You are on page 1of 5

Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2

Berbasis Mikrokontroller 8535


Kalam T T Siregar1
Takdir Tamba2, Bisman Perangin-angin2
1
Mahasiswa Fisika FMIPA USU
Email : kalam_regar@yahoo.com , HP : 08139682228
2
Dosen FISIKA FMIPA USU
Email : tambatj@gmail.com , HP : 081361770165
Email : bipesu@yahoo.com , HP 08126400407

ABSTRACT

Designing digital viscosimeter using water flow sensor application G1/2


ATMega853 AVR microcontroller based useful for measuring the viscosity of the fluid in a
practical value. The core of this tool is used the sensor water flow sensor G1/2 which is a
type of flow sensor, which when energized by the fluid can be determined rotations per
second (rps). Sensor works on a certain viscosity which the more viscous fluid will flow the
smaller the value generated rps. Measurement capability of this tool is in the range of 8-22
rps or on the viscosity range from 0.8340 - 42.3878 cP. Data of sensor processing used a
microcontroller ATMega 8535 chip and language used is a C language program while the
data processing system using Lagrange interpolation.

Keywords: fluid, rotation, viscosity

pengukuran menggunakan viskosimeter Fenske


PENDAHULUAN no 100 dan juga viskosimeter Ostwald, sehingga
dibutuhkan suatu alat ukur pembanding yang
Berkembangnya ilmu pengetahuan berbentuk digital yang pada akhirnya
dan teknologi mendorong manusia untuk pengukuran atau penentuan nilai viskositas
menciptakan berbagai jenis teknologi yang suatu fluida dapat lebih mudah dan praktis.
digunakan manusia untuk dapat
mempermudah dalam melakukan pekerjaan. Tinjauan Pustaka
Salah satu teknologi yang berkembang ialah
teknologi di bidang pengukuran viskositas. Fluida
Viskositas merupakan pernyataan tahanan Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat
untuk mengalir dari suatu sistem di mengalir dan bentuknya selalu berubah dengan
bawah tekanan yang digunakan. Makin kental perubahan volume, yang termasuk dalam
suatu cairan makin besar kekuatan yang kategori fluida adalah zat cair dan gas. Fluida
diperlukan untuk digunakan supaya cairan mempunyai kerapatan yang harganya tertentu
tersebut dapat mengalir dengan laju pada temperatur dan tekanan tertentu. Harga
tertentu. Ketika praktikum dibutuhkan kerapatannya tergantung pada temperatur dan
suatu alat ukur yang dapat menentukan nilai tekanan, apabila temperatur dan tekanan suatu
viskositas dari suatu fluida. Alat yang fluida berubah maka kerapatannya akan
berkembang saat ini di laboratorium- berubah. Bagi zat cair kerapatannya tidak akan
laboratorium penelitian secara umum masih terpengaruh oleh perubahan temperatur dan
manual seperti sistem bola jatuh, tekanan, hal ini juga dinamakan fluida tidak
penggunaan tabung Thermobus untuk dapat mampat (incompresible) sedangkan gas
sangat dipengaruh oleh perubahan temperatur
dan tekanan dan dikenal juga sebagai fluida bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan
dapat mampat (compresible). sebagai gaya luncur diantara lapisan-lapisan
Salah satu ciri khas dari fluida fluida tadi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
adalah bahwa fluida dapat mengalir. kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida
Adapun bentuk dan jenis aliran fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan, aliran
tersebut adalah sebagai berikut : fluida makin mengecil di tempat yang jarak
a. Aliran laminar dan aliran turbulen terhadap dinding pipa yang semakin kecil, dan
Aliran fliuida dikatakan laminar jika praktis tidak bergerak pada tempat di dinding
lapisan fluida bergerak dengan kecepatan pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat
yang sama dan dengan lintasan partikel ditengah-tengah pipa aliran.
yang tidak memotong atau menyilang.
Karena aliran fluida pada aliran laminar Water Flow Sensor G1/2
bergerak dalam lintasan yang sama tetap Sebuah sensor aliran adalah alat untuk
maka aliran laminar dapat diamati. Pada merasakan laju aliran fluida. Biasanya sensor
aliran turbulen partikel fluida tidak aliran elemen penginderaan digunakan dalam
membuat fluktuasi tertentu dan tidak flow meter, atau aliran logger, untuk merekam
memperlihatkan pola gerakan yang dapat aliran cairan. Seperti yang terjadi pada semua
diamati. Aliran turbulen hampir dapat sensor, akurasi mutlak pengukuran memerlukan
dijumpai pada praktek hidrolika. Diantara fungsi untuk kalibrasi. Ada berbagai jenis
aliran laminar dan turbulen terdapat daerah sensor aliran dan aliran meter, termasuk
yang dikenal dengan daerah transisi. beberapa yang memiliki baling-baling yang
didorong oleh cairan, dan dapat mendorong
b. Aliran Steady dan Aliran Uniform potensiometer putar, atau perangkat sejenis.
Aliran disebut steady (tenang) apabila Water flow sensor terdiri dari tubuh
aliran semua tempat disepanjang lintasan katup 2olynom, rotor air, dan sensor hall efek.
aliran tidak berubah menurut waktu. Ketika air mengalir melalui, gulungan rotor-
Sedangkan aliran Uniform dapat diartikan rotor, terjadi kecepatan perubahan dengan
sebagai suatu keadaan aliran yang tidak tingkat yang berbeda aliran. Sesuai sensor hall
berubah diseluruh ruang. Kedua defenisi ini efek output berupa sinyal pulsa. Kelebihan
sering dipakai pada keadaan aliran turbulen sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal
dan biasanya dianggap aliran steady yang (SIG) selain jalur 5V dc dan Ground dengan
berarti aliran steady rata-rata. bentuk gambar 1 berikut :

