You are on page 1of 4

LI 4.

Mampu memahami dan menjelaskan pencegahan dan prosedur “Gebrak Malaria”

Pencegahan
Pencegahan penyakit malaria dapat di kelompokkn menjadi beberapa kegiatan :
Pencegahan tehadap parasite yaitu dengan pengobatan profilaksis atau
pengobatan pencegahan
 Orang yang akan berpergian ke daerah endemis malaria harus minum obat
anti malaria sekurang kurangnya satu minggu sebelum keberngkatan
sampai empat minggu setelah orang tersebut meninggalkan daerah endemis
malaria
 Wanita hamil yang akan berpergian ke daerah endemis malaria di
peringatkan tentang resiko yang mengancam kehamilannya. Sebelum
berpergian, ibu hamil di sarankan untuk berkonsultasi ke klinik atau rumah
sakit dan mendapatkan obat malaria
 Bayi dan anak-anak berusia di bawah empat tahun dan hidupdi daerah
endemis malaria harus mendapat obat anti malariakarena tingkat kematian
bayi/anak akibat infeksi malaria cukuptinggi.2. Pencegahan terhadap
vektor/gigitan nyamuk.

Daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak, tindakan untuk menghindari


gigitan nyamuk sangat penting. Maka dari itu di saranakn u ntuk memakai baju
lengan panjang saat keluar pada malam hari, juga dapat memakai minyak anti
nyamuk saat tidur dimalam hari untuk mencegah gigitan nyamuk
malaria, karenabiasanya vektor malaria menggigit pada malam hari
(Prabowo,2004). Tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan :

 Usahakan tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai


obatnyamuk, menyemprot ruang tidur dan mencegah nyamuk untuk
berkembang biak di rumah seperti, kebiasaan menggantung baju di rumah.
Usaha pengobatan pencegahan secara berkala terutama di daerah endemis
malaria. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang
tidur, semak semak sekitar rumah, genangan air dan kandang
 Memelihara ikan seperti kepala timah, gabus, mujair, nila, pada air
tergenang seperti kolam dan sawah
 M e m e l i h a r a i k a n s e p e r t i k e p a l a t i m a h , g a m b u s , mujair, nila
pada air yang tergenang seperti kolam, sawah dan
 Penyemprotan insektisida DDT dan benzone hexachloride.
Penyemprotandilakukan pada tempat -tempat yang digunakan
untuk tempattidur dan dinding rumah lainnya, terutama di daerah
endemismalaria juga tempat bersarangnya nyamuk..
 Pendidikan Kesehatan Masyarakat yakni berupa penyuluhan
kepada masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan kepada
masyarakat tentang penyakit malaria terutama cara pencegahan
dan pengobatannya (Sjamsunir, 2002)

Gebrak Malaria
Gebrak Malaria adalah gerakan nasional seluruh komponen
masyarakat untuk memberantas malaria secara intensif melalui kemitraan
anatara pemerintah, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat dan badan-
badan internasional serta penyandang dana. Berbagai upaya penanggulangan
malaria yang telah dikerjakan telah memberi hasil positif seperti terlihat dari
penyebaran penyakit malaria yang semakin terkonsentrasi di tempat-tempat
tertentu dan makin menurunnya tingkat endemisitas maupun prevalensi pada
daerah-daerah yang ditangani secara intensif misalnya dengan intensifikasi
pemberantasan malaria di daerah Pasca Tsunami yaitu Propinsi Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD) dan Nias serta di 5 provinsi wilayah timur ( Papua,
Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat dengan
bantuan Global Fund).
Program malaria yang telah dan sedang dilakukan adalah:
1. POSMALDES ( POS MALARIA DESA )

