You are on page 1of 5

19.

Beberapa Prinsip Hidup Yang Positif


Oleh: Marjohan, M.Pd
(Guru SMAN 3 Batusangkar)
Diri kita ibarat sebuah mobil, perlu dikendalikan. Pikiran kita merupakan driver atau
pengendalinya. Semua bentuk pikiran kita akan memebentuk kualitas kepribadian kita.
Dalam hidup ini kita dapat menemukan orang- orang yang punya kualitas, orang yang biasa-
biasa saja hingga orang yang mudah dilupakan oleh sesama. Namun tentu saja semua
orang ingin menjadi pribadi yang berkualitas dan sukses dalam hidup. Sekali lagi, bahwa
menjadi sukses adalah pilihan hidup.
Memang dalam hidup ini terdapat banyak pilihan. Tindakan yang dilakukan secara
berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Tom Corley menulis sebuah artikel dengan judul:
16 Rich Habit: Your Auotopilot Can Make You Wealthy or Poor.
Ia mengatakan bahwa kecerdasan, bakat dan ketampanan/ kecantikan adalah
anugerah dari Tuhan. Kalau kita pisahkan antara orang-orang sukses dengan orang-orang
yang kurang beruntung, maka ini terjadi karena pilihan hidup dan juga kebisan- kebiasan
yang berulang kali mereka lakukan. Perbedaan kebiasaan yang kita lakukan akan tejadi
setiap detik, menit, hari, dll dan sepanjang waktu hingga ini semua membentuk wajah kita.
Ya tubuh kita ini adalah kendaraan dan dan ego atau pikiran kita adalah auto driver
atau autp pilotnya. Kemana arahnya...ya kita yang menentukan. Setiap kebiasaan akan
tersimpan dalam memori kita- dalam otak kita. Jadi otak kita selalu teribat dalam setiap
keputusan yang kita lakukan sepanjang hari. Tentu saja kebiasaan itu yang berbentuk baik
atau buruk.
Tom Corley menghabiskan waktu selama bertahun-tahun untuk mempelajari tentang
kebiasaan orang-orang yang hidup di negara kaya dan juga di negara miskin. Ia melakukan
riset- mengajukan pertanyaan pada responden yang hidup di kedua jenis negara ini. Ia
kemudian menganalisa. Akhirnya ia memperoleh kesimpulan tentang kebiasaan orang
orang dari kedua kelompok negara tersebut. Ia kemudian menulis petunjuk-petunjuk yang
berguna dalam menuntun seseorang yang ingin menjadi orang yang sukses.
Ada beberapa kebiasaan positif yang dilakukan oleh orang orang kaya/ sukses. Saya
memilih beberapa prinsip hidup positif mereka, di antaranya sebagai poin-poin berikut:
- Hidup sedang sedang saja.
- Mengontrol emosi.
- Membangun hubungan yang berkualitas
- Selalu senang beraktivitas.
- Memiliki tujuan hidup
- Tidak suka menyerah.
- Membentengi diri dari pikiran-pikiran negatif.
- Mengurangi kebiasaan yang jelek
- Mengenal target target utama.
1) Hidup sedang sedang saja.
Live within your means atau hiduplah sedang-sedang saja. Dalam gambaran saya
bahwa semua orang kaya dan sukses itu akan merefleksikan kemewahan dan kesenangan
dalam semua domain kehidupan. Penampilannya akan terlihat lebih berkelas dibandingkan
orang-orang secara umum. Namun ternyata tidak.
Seseorang yang pernah saya jumpai tergolong relatif sukses. Sebelumnya ia tinggal
dan menuntut ilmu di Eropa, dan ia memperoleh pendidikan master di Inggris. Saat ia
mengunjungi neneknya di Sumatra orang tidak mengira kalau ia orang berkelas dunia,
karena penampilannya tidak jauh beda dengan orang-orang yang hidup di Sumatra.
Maksudnya ia dan istrinya betul-betul living within their mean- hidup dan berpenampilan
biasa-biasa saja”.
Mereka berpenampilan sederhana, berbusana seperti orang-orang kebanyakan.
Istrinya juga tampil sederhana, tidak seperti toko perhiasan berjalan. Perkatanyaan efektif,
tidak asal ngomong dan senyumnya lebih banyak serta ia lebih aktif dalam mendengar.
Memang orang-orang sukses- punya kualitas pribadi yang bagus- sering
menghindari hidup yang norak dan berlebihan. Mereka juga punya kebiasaan dalam
menghemat income sampai 20 % perbulan untuk masa depannya. Kalau mereka punya
income 100 %, maka mereka lebih teliti untuk menganggarkan memenuhi kehidupan,
seperti:
- 25 % akan digunakan buat keperluan biaya perawatan rumah.
