You are on page 1of 25

LAPORAN PRAKTIKUM

IRIGASI DAN DRAINASE


(2. Pengambilan Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sampling))

Oleh :
Kelompok : 2 (Dua)
Shift/Hari/Tanggal : A1/ Jumat/ 16 Maret 2018
Nama : 1. Halimatussa’diyah (240110160002)
2. Tia Putri B. (240110160008)
3. Gendhis Anugrah D. (240110160009)
4. Yasmin Nadhira A. (240110160021)
5. Dimas Suryo B. (240110160024)
Asisten : 1. Yohanes Christian
2. Leni Nurliani
3. Ade Sylvia R.
4. Prayoeda Iskandar
5. Riswandha F.
6. Siti Sarah S.

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di bumi.
selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai mikroorganisme yang
ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup
yang ada di darat. Tanah merupakan suatu benda alami yang ada di permukaan
kulit bumi yang tersusun dari empat bahan utama yaitu air, udara, bahan organik
dan bahan mineral. Lima faktor yang sangat penting didalam proses
pembentukkan tanah yaitu bahan induk, iklim, topografi, dan waktu.
Pengambilan contoh tanah merupakan tahap awal dan terpenting dalam
program uji tanah di laboratorium. Pengambilan contoh tanah ini bertujuan untuk
mengetahui sifat-sifat tanah pada suatu titik pengamatan. Prinsipnya adalah hasil
analisis sifat fisik tanah dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik
tanah di lapangan.
Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur
kadar hara, menetapakan status hara dan dapat digunakan sebagai petunjuk
penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan menguntungkan.
Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak
mewakii area yang diminta rekomondasinya dan tidak dengan cara benar. Oleh
karena itu, pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting didalam uji
coba tanah.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Mengetahui teknik pengambilan contoh tanah utuh.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan kerusakan
tanah.
3. Mengetahui sifat-sifat tanah pada suatu titik pengamatan.

1.3 Metodologi Pengamatan dan Pengukuran


1.3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:
1. Ring sampler
2. Balok kayu
3. Tabung besi
4. Cangkul
5. Palu
6. Pisau
7. Timbangan analitik
8. Plastik

1.3.2 Prosedur Praktikum


1. Alat dan bahan disiapkan sebelum praktikum
2. Berat ring sampler dan total ring diukur terlebih dahulu
3. Diamter ring sample diukur menggunakan penggaris
4. Tanah dengan luas 30 cm x 30 cm dicangkul dengan kedalaman 30 cm
5. Ring sample diletakkan di tanah yang telah dicangkul
6. Ring sample yang telah di letakkan di tanah ditumpuk dengan tabung besi
dan balok, lalu dipalu sehingga ring sample terkubur
7. Ring sample yang telah terkubur diangkat dan diambil dengan
menggunakan bantuan pisau
8. Ring sample yang berisi tanah diukur beratnya menggunakan timbangan
analitik
9. Ring sample berisi tanah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam plastik
yang hampa udara
10. Tanah hasil cangkulan diambil dan dimasukkan ke dalam plastik yang
hampa udara guna menganalisis sifat kimianya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Utuh


Tanah utuh atau tanah tak terganggu (undisturbed soil sample) adalah
tanah yang terletak dibawah permukaan tanah yang memiliki struktur berbeda
dari tanah tak utuh (terganggu) karena tanah tersebut masih belum terganggu
oleh faktor luar (Hardjowigeno, 2003).

2.2 Tanah Tidak Utuh


Tanah tak utuh atau terganggu (disturbed soil sample) merupakan
tanah yang memiliki ukuran partikel sama dengan seperti tempat asalnya,
tetapi strukturnya telah cukup rusak atau hancur seluruhnya (Hardjowigeno,
2003).

