You are on page 1of 21

RINGKASAN

Audit yang kami lakukan pada Toko ASA ini bertujuan untuk menilai mengenai
efektifitas dan efisiensi pada setiap kegiata operasional dari pembelian barang dagangan,
penyimpanan barang serta dalam transaksi penjualan pada bagian kasir. Kegiatan Audit yang
kami lakukan terhadap Toko ASA, kami menemukan beberapa temuan dimana temuan tersebut
kita temui pada bagian kasir, lebih tepatnya pada bagian output nota. Hal tersebut terjadi karena
nota yang dihasilkan dari transaksi tersebut masih menggunakan nota pencatatan manual.
Sehingga, pemilik menganggap bahwa nota berangkap dianggap tidak efektif dan efisien. Oleh
karena itu, kami menyarankan kepada pemilik Toko ASA untuk menggunakan sistem
komputerisasi dalam kegiatan transaksinya, dan ternyata saat ini pun pemilik juga sedang
melakukan perancangan sistem komputerisasi bagi kegiatan usahanya.

LATAR BELAKANG

Audit internal pada Toko Asa tahun 2018 ini adalah pelaksanaan Audit Internal yang
pertama kali dilakukan dan merupakan audit internal secara reguler. Audit Internal kali ini
dilaksanakan untuk melihat dan memeriksa pelaksanaan kegiatan operasional Toko Asa sehari-
hari yang hasil akhirnya akan memberikan rekomendasi kepada pemilik terhadap pelaksanaan
operasional Toko Asa dan hasil laporan Audit Internal Toko Asa pada tahun ini tidak untuk
menilai atau memberikan pendapat yang wajar atau tidak wajar mengenai laporan keuangan
Toko Asa. Laporan Audit Internal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai
kegiatan operasional yang seharusnya dilakukan dan kegiatan operasional yang sebenarnya
ditemukan dalam Toko Asa. Hasil Audit Intenal yang dilakukan pertama kali pada tahun ini
menyajikan tiga gambaran kegiatan operasional yang ada di Toko Asa. Masing-masing kegiatan
terdiri dari: unit pembelian barang dagangan, unit penyimpanan barang (pergudangan), dan unit
kasir.

1
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Tujuan dari audit yang dilakukan pada kegiatan operasional di Toko Asa ini adalah
menilai mengenai efektivitas dan efisiensi pada setiap kegiatan operasional dari pembelian
barang dagangan, penyimpanan barang dan juga dalam hal transaksi penjualan yang dilakukan
dibagian kasir. Dalam hal memastikan keefektivan khususnya pada sistem operasionalnya yang
masih menggunakan sistem manual, telah dicatat dan atau diterapkan sesuai dengan yang
seharusnya dilakukan di setiap unit audit. Serta melihat dan menilai keefisienan dalam
melaksanakan kegiatan operasional dengan menggunakan sistem manual.

Kami melakukan audit berdasarkan standar auditing yang telah ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa standar operasional dalam kegiatan
operasional di Toko Asa telah diterapkan dan dapat berfungsi dan dijalankan sesuai dengan
semestinya. Audit dilakukan selama dua bulan dengan meliputi pemeriksaan atas dasar bukti-
bukti yang mendukung dan pengungkapan dalam kegiatan operasional di Toko Asa.

PROSEDUR AUDIT

Prosedur Audit adalah serangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh auditor dalam
kaitannya memeriksa, membandingkan dan mendapatkan bukti berupa temuan. Sebelum
melaksanakan penugasan Audit Internal, auditor terlebih dahulu mengidentifikasi prosedur audit
yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan audit yang dibentuk dalam tabel Mapping Audit Toko
Asa (Lampiran I). Pada pelaksanaan audit di Toko Asa, auditor melakukan prosedur dengan
observasi, inspeksi, dan inquiry (wawancara) pada pemilik Toko Asa.

