You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, industri di Indonesia terus mengalami peningkatan

terutama dalam bidang industri kimia. Salah satu produk kimia yang mengalami

peningkatan yaitu konsumsi propilen glikol di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada

data konsumsi yang diperoleh dari perusahaan yang mengkonsumsi propilen glikol.

Di Indonesia pabrik propilen glikol belum didirikan padahal kebutuhan

propilen glikol di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sehihngga untuk

memenuhi konsumsi propilen glikol di Indonesia masih harus mengimpor dari luar

negeri. Kebutuhan propilen glikol di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data untuk Menghitung Peluang Pasar

Tahun Produksi (Ton) Ekspor (Ton) Konsumsi (Ton) Impor (Ton)

2016 0 235,191(1) 224.865,684(2) 36.748,374(1)

Sumber: (1) Badan Pusat Statistik 2017


(2) diolah dari data Statistik Industri Manufaktur bahan baku (BPS 2015)

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 1.1 maka peluang pasar pada

tahun 2018 dapat dihitung sebagai berikut:

Peluang pasar = (Ekspor + Konsumsi) - (Impor + Produksi)

= (235,191 + 224.865,684) - (36.748,374 + 0)

= 188.352,501 ton/tahun.
Hasil perhitungan diatas menunjukkan peluang pasar propilen glikol

mencapai 188.352,501 Ton/tahun 2018.

Propilen glikol digunakan secara luas dalam industri kimia antara lain:

sebagai bahan pengawet maupun pelarut dalam industri makanan, sebagai obat-

obatan, dalam industri kosmetik sebagai pelembab, dan juga berguna dalam

industri farmasi untuk formula obat ( Kirk Othmer, 2007).

1.2 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi dapat ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa

hal, yaitu :

1. Kebutuhan pasar

Kebutuhan propilen glikol di Indonesia pada tahun 2016 mencapai

224.865,684 Ton dengan produksi sebesar 0 Ton. Dengan nilai produksi

tersebut maka dilakukan impor sebesar 36.748,374 Ton untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri.

2. Kapasitas pabrik serupa

Pabrik serupa yang memproduksi propilen glikol dengan kapasitas produksi

paling rendah adalah Arch Chemical, Brandenburg, Kentucky, Amerika

Serikat sebesar 75.000 ton/tahun (ICIS, 2004).

Berdasarkan 2 pertimbangan tersebut maka produksi pabrik propilen

glikol yang akan didirikan sebesar 150.000 Ton/tahun.


1.3 Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi untuk pendirian pabrik untuk pendirian pabrik propilen

glikol dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini

Tabel 1.2 Metode scoring pemilihan lokasi

Alternatif Faktor-Faktor yang Diperhatikan


Total
Lokasi (1) (2) (3) (4)

Bontang 3 x 40 = 120 3 x 30 = 90 3 x 20 = 60 5 x 10 = 50 320

Gresik 4 x 40 = 160 5 x 30 = 150 4 x 20 = 80 5 x 10 = 50 440

Batam 4 x 40 = 160 4 x 30 = 120 4 x 20 = 80 5 x 10 = 50 410

Keterangan : Skor nilai 1-5. (1) Bahan Baku; (2) Tenaga Kerja; (3) Transportasi; (4) Utilitas

Keempat faktor diatas memiliki bobot masing-masing, bahan baku

sangat penting sehingga berbobot 40, tenaga kerja 30, transportasi 20 dan utilitas

10. Berdasarkan Tabel 1.2, alternatif lokasi yang dipilih adalah kota Gresik dengan

alasan sebagai berikut :

1. Bahan baku. Lokasi kota Gresik yang dekat dengan pelabuhan Internasional

Kalimereng agar kontinuitas bahan baku yang diperoleh secara impor dari

Ellba Eastern, Singapura bisa terjaga serta memudahkan dalam arus ekspor-

impor.

2. Tenaga kerja. Penduduk wilayah provinsi Jawa Timur dilihat dari segi

pendidikan minimal SMA sederajat sebesar 26.434.104 jiwa, diploma dan

sarjana sebesar 8.495.981 jiwa dapat dijadikan tenaga kerja (BPS,2017).


3. Transportasi. Sarana transportasi kota Gresik cukup memadai baik transportasi

darat dan air yang memiliki akses yang bagus sehingga mempermudah

pengiriman bahan baku dan produk.

4. Utilitas. Persedian air cukup memadai karena kota Gresik dekat dengan laut

dan Sungai Bengawan Solo sehingga kebutuhan pabrik dapat dipenuhi.

1.4 Informasi Umum Proses

Terdapat beberapa proses yang dapat digunakan untuk menghasilkan propilen

glikol, proses tersebut adalah hidrasi propilen oksida tanpa katalis, hidrasi propilen

oksida dengan katalis asam dan hidrasi propilen glikol dengan katalis basa. Dengan

mempertimbangkan kondisi proses (suhu dan tekanan) serta konversi yang

dihasilkan dari berbagai proses pembuatan propilen glikol maka dipilih proses

hidrasi propilen oksida dengan katalis asam karena memiliki konversi tertinggi

sebesar 95-99%, reaksi berjalan lebih cepat, dan kondisi proses yang tidak

membutuhkan energi yang terlalu besar.

Propilen glikol dihasilkan dari reaksi propilen oksida dan air dengan katalis

asam sulfat atau dikenal dengan reaksi hidrasi propilen oksida katalis asam. Proses

ini menggunakan reaktor CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor). Reaktor

beroperasi pada fasa cair-cair, temperatur 77-93oF dengan tekanan 1 atm (Kirk &

Othmer, 2007). Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah sebagai berikut : (Chan

dan Seider,2004)

C3H6O + H2O H2SO4 C3H8O2

You might also like