You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, anorganik, yang memiliki


sistem kristal tertentu dan terbentuk secara alami. Ada sekitar 4.000 mineral yang
berbeda, dimana masing-masing mineral memiliki sifat fisik tersendiri yang unik.
Sifat fisik mineral seperti warna, cerat, kekerasan, kilau, berat jenis, belahan,
pecahan, derajad magnetik, kelarutan dan masih banyak lagi sifat fisik yang
lainnya. Sifat-sifat fisik mineral berguna untuk mengidentifikasi mineral, namun
yang lebih penting bahwa sifat fisik menentukan penggunaan mineral pada sektor
industri tertentu. Karakteristik sifat fisik yang utama dari sebuah mineral sangat
menentukan komposisi atau sifat kimia dan kekuatan ikatan dalam struktur
internal mineral. Jenis dan klasifikasi mineral yang paling sering dipakai adalah
berdasarkan pada kemiripan dan komposisi kimia dan struktur kristalnya.
Klasifikasi ini dicetuskan oleh James D. Dana (dalam Kraus, Hunt, dan Ramsdell,
1951).
Intan merupakan satu-satunya batu permata yang mempunyai formula yang
terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk bersamaan dengan
pembentukan batuan ultrabasa misal peridotit dan kimberlit. Kristalisasi intan
pada kimberlite pipe terbentuk pada kedalaman 60 mil (kurang lebih 95 km) atau
lebih dalam dibawah permukaan bumi dan pada temperatur 1.500-2.000о C.Sejauh
ini tidak diketahui asal dan arti kata intan yang dalam bahasa Inggris disebut
diamond. Kata diamond yang diturunkan dari bahasa Belanda, diamant
sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak terhancurkan. Ikatan
atom karbon dalam kisi-kisi hablur mempunyai empat arah kelemahan atau
bidang belah. Bila mendapat tekanan yang keras maka kristal ini akan terbelah
meninggalkan permukaan atau bidang yang halus sejajar dengan bidang
oktahedron.

Sphalerite adalah sebentuk mineral yang kaya akan kandungan Zinc dan
Besi oleh karen itu juga sering disebut"Zinc blende", senyawa kimia sphalerite

4
adalah Zinc sulfide (Zn,Fe)S jika kandungan besi (Fe) lebih dominan maka
biasanya mineral ini berbentuk opaque atau biasa disebut "Black-Jack". Sphalerite
berasal dari bahasa Yunani kuno “Sphaleros” yang berarti Batu yang
Menyesatkan, karena dahulu memang sangat sulit membedakan batu ini dengan
mineral lain yang mirip dengannya. Permata ini merupakan permata yang langka
,serta memiliki Tingkat Dispersi tiga kali lebih tinggi dari berlian , sehingga
Lusternya dijuluki sebagai “ Luster Fire “ . Banyak sekali kolektor memburu Batu
permata ini untuk dikoleksi , karena kelangkaannya dan lusternya yang
adamantine .

Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling
stabil. Kalsit merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus
kimia CaCO3. Kalsit sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam
batuan sedimen, batuan metamorf, maupun batuan beku. Beberapa ahli geologi
menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral yang dapat hadir di
hampir semua jenis batuan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejarah mineral intan, sphlerite, dan kalsit.


2. Mengetahui kegunaan dari mineral intan, sphlerite, dan kalsit.
3. Mengetahui karakteristik mineral dari intan, sphlerite, dan kalsit.

