atau terapi latihan (14 e 15 dan 57 poin,
masing-masing) ( Frobell et al., 2010 ). Hal ini konsisten dengan persepsi umum bahwa cedera
ligamen anterior memiliki dampak pasien lebih besar dari cedera meniscal.
Peningkatan median untuk fi ve subskala Koos berkisar from9 ke 23 poin (berarti perbaikan dari
12 e 27 poin) dengan efek terbesar untuk subskala Sport / Rec dengan pertanyaan tentang berlari,
melompat dan memutar dari lutut dll terluka dan efek terkecil untuk QOL subskala dengan
pertanyaan-pertanyaan tentang kesadaran masalah lutut, modi fi kation kegiatan dan kurangnya lutut
con fi dence dll perbaikan dalam nyeri, gejala, fungsi dalam kehidupan sehari-hari dan
Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
5
fungsi dalam olahraga dan rekreasi semua lebih besar dari perbedaan klinis yang relevan ditemukan
di sebuah RCT membandingkan operasi dan terapi latihan untuk pasien dengan air mata meniscal
degeneratif, sedangkan peningkatan kualitas hidup tidak ( Kise et al., 2016 ). Dalam penelitian ini,
pasien memiliki peningkatan median 23 poin (berarti peningkatan 27 poin) di Koos Sport / Rec dan 16
poin (berarti peningkatan 18 poin) di Koos ADL pada 3 bulan sementara perbaikan rata-rata di
subskala yang sama adalah approx. 20 dan 10 poin pada 3 bulan pada kelompok terapi latihan dan
17 dan 9 poin di meniscectomy parsial arthroscopic (APM) dari sidang menangis meniscal
degeneratif ( Kise et al., 2016 ). Hal ini menunjukkan bahwa terapi latihan adalah pilihan pengobatan
yang layak juga untuk individu muda dengan air mata meniscal, sebagai usia rata-rata dari studi kami
adalah
23. menggambarkan program terapi latihan hanya membutuhkan peralatan yang tersedia terdalam
klinik terapi fisik. Selanjutnya, periode pelatihan relatif singkat diperlukan untuk terapis fisik. Hal ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan program dalam pengaturan klinis realistis, jika program tersebut
terbukti efektif dalam uji klinis yang lebih besar.
Tiga pasien memiliki gejala mekanik pada awal sebelum memulai program latihan terapi. Hanya
satu pasien melaporkan gejala mekanik di 12 minggu tindak lanjut setelah fi finishing program dan
dengan frekuensi rendah dari gejala (yaitu bulanan). Adanya gejala mekanik (yaitu sensasi
penangkapan penguncian) biasanya dianggap sebagai indikasi penting untuk operasi meniscal ( Mezhov
et al., 2014 ). Namun, analisis sekunder terbaru dari RCT yang membandingkan APM untuk sham
operasi pada pasien berusia 35 e 65 tahun dengan air mata meniscal degeneratif tidak fi nd efek yang
lebih besar dari APM untuk meningkatkan gejala mekanik daripada operasi palsu ( Sihvonen et al.,
2016 ). Berdasarkan studi sebelumnya-andafter, APM menangis meniscal non-degeneratif tampaknya
lebih efektif dalam mengurangi gejala mekanik dari APM menangis degeneratif ( Sihvonen et al., 2016 ).
Oleh karena itu, perbandingan highquality masa depan efek terapi latihan untuk yang operasi
meniscal untuk pasien dengan air mata meniscal non-degeneratif dengan atau tanpa gejala mekanik
dijamin untuk mendukung pengambilan keputusan klinis.