2.3 Tekstur tanah


Bahan induk tanah yang membentuk tanah ukurannya dapat berlainan.
Bahan induk ini yang disebut sebagai fraksi tanah dapat kasar hingga halus.
Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer
berupa fraksi liat, debu, dan pasir dalam suatu massa tanah. Partikel-partikel tanah
tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda (Rismunandar, 1993)
Arifin (2002) dalam Rismunandar (1993) mengatakan bahwa tekstur tanah
menunjukkan proporsi berat dari partikel-partikel 2 mm yang ditetapkan di
laboratorium. Estimasi di lapangan harus selalu dibandingkan dengan hasil
analisis mekanik di laboratorium. Di lapangan, pasir terasa kasar pada jari tangan
(ibu jari dan telunjuk) dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Kelas-kelas tekstur
yang ditetapkan adalah pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung,
lempung berdebu, lempung liat berpasir, lempung berliat, lempung liat berdebu,
liat berpasir dan liat.
Pembagian kelas tektur yang banyak dikenal adalah pembagian 12 kelas
tekstur menurut USDA. Nama kelas tekstur melukiskan penyebaran butiran,
plastisitas, keteguhan, permeabilitas kemudian pengolahan tanah, kekeringan,
penyediaan hara tanah dan produktivitas berkaitan dengan kelas tekstur dalam
suatu wilayah geogtrafis (Pairunan, 1997).
Soedarmo dan Prayoto (1985) dalam Rismunandar (1993) mengatakan
bahwa tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil,
sehingga sulit menahan air dan unsur hara, sedangkan tanah-tanah yang
berstruktur liat mempunya luas permukaan yang luas, sehingga kemampuan
menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Terdapat hubungan yang erat
antara tekstur tanah dengan sifat-sifat tanah lain, seperti kapasitas tukar kation,
porositas, kecepatan infiltrasi dan permeabilitas.

2.4 BD (Bulk Density)


Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu
tanah maka semakin tinggi bulk density, yang berarti semakin luas meneruskan air
atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral
umumnya mempunyai nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah
dibawahnya. Bulk density berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan.
Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap–tiap
hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar (Bale, 2001).
Nilai bulk density menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan
tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas, daya memegang air,
sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus akar. Bulk density dipengaruhi oleh
tekstur, struktur dan kandungan bahan organik (Bale, 2001).
Tanah lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari pada
tanah mineral bagian atas mempunyai kandungan bulk density yang lebih rendah
dibandingkan tanah dibawahnya. Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-
tanah mineral yang umumnya berkisar 1,0 -1,6 gr/cm3. Tanah organik memiliki
nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1 gr/cm 3–
0,9 gr/cm3 pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa tanah banyak
mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas, kekuatan, daya dukung,
kemampuan tanah menyimpan air drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak
bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai keadaan
(Hardjowigeno, 2010).
2.5 pH Tanah
Reaksi tanah merupakan salah satu sifat kimia dari tanah yang mencakup
berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah
menunjukkan tentang keadaan atau status kimia tanah dimana status kimia tanah
merupakan suatu faktor yang mempengaruhi proses-proses biologis seperti pada
pertumbuhan tanaman. Reaksi atau pH yang ekstrim berarti menunjukkan keadaan
kimia tanah yang dapat disebutkan proses biologis terganggu (Pairunan, 1997).
pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan
tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa
ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur
hara tertentu dan adanya unsur beracun. Kisaran pH tanah mineral biasanya antara
3,5–10 atau lebih. Sebaliknya untuk tanah gembur, pH tanah dapat kurang dari
3,0. Alkalis dapat menunjukkan pH lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran
pada yang ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara
yang cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman (Hardjowigeno, 2010).

2.5 Ring Sample


Soil Sampler Tube (Ring Sample Tanah) merupakan alat yang digunakan
untuk mengambil sampel tanah untuk test dan pengujian. Pengambilan sampel
tanah dengan alat ring sampel tanah bertujuan untuk mendapatkan contoh tanah
yang akan di gunakan untuk kepentingan analisis tanah di laboratorium.
Sampel tanah yang diambil dengan menggunakan ring sampel tanah dapat
digunakan untuk mengetahui BI dan BJ agregat, mengetahui struktur tanah
komposit, untuk analisis kimia, untuk penetapan berat isi, susunan pori tanah, dan
permeabilitas.

