You are on page 1of 19

V.

PEMBAHASAN

5.1.Pengenalan Alat Laboratorium


Alat laboratorium adalah bebagai peralatan yang biasa digunakan
dalam praktikum di Laboratorium. Tujuan dari praktikum pengenalan alat –
alat yang berada pada Laboratorium Mikrobiologi adalah agar para
mahasiwa dapat mengenal, menggunakan, dan mengerjakan alat-alat yang
berada di Laboratorium Mikrobiologi. . Pengenalan alat-alat laboratorium
penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan. Berikut ini hasil
pengamatan alat laboratorium yang diamati pada praktikum mikrobiologi
kali ini.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Alat Laboratorium

No Nama Alat Fungsi Gambar


1. Autoclave Mensteril basah alat
dan bahan yang
membutuhkan
sterilisasi basah

2. Ball Pipet Menyedot dan


Mengeluarkan
larutan yang dapat
dipasang pada
pangkal pipet ukur
3. Beaker Wadah untuk
Glass mengaduk,
mencampur dan
memanaskan cairan

4. Cawan Memelihara dan


Petri menumbuhkan
mikroorganisme

5. Erlenmeyer Medium
pertumbuhan
mikroorganisme
dan larutan

6. Gelas Ukur Mengukur volume


suatu cairan
7. Inkubator Menginkubasi atau
memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol

8. Lemari Es Tempat menyimpan


reagen

9. Mikroskop Melihat dan


mengamati objek
dengan ukuran
sangat kecil yang
tidak bisa dilihat
dengan mata
telanjang
10. Mikropipet Alat untuk
mentransfer /
memindahkan
cairan yang
bervolume kecil (µ
l)
11. Object Tempat untuk
Glass meyimpan objek
yang akan dilihat
dengan mikroskop

12. Cover Untuk menutup


Glass objek yang berada
pada object glass

13. Ose Alat untuk


memindahkan
kultur
mikroorganisme

14. Pipet Tetes Untuk mengambil


cairan dalam skala
tetesan kecil
15. Pipet Ukur Untuk
memindahkan
kultur (zat cair)
secara steril

16. Rak Untuk tempat alat-


Tabung alat laboratorium

17. Spatula Untuk mengambil


bahan kimia yang
berbentuk padatan
dan mengaduk
larutan

18. Tabung Untuk mengetahui


Durham tumbuhnya mikroba
dengan media cair
melalui tabung
reaksi

19. Tabung - Untuk menyimpan


Reaksi mikroorganisme
dalam medium
cair (broth) atau
padat
- Untuk alat
pengenceran
- Untuk pengujian
mikrobiologis
20. Water bath Alat untuk
menyimpan kultur
mikroba