- 15 % untuk keperluan makan.
- Membatasi anggaran buat tujuan hiburan. Ada orang yang menghabiskan
anggaran/ income hanya untuk menonton, main golf, dan berlibur. Maka orang
sukses untuk tujuan berlibur dan hiburan, mereka hanya menyisihkan anggaran 5
% pertahun.
- Untuk perawatan kendaraan juga 5 %. Mereka tidak suka berfoya-foya, malah
mereka menggunakan kendaraan hingga betul-betul usang. Mereka memilih
menghemat uang untuk tujuan jangka panjang.
- Mereka juga menghindari kebiasaan berhutang, apalagi sampai mengakumulasi
(menumpuk) hutang yang banyak.
- Mereka tetap melakukan banyak aktivitas untuk mendapatkan tambahan income,
yang mana sangat berguna buat ditabung untuk persiapan di hari tua.
2) Mengontrol emosi.
Ada seorang pemimin pada sebuah instansi. Kinerjanya cukup bagus karena ia
punya visi dan juga mengerti cara mewujudkan misinya. Namun sayang ia adalah seorang
pemimpin yang sangat emosional. Kalau marah dia tidak hanya “angry (marah” tetapi malah
cenderung emosi besar dalam level “fury atau naik pitam”. Dalam keadaan marah besar,
wajah, telinga dan matanya menjadi merah dan orang=orang di sekitar satu persatu jadi
menghindar. Jadinya banyak orang terdekatnya an juga anak buahnya jadi kehilangan
simpati padanya. Akhirnya, ia ibarat pohon kayu yang tinggi yang jadi kering, lapuk, dan
tumbang. Benar saja, ia tidak lama bertahan di intansi tersebut akhirnya ia keluar, tersingkir,
semua orang terlihat senang dan ia menjadi pemimpin yang selalu dilupakan.
Jadi tidak setiap buah pikiran harus segera diungkapkan ke mulut kita, juga tidak
setiap emosi harus kita ekspresikan. Sebab bila kita asal ngomong saja. Kita ngomong
hanya berdasarkan buah pikiran yang dangkal maka setelah itu kita akan beresiko untuk
melukai perasaan orang. Dalam hidup, ada orang punya mulut longgar. Ngomong seenak
hatinya saja. Namun, sebaliknya, bahwa 94 % orang orang sukses lebih suka memfilter
emosi mereka terlebih dahulu. Karena orang yang nggak bisa megontrol emosi, mereka
akan beresiko dalam merusak hubungan di tempat kerja dan juga dalam keluarganya.
Maka kalau ada hal-hal yang terlihat kurang beres, maka berharap kita jangan buru-
buru untuk ngomong. Idealnya tenangkan dulu pikiran dan setelah itu temukan waktu yang
tepat buat mengungkapkan pikiran dengan lebih objektif. Dari pada kita buru-buru
mengumbar emosi. Dengan cara tenang kita akan mampu membangun rasa percaya diri
kita.
3) Membangun hubungan yang berkualitas
Membangun hubungan kerja yang berharga sangat berguna buat pelanggan atau
klien. Lebih lanjut kita juga perlu buat mengembangkan hubungan yang lebih pribadi dengan
orang-orang yang akan mendukung ide dan program yang kita punya.
4) Selalu senang beraktivitas.
Orang- orang yang kurang sukses itu karena mereka terbiasa menolak tanggung
jawab. Menolak tanggung jawab itu adalah syndromnya mereka. “Wah yang ini bukan
tanggung jawab saya dan yang itu bukan urusan saya !!!”
Akhirnya sebagai konsekuensi atas syndrom ini, atasan mereka enggan memberi
orang-orang pemalas ini tanggang jawab dan kepercayaan. Kadang- kadang ada kegiatan/
tanggung jawab maka akan ada upah atau uang lemburnya. Jadi orang yang suka menolak
tanggung jawab rezekinya bisa berkurang. Sementara orang sukses karena sering ikhlas
dan senang dengan tanggung jawab, maka rezekinya bertambah dan bertambah selalu. ,
5) Memiliki tujuan hidup
Buatlah target dan tujuan hidup. Namun jangan banyak berharap, jadi kita harus “set
goal and have no wishes”.Sesungguh yang suka banyak berharap itu hanyalah anak kecil
pada orang tuanya. Orang tua yang bijaksana tidak akan memenuhi semua harapan sang
anak. Kecuali harapan yang sangat relevan dan berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan primer dan sekundernya.