Proses Audit internal di Toko ASA terdapat beberapa prosedur disetiap bagian yang
dilakukan untuk melaksanakan proses audit internal. Pada bagian pembelian, terdapat beberapa
prosedur yang dilakukan yaitu : pertama, membandingkan daftar pembelian dengan jumlah stock
yang ada di gudang persediaan. Prosedur pertama ini, dilakukan oleh auditor untuk melihat dan
memastikan bahwa daftar pembelian yang dicatat secara manual memiliki jumlah persediaan
yang sama dengan jumlah stok persediaan yang ada di Toko. Memiliki catatan terhadap jumlah
persediaan yang ada di Gudang akan mempermudah bagi pemilik untuk melakukan pembelian

2
barang dagangan secara lebih efisien; kedua, barang yang dibeli dan diterima dari distributor di
cek terlebih dahulu apakah barang yang diterima telah sesuai dengan pesanan atau belum.
Prosedur kedua ini dilakukan agar setiap barang dagangan yang dibeli dan diterima dari
distributor sesuai dengan apa yang diminta oleh pemilik baik dalam jumlah dan jenis dari barang
dagangan tersebut; ketiga, memastikan bahwa barang dagangan yang dibeli diterima secara
langsung oleh pemilik Toko Asa. Prosedur ketiga ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap
barang dagangan yang dibeli diterima langsung oleh pemilik; dan keempat, mengecek nota
pembelian dengan barang yang dibeli. Prosedur terakhir dalam bagian pembelian adalah
memastikan jumlah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan perhitungan atau tidak dengan cara
mengecek nota pembelian barang dagangan dari distributor (menghitung ulang).

Prosedur Audit dilakukan juga dalam bagian persediaan diantaranya yaitu : pertama;,
memeriksa pencatatan dengan jumlah fisik persedian. Prosedur audit pertama ini dilakukan oleh
auditor untuk memastikan apakah pencatatan terhadap persediaan di toko sesuai dengan jumlah
barang secara fisik; kedua, memastikan menggunakan metode FIFO untuk persediaan. Prosedur
kedua ini dilakukan oleh auditor untuk memastikan bahwa Toko Asa yang dalam hal ini menjual
berbagai macam barang dagangan terkhususnya makanan menggunakan metode FIFO terhadap
barang dagangan yang dimilik; ketiga, CCTV dipasang pada sudut yang dapat melihat seluruh
sudut ruang. Prosedur ketiga ini dilakukan untuk memastikan bahwa di dalam Toko Asa
memiliki pengawasan terhadap barang persediaan terkhusus dengan menggunkan CCTV.
Auditor memastikan bahwa CCTV diletakkan ditempat yang seharusnya serta berfungsi dengan
baik atau tidak; dan keempat, memastikan bahwa setiap pintu gudang terkunci. Prosedur terakhir
ini dilakukan oleh auditor untuk memastikan apakah didalam Toko Asa sudah mengunci Gudang
persediaan barangnya atau belum.

Prosedur Audit bagian yang terakhir adalah bagian kasir, prosedur audit yang akan
dilakukan oleh auditor yaitu: pertama, mengecek nota dengan jumlah uang yang diterima.
Prosedur pertama ini, auditor akan mengecek nota penjualan dengan jumlah uang yang diterima
dari pelanggan; kedua, memastikan bahwa uang yang diterima asli dengan menggunakan alat
infrared dan masih dalam keadaan baik tidak memiliki cacat atau rusak. Prosedur kedua ini
dilakukan untuk memastikan bahwa uang yang diterima dari pelanggan merupakan uang asli dan
dalam kondisi masih bagus atau dengan kata lain tidak rusak; ketiga, memastikan laci untuk

3
penyimpanan uang terkunci. Prosedur ketiga ini, auditor akan mengecek apakah laci untuk
menyimpan uang di bagian kasir ini terdapat kunci dan berfungsi dengan baik atau belum;
keempat, memastikan bahwa nota yang dipakai memiliki nomor nota. Prosedur keempat ini
dilakukan oleh auditor untuk memastikan bahwa nota yang dipakai oleh pemilik memiliki nomor
nota atau belum; kelima, memastikan bahwa nota memiliki rangkap. Selain nomor nota, Auditor
juga ingin memastikan bahwa nota yang dimiliki oleh Toko Asa memiliki rangkap untuk pemilik
dan juga untuk pelanggan; keenam, memastikan bahwa nota memiliki nama toko atau dengan
menggunakan cap atau stampel toko. Prosedur terakhir ini dilakukan untuk memastikan apakah
nota yang dipakai memiliki identitas yang sah atau tidak dengan cara pemberian nama toko atau
stampel.

TEMUAN

Prosedur Audit yang dilakukan secara sistematis dimaksudkan untuk membantu auditor
dalam melaksanakan tugas auditnya, dalam proses audit yaitu: pada saat menjalankan prosedur
audit, kami menemukan beberapa temuan yang tidak sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur
(SOP). Temuan ini terdapat hanya dibagian kasir, terkhususnya adalah saat melakukan transaksi,
dalam pelaksanaan audit yang kami lakukan pada Toko ASA, kami menemukan tiga temuan
audit yang tidak sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh pemilik.