Gambar 1. Ring Sample Tanah


BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum


Tabel 1. Hasil Pengukuran
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5
Berat Total
0,1175 0.1215 0.1201 0,1215 0.1215
Ring (Kg)
Ring Sample
0,0975 0.1005 0.10064 0,1015 0.1010
(Kg)
Ring Sample +
0,2775 0.269 0.2615 0,2995 0.2579
Tanah (Kg)
Diameter Ring
5 5.1 4.9 4.9 4.9
(cm)
Top Soil (Kg) 0.62 0.421 0.7405 0.652 0.6084
Suhu Oven
105 105 105 105 105
(⸰C)
Halimatussa’diyah
240110160002

3.2 Pembahasan
Praktikum teknik irigasi dan drainase kali ini membahas mengenai
pengambilan sampel tanah, dimana tanah terdiri dari tiga komponen yaitu
padatan, cairan, dan udara. Pengambilan sampel tanah terbagi menjadi dua yaitu
sampel tanah utuh dan tidak utuh. Sampel tanah utuh atau biasa disebut
undisturbed digunakan untuk fisik tanah yang belum terkena lingkungan dan
harus bersih dari zona akar, sedangkan sampel tanah tidak utuh atau biasa disebut
disturbed yaitu tanah yang mengandung kimia yang sudah terkena lingkungan
biasanya pengambilan sampel dapat dilakukan langsung menggunakan sekop dan
diambil dari permukaan tanah.
Perbedaan tanah utuh dan tanah tidak utuh yaitu tanah utuh merupakan
sampel tanah yang belum terganggu baik secara fisik atau kimia yang terletak
pada kedalaman lebih dari 20 cm dibawah permukaan tanah, sedangkan tanah
tidak utuh yaitu sampel tanah yang berasal langsung dari permukaan tanah.
Praktikum kali ini pengambilan sampel yang digunakan ialah pengambilan
sampel tanah utuh yang berfungsi untuk menganalisis sifat fisik tanah diantaranya
mengetahui kerapatan volume tanah (soil bulk density), rongga pori, permeabilitas
tanah, dan kadar air pada pF tertentu misalnya kapasitas lapang. Pengambilan
sampel tanah utuh diambil dari lapisan tanah dengan kedalaman 30 x 30 cm dalam
keadaan tidak terganggu oleh apapun.
Pengambilan sampel tanah utuh menggunakan alat yaitu ring sampel,
dimana ring sampel berfungsi untuk menguji kadar air pada pF menggunakan
tekanan. Pengujian kadar air yaitu menghitung masa setelah dimasukkan dalam
oven, dan menghitung volume air.
Hasil praktikum yang diperoleh kelompok 1 yaitu berat total ring 0.1175 kg,
ring sampel 0.0975 kg, ring sampel dan tanah 0.2775 kg, dimater ring 5 cm, top
soil 0.62 kg, dan suhu dalam oven 105 oC.
Hasil praktikum yang diperoleh kelompok 2 yaitu berat total ring 0.1215 kg,
ring sampel 0.1005 kg, ring sampel dan tanah 0.2695 kg, dimater ring 5.1 cm, top
soil 0.421 kg, dan suhu dalam oven 105 oC.
Hasil praktikum yang diperoleh kelompok 3 yaitu berat total ring 0.1201 kg,
ring sampel 0.10064 kg, ring sampel dan tanah 0.2615 kg, dimater ring 4.9 cm,
top soil 0.7405 kg, dan suhu dalam oven 105 oC.
Hasil praktikum yang diperoleh kelompok 4 yaitu berat total ring 0.1215 kg,
ring sampel 0.1015 kg, ring sampel dan tanah 0.2995 kg, dimater ring 4.9 cm, top
soil 0.652 kg, dan suhu dalam oven 105 oC.
Hasil praktikum yang diperoleh kelompok 5 yaitu berat total ring 0.1215 kg,
ring sampel 0.1010 kg, ring sampel dan tanah 0.2579 kg, dimater ring 4.9 cm, top
soil 0.6084 kg, dan suhu dalam oven 105 oC.
Perbedaan sifat fisik dan kimia tanah yang berbeda dipengaruhi oleh tempat
yang berbeda-beda pada saat pengambilan tanah, perbedaan tersebut dipengaruhi
oleh faktor pembentuk tanah, bentuk tanah, waktu pengambilan, dan lain