a. Pengertian
Pos malaria Desa ( POSMALDES ) adalah wadah pemberdayaan
masyarakat dalam penanggulang malaria yang dibentuk dari, oleh , dan
untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan
b. Fungsi
a) Wadah bagi semua masyarakat didesa dalam upaya penanggulang
malaria.
b) Alat legitimasi kegiatan masyarakat dalam penaggulangan malaria.
c) Media pengembangan pelestarian budaya dan nilai – nilai kearifan
lokal
dalam penanggulangan malaria
c. Tujuan
Tumbuh dan berkembangnya peran dan kemandirian masyarakat didalam
upaya penanggulangan malaria di desa sehingga malaria tidak merupakan
masalah kesehatan masyarakat
d. Kegiatan oprasional POLDAMES
a) Penemuan dan pengobatan penderita oleh kader terlatih.
b) Penyuluhan kepada masyarakat.
c) Berbagai upaya untuk kemandirian dan pemberdayaan Posmaldes,
misalnya:
iuran, arisan kelambu, kerja bakti, membersihkan sarang nyamuk, dan
lain-lain
e. Bimbingan Teknis Dan Pendampingan
Bimbingan teknis dilakukan oleh petugas Puskesmas/Pustu/Polindes
meliputi penemuan dan pengobatan penderita, penyuluhan dan
penggerakan masyarakat dalam penanggulangan malaria, pembuatan
sediaan darah/Rapid Diagnostic Test( bila memungkinkan ).
Pendampingan untuk kelestarian dan kemandirian Posmaldes dilakukan
oleh LSM, PKK, Organisasi Desa, TOMA, TOGA, Tokoh Adat, dan lain-
lain
f. Upaya Pemberdayaan
Agar Posmaldes dapat berfungsi secara efektif dan berkembang sesuai
dengan kebutuhan, diperlukan berbagai upaya antara lain :
a) Membangun komitmen dengan Pemerintah daerah setempat untuk
mendapatkan dukungan kebijakan dalam rangka pembentukan
POSMALDES.
b) Membangun dukungan sosial dan finansial dari lintas sektor terkait,
LSM dan masyarakat
c) Memberdayakan masyarakat dalam upaya penanggulangan penyakit
malari
g. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan POSMALDES diukur dengan :
a) Dimanfaatkannya POSMALDES oleh masyarakat sehingga penderita
segera ditolong dengan pemberian obat secara benar dan tepat.
b) Berfungsinya POSMSLDES dalam upaya penyuluhan dan
pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan penyakit malaria.
c) Kegiatan POSMALDES dapat berlangsung secara mandiri dan
berkelanjutan.
h. Hasil upaya pengembangan POSMALDES di 4 propinsi
Hasil upaya pengembangan POSMALDES di 4 propinsi (NTT, Maluku,
Maluku Utara, dan Papua ), adalah :
a) POSMALDES mulai dibentuk di 13 Kabupaten di 4 propinsi lokasi
proyek IPM- GF pada bulan Maret 2004.
b) Sampai dengan bulan Agustus 2004, telah dibentuk 882 POSMALDES
dan 1606 kader sudah dilatih
c) POSMALDES ini tersebar di 179 Puskesmas.
d) Jumlah kasus malaria yang diobati sebanyak 27.960 orang ( sekitar
13% dari jumlah seluruh kasus yang ditemukan dari lokasi dan periode
yang sama)

2. GEBRAK MALARIA
a. Pengertian
Gebrak malaria adalah gerakan nasional seluruh komponen masyarakat untuk memberantas
malaria secara intensife melalui kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, lembaga wadaya
masyarakat, dan badan-badan internasional serta penyandang dana.

b. Tujuan
Tujuan gebrak malaria adalah meningkatnya kemampuan setiap orang dan kepedulian
masyarakat untuk mengatasi malaria, terciptanya lingkungan yang terbebas dari penularan
malaria, terselengara dan terjangkaunya upaya penanggulangan malaria yang bermutu untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria serta meningkatkan produktifitas kerja
guna mencapai indonesia sehat 2010.

c. Sasaran
Sasaran gebrak malaria meliputi 3 kahalayak sasaran, yaitu:
a). Sasaran Primer
Sasaran primer adalah kelompok sasaran didaerah bermasalah malaria, meliputi siapa yang
paling beresiko malaria, siapa yang paling banyak terkena malaria, mana yang paling penting
yang harus dijangkau.
b). Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder adalah kelompok sasaran yang mempengaruhi perubahan perilaku (
melatih, mendukung, memotivasi ) kelompok sasaran primer.
c). Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat dan pengambil keputusan, penyandang dana yang
memungkinkan terlaksananya kegiatan gebrak malaria.

d. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan dalam malaria ini meliputi :
a) Advokasi
Advokasi gebrak malaria adalah suatu upaya persuasi dan motivasi dengan informasi yang
tepat, akurat, dan shahi untuk memperoleh dukungan dari pemerintah, dunia usaha, LSM dan
para pengambil kebijakan publik sehingga terjadi perubahan kebijakan yang mendukung
upaya pemberantasan malaria.
b) Kemitraan
Kemitraan gebrak malaria adalah upaya untuk menciptakan suasana konduktif guna
menunjang promosi gebrak malaria, menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik
dengan berbagai kelompok yang ada di masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama,
tokoh adat, lembaga sawdaya masyarakat, dunia usaha, swasta dan organisasi
c) Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengindentifikasi masalah, merencanakan, dan
melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada.

B. MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM MALARIA


Dari berbagai hasil penelitian dan program yang dilakukan di Indonesia oleh berbagai pihak
maka ada beberapa masalah dalam pelaksanaan program malaria yang harus diatasi bersama
antara lain :
1. Diagnosis : masih banyak kasus malaria dengan penderita yang tinggal di daerah terpencil
dan sulit terjangkau serta hanya berdasarkan gejala yang nampak saja.
2. Pengobatan : beberapa daerah endemik malaria sudah banyak penderita yang resisten.
3. Pengendalian : pengendalian vektor tidak berdasarkan fakta dinamika transmisi penularan
malaria.
4. Kerjasama dan partisipasi masyarakat : terbatasnya partisipasi dari sektor lain dan
masyarakat.
5. Mobilisasi sumber daya : advokasi sumberdaya untuk mendukung upaya pengendalian
malaria di tiap daerah administrasi.

C. RENCANA PENGENDALIAN MALARIA

Bagan diatas adalah rencana pengendalian malaria hingga tahun 2010 dengan target utama
menurunkan angka kesakitan karena malaria hingga 50% untuk seluruh penderita di
Indonesia. Adapun obat anti malaria yang digunakan di Indonesia adalah :
1. amodiakuin
2. artesunate
3. primakuin
4. klorokuin
5. kina
6. artemeter

Sedangkan untuk antibiotik antara lain :


1. doksisiklin
2. tetrasiklin

You might also like