You are on page 1of 19

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS SATU

SDN SEMEMI I SURABAYA

OLEH
MUSALLAMAH, S.Pd

GURU KELAS IA

SEKOLAH DASAR NEGERI SEMEMI I

KECAMATAN BENOWO

KOTA SURABAYA

2011
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL
PTK DENGAN JUDUL :
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA
MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS SATU
SDN SEMEMI I SURABAYA

OLEH :
MUSALLAMAH,S.Pd
SDN SEMEMI I BENOWO SURABAYA

Telah diseminarkan pada tanggal 11 Januari 2011 dan dinyatakan layak untuk ditindak lanjuti.

Mengetahui,
Pembahas Kepala Sekolah

Dr. SUYATNO, M.Pd TRUBUS,S.Pd,M.Pd


Dosen Jurusan NIP. 19650930 1988031017
Bahasa dan Sastra Indonesia
UNESA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam memelajari semua bidang studi.
Menyadari peran yang demikian, pembelajaran bahasa diharapkan dapat membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartsipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam
dirinya (Depdiknas, 2006:317). Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan masyarakat Indonesia (Depdiknas, 2006:231).
Dalam kebijakan pendidikaan kita, Bahasa Indonesia diajarkan sejak anak usia dini. Hal
ini disebabkan pengajaran tersebut dapat memberikan kemampuan dasar berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Salah satu aspek pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
dasar yang memegang peran penting adalah membaca, khususnya membaca permulaan.
Membaca permulaan merupakan kegiatan awal untuk mengenal simbol-simbol fonetis
(Arifin, 2004:11). Pada sisi lain, pentingnya pengajaran membaca permulaan pada anak
diberikan sejak usia dini ini juga bertolak dari kenyataan bahwa masih terdapat sebelas juta
anak Indonesia dengan usia 7 – 8 tahun tercatat masih buta huruf (Infokito, 2007). Selain
itu, menurut laporan program pembangunan 2005 PBB tentang daftar negara berdasarkan
tingkat melek huruf, Indonesia masih berada pada peringkat 95 dari 175 negara.
Menurut observasi saat ini siswa kelas satu di SDN Sememi I Kec. Benowo Kota
Surabaya , masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca. Misalnya :
membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat, contohnya saat guru
mengucapkan kalimat “ Ayah memberiku kado ulang tahun berupa boneka upin ipin ”,
kemudian para siswa mengulangi kalimat tersebut dengan lafal dan intonasi yang tepat.
Pada kondisi tersebut, dapat diatasi dengan memperhatikan strategi pembelajaran yang
bersahabat, meneyenangkan dan tetap bermakna bagi siswa untuk itu guru memiliki media
gambar yang digunakan selain banyak tersedia dalam buku-buku dan gambar berbagai
warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa dengan gambar
dapat di perbesar bagian-bagian yang penting sehingga siswa lebih mudah memahami apa
yang dimaksud berdasarkan uraian diatas. Perlu dilaksanakan PTK di kelas 1 agar terjadi
peningkatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam kemampuan siswa dalam hal
membaca yang tadinya mencapai rata-rata ………..menjadi nilai rata-rata ……….oleh
karena itu PTK ini, menggunakan judul “ Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I
SDN Sememi I Surabaya”.

B. PERMASALAHAN
Berdasar latar belakang diatas permasalahan dalam kegiatan penenlitian adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca melalui media gambar siswa kelas 1
SDN Sememi I Surabaya ?
2. Bagaimanakah prestasi siswa dalam pembelajaran membaca melalui media gambar
siswa kelas I SDN Sememi I Surabaya ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi peningkatan kemampuan membaca melalui
media gambar siswa kelas 1 SDN Sememi I Surabaya ?

C. TUJUAN PTK
Tujuan PTK ini sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca melalui media gambar siswa kelas
I SDN Sememi I Surabaya.
2. Mendeskripsikan prestasi siswa dalam pembelajaran membaca melalui media gambar
siswa kelas I SDN Sememi I Surabaya.
3. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan membaca melalui
media gambar siswa kelas I SDN Sememi I Surabaya.

