You are on page 1of 4

2.

2 Shaken Baby Syndrome


2.2.1 Definisi Shaken Baby syndrome

Shaken Baby syndrome (SBS) atau dapat disebut abusive head trauma (AHT)
mengacu pada hipotesis kekerasan yang terjadi pada bayi dengan mekanisme
terguncang yang dapat didiagnosis berdasarkan trias perdarahan subdural, perdarahan
retina,dan ensefalopati (kerusakan otak) yang timbul jika orang tua atau pengasuh
tidak menggambarkan trauma besar misalnya kecelakaan lalulintas ataukah terjatuh
dari bangunan bertingkat, dan tidak ada penjelasan medis lainnya. berdasarkan
hipotesis ini akselerasi yang cepat dan deselerasi pada proses mengguncang
menyebabkan pergerakan otak didalam tengkorak dapat menyebabkan rupturnya
pembuluh darah(bridging vein) pembuluh darah retina , serta serabut saraf pada otak
(diffuse axonal injury). dikarenakan konsekuensi yari mendiagnosis SBS/AHT dapat
mempengaruhi hubungan kekeluargaan sangat penting untuk menilai keabsahan
diagnosis berdasarkan standarisasi diagnosis berbasis bukti. 1

Shaken Baby syndrome ialah trauma kepala yang terjadi baik disengaja
maupun tidak disengaja Caffey dan Guthkelch mempublikasikan studi mereka yang
menunjukkan bahwa guncangan atau cambukan yang keras sudah cukup untuk
menghasilkan kerusakan saraf yang parah pada bayi. Abusive Head Trauma (AHT),
didefinisikan sebagai cedera pada intrakranial bayi atau anak kecil (<5 tahun) karena
efek tumpul yang ditimbulkan atau guncangan keras. AHT terjadi terutama pada
anak-anak dan bayi dan ditandai oleh morbiditas dan mortalitas yang tinggi.2

Gambar 1. Ekstensi dan Fleksi yang Berlebihan pada Kepala Bayi Akibat Gerakan
Mengguncang
2.2.2 Epidemiologi Shaken Baby syndrome
Insidensi berdasarkan literatur dilporkan 20-31 kasus SBS per 100.000 terjadi
pada anak berumur <1 tahun, angka kematian diperkirakan sekitar 20% dari kasus
bahkan lebih(2015). diperkirakan 200 kasus pertahunnya terjadi di jerman, SBS
adalah bentuk kekerasan pada bayi dan penyebab kematian tidak alami yang paling
sering terjadi pada anak. lebih dari 90% dari semua cedera intrakranial yang serius
pada bayi dihasilkan karena kekerasan.3
sekitar 60% korban yang di identifikasi adalah laki-laki dan anak-anak dari
keluarga yang berekonomi menengah kebawah menjadi risiko untuk cedera ini serta
setiap jenis pelecehan anak. Diperkirakan bahwa pelaku 65% - 90% kasus adalah laki-
laki - biasanya ayah bayi. Sangat penting untuk tidak pernah mengguncang bayi
dalam keadaan apa pun.4

2.2.3 Etiologi
SBS adalah hasil dari guncangan keras yang mengarah ke cedera otak, hal ini
adalah pelecehan anak, bukan sebuah permainan. Inilah mengapa pernyataan
"bermain bersama bayi dapat menyebabkan SBS " dianggap salah yang mencirikan
SBS yang dihasilkan dari hanya "bermain dengan bayi" adalah salah. melemparkan
bayi ke udara dan menangkapnya kembali bisa sangat berisiko, Pemicu yang paling
umum untuk mengguncang bayi adalah pada saat bayi menangis dan tidak dapat
dihibur, karena fase inilah normal terjadi dalam perkembangan bayi .5
Aspek anatomi pada bayi yang dapat membuat bayi sangat rentan terhadap
peristiwa akselerasi dan deselerasi serta rotasi yang dapat timbul pada saat bayi
terguncang, misalnya ukuran kepala yang besar dibadingkan dengan tubuh bayi secara
keseluruhan menyebabkan pengendalian otot leher pada bayi yang masih sangat
lemah tidak mampu mentoleransi guncangan yang timbul. di sisi lain gerakan
berbagai kompartemen pada intrakranial lebih relatif terjadi, misalnya antara
tengkorak dan duramater. 3

2.2.4 Faktor Resiko


Terdapat beberapa faktor yang akan meningkatkan resiko terjadinya Shaken
Baby Syndrome (SBS), diantarnya:5
1. Frustasi atau kemarahan akibat bayi yang menangis terus menerus
2. Merasa lelah
3. Mempunyai kemampuan mengontrol kemarahan atau menyesuaikan diri yang
rendah
4. Keterbatasan dukungan sosial ,disertai timbulnya tingkat stress di rumah dan
terbebani dengan stressor di tempat kerja
5. Umur orang tua atau pengasuh yang masih muda merasa belum siap untuk
memiliki bayi
6. Lingkungan keluarga yang tidak stabil
7. Status sosioekonomik yang rendah
8. Ekspektasi yang tidak sesuai mengenai perkembangan anak
9. Pengalaman masa kecil yang buruk, seperti ditolak dan mengalami kekerasan.
10. menjadi seorang single parents
11. bayi yang sering menangis
12. bayi yang sering mengganti popok secara berulang-ulang
13. pada orang tua yang frustasi biasa mengambil bayinya dengan menggetarkan,
melempar bayi ke atas dan menagkap,bahkan menyakiti bayinya. (CDC)

DAFTAR PUSTAKA
1. Findley, Keith A, Barnes, Patrick D, Moran Avid A, Squier Waney, Shaken Baby
Syndrome, Abusive Head Trauma, And Actual Innocence: Getting It Right. Houston
Journal of health Law & policy,2012
2. Grassi Vincenzo M, De Matteis Valentino,Pulitanò Silvia, Rossi Riccardo, and
Oliva Antonio , Report to the Prosecutor in Cases of Shaken Baby Syndrome/Abusive
Head Trauma: Still an Ongoing Debate,Austin journal of forensic science and
criminalogy,2015

3. Matschke Jakob, Herrmann Bernd, Sperhake Jan, Körber Friederike, Bajanowski


Thomas, Glatzel Markus. Shaken Baby Syndrome A Common Variant of Non-
Accidental Head Injury in Infants, Deutsches Ärzteblatt International ,2009
4.Mitsu Rufa, Varghese Jipi, Shaken Baby Syndrome: A Comprehensive Review of
Manifestation, Diagnosis, Management and Prevention , IOSR Journal of Nursing and
Health Science,2015

5. Center For Diesease Control And Prevention, U.S Department of health and human
services A Journalist’s Guide to Shaken Baby Syndrome: A Preventable Tragedy

You might also like