Viskositas
Viskositas atau kekentalan
didefinisikan sebagai gesekan internal atau
gesekan fluida terhadap wadah dimana
fluida itu mengalir. Viskositas pada
dasarnya adalah gesekan antar lapisan
fluida yang berdekatan ketika bergerak
melintasi satu sama lain. Viskositas
menjelaskan ketahanan internal fluida untuk Gambar 1 Fisik dan skematik
mengalir sebagai pengukuran rangkaian Water flow sensor G1/2
dari pergeseran fluida. Viskositas fluida
dapat ditentukan secara kuantitatif dengan Sedangkan keterangan pin untuk sensor dapat
besaran yang disebut koefisien viskositas, dilihat pada tabel 1 berikut :
η. Satuan SI untuk koefisien viskositas Tabel 1 Pin Water flow sensor G1/2
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Warna pin Fungsi
Hubungan fluida dan viskositas
adalah dalam fluida yang terdapat aktivitas Pin 1 (merah) Vcc (+5 V DC)
molekuler antara bagian-bagian lapisannya. Pin 2 (kuning) Output pulsa
Salah satu akibat dari adanya aktivitas ini Pin 3 (hitam) Ground
adalah timbulnya gesekan internal antara
Spesifikasi Sensor Flow titik temu dari beberapa jenis data yang
dimasukkan dalam hal ini nilai viskositas teori
a. Bekerja pada tegangan 5V DC- terhadap banyaknya rotasi (rpsmax ) fluida
24VDC tersebut. Range data antara nilai maksimum dan
b. Arus Maksimum saat ini 15 mA nilai minimum yang jauh berbeda dan tidak
(DC 5V) linear maka digunakan perhitungan dengan
c. Berat sensor 43 g menggunakan metode numerik interpolasi
d. Tingkat Aliran rentang 0,5 ~ 60 L / langrange. Interpolasi Lagrange diterapkan
menit untuk mendapatkan fungsi polynomial P(x)
e. Suhu Pengoperasian 0 ° C ~ 80 ° berderajat tertentu yang melewati sejumlah titik
f. Operasi kelembaban 35% ~ 90% data. Misalnya, untuk mendapatkan fungsi
RH 3polynomial berderajat satu yang melewati dua
g. Operasi tekanan bawah 1.75Mpa buah titik yaitu (x0, y0) dan (x1, y1).
h. Store temperature -25°C~+80° Perancangan alat menggunakan
i. Store humidity 25%~90%RH interpolasi lagrange dengan berorde 3 berikut,
x  x1 x  x2 x  x3
Prinsip kerja sensor ini adalah f3(x) = ( )( )( ) f (x0 )
dengan memanfaatkan fenomena efek Hall. x0  x1 x0  x2 x0  x3
Efek Hall ini didasarkan pada efek medan x  x0 x  x2 x  x3
+( )( )( ) f (x1)
3olynomi terhadap partikel bermuatan yang x1  x 0 x1  x 2 x1  x 3
bergerak. Ketika ada arus listrik yang x  x0 x  x1 x  x3
mengalir pada divais efek Hall yang +( )( )( ) f (x2)
ditempatkan dalam medan magnet yang x2  x0 x2  x1 x2  x3
arahnya tegak lurus arus listrik, pergerakan x  x0 x  x1 x  x2
+( )( )( ) f (x3)
pembawa muatan akan berbelok ke salah x3  x0 x3  x1 x3  x2
satu sisi dan menghasilkan medan listrik.
Medan listrik terus membesar hingga gaya keterangan x0, x1, x2, x3 merupakan banyaknya
Lorentz yang bekerja pada partikel menjadi putaran maksimum yang dihasilkan oleh sensor
nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi untuk setiap fluida sedangkan f (x0) , f (x1), f
divais tersebut disebut potensial Hall. (x2), dan f (x3) merupakan nilai viskositas untuk
Potensial Hall ini sebanding dengan medan setiap sampel pada setiap putarannya yakni pada
magnet dan arus listrik yang melalui divais. x0, x1, x2, x3 .
Proses pengkonversian berlangsung
dalam sensor. Adanya fluida yang mengalir Tujuan dan Manfaat
pada sensor mengakibatkan kincir pada Penelitian ini bertujuan untuk
sensor akan berputar. Putaran pada kincir merancang dan merealisasikan viskosimeter
akan menimbulkan medan magnet pada digital dengan pengukuran yang cepat dan
kumparan yang terdapat pada water flow praktis. Dengan berhasilnya alat yang dibuat ini
sensor. Medan magnet tersebut yang akan diharapkan pengukuran viskositas fluida dapat
dikonversikan oleh efek Hall menjadi ditentukan dengan mudah dan digunakan di
pulsa. Perlu diketahui putaran pada kincir laboratorium sebagai pembanding dan juga
sangat dipengaruhi oleh kekentalan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
yang diairkan. Semakin kental fluida yang
dialirkan maka akan semakin lambat METODOLOGI PENELITIAN
putaran kincir sehingga frekuensi yang
dihasilkan akan semakin kecil juga dalam Metode yang digunakan dalam
bentuk high dan low demikian sebaliknyapenelitian ini dengan memanfaatkan aliran
semakin cair fluida yang dialirkan amaka
fluida. Fluida ditampung pada wadah fluida
akan semakin cepat putaran kincir. dengan kondisi sebelum menuju penampungan
fluida, kran diatur dalam kondisi tertutup
Interpolasi Lagrange sehingga fluida tidak langsung mengalir
Analisa yang digunakan pada (tumpah). Adapun diagram blok rangkaian
program adalah dengan menentukan suatu
sehingga rangkaian dapat berfungsi dapat sensor akan membaca kembali, sebaliknya jika
dilihat pada gambar 2 berikut : telah dibaca timer 1 detik maka nilai rps akan
menjadi lebih besar dari rpsmax dan rps tersebut
menjadi rpsmax. Nilai rpsmax tersebut diolah
dengan menggunakan interpolasi Lagrange.
Tampilkan pada LCD adalah rps, rpsmax dan
viskositas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian sampel diperoleh nilai


