You are on page 1of 24

29

Q. Rencana Keperawatan dengan Diagnosa Tunggal


a. Pasien
Tgl Diagnosa Tujuan Perencanaan
Keperawatan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perilaku SP 1: Setelah ..x interaksi, klien Tanyakan dengan Ungkapan dari klien mengenai
kekerasan Klien dapat dapat mengidentifikasi pasien penyebab penyebab perilaku kekerasan
mengidentifikasi penyebab perilaku perilaku kekerasan menunjukan apa yang
penyebab, tanda kekerasan dibutuhkan dan dirasakan oleh
gelaja, perilaku klien
kekerasan yang Setelah ..x interaksi, klien Tanyakan dengan Ungkapan dari klien mengenai
dilakukan, dan akibat dapat mengidentifikasi pasien tanda dan gejala tandan dan gejala perilaku
perilaku kekerasan tanda dan gejala perilaku perilaku kekerasan kekerasan menunjukan apa
kekerasan yang dibutuhkan dan dirasakan
oleh klien
Setelah ..x interaksi, klien Tanyakan dengan Ungkapan dari klien mengenai
dapat mengidentifikasi pasien perilaku perilaku kekerasan yang
perilaku kekerasan yang kekerasan yang dilakukan menunjukan apa
dilakukan dilakukan yang dibutuhkan dan dirasakan
oleh klien
30

Setelah ..x interaksi, klien Tanyakan dengan Ungkapan dari klien mengenai
dapat mengidentifikasi pasien akibat perilaku akibat perilaku kekerasan
akibat perilaku kekerasan kekerasan menunjukan apa yan
dibutuhkan dan dirasakan oleh
klien
Perilaku SP 1: Setelah ...x interaksi, klien Jelaskan pada klien Menurunkan perilaku
kekerasan Klien dapat dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku destruktif yang akan
menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara mencederai klien dan
mengontrol perilaku kekerasan fisik, obat, verbal, dan lingkungan sekitar
kekerasan spriritual

Perilaku SP 1: Setelah ...x interaksi, klien  Jelaskan tujuan dan Tindakan teknik nafas dalam
kekerasan Klien dapat dapat mempraktikan cara cara tarik nafas dalam dan memukul bantal atau kasur
mempraktikan cara mengontrol perilaku dan memukul bantal merupakan salah satu upaya
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara atau kasur untuk mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik teknik nafas dalam  Ajarkan cara tarik kekerasan
fisik: tarik nafas dan memukul bantal atau nafas dalam dan
dalam dan memukul kasur
31

kasur atau bantal memukul bantal atau


kasur
 Demonstrasikan cara
tarik nafas dalam dan
memukul bantal atau
kasur
 Lakukan tarik nafas
dalam dan memukul
bantal atau kasur
bersama klien
 Minta klien
mempraktekan sendiri
cara teknik nafas
dalam dan memulul
bantal atau kasur.
 Beri pujian
Perilaku SP 1: Setelah ..x interaksi, klien  Bimbing klien untuk Memasukan kegiatan teknik
kekerasan Klien dapat dapat memasukan latihan memasukan latihan nafas dalam dan memulul
32

memasukan latihan cara fisik teknik nafas cara fisik tarik nafas bantal atau kasur untuk
cara fisik tarik nafas dalam dan memukul bantal dalam dan memukul mengontrol perilakukekerasan
dalam dan memukul atau kasur kedalam jadwal bantal atau kasur kedalam jadwal kegiatan
bantal atau kasur kegiatan harian kedalam jadwal harian mempercepat klien
kedalam jadwal kegiatan harian dalam mengontrol perilaku
kegiatan harian  Motivasi klien untuk kekerasan.
melakukan teknik
nafas dalam dan
memukul bantal atau
kasur sesuai jadwal
SP 2: Setelah ...x interaksi, klien  Tanyakan kembali Evaluasi akan membantu untuk
Klien dapat dapat mengevaluasi kegiatan harian klien pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi kegiatan yang telah mengenai cara yang selanjutnya
kegiatan yang telah dipelajari sebelumnya mengendalikan
dipelajari sebelumnya perilaku kekerasan
dengan cara teknik
nafas dalam dan
memukul bantal atau
kasur.
33

