You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan
kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok. Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer
dan kelompok sosial sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Kelompok social primer dengan hubungan
langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari
kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial
primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda. Proses
yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-
perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat
meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan
membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada
waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai
sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan kelembagaan
masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial dan sebagainya.
Seiring perkembangan tersebut di atas, perkembangan sosial budaya yang
bersistem pun bergulir mengikuti perkembangan zaman, fenomena tersebut
mengundang tanya tentang arti penting sosial, peran-peran sosial dan dinamika
sosial yang terjadi dalam kehidupan dunia, dan dasar inilah penulis bermaksud
membahas “Proses Terbentuknya Kelompok Sosial dan Perkembangan
Kelompok Sosial” sebagai upaya untuk mengungkap dan menjelaskan fakta-fakta
ilmiah yang berkaitan dengan kelompok sosial dan perkembangannya di dalam
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah pokok
dalam yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Definisi dan ciri-ciri kelompok sosial.
2. Faktor pendorong timbulnya kelompok sosial.
3. Proses pembentuk kelompok sosial.
4. Klasifikasi kelompok sosial.
5. Perkembangan kelompok sosial.

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka makalah ini
bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan definisi dan ciri-ciri kelompok sosial.
2. Mengetahui faktor pendorong timbulnya kelompok sosial.
3. Menjelaskan proses pembentukan kelompok sosial.
4. Mendeskripsikan klasifikasi kelompok sosial.
5. Menjelaskan perkembangan kelompok sosial.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial


1. Definisi kelompok sosial
Kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari
individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan
bersama. Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.
a. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, istilah kelompok sosial
diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
b. Menurut George Homans, kelompok adalah kumpulan individdu yang
melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk
suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
c. Menurut Soerjono Soekanto, kelompok adalah himpunan atau kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di
antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Suatu
himpunan manusia dikatakan kelompok sosial apabila memenuhi
persyaratan berikut ini :
1) Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia bagian dari
kelompok tersebut.
2) Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok
tergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.
3) Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4) Memiliki kepentingan bersama.
5) Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.

2. Ciri-ciri Kelompok Sosial


Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia
yang lain. Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok
sosial yang lain, misalnya kelompok formal dengan informal.
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran
masing masing, baik itu secara tertulis atau secaratidak tertulis.
c. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para
anggotanya. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial
ada norma, hukum, peraturan, maupun kode etik sesuai dengan jenis
kelompok sosialnya.
d. Memiliki kepentingan bersama. Kelompok sosial terbentuk pastinya ada
tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya adalah kesamaan
kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut
dapat diusahakan secarabersama-sama.
e. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.Kelompok
sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya
komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan
komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/
gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial
tersebut. Maka kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk,
yaitu kelompok sosial kecil dan kelompok sosial besar.

B. Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial


Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor
tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial
yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha
mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan
terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok
sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan
senantiasa merasa aman.
2. Dorongan untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat
alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial
itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga
dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai
3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan
pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal.
Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya
pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat
maksimal.

C. Proses Pembentuk Kelompok Sosial


1. Proses pembentukan kelompok
Pada dasarnya, pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi
kebutuhannya. Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
a. Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan
intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu
atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki
kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota
yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
b. Motivasi: Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan
kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga
akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat
memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa
memotivasi diri unuk maju.
c. Tujuan: Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat
menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu.
d. Organisasi: Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi
dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat
diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
e. Independensi: Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika
kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk
menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun
demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati
kelompok.
f. Interaksi: Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok,
karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara
horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang
pengetahuan tersebut.

2. Proses pembentukan kelompok sosial


Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni
dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam
keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor
utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan
kesamaan.
a. Kedekatan
1) Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap
keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita
membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling
berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin
mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi.
Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan
bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok
sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan
peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
2) Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan
orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama,
maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum
saling mengenal ketika masih di daerah asal.
b. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada
kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang
memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah
kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
1) Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan
maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai
kepentingan yang sama tersebut.
2) Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan
keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali
persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
3) Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/pekerjaan/profesi, maka akan
terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan
taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

