You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berjalan waktu, Kota Yogyakarta dengan julukannya sebagai kota
pelajar membuat peluang bisnis pada kota tersebut sangat menggiurkan untuk
pebisnis terutama pada bisnis bidang kuliner atau makanan seperti bolu kukus. Selain
sebagai kota pelajar, Kota Yogyakarta pun merupakan kota dengan destinasi pilihan
wisata yang banyak sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Hal
tersebut membuat banyaknya bisnis di bidang kuliner yang membuat beragamnya
pilihan menu makanan pada industri kuliner. Serta diperkuat dengan banyaknya
inovasi-inovasi yang dimunculkan untuk menarik perhatian konsumen terhadap
produk baru sehingga persaingan bisnis pun terbilang ketat. Selain itu, Perkembangan
pasar pada industri kuliner semakin berkembang seiring dengan meningkatnya faktor
daya beli masyarakat terhadap suatu produk khususnya di bidang makanan. Faktor
tersebut juga memicu naiknya permintaan produksi pada bidang makanan tidak
terkecuali bisnis kuliner sperti bolu kukus
Perkembangan bolu kukus sebagai salah satu makanan di industri makanan atau
kuliner ini berkembang pesat di Yogyakarta. Perkembangan ini terjadi seiring dengan
inovasi yang diberikan pada bolu kukus tersebut sehingga bolu kukus ini pun berbeda
dengan bolu kukus yang pernah ada sebelumnya. Selain itu meningkatnya jumlah
wisatawan yang berkunjung ke kota Yogyakarta membuat permintaan akan bolu
kukus ini sebagai industri kuliner semakin meningkat mengikuti banyaknya
konsumen yang berkunjung.
Bolu kukus merupakan kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu),
gula, dan telur. Bolu kukus dimatangkan dengan cara mengukus adonan yang sudah
dimasukkan ke dalam cetakannya. Kue berbahan dasar tepung terigu, gula, dan telur
memiliki beberapa pilihan rasa. Pada umumnya saat ini pilihan rasa sangat bervariasi
seperti coklat, vanila, atau keju. Bolu kukus ini dikemas dengan kemasan kardus
kotak yang meanarik dan dipasarka di banyak tempat di kota Yogyakarta terutama di

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 1


kawasan wisatanya. Selain memiliki sasaran konsumen wisatawan yang berkunjung
ke kota Yogyakarta, produksi bolu kukus ini juga diharapkan dapat membantu
pertumbuhan perekonomian warga kota Yogyakarta dalam meningkatkan
penghasilannya.

1.2 Tujuan
Studi kelayakan usaha ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat inovasi
baru terhadap pilihan rasa bolu kukus dan membantu meningkatkan perekonomian
warga Yogyakarta, serta mengetahui analisa dari aspek-aspek yang dibutuhkan untuk
memastikan kelayakan proyek.

1.3 Deskripsi Proyek


Perkembangan bolu kukus sebagai salah satu makanan di industri makanan
atau kuliner ini berkembang pesat di Yogyakarta. Perkembangan ini terjadi seiring
dengan inovasi baru yang diberikan pada bolu kukus tersebut sehingga bolu kukus ini
pun berbeda dengan bolu kukus yang pernah ada sebelumnya. Salah satu inovasi baru
untuk menarik minat konsumen atau wisatawan adalah para pembuat bolu kukus
memberikan pilihan rasa buah yang khas dari yang pernah ada sebelumnya. Jika
sebelumnya bolu kukus hanya terdapat beberapa rasa seperti coklat, vanila, atau keju
kini pilihan rasa yang ditawarkan yaitu bolu kukus dengan rasa buah salak, stroberi,
jeruk, atau pun mangga.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat bolu kukus buah adalah tepung
terigu, susu bubuk, gula pasir, telur, mentega, baking powder, cream butter, dan
irisan buah yang segar. Bolu kukus buah ini merupakan makanan dengan kategori
homemade dan dibuat dengan bahan-bahan berkualitas tanpa bahan pengawet. Bolu
kukus buah dapat dibeli pada pabriknya langsung atau dapat memesan terlebih dahulu
melalui telepon atau media sosial seperti line, whatsapp, atau BBM dengan kemasan
produk yang bagus dan unik sehingga masyarakat tidak kecewa membeli produk bolu
kukus buah.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 2


Bolu kukus buah dibuat dengan bahan-bahan pilihan tanpa menggunakan
bahan pengawet. Produk homemade ini hanya bertahan 2 – 3 hari apabila di simpan
pada lemari es. Ukuran bolu kukus buah ini adalah 45 x 25 cm. Ukuran tersebut
relatif sedang yang dapat dinikmati sebagai salah satu cemilan pada saat santai,
sarapan, atau pun acara-acara keluarga. Harga produk bolu kukus buah yang
ditawarkan relatif terjangkau yaitu sekitar Rp 20.000,- sampai dengan Rp 32.000,- per
kotaknya. Harga jual bolu kukus buah tersebut disesuaikan dengan pilihan rasa yang
ada. Kemasan produk ini juga dibuat semenarik mungkin dengan desain yang
modern. Pengiriman produk bolu kukus buah ini bisa dilakukan secara gratis apabila
masih berada di daerah kota Jogja dan dikenakan biaya pengiriman apabila berada
diluar kota Jogja. Apabila terjadi kerusakan produk, pemilik memberikan garansi
dengan mengganti produk yang rusak menjadi produk baru.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 3