D. MANFAAT PTK
PTK ini bermanfaat bagi guru dan siswa :
1. Manfaat bagi guru adalah
a. Memberikan sumbangan pemahaman tentang pembelajaran membaca melalui media
gambar kelas I SDN Sememi I Surabaya.
b. Memberikan model pembelajaran membaca melalui media gambar kelas I SDN
Sememi I Surabaya.
2. Manfaat bagi siswa adalah
a. Sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia
b. Sebagai upaya mengarahkan kepada siswa pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN MEMBACA


1. Pengertian Keterampilan Dasar Membaca
Membaca adalah sebuah kemampuan yang diperlukan bagi orang yang mau
mencari informasi dari teks tertulis (Ahuja, 1999: 12). Membaca juga sebagai salah satu
alat untuk belajar (study skills) berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Membaca itu sendiri adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan
satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tampubolon, 1987: 5).
Menurut Smith (1988: 24) keterampilan berbicara dan menulis termasuk aspek
produktif, sedangkan keterampilan mendengar dan membaca termasuk aspek reseptif
dari bahasa.
Broughton mengungkapkan dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
(1) Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) mencakup pengenalan
bentuk huruf sampai pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”) dalam kecepatan
membaca taraf lambat.
(2) Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap
berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup memahami
pengertian sederhana sampai mengevaluasi atau menilai isi dan bentuk bacaan dalam
kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Tarigan,
1990: 11).
Adapun Chomsky memberikan istilah surface structure untuk mengenal teks
yang terlihat secara kasat mata dan deep structure untuk memahami teks dengan
melibatkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya dari pembaca (Weaver , 1994:
38).
Menurut ahli bahasa lainnya yaitu Tampubolon mengungkapkan bahwa
kemampuan membaca ialah kecepatan membaca (reading speed) dan pemahaman isi
secara keseluruhan (Tampubolon, 1987:7). Bond dan Tinker merasa “Suatu definisi
kecepatan membaca harus diartikan lagi sebagai kecepatan memahami bahan-bahan
tercetak dan tertulis.” Dengan demikian, mengukur kecepatan membaca berarti
mengukur kecepatan pemahaman terhadap bahan yang dibaca ( Ahuja, 1999: 54).
Dari penjelasan di atas kiranya dapat dilihat bahwa istilah “kecepatan membaca”
sesungguhnya tidak sepenuhnya menggambarkan makna yang sebenarnya. Oleh karena
itu, istilah yang dipergunakan Tampubolon ialah kemampuan membaca.
Menurut Huthcroft, kemampuan membaca anak ada tiga kategori, yaitu:
(1) Tingkat independen. Pada tingkat ini, anak dapat menguasai sedikitnya 90 % bahan
yang dibaca. Tingkat ini digunakan untuk membaca penelitian dan membaca
kesenangan.
(2) Tingkat instruksi. Pada level ini pemahaman mencapai 75%. Tingkat ini memberi
kesempatan kepada guru untuk membangun keterampilan berpikir dan kemampuan
pemahaman anak.
(3) Tingkat frustrasi. Pengenalan kata hanya 90% atau kurang sehingga mengakibatkan
kegagalan memahami walaupun hanya setengah dari bahan pelajaran.
Pembaca lambat cenderung tidak menyukai membaca sebab bagi mereka kegiatan
membaca memakan banyak waktu (Ahuja, 1999: 27). Oleh karena itu, mereka sedikit
membaca dan konsekuensinya tidak pernah cukup berlatih untuk meningkatkan
kegiatan membaca. Ini selanjutnya menambah masalah karena mereka juga gagal
menambah perbendaharaan kata mereka.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keterampilan dasar
membaca adalah kemampuan-kemampuan pokok yang mencakup kemampuan
mekanik (surface structure) dan kemampuan pemahaman (deep structure) dalam waktu
tertentu.

