You are on page 1of 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK NEGERI 4 MEDAN


Kelas / Semester : XI/3
Mata Pelajaran : Las Asitilen/Las OAW
Materi Pokok : Peralatan utama dan peralatan bantu Las Oksi
Asitilen
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku disiplin, bersih, sehat, tanggung jawab,
sopan santun, percaya diri, sosial, kompetitif, hubungan sosial, kejujuran, taat
beribadah dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami teknik penggunaan perkakas tangan berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
1. Menyadari sempurnanya ciptaa Tuhan tentang alam dan fenomenanya dalam
mengaplikasikan las oksi asetilin pada kehidupan sehari-hari
2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntutan dalam mengaplikasikan las
oksi asetilin pada kehidupan sehari-hari
3. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam mengaplikasikan las oksi asetilin (OAW) pada kehidupan
sehari-hari
4. Mengahargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikir dalam mengaplikasikan las oksi asetilin (OAW)
pada kehidupan sehari-hari.
5. Menunjukkan sikap responsive, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan social sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam melakukan tugas mengaplikasikan las oksi asetilin (OAW)

C. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan peralatan/komponen-komponen las oksi asetilena, yang
meliputi peralatan utama, dan peralatan bantu.
2. Menguraikan fungsi peralatan/komponen-komponen utama las oksi
asetilena.
3. Membedakan peralatan/komponen untuk oksigen dan untuk asetilena.
4. Menjelaskan fungsi peralatan bantu las oksi asetilena
D. Materi Pembelajaran
Peralatan Utama
a. Silinder gas
Silinder gas adalah botol baja yang dapat digunakan untuk menyimpan dan mengangkut
gas. Isi gas di dalam silinder bermacam-macam mulai dari : 3500 liter, 5000 liter, 6000
liter, 7000 liter, dan seluruhnya. Pada bagian atas silinder terdapat keran/katup untuk mengisi
dan mengeluarkan gas.
Didalam peralatan las oksi Asetilena terdapat dua silinder, yaitu silinder oksigen dan
silinder asetilena .

 Silinder oksigen

Silinder oksigen dibuat sesuai dengan keperluan, yaitu menyimpan oksigen dengan
tekan maksimum 150 kg/cm 2 (2200 psi). Silinder ini dilengkapi dengan alat
pengaman berupa keping yang terdapat pada katup silinder lihat gambar 2.04. Isi
oksing
di dalam silinder dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan
didalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekan di dalam 150 kg/cm 2 maka
isi oksigen adalah : 40 x 150 = 6000 liter Pada keran/katup silinder terdapat ulir
penghubung antara silider dengan regulator. Cara menghubungkannya ialah dengan
memasukkan baut penghubung regulator pada katup silinder, kemudian diputar
kearah kanan atau searah jarum jam karena ullirnya adalah ulir kanan.

 Silinder Asetilena
Di dalam silinder asetilena berisi bahan berpori (misalnya asbes, kapas, dan sutra).
Bahan berpori ini berfungsi menyerap aseton dan aseton digunakan untuk
menyimpan gas asetilena.
Aseton adalah suatu zat dimana asetilena dapat larut dengan baik di bawah
pengaruh tekanan asetilena pada silinder sebesar 17.5 kg/cm2 (250 psi). Silinder
asetilena di lengkapi dengan sumbat pengaman yang terdapat pada temperatur
lebih kurang 100/C. Apabila karena suatu sebab silinder menjadi panas, sumbat
pengaman akan melebur dan akan memberikan jalan keluar bagi gas asetilena.
Silinder asetilena harus disimpan dalam posisi berdiri tegak, baik dalam keadaan
terisi maupun kosong, pada posisi tidur cairan aseton di dalam silinder akan dapat
menyumbat lubang-lubang pada kutub silinder. Bila terjadi kebocoran pada keran
silinder maka keran tersebut dapat dikeraskan dengan menggunakan kunci yang
ukurannya sesuai, jika masih bocor bawalah keluar ruangan dan diamkan pada
tempat terbuka. Pada katup/keran silinder terdapat mur untuk menghubungkan
keran dengan regulator. Ulir pada silinder asetilena ini adalah ulir kiri. Untuk
mengeraskannya diputar ke kiri atau berlawanan arah jarum jam