sebagainya. Nilai berat suatu tanah digunakan untuk mengetahui presentasi air
dalam berat kandungan air volume untuk menghitung massa. Nilai suatu tanah
dipengaruhi oleh struktur tanahnya, terutama apabila dikaitkan dengan padatan,
oleh karena itu berat tanah dalam ring dapat dijadikan sebagai ukuran struktur
tanah.
Kendala pada saat praktikum yaitu jumlah alat yang digunakan pada
praktikum kurang memadai, sehingga praktikan harus menggunakan beberapa alat
secara bergantian, hal tersebut membuat bertambahnya kegiatan praktikum.
Cangkul yang digunakan untuk praktikum juga sudah tidak layak digunakan,
praktikan juga harus menggunakan palu dan tabung besi secara bergantian.
Tia Putri B.
240110160008
3.2 Pembahasan
Praktikum Teknik Irigasi dan Drainase kali ini praktikan melakukan
pengambilan tanah utuh. Tanah utuh atau undisturbed soil adalah tanah yang
terletak dibawah permukaan tanah yang memiliki struktur berbeda dari tanah tak
utuh (disturbed soil) karena tanah tersebut masih belum terganggu oleh campur
tangan manusia. Tanah utuh ini biasanya diambil pada kedalaman 20 cm atau
lebih yang sudah tidak ada zona perakarannya. Pengambilan sampel tanah utuh
undisturbed soil diperlukan untuk berbagai analisa sifat fisik tanah seperti
contohnya adalah kerapatan volume tanah (bulk density), rongga pori (porositas)
tanah, permeabilitas tanah, dan kadar air pada pF-pF tertentu misalnya kapasitas
lapang, layu permanen.
Alat yang dgunakan dalam praktikum pengambilan tanah utuh ini
diantaranya adalah ring sampler, balok kayu, tabung besi, palu, cangkul, dan
pisau. Sebelum menggunakan alat-alat tersebut di lapangan, praktikan mengukur
berat dari beberapa alat tersebut, seperti ring sample, dan total ring sample (ring
sample + tutup). Hasil dari pengukuran yang telah dilakukan adalah berat total
ring dan berat ring sample masing-masingnya adalah 121.5 gram dan 100.5 gram.
Selain diukur beratnya, praktikan juga mengukur diameter dari ring sample
teresebut yaitu 5.1 cm.
Praktikum dilakukan di lahan depan gedung TPB dan gedung TPN.
Praktikan diharuskan mencangkul tanah dengan lebar 30 cm x 30 cm dengan
kedalaman kurang lebih 30 cm juga. Hal ini untuk mempermudah pengambilan
tanah utuh, karena untuk mengambil tanah utuh ini harus menggunakan ring
sample yang ditumpuk dengan tabung besi dan balok kayu yang kemudian di palu
sehingga ring sample terkubur. Kedalaman 30 cm digunakan agar tanah yang
diambil sudah lewat dari zona perakaran, karena jika masih ada akar artinya tanah
tersebut merupakan tahan tidak utuh (disturbed soil).
Tanah utuh yang telah diambil menggunakan ring sample kemudian
dimasukan kedalam plastik hampa udara. Namun, sebelumnya dilakukan
pengukuran berat dari ring sample + tanah tersebut yaitu 269 gram. Selain
mengambil tanah utuh, praktikan juga mengambil sample tanah tidak utuh
(disturbed soil). Tanah tersebut dimasukan ke dalam platik yang hampa udara.
Kendala yang dialami praktikan saat melakukan praktikum diantaranya
adalah kurang menunjangnya alat-alat yang digunakan, seperti cangkul. Selain itu
adalah kurangnya alat-alat yang digunakan pada saat praktikum sehingga
praktikan harus menunggu praktikan lainnya dalam menggunakan alat seperti
tabung besi dan cangkul.
Gendhis Anugrah D.
240110160009

