You are on page 1of 8

KASUS post craniotomy debridement dan evaluasi abses due to subdural empyema e.

c interhemisphonis
dan frontoparietal sinistra

Seorang laki-laki (Tn.A)usia 22 tahun dirawat diruang bedah syaraf. Klien sedang dalam
perawatan 4 hari setelah post op craniotomy. Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sakit kaki
dengan skala 6 sebelah kanan, kaki terasa berat dan nilai ROM 4. Saat ditanyakan apakah nyeri dirasakan
juga pada bagian kepala, klien menyatakan kepala tidak terdapat nyeri. Dahulu sebelum masuk RSHS
klien sempat dirawat di Rumah sakit Malaysia dan sempat mengalami coma selama 3 minggu dan
didiagnosis subdural empinema selain dirawat di Malaysia klien juga sempat dirawat di rumah sakit
batam dan masih dalam keadaan coma selama 3 hari dan sampai akhirnya klien dirujuk ke RSHS. Ibu
klien menyatakan bahwa dugaan hal tersebut karena klien seorang perokok elektrik dan senang
mengonsumsi kopi serta pola tidur yang tidak cukup, karena klien pulang kerja pkl 01.00 pagi dan harus
bangun untuk ibadah subuh dan selanjutnya kembali bekerja pada pkl 07.00 pagi. Selain itu ibu klien
juga menyatakan bahwa klien pernah mengalami sinusitis. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
hasil TD: 120/90 mmhg, HR :68x/menit RR: 22x/menit suhu: 36,1 derajat ,BB: 72 kg, TB: 172 cm, CRT
< 2 detik. Dalam pengkajian saraf kranial didapatkan hasil semua dalam batas nilai normal, namun klien
terkadang belum dapat mengingat kejadian saat dahulu dan jika bisa, harus dilakukan secara berulang-
ulang dalam menanyakannya. Hasil pemeriksaan Lab pada tanggal 9 April 2018 didapatkan hasil Hb:
12.3 g/dL(rendah ), hemtokrit 39.7 %(rendah),leukosit 23.94 10ˆ3/uL (tinggi), trombosit 120 ribu
(rendah). Hasil pemeriksaan CT-SCAN kepala didapatkan hasil :lesi hipodeus yang mengisi fissure
interhemisfersugestif suatu subdural emyema. Saat ini klien diberikan terapi ceftriaxone 2x1gr,
ranitidine 2x1 amp, ketorolac 2x1 amp. Dexametason 4x5 mg, gentamisin 2x80 mg, metronidazole 3x500
mg.

You might also like