Orang orang yang hanya pandai berharap- ibarat pandai bermimpi di siang bolong.
Apalagi kalau malas berusaha maka dia akan sangat mudah dilanda oleh rasa frustasi dan
kekecewaan. Untuk positifnya, buatlah target dan berusaha untuk mencapainya. Karena 70
% dari orang sukses adalah mereka yang gemar berbuat. Paling kurang mereka memiliki
satu tujuan atau target dalam satu waktu. Kemudian mereka melangkah buat
mewujudkannya.
6) Tidak suka menyerah- don’t give up.
Jangan pernah kenal kenal dengan kata merah. Don’t give up ! Orang-orang yang
sukses adalah mereka yang tidak mengenal dngan kata menyerah. . mereka tetap memiliki
prinsip hidup yaitu “selalu fokus, sabar dan selalu tabah”. Andai kata ada kendala maka
mereka tidak akan langsung menyerah- berhenti untuk mencapai tujuan. Pada dinding
memori mereka telah terpajang ungkapan “don’t give up”.
7) Membentengi diri dari pikiran-pikiran negatif
Sering terjadi orang lebih suka melihat kekurangan diri sendiri. Atau seperti
ungkapan bahwa “rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita miliki”.
“Wah saya ingin jadi hebat, jadi pintar, jadi sukses, namun saya tidak punya waktu
dan tidak punya kesempatan”.
Ungkapan seperti di atas sangat tidak bagus. Maka dinasehati agar “set aside the
self-limiting belief holding you back- bentengilah diri dari barbagai pikiran negatif”. Buanglah
jauh-jauh pemikiran bahwa diri kita tidak berdaya, diri kita tidak mampu, dan diri kita punya
keterbatasan untuk menjadi orang yang terbaik.
Di dunia Barat orang-orang yang suka pesimis dan juga kurang percaya diri akan
berkata: “Poor people can’t become rich, rich people have good luck and poor people have
bad luck. I am not smart, I can not do anything right. I fail at everything I try”. Ya marilah kita
berhenti untuk berkata dan berpikir seperti kalimat di atas, karena 4 dari 5 orang sukses
menghubungkan kesuksesan dan mewujudkan kesuksesan tersebut karena bentuk
keyakinan positif yang mereka miliki.
“Saya juga bisa berbuat sebagaimana orang lain berbuat. Saya juga bisa maju
sebagaimana orang lain bisa maju”. Maka kita perlu mengganti keyakinan atas konsep diri
yang negatif menjadi konsep yang positif atas kemampuan diri sendiri.
8) Mengurangi kebiasaan yang jelek (Eliminate “bad luck” from our vocabulary)
Kepintaran seseorang juga bisa diukur dari jumlah kosakata yang mereka miliki.
Dalam mempelajari bahasa asing, seseorang musti punya target penguasaan kosakata. Apa
berada pada tingkat beginner, intermediate atau advance. Untuk ukuran, apakah level
kosakatanya 3000, 5000, 10000 atau malah lebih. Namun dalam kehidupan ini cobalah
miliki kosakata sebanyak mungkin, tetapi eliminir (hapus) kosakata “bad luck atau saya lagi
tidak beruntung” dari galeri memori kita.
Rasa tidak beruntung atau perasaan sial terbentuk dari kebiasaan yang kita lakukan
secara berulang-ulang. Kebiasaan buruk yang berkumpul dalam memori akhirnya akan
menjadi badai atas pikiran kita sendiri hingga berdampak pada gangguan kesehatan kita,
seperti darah tinggi, stroke, stress dan deprssi. Juga bisa menggangu pada keluarga
pekerjaan, perkawinan hingga juga bisa menghancurkan prestasi atau bisnis yang telah kita
bangun.
9) Mengenal target target utama.
Terakhir, bahwa kita perlu mengenal tujuan hidup yang utama. Juga kebiasaan
orang sukses dalam hidup, mereka memiliki tujuan utama. Ini merupakan kebiasaan yang
sangat penting. Orang yang lagi bergiat untuk menggapai mimpinya berarti mereka lagi
melangkah menuju tujuan dan target utama kehidupannya.
Jadi itulah beberapa kebiasaan positif yang dimiliki oleh para orang sukses, dan
mereka lakukan secara berulang-ulang. Pribahasa mengatakan bahwa “alam terbentang
jadikan guru”. Maka beberapa poin pengalaman yang telah saya paparkan di atas sangat
layak buat kita adopsi dalam melangkah untuk menuju sukses.
(Catatan- Tom Corley menulis sebuah artikel pada www.success.com dengan judul: 16 Rich
Habit: Your Auotopilot Can Make You Wealthy or Poor).

You might also like