3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini yaitu pengambilan tanah utuh.Tanah adalah lapisan
permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai
hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam
penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi
tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-
obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Sedangkan tanah utuh adalah contoh tanah yang strukturnya belum berubah
sesuai dengan bentuk salinya. Contoh tanah ini digunakan untuk keperluan
berbagai analisis sifat fisik tanah seperti : bobot isis tanah (bulk density), total
porositas tanah, permeabilitas, penentuan nilai Pf, penentuan distribusi pori tanah,
kadar air % volume.Pengambilan tanah pertama-tama mengukur lahan sedalam 30
cm dan pengambilannya di 1 titik (lokasi) , warna tanah yang di hasilkan
berwarna merah kecoklatan. Setelah di ambil dari 1 titik tadi kemudian tanah di
masukan kedalam wadah plastik lalu beri label jangan ada udara yang masuk
kedalam plastik.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu ring sampel, balok kayu, cangkul,
palu, pisau, ring sampel. cangkul dapat digunakan untuk menggali lubang hingga
kedalaman 30 cm. Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu
saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah
pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan sampel tanah pada lahan kering
sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan
tanah kira-kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan
sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah.
Pada praktikum kali ini sebelum keluar laboratorium praktikum mengukur
berat total ring(ring dan tutup),Ring sampel,diameter ring.dari kelompok 1
hasilnya berat total ring(ring+tutup) adalah 0,1175 kg ; ring sampel adalah 0,0975
; diameter ring 5 cm .Setelah praktikum dilapangan,selanjutnya menghitung ring
sampel dan tanah hasil yang didapat 0,02775 kg,top soil 0,62 kg,suhu oven
105°C. dari kelompok 2 hasilnya berat total ring(ring+tutup) adalah 0,1215 kg ;
ring sampel adalah 0,1005 kg ; diameter ring 5,1cm .Setelah praktikum
dilapangan,selanjutnya menghitung ring sampel dan tanah hasil yang didapat
0,269; top soil 0,421 kg; suhu oven 105° C. dari kelompok 3 hasilnya berat total
ring(ring+tutup) adalah 0,1201 kg ; ring sampel adalah 0,10064 ; diameter ring
4,9 .Setelah praktikum dilapangan,selanjutnya menghitung ring sampel dan tanah
hasil yang didapat 0,2615 kg,top soil 0,7405 dan suhu oven 105°C.
Dari kelompok 4 hasilnya berat total ring(ring+tutup) adalah 0,1215 kg ;
ring sampel adalah 0,1015kg ; diameter ring 4,9 cm .Setelah praktikum
dilapangan,selanjutnya menghitung ring sampel dan tanah hasil yang didapat
0,2995 kg,top soil 0,652 dan suhu oven 105°C. Dari kelompok 5 hasilnya berat
total ring(ring+tutup) adalah 0,1215 kg ; ring sampel adalah 0,1010kg ; diameter
ring 4,9 cm .Setelah praktikum dilapangan,selanjutnya menghitung ring sampel
