You are on page 1of 4

2.

PENULISAN LAMBANG UNSUR, SENYAWA, BENTUK MOLEKUL,


PERSAMAAN REAKSI, DAN HUKUM DASAR KIMIA****KIMATOM****
2.1 Memahami Lambang Unsur
Indikator :

 - Penulisan lambang unsur monoatomik didasarkan ketentuan JJ. Barzelius


 -Senyawa dibentuk oleh unsur-unsur yang berbeda secara kimia

Ringkasan Materi
A. Lambang unsur berdasarkan ketentuan JJ. Barzellius:

1. Unsur dilambangkan dengan huruf dan ditulis dengan huruf besar yang diambil dari huruf terdepan dari namanya dalam bahasa
Yunani , Contoh: Oksigen diberi lambang O, Nitrogen diberi lambang N, Carbon diberi lambang C
2. Unsur dilambangkan dengan dua huruf. Huruf pertama huruf besar dan huruf kedua huruf kecil yang diambil dari salah satu huruf
namanya, Contoh: Ferrum(besi) diberi lambang Fe, Aurum(emas) diberi lambang Au, Cuprum(tembaga) diberi lambang Cu

B. Rumus molekul

1. Rumus molekul unsur: rumus molekul yang terbentuk dari dua atau lebih unsur yang sama.
o Molekul diatomic: Oksigen (O2), Nitrogen (N2), Hidrogen (H2), Flour (F2), Brom (Br2), Iod (I2),
o Molekul poliatomik, yaitu tiga atom yang sama atau lebih bergabung membentuk sebuah molekul. Contoh: ozon (O3),
pospor (P4), belerang (S8)
2. Rumus molekul senyawa: rumus molekul yang terbentuk dari dua atom atau lebih yang berbeda.Contoh:

 Karbon dioksida (CO2 ) memilki komposisi 1 atom C dan 2 atom O,


 Asam Sulfat (H2SO4 ) memiliki komposisi 2 atom H, 1 atom S, dan 4 atom O
 Urea (CO(NH2)2 memilki komposisi 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N dan 4 atom H

C. Bentukmolekul
Adalah bentuk geometris yang terjadi jika inti atom unsur yang saling berikatan dalam suatu molekul dihubungkan dengan suatu garis
lurus.

molekul air

D. Gaya antar molekul


Interaksi antara atom-atom dalam senyawa atau kumpulan molekul-molekul dalam senyawa yang mengalami tarik menarik . Gaya
tersebut berkaitan dengan sifat fisik zat. Kuat lemahnya gaya tarik menarik antar molekul akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya titik
didih suatu zat.

2.2 Memahami Rumus Kimia

 Rumus kimia merupakan rumus molekul unsur atau senyawa yang dinyatakan dalam rumus molekul dan rumus empiris
 Rumus empiris dinyatakan sebagai rumus perbandingan paling sederhana atom-atom penyusun senyawa.
 Bilangan oksidasi atom ditentukan berdasarkan ketentuan bilangan oksidasi
 Persamaan reaksi disetarakan dengan menentukan koefisien reaksi

Ringkasan Materi
A. Rmus Kimia

Rumus Kimia dibagi menjadi rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul merupakan rumus kimia senyawa yang menggambarkan
jenis dan jumlah atom penyusun suatu molekul. Rumus empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari jumlah atom penyusun
suatu molekul. Contoh:
a. pebandingan jumlah atom C dan O dalam CO2 = 1:2. Perbandingan ini sudah merupakan perbandingan yang paling sederhana. Dengan
demikian rumus empiris senyawa CO2 sama dengan rumus molekulnya, yaitu CO2.
b. Perbandingan jumlah atom C dan H dalam C3H6 = 3: 6 = 1: 2. Jadi, rumus empiris C3H6 adalah CH2.
c. Perbandingan jumlah C, H dan O dalam C6H12O6 = 6: 12: 6 = 1: 2: 1. Jadi, rumus empiris adalah CH2O.
B. Bilangan Oksidasi
Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi adalah nilai muatan atom dalam pembentukan suatu molekul atau ion. Jumlah bilangan oksidasi
senyawa = 0 dan jumlah bilangan oksidasi ion = muatannya. Biloks untuk unsur bebas, monoatomik, diatomik triatomik, tetraatomik dan
oktaatomik = 0. contoh Fe, C, H2, Cl2, F2, O2, P4, dan S8. Biloks atom H dalam senyawa +1, kecuali dalam senyawa hidrida = -1, Biloks atom O dalam senyawa = -2. Contoh:
Tentukan bilangan oksidasi atom unsur yang dicetak tebal dalam senyawa berikut NH3!
a. Jawab : Muatan NH3 = (1x b.o N) + (3 xb.o H)
0 = 1 x (x) + 3 x (+1) = x = 3
x = -3
jadi bilangan oksidasi atom N dalam senyawa NH3= -3

C. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menggambarkan terjadinya suatu reaksi kimia, meliputi lambang dan rumus, serta tanda panah
yang menunjukkan terjadinya reaksi.
Zat-zat yang bereaksi terletak disebelah kiri tanda panah (disebut pereaksi), sedangkan zat-zat hasil reaksi terletak di sebelah kanan tanda
panah (disebut hasil reaksi).
Secara umum, persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
pA(s) + qB (l) ----------> rC(aq) + sD(g)

Keterangan:
A dan B sebagai pereaksi
C dan D sebagai hasil reaksi
p = koefisien reaksi zat A r = koefisien reaksi zat C s = solid (padat) , l = liquid (cair)
q = koefisien reaksi zat B s = koefisien reaksi zat D Aq (aqueous) = larutan dalam air

Contoh :Setarakan persamaan reaksi : Al + O2 ------> Al2O3.