 Minta klien
memperagakan teknik
nafas dalam dan
memukul bantal atau
kasur
Perilaku SP 2: Setelah ...x interaksi, klien  Jelaskan pengertian Menggunakan (meminum)
kekerasan Klien dapat dapat menggunakan tujuan, manfaat, dan obat secara teratur merupakan
menggunakan (meminum) obat secara jenis obat salah saru tindakan yang dapat
(meminum) obat teratur  Jelaskan efek samping mengendalikan perilaku
secara teratur obat kekerasan
 Jelaskan akibat tidak
teratur minum obat
 Minta klien untuk
meminum obat secara
teratur
Perilaku SP 2: Setelah ..x interaksi, klien Bantu/ bimbing klien Memasukan kegiatan teknik
kekerasan Klien dapat dapat memasukan kegiatan memasukan kegiatan nafas dalam, memulul bantal
memasukan kegiatan menggunakan (meminum) tarik nafas dalam, atau kasur, dan menggunakan
34

menggunakan obat secara teratur memukul bantal atau (meminum) obat secara teratur
(meminum) obat kedalam jadwal kegiatan kasur dan mempercepat klien dalam
secara teratur harian menggunakan mengontrol perilaku kekerasan.
kedalam jadwal (meminum) obat secara
kegiatan harian teratur ke dalam jadwal
kegiatan harian
SP 3: Setelah ...x interaksi, klien  Tanyakan kembali Evaluasi akan membantu untuk
Klien dapat dapat mengevaluasi kegiatan harian klien pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi kegiatan yang telah mengenai cara yang selanjutnya
kegiatan yang telah dipelajari sebelumnya mengendalikan
dipelajari sebelumnya perilaku kekerasan
dengan cara teknik
nafas dalam,
memukul bantal atau
kasur, dan
menggunakan obat
secara teratur.
 Minta klien
memperagakan teknik
35

nafas dalam dan


memukul bantal atau
kasur
Perilaku SP 3 : Setelah ...x interaksi, klien  Jelaskan pengertian, Tindakan menggungkapkan
kekerasan Klien dapat dapat mengontrol perilaku tujuan dan cara perasaan kesal, meminta,
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara menggungkapkan menolak dengan benar
kekerasan dengan cara verbal yaitu perasaan kesal, merupakan salah satu upaya
verbal yaitu menggungkapkan perasaan meminta, menolak untuk mengontrol perilaku
menggungkapkan kesal, meminta, menolak dengan benar kekerasan
perasaan kesal, dengan benar  Ajarkan cara
meminta, menolak menggungkapkan
dengan benar perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar
 Demonstrasikan cara
menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
36

dengan benar
 Lakukan cara
menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar bersama
klien.
 Minta klien
mempraktekan sendiri
cara
menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar.
 Beri pujian
Perilaku SP 3: Setelah ...x interaksi, klien Bantu/ bimbing klien Memasukan kegiatan tarik
kekerasan Klien dapat dapat memasukan tarik memasukan tarik nafas nafas dalam, memukul bantal
memasukan kegiatan nafas dalam, memukul dalam, memukul bantal atau kasur dan menggunakan
37

menggungkapkan bantal atau kasur dan atau kasur dan (meminum) obat secara teratur
perasaan kesal, menggunakan (meminum) menggunakan dan menggungkapkan perasaan
meminta, menolak obat secara teratur dan (meminum) obat secara kesal, meminta, menolak
dengan benar menggungkapkan perasaan teratur dan dengan benar mempercepat
kedalam jadwal kesal, meminta, menolak menggungkapkan klien dalam mengontrol
kegiatan harian dengan benar kedalam perasaan kesal, perilaku kekerasan
jadwal kegiatan harian meminta, menolak
dengan benar kedalam
jadwal kegiatan harian
Perilaku SP 4: Setelah ...x interaksi, klien  Tanyakan kembali Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Klien dapat dapat mengevaluasi kegiatan harian klien pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi mengevaluasi kegiatan mengenai cara yang selanjutnya
kegiatan yang telah yang telah dipelajari mengendalikan
dipelajari sebelumnya sebelumnya perilaku kekerasan
dengan cara teknik
nafas dalam,
memukul bantal atau
kasur, menggunakan
obat secara teratur
38

dan menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar
 Minta klien
memperagakan teknik
nafas dalam,
memukul bantal atau
kasur, menggunakan
obat secara teratur
dan menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar
Perilaku SP 4: Setelah ...x interaksi, klien  Jelaskan pengertian, Tindakan spiritual (berdoa atau
kekerasan Klien dapat dapat mengontrol perilaku tujuan dan cara cara sholat) merupakan salah satu
mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual (berdoa atau upaya untuk mengontrol
kekerasan dengan cara spiritual (berdoa atau sholat) perilaku kekerasan
spiritual (berdoa atau sholat)
39

sholat)  Ajarkan cara spiritual


(berdoa atau sholat)
 Demonstrasikan cara
spiritual (berdoa atau
sholat)
 Lakukan cara spiritual
(berdoa atau sholat)
 Minta klien
mempraktekan sendiri
cara spiritual (berdoa
atau sholat).
 Beri pujian