BAB II
KAJIAN STUDI PROYEK

II.1 Aspek Produk


Bolu kukus buah merupakan usaha di bidang kuliner yang dapat dinikmati oleh
semua orang. Bolu kukus buah merupakan kue yang berbahan dasar tepung terigu,
irisan buah pilihan yang segar dan bahan pelengkap lainnya. Bolu kukus buah
diproduksi dengan beberapa pilihan rasa seperti rasa salak, jeruk, mangga, dan
stroberi. Bolu kukus buah dibuat dengan bahan-bahan pilihan tanpa menggunakan
bahan pengawet. Produk homemade ini hanya bertahan 2 – 3 hari apabila di simpan
pada lemari es. Ukuran bolu kukus buah ini adalah 45 x 25 cm dengan harga yang
relatif terjangkau. Kemasan produk ini juga dibuat semenarik mungkin dengan desain
yang modern.
 Aspek Pembentukan Bolu kukus Buah
1. Aspek Fungsional
Bolu kukus buah dapat di konsumsi oleh semua masyarakat dan menjadi oleh-
oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Jogja.
 Kemampuan untuk digunakan
Utama : sebagai pilihan hidangan makanan dengan rasa manis yang tidak
terlalu mengenyangkan yang cocok dikonsumsi untuk sarapan maupun saat santai.
Pendukung : pilihan rasa buah dan ukuran bolu kukus buah yang relatif
sedang.
 Kinerja dan Desain Komponen
Produk bolu kukus buah dibuat dengan ukuran 45 x 25 cm. Ukuran tersebut
relatif sedang yang dapat dinikmati sebagai salah satu cemilan pada saat santai,
sarapan, atau pun acara-acara keluarga.
2. Aspek Pelayanan
a. Penjualan

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 4


Produk bolu kukus buah dijual atau dipasarkan pada outlet penjualannya yang
berada di lingkungan tempat usaha atau pabriknya secara langsung atau bias juga
dipesan terlebih dahulu.
b. Pengiriman
Pengiriman produk bolu kukus buah ini bisa dilakukan secara gratis apabila
masih berada di daerah kota Jogja dan dikenakan biaya pengiriman apabila berada
diluar kota Jogja.
c. Garansi Purna Jual
Apabila terjadi kerusakan produk, pemilik memberikan garansi dengan
mengganti produk yang rusak menjadi produk baru.
3. Aspek Harga
Harga produk bolu kukus buah yang ditawarkan relatif terjangkau yaitu
sekitar Rp 20.000,- sampai dengan Rp 32.000,- per kotaknya. Harga jual bolu kukus
buah tersebut disesuaikan dengan pilihan rasa yang ada.
 Faktor yang menjadi latar belakang produk:
1. Faktor eksternal
Produk bolu kukus buah yang ditawarkan berbeda dengan produk yang ada di
pasaran. Bolu kukus buah ukurannya relatif sedang dengan harga yang terjangkau dan
terdapat beberapa pilihan rasa.
2. Faktor Internal
a. Memperbaiki sumber daya manusia sebaik mungkin untuk menghasilkan
bolu kukus buah.
b. Menambah pilihan rasa untuk bolu kukus buah

 Strategi pengembangan konsep


Produk ini dikembangkan dengan konsep memberikan pilihan rasa buah yang
sebelumnya belum ada. Sehingga konsumen tidak bosan dengan pilihan rasa yang
ada. Selain itu pengembangan produk juga dilakukan dengan teknologi yang modern
untuk penggunaan oven dan mixernya untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 5


 Analisa Konsumen
Produk ini ditawarkan untuk semua kalangan konsumen. Baik konsumen
menengah bawah maupun konsumen menengah atas. Dari anak-anak hingga orang
dewasa sehingga semua orang dapat menikmati bolu kukus buah.

II.2 Aspek Pasar


1. Tujuan dari studi:
- Wilayah pasar yang akan dituju dari produk ini adalah daerah kota
Yogyakarta mulai dari daerah ramai wisatawan sampai dengan daerah
ramai pelajar dan pengunjung.
- Kualitas dari produk bolu kukus buah ini akan dijamin dengan kualitas
terbaik dan model atau bentuk yang akan diproduksi yaitu bentuk persegi
panjang atau balok dengan ukuran 45 x 25 cm per kotak bolunya.
- Pangsa pasar yang diharapkan dapat menyerap produk yang dihasilkan per
tahun sebesar 127.750 kotak bolu kukus buah dengan prediksi terdapat
350 kotak bolu kukus buah yang laku terjual setiap harinya.
- Harga jual yang dapat diterima dari produk bolu kukus buah yaitu berkisar
antara Rp 20.000 sampai dengan Rp 32.000 per kotaknya.
- Jalur distribusi yang dianggap paling efisien yaitu dengan melakukan
pemesanan terlebih dahulu dan kemudian pesanan akan diantar ke tempat
tujuan pemesan.
- Calon pembeli sesungguhnya adalah para wisatawan yang berkunjung ke
daerah Yogyakarta.
- Pembeli dalam waktu dekat produk ini adalah masyarakat yang tinggal di
daerah pemasaran produk bolu kukus buah.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 6