1.3. Rumusan Masalah

5
BAB II
PEMBAHASAN

1.1. INTAN

1. Sejarah
Intan merupakan satu-satunya batu permata yang mempunyai formula yang
terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk bersamaan dengan
pembentukan batuan ultrabasa misal peridotit dan kimberlit. Kristalisasi intan
pada kimberlite pipe terbentuk pada kedalaman 60 mil (kurang lebih 95 km) atau
lebih dalam dibawah permukaan bumi dan pada temperatur 1.500-2.000о C. Intan
mempunyai hablur dengan sistem kubus, umumnya berwarna bening tetapi
kadang-kadang berwarna kebiruan, kehijauan, kemerahan atau kuning, berat jenis
3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah atom 1,54оA, kekerasan 10
skala Mohs atau 8000-8500 knop. Sejauh ini tidak diketahui asal dan arti kata
intan yang dalam bahasa Inggris disebut diamond. Kata diamond yang diturunkan
dari bahasa Belanda, diamant sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti
tidak terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi-kisi hablur mempunyai empat
arah kelemahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang keras maka kristal
ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau bidang yang halus sejajar dengan
bidang oktahedron.

Sifat ini sangat penting bagi pengrajin intan (lapidan) dalam membagi intan
berbutir besar menjadi butir-butir yang lebih kecil serta dalam membuat bentuk
dan mengasahnya. Sifat lain yang penting adalah mempunyai ciri bahwa mineral
olivin yang berasosiasi telah mengalami proses serpentinisasi. Intan yang
diketemukan di Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti
dengan 166,72 karat diketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965. Intan ini digosok
di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka berukuran 29,75 karat
pada tanggal 18 Agustus 1969. Pada tahun itu juga ditemukan intan Galuh Bulan
berukuran 27,5 karat, sedang pada 27 November 1967 ditemukan intan Galuh
Badu berukuran 26,50 karat di Kec. Bati-Bati, Kab. Tanah Laut dan pada tahun
1987 akhir ditemukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning.

6
Walaupun penelitian tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang tidak pernah
menemkan batuan asal intan. Meskipun semula Koolhoven 1936 menduga asalnya
dari Breksi Pemali, tetapi hingga saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh
semua orang. Intan ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen
(dahulu disebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan
dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan demikian jelas
intan setidaknya berumur Pra-Manunggal. Hingga kini intan digali dari endapan
sungai berumur Pleistosen hingga sekarang yang terdiri dari ukuran kerakal
sampai lanau. Dengan makalah ini maka akan membahas lebih lanjut tentang
intan mulai dari genesanya, eksplorasi, penambangan, pengolahan,
pemanfaatannya, dan prospek pengembangannya.

2. Kegunaan Intan
Intan banyak digunakan sebagai perhiasan (kalung, gelang, cincin, dsb), alat
pemotong (gergaji, alat gerinda), dan mata bor (bit) pada beberapa mesin
pengeboran. Selain itu intan juga dapat digunakan sebagai membran (selaput)
penutup pada mesin x-ray, selaput getar pada speaker, konduktivitas
mikroelektronik, dan microbearing pada jarum jam tangan.

3. Letak Intan
Dipermukaan bumi, intan sudah bukan mineral yang original. Hal ini
dikarenakan mereka terbentuk pada suhu dan tekanan yang tinggi pada mantel
bumi, sekitar 100 mil dibawah permukaan. Sebagian besar intan yang ditemukan
dipermukaan sebenarnya merupakan hasil kiriman dari bawah permukaan oleh
letusan gunungapi.

4. Genesa Intan
Intan termasuk dalam kelompok bahan galian yang terbentuk secara alami
di kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Intan terbentuk pada kedalaman 100
mil (161 km) di bawah permukaan bumi, pada batuan yang cair pada bagian
mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu yang
memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan.

7
Hingga saat ini terdapat beberapa teori pembentukkan intan yaitu :

1. Deep Source Eruption

Kebanyakan deposit intan yang bersifat komersil berasal dari erupsi


gunung api yang memindahkan intan dari bawah hingga ke atas permukaan
bumi, membentuk pipa Kimberlite, penamaan Kimberlite berasal dari
penemuan pertama pipa tempat intan berada tersebut di daerah Kimberley,
Afrika Selatan. Lapisan pada mantel tempat terdapatnya deposit berlian
dinamakan Diamond Stability Zone. Deposit intan tersebut dapat mengalir
hingga ke atas permukaan kerak bumi dengan cepat ketika erupsi terjadi. Jenis
batuan yang mengandung intan adalah xenolith.

