You are on page 1of 8

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi pilihan sebagai lokasi penelitian yakni di Satuan

Pendidikan SMA se kota Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan selama

tiga (3) bulan dari bulan Juli-Agustus-April 2018. Alasan mendasar peneliti

memilih melakukan penelitian ditempat tersebut adalah: Pertama. Sesuai

dengan objek dan tujuan penelitian; Kedua, tempat atau lokasi mudah

dijangkau, Ketiga, biaya yang digunakan dalam penelitian tidak terlalu besar

dan terjangkau dan Keempat, data penelitian mudah diperoleh

B. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

explanatory research. Singarimbun dan Effendi (2006:4) menjelaskan

explanatory research yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan

hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa yang

dirumuskan atau sering kali disebut sebagai penelitian penjelas. Penelitian ini

memiliki tingkat yang tinggi karena tidak hanya mempunyai nilai mandiri

maupun membandingkan tetapi juga berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan, dan juga mengontrol suatu gejala dengan pendekatan deskriptif

ekspalanatori.

Menurut Sugiyono (2012:14) metode penelitian eksploratoris merupakan

penelitian yang masih pada tahap “identifikasi”. Peneliti akan dihadapkan


pada masalah-masalah yang belum familiar. Penelitian ini dimaksudkan agar

peneliti lebih mengetahui dan mengembangkan konsep sesuai dengan

keadaan dilapangan. Jadi penelitian ini tidak harus dilakukan oleh orang yang

sudah mahir dalam masalah yang diteliti tersebut. Setelah itu peneliti

menyusun kategori atas subyek-subyek pelaku dan juga mengkategorikan

kejadian-kejadian. Dari kategori itu peneliti dapat mengembangkan konsep

sesuai dengan keadaan yang ada dilapangan. Dengan demikian, penelitian

ini merupakan penelitian ekplanatory yang dilakukan untuk mengkaji strategi

peningkatan mutu sekolah berbasis hasi akreditasi pada Sekolah Mengengah

Atas (SMA) se Kota Gorontalo.


Penyusunan rencana Penelitian

Perancangan Instrumen Penentuan sample dan Kunjungan


pengumpul data Observasi Lapangan

Indikator Penilaian Indikator mutu


Akreditasi Sekolah

Tahap Uji coba


instrumen Analisis validasi dan
Reliabilitas

Pengumpulan data dan


analisisnya

Gambar 1: Bagan Skema Metode Penelitian


C. Subjek Penelitian

Moleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian sebagai

informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Sejalan

dengan definisi tersebut, Moeliono (1993: 862) mendeskripsikan subjek

penelitian sebagai orang yang diamati sebagai sasaran penelitian.

Berdasarkan pengertian tersebut peneliti mendeskripsikan subjek penelitian

akreditasi dan mutu sebagai sasaran pengamatan atau informan pada suatu

penelitian yang diadakan oleh peneliti. Subjek pada penelitian ini adalah

pengguna akreditasi, yaitu sekolah se-kota Gorontalo. Objek penelitian

merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian. Titik

perhatian tersebut berupa substansi atau materi yang diteliti atau dipecahkan

permasalahannya menggunakan teori-teori yang bersangkutan (teori

morfologi dan semantik). Menurut Chaer (2007: 17), objek kajian Oleh karena

itu, objek dalam penelitian ini adalah pengguna akreditasi yaitu pihak sekolah

berupa kepala sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan..

D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Sugiyono (2010: 63) menyatakan pada penelitian pendekatan kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi kuisioner, wawancara mendalam, dan

dokumentasi. Mengacu pada pengertian tersebut, peneliti mengartikan teknik


pengumpulan data sebagai suatu cara untuk memperoleh data melalui

beberapa langkah atau tahapan, yaitu: observasi, Kuisioner/wawancara, dan

dokumentasi. Langkah-langkah tersebut berfungsi untuk mempermudah

peneliti dalam proses pemerolehan data. Berikut adalah bagan Teknik

Pengumpulan Data

E. Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi Instrumen

 Peneliti merancang kisi-kisi instrumen sesuai dengan komponen

dan aspek yang dievaluasi.

 Kisi-kisi instrumen disajikan dalam bentuk tabel yang berisikan

aspek yang dievaluasi, indikator, nomor butir dan jumlah butir

untuk setiap aspek yang dievaluasi.

2. Validasi Instrumen

 Instrumen pengumpulan data harus dapat menjamin bahwa

informasi yang dihasilkan sahih dan handal, sehingga dapat

menjadi dasar untuk perumusan alternatif rekomendasi

program/ kebijakan.

 Validasi teoretik/ konstruk dilakukan dengan telaah pakar dan/

atau panel. Proses penelaahan teoretis suatu konsep dimulai

dari komponen evaluasi, aspek yang dievaluasi, indikator

sampai kepada penjabaran dan penulisan butir instrumen.


 Validasi data kualitatif dilakukan melalui triangulasi data, baik

triangulasi sumber informasi/ data, triangulasi teknik, maupun

perpanjangan waktu penelitian.