2. Analisis Situasi Pasar
Produk bolu kukus buah merupakan salah satu produk yang menjadi pilihan
makanan yang ada di pasaran. Pilihan rasa produk yang ada memicu
permintaan pasar yang lebih banyak. Selain itu dengan adanya banyak pilihan
rasa produk, masyarakat menerima produk ini dalam pasaran dan menyukai
produk yang baru ada dipasar.
3. Rencana Studi Formal
- Wilayah pemasaran produk yaitu wilayah-wilayah yang strategis dan
ramai seperti di daerah Malioboro, Kotabaru, Seturan, Babarsari,
Kaliurang, dll.
- Mencari data sekunder dengan memanfaatkan internet.
- Melakukan survey pasar.
- Membuat laporan akhir
4. Sumber-sumber dari data sekunder dan mengumpulkan data yang ada
- Sumber data sekunder yaitu arsip perusahaan, kantor pemerintah,
perpustakaan, dll.
- Data sekunder disiapkan untuk tujuan yang berbeda sehingga perlu
diperiksa mengenai impartially, validity, dan reliability.
5. Data sekunder tidak memadai sehingga perlu menentukan metode yang sesuai
untuk mengumpulkan data primer.
- Wawancara telepon
- Wawancara pribadi.
6. Mempersiapkan formulir survey dan uji lapangan
- Pertanyaan yang jelas dalam urutan yang baik.
- Instruksi responden sangat memadai.
- Tidak ada permasalahan dalam mengedit, mengkodekan dan
mentabulasikan kuisioner.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 7


7. Menentukan pasar sekarang
- Klasifikasi pasar
Pasar yang akan dikelola terdiri dari individu dan manajemen perusahaan
serta organisasi luar perusahaan yang dapat menjadi potensi konsumen
dari produk.
- Ukuran pasar menengah ke atas.
- Produk yang diproduksi sudah mapan karena menggunakan bahan baku
yang baik dan mudah diperoleh.
- Mengukur pasar
Memperkirakan besarnya permintaan dengan melihat berdasarkan
penghasilan, umur dan ukuran keluarga.
- Menentukan pasar.
Menghitung permintaan pasar dengan memastikan produk untuk pasar
keseluruhan.
- Memperkirakan ukuran pasar.
Perlu dilakukan untuk memperkirakan pangsa pasar keseluruhan, untuk
dapat memperkirakan pangsa pasar dari perusahaan.
8. Memilih Teknik Peramalan Pasar
Teknik peramalan pasar yang digunakan adalah survey forecast.
9. Meramal permintaan pasar di masa mendatang
Dengan melakukan peramalan, permintaan pasar berbeda antara produk satu
dengan produk lainnya. Dan untuk memproyeksikan penjualan produk untuk
suatu periode waktu ( 1- 2 tahun).
10. Mengembangkan rencana penjualan dan laporan.
- Rencana penjualan
Dengan melakukan promosi, perencanaan anggaran biaya, dan rencana
pemasaran.
- Laporan akhir

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 8


Wilayah pasar yang akan diteliti yaitu Malioboro, Kaliurang, Seturan,
Babarsari, dll. Untuk produk bolu kukus buah dengan data yang
diperlukan seperti waktu, dana, dan potensi pasar.
11. Analisis Pasar
Analisis pasar yang dilakukan terlihat akan sangat menguntungkan karena
usaha ini memiliki rasa yang khas dari bolu yang pernah ada dan harganya juga
relatif terjangkau.
12. Analisis teknik
Membuat proyeksi dari setiap langkah-langkah untuk dijalankan.

II.3 Aspek Pemasaran


Pada aspek ini akan dibahas lebih lanjut mengenai produk, harga, jenis konsumen,
strategi promosi, lokasi berjualan, dan faktor distribusi produk.
1. Produk
a. Karakteristik produk
Produk bolu kukus buah ini merupakan produk yang bersifat inovasi, yaitu pada
pilihan rasanya. Setiap produk dengan pilihan rasa yang berbeda memiliki tingkat
kelezatan yang sama.
b. Spesifikasi produk
Adapun spesifikasi produk martabak ditampilkan dalam Tabel 2.1