b. Regulator
Regulator atau alat pengaturan tekanan, gambar 2.06 dan 2.07 berfungsi untuk :
 Mengetahui tekanan isi silinder,
 Menurunkan tekanan isi menjadi tekanan
 Mengetahui tekanan kerja.
 Menjaga tekanan kerja agar tetap (konstan) meskipun tekanan isi beruba-ubah.

Manometer kerja Manometer isi

Gambar 2.06. Manometer

Gambar 2.07. Regulator

Pada regulator terdapat dua buah alat penunjuk terhadap tekanan atau biasa disebut
manometer, yaitu :

a. Manometer tekanan isi silinder dan manometer tekanan kerja.


b. Manometer tekanan isi mempunyai skala lebih besar bila dibandingkan
dengan manometer tekanan kerja
c. Selang las
Fungsi slang las adalah untuk mengalirkan gas dari silinder ke pembakaran. Slang las dibuat
dari karet yang berlapis-lapis dan diperkuat oleh serat-serat bahan tahan panas seperti pada
gambar 2.08. Sedangkan sifat slang las adalah sebagai berikut :
a. Kuat
 Slang Asetilena harus tahan terhadap tekanan 10 kg/cm2
 Slang oksigen harus tahan terhadap tekanan 20 kg/cm 2
b. Tahan api/panas
c. Lemas/tidak kaku/fleksibel
d. Berwarna
 Slang oksigen mempunyai warna hitam/biru/hijau
 Slang asetilena mempunyai warna merah.

Gambar 2.08. Slang Las

e. Ukuran selang las


Besarnya diameter dalam slang las bermacam-macam dan ukuran yang paling
banyak digunakan ialah 3/16 “ dan 5/16”. Dalam dunia perdagangan slang oksigen dan
asetilena ada yang berdiri sendiri dan ada pula yang diikat menjadi satu (twin hose). Slang
las jenis kedua ini lebih enak dipakai karena mudah digulung dan tidak terpuntir.
Dalam penggunaannya, slang las tidak dibenarkan dipertukarkan. Untuk menyalurkan gas
oksigen pakailah slang yang berwarna merah. Dengan perbedaan warna ini dapat
dihindarkan kekeliruan pada waktu pemasangan slang. Bentuk alat penyambung slang dapat
dibedakan sebagai berikut :
 Nipel (alat penyambung) pada kedua ujung siang dibuat berlainan. Nipel oksigen
berbentuk setengah bulat, sedangkan Nipel asetilena berbentuk tirus.
 Mur pengikat untuk oksigen mempunyai ulir kanan, sedangkan untuk asetilena ulir kiri
seperti.
 Mur pengikat untuk oksigen berbentuk segi enam rata dan mur pengikat asetilena
berbentuk segi enam ditakik.
d. Pembakar las
Fungsi pembakar las (burner) pada alas oksi asetilena adalah a) Mencampur gas oksigen dan
gas asetilena.
 Mengatur pengeluaran gas
 Menghasilkan nyala api

e. Jarum pembersih
Selama proses pengelasan, adakalanya saluran gas pada mulut pembakar tersumbat. Untuk
itu diperlukan alat pembersih. Dengan menggunakan jarum pembersih diharapkan lubang
pada mulut pembakar tidak bertambah lebar. Mulut pembakar yang bersih akan
menghasilkan pekerjaan yang baik.

Gambar 2.15 Jarum Pembersih

Satu set jarum pembersih terdiri dari bermacam-macam ukuran, untuk ukuran diameter lubang
mulut pembakar yang berbeda-beda seperti pada gambar gambar 2.15. Cara menggunakannya
adalah sebagai berikut:

a. Carilah jarum pembersih yang diameternya sesuai dengan diameter lubang mulut
pembakar.
b. Tusukan jarum pembersih pada lubang yang tersumbat hingga bersih seperti pada
gambar gambar 2.16.
c. Untuk membersihkan ujung mulut pembakar gunakanlah kikir yang ada pada jarum
pembersih.