21. Oven Untuk sterilisasi


atau pembersihan
dengan
menggunakan udara
kering

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2017

5.1.1. Autoclave
Autoclave adalah alat untuk sterilisasi yang menggunakan uap air
bertekanan tinggi. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau
sekitar 2 atm dan dengan suhu 121°C, dengan lama sterilisasi yang
dilakukan selama 15 menit. Bahaya dalam menggunakan autoclave
adalah ketika dalam penggunaanya tidak sesuai aturan sehingga dapat
mengakibatkan ledakan pada autoclave yang dapat berakibat fatal,
sehingga dalam menggunakan autoclave tidak boleh sembarang harus
sesuai dengan aturan penggunaan.
5.1.2. Ball Pipet
Ball pipet atau bulp pipet berfingsi untuk menyedot dan
mengeluarkan larutan, yang biasanya dapat dipasangkan pada pangkal
pipet ukur. Bulb pipet terbuat dari bola karet yang memiliki tiga knop
yang mempunyai fungsi yang berbeda. Knop bertanda ”A” yang berada
di atas bulb berfungsi untuk mengosongkan udara dari bulb pipet. Knop
yang bertanda ”S” berfungsi untuk menyedot larutan. Dan knop bertanda
”E” berfungsi untuk mengeluarkan larutan. Cara kerja dari bulp pipet
adalah pertama hilangkan udara yang ada di bulp pipet dengan cara
menekan knop “A” sambil menekan bulp pipet tersebut, kemudian
letakan pipet pada larutan yang akan diambil dan tekan knop “S”, setelah
itu keluarkan larutan pada pipet dengan menekan knop “E” pada tempat
yang diinginkan. Gunakan bulp pipet dengan benar agar blup pipet tidak
mudah rusak.
5.1.3. Beaker Glass
Beaker glass atau gelas kimia adalah wadah yang biasanya berbentuk
silinder dengan berbagai ukuran,mulai dari yang terkecil 1ml sampai
beberapa liter, yang berfungsi untuk mengaduk, mencampur dan
memanaskan cairan. Sedangkan pada penggunaan gelas kimia dalam
praktikum mikrobiologi pangan biasanya untuk melarutkan media yang
biasanya berupa serbuk agar, dan mereaksikan suatu zat. Untuk mencegah
kontaminasi dan penyusutan zat, beaker glass dapat ditutup dengan kaca
pengamat.
5.1.4. Cawan Petri (Petri Dish)
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)
mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan
cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai
macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat
menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9
cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Cawan Petri terdiri dari
bagian dasar datar berbentuk bulat dan tutup datar berbentuk bulat yang
ukurannya lebih besar dibandingkan bagian bawah.
5.1.5. Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi untuk medium pertumbuhan mikroorganisme,
sebagai wadah atau tempat untuk memanaskan dan menyimpan larutan,
bahan atau cairan, dapat juga digunakan untuk pengenceran sampel,
menyimpan media,mentritasi dan membuat media dan Erlenmeyer dapat
juga digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur
cair, dll. Mulut erlenmeyer mempunyai ukuran yang lebih kecil dari badan
erlenmeyer yang berfungsi untuk mengurangi penguapan dan
memperkecil kemungkinan masuknya udara sehingga dapat memperkecil
jumlah mikroorganisme yang masuk dari lingkungan (udara) ke dalam
media yang terdapat dalam erlenmeyer. Erlenmeyer terdiridari berbagai
ukuran volume mulai dari 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml,
1000 ml, dan lain-lain.
5.1.6. Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan yang tidak
memerlukan tingkat ketelitian tinggi , dan untuk mengambil cairan sampel
atau cairan yang digunakan untuk melakukan pengenceran. Gelas ukur
mempunyai skala yang tersedia dalam bermacam ukuran mulai dari 10
hingga 2000 mL. Pembacaan skala gelas ukur dapat dengan cara melihat
meniscus sebagai batasnya, pada larutan pekat dan berwarna dilihat
meniskus paling atas, dan yang tidak berwarna dilihat meniskus paling
bawah. Agar gelas ukur tidak memuai yang akan meyebabkan pembacaan
skala untuk mengukur volume zat cair yang akan di gunakan menjadi
tidak akurat., gelas ukur tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan
atau pelarut dalam kondisi panas.
5.1.7. Inkubator
Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu
tertentu yang dipakai untuk memerami mikroba, berfungsi menginkubasi
atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Pada incubator
terdapat pengatur suhu waktu untuk memudahkan pengaturan suhu yang
dikehendaki. Hal pertama yang dilakukan saat menggunakan inkubator
adalah mengatur alat dan bahan dan memasukkannya ke dalam inkubator