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 9


Tabel 2.1 Spesifikasi produk bakpia
No Spesifikasi Bolu Kukus Buah
1 Bentuk Bentuk persegi
potongan panjang atau balok
dengan ukuran 45 x
25 cm
2 Varian rasa  Salak
yang  Stroberi
tersedia  Jeruk
 Mangga
3 Bentuk Terbuat dari bahan
kemasan duplex dengan ukuran
45cm x 25cm x 8cm
4 Komponen  Tepung terigu
utama  Gula
 Baking
Powder
 Cream Butter
 Irisan Buah
 Telur

c. Aspek pembentuk produk


• Fungsional
Produk bolu kukus buah ini memiliki fungsi utama untuk dikonsumsi, seperti sebagai
makanan ringan untuk camilan atau sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke kota
Yogyakarta. Tetapi tidak menutup kemungkinan produk bolu kukus buah ini
memiliki fungsi tambahan sebagai obyek foto dalam artikel majalah atau pun obyek
foto untuk kontes makanan.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 10


• Kinerja dalam desain komponen
Kinerja produk bolu kukus buah memiliki fungsi yang sama dalam aspek pembentuk
produk yang bersifat fungsional. Desain komponen dibuat dalam bentuk yang standar
dan dikemas pada keadaan yang mudah untuk dimakan dan dibawa pulang.
• Pelayanan
 Penjualan bolu kukus buah terdapat di toko yang letaknya berada di pusat
keramaian kota Yogyakarta atau di lokasi wisata Yogyakarta.
 Produk bolu kukus buah dapat diambil langsung ketika pelanggan datang
untuk membeli dan dapat juga dilakukan melalui jasa pengantar makanan atau
delivery order.
 Produk bakpia juga dapat dipesan melalui via online atau melalui internet
(online shop) pada website yang tersedia
 Jika terdapat kekecewaan dari pelanggan seperti adanya kecacatan dalam
bentuk kemasan, maka bolu kukus buah tersebut dapat dikembalikan atau
ditukar dengan yang lebih baik. Asalkan masa pengembaliannya tidak
melebihi waktu dari konsumen membeli bolu kukus tersebut.
2. Harga
Harga produk bolu kukus buah yang ditawarkan relatif terjangkau yaitu sekitar Rp
20.000,- sampai dengan Rp 32.000,- per kotaknya. Harga jual bolu kukus buah
tersebut disesuaikan dengan pilihan rasa yang ada.
3. Jenis konsumen
Calon pembeli yang diharapkan adalah wisatawan yang sedang berkunjung ke
Yogyakarta, dengan berbagai kalangan yaitu pegawai kantor, pemuda-pemudi, orang
tua, anak sekolahan yang sedang study wisata.
4. Strategi promosi
Strategi promosi dilakukan melalui media cetak dan media elektronik. Selain itu
diberikan juga promo menarik seperti adanya diskon atau adanya hadiah langsung
dengan minimal pembelanjaan yang telah ditentukan. Untuk promo jangka pendek,
diadakan setiap bulannya seperti beli satu gratis satu, mengunggah produk dalam
media sosial seperti instagram atau membuat review mengenai produk pada majalah

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 11


kuliner. Kemudian untuk promo jangka panjang, diadakan kerja sama dalam bentuk
keanggotaan dengan berbagai merchant seperti salon, kafe, restoran, provider
jaringan, toko buku, dan lain sebagainya.
5. Lokasi berjualan
Wilayah yang menjadi sasaran untuk menjual produk bolu kukus buah adalah
wilayah yang berada di pusat keramaian kota Yogyakarta. Hal ini bertujuan agar
orang-orang yang berada di tempat keramaian tersebut melirik dan tertarik untuk
membeli produk bakpia. Dalam hal ini, lokasi berjualan yang memenuhi kriteria
tersebut berupa kawasan pertokoan.
6. Faktor distribusi
Terdapat dua cara faktor distribusi yang terjadi. Pertama, produk bolu kukus buah
terdistribusi langsung yang terjadi ketika pelanggan datang langsung ke tempat dan
melakukan pemesanan. Kedua produk bolu kukus buah didistribusikan secara tidak
langsung yaitu ketika pelanggan melakukan pemesanan melalui media eletronik dan
meminta pesanan diantar.

II.4 Aspek Teknis dan Teknologi


Pada aspek ini akan dibahas mengenai pemilihan dan perencanaan produk,
pemilihan teknologi, perencanaan jumlah produksi dan tata ruangan, serta
pengawasan kualitas.
1. Pemilihan dan Perencanaan Produk
Untuk menghasilkan bolu kukus buah yang berkualitas diperlukan bahan baku
dengan kualitas yang baik pula dan juga keuletan serta kehandalan dari tenaga
kerjanya. Pengolahan adonan bolu kukus dilakukan terlebih dahulu karena proses
persiapannya yang membutuhkan waktu cukup lama. Sedangkan persiapan pilihan
rasa membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama. Karena pada tahap ini sebelumnya
hanya menambahkan pilihan rasa yang sudah dibuat terlebih dahulu.
2. Pemilihan Teknologi
Untuk membuat bolu kukus buah, teknologi yang digunakan sangat sederhana yaitu
dengan mixer dan oven.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 12


