You are on page 1of 7

Torque Converter

1. Pengertian dan fungsi Torque Converter

Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya


secara hidrolis. Prinsip kerja dari torque converter adalah merubah tenaga
mekanis dari engine menjadi energi kinetis (oil flow) dan merubahnya lagi
menjadi tenaga mekanis pada shaft output-nya.
Fungsi torque converter adalah sebagai berikut:
 Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan engine
torqueke input transmisi.
 Meningkatkan (multiflies) torque yang dibangkitkan oleh engine.
 Meredam getaran puntir (torsional vibration) dari engine dan drive train.
 Meratakan (smoothes) putaran engine.

Jika kopling fluida hanya terdiri atas pump impeller yang dihubungkan
dengan mesin dan turbine runner yang dihubungkan dengan input transmisi
, sedangkan pada torque converter terdapat penambahan komponen yang
dipasangkan diantara pump impeller dan turbine runner, yang disebut
dengan stator. Untuk memaksimalkan kerja stator maka pada
poros stator dipasangkan OWC (one way clutch) yang berfungsi untuk
mencegah putaran balik stator yang dapat menghambat aliran fluida untuk
menggerakkan turbine runner.
1. Prinsip Kerja Torque Converter
Pada dasarnya, kopling fluida dan torque converter mempunyai prinsip kerja
yang sama. Jika dua kipas angin ditempatkan saling berhadapan satu
sama lain, dan salah satu kipas angin dinyalakan, angin yang ditimbulkan
akan menggerakkan sirip kipas angin satunya (kipas angin yang tidak
dinyalakan) dan akhirnya keduanya berputar.
Sirip kipas angin yang berputar pertama kali akan berputar secara
bertahap lebih cepat sampai pada akhirnya kedua kipas angin berputar
dengan kecepatan yang sama.

Apa yang terjadi dengan torque converter adalah mirip dengan kejadian di
atas. Kipas angin digantikan dengan dua roda yang bersirip. Dua roda
bersirip tersebut diletakkan saling berdekatan dalam sebuah casing yang
berbentuk lingkaran dan dibautkan pada roda gila (flywheel)
mesin. Casing tersebut diisi dengan ATF yang berfungsi sebagai media
menggantikan fungsi angin dalam gambaran kerja dua kipas angin.

Torque Converter terbuat dari plat baja yang dipasang pada drive plate poros
engkol sehingga torque converter berputar sesuai dengan putaran mesin.

1. Komponen Torque Converter

1. Pump Impeller
Pump Impeller disatukan dengan converter case dan converter
case dihubungkan ke poros engkol melalui drive plate, hal ini berarti pump
impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump impeller berfungsi
untuk melemparkan fluida (ATF) ke turbine runner agar turbine runner ikut
berputar. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi
untuk memberikan celah yang memperlancar aliran minyak.

2. Turbine Runner
Turbine runner dihubungkan dengan overdrive input shaft transmisi, hal ini
berarti turbine runner berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari pump
impeller dan menggerakkan input shaft transmisi. Turbine runner terdiri
dari vane dan guide ring. Arah vane pada turbine runner berlawanan
dengan vane pump impeller.
Turbine runner dihubungkan dengan input shaft transmisi dan berputar bersama saat kendaraan
berjalan dan shift selector diposisikan ke “D”, “2” “L” atau “R”. Namun turbine runner tidak akan
berputar pada saat kendaraan berhenti dengan selector masih berada di salah satu di antara keempat
posisi tersebut. Ia akan berputar bebas bersama pump impeller pada posisi “N” dan “P”.

3. Stator
Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine
runner. Dipasang pada poros stator yang diikatkan pada transmission
case melalui one-way clutch. Stator berfungsi untuk mengarahkan fluida
dari turbine runner agar menabrak bagian belakang vane pump impeller,
sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller.
One-way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros
engkol. Oleh karena itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dari
arah dorongan minyak pada vane stator.