Temuan pertama yang kami dapatkan terletak pada unit persediaan dimana dalam
kegiatan operasional Toko Asa sendiri telah menggunakan metode FIFO untuk persediaan yang
dimiliki. Metode ini dipakai agar tidak terjadi barang yang kadaluarsa. Namun, pada saat kami
turun lapangan masih terdapat 10-15 barang yang sudah kadaluarsa dan dari jumlah ini
merupakan 6 jenis barang yang berbeda. Temuan barang kadaluarsa ini sebagian besar adalah
produk makanan yang memiliki tanggal kadaluarsa yang singkat. Penyebab adanya barang
kadaluarsa ini adalah pemilik membeli barang dagangan tersebut dengan jumlah yang cukup
besar sehingga mengakibatkan barang dagangan yang melewati tanggal kadauarsa. Oleh karena
barang kadaluarsa ini pemilik merasa dirugikan dengan tidak dapat menjual barang tersebut.

4
Namun ada jenis barang tertentu yang ketika barang tersebut kadaluarsa dapat diretur oleh
distributor.

Temuan kedua, kami menemukan bahwa terdapat tiga uang yang sudah tidak layak untuk
digunakan dalam transaksi. Uang yang ditemukan merupakan uang yang tidak memiliki nilai
yang besar. Hal ini terjadi karena kelalaian dari pihak karyawan yang langsung menerima tanpa
mengecek kondisi uang yang diterima, serta mengakibatkan kerguian karena adanya sejumlah
uang yang tidak layak digunakan untuk transaksi.

Temuan ketiga, kami menemukan bahwa selama ini Toko ASA telah memiliki nota, akan
tetapi nota tersebut tidak mencantumkan nomor nota. Hal ini disebabkan karena pemilik jarang
menggunakan nota dalam setiap transaksi jual belinya, yang mengakibatkan pemilik akan
kesulitan menelusuri jumlah barang yang dibeli atau jumlah harga dari barang yang telah dibeli
oleh pelanggan jika terjadi kesalahan baik pencatatan atau perhitungan jumlah harga. Selain
tidak adanya nomor nota, maka akan mengakibatkan adanya nota kosong, yang dapat
disalahgunakan baik karyawan Toko Asa maupun pelanggan dari Toko Asa tersebut.

Temuan yang terkahir, dalam kegiatan transaksi penjualan yang dilakukan, Toko ASA
tidak menggunakan nota yang berangkap, atau dapat dikatakan nota yang digunakan hanya satu
lembar saja. Pemilik sempat membuat nota berangkap, akan tetapi pemilik merasa bahwa nota
yang berangkap dianggap kurang efektif dan efisien, serta tidak berfungsi. Hal tersebut dapat
mengakibatkan pemilik akan kesusahan untuk menelusuri jika ada kesalahan baik dalam jumlah
barang yang dibeli atau jumlah harga oleh pelanggan dikarenakan tidak adanya bukti konkrit
yang menyatakan bahwa adanya kesalahan dalam pencatatan maupun perhitungan yang
dilakukan secara manual.

REKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus segera menjadi
perhatian pihak pemilik dimasa yang akan datang. Dalam proses audit yang telah kami lakukan,
kami menemukan empat kelemahan. Pertama adalah kelemahan dari bagian persediaan, dimana
masih ditemukan beberapa barang yang sudah kadaluarsa karena pembelian yang berlebih.

5
Pembelian yang berlebih ini dikarenakan estimasi pemilik yang kurang tepat. Dengan adanya
temuan ini kami merekomendasikan untuk Toko Asa membeli barang dagangan pastikan bahwa
jumlah barang yang akan dibeli tidak terlalu banyak atau sesuai kebutuhan terkhusus dalam hal
produk makanan. Akan lebih baik jika Toko Asa memiliki catatan yang secara komputerisasi
dalam hal untuk dapat mengetahui produk atau barang dagangan mana yang harus segera dibeli
atau belum.

Kedua, kelemahan ditemukan di bagian kasir kami menemukan bahwa selama ini Toko
Asa memiliki nota dan belum tercantum nomor nota. Sebagai Toko Grosir dan Eceran yang
cukup besar dan beragam jenis barang yang diperjual-belikan, kami merekomendasikan
sebaiknya setiap nota penjualan di beri nomor agar mudah mendeteksi adanya kesalahan maupun
kecurangan dalam penulisan nota. Pemberian nomor secara komputerisasi seperti menggunakan
mesin kasir dapat mempermudah dalam melakukan transaksi penjualan karena apabila pemilik
menggunakan sistem komputerisasi nota akan tercetak secara otomatis dan disertai dengan
nomor nota.