3. Perencanaan Jumlah Produksi
Dengan pemilihan teknologi yang terbuat dari mesin untuk membuat bolu kukus
buah, maka perencanaan jumlah produksi dalam satu hari dapat dipastikan. Hal ini
disebabkan oleh pekerja yang akan melakukan produksi.
4. Perencanaan Tata Letak Ruangan
Tata letak ruangan pada suatu usaha sangat penting untuk direncanakan, sebab hal ini
berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yang nantinya akan berkaitan
dengan pendapatan perusahaan. Untuk itu, toko yang nantinya digunakan untuk
menjual produk bolu kukus buah memiliki ruang-ruang khusus seperti ruang
penyedia bahan atau adonan bolu kukus buah, ruang produksi bolu kukus buah, dan
ruang pengemas bolu kukus buah.
5. Pengawasan Kualitas
Agar kualitas produk bolu kukus buah tetap terjaga, dilakukan pemilihan yang ketat
dalam pembelian bahan baku yang dilakukan secara khusus. Kemudian melakukan
pengawas dan penanggung jawab terhadap proses produksi yang dilakukan secara
khusus oleh bagian produksi. Selain itu bagian lain seperti bagian pemasaran dan riset
bertugas mengawasi secara langsung dibawah wewenang pemilik usaha selama
kegiatan berjualan berlangsung.

II.5 Aspek Hukum dan SDM


1. Aspek Hukum
 Bentuk badan usaha
Bentuk badan usaha dari usaha bolu kukus buah ini adalah perorangan.
 Izin Usaha
Usaha bolu kukus buah mempunyai izin usaha dari PIRT (perizinan industry
rumah tangga) yang terdapat pada departemen kesehatan kota Jogja sebagai salah satu
syarat dari pendirian usaha oleh perorangan. Selain itu bolu kukus buah sudah
terdaftar sebagai makanan halal yang diterbitkan sertfikat halalnya oleh MUI.
Sebelum usaha ini dimulai, usaha bolu kukus buah ini telah didaftarkan akta
pendirian usahanya ke notaris yang berada di kota Jogja. Pemilik usaha ini juga telah

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 13


mendaftarkan usahanya pada departemen perdagangan kota Jogja dan memiliki SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan). Pemilik juga mendaftarkan usahanya pada kantor
pajak Jogja dan telah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Karena usaha ini
berada di kota Jogja, maka pemilik mendaftarkan usahanya pada pemerintah kota
Jogja. Usaha ini sudah terdaftar pada BPOPM RI sehingga makanannya aman untuk
dikonsumsi.
 Izin Lokasi
Untuk memperoleh izin lokasi dari usaha bolu kukus buah ini, pemilik melakukan
atau mengurus izin kepada RT maupun RW daerah usaha yang akan didirikan pabrik.
Setelah izin diberikan, maka pemilik mengurus izin gangguan pada pemerintah
daerah kota Jogja.

2. Aspek Sumber Daya manusia


Sumber daya manusia atau pekerja pada usaha martabak diambil dari pekerja,
yang tempat tinggalnya berada di lokasi ruko atau pertokoan tempat berjualan bolu
kukus buah. Dan pekerja akan diberi pelatihan untuk membuat bolu kukus buah,
dengan tujuan agar memiliki keahlian saat bekerja memproduksi bolu kukus buah.

II.6 Aspek Manajemen


 Bentuk Badan Usaha
Pada usaha bolu kukus buah, bentuk badan usaha yang digunakan adalah perorangan.
 Jenis Pekerjaan dan Persyaratan
Pada usaha bolu kukus buah terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan untuk
melakukan satu kali proses produksi. Jenis pekerjaannya seperti mengolah bahan
baku, mengukus adonan, mengemasi bolu ke dalam kemasan kotaknya, dll. Untuk
dapat melakukan semua pekerjaan tersebut, usaha bolu kukus buah memerlukan
beberapa tenaga kerja yang akan dikelompokkan lagi ke dalam beberapa bagian yang
ada. Bagian yang terdapat dalam usaha bolu kukus buah antara lain bagian produksi,
bagian administrasi, bagian pengemasan, bagian pemeriksaan kualitas produk, bagian
pemasaran, dan bagian kurir untuk layanan pesan antar. Untuk dapat menempati

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 14


bagian-bagian tersebut, karyawannya harus memenuhi persyaratan yang diinginkan
oleh pemilik usaha bolu kukus buah. Persyaratan yang diinginkan dari masing-
masinh bagian antara lain sebagai berikut:
• Bagian Produksi : pada bagian ini dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam membuat bolu kukus buah dan paling tidak
memiliki pengalaman bekerja pada bagian produksi selama 2 tahun.
• Bagian Administrasi : pada bagian ini dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki
pendidikan formal minimal strata 1 (S1) manajemen atau strata 1 (S1) administrasi
bisnis, memiliki pengalaman bekerja pada bagian administrasi selama 2 tahun, dan
memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam mengelola administrasi kantor atau
usaha.
• Bagian pengemasan : pada bagian ini dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam mengemas bolu kukus buah serta paling tidak
memiliki pengalaman bekerja pada bagian pengemasan selama 1 tahun.
• Bagian Pemeriksaan Kualitas Produk : pada bagian ini dibutuhkan tenaga kerja yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memilah produk dengan kualitas baik
dan produk dengan kualitas buruk. Serta memiliki pengalaman bekerja minimal 2
tahun pada bagian ini.
• Bagian Pemasaran : memiliki pengalaman bekerja minimal 2 tahun dan memiliki
pengetahuan serta keterampilan dalam memasarkan produk.
• Bagian Kurir : memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam mengantarkan
produk, selain itu juga memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun.
 Syarat Menjalankan Perusahaan
1. Memiliki izin mendirikan usaha dan izin mendirikan bangunan.
Sebagai usaha perorangan, maka pemilik mendaftarkan usahanya untuk mendapatkan
izin.
2. Memiliki izin operasi
Sebagai usaha perorangan, maka pemilik harus memiliki izin dalam operasi membuat
produk bolu kukus buah.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 15