Perilaku SP 4 : Setelah ...x interaksi, klien Bantu/ bimbing klien Memasukan kegiatan tarik
kekerasan Klien dapat dapat memasukan tarik memasukan tarik nafas nafas dalam, memukul bantal
memasukan kegiatan nafas dalam, memukul dalam, memukul bantal atau kasur dan menggunakan
cara spiritual (berdoa bantal atau kasur dan atau kasur dan (meminum) obat secara teratur,
40

atau sholat) kedalam menggunakan (meminum) menggunakan menggungkapkan perasaan


jadwal kegiatan harian obat secara teratur, (meminum) obat secara kesal, meminta, menolak
menggungkapkan perasaan teratur, dengan benar dan spiritual
kesal, meminta, menolak menggungkapkan (berdoa atau sholat)
dengan benar dan spiritual perasaan kesal, mempercepat klien dalam
(berdoa atau sholat) meminta, menolak mengontrol perilaku kekerasan
kedalam jadwal kegiatan dengan benar dan
harian spiritual (berdoa atau
sholat) kedalam jadwal
kegiatan harian
Perilaku SP 5 : Setelah ...x interaksi, klien  Tanyakan kembali Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Klien dapat dapat mengevaluasi kegiatan harian klien pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi mengevaluasi kegiatan mengenai cara yang selanjutnya
kegiatan yang telah yang telah dipelajari mengendalikan
dipelajari sebelumnya sebelumnya perilaku kekerasan
dengan cara teknik
nafas dalam,
memukul bantal atau
kasur, menggunakan
41

obat secara teratur,


menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar dan
spiritual (berdoa dan
sholat)
 Minta klien
memperagakan teknik
nafas dalam,
memukul bantal atau
kasur, menggunakan
obat secara teratur,
menggungkapkan
perasaan kesal,
meminta, menolak
dengan benar dan
spiritual (berdoa dan
sholat).
42

 Beri pujian
Perilaku SP 5 : Setelah ...x interaksi, klien  Nilai kemampuan Menilai kemampuan klien
kekerasan klien mampu mampu melakuakan yang telah di ajarkan setelah diajarkan tentang
melakuakan semua semua kegiatan yang telah  Beri pujian mengendalikan perilaku
kegiatan yang telah dilakukan secara mandiri kekerasan dengan cara teknik
dilakukan secara nafas dalam, memukul bantal
mandiri atau kasur, menggunakan obat
secara teratur,
menggungkapkan perasaan
kesal, meminta, menolak
dengan benar dan spiritual
(berdoa dan sholat)

Perilaku SP 5: Setelah ...x interaksi, klien Nilai apakah perilaku Menilai kesembuhan klien dari
kekerasan Klien mampu untuk mampu untuk kekerasan klien perilaku kekerasan.
mengendalikan mengendalikan perilaku terkontrol / berkurang
perilaku kekerasan kekerasan.
43

b. Keluarga

Tgl Diagnosa Tujuan Perencanaan


Keperawatan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Perilaku SP 1: Setelah …x, keluarga Diskusikan bersama Membantu keluarga dalam
kekerasan keluarga mampu mampu mengungkapkan keluarga tentang mengungkapkan perasaanya
mengungkapkan masalah yang dirasakan masalah-masalah yang
masalah yang dalam merawat pasien dialami selama
dirasakan dalam merawat pasien
merawat pasien
Perilaku SP 1: Setelah ...x interaksi, Jelaskan pengertian, Ungkapan dari keluarga
kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu tanda gejala, dan proses mengenai pengertian, tanda
menjelaskan menjelaskan pengertian, terjadinya perilaku gejala, dan proses terjadinya
pengertian, tanda tanda gejala, dan proses kekerasan perilaku kekerasan
gejala, dan proses terjadinya perilaku (menggunakan booklet) (menggunakan booklet)
terjadinya perilaku kekerasan (menggunakan menunjukan apa yang
kekerasan booklet) dibutuhkan dan dirasakan oleh
(menggunakan keluarga.
booklet)
44