2. Subduction Zone Diamonds

8
Zona subduksi terdapat di batas pertemuan lempeng samudera dan
lempeng benua, dimana salah satu lempeng masuk ke dalam lapisan mantel
bumi. Ketika lempeng tersebut masuk ke mantel, maka tekanan dan suhu akan
meningkat dan membentuk mineral intan. Mineral intan yang bersifat komersil
jarang ditemukan pada proses pembentukkan seperti ini. Deposit intan jenis ini
sangat kecil dan tidak cocok untuk diolah menjadi perhiasan komersil.

3. Asteroid Impact Diamonds

Keterdapatan intan ditemukan di sekitar lubang bekas tabrakan asteroid.


Bumi telah dijatuhi banyak asteroid selama sejarah pembentukkannya pada
masa lampau. Tekanan dan panas yang dihasilkan tumbukan asteroid cukup
untuk membentuk mineral intan. Mineral intan tipe ini tidak bagus untuk diolah
secara komersil.

4. Diamond Formed in Space

Keterdapatan intan juga ditemukan pada meteorit. Para ahli berpendapat


intan tersebut terbentuk di luar angkasa akibat tabrakan sesama asteroid atau
kejadian lainnya. Intan pada meteorit sangat kecil dan tidak cocok untuk diolah
secara komersil.

Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan yang kita sebut
sebagai endapan intan alluvial, pada dasarnya intan type alluvial juga berasal dari
pipa Kimberlite purba yang kemudian mengalami proses geologi lanjutan berupa
pengangkutan oleh air atau glacier yang berlangsung pada jutaan-milyar tahun

9
yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari pipa kimberlite tersebut terbawa
bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian terendapkan di dasar
sungai. Intan ditemukan di alam dalam bentuk batu yang masih kasar, sehingga
harus melalui beberapa proses terlebih dahulu agar tercipta sebagai perhiasan
yang berkilau untuk kemudian menjadi barang yang komersil.

Keterdapatan intan di Kalimantan plume tectonics dan pipa intan kimberlite


Kalimantan Case.

5. Klasifikasi Intan
1. Secara Kimia
Intan termasuk kedalam mineral non silika, yaitu mineral yang tidak
mengandung silika.
2. Secara Fisika
a. Kilauan (cahaya)
Karakteristik lain yang membuat berlian inheren berharga adalah kilau
cahayanya. Intan mencerminkan cahaya dengan baik. Anda dapat mengambil
sepotong kaca segi (misalnya kristal Swarovski) atau sepotong segi kuarsa
berwarna terang dan meneliti aspek dalam cahaya putih (aspek dipoles adalah
bagian kecil yang berada di permukaan batu permata dipotong). Anda akan

10
melihat bahwa aspek dari berlian hampir putih, sedangkan aspek gelas atau kuarsa
agak transparan.

Gambar Kilauan intan

b. Potongan

Potongan, memastikan bahwa batu memiliki kecemerlangan dan


kilauan maksimum yang tidak akan terjadi bila memotong batu permata secara
acak.

c. Kekerasan (ketahanan)

Alasan bahwa intan adalah permata dunia yang khusus adalah bahwa
mereka dapat menjadi yang paling tahan lama. Mereka adalah substansi alam
yang sulit didapatkan di dunia. Intan memiliki angka 10 pada skala moh's
kekerasan dan mempunyai nilai kekerasan mutlak (absolute hardness) antara 167
dan 231 gigapaskal dalam berbagai ujian. Ini berarti bahwa hampir tidak ada yang

11
dapat menggaruk intan (kecuali intan lain). Intan memiliki pesawat belahan dada,
seperti kebanyakan mineral, sehingga jika jatuh atau memukul dengan sudut
tertentu, mereka akan retak atau pecah. Oleh karena itu, penting bahwa berlian
adalah segi dan diatur dengan cara yang melindungi wilayah rawan tersebut.