Gambar 2.16 Cara membersihkan mulut pembakar


f. Korek api las
Fungsi korek api las adalah untuk menyalakan campuran oksigen dan asetilena yang keluar
dari mulut pembakar. Hal ini dapat dilakukan dengan satu tangan saja. Prinsip kerja korek
api las adalah dengan menggoreskan batu korek api pada permukaan yang keras dan
kasar, sehingga didapatkan bunga api yang dapat digunakan untuk membakar campuran gas
yang keluar dari mulut pembakar. Bila batu korek api habis, bisa diganti dengan batu
korek api yang baru.
Peralatan bantu
a. Penjepit
Penggunaan penjepit pada pengelasan sangat bermanfaat, gunanya adalah untuk menjepit
benda pekerjaan yang panas akibat pengelasan. Dalam pengelasan bukan hanya terdapat
benda-benda berbentuk datar saja, namun ada benda benda yang berbentuk bulat. Hal ini
memerlukan bentuk mulut penjepit yang berbeda seperti dilihat pada gambar 2.18

Gambar 2.18 Tang Penjepit

Bentuk mulut penjepit ada 3 macam yaitu :

o mulut bulat, berfungsi untuk menjepit benda-benda yang bulat


o mulut datar, berfungsi untuk menjepit benda-benda yang berbentuk
datar
o mulut serigala, berfungsi untuk benda datar maupun bentuk lainnya,
karena daya cengkramnya lebih kuat dibandingkan dengan dua jenis
penjepit di atas.
b. Sikat baja
Fungsi sikat baja adalah untuk membersihkan kotoran yang terdapat pada permukaan benda
kerja. Kotoran yang berada di permukaan benda kerja adalah karat, lapisan oksida dan terak
yang dihasilkan dari pengelasan.Sikat baja terbuat dari kayu dan kawat baja seperti pada
gambar 2.19.

Gambar 2.19 Sikat baja

c. Alat Pembuatan Kampuh

Untuk membuat kampuh pada umumnya dilakukan dengan cara:

 Mengikir
 Menggerinda
 Mengampuh dengan nyala gas secara otomatis dan manual

E. Model / Metode Pembelajaran


Pendekatan : scientific (ilmiah)
Model : discovery learning
Metode : diskusi, observasi, penugasan, presentasi, ceramah

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Buku, Handout, Internet, Dll
2. Alat dan Bahan : Laptop, LCD proyektor, papan tulis, spidol, penghapus
3. Sumber dan pelajaran :
a. Buku Las Asetilin
b. Buku referensi dan artikel yang sesuai.

G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Pembukaan 1. Salam pembuka, berdoa, 20 menit
2. Memotivasi siswa
 Penyampaian tujuan pembelajaran
 Strategi penilaian
 Strategi Pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan inti Mengamati : 80 menit
Pembelajaran Dipersilahkan kepada semua siswa untuk
mengamati peralatan las oksi asetilin seperti pada
tampilan gambar pada power point.
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk
membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif
dan mandiri nama dan fungsi peralatan utama dan
alat bantu yang digunakan pada saat pengelasan
oksi asetilena
Mengekplorasi:
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan
menentukan sumber (melalui benda konkrit,
dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
TENTANG nama dan fungsi peralatan utama dan
alat bantu yang digunakan pada saat pengelasan
oksi asetilena
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan
hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan nama dan fungsi
peralatan utama dan alat bantu yang digunakan
pada saat pengelasan oksi asetilena
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang
nama dan fungsi peralatan utama dan alat bantu
yang digunakan pada saat pengelasan oksi
asetilena
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan 20 menit
hasil pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
3. Peserta didik mendapatkan penilaian
terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
4. Peserta didik dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan
5. selanjutnya Peserta didik memperoleh
apersepsi dari guru

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian
a. Tes
b. Non tes
c. Penilaian hasil kerja
2. Bentuk Instrumen
a. Tes
 Pilihan ganda
 Uraian
 Tes unjuk kerja
b. Cek list
c. Hasil kerja (jobsheet, penilaian praktik, dan laporan) Bentuk instrumen : Observasi
(skala Penilaian/Daftar Cek)

Penilaian/Daftar Cek)
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai dengan pengamatan!
Tanggungjawab
No. NIS Nama Siswa
1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4.