3. Memiliki sertifikat BPOPM RI dan Halal MUI
Sebagai usaha perorangan di bidang makanan, maka pemilik mendaftarkan usahanya
pada BPOPM RI dan MUI.

 Struktur Organisasi

Direktur
Utama

Manajer Manajer Manajer Manajer


Produksi Pemasaran Administrasi Personalia

Gambar 2.1 Struktur Organisasi.

 Cara Mendapatkan Tenaga Kerja


Adapun cara-cara yang dilakukan untuk mendapatkan pekerja adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan pembuatan lowongan pekerjaan di media cetak dan media
elektronik.
b. Melakukan rekruitmen berdasarkan pelamar yang berminat di bagian yang
diinginkan.
c. Penyeleksian dilakukan oleh masing-masing bidang. Termasuk seleksi
administrasi dan wawancara.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 16


d. Penempatan tenaga kerja berdasarkan hasil seleksi administrasi dan
wawancara di bagian yang dimasuki serta keputusan dari pemilik usaha.
e. Pekerja yang sudah diterima akan diberikan masa magang selama dua bulan
untuk dilihat sejauh mana kemampuannya.
f. Pekerja yang melewati masa magang akan diberikan pelatihan khusus.

II.7 Aspek Finansial


Pada aspek ini akan dibahas mengenai rencana keuangan dan rencana kebutuhan
keuangan.
1. Rencana keuangan
Rencana keuangan mencakup seluruh masalah keuangan perusahaan, baik pendapatan
maupun biaya-biaya mulai dari investasi awal sampai dengan rencana pendapatan ke
depan. Pada rencana keuangan ini direncanakan untuk dua belas bulan ke depan.
2. Rencana kebutuhan keuangan
Tujuan dari rencana kebutuhan keuangan adalah meringkas secara terperinci tentang
biaya-biaya pengembangan dan operasional bisnis, memproyeksikan kebutuhan
pendanaan, memproyeksikan keuntungan yang diharapkan dan lainnya. Usaha
martabak ini membutuhkan modal yang cukup besar. Perlengkapan dan peralatan
yang dibutuhkan, serta biayanya pada awal investasi tergambar pada tabel berikut.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 17


Tabel 2.2 Komponen biaya tetap
Komponen Biaya
Tetap Banyaknya Biaya

Kompor gas 1 Rp. 275.000


Etalase 1 Rp. 300.000
Mixer 1 Rp. 500.000
Mesin oven bolu kukus 1 Rp. 2.500.000
Cetakan 4 Rp. 350.000
Pengaduk adonan 4 Rp. 120.000
Pisau 3 Rp. 60.000
Serbet 4 Rp. 40.000
Meja kursi 4 Rp. 600.000
Gaji Karyawan 30 Rp. 36.000.000
Biaya Listrik 1 Rp 1.000.000
Total Rp 41.745.000

Tabel 2.3 Komponen biaya variabel


Komponen Biaya
Banyaknya Biaya
Variabel
Telur 30 kg Rp. 600.000
Tepung terigu 20 kg Rp. 250.000
Susu Bubuk 10 kg Rp. 200.000
Gula pasir 10 kg Rp. 120.000
Baking Powder 5 kg Rp. 100.000
Cream Butter 8 kg Rp. 120.000
Coklat batangan 5 batang Rp. 200.000
Buah Salak 5 kg Rp. 100.000
Buah Stroberi 5 kg Rp. 85.000
Buah Jeruk 5 kg Rp. 120.000
Buah Mangga 5 kg Rp. 150.000
Total Rp. 2.045.000

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 18


Proyeksi keuangan ‘Bolu Kukus Buah’ akan didasarkan pada beberapa asumsi
berikut ini:
a. Karyawan berjumlah 30 orang yang di gaji per bulannya.
b. Biaya Tetap sebesar Rp. 41.745.000
c. Harga bolu kukus buah rasa salak Rp 20.000
d.Harga bolu kukus buah rasa stroberi Rp 25.000
e. Harga bolu kukus buah rasa jeruk Rp 28.000
f. Harga bolu kukus buah rasa mangga Rp 32.000
h. Q1 adalah jumlah porsi bolu kukus buah rasa salak
i. Q2 adalah jumlah porsi bolu kukus buah rasa stroberi
j. Q3 adalah jumlah porsi bolu kukus buah rasa jeruk
k. Q4 adalah jumlah porsi bolu kukus buah rasa mangga