d. Dispersi

Intan adalah mineral khusus karena intan dapat membuat pelangi. Ini
disebut dispersi, dan ini keunikan dari intan. (Batu permata lainnya dengan
dispersi tinggi termasuk Zirkon, dan CZ). Ketika memutar berlian di dalam ruang
terang, maka anda akan menangkap sekilas "api," kilatan cahaya berwarna.

e. Konduktivitas termal

Tidak seperti kebanyakan insulator listrik, berlian murni adalah konduktor


panas yang baik karena ikatan kovalen yang kuat di dalam kristalnya.
Konduktivitas termal berlian alami adalah yang tertinggi diantara material solid
yang pernah diketahui. Kristal tunggal berlian sintetis dengan kemurnian 99,9%
memiliki konduktivitas termal sebesar 30 W/cm K pada temperatur ruangan, lima
kali lebih tinggi dibandingkan tembaga yang merupakan logam penghantar panas
yang baik. Konduktivitas termal berlian akan berkurang sebanyak 1,1% dengan
kehadiran atom karbon-13. Konduktivitas termal berlian dimanfaatkan oleh para
penjual batu perhiasan dan ahli batu perhiasan untuk membedakan berlian asli
dengan imitasi.

12
1.2. Sphalerite

1. Sejarah

Sphalerite adalah sebentuk mineral yang kaya akan kandungan Zinc dan
Besi oleh karen itu juga sering disebut"Zinc blende", senyawa kimia sphalerite
adalah Zinc sulfide (Zn,Fe)S jika kandungan besi (Fe) lebih dominan maka
biasanya mineral ini berbentuk opaque atau biasa disebut "Black-Jack".

Sphalerite mempunyai sistem kristal Isometric, dengan sifat refraksi dan


dispersi yang tinggi memampukan sphalerite ini memancarkan "fire" yang lebih
tinggi dari sebuah berlian, meskipun tidak seberapa keras dan cenderung mudah
pecah, sphalerite layak dikoleksi.

Sphalerite berasal dari bahasa Yunani kuno “Sphaleros” yang berarti Batu
yang Menyesatkan, karena dahulu memang sangat sulit membedakan batu ini
dengan mineral lain yang mirip dengannya. Permata ini merupakan permata yang
langka ,serta memiliki Tingkat Dispersi tiga kali lebih tinggi dari berlian ,
sehingga Lusternya dijuluki sebagai “ Luster Fire “ . Banyak sekali kolektor
memburu Batu permata ini untuk dikoleksi , karena kelangkaannya dan lusternya
yang adamantine .

2. Kegunaan

Sphalerite adalah batu permata langka yang utamanya hanya untuk kolektor,
sehingga tidak sering terlihat pada perhiasan. Selain itu, karena rendahnya tingkat

13
kekerasan Sphalerite, batu ini tidak dianjurkan untuk dikenakan sehari-hari
sebagai cincin atau perhiasan. Namun, kecemerlangan dan dispersi tingginya
Sphalerite menjadikannya batu permata yang indah untuk perhiasan, dan ketika
diatur dalam logam mulia putih atau kuning, akan terlihat sangat menakjubkan.
Sphalerite paling baik digunakan untuk anting-anting dan liontin, yang dimana
lebih minim resiko mengalami kerusakan sebagaimana ketika digunakan sebagai
cincin atau gelang. Jika Sphalerite dipaksakan digunakan sebagai cincin atau
gelang, pengaturannya harus yang sifatnya melindungi seperti pengaturan bezel.

3. Klasifikasi

a. Warna

Hitam, coklat, merah, oranye, kuning, hijau, abu-abu. Jarang berwarna.


Beberapa spesimen mengandung kristal warna yang berbeda, dan ada juga
berbagai cokelat, bulat dan berpita.

b. Goresan

Sphalerite murni memiliki seberkas goresan putih. Namun, kotoran hampir


selalu hadir, memberikan mineral ini seberkas cahaya cokelat. Streak akan selalu
berwarna lebih terang daripada spesimen.

