You are on page 1of 10

Studi Kasus 2

Suez, Perancis
Studi kasus ini disusun berdasarkan

Laporan Tahunan Suez, 2003 dan 2004,

Latar Belakang Perusahaan

Merjer Dua Grup Perusahaan

Suez French Societe Anonyme adalah sebuah grup perusahaan Perancis, merjer dua
grup perusahaan nasional pada tahun 1997. Kedua grup perusahaan tersebut adalah
Compagnie de Suez dan Lyonnais des Eaux.

Compagnie de Suez didirikan pada tahun 1880 di Paris, Perancis. Merekalah yang
membangun dan mengoperasikan terusan Suez, Mesir hingga tahun 1956. Pada tahun itu
pemenntah Mesir menasionalisir terusan tersebut.

Sejak merjer kegiatan usaha Suez berkembang dengan pesat. Mereka turnbuh mcnjadi grup
perusahaan papan atas dan beroperasi sccara internasional. Selain di Perancis mereka juga
beroperasi di berbagai negara di dunia, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, Abu
Dhabi, Amerika Serikat, Argentina, Chile, Brazilia, Peru, India, Indonesia, Philippines, Korea
Selatan, Morocco, China, Thailand dan Timur Tengah.

Suez adalah perusahaan publik. Saham mereka diperdagangkan di bursa efek


Euronext, Paris dan bursa efek Luxemburg dan Zurich. Sejak tanggal 18 September 2001
saham Suez juga diperdagangkan di the New York Stock Exchange (NYSE) dalam bentuk
American Depositary Shares (ADS’s). Tiap lembar ADS sarna dengan satu lembar saham
Suez. Saham-saham Suez terdaftar dalam index saham internasional termasuk CAC 40, Dow-
Jones Stoxx 50, Dow Jones Euro Stoxx 50, Euronext 100, FTSE Eurotop 100, MSCI Europe
dan ASPI Eurozone.

Di samping saham, Suez juga menerbitkan surat berharga yang lain dan
memperdagangkannya di bursa efek international. Termasuk dalam surat berharga non-
saham yang mereka perdagangkan adalah obligasi, Euro medium term notes (EMTN),
reasurry notes dan convertible bonds.

Bidang Usaha

Bidang usaha utama Suez meliputi berbagai bidang kegiatan bisnis energi dan pengelolaan
lingkungan hidup. Terrrnasuk dalam kegiatan bisnis terscbut adalah :

 Melayani pemerintah kota di berbagai negara dalam pengadaan/sanitasi air minum


dan air industri, pengumpulan dan pengolahan limbah air, irigasi, drainase dan
pengembangan transpor sungai atau kanal,
 Menyediakan jasa pelestarian lingkungan hidup dan perlindungan dampak lingkungan
kepada instansi pemerintah dan organisasi swasta,

 Melayani kebutuhan energi, termasuk produksi dan distribusi listrik dan gas alam
(LNG), pembangunan pembangkit tenaga listrik,

 Menyusun desain, membangun dane rnengelola infrastruktur publik atas narna


pemerintah pusat, pemerintah daerah atau organisasi swasta, termasuk jalan raya,
pe1abuhan, irigasi, jalur kereta api,

 Membangun dan pengoperasikan industrial real estates,

 Investasi dan perdagangan surat berharga, termasuk saham, obligasi dan surat
berharga yang lain.

Pemegang Saham, 2003

Modal disetor Suez pada tahun 2003 berjumlah Euro 2.015.359.612, terbagi dalam
1.007.679.806 lembar saham (voting and non-voting shares) @ Euro 2 per saham. Saham-
saham tersebut dimiliki investor institusional dan publik. Jumlah hak suara pemegang saham
(voting rights) 1.131.538.032. Pada bulan Desember 2004 jumlah saham 1.020.465.386
lembar dengan nilai Euro 2.040.930.772. Pemegang saharn institusional dan publik pada
tanggal 31 Desember 2003 dan voting rights mereka adalah sebagai berikut.