dan tanah hasil yang didapat 0,2579 kg,top soil 0,6084 dan suhu oven
105°C.Kendala pada praktikum kali ini tanahnya kering,dan tabung besi harus
bergantian,menggali lubang terlalu sempit sehingga mengalami kesulitan ketika
mengambil ring sampel.
Yasmin Nadhira A.
240110160021
3.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang bagaimana cara mengambil sample
tanah menggunakan ring sample. Tanah merupakan kombinasi mineral, bahan-
bahan organic, gas, berbagai jenis cairan dan berbagai organisme yang hidup di
dalamnya. Tanah merupakan materi alami yang memiliki peran penting bagi
kehidupan, yaitu sebagai media tumbuh tanaman, tempat penyimpanan air, media
penyedia purifikasi air dan merupakan habitat bagi banyak organisme.
Pengambilan sampel tanah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pengambilan
sampel tanah utuh (undisturbed soil) dan pengambilan sampel tanah tidak utuh
(disturbed soil). Tanah utuh merupakan tanah yang terletak di bawah permukaan
tanah yang berarti tidak terganggu oleh manusia, hewan, bahkan akar tanaman.
Tanah utuh biasanya terdapat pada kedalaman 20 cm dari atas permukaan tanah,
sehingga untuk mengambil sampel dari tanah utuh tersebut kita perlu menggali
terlebih dahulu dengan menggunakan cangkul sampai kurang lebih mencapai
kedalaman 30 cm. sedangkan untuk pengambilan sampel tanah tidak utuh kita
cukup mengambil bagian top soil (bagian permukaan tanah). Proses pengambilan
sample tanah ini harus dilakukan secara hati-hati (terutama pengambilan sampel
tanah utuh) agar tanah yang sudah berada di dalam ring sample tidak terganggu
sehingga perhitungan yang dihasilkan bisa lebih akurat.
Untuk dapat memanfaatkan tanah secara maksimal kita perlu mengetahui
sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia dari tanah tersebut. Pengambilan sampel tanah
utuh (undisturbed soil) dilakukan untuk menganalisis sifat-sifat fisik tanah
tersebut. Sedangkan pengambilan sampel tanah tidak utuh (disturbed soil)
dilakukan untuk menganalisis sifat-sifat kimia dari tanah tersebut. Sifat fisik tanah
antara lain yaitu tekstur tanah (pasir, debu dan liat), struktur tanah, konsistensi
tanah, porositas tanah,tata udara tanah/ aerasi tanah, suhu tanah dan warna
tanah.Sedangkan untuk sifat kimia tanah antara lain adalah derajat keasaman
tanah (pH), bahan organic tanah, kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan
basa.
Setelah melakukan praktikum, didapatkan data berat total ring seberat
0.1215 kg, ring sample seberat 0.1005 kg, ring sample dan tanah di dalamnya
seberat 0.269 kg. Diameter ring sample yang digunakan adalah 5.1 cm dan top
soil seberat 0.421 kg.
Beberapa kendala yang terjadi pada saat praktikum yaitu peralatan yang
terbatas (tabung besi dan palu) sehingga praktikum berjalan lambat dan juga
kendala pada saat melakukan pengambilan sampel tanah utuh. Ring sample sulit
dikeluarkan karena lubang yang digali di awal kurang besar.
Dimas Suryo B.
240110160024