Keterangan :
Tanggungjawab
a. Menyelesaiakan tugas pada waktunya
b. Berani menanggung resiko
c. Tidak menghindari kewajiban
d. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan
e. Menaati tata tertib sekolah
f. Memelihara fasilitas sekolah
Skor 0 : apabila tidak ditampilkan peserta didik
Skor 1 : apabila ditampilkan peserta di
Bentuk instrumen : Test tulis uraian (pengetahuan)

No Soal Bobot
1. Tuliskan nama delapan komponen yang termasuk dalam 25
kelompok peralatan utama las oksi asetilena.

2. Tuliskan empat fungsi regulator las oksi asetilena 25

3. Uraikan perbedaan antara regulator oksigen dan regulator asetilena.! 25

4. Tuliskan nama alat bantu yang perlu dipersiapkan sebelum 25


melaksanakan kegiatan praktek las oksi asetilena

JUMLAH 100
Kunci jawaban soal uraian

No Jawaban Bobot
1. Peralatan utama las oksi asetilen 25
a. Silinder oksigen
b. Silinder asetilen/generator asetilen
c. Selang gas oksigen dan asetilen
d. Regulator/manometer oksigen
e. Regulator/manometer asetilen
f. Brander las/ pembakar las
g. Tip/mulut pembakar
2. Empat fungsi regulator:
25
a. Untuk mengetahui tekanan silinder.
b. Untuk mengetahui tekanan kerja agar tetap konstan
c. Untuk mmengetahui tekanan kerja
.
d. Untuk menjaga tekanan kerja agar tetap konstan
3. Perbedaan antara regulator oksigen dan regulator asetilena
25
terdapat pada :

a. Tekanan isi botol oksigen 200 sd. 350 kg/cm² dan


tekanan kerja antara 20 sd. 30 kg/cm²
b. Tekanan isi botol asetilena 20 sd. 35 kg/cm² dan
tekanan kerja antara 2 sd. 3,5 kg/cm²
c. Regulator oksigen berulir kanan.
d. Regulator asetilena berulir kiri dan pada mur
penyambung ada tanda coakan.
4. Alat bantu yang perlu dipersiapkan pada saat 25
pengelasan adalah:
a. Smittang
b. Sikat baja
c. Palu pena
d. Jarum pembersih tip

JUMLAH 100
3. Rubrik Penilaian :
Tes tulis uraian (pengetahuan)
Soal no, 1 dijawab benar skor maksimal 25
Soal no, 2 dijawab benar skor maksimal 25
Soal no, 3 dijawab benar skor maksimal 25
Soal no, 4 dijawab benar skor maksimal 25

a. Pedoman Penskoran (Sikap)

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 4
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
6

b. Pedoman Penilaian Porto folio :

No. Aspek Kriteria Penilaian Skor


Amat baik 4
Baik Cukup Kurang 3
1 Keaslian
2
1
Amat baik 4
Baik Cukup Kurang 3
2 Kesesuaian
2
1
Amat baik 4
Baik Cukup Kurang 3
3 Kualitas/Kerapian
2
1
Amat baik 4
Baik Cukup Kurang 3
4 Waktu
2
1

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
16
Catatan: Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban
akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, penalaran (logis),
serta ketepatan strategi memecahkan masalah

Medan, November 2017


Mengetahui
Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

I.O SILALAH Hotbin Asido Sitorus


NIP. 196810281994021001 NIM. 5143211009

You might also like