Penyelesaian
a. jumlah atom Al dikiri = 1, sedangkan di kanan = 2, sehingga koefisien Al di sebelah kiri dikalikan 2, menjadi
2 Al + O2 -----> Al2O3
b. Jumlah atom O di kiri = 2, sedangkan di kanan =3 sehingga koefisien O2 di sebelah kiri dikalikan , menjadi
2 Al + O2 -------> Al2O3
c. Agar tidak berbentuk pecahan, persamaan reaksi dikalikan 2 sehingga reaksi lengkapnya menjadi :
4 Al + 3O2 ------> 2Al2O3
2.3. Menuliskan Senyawa Kimia

Indikator:

 Tata nama senyawa biner (terdiri atas atom non logam dengan non logam) diatur berdasarkan IUPAC
 Tata nama senyawa biner (terdiri atas logam dengan non logam) diatur berdasarkan IUPAC
 Tata nama senyawa poliatom (tergolong senyawa ion) diatur berdasarkan IUAC

Beberapa Rumus Molekul dan Tata Nama Asam

Rumus Molekul Bilangan Oksidasi Non Logam Nama


HNO2 b.o N = +3 Asam nitrit
HNO3 b.o N = +5 Asam nitrat
H2SO3 b.o S = +4 Asam sulfit
H2SO4 b.o S = +6 Asam sufat
H3PO3 b.o P = +3 Asam fosfit
H3PO4 b.o p = +5 Asam Fosfat

Senyawa Asam dengan Bilangan Oksidasi Nonlogam lebih dari dua


Atom Bilangan Oksidasi Rumus Molekul Nama
Nonlogam Nonlogam
Cl +7 HClO4 Asam perklorat
+5 HClO3 Asam klorat
+3 HClO2 Asam klorit
+1 HClO Asam hipoklorit
Br +7 HBrO4 Asam perbromat
+5 HBrO3 Asam bromat
+3 HBrO2 Asam bromit
+1 HBrO Asam hipobromit

Tata Nama Senyawa Basa

Basa Nama
LiOH Litium hidroksida
NaOH Natrium hidroksida
KOH Kalium hidroksida
Mg(OH)2 Magnesium hidroksida
Ba(OH)2 Barium Hidroksida
Al(OH)3 Aluminium Hidroksida
2.4 Memahami Hukum-hukum Dasar Kmia
Indikator:

 Kesamaan massa zat sebelum dan sesudah reaksi dalam ruang tertutup ditentukan berdasarkan Hukum Lavoisier(kekekalan
massa)
 Perbandingan unsure-unsur yang membentuk suatu senyawa ditentukan berdasarkan Hukum Proust (perbandingan tetap
 Perbandingan unsure-unsur yang membentuk 2 senyawa atau lebih ditentukan berdasarkan hukum Dalton
 Perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi ditentukan berdasarkan hukum Gay Lussac
 Kesamaan jumlah partikel dari volume gas-gas yang diukur pada suhu (t) dan tekanan (p) yang sama ditentukan berdasarkan
hukum Avogadro.

Ringkasan Materi
1. Hukum Lavoisier (1743-17940
Hukum kekekalan massa menyatakan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap
Contoh: Hidrogen + oksigen -------- hidrogen oksida
(4 g) (32 g) (36 g)
2. Hukum Proust (hukum perbandingan tetap)
Menyatakan perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.Contoh : massa hidrogen dan massa oksigen yang
terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1:8 , berapapun banyaknya air yang terbentuk.
3. Hukum Dalton (hukum perbandingan berganda)
Menyatakan apabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa , dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama) maka
perbandingan masa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana. Contoh:

Tabel perbandingan Nitrogen dan Oksigen dalam senyawanya


Senyawa Massa Nitrogen (g) Massa Oksigen (g) Perbandingan
N2O 28 16 7:4
NO 14 16 7:8
N2O3 28 48 7:12
N2O4 28 64 7:16
Dari tabek tersebut , terlihat bahwa apabila massa N dibuat tetap (sama) sebanyak 7 g, perbandingan massa oksigen dalam N2O: NO :
N2O3 : N2O4 = 4:8:12:16 atau 1:2:3:4.
4. Hukum Gay Lussac
Menyatakan : volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama , akan
berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana. Jadi untuk P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku :V1/V2 = n1/n2
Diketahui persamaan reaksi : N2(g) + H2(g) -------- NH3(g)
Jika volume gas H2 sebanyak 60 mL ,pada (T,P) sama, tentukan:
a. Volume gas N2 dan NH3
b. Perbandingan volume N2;H2;NH3
Penyelesaian:
N2 + 3H2 ---------2 NH3
a. Volume gas N2 = 1/3 x 60 mL = 20 mL
volume gas NH3= 2/3 x 60 mL = 40 mL
b. Perebandingan volume N2:H2:NH3 = 1:3:2
5. Hukum Avogadro
Menyatakan pada suhu dan tekanan yang sama gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul-molekul yang sama.
Perbandingan volum gas-gas dalam reaksi kimia pada suhu dan tekanan tetap (T,P) merupakan perbandingan jumlah molekul-molekul gas
yang dinyatakan dengan perbandingan koefisien reaksi.
Contoh:
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air pada suhu dan tekanan tetap dapat ditulis sebagai berikut:
2 volum hidrogen + 1 volum oksigen -----2 volum air
2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen --2 molekul air
Persamaan kimia untuk reaksi ini:
2 H2 (g) + O2 (g) ------ 2 H2O (g)
Perbandingan kosefisien reaksinya adalah 2:1:2

You might also like