 Peneliti menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur

telaah dan hasil uji validasi panel secara kualitatif/ kuantitatif.

F. Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu teknik dalam penelitian kualitatif

yang dilakukan setelah data lapangan terkumpul. Data terbagi menjadi dua,

yaitu data lapangan (data mentah) dan data jadi (Satori dan Komariah, 2010:

177). Sehubungan dengan hal itu, Sudaryanto (dalam Moleong, 2010: 18)

memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi (lawan dari

bahan mentah) berupa hasil akreditasi (bahan mentah). Data lapangan atau

data mentah merupakan data yang diperoleh saat pengumpulan data. Data

mentah pada penelitian ini adalah berupa data hasil wawancara dan telaah

dokumen Data yang berupa foto dan dokumen merupakan data yang

berfungsi mendeskripsikan suatu hal, benda, maupun kejadian saat

observasi maupun saat pengumpulan data. Data lisan didokumentasikan ke

dalam bentuk rekaman suara, sedangkan data tertulis didokumentasikan ke

dalam bentuk tulisan atau catatan penelitian. . Data jadi merupakan suatu

data mentah (data lapangan) yang telah mengalami proses penyeleksian


data. Penyeleksian data mengacu pada permasalahan yang ingin

dipecahkan, yaitu objek penelitian. Pengolahan data dapat dilakukan dengan

cara: (a) persiapan, (b) penyeleksian. Persiapan dilakukan dengan

menyiapkan seluruh data lapangan, baik yang berupa rekaman, catatan

lapangan, maupun foto. Data yang berupa rekaman suara ditranskrip atau

disalin dalam bentuk tulisan, sedangkan data yang berupa foto dideskripsikan

sesuai gambar. Setelah semua terkumpul, peneliti memulai menyeleksi data

sesuai dengan objek penelitian. Data lapangan berupa strategi kepala

sekolah dan tenaga kependidikan dijadikan objek kajian, peneliti menyebut

data tersebut dengan istilah data jadi. Data lapangan yang tidak termasuk

dalam kategori tersebut tidak digunakan.

2. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi (Sugiyono, 2010: 89). Proses analisis data pada penelitian ini

meliputi kategorisasi dan tabulasi. Kategorisasi meliputi kategorisasi hasil

akreditasi, kategoorisasi pemetaan hasil akreditasi kategorisasi upaya

sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah. Proses selanjutnya adalah

tabulasi. Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel. Tabulasi

tersebut berupa tabel tentang pemetaan hasil akreditasi, upaya peningakatan

mutu dan kekurangan dalam hasil akreditasi. Analisis data yang melalui

beberapa tahap atau proses pada penelitian ini memiliki dua fungsi.
Validitas dan Reliabilitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data

yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh

peneliti (Sugiyono, 2010: 117). Oleh karena itu, data dinyatakan valid apabila

data yang dilaporkan oleh peneliti tidak berbeda dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Pada penelitian ini uji validitas

yang digunakan peneliti adalah triangulasi. Triangulasi merupakan teknik

pemeriksaan keabsahan data melalui sumber lain. Teknik ini bertujuan untuk

mengecek kebenaran data yang diperoleh. Triangulasi ditempuh peneliti

melalui beberapa cara, yaitu: (1) menggunakan bahan referensi, (2) member

check, (3) mengkonsultasikan data dengan para ahli manajemen pendidikan.

Maksud dari penggunaan bahan referensi adalah peneliti menggunakan data

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

Member check adalah proses pengecekan data yang dilakukan oleh peneliti

kepada subjek penelitian atau narasumber. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan yang

disampaikan oleh narasumber.

Pelaksanaan member check dilakukan setelah pengumpulan data

selesai, atau setelah mendapat suatu temuan berkaitan dengan

permasalahan yang ingin dipecahkan. Caranya adalah peneliti

mengkonsultasikan data yang diperoleh pada narasumber. Peneliti tidak

hanya mengkonsultasikan data-data yang diperoleh saat penelitian, akan


tetapi juga mengkonsultasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

penyusunan laporan penelitian.

3. Reliabilitas Data

Reliabilitas merupakan derajat kepercayaan data pada suatu

penelitian. Reliabilitas data pada penelitian ini ditempuh dengan cara

ketekunan pengamatan oleh peneliti mengenai upaya peningkatan mutu

sekolah dari pihak majajemen sekolah. Hasil dari pengamatan ini dapat

membantu peneliti dalam mendeskripsikan data-data yang telah diperoleh.

Ketekunan pengamat dilakukan peneliti dengan tujuan menguji tingkat

kepercayaan data atau reliabilitas data. Meningkatkan ketekunan berarti

melakukan pengamatan dengan lebih cermat dan berkesinambungan.

Peneliti mengecek kembali data-data yang diperoleh dan dokumentasi-

dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian sehingga datanya reliabel.

Dokumentasi tersebut berupa rekaman wawancara, catatan lapangan serta

foto. Data dikatakan reliabel apabila data yang diperoleh telah menunjukan

kestabilan hasil meskipun dilakukan pengecekan secara berulang-ulang.

You might also like