% jumlah % voting

saham rights

Pemegang saham

Institusional & intern

Groupe Bruxelles Lambert (GBL) 7,2 12,5

Karyawan Suez 3,9 4,5

Credit Agricole Group 3,4 5,8

CDC Group 3,2 3,7

Cogema 2,3 2,8


CNP Assurances 1,7 1,5

Caixa 1,5 1,4

Treasury stocks 1,3 —

Sofina 1,2 1,1

Publik 74,3 66,7

Jumlah 100,0 100,0

Kinerja Bisnis Perusahaan, 2001-2003

Karena krisis ekonomi dunia kinerja bisnis Suez pada tahun 2003 mengalami sedikit
penurunan. Namun pada tahun 2004 kinerja grup perusahaan ini telah meningkat kembali.
Pada tabel 1 disajikan ringkasan perkembangan keuangan mereka pada tahun 2001- 2004,
seperti yang tertera dalam laporan tahunan 2003 dan 2004.

Seperti Nampak dalam table 1 hasil penjualan pada tahun 2003 mengalami penurunan
dibandingdengan dua tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2004 telah meningkat kembali.
Pada tahun 2002 perusahaan mengalami kerugian Euro 862 juta: pada tahun 2003 jumlah
kerugian meningkat menjadi Euro 2.165 juta. Tahun 2004 grup perusahaan ini telah
beruntung kembali. Jumlah keuntungan tahun 2004 Euro 1.800 juta.

Table 1
Ringkasan Laporan Keuangan Suez, 2001-2004 (dalam Euro Milyar)

2004 2003 2002 2001


Hasil penjualan 40,7 39,6 46,0 42,3
Laba/rugi 1,8 (2,2) (0,9) 2,1
Jumlah harta 63,0 70,0 84,2 89,4
Modal sendiri 12,7 11,7 15,8 20,8
Corporate Governance

Suez adalah perseroan terbatas (a French societe anonymecorporation). Sebagai perseroan


terbatas Suez mematuhi ketentuan pemerintah Prancis, the French Commercial Code,
termasuk dalam penerapan prinsip-prinsip good corporate governance. di samping itu karena
saham dan surat berharga Suez yang lain diperdagangkan di the New York Stock Exchange,
Amerika Serikat, mereka juga mematuhi ketentuan-ketentuan yang termuat dalam US
Sarbanes-Oxley Act.

Ketentuan tentang prinsip-prinsip corporate governance Suez dinyatakan dalam Piagam


Directors (Director’s Charter) dan Peraturan Intern perusahaan. Berikut ini disajikan
ketentuan prinsip-prinsip corporate governance yang diimplementasikan dalam organisasi
Suez.

Hak Pemegang Saham

Rapat pemegang saham. Rapat pemegang saham diselenggarakan sesuai dengan undang-
undang perseroan Prancis.

Rapat diselenggarakan di kantor pusat perusahaan atau ditempat lain. Apabila rapat
pemegang saham diselenggarakan di tempat lain, para pemegang saham wajib diberi tahu
tentang hal itu. Rapat pemegang saham diketuai Chairman of the Board of Directors. Apabila
Chairman berhalangan, dia dapat diwakili Wakil Chairman yag tertua. Apabila Wakil
Chaiman juga tidak dapat hadir, para pemegang saham yang hadir dapat menunjuk salah
seorang Non-executive Directors sebagai “Chairman” untuk memimpin rapat.

Berapapun jumlah saham yang mereka miliki semua pemegang saham berhak
menghadiri rapat pemegang saham. Mereka juga berhak menunjuk wakilnya (proxy) untuk
menghampiri rapat. Apabila diijinkan Board of Directors pemegang saham dapat mengikuti
rapat pemegang saham melalui video conference, electronic communication atau remote
transmission. Untu menghitung quorum rapat para pemegang saham seperti itu dianggap
menghadiri rapat.

Hak suara. Tiap pemegang saham mempunyai hak suara sesuai dengan jumlah
saham yang mereka miliki. Tiap lembar saham mempunyai satu suara, sesuai dengan prinsip
one share one vote. Tiap orang pemegang saham dapat melakukan voting melalui wakilnya
(proxy) sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Pembagian keuntungan. Kebijakan pembagian keeuntungan perusahaan kepada para
pemegang saham adalah sebagai berikut:

Jumlah keuntungan yang dapat dibagikan adalah laba tahun berjalan dikurangi kerugian
tahun-tahun sebelumnya, dikurangi cadangan menururt ketentuan hukum, ditambah laba tak
dibagi tahuntahun sebelumnya.

Sebagaimana dari jumlah keuntunga yang dapat dibagikan disisihkan untuk membayar
pembagian dividen pertama sebesar 5% dari seluruh jumlah saham yang disetor. Jumlah
keuntungan yang dapat dibagi dikurangi 5% dividen, disisihkan lagi untuk alokasi ;aba tak
dibagi yang ditentukan dalam rapat umum pemegang saham (atas rekomendasi Board of
Directors).