B. PRESTASI BELAJAR
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka
perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh
siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar
yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan
belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap
oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang
bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik
tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan
pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun
dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan
dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar
yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang
dinyatakan dalam raport.”
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu
bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution
(1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam
berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan
menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi
belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

2. MEDIA GAMBAR
Media gambar termasuk ke dalam media visual. Sama dengan media lain, yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan dan penerima sumber ke penerima pesan.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.
Supaya proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, simbol-simbol tersebut perlu
dipahami benar. Secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas
penyajian ide, menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak
digrafiskan.
Media gambar berbentuk dua dimensi karena hanya memiliki ukuran panjang dan
lebar. Yang termasuk media gambar adalah gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, kartun,
komik, poster, peta dan lain-lain.
Media gambar telah sesuai dengan kemajuan teknologi seperti gambar fotografi.
Gambar fotografi bisa diperoleh dari berbagai sumber.gambar yang diperoleh dari berbagai
sumber dapat dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada
tiap jenjang pendidikan dan berbagai displin ilmu (Sudjana 2000: 78).
a. Kelebihan Media Gambar
0 (1) Sifatnya konkret, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan
dengan media verbal semata.
1 (2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.peristiwa-peristiwa yang terjadi
di masa lampau tidak kita bisa lihat seperti apa adanya. Gambar amat berguna dalam
hal ini.
2 (3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
3 (4) Gambar dapat mamperjelas suatu masalah.
4 (5) Siswa mudah memahaminya.
5 (6) Bisa menampilkan gambar, grafik, atau diagram
(7) Bisa dipergunakan di dalam kelas, di rumah maupun dalam perjalanan dalam
kendaraan.
6 (8) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang.
7 (9) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik.
b. Kelemahan Media Gambar
(1) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
(2) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
(3) Ukuranya sangat terbatas untuk kelompok besar.
(4) Gambar suilit di cari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian masa lalu
sulit untuk diabadikan.
(5) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian PTK ini dirancang dengan metode penelitian deskriptif
dengan menggunakan tahapan berupa siklus. Tiap siklus terdiri atas
perencanaan tindakan dan refleksi, yakni siklus I, II, dan III.

B. SETTING TINDAKAN KELAS


1. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Tempat Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini di SDN Sememi I Jln.
Raya Kendung Benowo Surabaya
b. Waktu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini semester 2 tahun ajaran
2010 – 2011
c. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas I
SDN Sememi I Surabaya dengan jumlah 41 siswa, 21 siswa laki – laki
dan 20 siswa perempuan.

2. Kondisi Siswa
Kebanyakan siswa berdomisili di lingkungan kawasan sekitar SDN
Sememi I yakni UKA dan Sememi yang kondisi sosialnya tergolong
menengah ke bawah, kebanyakan pekerjaan orang tua mereka menjadi
buruh pabrik, ada juga yang berdagang ataupun menjadi guru. Jarak rata-
rata rumah siswa ke sekolah sekitar ± 500 meter. Para siswa biasanya
diantar oleh orang tua untuk pergi ke sekolah.

3. Kondisi Kelas
Kondisi kelas yang ditempati yakni di gedung lama SDN Sememi 1 yang
luasnya ± 5 x 7 m. Dengan inventaris kelas terdiri dari 1 meja tulis guru
dan 1 kursi guru, 1 papan tulis whiteboard, 22 kursi dan bangku siswa
yang setiap bangku diisi oleh 2 siswa, pintu kelas 1 yang terbuat dari
kayu, 4 jendela kaca. Pada saat musim hujan tiba kondisi kelas kurang
kondusif karena banyak genangan air hujan yang masuk ke dalam kelas.
Sehingga konsentrasi belajar menurun.

C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian dalam PTK ini berupa lembar pengamatan alat tes (soal).
1. Lembar Pengamatan
Berikut ini lembar pengamatan yang akan digunakan dengan
mengumpulkan data.
No. Indikator Jumlah anak yang Skor
mendapat skor Rata - Rata
1 2 3 4
1. Berpikir kreatif
2. Perkembangan kemampuan
berbahasa anak
3. Minat anak terhadap
pembelajaran di kelas
4. Keaktifan anak selama proses
belajar mengajar
Skor rata-rata peningkatan kreatifitas dan prestasi anak

