You are on page 1of 2

PETSYS OF NORTH-EAST JAVA BASIN

(katanya keluar di ujian)

Sejarah geologi cekungan:


1. Early Synrift (Late Eocene to Early Miocene)
Ditunjukkan dengan adanya Formasi Ngimbang, yang merupakan sikuen
lakustrin basal (?) – paralic (?) dimana batuan induk segera digantikan
oleh serpih laut terbuka dengan pasir dan karbonat.
2. Late Synrift (Late Oligocne to Early Miocene)
Unit sedimentasi ini didominasi oleh platform dan karbonat terumbu dari
Formasi Kujung dan Formasi Prupuh yang mana pada bagian dasarnya,
terdapat serpih laut (dengan pasir tipis) mengindikasikan bahwa cekungan
ini dekat pada batas kontinen pada waktu ini.
3. Early Postrift (Early to Late Miocene): Pada awal periode ini, platform
karbonat tergenangi dan klastika laut dalam ekstensif (atau luas)
terendapkan (Formasi Wonocolo dan Tuban (lempung) dan Formasi
Ngrayong (pasir)). Secara lokal, karbonat tetap ada dan vulkaniklastik hadir.
4. Late Postrift (Late Miocene to Quaternary)
Tektonik lokal dan vulkanisme aktif yang luas mendominasi periode ini,
sehingga beberapa sikuen berkembang, termasuk lempung laut,
vulkaniklastik, karbonat dan pasir, terendapkan pada berbagai
lingkungan air dangkal hingga dalam.
Lima sistem petroleum yang telah dikenali di Cekungan Jawa Timur Utara,
disampaikanoleh Howes dan Tisnawijaya (1995):
1. Ngimbang–OK Ngrayong (.) PS in the Cepu area of East Java;
2. Ngimbang–Ngimbang (!) PS in the Kangean area offshore area north of
Bali;
3. Ngimbang–Kujung (!) PS in the Cepu amd Madura basins;
4. Tertiary–Miocene (.) PS in the Muriah Basin—this is largely a biogenic gas
system; and
5. Tertiary–Pliocene (!) PS in the southeast Madura and north Bali areas, a
biogenic gas system.

You might also like