Apabila setelah dikurangi 5% dividend an alokasi laba ta dibagi, masih ada sisa jumlah
keuntungan yang dapat dibagikan, sisa tersebut dibagikan kepada seluruh pemegang saham
secara prorate sebagai dividen tambahan.

Sebagai catatan apabila jumlah keuntungan yang dapat dibagikan lebih dari 5% dividen
pertama, maka jumlah dividen yang dibagikan akan disesuaikan dengan jumlah keuntungan
yang ada.

Fungsi Dan Struktur Organisasi Board of Directors

Pada tahun 2003 jumlah anggota Board of Directors 14 orang terdiri dari enam orang
berkebangsaan Prancis, tujuh orang non-Prancis dan satu orang berkebangsaan
Prancis/Amerika.

Board of Directors terdiri dari satu orang Chairman yang merangkap sebagai Chief
Executive Officer, dua orang wakil Chairmam dan 11 orang Directors.

Chairman dan Chief Executive Officer masa jabatan 2003-2005. Gerard Mestraller lahir di
Perancis tahun 1959. Beliau adalah seorang insinyur, alumni the France Polytechnique
Engineering School dan alumni National School of Administration. Gerard bekerja di
Compagnie de Suez sejak tahun 1984. Di samping Suez, Gerard juga menjabat Chairman of
The Association Paris Europlace dan anggota Board of Directors of the Institut Francois des
Administrateurs.

Daftar riwayat hidup anggota the Board yang lain dimuat dalam laporan tahunan perusahaan.
Fungsi Board of Diirectors

Suez menetapkan tugas Board of Directors seperti apa yang tercantum dalam pasal 15
undang-undang perseeroan Perancis. Sesuai dengan undang-undang di atas fungsi utama
Board of Directors Suez (seperti yang tercantum dalam laporan tahunan mereka) adalah
menentukan arah strategi bisnis tersebut seperti yang telah digariskan perusahaan. Board of
directors melakukan fungsi pengawasan dan verifikasi semua kegiatan bisnis perusahaan
setiap saat diperlukan.