viskositas fluida pada tabel 2 berikut:
Tabel 2 Pengukuran nilai viskositas
Gambar 2 Diagram Blok Rangkaian sampel
a. Wadah fluida berfungsi untuk tempat NO Sampel Viskositas( ŋ )
penampungan fluida yang akan diukur 1 Air 0,8340 cP
nilai viskositasnya, tepat setelah sensor 2 Solar 3,2289 cP
flow sebelum menuju penampungan 3 Minyak rem 15,2179 cP
fluida diberikan kran sehingga ketika 4 Minyak goreng 43,3871 cP
fluida dimasukkan pada penampungan Adapun data pengujian rps tersebut dapat dilihat
fluida tersebut tidak langsung tumpah. pada tabel 3 berikut:
b. Wadah fluida diisi dengan fluida tertentu Tabel 3 Pengujian nilai rpsmax
yang akan diukur berapa nilai NO Sampel rpsmax
viskositasnya hingga penuh. 1 Air 22
c. Setelah penampungan terisi penuh, 2 Solar 21
penampungan fluida telah tersedia 3 Minyak rem 17
selanjutnya kran dibuka sehingga fluida 4 Minyak goreng 8
mengalir.
Bentuk aliran flowchart dapat kita Pembahasan
lihat pada gambar 3.2 berikut : Data viskositas dan rpsmax tersebut
diolah dengan menggunakan interpolarsi
Lagrange berorde tiga dengan x0 = 22 ; x1 = 21
; x2 = 17 dan x3 = 8 yang merupakan rpsmax
sampel sedangkan f(x0) = 0.8340 ; f(x1) =
3.2289 ; f(x2) = 15.2179 dan f(x3) = 42.3878
yang merupakan nilai viskositas sampel.
Sampel yang diukur viskositasnya
sebagai pengujian adalah oli kotor. Hasil
pengukuran nilai viskositas dibandingkan
dengan pengukuran viskositas secara teori.
Hasil pengukuran viskositas oli kotor dengan
menggunakan alat viskosimeter digital yang
telah selesai dirangkai berkisar 27,8842 cP nilai
viskositas oli kotor secara teori adalah sebesar
25,3884 cP. Dengan demikian dapat diperoleh
ralat alat ukur berikut :