D. Klasifikasi Kelompok Sosial


1. Klasifikasi berdasarkan cara terbentuknya
a. Kelompok semu
Kelompok semu merupakan kelompok yang terbentuk secara
spontan. Ciri-ciri kelompok semu:
1) Tidak direncanakan.
2) Tidak terorganisir.
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus.
4) Tidak ada kesadaran berkelompok.
5) Kehadiranya tidak konstan.
Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni:
1) Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
(a) Formal audiency/pendengar formal. Contoh: orang-orang mendengarkan
khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
(b) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya
terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang
sama. Contoh : orang antri tiket kereta api.
(c) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena
suasana panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan
menyelamatkan diri dari bahaya.
(d) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk
karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan
penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.
Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada
pemerintah. Contoh : aksi demo.
(e) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral, contoh : kerumunan orang yang minum-minuman keras.
2) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri
hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya
disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan
persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
3) Publik
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik
karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti:
radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain.
b. Kelompok nyata
Kelompok nyata mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun
mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri
yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.
1) Kelompok Statistical Group. Kelompok statistik, yaitu kelompok yang
bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis
di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
2) Societal Group/Kelompok Kemasyarakatan. Kelompok societal
memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna
kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi
di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
3) Kelompok sosial/social groups. Para pengamat sosial sering
menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti
khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang
sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran
yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang
berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh :
ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan
sebagainya.
4) Kelompok asosiasi/associational group. Kelompok asosiasi adalah
kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan). Ciri-ciri kelompok asosiasi : (1) Direncanakan, (2)
Terorganisir, (3) Ada interaksi terus menerus, (4) Ada kesadaran
kelompok, (5) Kehadirannya konstan.
2. Klasifikasi kelompok berdasarkan solidaritas antara anggota
Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile
Durkheim.
a. Solidaritas mekanik
Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada
masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta
belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
b. Solidaritas organik
Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat
yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur
sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
3. Klasifikasi kelompok berdasarkan erat longgarnya ikatan dalam kelompok
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft/paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki
ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :
1) Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah.
Contoh : kerabat, klien
2) Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
3) Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)
b. Gesselschaft/patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang
pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam
pikiran belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah
pabrik.
4. Klasifikasi kelompok berdasarkan indentifikasi diri
a. In-Group
In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang
lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat
sehingga membentuk suatu perilaku-perilaku sosial tertentu seperti:
Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, obediance, dll.
b. Out-Group
Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari
kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya
perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace,
paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan sebagainya.
5. Klasifikasi kelompok berdasarkan kualitas hubungan diantara para anggotanya.
a. Kelompok Primer
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya
saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok
sahabat, teman, teman sepermainan.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan
didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
6. Klasifikasi kelompok berdasarkan pencapaian tujuan
a. Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan
tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
b. Kelompok Informal.
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang
sama.Contoh : anggota OSIS.

