You are on page 1of 7

TUGAS UJIAN AKHIR SEKOLAH PLH

Khadijah Khairunnisa

1. Carilah contoh-contoh bencana alam, kemudian sebutkan asal-usul terjadinya


secara lengkap dan secara ilmiah dari bencana alam tersebut
2. Penanggulangan bencana alam tersebut seperti apa jika sudah terjadi? Jelaskan!
3. Tindakan Preventif apakah yang harus dilakukan oleh kita sebagai manusia yang
Ingin memelihara lingkungan dari bencana alam tersebut? Jelaskan!

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, Indonesia memiliki 12 ancaman
bencana yang beresiko tinggi, beberapa diantaranya adalah:
A. Bencana Gempa Bumi
Asal Usul:
Bencana gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat
pergeseran lempeng tektonik. Kondisi kegempaan di Indonesia sangat dipengaruhi
oleh empat lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia, Pasifik,
dan Filipina.
Penanggulangan
1. Periksa kondisi keluarga dan sekitar
2. Laporan kejadian kerugian, korban dan orang hilang
3. Jauhi bangunana yang sudah retak dan tidak aman
4. Bersama memperbaiki rumah atau kerusakan sarana dan prasarana di sekitar
wilayan bencana
5. Membuat tempat evakuasi dan membuka posko bantuan untuk korban bencana
Preventif
1. Membuat rumah tahan gempa bumi
2. Menyiapkan “tas siaga bencana”
3. Melaksanakan dan mengikuti simulasi
4. Memperhatikan sistem peringatan dini
5. Mengetahui dan mempelajari sosialisasi tentang penyebab gempa bumi

B. Bencana Tsunami
Asal Usul:
Tsunami adalah perpindahan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut
secara vertikal dengan tiba-tiba. Bencana tsunami umumnya terjadi karena gempa
bumi di laut, longsornya dasar laut, meletusnya gunung api, dan kejatuhan meteor. Di
Indonesia, tsunami yang pernah terjadi adalah disebabkan oleh gempa bumi di laut,
meletusnya gunung api, dan longsor di dasar laut. Pada umumnya di Indonesia
didahului dengan gempabumi besar dan surut laut.
Penaggulangan
1. Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya tsunami
kepada petugas yang berwengan maupun institusi terkait
2. Pembangunan tempat evakuasi di sekitar daerah pemukiman
3. Melakukan donasi untuk membantu korban bencana
Preventif
1. Pembangunan sistem peringatan dini tsunami.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggiran
pantai tentang tsunami
3. Sosialisasi cara-cara penyelamatan diri terhadap bahayanya
4. Penananaman mangrove pada garis pantai yang berisiko tsunami

C. Bencana Gunung Meletus


Bencana Gunung Meletus adalah bencana ketika magma dan batuan cair dari perut
bumi keluar secara berkala ke permukaan bumi melalui pipa penghubung alami yang
berada di dalam gunung api. Indonesia memiliki lebih dari 500 Gunung api dengan
127 di antaranya berstatus aktif. Faktor penyebab gunung meletus adalah karena
peningkatan timbulnya gempa vulkanik, terjadinya pergerakan tektonik pada lapisan
bumi, terjadinya deformasi pada badan gunung, dan adanya tekanan tinggi di dalam
perut bumi.
Penanggulangan
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
2. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa
merusak mesin kendaraan, rem, perseneling hingga pengapaian.
3. Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik, karena beratnya bisa merobohkan
dan merusak atap rumah atau bangunan.
Preventif
1. Tidak berada dilokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan. Tidak berada
dilembah atau aliran sungai.
2. Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunungapi.
3. Jangan memakai lensa kontak.
4. Gunakan masker atau kain basah unruk menutup mulut dan hidung.
5. Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang,
dan topi.

D. Bencana Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam yang statis (seperti geografis,
topografis, dan geometri alur sungai), peristiwa yang dinamis (seperti curah hujan
yang tinggi, amlesan tanah dan pendangkalan akibat sendimentasi), serta aktivitas
manusia yang dinamis seperti adanya tata guna di lahan dataran banjir yang tidak
sesuai (mendirikan pemukiman di bantaran sungai, kurangnya prasarana pengendalian
banjir, amblesan permukaan tanah, dan naiknya ketinggian air laut karena pemanasan
global) atau aktivitas tidak sehat seperti membuang sampah sembarangan dan
menebang pohon.
Penaggulangan
1. Bila hujan tidak berhenti dan lebat, segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi
dan aman sesuai informasi dari aparat setempat
2. Bila terjebak banjit, sebisa mungkin mengambil benda yang mengapung agar
tidak tenggelam
3. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan yang terkena banjir
4. Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan bantuan seperti tempat tinggal,
obat, makanan, dan pakaian
Preventif
1. Menyiapkan perlengkapan yang relevan dengan bencana banjir
2. Membersihkan saluran pembuangan (got), sungai-sungai, dan kali
3. Sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada masyarakat yang tinggal di daerah
rawan banjir dalam menghadapi banjir
4. Tidak membuang sampah sembarangan
5. Memperbanyak pohon sebagai resapan air
6. Tidak membangun rumah di pinggir sungai