3.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pengambilan sampel tanah utuh
(undisturbed soil sampling), dimana sampel tanah sendiri terdiri dari 2 bagian
yaitu sampel tanah utuh, dan sample tanah tidak utuh. Sampel tanah utuh sendiri
adalah tanah yang terletak dibawah permukaan tanah yang memiliki struktur
berbeda dari tanah tak utuh (terganggu) karena tanah tersebut masih belum
terganggu oleh faktor luar. Tanah tak utuh atau terganggu (disturbed soil sample)
merupakan tanah yang strukturnya telah cukup rusak atau hancur seluruhnya
karena faktor luar seperti tercampur oleh bahan kimia, bahan material dan lain-
lain. Metode pengambilan sampel pun berbrda antara tanah uruh dan tanah tidak
utuh, pada tanah tidak utuh tidak perlu menggali pada kedalaman tertentu karena
biasanya tanah tidak utuh berada di top soil atau lapisan permukaan tanah dan
untuk pengambilan sampel tanah utuh dilakukan dengan kedalaman tertentu
biasanya tergantung pada panjang akar tanaman, karena akar tanaman termasuk
kedalam salah satu faktor biologis dari tanah terganggu. Pengambilan sampel
tanah utuh (undisturbed soil sample) diperlukan untuk berbagai analisa sifat fisik
tanah seperti penentuan bobot isi tanah (soil bulk density), ruang pori total
(porositas) tanah, permeabilitas, penentian pH, penentuan distribusi pori,
kandungan atau kadar air yang tersedia bagi tanaman.
Pengambilan sampel utuh dilakukan di kedalaman tanah tertentu, dalam
praktikum kali ini praktikan menggunakan kedalaman tanah sebesar 30cm. Hal
yang perlu di perhatikan saat mengambil sampel tanah utuh pada ring sampel
yaitu usahakan bagian dinding ring sampel dibersihkan dari sisa-sisa tanah karena
dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Penyimpanan sampel tanah utuh sebelum
dilakukannya pengukuran harus di simpan di ruang kedap udara, karena jika
sampel diletakkan pada ruang atau tempat tidak kedap udara dapat menyebabkan
tercampurnya sampel oleh air yang disebabkan embun atau uap dari udara, jika
sampel tercampur maka perhitungan yang nantinya akan dilakukan tidak akurat.
Praktikum kali ini praktikan menyimpan sampel di plastik kedap udara. Sampel
tanah yang diambil oleh praktikan ada 2 yaitu sampel tanah tidak utuh (dari hasil
cangkulan), dan sampel tanah utuh (dari ring sampel).
Dari hasil pengukuran yang dilakukan berat total ring sebesar 0.1215kg,
berat ring sampel sebesar 0.1005, berat ring sample + tanah sebesar 0.269kg, dan
berat top soil sebesar 0.421kg. Kendala pada praktikum kali ini, pertama cangkul
yang tidak cukup kuat sehingga menghambat praktikan saat menggali tanah, yang
kedua kurangnya alat-alat yang dibutuhkan seperti tabung besi dan palu, sehingga
waktu terbuang saat menunggu giliran untuk menggunakan alat tersebut.
Halimatussa’diyah
240110160002
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah :
1. Tanah terdiri dari tiga komponen yaitu padatan, cairan, dan udara.
2. Sampel tanah utuh atau biasa disebut undisturbed digunakan untuk fisik
tanah yang belum terkena lingkungan dan harus bersih dari zona akar.
3. Sampel tanah tidak utuh atau biasa disebut disturbed yaitu tanah yang
mengandung kimia yang sudah terkena lingkungan.
4. Pengambilan sampel tanah utuh yang berfungsi untuk menganalisis sifat fisik
tanah diantaranya mengetahui kerapatan volume tanah (soil bulk density),
rongga pori, permeabilitas tanah, dan kadar air pada pF tertentu
5. Ring sampel berfungsi untuk menguji kadar air pada pF menggunakan
tekanan.
6. Perbedaan sifat fisik dan kimia tanah yang berbeda dipengaruhi oleh tempat
yang berbeda-beda pada saat pengambilan tanah.
7. Nilai berat suatu tanah digunakan untuk mengetahui presentasi air dalam
berat kandungan air volume untuk menghitung massa.
8. Nilai suatu tanah dipengaruhi oleh struktur tanahnya, terutama apabila
dikaitkan dengan padatan, oleh karena itu berat tanah dalam ring dapat
dijadikan sebagai ukuran struktur tanah.