dengan susunan tertentu supaya efektif. Saat menggunakan inkubator
sebaiknya tidak terlalu penuh atau overload karena hal itu dapat
memperbesar resiko kontaminasi.
5.1.8. Lemari Es
Lemari es berfungsi untuk tempat menyimpan reagen, menyimpan
stock kultur selama sama subkultur, menyimpan medium steril untuk
mencegahnya dari kekeringan, dan untuk menyimpan larutan bersifat
termolabil, antibiotic, dan serum.
5.1.9. Mikroskop
Mikroskop berfungsi untuk melihat dan mengamati objek dengan
ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa
kali hingga ribuan kali.
5.1.10. Mikropipet
Mikropipet berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam
mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl, atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan
volume fixed volume pipette misalnya mikropipet 5 μl.
5.1.11. Object Glass
Object glass berfungsi sebagai tempat untuk meyimpan objek yang
akan dilihat dengan mikroskop atau untuk menyimpan preaparat. Objek
glass selalu berhubungan dengan cover glass.
5.1.12. Cover Glass
Cover Glass berfungsi untuk menutup objek atau preparat yang
berada pada object glass. Selalu berkaitan dengan object glass dalam
menjalankan fungsinya.
5.1.13. Ose
Ose atau jarum inoculum alat yang terbuat dari logam dengan
ujung seperti kawat yang berbentuk lingkaran, berfungsi untuk
memindahkan kultur mikroorganisme, dan untuk isolasi mikroba yang
akan diletakkan pada media untuk diteliti atau dihitung jumlahnya.
5.1.14. Pipet Tetes
Untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
5.1.15. Pipet Ukur
Pipet ukur berfungsi untuk memindahkan kultur (zat cair) secara
steril, pipet ukur juga memiliki fungsi hampir mirip dengan pipet volume,
tetapi pipet ukur mempunyai berbagai skala volume.
5.1.16. Rak Tabung
Rak tabung berfungsi untuk tempat alat-alat laboratorium.
5.1.17. Spatula
Spatula atau batang pengaduk biasa digunakan untuk mengambil
bahan kimia yang berbentuk padatan dan untuk mengaduk larutan. Batang
pengaduk terdiri dari berbagai ukuran dan terbuat dari plastik atau kaca.
5.1.18. Tabung Durham
Tabung durham memiliki bentuk seperti tabung reaksi namun
berukuran lebih kecil. Berfungsi untuk mengetahui tumbuhnya mikroba
dengan media cair melalui tabung reaksi,dan digunakan untuk tempat
menyimpan sampel yang digunakan sebagai indicator, dan juga berfungsi
sebagai menampung hasil fermentasi mikroorganisme berupa gas. Dalam
penggunaannya, tabung durham ditempatkan terbalik di dalam tabung
reaksi yang lebih besar dan tabung ini kemudian diisi dengan medium cair,
dan harus terendam sempurna dalam media, jangan sampai ada sisa udara.
Tabung durham distrelisisasi dengan menggunakan oven. Setelah
seluruhnya disterilkan dan medium sudah dingin, maka dapat dilakukan
inokulasi. Jika bakteri yang ditumbuhkan dalam media tersebut memang
menghasilkan gas, maka gas akan tampak sebagai gelembung pada dasar
tabung durham
5.1.19. Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan untuk menyimpan dan menumbuhkan
mikroorganisme dalam medium cair (broth) atau padat, alat pengenceran,
pengujian mikrobiologis, dan juga untuk mereaksikan zat. Untuk media
padat yang dapat digunakan, dapat dibedakan menjadi dua yaitu media
tegak dan media miring. Dalam penggunaan tabung reaksi juga perlu
disumbat ujungnya untuk menghindari kontaminasi dengan lingkungan
luar seperti udara yang dapat masuk.Tutup tabung reaksi dapat berupa
kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil.
5.1.20. Water bath
Water bath adalah alat untuk menyimpan kultur mikroba,
menginkubasi botol-botol yang akan digunakan dalam media kultur,
larutan didalam flasks, atau wadah-wadah yang berukuran besar, atau saat
ingin menginkubasi tempat-tempat (rak) tabung, dan juga untuk untuk
mencairkan dan menghangatkan media nutrisi. Supaya media tetap dalam
kondisi leleh/cair, bisanya suhu diatur pada kisaran 40-45oC. Untuk
menjaga air pada penangas air tidak terkontaminasi mikro organisme maka
perlu ditambahkan citric acid 0.3% dan potassium sorbat 0.1%.Water bath
mempunyai berbagai tipe dan kapasitas yang bervariasi. Perlu dilakukan
pengecekan pada waterbath setiap 3-6 bulan apakah ada bagian water bath
yang mengalami korosi.
5.1.21. Oven
Oven digunakan untuk sterilisasi atau pembersihan dengan
menggunakan udara kering denagan membebaskan alat-alat dari segala
kehidupan (mikroba), biasanya sterilisasi kering dilakukan selama 2 jam
dengan suhu 170°C-180°C. Cara menggunakannya yaitu dengan
memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan kertas yang akan

disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian


memanaskannya diatas api.

5.2.Teknik Laboratorium

Teknik laboratorium atau cara-cara menggunakan alat-alat yang


berda pada Laboratorium Mikrobiologi harus sesuai dengan aturan, jika
tidak akan menyebabkan kerusakan alat, bahkan dapat berbahaya bagi
pengguna alat. Selaain itu penggunaan alat yang sesuai aturan akan
mengurangi kesalahan prosedur pemakaian alat, dan pada saat melakukan
penelitian, data yang diperoleh akurat. Data-data yang tepat serta akurat
akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Berikut ini teknik
pemakaian beberapa alat laboratorium.
5.2.1. Sumbat Tabung Reaksi dan Erlenmeyer
Pada tabung reaksi maupun erlenmeyer, dibutuhkan sumbat
yang berfungsi untuk menyumbat tabung reaksi dan Erlenmeyer, untuk
menghindari adanya kontaminasi dari lingkungan luar. Sumbat yang umum
digunakan adalah sumbat kapas dikarenakan mudah untuk didapat dan
harganya yang tergolong sangat ekonomis.
Cara penggunaannya adalah dengan mengumpalkan kapas
secukupnya kemudian dibungkus menggunakan kain kassa, bertujuan agar
sumbat yang dibuat tidak mudah rusak, dan meminimalisir kemungkinan
kapas terbakar ketika sterilisasi. Kemudian sumbat ke dalam tabung reaksi.
Usahan kapas yang di sumbat ke dalam tabung reaksi serapat mungkin,
fungsinya untuk memperkecil kontaminasi yang disebabkan oleh
mikroorganisme dan udara di luar tabung reaksi. Indikator bahwa sumbat
kapas yang digunakan kepadatannya sesuai dengan prosedur adalah
terdengar bunyi “pook” saat sumbat tersebut dicabut dari mulut tabung
reaksi.
5.2.2. Pembungkusan Cawan Petri
Cara pembukusan cawan petri adalah dengan membungkus
menggunakan kertas, biasanya kertas hvs atau kertas sampul buku yang
berwarna coklat. Dalam pembungkusan menggunakan kertas bekas ketikan,
usahan ketikan hurufnya berada di bagian luar karena untuk meminimalisir
lunturnya tinta dari huruf tersebut pada saat sterilisasi baik sterilisasi secara
kering (oven) ataupun basah (autoclave). Pembungkusan cawan petri
pertama cawan petri diletakkan ditengah kertas, kemudian kertas dilipat
mengikuti lebar cawan petri, setelah itu pada ujung-ujung kerta dilipat
membentuk segitiga, dan terakhir dilipat kebelakang. Usahakan dalam
pembungkusan tidak ada celah atau lubang, agar cawan petri tetap steril.
5.2.3. Pembungkusan pipet
Sama seperti cawan petri pembungkusan pipet juga menggunakan
kertas, baik itu kertas hvs atau kertas sampul buku yang berwarna coklat.
Pertama letakan pipet pada ujung kertas kemudian lipat hingga tidak ada
rongga, usahakan ujung bawah pipet yang dibungkus terlebih dahulu. Jika
pada saat setengah pipet ukur tidak terbungkus, lanjutkan dengan kertas
bungkus tersebut dari ujung pipet yang berlawanan (ujung atas pipet).
Setelah pipet ukur tersebut terbungkus, pastikan pembukus tersebut jika di
keluarkan pipet ukurnya tetap pada posisi semula. Pada saat dikeluarkan
sebaiknya pipet ukur tersebut berdekatan dengan api yang berfungsi untuk
meminimalisir terkontaminasi dengan mikroorganisme. Setelah pipet ukur
di teteskan, bungkus kembali dengan kertas yang telah kita bentuk
sebelumnya.
5.2.4. Cara Memegang Cawan
Cara memegang cawan yang benar adalah pinggiran cawan
dipegang oleh ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Dan alas cawan petri
dipegang jari manis dan kelingking. Sedangkan untuk membuka dan
menutup penutup cawan petri menggunakan telunjuk dan ibu jari, hingga
setengah terbuka.
5.2.5. Cara Memegang Ose
Ose dipegang oleh ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengan. Ose
dimasukkan kedalam api bagian biru dengan posisi tegak.
5.3.Pengenalan Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang
terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mokroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi
media pertumbuhannya (Indra, 2008). Media berfungsi untuk
menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media.
Kehidupan mikroorganisme tergantung kepada nutrisi dalam
substrat/medium dan faktor lingkungan yang baik. Jenis medium untuk
pertumbuhan mikroorganisme sangat bervariasi, tergantung dari apa yang
dijadikan dasar penamaan.
A. Media Berdasarkan bentuknya
1. Medium cair
2. Medium semi solid
3. Medium padat
Medium cair dan medium padat memiliki komposisi yang sama,
dapat pula bereda. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat, seperti
agar-agar, amilum, gelatin, dan selulosa. Medium semisolid mengandung
bahan pemadat setengah dari medium padat.
B. Media Berdasarkan Komposisinya
1. Medium alami, yaitu medium yang komposisinya dan takaran
komponennya tidak diketahui secara pasti. Contoh: nasi, buah, air,
tanah, dan lain-lain.
2. Medium semisintetik, yaitu medium yang komponennya dan
takarannya sebagian diketahui dan sebagian lagi tidak diketahui
secara pasti. Contoh: NA, PDA, dan lain-lain.
3. Medium sintetik atau buatan, yaitu medium yang seluruh komponen
dan takarannya diketahui secara pasti. Contoh: Sabouroud Agar,
Czapek’s Dox Agar, dan lain-lain.
C. Media Berdasarkan Fungsinya
1. Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis
mikroorganisme. Contoh: NA (Nutrient Agar) umum untuk bakteri,
PDA (Potato Dextrose Agar) dan toge umum untuk jamur.
2. Medium selektif, yaitu medium yang hanya ditumbuhi oleh jenis
mikroba tertentu. Contoh: medium SSA untuk bakteri Salmonella dan
Shigella.
3. Medium diferensial, yaitu medium yang ditumbuhi berbagai jenis
mikroba, salah satu jenis memberikan ciri khas sehingga dapat segera
diketahui berbeda dari yang lain. Contoh: Blood Agar, EMB Agar,
dan lain-lain.
4. Medium Pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu
sehingga dapat menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat.
Contoh: Tetrathional Broth, dan lain-lain.
(Debby M. Sumanti,dkk,2008).
Berikut ini hasil pengamatan pengenalan media
Nama Media Warna Fungsi Komposisi
Lactose Kuning orange Memperkaya adu Lab-temco
Brothe (LB) memperbanyak Power 3g
bakteri Pepton 5g
Lactose 5g