Board of Directors bertanggung jawab kepada para pemegang saham. Chairman dan tiap
orang Director berhak menerima dari manajemen semua informasi tentang perusahaan yang
mereka perlukan untuk menunaikan tugasnya.
Dalam menunaikan tugasnya Board of Directors wajib mematuhi ketentuan Peraturan
Intern Perusahaan dan Director’s Charter. Kedua dokumen tersebut menjadi sarana bagi the
Board agar mereka dapat bekerja secara efisien sekaligus memperhatikan kepentingan
perusahaan dan para pemegang saham.
Disamping kedua dokumen tersebut di atas Suez’ Board juga terikat pada ketentuan intern
yang lain yaitu Ethic Charter dan Confidentiality and Previledged Information.
Kedua dokumen yang disebut terakhir melarang Chairman dan anggota the Board yang lain
memperdagangkan saham dan surat berharga lainnya yang diterbitkan Suez dan anak – anak
perusahaannya.
Sesuai dengan the French Corporate Code setiap anggota Board of Directors Suez wajib
memiliki minimum 2.000 saham perusahaan.
Chairman dan anggota the Board menerima balas jasa berdasarkan kehadiran mereka
di perusahaan. Jumlah balas jasa tersebut diusulkan oleh Komite Balas Jasa dan ditetapkan
dalam rapt umum pemegang saham.
Secara reguler kinerja Board of Directors dievaluasi. Salah seorang Non-executive
Directors akan ditunjuk the Board untuk melakukan evaluasi kinerja the Board. Pada akhir
tahun 2002 salah seorang Non-executive Directors, Jacques Lagarde, mendapatkan tugas
melakukan evaluasi kinerja the Board. Jacques menyampaikan laporan evaluasinya pada
tanggal 8 Januari 2003. Pada bulan Desember 2003 sekali lagi Jacques Lagarde diserahi tugas
melakukan evaluasi kinerja Chairman dan para anggota Suez’s Board. Jacques
menyampaikan laporan evaluasinya kepada the Board pada tanggal 3 Maret 2004.
Board of Directors Committees
Untuk mengefektifkan pelaksanaan tuganya Suez Board of Directors membentuk empat
Board’s committees. Keempat komite tersebut adalah
1. Komite Strategi (the strategy committee)
2. Komite audit (the audit committee)
3. Komite etika, lingkungan hidup dan kelangsungan pembangunan ( the ethics,
environment and sustainable development committee)
4. Komite balas jasa dan nominasi (the comoensation and nomination committee).
Tiap akhir tahun Board committee menyusun laporan kerja dan temuan mereka selama tahun
berjalan. Ringkasan laporan tiap Board committee dimasukkan dalam laporan tahunan grup
perusahaan
Komite strategi. Pada tahun 2003 komite ini terdiri dari tujuh orang anggota, termask tiga
orang Suez Non-executive Directors. Ketiga orang Non-executive Directors tersebut adalah
Gerard Mestrallet (Ketua Komite), Jean Gandois (Wakil Ketua) dan Jacques Lagarde
Tugas utama komite audit strategi adalah memantapkan tujuan strategik (tujuan
jangka menengah) grup perusahan Suez. Mereka juga mengevaluasi validitas dan
konsekuensi – konsekuensi yang akan dihadapi dalam mencapai tujuan strategik.
Pelaksanaan tugas tersebut dilakukan dengan jaan menganalisis laporan-laporan yang
bersangkutan dengan penyusunan strategi jangka menengah dan laporan-laporan yang
bersangkutan dengan pencapaian tujuan strategik.
Disamping analisis, komite strategi juga melakukan diskusi tentang tujuan strategik dan
pencapaiannya tiap masa tertentu dengan manajemen peusahaan, membahas hambatannya
(bilamana ada) dan cara mengatasi hambatan tersebut.
Komite strategi mengadakan pertemuan minimum dua kali setahun. Dalam pertemuan
tersebut dibahas juga hasil evaluasi kinrja Chairman, Chief Executive Officer dan para Non-
executive Directors.
Komite Audit. Komite audit terdiri dari empat orang anggota, termasuk tiga orang Suez Non-
executive Directors. Komite audit mempunyai dua tugas pokok, yaitu
1. Memeriksa secara rinci akurasi laporan keuangan tahunan dan semester sehingga
dirasa telah siap untuk disampaikan kepada Board of Directors dan publik. Oleh
karena Suez memperdagangkan surat berharga mereka di New York Stock Exchange,
komite audit juga berkewajiban memeriksa apakah laporan keuangan Suez telah
memenuhi ketentuan US generally accepted accounting procedure (GAAP)
Mereka juga memeriksa penerapan akunting perusahaan sesuai dengan ketentuan
International Financial Reporting Standards, yang sudah diadopsi oleh the French
GAAP
2. Memastikan prosedur internal dan external control yang dijalankan Suez telah
menjamin adanya manajemen resiko di seluruh sektor usaha bisnis grup perusahaan.
Kegiatan internal control perusahaan secara keseluruhan dilakukan dengan
mengindahkan kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan kantor pusat, divisi dan
tiap anak perusahaan.
Komite audit juga memeriksa apakah prosedur internal dan external control
perusahaan telah mematuhi ketentuan French Financial Security Act dan US
Sarbanes-Oxley Act.
Disamping kedua tugas utama di atas, komite audit juga bertugas menganalisis sebab
musabab munculnya problem-problem khusus dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
Selama tahun fiskal 2004 Komite Audit melakukan lima kali pertemuan, Dapat
diasumsikan para auditors tidak ikut menghadiri pertemuan-pertemuan tersebut.
Komite etika.

Anggota komite etika terdiri dari tiga orang, termasuk dua orang Suez Non-executive
Directors. Komite ini memonitor penerapan prinsip etika bisnis di perusahaan induk dan
anak- anak perusahaan. Ketentuan etika bisnis dalam grup perusahaan Suez digariskan dalam
Director’s Charter dan Peraturan Intern Perusahaan. Pada tahun 2003 komite etika melakukan
pertemuan antar anggota sebanyak tiga kali.

Komite balas jasa dan nominasi.

Jumlah anggauta komite ini enam orang, termasuk tiga orang Suez Non-executive Directors.
Tata cara kerja komite balas jasa dan nominasi digariskan dalam Director’s Charter dan
Peraturan Intern Perusahaan. Komite ini bertugas memberikan rekomendasi kepada Board of
Directors tentang nominasi dan balas jasa tetap dan variabel para anggota Board, para
anggota manajemen perusahaan dan para executives senior.