Perilaku SP 1: Setelah ...x interaksi, Jelaskan cara merawat Ungkapan dari keluarga
kekerasan Keluarga dapat keluarga dapat perilaku kekerasan mengenai cara merawat
menjelaskan cara menjelaskan cara merawat perilaku kekerasan
merawat perilaku perilaku kekerasan menunjukan apa yang
kekerasan dibutuhkan dan dirasakan oleh
keluarga
Perilaku SP 1: Setelah ..x interaksi, Latih keluarga merawat Ketrampilan keluarga
kekerasan Keluarga dapat Keluarga dapat merawat klien perilaku mempercepat proses
merawat klien klien perilaku kekerasan kekerasan dengan penyembuhan pasien
perilaku kekerasan dengan melakukan melakukan kegiatan
dengan melakukan kegiatan fisik tarik nafas fisik tarik nafas dalam
kegiatan fisik tarik dalam dan memukul bantal dan memukul bantal
nafas dalam dan atau kasur atau kasur
memukul bantal atau
kasur

Perilaku SP 1: Setelah …x, keluarga Anjurkan keluarga Kemampuan keluarga


kekerasan Keluarga mampu mampu membantu klien membantu klien membuat jadwal kegiatan
45

membantu klien membuat jadwal harian membuat jadwal harian pasien, membantu pasien untuk
membuat jadwal dan memberi pujian dan memberi pujian. selalu disiplin melakukan
harian dan memberi latihan sehingga mempercepat
pujian proses penyembuhan.

Perilaku SP 2: Setelah ...x interaksi, Tanyakan keluarga Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Keluarga dapat keluarga dapat kembali kegiatan harian pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi dalam mengevaluasi dalam klien mengenai cara yang selanjutnya
merawat/ melatih merawat/ melatih pasien mengendalikan perilaku
pasien secara fisik. secara fisik. kekerasan dengan nafas
dalam dan memukul
bantal atau kasur.
Perilaku SP 2: Setelah ...x interaksi, Jelaskan tentang 6 Ketrampilan keluarga
kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu benar obat: benar mempercepat proses
menjelaskan 6 benar menjelaskan 6 benar cara pasien, beanr obat, penyembuhan pasien
cara memberikan obat memberikan obat benar dosis, benar
cara/rute, benar waktu,
benar dokumentasi.
Perilaku SP 2: Setelah ...x interaksi,  Jelaskan akibat tidak Menggunakan (meminum)
46

kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu teratur minum obat obat secara teratur merupakan
memberikan/ memberikan/ membimbing  Minta keluarga untuk salah saru tindakan yang dapat
membimbing minum memberikan/menging mengendalikan perilaku
obat atkan klien untuk kekerasan
meminum obat secara
teratur
Perilaku SP 2: Setelah …x, keluarga Anjurkan keluarga Kemampuan keluarga
kekerasan Keluarga mampu mampu membantu klien membantu klien membuat jadwal kegiatan
membantu klien membuat jadwal harian membuat jadwal harian pasien, membantu pasien untuk
membuat jadwal dan memberi pujian dan memberi pujian. selalu disiplin melakukan
harian dan memberi latihan sehingga mempercepat
pujian proses penyembuhan.

Perilaku SP 3: Setelah ...x interaksi, Tanyakan keluarga Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Keluarga dapat keluarga dapat kembali kegiatan harian pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi dalam mengevaluasi dalam klien mengenai cara yang selanjutnya
merawat/ melatih merawat/ melatih pasien mengendalikan perilaku
pasien secara fisik dan secara fisik dan kekerasan dengan nafas
memberikan obat memberikan obat dalam dan memukul
47