Meskipun wawancara kualitatif tidak menimbulkan spesifik setiap fi c perubahan program terapi
latihan, mereka memberikan kontribusi dengan informasi penting tentang pasien ' perspektif tentang
program dan kelayakan latihan pada populasi ini pada umumnya. Pertama, latihan individu ditemukan
layak, relevan dan efektif. Kedua, pengawasan dari terapis fisik dianggap penting. Dari RCT terapi
latihan sebagai pengobatan untuk pasien dengan osteoarthritis lutut telah menunjukkan bahwa
diawasi sesi latihan meningkatkan ef fi keampuhan terapi latihan ( Juhl et al., 2014 ). Tidak diketahui
apakah ini juga berlaku untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal, tetapi penelitian kami
menyediakan dukungan kualitatif bahwa pasien menganggap pengawasan berkelanjutan penting
untuk membantu beradaptasi dan menyesuaikan latihan selama program. Selain itu, wawancara
disorot gejala yang fl ares sering, tetapi menurun selama fi rst empat minggu, dan bahwa pasien dapat
mengharapkan perbaikan secara bertahap dari waktu ke waktu dengan perbaikan klinis yang relevan
setelah dua sampai tiga bulan. Ini fi Temuan serupa dengan data terakhir dari orang dewasa berusia
35 tahun atau lebih tua dengan lutut atau nyeri pinggul menunjukkan nyeri fl ares menurun dengan
meningkatnya jumlah sesi terapi latihan yang dilakukan ( Sandal et al., 2016 ). Ini adalah informasi
penting untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal yang berkonsultasi dengan dokter atau
ahli terapi fisik. Pasien harus tidak meninggalkan terapi latihan sampai setelah dua sampai tiga bulan
latihan diawasi meskipun mereka memiliki rasa sakit
fl ares di awal.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama-tama, penelitian ini adalah studi
kelayakan dengan ukuran sampel yang kecil dan desain yang tidak terkendali menghalangi
kesimpulan tentang pengaruh dari latihan
6 ST Skou, JB Thorlund / Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi xxx (2017) 1 e 6
program terapi pada hasil yang dilaporkan sendiri. Kedua, hanya laki-laki yang termasuk dalam studi
kelayakan. Pria dan wanita mungkin merespon secara berbeda terhadap spesifik suatu fi pengobatan
c, dan karena itu penting untuk mencakup baik pria dan wanita ketika menilai efektivitas latihan.
Terakhir, informasi tentang jumlah sesi latihan dihadiri dikumpulkan melalui laporan diri dan bukan
oleh terapis fisik berpotensi mempengaruhi keabsahan ukuran ini. Namun penulis ' pengetahuan, ini
adalah fi Studi pertama secara menyeluruh menjelaskan pengembangan dan penerapan spesifik
suatu fi program c latihan pada orang dewasa muda dari 18 e 40 tahun dengan air mata meniscal,
dengan demikian melayani sebagai batu loncatan penting menuju pengobatan yang lebih baik dari
populasi ini pasien di masa depan.
5. Kesimpulan
Neuromuskular hadir dan memperkuat terapi latihan programwas ditemukan layak pada orang
dewasa berusia 40 tahun atau lebih muda dengan air mata meniscal. Sementara pasien dianggap
memenuhi syarat untuk operasi meniscal sebelum menjalani program latihan, tak satu pun dari
pasien ingin operasi setelah perawatan. Meskipun, berdasarkan studi yang tidak terkendali kecil
perbaikan diamati pada gejala dan beberapa efek samping yang berhubungan dengan lutut pendek
abadi mendorong dan mendukung penerapan program terapi latihan dalam RCT masa depan
membandingkan latihan untuk operasi meniscal.
pendanaan
Søren Thorgaard Skou didukung oleh Dewan Denmark Penelitian Independen (DFF e 6.110-00.045)
dan Lundbeck Foundation. Denmark Dewan Riset Independen (DFF e
6110 e 00.045) juga menyediakan dana untuk studi kelayakan ini. Para penyandang dana tidak terlibat
dalam penelitian ini.
Deklarasi bunga
STS adalah salah satu pendiri Good Life dengan osteoarthritis di Denmark (GLA: D). GLA: D
adalah non-pro fi inisiatif t host di University of Southern Denmark.
