You are on page 1of 5

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

ASPEK KETRAMPILAN MENJAHIT LUKA

Nama :
NIM :
Dosen Penguji :
Institusi : PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
Nilai
No. Aspek Yang Dinilai Bobot
YA TIDAK
A. ALAT
1. Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum. 1
2. Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah. 1
3. Gunting benang satu buah. 1
4. Jarum jahit, tergantung ukuran . 1
5. Doek lubang steril 1
6. Kasa steril 1
7. Operasi teknik 1
8. Handscoon steril 1
B. Fase Pra Interaksi
1. Persiapan alat dan bahan 3
2. Persiapan asisten dan operator 3
3. Desinfeksi lapangan operasi 3
4. Anestesi lapangan operasi 3
5. debridement dan eksisi tepi luka 3
6. penjahitan luka 3
7. perawatan luka 3
C. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2
4. Menjelaskan langkah prosedur 2
5. Menanyakan kesiapan pasien 2
D. Fase Kerja
1. Cuci tangn dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan 2
bersih.
2. Menyiapkan alat. 2
3. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic 3
4. Ganti sarung tanggan dengan sarung tangan steril. 3
5. Jaringan disekitar luka dianestesi 3
6. Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl 3
0.9%)
7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2/perhidrol 3
10%.
8. Pasang duk lobang 3
9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukan benang kelubang
jarum, pada penggunaan jarum melengkung (curved needle)dari 3
arah dalam keluar.
10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai
2
menjahit luka
11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi
lapis(jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek, 2
contoh: catgut, chromic, side dll.
12. Ikat benang dengan membentuk sampul 2
13. Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan dalam),
2
0.65 cm (jahitan luar)
14. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup 2
15. Oleskan normal salin/ desinfektan pada jahitan 2
16. Tutp dengan kasa steril 2
17. Pasang plester/hifafix 2
E. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan 3
2. Berpamitan terhadap pasien 2
3. Mencuci tangan 2
4. Berterima kasih pada pasien/keluarga atas kerjasamanya. 2
Jumlah 100
Menjahit Luka
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Menjahit luka adalah tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan
mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai tensile strength
luka tersebut dapat tersambung.
TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi
infeksi lanjut.
2. Mempercepat proses penyembuhan.
KEBIJAKAN Pasien sebelum operasi
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Sarung tangan steril
2. Duk lubang
3. Set alat bedah minor
4. Benang jahit
5. Jarum jahit
6. Kassa steril
7. Cairan normal saline (Nacl 0.9%)
8. Cairan antiseptik
9. Korentang steril dan tempatnya
10. Perlak dan pengalasnya
11. Obat anastesi
12. Plester
13. Gunting plester
14. Kom steril
15. Tempat sampah medis
16. Disposible syringe
17. Larutan H2O2/perhidrol
18. Celemek
19. Masker
20. Trolly
PROSEDUR 1. Tahap prainteraksi
PELAKSANAAN 1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan asisten dan operator
3. Desinfeksi lapangan operasi
4. Anestesi lapangan operasi
5. debridement dan eksisi tepi luka
6. penjahitan luka
7. perawatan luka
2. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
3. Fase Kerja
1. Cuci tangn dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan
bersih.
2. Menyiapkan alat.
3. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
4. Ganti sarung tanggan dengan sarung tangan steril.
5. Jaringan disekitar luka dianestesi
6. Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline (NaCl
0.9%)
7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2O2/perhidrol
10%.
8. Pasang duk lobang
9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukan benang kelubang
jarum, pada penggunaan jarum melengkung (curved needle)dari
arah dalam keluar.
10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai
menjahit luka
11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis demi
lapis(jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek,
contoh: catgut, chromic, side dll.
12. Ikat benang dengan membentuk sampul
13. Potong benang, sisakan sepanjang 1 mm (untuk jahitan dalam),
0.65 cm (jahitan luar)
14. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup
15. Oleskan normal salin/ desinfektan pada jahitan
16. Tutp dengan kasa steril
17. Pasang plester/hifafix
4. Fase Terminasi
1. Mengakhiri prosedur dengan baik
2. Menanyakan respon pasien
3. Membereskan alat (mencuci alat dan menyeteril kembali)
4. Cuci tangan
5. Berterima kasih pada pasien/keluarga atas kerjasamanya.
Referensi :
Suparmi, Yulia, dkk. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia: Panduan Praktik Keperawatan.
Klaten: Intan Sejati.

Kusyati, Eni, dkk. 2004. Keperawatan Dasar: Keperawatan dan Prosedur Laboratorium.
Jakarta: EGC.

Ely, Achmad, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ketrampilan 1 untuk Mahasiswa D-3
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

You might also like