Professional Documents
Culture Documents
Materi Fisiologi
Materi Fisiologi
Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Setiap lingkungan dibumi memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Penyesuaian makhluk hidup ini menyebabkan makhluk hidup
memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda pula pada tiap-tiap
lingkungannya. Makhluk hidup perlu menyesuaikan diri agar mampu bertahan
hidup dalam lingkungannya. Sehingga adaptasi sangat penting dilakukan
mahluk hidup agar tidak terjadi kepunahan.
B. Tujuan Adaptasi
1. Untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa.
2. Untuk memperoleh makanan.
3. Untuk bertahan hidup.
C. Jenis-Jenis Adaptasi
Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu:
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh dan struktur
tubuh luar makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Adaptasi ini dilakukan untuk menyesuaikan bentuk
tubuhnya dengan kondisi tempat tinggalnya guna mempertahankan
hidupnya.
1) Herbivora
Kelompok herbivora mendapatkan nutrisi dari tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara itu, karakteristik sel
tumbuhan ialah dilindungi oleh dinding sel yang tersusun atas
senyawa selulosa yang kaku. Hewan pada umumnya tidak
memiliki enzim selulosa sehingga pada kelompok herbivora
atau pemakan tumbuhan akan melakukan simbiosis mutualisme
dengan mikroorganisme selulolitik untuk menghasilkan enzim
yang membantu memecah selulosa pada sel tumbuhan sehingga
ketika dinding selnya berhasil hancur maka herbivora dapat
mengambil nutrisi dalam tumbuhan tersebut.
2) Ikan
Habitat ikan adalah air tawar atau air laut. Kadar garam pada
air tawar lebih rendah dibanding dengan air laut. Dengan
demikian tingkat kepekatan air laut aka lebih tinggi dibanding
dengan air tawar. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap
kehidupan ikan di dalamnya. Garam mineral sangat dibutuhkan
oleh tubuh untuk menjaga metabolisme tetap seimbang. Dengan
demikian untuk dapat bertahan hidup maka adaptasi yang
dilakukan oleh:
Ikan air tawar akan sedikit minum dan banyak
mengeluarkan urin yang encer. Hal ini karena ikan air
tawar lebih hipertonik, maka air akan berosmosis melalui
kulit. Dengan demikian, ikan air tawar akan sedikit minum
karena banyak air yang telah masuk melalui kulit.
Sementara itu kadar garam di air tawar sangat sedikit
sehingga ikan air tawar akan membuang hanya sedikit
garam dan banyak air melalui urin.
Bertolak belakang dengan ikan air tawar, kadar garam
yang melimpah di air laut justru membuat ikan air laut
dehidrasi. Sehingga adaptasi fisiologi pada ikan air laut
ialah dengan banyak minum dan sedikit mengeluarkan urin
yang mengandung banyak garam (pekat).
Ikan tertentu mampu hidup pada air yang kadar oksigennya
rendah (berlumpur) seperti lele, gabus dan lainnya. Ikan –
ikan jenis ini memiliki kemampuan untuk menyimpan
oksigen dalam labirin atau gelembung udara yaitu alat
yang berfungsi menyimpan oksigen pernapasan. Sehingga
ikan – ikan ini mampu bertahan hidup di air beroksigen
rendah.
3) Hewan tempat kering (trenggiling; unta)
Hewan – hewan yang hidup di tempat kering seperti gurun
akan mengalami beberapa masalah salah satunya yaitu
kesediaan air yang terbatas. Dengan kondisi demikian, maka
hewan – hewan tersebut melakukan adaptasi fisiologi yaitu
dengan mendapatkan air dari hasil metabolisme makanan yang
diperolehnya. Dengan demikian mereka tetap dapat
memperoleh air untuk mencukupi kebutuhan hidup. Hewan –
hewan tersebut antara lain trenggiling. Sementara itu, unta
memiliki kemampuan untuk memetabolisme lemak tubuh
menjadi air dan energi. Air ini akan disimpan dalam punuknya
(kantung air).
4) Rayap
Sama seperti herbivora, rayap merupakan serangga pemakan
tumbuhan. Namun bagian yang dimakan oleh rayap ialah pada
batang kayunya. Rayap melakukan simbiosis mutualisme
dengan flagellata selulolitik agar mampu menguraikan senyawa
yang terkandung dalam tumbuhan.
1) Insektivora
Kelompok insektivora yaitu tumbuhan pemakan serangga
(Venus, kantung semar, dll) menghasilkan sekret yang lengket
pada bagian kantungnya. Sekret ini berfungsi sebagai penjerat
dan pegurai serangga yang terperangkap dalam kantung
tersebut. Ketika ada serangga yang masuk pada bagian
kantungnya, maka dengan cepat bagian kantung akan menutup
(seperti halnya pada putri malu ketika disentuh akan menutup).
Dan serangga akan terperangkap di dalam kantung dan secara
perlahan akan mati, sementara insektivora akan mendapatkan
nitrogen dari penguraian serangga tersebut.
2) Madu – Nektar
Pada kelompok angiospermae tertentu memiliki bunga yang
menghasilkan nektar yang berfungsi untuk menarik serangga
ataupun burung agar mendekat. Hal ii bertujuan dalam proses
pembuahan. Ciri tumbuhan yang menghasilkan nektar ialah
memiliki mahkota bunga, seperti mawar, melati, dan lain – lain.
3) Alelopati
Alelopati merupakan senyawa kimia yang menghambat
pertumbuhan tumbuhan lain. Beberapa tumbuhan pengganggu
seperti rumput teki, ilalang memiliki senyawa ini. Senyawa ini
merupakan bentuk pertahanan suatu tumbuhan terhadap
wilayahnya. Tumbuhan – tumbuhan yang menghasilkan
senyawa ini akan mengeluarkannya di sekitar nya, dengan
demikian tumbuhan lain akan sulit tumbuh di sekitar tumbuhan
yang mengeluarkan senyawa ini.