E. Perkembangan Kelompok Sosial


Dalam perkembangan kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat
multikultural terdapat gejala-gejala sosial sebagai berikut.
1. Masyarakat majemuk Indonesia akan menimbulkan berbagai jenis kebudayaan
dan adat istiadat.
2. Terbentuknya keanekaragaman kelompok penganut agama dan kepercayaaan
kepada tuhan yang maha esa.
3. Munculnya berbagai jenis mata pencarian yang disebabkan oleh perbedaan
kondisi geografis dan potensi alam.
4. Perbedaan tingkat kemajuan pendidikan, penguasaan iptek, serta keahlian
menyebabkann terjadi nya perbedaan kepemilikan sesuatu yang berharga,
sehingga menyebabkan masyarakat terbagi dalam kelas-kelas sosial secara
bertingkat.
5. Terjadinya persilangan keanggotaan sosial dari berbagai bagian yang disebut
interelasi social, dan terjadinya saling tumpang tindih keanggotaan sosial
antara ras dengan agama, iklan, dan suku bangsa, yang disebut konsolidasi
social.
Perkembangan itu diiringin dengan perkembangan kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural yang antara lain:
1. Berkembangnya primordialisme dan politik alirann
a. Kelompok primorldial
Secara Sosiologis pengertian primodial adalah hal-hal tertentu
yang telah terjadi secara turun temurun daya pengikat primordial adalah
hubungan darah, kesamaan daerah asal-usul, kesamaan suku bangsa
beserta adat istiadat, bahasa, dan keseniannya. Hal-hal yang
menyebabkan primordialisme antara lain:
1) Adanya tekad yang kuat untuk mempertahankan eksistensi
kelompoknya terhadap ancaman dari luar.
2) Adanya nilai-nilai yang dijunjung tinggi yang berkaitan dengan religi
yang dianutnya, adat istiadat, seni budaya dan sebagainya.
3) Adanya sesuatu yang dianggap istimewa (bernilai lebih) oleh warga
kelompok social tertentu.
4) Adanya kecintaan yang mendalam terhadap kampung halamannya
beserta anggota-anggotanya kerabat nya yang senior.
Dampak positif primodialisme antara lain:
1) Dapat menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup kelompok
sosialnya beserta nilai-nilai dan norma yang ada dan sebaiknya.
2) Sebagai sarana untuk melestarikankebudayaan daerahnya.
3) Dapat mempertinggi kecintaan dan ikatan batin terhadap kelompok
sosianya (memperkuat in group feeling).
4) Mempertinggi semangat juang, etos kerja, dan patriotism.
5) Dapat mempertinggi rasa cinta tanah air dan kesetiaan terhadap
bangsa dan Negara.
Dampak negative primordialisme antara lain:
1) Sikap primordialisme berlebihan akan menciptakan sikap chuvinisme
yang menganggap rendah bangsa lain sehingga mengganggu
hubungan antar bangsa. Primordialisme yang di dukung oleh
kekuasaan politik dapat mengakibatkan ras diskriminasi, sehingga
menimbulkan disharmoni hubungan social dan mengancam integritas
nasional.
2) Dapat menumbuhkan sikap etnosentrisme, sehingga bersikap
merendahkan kelompok lain.
3) Memicu terjadi nya konflik antarkelompok social sebagai dampak
sikap etnosentrisme.
4) Menghambat proses asimilasi dan integrasi serta menghalangi usaha
akomodasi social, yang disebabkan adanya hubungan yang kurang
harmonis antara kelompok sosial.
b. Politik Aliran
Politik aliran di Indonesia mulai tumbuh pada masa kebangkitan
nasional (1908) dan terus berkembang hingga masa pemerintahan Orde
baru. Politik aliran adalah keadaan perpolitikan partai-partai politik yang
ada dikelilingi dan diikuti oleh sejumlah organisasi massa formal maupun
nonformal yang berpegang pada ideologi yang sama.
2. Berkembangnya kelompok-kelompok sosial keagamaan yang moderat
Kelompok sosial dari komunitas keagamaan yang ada di Indonesia
berkembang secara dinamis. Untuk memperkuat jati diri dan eksistensinya
mereka membentuk organisasi sosial keagamaan. Misi mereka adalah
mempertahankan dan menyiarkan agama yang dianut melaui kegiatan social
dan keagamaan. Contoh kelompok sosial keagamaan yang sudah berkembang
adalah NU dan Muhammadiyah
3. Berkembangnya kelompok-kelompok keagamaan yang radikal dan sempalan
Pemahaman dan penerapan ajaran agama oleh para pemeluknya tidak
lah sama. Hal ini terjadi karena pengaruh oleh budaya atau aliran tertentu dari
bangsa-bangsa lain. Akibatnya, muncul kelompok-kelompok keagamaan yang
radikal. Mereka amat fanatic dalam memegang prinsif ajaran agama dan fatwa
pemimpinnya. Kadangkala sepak terjang mereka kurang bisa diterima
masyarakat lain, sehingga sering terjadi bentrokan. Contoh kelompok-
kelompok sempalan yang radika: Children of god, madi, lia-eden, jemaah
ahmadiyah, dan sebagainya.
4. Berkembangnya partai-partai politik pasca reformasi
Setelah pemerintahan orde baru jatuh, era reformasi dan demokrtisasi
tumbuh dengan subur. Partai-partai politik bermunculan sebagai perwujudan
formal dan berbagai kelompok social yang telah ada. Kelompok-kelompok
sosial dan partai-partai politik bermunculan pada era reformasi sikap dan
aktivitasnya lebih dinamis, demokratis dan progresif.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup
bersama. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan
kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh kelompok sosial antara
individu dengan kelompok. Pada proses pembentukan kelompok sosial pun
demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk
dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut
antara lain :
1. Dorongan untuk mempertahankan hidup.
2. Dorongan untuk meneruskan keturunan.
3. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Pada dasarnya, pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya
persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi
kebutuhannya. Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan
orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu
kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan dengan
cara bekerja sama.

B. Saran
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang
lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan
membentuk kelompok sosial. Maka saran dalam tujuan pembuatan makalah ini
adalah membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas
atau tujuan dengan cara bekerja sama atau bersosialisasi dengan masyarakat atau
pun teman dan orang-orang sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Saptono, Bambang S. 2006.SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI. Jakarta: PT.


Phibeta Aneka Gama
Subakti, A. Ramlan dkk. 2011.Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.Jakarta: Prenada
Media Group

http://makalahpro.blogspot.co.id/2009/02/kelompok-sosial-dan-dinamikanya.html

http://www.ilmupsikologi.com/2015/10/pengertian-macam-dan-ciri-kelompok-
sosial-dan-contoh.html
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial .......................................... 3
B. Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial ............................ 4
C. Proses Pembentuk Kelompok Sosial .............................................. 5
D. Klasifikasi Kelompok Sosial .......................................................... 7
E. Perkembangan Kelompok Sosial ................................................... 11

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan .................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH SOSIOLOGI
PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL DAN
PERKEMBANGAN KELOMPOK SOSIAL

Disusun Oleh:

KELOMPOK I
1. AMINAH
2. EGA GUSTIANA
3. ANDI MALDINI
4. RIKY ALFIANSYAH
5. JODI ANDIKA
6. DAVID SAPUTRA
7. CINDY OKTARIANI

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 03 BENGKULU TENGAH
Tahun Ajaran 2015-2016

You might also like