14
c. Kekerasan

Sphalerite memiliki kekerasan 3.5 – 4 Mohr

d. Kilap

Logam, sub metalik, adamantine, resinous.

e. Pecahan

Membentuk Stackable Piramida

15
f. Fracture

Berbentuk Conchoidal

4. Tempat ditemukan

Sfalerit ((Zn, Fe) S) adalah sulfida zince umum ditemukan dalam


urat hidrotermal, atau sebagai retakan batuan, yang juga terdapat
dalam batu kapur. Sfalerit banyak ditemukan dalam batuan beku, metamorf
dan sedimen. Sfalerit adalah bijih utama dariseng dan sering ditambang
untuk campuran kadmium, indium, gallium atau germanium(pengganti
untuk seng dalam struktur sfalerit). Hal ini biasanya ditemukan dalam hubungan
dengan galena, pirit, dan sulfida lainnya bersama dengan kalsit, dolomit, dan
fluorit. Penambang juga telah dikenal untuk merujuk kepada sfalerit sebagai
blende seng dan hitam-jack.

1.3. Kalsit

1. Definisi

Kalsit adalah mineral karbonat dan polimorf kalsium karbonat yang paling
stabil. Kalsit merupakan mineral penyusun berbagai jenis batuan dengan rumus
kimia CaCO3. Kalsit sangat umum ditemukan di seluruh dunia baik di dalam
batuan sedimen, batuan metamorf, maupun batuan beku. Beberapa ahli geologi
menganggapnya sebagai "ubiquitous mineral" atau mineral yang dapat hadir di
hampir semua jenis batuan.

Mineral kalsit merupakan mineral utama pembentuk batu kapur


(batugamping) ataupun batu marmer. Kedua batuan tersebut sangat banyak

16
ditemukan di permukaan bumi dan sebagai salah satu repositori karbon terbesar di
planet kita. Sifat fisik dan kimia dari mineral kalsit menjadikannya sebagai salah
satu mineral yang paling sering muncul. Kalsit dapat digunakan sebagai bahan
konstruksi, material abrasif, pupuk pertanian, agregat untuk konstruksi bangunan,
pigmen, farmasi, dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. kalsit memiliki lebih
banyak kegunaan dibandingkan mineral-mineral lainnya.

2. Genesa

Secara umum, proses terbentuknya mineral kalsit (genesa) ataupun


keterdapatan kalsit berkaitan erat dengan pembentukan batu kapur dan batu
marmer. Mungkin itulah yang membuat banyak orang awam menyebut mineral
kalsit sebagai batu kalsit. Akan tetapi, perlu dipahami bahwa kalsit bukan batuan,
tetapi merupakan mineral utama penyusun batu kapur ataupun batu marmer.

Batu kapur (batugamping) adalah batuan sedimen yang dominan tersusun


atas mineral kalsit. Batuan tersebut terbentuk baik dari presipitasi kimia kalsium
karbonat maupun transformasi dari serpih, koral, alga yang mengalami diagenesis.
Batu kapur juga dapat terbentuk sebagai deposit di gua-gua akibat pengendapan
kalsium karbonat.

Marmer adalah batuan yang terbentuk ketika batu kapur dikenai panas dan
tekanan. Penyelidikan pada marmer biasanya akan mengungkapkan pembelahan
mineral kalsit secara jelas. Ukuran kristal kalsit ditentukan oleh tingkat
metamorfosis. Marmer yang mengalami tingkat metamorfisme tinggi umumnya
akan memiliki kristal kalsit yang lebih besar.

Di alam, kalsit bisa ditemukan dalam keadaan murni maupun tidak murni.
Kalsit yang tidak murni disebabkan karena adanya mineral pengotor akibat
penggantian (substitusi) unsur kalsium (Ca) oleh unsur lain berupa logam seperti
Fe, Mg, dan Mn.