bantal atau kasur dan


memberikan obat (6
benar pemberian obat)
Perilaku SP 3: Setelah ..x interaksi, Latih keluarga merawat Ketrampilan keluarga
kekerasan Keluarga dapat Keluarga dapat melatih klien perilaku mempercepat proses
melatih klien perilaku klien perilaku kekerasan kekerasan dengan cara penyembuhan pasien
kekerasan dengan cara dengan cara bicara yang bicara yang baik
bicaraa yang baik baik
Perilaku SP 3: Setelah ..x interaksi, Latih keluarga merawat Ketrampilan keluarga
kekerasan Keluarga dapat Keluarga dapat melatih klien perilaku mempercepat proses
melatih klien perilaku klien perilaku kekerasan kekerasan dengan cara penyembuhan pasien
kekerasan dengan cara dengan cara membimbing membimbing kegiatan
membimbing kegiatan kegiatan spiritual (berdoa spiritual (berdoa atau
spiritual (berdoa atau atau sholat) sholat)
sholat)
Perilaku SP 3: Setelah …x, keluarga Anjurkan keluarga Kemampuan keluarga
kekerasan Keluarga mampu mampu membantu klien membantu klien membuat jadwal kegiatan
membantu klien membuat jadwal harian membuat jadwal harian pasien, membantu pasien untuk
membuat jadwal dan memberi pujian dan memberi pujian. selalu disiplin melakukan
48

harian dan memberi latihan sehingga mempercepat


pujian proses penyembuhan.

Perilaku SP 4: Setelah ...x interaksi, Tanyakan keluarga Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Keluarga dapat keluarga dapat kembali kegiatan harian pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi dalam mengevaluasi dalam klien mengenai cara yang selanjutnya
merawat/ melatih merawat/ melatih pasien mengendalikan perilaku
pasien secara fisik, secara fisik, memberikan kekerasan dengan nafas
memberikan obat, obat, melatih cara bicara dalam dan memukul
melatih cara bicara yang baik, dan bantal atau kasur,
yang baik, dan membimbing kegiatan memberikan obat (6
membimbing kegiatan spiritual. benar pemberian obat),
spiritual. melatih cara bicara
yang baik, dan
membimbing kegiatan
spiritual (berdoa atau
sholat).
Perilaku SP 4: Setelah ...x interaksi,  Jelaskan follow up Dukungan keluaga dan
49

kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu setelah pasien pulang. lingkungan mempercepat
menjelaskan follow up menjelaskan follow up ke  Jelaskan tanda proses penyembuhan pasien
ke RSJ/PKM, tanda RSJ/PKM, tanda kambuh, kambuh dari perilaku
kambuh, dan rujukan dan rujukan kekerasan.
 Jelaskan tentang
rujukan.
Perilaku SP 4: Setelah …x, keluarga Anjurkan keluarga Kemampuan keluarga
kekerasan Keluarga mampu mampu membantu klien membantu klien membuat jadwal kegiatan
membantu klien membuat jadwal harian membuat jadwal harian pasien, membantu pasien untuk
membuat jadwal dan memberi pujian dan memberi pujian. selalu disiplin melakukan
harian dan memberi latihan sehingga mempercepat
pujian proses penyembuhan.

Perilaku SP 5 Setelah ...x interaksi, Tanyakan keluarga Evaluasi akan membantu untuk
kekerasan Keluarga dapat keluarga dapat kembali kegiatan harian pembuatan rencana tindakan
mengevaluasi dalam mengevaluasi dalam klien mengenai cara yang selanjutnya
merawat/ melatih merawat/ melatih pasien mengendalikan perilaku
pasien secara fisik, secara fisik, memberikan kekerasan dengan nafas
50

memberikan obat, obat, melatih cara bicara dalam dan memukul


melatih cara bicara yang baik, membimbing bantal atau kasur,
yang baik, kegiatan spiritual dan memberikan obat (6
membimbing kegiatan follow up benar pemberian obat),
spiritual dan follow melatih cara bicara
up. yang baik,
membimbing kegiatan
spiritual (berdoa atau
sholat) dan follow up
setelah pasien pulang.
Perilaku SP 5 : Setelah ...x interaksi, Nilai kemampuan Menilai kemampuan keluarga
kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu keluarga yang telah di setelah diajarkan tentang
melakuakan semua melakuakan semua ajarkan mengendalikan perilaku
kegiatan yang telah kegiatan yang telah kekerasan dengan cara teknik
diajarkan secara diajarjan secara mandiri nafas dalam, memukul bantal
mandiri atau kasur, menggunakan obat
secara teratur,
menggungkapkan, meminta,
menolak dengan benar dan
51

spiritual (berdoa dan sholat)


dan follow up.

Perilaku SP 5: Setelah ...x interaksi, Nilai apakah keluarga Dukungan keluaga dan
kekerasan Keluarga mampu keluarga mampu untuk mampu untuk lingkungan mempercepat
untuk melakukan melakukan kontrol ke melakukan kontrol ke proses penyembuhan pasien
kontrol ke RSJ/PKM RSJ/PKM RSJ/PKM
52

You might also like