You are on page 1of 3

PROBLEM

Sepsis merupakan suatu respon tubuh terhadap infeksi luar biasa yang dapat
ditunjukkan dengan perubahan pada suhu, respiratory rate, dan heart rate. Kejadian ini dapat
terjadi di area perawatan mana saja, termasuk bangsal rawat inap interna. Oleh karena itu,
penanganan pertama pada sepsis sangat vital untuk mencegah peningkatan atau kemajuan
menuju sepsis berat atau syok sepsis.
Sepsis akan menjadi fatal jika tidak teridentifikasi dengan segera. Apabila tenaga
kesehatan profesional khususnya perawat sebagai front line penanganan kesehatan pasien
mengerti dan paham cara penatalaksanaannya, akan banyak nyawa pasien yang akan
terselamatkan dari bahaya sepsis. Sepsis dapat menyerang segala kelompok usia dan
berdampak pada kejadian kesakitan dan kematian yang tidak dapat dihindari. Prevalensi
kejadian sepsis secara internasional diestimasi 300 per 100.000 jiwa. Penanganan pertama
dengan antibiotik dihubungkan dengan upaya penyelamatan, yang mana justru hanya dapat
dicapai pada 67% kasus sepsis. Maknanya, tidak banyak penanganan pertama antibiotik dapat
mengurangi atau menyelesaikan sepsis pada penderita.

INTERVENTION
Pada jurnal dijelaskan langkah-langkah bagaimana perawat dapat meningkatkan perawatan
sepsis melalui beberapa tahapan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manajer perawat/ketua tim/karu menjamin seluruh perawat telah mendapatkan pelatihan
untuk mengenal sepsis
2. Berikan keluarga dan pasien informasi tertulis tentang sepsis
3. Pastikan ruangan memiliki sepsis response kit
4. Lebih baik jika rumah sakit/ruangan memiliki agen atau tenaga keperawatan khusus yang
membidangi masalah sepsis.
5. Gunakan early warning scores dan catat tanda-tanda vital
6. Pelajari cara untuk mengidentifikasi tanda dan gejala indikasi infeksi
7. Gunakan Sepsis Six Rescucitation
8. Pertahankan balance cairan
9. Berikan antibiotik pada pasien sepsis segera setelah selesai diresepi
10. Jika perawat merasa pasien bahwa pasien mengalami sepsis berat, segera konsul ke
dokter agak segera dilakukan review pasien
11. Beberapa hal terkait penanganan medis untuk mengurangi mortalitas sepsis diantaranya
dilakukan pengontrolan glukosa plasma secara intens, pemberian obat – obatan
kortikosteroid, juga dengan terapi oksigen hiperbarik.

COMPARATION
Sepsis menimbulkan respon inflamasi sistemik sindrom yaitu kondisi inflamasi
berlebihan yang terjadi di awal kejadian sepsis dan yang dapat menimbulkan kematian.
Identifikasi awal terhadap pasien dengan sepsis sangatlah penting untuk dilakukan oleh
perawat, hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gyang Elsie, dkk (2015) yang
berjudul A Nurse-Driven Screening Tool for the Early Identification of Sepsis in an
Intermediate Care Unit Setting. Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasi sepsis secara
dini sehingga dapat segera dilakukan tindakan kolaborasi secara medis dan menjadi salah satu
cara mencegah terjadinya kematian karena sepsis hal ini karena penanganan segera sebelum
terjadi syok septic bisa dicegah. Identifikasi klinis yang dilakukan perawat dapat diperkuat
lebih lanjut dengan menambahkan uji laboratorium yang menjanjikan seperti protein C-
reaktif atau procalcitonin sebagai tambahan yang obyektif pada penilaian awal untuk sepsis.
Selain itu menurut Polat (2017) dalam Sepsis and Septic Shock : Curreng Treatment
Strategies and New Approaches, tindakan kolaborasi yang dapat dilakukan untuk penanganan
sepsis diantaranya seperti melakukan balance pemberian kortikosteorid, penanganan
antiendotoksin, penanganan HBO. Jurnal tersebut juga membenarkan bahwa kesuksesan
penanganan sepsis bergantung pada bagiamana diagnosis dapat segera ditegakkan sejak dini,
pelaksanaan penangangan antibiotik segera. Jurnal juga menjelaskan terkait fokus
penanganan sepsis yang terkonsentrasi dalam dua fokus, yaitu penanganan antimikroba yang
tepat serta penanganan segala terapi pendukung lainnya. Contoh dari terapi pendukung yang
dapat diberikan diantara lain adalah terapi metabolik yang mana dapat diberikan untuk
mencegah malnutrisi. Perawat dapat peran andil disini dalam mengatur kebutuhan metabolik
pasien. Sangat penting rupanya terapi metabolik karena dapat dijadikan upaya untuk
perbaikan inflamasi dan respon fase akut.
Dua jurnal pendukung yang diangkat kelompok ternyata sejalan dengan jurnal utama,
yang mana sama-sama menjelaskan pentingnya deteksi dini sepsis pada pasien. Semakin
cepat deteksi terhadap sepsis dilakukan, maka semakin besar peluang untuk mencegah
kematian pasien akibat keparahan sepsis. Jurnal pendukung juga dilengkapi dengan format
deteksi dini sepsis yang membantu perawat dalam melakukan penatalaksanaan keperawatan
selama prosesnya merawat pasien.

OUTCOME
Sepsis dapat menyebabkan kematian kecuali jika tenaga kesehatan khususnya perawat
dapat mengidentifikasi secara dini pasien yang akan mengalami kondisi sepsis. Identifikasi
pasien penting dilakukan dan beberapa pedoman penanganan yang telah disampaikan
sebelumnya merupakan cara bagaimana perawat mampu bertindak terhadap pasien sepsis
sebelum datang bantuan dari medis. Peran perawat dalam perawatan dan penatalaksanaan
sepsis sangatlah signifikan. Hal ini dikarenakan perawat lebih banyak waktunya dengan
pasien, sehingga deteksi dini pada sepsis menjadi hal dan kewajiban penting bagi kita
perawat.

You might also like