Ada pun cara kerja dari outer race ialah sebagai berikut.
a. Saat outer race berputar searah putaran poros engkol
Saat outer race berputar searah putaran poros engkol, ia akan bergerak
miring mendekati bagian atas sprag. Karena panjang l1 lebih pendek dari l
maka outer raceberputar
b. Saat outer race berputar berlawanan arah putaran poros engkol
Bila outer race berputar berlawanan arah putaran poros engkol, sprag tidak
dapat miring karena panjang l2 lebih panjang dari l.
Akibatnya sprag berfungsi pengunci yang mengunci outer race dan
mencegahnya berputar. Retainer spring dipasang untuk menjaga
posisi sprag sedikit menghadap ke atas pada arah hampir mengunci outer
race.
PEMINDAHAN TENAGA PADA TORQUE CONVERTER

Seperti prinsip yang telah dijelaskan di halaman awal, di mana terdapat


dua buah kipas angin, satunya dicolokkan ke listrik lalu dinyalakan, dan
satunya berada di hadapan kipas yang dicolokkan ke listrik tersebut. Jika
kipas yang kita colokkan ke listrik kita hidupkan, maka kipas yang ada di
hadapannya itu ikut berputar. Dalam kasus seperti itu, pump
impeller bertindak sebagai kipas yang dicolokkan ke listrik,
sementara turbine runner bertindak sebagai kipas yang ada di hadapannya.

Jika pump impeller diputar oleh crankshaft, ATF yang ada didalamnya akan
ikut berputar bersama dengan arah yang sama pula. Semakin cepat
putaran pump impeller, semakin besar gaya sentrifugal yang berakibat ATF
akan terpental keluar dari pump impeller. ATF yang terpental tersebut akan
membentur vane pada turbine runner dan turbine runner tersebut akan
berputar searah dengan pump impeller. Pada saat ATF mengenai bagian
dalam permukaan turbine runner, maka ATF tersebut akan diarahkan
kembali ke pump impeller.

PEMBESARAN (PELIPATGANDAAN) MOMEN

Masih sama dengan prinsip kipas angin yang saling berhadapan tersebut,
namun sekarang ditambahkanlah air duct di belakang kipas.
Dengan ditambahkannya air duct ini maka aliran yang mengalir ke kipas B
akan dialirkan kembali menuju kipas A sehingga putaran kipas A semakin
cepat. Dalam torque converter, stator berperan sebagai air duct tersebut.
Pada torque converter, aliran ATF yang mengalir dari pump
impeller ke turbine runner dan melewati stator vane dan kembali ke pump
impeller merupakan proses pembesaran momennya. Dengan kata
lain, pump impeller dputarkan oleh mesin dan juga dibantu oleh kembalinya
ATF dari turbine runner yang melalui stator vaneselaku air duct sehingga
putaran pump impeller semakin cepat dan meperbesar momen yang ada
padanya.

Fungsi one-way clutch pada stator.


1. Bila vortex flow besar

Arah ATF yang mengalir dari turbine runner ke stator tergantung perbedaan
kecepatan putar pump impeller dengan turbine runner. Jika perbedaannya
besar, maka ATF yang mengalir dari turbine runner akan mengenai bagian
permukaan depan dari stator vane, sehingga stator cenderung berputar
berlawanan dengan pump impeller. Namun, pada saat ini one-way
clutch bekerja dengan cara menahan stator agar tidak berputar berlawanan
dengan pump impeller. Dengan kondisi seperti itu, aliran yang menuju
ke pump impeller lagi justru akan membantu putaran pump impeller itu
menjadi lebh cepat.

2. Bila vortex flow kecil

Bila kecepatan putar turbine runner hampir menyamai pump impeller, maka
kecepatan ATF yang berputar dengan turbine runner pada arah yang sama
akan semakin bertambah. Hal ini berakibat aliran ATF tersebut sama
seperti arah putaran pump impeller, sehingga ATF mengenai bagian depan
permukaan stator vane. Pada posisi ini, one-way clutch tidak akan
mengunci stator, karena stator sekarang berputar searah dengan pump
impeller.

Vortex flow: aliran ATF yang dipompakan oleh impeller saat ia mengalirkan
ATF ke turbine runner lalu ke stator dan kembali kepadanya. Aliran semakin
kuat bila perbandingan kecepatan putar antara pump impeller dan turbine
runner semakin besar. Contohnya pada saat kendaraan di-start dari
sebelumnya dalam keadaan diam.

Vortex flow
Rotary flow: aliran ATF di dalam torque converter searah dengan
putaran torque converter juga. Aliran ini besar jika perbedaan putaran turbine
runner dengan pump impeller kecil. Contohnya saat kendaraan dibawa
dengan kecepatan konstan. Aliran semakin kecil sebanding dengan
perbedaan kecepatan putar pump impeller dengan turbine runner.

You might also like