Ketiga, kelemahan masih dalam unit kasir, yaitu dalam melakukan transaksi penjualan.
Saat melakukan transaksi pemilik Toko Asa mencatat secara manual dalam nota penjualan. Nota
yang dimiliki oleh Toko Asa merupakan nota satu lembar yang hanya diberikan kepada
pelanggan. Sebelumnya pemilik sudah menggunakan nota yang berangkap, akan tetapi pemilik
merasa nota tersebut kurang efektif dan efisien. Agar lebih efektif dan efisien kami
merekomendasikan agar Toko Asa menggunakan sistem komputerisasi, karena dengan sistem
komputerisasi pencatatan atau output nota dari Toko Asa akan lebih efisien dan efektif dan
dengan menggunakan sistem komputerisasi, transaksi yang telah dilakukan secara otomatis
tersimpan dalam sistem.

Berdasarkan temuan diatas, dapat diketahui bahwa kesalahan maupun kelemahan yang
cukup signifikan terjadi dalam Toko Asa terletak pada bagian kasir. Dikarenakan Toko Asa yang
dapat dikatakan cukup besar dan memiliki berbagai macam barang dagangan melakukan
transaksi secara manual. Oleh karena itu, kami merekomendasikan kepada pemilik untuk
menggunakan system komputerisasi sehingga pencatatan lebih mudah dan terperinci.

6
KOMENTAR AUDITE
Rekomendasi yang kami sampaikan ini mendapat respon positif dari pihak pemilik Toko
Asa. Pemilik telah menyetujui rekomendasi dari kami yaitu dengan penggunaan sistem
komputerisasi, karena mereka beranggapan bahwa mereka kesulitan dalam mengelola persediaan
dan pencatatan transaksi jual-beli. Dengan dukungan dan hasil temuan yang kami dapatkan
menjadi dasar bagi pemilik untuk melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi dari kami.
Dengan pertimbangan ini pada pertengahan bulan Maret ini pun Toko Asa sedang melakukan
perancangan untuk sistem komputerisasi bagi usaha ini.

KESIMPULAN dan REKOMENDASI

Kami berpendapat, efektivitas dan efisiensi pada setiap kegiatan operasional khususnya dari unit
penyimpanan barang dan juga dalam hal transaksi penjualan yang dilakukan dibagian kasir
masih belum efektif dan efisin karena belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Tapi
saat ini, pemilik toko asa sedang melakukan prosen pembutan sistem yang terkomputerisasi pada
toko nya.

7
8
Lampiran I
MAPPING AUDIT INTERNAL
TOKO ASA

Aktivitas
Pengendalian Risiko Prosedur Audit
Operasional

Setiap Pembelian Terdapat pembelian Membandingkan daftar pembelian dengan jumlah


1 Membeli barang
disertai oleh daftar yang tidak sesuai dengan stock yang ada di gudang persediaan
dagangan
pembelian kebutuhan persediaan
yang ada di Gudang

Pembelian 2 Menerima barang Pembelian barang  Adanya kesalahan  Barang yang dibeli dan diterima dari distributor di
dagangan yang dagangan diterima pengiriman barang yang cek terlebih dahulu apakah barang yang diteriman
dibeli oleh pemilik secara dipesan oleh pemilik telah sesuai dengan pesanan atau belum
langsung

 Memastikan bahwa barang dagangan yang dibeli


diterima secara langsung oleh pemilik Toko.

9
 Barang dagangan dapat
diambil tanpa
sepengetahuan pemilik
 Mengecek Nota pembelian dengan barang yang
Setiap pembelian disertai
dibeli
dengan nota pembelian  Terdapat barang
dagangan yang salah,
atau beda jumlahnya.