Maka:
1. Biaya total
Biaya total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 41.745.000 + Rp. 2.045.000
= Rp. 43.790.000
2. Biaya dan Harga Per Unit
 Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah
Rp. 41.745.000 : 12 bulan = Rp. 3.478.750
 Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan
Rp 3.478.750 + Rp 2.045.000 = Rp 5.523.750
 Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk
yang dihasilkan per bulan
Rp 5.523.750 : 350 kotak bolu kukus buah = Rp. 15872,14 ≈ 𝑅𝑝 15872
3. Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan
= Rp. 41.745.000 + Rp. 2.045.000= Rp. 43.790.000

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 19


4. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit
Q1 = Rp 5.523.750 : Rp 20.000 = 276,18 ≈ 276 kotak
Q2 = Rp 5.523.750 : Rp 25.000 = 220,95 ≈ 221 kotak
Q3 = Rp 5.523.750 : Rp 28.000 = 197,27 ≈ 197 kotak
Q4 = Rp 5.523.750 : Rp 32.000 = 172,61 ≈ 173 kotak

Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 bulan produk yang harus terjual
adalah :
Q1 = 276 kotak dengan harga per produk adalah Rp 20.000
Q2 = 221 kotak dengan harga per produk adalah Rp 25.000
Q3 = 197 kotak dengan harga per produk adalah Rp 28.000
Q4 = 173 kotak dengan harga per produk adalah Rp 32.000

5. Analisis Keuntungan
Pendapatan : produk yang terjual x harga jual
Q1 = 280 x Rp 20.000 = Rp. 5.600.000
Q2 = 180 x Rp 25.000 = Rp. 4.500.000
Q3 = 200 x Rp 28.000 = Rp. 5.600.000
Q4 = 140 x Rp 32.000 = Rp. 4.480.000
Dengan total biaya produksi dalam 1 bulan = Rp 5.523.750
Maka Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi
Q1 = Rp 5.600.000 – Rp 5.523.750 = Rp 76.250
Q2 = Rp 4.500.000 – Rp 5.523.750 = - Rp 1.023.750
Q3 = Rp 5.600.000 – Rp 5.523.750 = Rp 76.250
Q4 = Rp 4.480.000 – Rp 5.523.750 = - Rp 1.043.750
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 350 produk bolu kukus buah dalam
satu bulan adalah sebagai berikut:
Q1 = Rp 76.250
Q2 = - Rp 1.023.750

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 20


Q3 = Rp 76.250
Q4 = - Rp 1.043.750
6. Pengembalian Modal
Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi 350 unit bolu kukus buah
Bolu kukus buah yang harus dijual per hari = 350 : 30 hari = 11,67 ≈ 12 kotak
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 30 : 12
= 2,5 ≈ 3 hari
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 3 hari dengan penjualan 12 kotak bolu
kukus buah setiap hari.

II.8 Aspek Ekonomi


Pada aspek ekonomi dibagi lagi kedalam tiga sisi yaitu sisi sosial, sisi ekonomi, dan
sisi budaya.
 Sisi Sosial
Dari sisi social, usaha bolu kukus buah ini memberikan dampak positif bagi
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah sekitar lokasi usaha ini. Dampak positif
yang diberikan yaitu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, perbaikan
mutu pendidikan masyarakat sekitar dengan membuat program pelatihan kerja,
pembangunan jalan, perbaikan sarana kebersihan dan penyediaan pelayanan
kesehatan
 Sisi Ekonomi
Dari sisi ekonomi. Usaha bolu kukus buah ini meningkatkan perekonomian rumah
tangga dengan:
1. Meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar yang bekerja pada usaha bolu kukus
buah, sehingga kehidupannya lebih baik.
2. Membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan
khususnya yang berada pada kota Jogja.
3. Meningkatkan pilihan rasa produk makanan yang dapat menjadi alternatif makanan
oleh masyarakat.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 21


4. Meningkatkan pendapatan daerah dari hasil penjualan produk dan pajak dari usaha
produk ini.
 Sisi Budaya
Dari sisi budaya, dengan adanya usaha bolu kukus buah terjadi perubahan kebiasaan
masyarakat sekitar lakukan seperti lebih sering memperbaiki sarana kebersihan,
mengikuti pelatihan kerja dari pemilik usaha bolu kukus buah dan lebih membuka
wawasan atau pemikiran masyarakat mengenai keberadaaan usaha yang ada di daerah
tempat tinggal mereka seperti tidak semua usaha yang berada di dekat dengan
pemukiman warga menimbulkan dampak negatif.