4.2 Saran
Saran yang diberikan pada praktikum kali ini adalah :
1. Bahan yang tersedia terlalu sedikit tidak memadai dengan banyaknya
jumlah praktikan, sehingga praktikan harus mengantri alat dalam
pelaksanaan praktikum.
2. Praktikan harus memahami materi yang akan dijadikan sebagai bahan
praktikum.
3. Praktikan harus memahami prosedur praktikum dengan benar.
Tia Putri B.
240110160008
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini yaitu:
1. Tanah utuh atau undisturbed soil adalah tanah yang terletak dibawah
permukaan tanah yang memiliki struktur berbeda dari tanah tak utuh
(disturbed soil) karena tanah tersebut masih belum terganggu oleh campur
tangan manusia.
2. Disebut tanah adalah tanah yang sudah tidak ada zona perakarannya
3. Pengambilan sampel tanah utuh undisturbed soil diperlukan untuk berbagai
analisa sifat fisik tanah seperti contohnya adalah kerapatan volume tanah
(bulk density), rongga pori (porositas) tanah, permeabilitas tanah, dan kadar
air pada pF-pF tertentu.

4.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu
1. Praktikan diharapkan untuk selalu kondusif saat melakukan praktikum
2. Perbanyak alat-alat yang akan digunakan saat praktikum untuk kelancaran
praktikum.
Gendhis Anugrah D.
240110160009
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam
program uji tanah.
2. Ada beberapa cara pengambilan contoh tanah, yaitu : contoh tanah utuh;
contoh tanah tidak utuh/terganggu
3. Pengambilan sampel tanah utuh menggunakan ring yang ditancapkan ke
tanah.
4. Sampel tanah utuh digunakan untuk penetapan bobot isi (bulk density),
susunan pori tanah, dan permeabilitas tanah dan sampel tanah tidak utuh
(Disturbed Soil Sample), digunakan untuk penetapan kandungan air,
tekstur angka Atterberg, dan sifat-sifat kimia.
4.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada praktikum kali ini adalah:
1. Praktikan diharapkan membaca materi terlebih dahulu sebelum praktikum
sehingga praktikan memahami materi yang akan dipraktikumkan
2. Ketelitian praktikan dalam pelaksaan praktikum sangat berpengaruh
terhadap nilai yang diperoleh dalam praktikum dan juga dalam
perhitungan yang didapat.
3. Mengecek alat-alat yang akan digunakan sebelum dilaksanakannya
praktikum.
Yasmin Nadhira A.
240110160021
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada praktikum kali ini adalah:
1. Pengambilan sampel tanah dibagi menjadi dua, yaitu sampel tanah utuh
(disturbed) dan sampel tanah tidak utuh (disturbed).
2. Sampel tanah utuh diambil dari tanah yang berada ±30 cm di bawah
permukaan tanah tersebut, sedangkan sampel tanah tidak utuh diambil dari
bagian top soil.
3. Pengambilan sampel tanah utuh dilakukan untuk menganalisis sifat-sifat
fisik tanah tersebut.
4. Pengambilan sampel tanah tidak utuh dilakukan untuk menganalisis sifat-
sifat kimia dari tanah tersebut.

4.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu:
1. Sebaiknya jumlah peralatan praktikum dapat ditambah agar proses
praktikum dapat berjalan lebih lancar dan efisien.
2. Praktikan sebaiknya dapat lebih kondusif dalam melakukan praktikum.
Dimas Suryo B.
240110160024
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanah utuh merupakan tanah yang tidak terganggu oleh faktor luar.
2. Tanah tidak utuh merupakan tanah yang terganggu oleh faktor luar seperti
faktor fisika, kimia dan biologi.
3. Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah utuh adalah ring
sampel
4. Sampel tanah utuh harus disimpan di tempat kedap udara
5. Sampel tanah diperlukan untuk pengukuran sifat fisik tanah, bulk density,
porositas tanah, dan ph tanah.

4.2 Saran
Saran unuk praktikum kali ini :
1. Praktikan diharapkan menjaga peralatan praktikum.
2. Praktikan diharapkan serius dalam melaksanakan praktikum.
3. Dibutuhkan alat yang memadai agar praktikum dapat terlaksana lebih
cepat dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Bale A. 2001. Ilmu Tanah I. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah


Mada.

Hakim N, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Penerbit Universitas


Lampung.

Hanafiah K. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hardjowigeno S. 2010. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Pairunan A, dkk. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Makassar: Perguruan Tinggi


Negeri Indonesia Timur.

Rismunandar. 1993. Tanah Seluk Beluknya bagi Pertanian. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
LAMPIRAN

Gambar 2. Proses penggalian tanah


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Gambar 3. Menimbang berat ring sample


(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Gambar 4. Menimbang berat ring sample dan tanah
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

You might also like