Gambar 3 Flowchart
Ketika fluida dialirkan maka sensor
akan membaca nilai rps, rpsmax sehingga
timer akan diatur sebesar 1 detik. Apabila
timernya tidak mencapai satu detik maka
KESIMPULAN DAN SARAN jenis-aliran-fluida/) [ diakses 13 Januari
2013]
Kesimpulan Wordpress. 2012. Paper Koefisien Kekentalan
Pada penelitian ini telah Zat Cair
direalisasikan sebuah viskosimater digital (http://novanurfauziawati.files.wordpres
dengan memanfaatkan water flow sensor G s.com/2012/01/paper-koefisien-
1/2 berbasis Mikrokontroller 8535, yakni kekentalan-zat-cair.pdf) [ diakses 11
menghubungkan jumlah putaran pada water Juni 2013]
flow sensor G 1/2 dengan viskositas fluida Wordpress. 2012. Metode. Interpolasi Lagrange
melalui hubungan Interpolasi Lagrange (http://www.
dengan batas pengukuran yang dapat storebox1.info/v826/?product_name=me
dilakukan adalah berkisar antara 0,8340 – tode+interpolasi+lagrange+pdf&installer
43,3871 cP dengan kesalahan pengukuran _file_name=metode+interpolasi+lagrang
sebesar 7,7067 % e+pdf&reffer=http%3A%2F%2Fcacaorc
hid.files.wordpress.com%2F2012%2F10
Saran %2Fmetode-interpolasi-lagrange.pdf).
Untuk mendapatkan hasil yang lebih [diakses 23 Mei 2013]
maksimal maka perlu dilakukan (http://www.atmel.com). [diakses 13 Januari
Memberikan nilai minimum dan maksimum 2013]
dengan range yang lebih besar lagi sehingga
memungkinkan lebih banyak sampel yang
dapat diukur, menambah data dan
diperlukan membuat hubungan dengan
bentuk ekstrapolasi Lagrange sehingga
dapat mengukur jika viskositasnya tidak
berada pada kisaran yang diprogram.
DAFTAR PUSTAKA

Agfianto. 2004. Belajar Mikrokontroler


Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua.
Gava Media. Yogyakarta.
Ardi Winot. 2008. Mikrokontroler AVR –
Atmega8/32/16/8535 dan
pemrogramanya dengan bahasa C
pada WinAVR. Informatika.
Bandung.
Halliday, David. 1985. Fisika. Edisi
Kedua. Jilid I. Erlangga.
Haryanto. 2005. Pemrogaman Bahasa C
Untuk Mikrokontroler ATMega8.
Elex Media Komputindo. Jakarta.
Malvino, Albert Paul. 1995. Prinsip
Prinsip Elektronika. Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta.
Zemansky, Sears. 2003. Fisika Universitas.
Edisi Kesepuluh. Jilid II. Erlangga.
Jakarta.
Wordpress. 2012. Defenisi Fluida Dan
Jenis – Jenis Aliran Fluida
(http://muhnabil.wordpress.com/201
2/06/26/defenisi-fluida-dan-jenis-

You might also like