Jumlah balas jasa variabel selalu dikaitkan dengan kinerja bisnis yang dicapai grup
perusahaan secara keseluruhan dan masing-masing anak perusahaan.

Jumlah balas jasa kepada Board of Directors dan manajemen perusahaan tiap tahun
dicantumkan dalam laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.

Pada tahun 2003 komite ini melakukan tiga kali pertemuan dan dihadiri oleh 85% jumlah
anggotanya.
Manajemen Resiko

Suez group menciptakan pedoman rne-manajemeni resiko perusahaan secara integral.


Pedoman me-manajemeni resiko tersebut mereka beri judul Enterprise Risk Management
(ERM). Pedoman ini mencakup petunjuk bagaimana cara mengevaluasi dan me-manajemeni
semua resiko manajemen dan teknologi berdasarkan pengalaman grup perusahaan
menghadapi resiko tersebut pada masa lampau.

Country risk. Suez beroperasi di Eropa, Amerika Utara dan negara-negara berkembang.
Operasi perusahaan di negara-negara berkembang mengandung resiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan operasi mereka di Eropa dan Amerika Utara.

Good Corporate Governance

Negara berkembang lebih tinggi dari negara-negaramajuseperti diutarakan dalam laporan


tahunan Suez adalah karena tidak stabilnya perkembangan produk domestic bruto (GDP)
negara-negara tersebut. Penyebab resiko tinggi operasi bisnis di negara-negara berkembang
yang lain adalah instabilitas politik dan sosial, sering terjadi pergantian pemerintahan, sering
terjadi pergantian peraturan pemerintah, fluktuasi suku bunga kredit dan kurs mata uang
nasional yang signifikan. Sebab-sebab lainnya lagi adalah adanya berbagai kesulitan dalam
menagih piutang dagang, rancunya system perpajakan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, intervensi pemerintah yang kurang menguntungkan. Suez group mengelola resiko
yang dapat ditimbulkan dari penyebab risiko di atas dengan dua macam cara, yaitu secara
selektif mengadakan perjanjian kontrak (contractual negotiations) dan/atau dengan jalan
bekerjasama dengan partner lokal (partnerships). Partnerships dilakukan dengan pemerintah
pusat atau daerah negara yang bersangkutan atau dengan perusahaan swasta lokal. Walaupun
demikian cara mengatasi risiko seperti itu belum seratus persen terjamin. Partnership dapat
saja gagal karena penyebab resiko yang lain seperti instabilitas politik dan social atau
perubahan kondisi keuangan partner lokal.

Commodity risk. Pasokan beberapa jenis produk yang diperdagangkan Suez seperti gas
alam, berbagai macam produk petroleum dan tenagalistrik di pasar internasional dapat naik
turun setiap waktu. Sudah barang tentu hal itu akan mempengaruhi harga tiap jenis komoditas
yang diperdagangkan. Untuk mengatasi resiko seperti itu Suez melakukan kontrak pasokan
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk meminimalisir resiko perubahan pasokan dan
harga komoditas di sector energi Suez juga melakukan strategi perdagangan derivatives.
Termasuk menawarkan sarana price hedging kepada para pelanggan.

Currency risk. Bagi Suez resiko fluktuasi kurs nilai tukar mata uang terutama berlaku di
negara-negara non-Uni Eropa. Suez berusaha meminimalisir resiko fluktuasi kurs nilai tukar
maka uang dengan hedging atau derivatives. Apabila biaya hedging atau derivatives terlalu
tinggi (terutama untuk kontrak-kontrak) dengan Negara berkembang tertentu) Suez
mengadakan kontrak dalam denominasi mata uang kuat.

Interest risk currency. Resikoini berlaku terutama apabila untuk mendanai kegiatan
bisnisnya Suez meminjam kredit dengan suku bunga mengambang. Resiko ini mereka
minimalisir dengan sarana hedging, terutama intcrest rate swaps dan FRAs.

Tugas Saudara

Bagaimana pendapat Saudara tentang penerapan prinsip-prinsip corporate governance di


grupperusahaan Suez.

 Bagaima kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2001-2003


 Bagaimana perlindungan perusahaan terhadap para pemegang saham,
 Bagaimana pendapat Saudara tentang struktur organisasi dan fungsi Board of
Directors Suez,
 Bagaimana pendapat Saudara tentang fungsi sub-committees Board of Directors,
 Bagaimana pendapat Saudara tentang cara Suez memanajemeni resiko.

You might also like