Nutrien Agar Kuning Medium untuk Beef extract 3g


(NA) keemasan pertumbuhan Pepton 5g
mikroorganisme, Bacto agar 15 g
(bakteri padat) Akuades 1L
NACL Putih Pengenceran M = 58,44 g /
larutan buffer mol
Tetratheonate Hijau terang Untuk melkutivasi Lab-temco
Broth Base bakteri Power 0,9 g
(TTB) Salmonella sp Pepton 4,5g
Yeast 1,8 g
Sodium Chloride
4,5 g
Calium
Carbonate 25 g
Sodium
thiosulphat 4 g
Plate Count Kuning terang Untuk Tryptone 5g
Agar (PCA) hingga agak menghitung Yeast Extract
keruh jumlah 2,5g
mikroorganisme Agar-agar 12g
dari sampel
Potato Kuning keruh Menumbuhkan Potato Infucion
Dedrose dan 4g
Agar (PDA) mnegidentifikasi Glucose 20
East dan kapang Agar-agar 15
serta untuk
enumerasi East
dan kapang dalam
satu sampel.

Medium umum, yaitu medium yang dapat ditumbuhi berbagai jenis


mikroorganisme (Debby M. Sumanti,dkk,2008). Pada pengenalan media
kali yang termasuk kedalam medium umum adalah NA dan PDA.
Medium selektif, yaitu medium yang hanya ditumbuhi oleh jenis
mikroba tertentu. (Debby M. Sumanti,dkk,2008).
Medium diferensial, yaitu medium yang ditumbuhi berbagai jenis
mikroba, salah satu jenis memberikan ciri khas sehingga dapat segera
diketahui berbeda dari yang lain. (Debby M. Sumanti,dkk,2008).
Medium Pengaya, yaitu medium yang kaya akan nutrient tertentu
sehingga dapat menumbuhkan dan memperbanyak sel dengan cepat..
(Debby M. Sumanti,dkk,2008).

VI. KESIMPULAN
Mahasiswa dapat mengenali, menggunakan, dan mengerjakan alat-
alat yang berada di Laboratorium Mikrobiologi.
Mahasiswa dapat melakukan beberapa teknik praktikum dengan
benar, seperti membungkus dan memegang cawan petri.
mahasiswa dapat mengenal media-media yang biasa digunakan
dalam praktikum mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, Lasinrang. 2014. Praktikum Mikrobiologi (Pengenalan Alat). Universitas
Islam Negeri Alauddin:Makasar

Ismaida. 2014. Pengertian dan Fungsi Alat – Alat Praktikum dalam Laboratorium
Biologi. Universitas Gunung Leuser Babussalam:Kutacane.

Manisa, Tesa. 2014. Praktikum Teknik Laboratorium. Universitas


Tanjungpura:Pontianak.

Sulaiman, Achmad.
http://www.academia.edu/6434221/Alat_Alat_Laboratorium_Mikrobiologi_Beser
ta_Fungsinya (diakses pada tanggal 28 maret pukul 13,35)

Sumanti, D.M. dkk., 2008. Diktat Praktikum Mikrobiologi Pangan I. Jurusan


Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas
Padjadjaran

Wahab, Abdul. 2015. http://documents.tips/documents/pengenalan-alat-alat-


mikrobiologipdf.html (diakses pada tanggal 28 maret pukul 13.35)

You might also like