17
3. Kristal Kalsit dan Deskripsi Sifat Fisiknya

Unsur kimia pembentuk kristal kalsit terdiri atas kalsium (Ca) dan karbonat
(CO3). Sistem kristal kalsit adalah heksagonal dengan belahan rhombohedral,
tidak berwarna dan transparan.

a. Kekerasan

Kalsit mempunyai berat jenis 2,7 dengan kekerasan 3 (skala Mohs).

Kalsit dapat berbutir halus sampai kasar dan bisa terbentuk sebagai stalaktit,
oolitik, atupun pisolitik.

b. Warna

Kalsit yang murni pada umumnya berwarna putih, sedangkan yang tidak murni
(karena subsitusi) berwarna abu-abu, merah, hijau, kuning, ataupun coklat.

18
Gambar mineral kalsit dan sifat fisiknya.

Unsur Kalsium (ca) dalam kalsit dapat tergantikan oleh unsur logam sebagai
pengotor yang dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain.

c. Bentuk Kristal

Berdasarkan sifat fisik berupa sistem kristal, kalsit dapat dibedakan dari aragonit
(CaCO3). Aragonit mempunyai sistem kristal ortorombik, sedangkan kristal kalsit
adalah heksagonal. Dalam pembentukan batu marmer sifat fisik dan kimia kalsit
berubah karena proses metamorfosa (tekanan dan temperatur yang tinggi). Semua
ini dapat menjelaskan tentang banyaknya mineral yang dapat berasosiasi dengan
mineral kalsit.

19
4. Kegunaan Kalsit Pada Konstruksi dan Industri Kimia

Sektor konstruksi adalah konsumen utama dari kalsit dalam bentuk batu
kapur dan marmer. Batuan ini telah banyak digunakan selama ribuan tahun. Blok
batu kapur sebagai bahan konstruksi utama digunakan di banyak piramida di
Mesir dan Amerika Latin. Saat ini, batu kapur (batugamping) dan marmer
digunakan sebagai batuan ornamen konstruksi seperti lantai/ubin dan pagar, ini
sudah tentu setelah melewati tahapan pemolesan sehingga menghasilkan corak
yang lebih indah

Konstruksi modern menggunakan kalsit dalam bentuk batu kapur dan


marmer untuk menghasilkan semen dan beton. Bahan-bahan ini mudah dicampur,
diangkut dan ditempatkan dalam bentuk bubur yang akan mengeras menjadi
bahan konstruksi tahan lama. Beton digunakan untuk membuat bangunan, jalan
raya, jembatan, dinding dan banyak struktur lainnya.

20
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sejauh ini tidak diketahui asal dan arti kata intan yang dalam bahasa
Inggris disebut diamond. Kata diamond yang diturunkan dari bahasa
Belanda, diamant sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti
tidak terhancurkan. Sphalerite berasal dari bahasa Yunani kuno
“Sphaleros” yang berarti Batu yang Menyesatkan, karena dahulu
memang sangat sulit membedakan batu ini dengan mineral lain yang
mirip dengannya. Permata ini merupakan permata yang langka.
2. Umumnya batuan-batuan ini banyak di gunakan sebagai perhiasan,
sebagai bahan industri, digunakan sebagai ornamen-ornamen pada
bangunan, dll.
3. Setiap mineral memiliki karakteristik mineralnya masing-masing
tegantung pada mineral yang dikandung dalam batuan tersebut.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkiazahra.blogspot.co.id/2012/06/makalah-batu-kalsit.html diakses pada tanggal


11 Mei 2018.

http://www.geologinesia.com/2016/02/intan-merupakan-mineral-bukan-batu-permata-
berlian.html diakses pada tanggal 11 Mei 2018.

http://www.geologinesia.com/2016/02/pengertian-sifat-dan-jenis-jenis-mineral.html
diakses pada tanggal 11 Mei 2018.

22

You might also like