E. Bencana Tanah Longsor


Asal Usul
Tanah longsor adalah suatu peristiwa yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah. Bencana tanah longsor disebabkan oleh makin meningkatnya pemanfaatan
lahan yang tidak berwawasan lingkungan pada daerah rentan gerakan tanah, serta
intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang panjang, ataupun akibat
meningkatnya frekuensi kejadian gempa bumi.
Penanggulangan
1. Membuat peraturan tata ruang mempertahankan fungsi daerah resapan air.
2. Normalisasi airan sungai dan bantaran sungai.
3. Relokasi penduduk yang bermukim di daerah dan di bantaran sungai.
4. Mengevaluasi kebijakan instansi/dinas yang berpengaruh terhadap terganggunya
ekosistem.
5. Melenggarakan forum kerjasama antar daerah dalam penanggulan bencana.
6. Rehabilitasi sarana dan prasarana yang terkena bencana (seperti: perbaikan
sekolah, pasar dll.)
Preventif
1. Menanam tanaman pada daerah-daerah rawan longsor
2. Rencana pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana.
3. Penyebarluasan informasi bencana gerakan tanah malalui berbagai media dan cara
sehingga masyarakat, baik secara formal maupun non formal.
4. Hindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang akan
menggangu kestabilan lereng sehingga mudah longsor.
5. Hindari membuat pencetakan sawah baru atau kolam pada lereng yang terjal
sehingga mengakibatkan tanah mudah bergerak.
6. Budidayakan tanaman pertanian, perkebunan yang sesuai dengan azas pelesatarian
lingkungan dan kestabilan lereng.
7. Hindari bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembah sungai terjal.

F. Bencana Wabah Penyakit


Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit di daerah
yang luas dan pada banyak orang. Beberapa contoh wabah besar yang pernah terjadi
adlah wabah pes, wabah kolera, wabah influensa, wabah DBD, dan wabah malaria.
Penyebab wabah penyakit sangat bermacam-macam, tergantung jenis wabah
penyakitnya. Contohnya pada kasus wabah Demam Berdarah (DBD) dan malaria,
penyebabnya adalah kurangnya perawatan pada saluran-saluran air, sehingga
mendukung pertumbuhan nyamuk yang merupakan pembawa penyakit DBD.
Penanggulangan
1. Menghilangkan sumber penyakit (contoh nyamuk untuk DBD dan malaria, tikus
untuk pes)
2. Mengisolasi penderita (pasien), yaitu menempatkan pasien di tempat yang khusus
untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
3. Memberikan pengobatan terhadap penderita penyakit
Prventif
1. Menciptakan lingkungan bersih dan sehat yang bebas dari penyakit
2. Melakukan vaksinasi
3. Mengedukasi masyarakat mengenai cara hidup sehat
4. Menggunakan masker
5. Tidak makan di tempat yang tidak bersih

G. Kebakaran Hutan dan Lahan


Asal Usul
Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.
Contoh faktor alam yang dapat menyebabkan kebakaran hutan adalah sambaran petir
pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang, aktivitas vulkanik
seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi, kebakaran di
bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di
atas tanah pada saat musim kemarau. Namun, hampir 99% kejadian kebakaran hutan
dan lahan di Indonesia, disebabkan oleh faktor manusia, baik karena kesengajaan
maupun kelalaian. Contoh faktor manusia yang disengaja adalah pembukaan lahan
dengan cara membakar hutan, atau akibat terjadinya konflik sengketa lahan. Contoh
faktor manusia yang tidak disengaja adalah karena kelalaian manusia dalam
menangani api selama berada di hutan atau lahan.
Penanggulangan
1. pengembangan beberapa struktur oraganisasi pengendalian kebakaran lahan dan
kebun, sehingga dapat diaplikasikan ditingkatkan lebih rendah.
2. peningkatan tugas, fungsi dan pola kerja diknas kehutanan dan perkebunan
Kabupaten Rokan Hulusebagai Koordinator Bidang Pemantauan dan Pencegahan.
3. Melakukan penertiban perizinan/penertiban perusahaan yang tidak aktif.
4. Pengembangan Teknik Pembukaan Lahan Tanpa Lahan Bakar(PLTB)
5. Penerapan sanksi hukum bagi pengelola lahan yang lalai atau sengaja melakukan
pembakaran sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
6. Meningkatkan ketertiban semua pihak mulai dari tahap perencanaan sampai
dengan tahap oprasional dalam pengendalian kebakaran.
7. Peningkatan pemantauan dan pengawasan kebakaran baik dilahan masyarakat
maupun di perusahaan.
Preventif
1. Menolak pembukaan lahan dengan cara pembakaran
2. Menyalahkan api unggun di tempat yang lapang, tidak dekat pepohonan atau
rumput kering, dan tidak meninggalkan bekas api unggun sebelum memastikan
api telah benar benar padam
3. Tidak merokok dan tidak membuang puntung rokok di hutan
4. Menegakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan, baik pelaku individu
maupun dari oknum koporasi/perusahaan.
5. Melakukan penanaman kembali pohon (reboisasi) hutan yang tebakar. Lahan
tersebut tidak beralih fungsi di jadikan lahan pertanian.
6. Melakukan pengamanan hutan lebih intensif terutama disaat musim kemarau
datang, yang dilakukan polisi hutan juga menghindari terjadinya illegal ligging
(pembalakan/penebangan liar).

You might also like