1 Mencatat jumlah Setiap barang yang Adanya perbedaan Memeriksa pencatatan dengan jumlah fisik
persediaan yang masuk dari pembelian, antara jumlah fisik persediaan
ada di Gudang dicatat dan setiap persediaan dengan yang
barang yang ditata di dicatat
display untuk dijual di
catat

2 Meletakkan  Setiap barang yang  Adanya persediaan  Memastikan menggunakan metode FIFO untuk
barang dagangan ditata di display yang kadaluarsa persediaan
dari gudang ke adalah barang yang
Persediaan display toko pertama kali di beli
(FIFO)

 Adanya CCTV  Ada barang yang  CCTV dipasang pada sudut yang dapat melihat
baik di toko atau di hilang seluruh sudut ruangan
dalam gudang

3 Meletakkan dan Setiap ruang Gudang di Akses keluar masuk Gudang Memastikan bahwa setiap pintu Gudang dikunci.
menyimpan kunci bebas, baik dari pemilik
barang dagangan maupun karyawan atau
bahkan dari pelanggan itu

10
di Gudang sendiri. Sehingga banyak
persediaan yang hilang.

1 Menerima uang  setiap uang yg diterima  Uang yang diterima  Mengecek nota dengan jumlah uang yang di terima
dari konsumen dr konsumen dicek dgn tidak sesuai dengan
infrared, mengecek yang ada di nota
jumlah uang di terima,
dimasukkan dilaci yg  Mendapat uang palsu  Memastikan bahwa uang yang diterima asli dengan
dikunci dan uang yang tidak menggunakan alat infrared dan masih dalam
sobek atau rusak keadaan baik tidak memiliki cacat atau rusak

 dilakukan sendiri oleh


pemilik  Kemungkinan uang  Memastikan laci untuk penyimpanan uang terkunci
mudah hilang

Kasir 2 Memberi nota  Setiap nota  Nota dapat dipalsukan  Memastikan bahwa nota yang dipakai memiliki
penjualan kepada memiliki nomor atau menjadi nota nomor nota
pelanggan kosong atau nota fiktif

 Dari pemilik tidak dapat


 Setiap nota mengetahui jumlah  Memastikan bahwa nota memiliki rangkap.
memiliki rangkap barang yang keluar, dan
minimal 2 rangkap jika ada complain
untuk pembeli dan pelanggan baik dari
penjual jumlah barang atau
jumlah harga, pemilik
tidak dapat memiliki
bukti yang jelas.
 Terdapat nota fiktif

11
 Nota yang
diberikan diberi
nama toko atau  Memastikan bahwa nota memiliki nama toko atau
cap/stampel yang di beri cap / stampel
mengidentifikasika
n bahwa nota itu
milik toko ASA

12
Lampiran II
LAPORAN AUDIT INTERNAL
TOKO ASA

Nama Perusahaan: Toko ASA Kode KKA:


Unit auditee: Pembelian Perioda Audit: 19 Pelaksanaan Audit
Februari – 2 Maret 2018
Tujuan Audit:
No Prosedur Audit Dilaksanakan Waktu Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Membandingkan daftar
pembelian dengan jumlah stock Selasa (20 Belum ada
1. yang ada di gudang persediaan 12.00-14.00 - - -
Februari 2018) temuan

Mengecek Barang yang dibeli


dan diterima dari distributor
Belum ada
apakah barang yang diterima Selasa (20
2. 12.00-14.00 temuan - - -
telah sesuai dengan pesanan atau Februari 2018)
belum (sudah sesuai)

Memastikan bahwa barang Belum ada


dagangan yang dibeli diterima Selasa (20 temuan
3. 12.00-14.00 - - -
secara langsung oleh pemilik Februari 2018)
Toko. (sudah sesuai)

13
Mengecek Nota pembelian Belum ada
dengan barang yang dibeli Selasa (20 temuan
4. 12.00-14.00 - - -
Februari 2018)
(sudah sesuai)
Pelaksana Audit Catatan Direview oleh:
penting

Tidak ada
Ika Jatu Nawangsih
tanggal: 20 Februari 2018

Nama Perusahaan: Toko ASA Kode KKA:


Unit auditee: Persediaan Perioda Audit: 19 Februari Pelaksanaan Audit
– 2 Maret 2018
Tujuan Audit:

14
No Prosedur Audit Dilaksanakan Waktu Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Sabtu (24
Memeriksa pencatatan dengan
1. Februari 13.00-15.00 Belum ada temuan - - -
jumlah fisik persediaan
2018)
Pemilik sudah
menggunakan
metode FIFO untuk Dalam membeli
Jumlah stok
persediaan barang barang
barang terlalu Pemilik
dagangan yang dagangan
banyak. dirugikan
dimilik namun pastikan bahwa
Sebagian terhadap
barang-barang jumlah barang
Memastikan menggunakan besar adalah barang yang
Sabtu (24 kadaluarsa masih yang akan dibeli
metode FIFO untuk persediaan jenis kadaluarsa.
2. Februari 13.00-15.00 ditemukan tidak terlalu
makanan Namun
2018) walaupun banyak atau
yang teradapat
jumlahnya tidak sesuai
memiliki beberapa
signifikan Jumlah kebutuhan
tanggal barang yang
yang ditemukan terkhusus dalam
kadaluarsa dapat di retur.
kurang lebih 10-15 hal produk
yang singkat.
barang dengan 6 makanan.
jenis barang yang
berbeda
CCTV dipasang pada sudut yang
dapat melihat seluruh sudut Sabtu (24 Belum ada temuan
3. ruangan Februari 13.00-15.00 - - -
2018) (sudah sesuai)