II.9 Aspek Persaingan dan Lingkungan


Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat umum yang tidak
dibatasi kalangan tertentu. Karena usaha bolu kukus buah ini memberikan harga yang
terjangkau, sesuai dengan pilihan rasa yang diinginkan pelanggan.
Usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari jenis usaha lainnya karena fokus usaha
ini adalah pada pengembangan pilihan rasa dengan segmen pasar dari usaha yang
sudah ada sehingga pesaing di usaha ini cukup banyak. Dari prediksi permintaan
sekarang dan yang akan datang, demi meningkatkan pangsa pasar, dapat disimpulkan
analisis SWOT yang dimiliki oleh martabak ini adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strength)
• Uniknya penjualan dengan karena menyediakan variasi rasa bolu kukus buah yang
berbeda dari sebelumnya, yakni rasa buah salak, stroberi, jeruk, atau mangga.
Penyajian produk yang kreatif sehingga menarik perhatian
• Penyajian produk yang kreatif Pelayanan yang ramah
• Harga yang terjangkau oleh pelanggan .
• Pelayanan yang ramah
• Memberikan alternatif baru untuk memakan buah segar
• Berada di lokasi yang berada di pusat keramaian kota Yogyakarta, sehingga dapat
menarik konsumen dari wisatawan

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 22


b. Kelemahan (Weakness)
• Keterbatasan modal untuk membeli bahan baku premium
• Cuaca yang sulit di perkirakan, yang berhubungan dengan ketersediaan buah segar
dan waktu berjualan.
• Kesulitan menandingi produk kompetitor yang sudah lebih dulu terkenal di
masyarakat.
c. Peluang (Opportunity)
• Konsumen penggemar bolu kukus buah tidak hanya kalangan remaja, tetapi orang
dewasa, dan orang tua. Selain sangat menyukai pilihan rasa, konsumen menyukai
produk yang sesuai dengan keuangan mereka dan berkualitas.
• Maraknya keinginan untuk konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan di
kalangan masyarakat
• Menambah fasilitas dan menawarkan lebih banyak pilihan rasa.
• Program marketing dan promosi yang akan menarik konsumen.
d. Ancaman (Threats)
• Banyak bermunculan produk bolu kukus buah dengan foto dan promosi yang
menggiurkan konsumen.
• Munculnya produk sejenis dan meniru konsep yang telah dijalankan.

Adapun dari aspek lingkungan, usaha bolu kukus buah ini tidak menimbulkan
dampak yang merugikan bagi masyarakat sekitar, seperti pencemaran lingkungan.
Karena usaha bolu kukus buah ini berada di sebuah ruko dan memilki tempat khusus
untuk membuang sampah-sampah sisa pembuatan bolu kukus buah yang tidak
terpakai lagi.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 23


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis aspek-aspek kelayakan usaha yang telah dijelaskan, maka
dapat disimpulkan bahwa dari segi finansial, usaha bolu kukus buah ini belum
dikatakan layak. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa kerugian yang
dialami oleh pemilik usaha yang jumlahnya pun tidak terlalu sedikit, yakni pada bolu
kukus buah stroberi dengan harga Rp 25.000 dan bolu kukus buah mangga dengan
harga Rp 32.000. Kerugian tersebut dikarenakan oleh keterbatasan tersedianya
peralatan pembuatan bolu kukus buah, namun jika ditinjau dari aspek-aspek selain
finansial, maka bisnis bolu kukus buah ini dapat dikatakan layak.

3.2 Saran
1. Sebaiknya pemilik memperhatikan persediaan bahan baku pembuatan bolu kukus
buah, seperti ketersediaan buah salak, stroberi, dan mangga. Karena ketersediaan
buah-buah tersebut tidak dapat ditentukan pada musim tertentu, untuk itu apabila
buah tersebut tidak tersedia maka pemilik dapat mengganti dengan pilihan alternatif
buah lainnya sehingga tidak akan menimbulkan banyak kerugian.
2. Pemilik usaha dapat mengembangkan bisnis bolu kukus buah dengan membuka
gerai di tempat–tempat umum. Seperti bandara, stasiun, terminal, dengan tujuan
untuk menarik pelanggan atau wisatawan yang berada di Yogyakarta.
3. Perlunya peningkatan kualiatas dari bahan-bahan pembuatan bolu kukus buah,
mengingat banyaknya persaingan dari produk-produk bolu kukus buah sebelumnya
yang dikenal masyarakat.

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 24


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Bahan Pembuat Bolu kukus. http://informasiana.com/bahan-cara-


membuat-bolu-kukus/# (Diakses 8 Juni 2016)

Wakhidah, N.2013. Proposal bolu kukus.


http://campurtekno.blogspot.co.id/2013/11/proposal-usaha-bolu-kukus.html
(Diakses pada 8 Juni 2016)

Ferona. 2013. Harga Jual Bolu Kukus. http://www.cakefever.com/cara-menghitung-


harga-jual-kue/ (Diakses pada 8 Juni 2016)

Anonim. 2013. Business plan bolu kukus. http://accounting-


media.blogspot.co.id/2013/06/contoh-business-plan-sederhana.html (Diakses pada 8 Juni
2016)

Laporan Studi Kelayakan Proyek AKP TA. 2015/2016 25

You might also like