Menipu fl ik kepentingan
Para penulis melaporkan tidak ada con lainnya fl ik kepentingan.
Ucapan Terima Kasih
Para penulis ingin mengakui upaya terapis fisik Trine Brix, Annemette Bech dan Elisa
Gottschalck Stormark dari Arkadens Fysioterapi di Aalborg untuk membantu dengan pengembangan
dan pengujian kelayakan program terapi latihan dan bedah senior Hans Peter Jensen dari
Departemen Bedah Ortopedi, Rumah Sakit Universitas Aalborg untuk membantu dengan masuknya
pasien. Selain itu, penyandang dana dan pasien yang terlibat dalam penelitian ini harus diakui untuk
berpartisipasi dan berkontribusi terhadap pengembangan program terapi latihan. Fotografer Lene
Pedersen dan Lasse Høj Nielsen harus diakui untuk mengambil foto dan tata letak dari program
latihan. Akhirnya,
Silakan mengutip artikel ini dalam pers sebagai: Skou, ST, Thorlund, JB, A 12-minggu diawasi program terapi latihan untuk orang dewasa muda dengan air mata meniscal: Program pengembangan dan studi
kelayakan, Jurnal Bodywork & Gerakan Terapi (2017), http: //dx.doi.org/10.1016/
j.jbmt.2017.07.010
program terapi latihan.
Lampiran A. Tambahan data
Tambahan data yang berkaitan dengan artikel ini dapat ditemukan di http: //
dx.doi.org/10.1016/j.jbmt.2017.07.010 .
Referensi
Ageberg, E., 2002. Konsekuensi dari cedera ligamen pada fungsi neuromuskular
dan relevansi untuk rehabilitasi - menggunakan cruciatum ligamen lutut-luka anterior sebagai model. J.
Electromyogr. Kinesiol. 12, 205 e 212 .
Ageberg, E., Roos, EM, 2015. neuromuskular olahraga sebagai pengobatan degeneratif
Penyakit lutut. Exerc. Sport Sci. Wahyu 43, 14 e 22 .
Collins, NJ, Prinsen, CA, Christensen, R., Bartels, EM, Terwee, CB, Roos, EM,
2016. Cedera Lutut dan Osteoarthritis Hasil Skor (Koos): review sistematis dan meta-analisis sifat pengukuran.
Osteoarthr. Cartil. 24, 1317 e 1329 .
Englund, M., Roemer, FW, Hayashi, D., Crema, MD, Guermazi, A., 2012. Meniskus
patologi, osteoarthritis dan kontroversi pengobatan. Nat. Rev. Rheumatol. 8, 412 e 419 .
Fransen, M., McConnell, S., Harmer, AR, Van der Esch, M., Simic, M., Bennell, KL,
2015. Latihan untuk osteoartritis lutut. Cochrane database Syst. Rev. 1, CD004376 .
Frobell, RB, Roos, EM, Roos, HP, Ranstam, J., Lohmander, LS, 2010. A acak
percobaan pengobatan untuk air mata ligamen anterior akut. N. Engl. J. Med. 363, 331 e 342 .
Hall, M., Juhl, CB, Lund, H., Thorlund, JB, 2015. Lutut kekuatan otot ekstensor di
individu setengah baya dan lebih tua menjalani arthroscopic meniscectomy parsial: review sistematis dan
meta-analisis. Arthritis Care Res. 67, 1289 e 1296 .
Pemegang-Powell, HM, Rutherford, OM, 1999. unilateral lebih rendah cedera ekstremitas: panjang nya
efek jangka pada paha, hamstring, dan plantar fl kekuatan otot exor. Lengkungan. Phys. Med. Rehabil. 80, 717 e 720
.