4. Sabtu (24 13.00-15.00 Belum ada temuan - - -


Memastikan bahwa setiap pintu
Februari

15
Gudang dikunci. 2018) (sudah sesuai)

Pelaksana Audit Catatan Direview


penting oleh:

Yunia Amalia
tanggal: 24 Februari 2018

Nama Perusahaan: Toko ASA Kode KKA:


Unit auditee: Kasir Perioda Audit: 19 Februari Pelaksanaan Audit
– 3 Maret 2018
Tujuan Audit:
No Prosedur Audit Dilaksanakan Waktu Temuan Sebab Akibat Rekomendasi
Mengecek nota dengan jumlah Belum ada
uang yang di terima Sabtu (03 12.00- temuan
1. - - -
Maret 2018) 14.00
(sudah sesuai)

16
Ditemukan 3
Memastikan bahwa uang yang Baik pihak pemilik
uang yang Kelalaian pihak
diterima asli dengan maupun karyawan
sudah tidak karyawan Terdapat
menggunakan alat infrared dan lebih dicermati
layak dipakai karena beberapa uang
masih dalam keadaan baik tidak Sabtu (03 12.00- serta memastikan
2. untuk transaksi. langsung yang kondisinya
memiliki cacat atau rusak Maret 2018) 14.00 bahwa uang yang
Uang yang menerima tanpa sudah tidak
diterima masih
ditemukan tidak mengecek uang layak digunakan
dalam keadaan
memiliki nilai yang di terima
layak digunakan
yang besar
Memastikan laci untuk Belum ada
penyimpanan uang terkunci Sabtu (03 12.00- temuan
3. - - -
Maret 2018) 14.00
(sudah sesuai)
Sebaiknya setiap
nota penjualan di
beri nomor agar
Selama ini mudah mendeteksi
Toko ASA adanya kesalahan
Jika ada
memiliki nota maupun
Pemilik jarang kesalahan baik
Memastikan bahwa nota yang dan belum kecurangan dalam
menggunakan jumlah barang
dipakai memiliki nomor nota Sabtu (03 12.00- tercantum penulisan nota. Jika
4. nota dalam yang dibeli atau
Maret 2018) 14.00 nomor nota. tidak maka
setiap transaksi jumlah harga
(jumlah yang transaksi yang
jual-beli. susah di deteksi
ditemukan, tanpa
atau ditelusuri
semua nota menggunakan nota
yang dimiliki) dicatat dalam
catatan khusus agar
pemilik bias
mendeteksi serta

17
mengetahui
transaksi yang
terjadi pada saat
itu.
Agar menghindari
akibat yang akan
timbul, sebaiknya
Selama ini pemilik
Toko ASA menggunakan nota
Sempat
belum memiliki Jika ada yang tidak
membuat nota
nota yang kesalahan baik berangkap dengan
Memastikan bahwa nota berangkap
berangkap, jumlah barang cara, pelanggan
memiliki rangkap. Sabtu (03 12.00- namun pemilik
5 hanya nota 1 yang dibeli atau yang merasa
Maret 2018) 14.00 merasa tidak
lembar. (jumlah jumlah harga dirugikan
efektif dan
yang susah di deteksi membawa kembali
efisien, serta
ditemukan, atau ditelusuri nota yang
tidak berfungsi.
semua nota didapatkan dan
yang dimiliki) dijadikan bukti
untuk dapat
mengecek
kesalahan.
Belum ada
Temuan
Memastikan bahwa nota Didalam nota
Sabtu (03 12.00-
6 memiliki nama toko atau di beri Toko ASA - - -
Maret 2018) 14.00
cap / stampel sudah
tercantum nama
Toko

18
Pelaksana Audit Catatan Direview
penting oleh:

Dhani Martha dan Anggarda


tanggal: 3 Maret 2018

19
Lampiran III

20
21

You might also like