No Aspek yang diamati Ya Tidak


1. Kesiapan Ruang, alat, dan media
2. pembelajaran
3. Memeriksa kesiapan siswa
4. Melakukan kegiatan apresepsi
Menyampaikan kompetensi atau tujuan
5. yang akan dicapai dan rencana kegiatan
6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
7. kontekstual
Melaksaakan pembelajaran yang sesuai
8. dengan alokasi waktu yang direncanakan
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
9. sumber belajar atau media pembelajaran
10. Menghasilkan pesan yang menarik
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
11. melalui interaksi guru, siswa dan sumber
12. belajar
Merespon positif partisipasi siswa
13. Menumbuhkan keceriaan dan antusias
14. siswa dalam belajar
Melakukan penilaian akhir
15. Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau
tugas sebagai bahan remidi / pengayaan

2. Alat tes : Soal


Berikut ini soal yang akan diberikan untuk melihat prestasi siswa dalam
pembelajaran membaca melalui metode gambar siswa kelas I SDN
Sememi I Surabaya.
Soal terlampir.

D. TAHAPAN PENELITIAN
1. Langkah – langkah Penelitian
PTK ini dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi.
Dilaksanakan pada hari ……..tanggal ………….
b. Pada siklus II dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi.
Dilaksanakan pada hari ……..tanggal ………….
c. Pada siklus III dilaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi.
Dilaksanakan pada hari ……..tanggal ………….

2. Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan Minggu Ke-
1 2 3 4
1. Pembuatan Proposal 12 √
2. Pembuatan instrument PTK 1 √
3. Seminar Proposal 1 √
4. Revisi Proposal √
5. Pelaksanaan Siklus I √
6. Pelaksanaaan Siklus II √
7. Pelaksanaan Siklus III √
8. Pembuatan laporan PTK √
9. Seminar hasil PTK √
10. Revisi hasil PTK √
11. Penyerahan laporan √

BAB IV
PEMBAHASAN

A. SIKLUS I
1. Perencanaan
Pada siklus I, PTK ini dikembangkan berdasarkan RPP yang dibuat
berikut ini perencanaan siklus I (Masukan RPP awal)
2. Tindakan
Berdasarkan perencaan diatas, tindakan dalam siklus I dilaksanakan
sebagai berikut……..
a. Proses pembelajaran (deskripsikan dengan vinci dari awal sampai
akhir) siklus I dilaksanakan pada harii…..tanggal……
b. Peran guru
c. Respon siswa
d. Kemasan bahan pelajaran
e. Media pembelajaran
f. Penilaian
3. Refleksi
Berdasarkan perencanaan dan tindakan diatas, refleksi dalam siklus I
ini adalah :
a. Proses pembelajaran
- Proses pembelajaran berjalan sangat lambat
- Dari penilaian yang didapat membuktikan…..
b. Peran guru
c. Respon siswa
d. Kemasan bahan pelajaran
e. Media pembelajaran
f. Penilaian

B. SIKLUS II
1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi pada siklus I, perencanaan dalam siklus II
sebagai berikut : (masukan RPP perbaikan)
- Instrument ditambal, kegiatan inti waktunya di
2. Tindakan
Berdasarkan perencanaan diatas, tindakan pada siklus II dilaksanakan
sebagai berikut : (sertakan foto pada waktu kegiatan)
a. Proses pembelajaran
b. Peran guru
c. Respon siswa
d. Kemasan bahan pelajaran
e. Media pembelajaran
f. Penilaian
3. Refleksi
Berdasarkan perencanaan dan tindakan pada siklus II ini, dan dengan
memperhatikan hasil siklus I, refleksi siklus II sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran
b. Peran guru
c. Respon siswa
d. Kemasan bahan pelajaran
e. Media pembelajaran
f. Penilaian
C. SIKLUS III
1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi pada siklus II, perencanaan dalam siklus III
sebagai berikut : (masukan RPP perbaikan)
(ditambahi kegiatan inti)
2. Tindakan (sertakan foto pada waktu pembelajaran)
Berdasarkan perencanaan diatas, tinadakan dalam siklus III
dilaksanakan sebagai berikut :
a. Proses pembelajaran
b. Peran guru
c. Respon siswa
d. Kemasan bahan pelajaran
e. Media pembelajaran
f. Penilaian
3. Refleksi
Berdasarkan perencanaan dengan memperhatikan hasil siklus/ dan
II, berikut ini refleksi yang dimaksud.