Juhl, C., Christensen, R., Roos, EM, Zhang, W., Lund, H., 2014. Dampak latihan
jenis dan dosis pada rasa sakit dan kecacatan pada osteoarthritis lutut: review dan meta-analisis regresi
sistematis uji coba terkontrol secara acak. Arthritis Rheumatol. 66, 622 e 636 .
Kise, NJ, Risberg, MA, Stensrud, S., Ranstam, J., Engebretsen, L., Roos, EM 2016.
Terapi latihan versus arthroscopic meniscectomy parsial untuk air mata meniscal degeneratif pada pasien
berusia tengah: acak terkontrol dengan dua tahun tindak lanjut. BMJ 354, i3740 .
Mezhov, V., Teichtahl, AJ, Strasser, R., Wluka, AE, Cicuttini, FM, 2014. Meniscal
patologi - bukti untuk pengobatan. Res arthritis. Ther. 16, 206 .
Gambut, G., Bergknut, C., Frobell, R., Joud, A., Englund, M., 2014. Populasi-lebar
perkiraan kejadian untuk cedera lutut jaringan lunak presentasi kepada kesehatan di selatan Swedia: data dari
Skane Kesehatan Register. Res arthritis. Ther.
16, R162 .
Roos, EM, Roos, HP, Lohmander, LS, Ekdahl, C., Beynnon, BD, cedera 1998. Lutut
dan skor hasil osteoarthritis (Koos) e pengembangan ukuran hasil self-administered. J. Orthop. Olahraga Phys.
Ther. 28, 88 e 96 .
Sandal, LF, Roos, EM, Bogesvang, SJ, Thorlund, JB, 2016. Nyeri lintasan dan
nyeri latihan-induced fl ares selama 8 minggu latihan neuromuscular pada individu dengan lutut dan nyeri pinggul.
Osteoarthr. Cartil. 24, 589 e 592 .
Sihvonen, R., Englund, M., Turkiewicz, A., Jarvinen, TL 2016. gejala Teknik
dan arthroscopic meniscectomy parsial pada pasien dengan degeneratif meniskus air mata: analisis sekunder
dari uji coba secara acak. Ann. InternMed. 164, 449 e 455 .
Silverwood, V., Blagojevic-Bucknall, M., Jinks, C., Jordan, JL, Protheroe, J.,
Jordan, KP, 2015. Bukti saat ini pada faktor-faktor risiko untuk osteoarthritis lutut pada orang dewasa yang lebih
tua: review sistematis dan meta-analisis. Osteoarthr. Cartil. 23, 507 e 515 .
Skou, ST, Rasmussen, S., Laursen, MB, Rathleff, MS, Arendt-Nielsen, L.,
Simonsen, O., Roos, EM, 2015a. ef yang fi keampuhan dari 12 minggu pengobatan non-bedah untuk pasien yang
tidak memenuhi syarat untuk penggantian total lutut: a uji coba terkontrol secara acak dengan 1 tahun follow-up.
Osteoarthr. Cartil. 23, 1465 e 1475 .
Skou, ST, Roos, EM, Laursen, MB, Rathleff, MS, Arendt-Nielsen, L., Simonsen, O.,
Rasmussen, S., 2015b. Sebuah acak, uji coba terkontrol total penggantian lutut.
N. Engl. J. Med. 373, 1597 e 1606 .
Slade, SC, Dionne, CE, Underwood, M., Buchbinder, R., 2016. Konsensus exer-
Cukai melaporkan template (CERT): penjelasan dan pernyataan elaborasi. Br. J. Sports Med. 50, 1428 e 1337 .
Thorlund, JB, Damgaard, J., Roos, EM, Aagaard, P., 2012. fungsi neuromuskular
selama terjang maju pada pasien meniscectomized. Med. Sci. Olahraga Exerc 44, 1358 e 1365 .
Thorlund, JB, Juhl, CB, Roos, EM, Lohmander, LS 2015. Arthroscopic operasi untuk
lutut degeneratif: review sistematis dan meta-analisis bene fi ts dan merugikan. BMJ 350, h2747 .