BAB V
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dalam PTK ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Upaya peningkatkan kemampuan membaca melalui media gambar siswa
kelas I SDN sememi 1 surabaya.
Dilaksanakan melalui siklus I, siklus II, dan siklus III.

2. Prestasi siswa dalang melalui media gambar pembelajaran bahasa


Indonesia di kelas I SDN meningkat dari rata-rata dalam siklus I menjadi
rat-rata ……. Dalam siklus II
Dan meningkat menjadi rata-rata …….. dalam siklus III

3. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan membaca melalui


media gambar adalah factor guru, siswa, metode, media, dan sarana.

B. SARAN
Berdasarkan simpulan diatas ; PTK ini menyarankan kepada guru dan siswa
sebagi berikut :
1. Saran untuk guru
Guru diharapkan memahami / mencermati proses PTK ini agar
pembelajaran berikutnya dapat berhasil.

2. Saran untuk siswa


Siswa disarankan memperhatikan materi yang diajarkan agar hasil prestasi
belajarnya meningkat seperti hasil PTK ini.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru
Rahadi, Anston. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud
Sudjanah, Nana. 1989. Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : CV.

Sinar Baru
Tampubolon. 1990. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien.

Bandung : Angkasa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SDN SEMEMI I


Kelas / Semester : I / II
Alokasi Waktu: 4 x 35 Menit
Hari / Tanggal : Jum’at

KOMPETENSI DASAR :
Bahasa Indonesia : - Membaca lancar beberapa kalimat yang terdiri dari 3-5
kata dengan Intonasi yang tepat
IPS : - Menceritakan peristiwa penting si lingkungan keluarga

STANDART KOMPETENSI :
Bahasa Indonesia : - Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan
membaca puisi anak.
IPS : - Kemampuan menceritakan kembali peristiwa penting
dialami sendiri dalam lingkungan keluarga.

INDIKATOR :
Bahasa Indonesia : - Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
- Membaca dengan memberi penekanan pada kata tertentu
sesuai dengan konteksnya.
IPS : - Mampu menjelaskan makna peristiwa penting di
lingkungan keluarga.
- Menceritakan secara lesan tentang peristiwa penting
yang pernah dialami dalam keluarga.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Bahasa Indonesia : - Siswa dapat membaca teks pendek dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
IPS : - Siswa dapat menyebutkan macam-macam peristiwa.
MATERI POKOK : Membaca nyaring makna peristiwa.

METODE PEMBELAJARAN : - Pemberian tugas


- Tanya Jawab

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :
a. Pendahuluan
- Mengajak siswa berdiri bersama-sama
- Mengisi daftar hadir siswa
- Mengajak siswa menyanyikan lagu “ Kasih Ibu ”
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang arti peristiwa
- Siswa memberikan contoh macam-macam peristiwa yang pernah di
alami.
- Siswa membaca bacaan yang ditampilkan guru dan membacanya
dengan lafal dan intonasi yang tepat.
- Siswa menjawab secara lesan pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c. Penutup
- Memberikan tugas rumah
- Memotivasi siswa agar rajin belajar membaca
d. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Pemberian tugas
- Demonstrasi
e. Sarana dan Sumber Belajar
- Buku paket IPS Kelas I
- Buku paket Bahasa Indonesia Kelas I
- Pengalaman siswa
- Pengalaman guru
f. Penilaian
- Tes dan lesan
- Tes dan tulis

Contoh Soal IPS :


Sebutkan peristiwa yang pernah kamu alami dan tuliskan pada kolom di bawah
ini:
No. Peristiwa yang pernah saya alami Senang Sedih
1.
2.
3.
4.
5.

Contoh Soal Bahasa Indonesia


Ayo Membaca
Kebun Pak Maman
Itu kebun Pak Maman, ada pohon mangga
Ada pohon pisang, ada pohon rambutan
Ada pula pohon kelapa
Waktu itu musim buah rambutan
Pak Maman memetik rambutan
Ana dan Beni makan rambutan
Jawablah secara lesan !
1. Itu kebun siapa ?
2. Adakah pohon mangga dan pisang ?
3. Musim buah apakah waktu itu ?
4. Siapa yang memetik rambutan ?
5. Siapa yang makan rambutan ?

You might also like