You are on page 1of 21

SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

1. URAIKAN FUNGSI RANGKA MANUSIA

JAWAB :

Rangka (skelet) merupakan susunan tulang-tulang yang berkesinambungan, tidak dapat


dilihat dari luar tubuh karena ditutupi oleh daging (otot) yang berperan dalam melindungi
organ dalam tubuh yang lunak. Jumlah tulang pembentuk rangka pada manusia lebih kurang
206 ruas tulang. Rangkaian tulang-tulang inilah yang membuat manusia dapat berdiri tegak.

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang
baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada
manusia adalah unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen.

Selain sebagai penunjang tubuh manusia untuk berdiri tegak, rangka memiliki beberapa peran

penting lainnya, yakni:

a. Memberi bentuk pada tubuh;

b. Tempat perlekatan daging (otot) dan jaringan;

c. Tempat penyimpanan mineral (terutama fosfor dan kalsium) dan energi;

d. Tempat pembentukan sel darah merah (eritrosit) , sel darah putih (leukosit), dan keping

darah (trombosit);

e. Sebagai alat gerak pasif. Artinya rangkaian tulang ini tidak bergerak, melainkan gerakan

dapat terjadi jika adanya kontraksi atau relaksasi dari otot yang melekat pada tulang;

f. Melindungi organ-organ vital tubuh, seperti:

- Jantung, paru-paru dilindungi oleh tulang rusuk (costae) dan tulang dada (sternum)

- Otak dilindungi oleh tulang kepala (cranium)

Adapun beberapa fungsi lainnya dari rangka pada tubuh manusia yaitu antara lain:

1. Rangka dapat menguatkan dan menegakkan tubuh

Bayangkan jika tubuh manusia tidak dilengkapi oleh rangka, mungkin tubuh tidak akan
kokoh dan kuat dalam menopang tubuh, berdiri, berlari ataupun berjalan. Dengan bentuk
telapak kaki yang panjang dan kuat serta cukup panjang, kita bisa berdiri dengan tegak.

2. Rangka menentukan bentuk tubuh

Dengan adanya rangka, tubuh kita jadi memiliki bentuk yang sempurna dan indah. Bahkan
dengan adanya rangka, setiap bentuk tubuh manusia dapat dibedakan. Seperti : ada orang
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

yang tinggi badannya, ada juga yang pendek, ada yang memiliki jari-jari panjang, ada juga
yang pendek, dan lain sebagainya.

3. Rangka merupakan tempat melekatnya otot

Tanpa rangka, otot-otot tidak memiliki tempat untuk melekat. Jika otot tidak memiliki tempat
untuk melekat, maka anggota badan akan kaku dan tidak bisa digerakkan. Otot bekerja
dengan cara relaksasi dan kontraksi. Disitulah rangka bekerjasama dengan otot untuk
melakukan suatu gerakan. Misalnya, dalam menggerakkan lengan itu dipengaruhi dengan
otot yang ada di tulang lengan bagian atas yakni otot bisep & trisep.

4. Rangka dapat melindungi tubuh yang penting

Kita ketahui bahwa tulang merupakan bagian tubuh yang paling keras. Dengan bentuknya
yang keras, maka tulang berfungsi dalam melindungi bagian dalam tubuh yang cukup rapuh
atau mudah terluka dan rusak jika terkena benda keras. Beberapa fungsi itu antara lain:

 Tengkorak (rangka kepala) dapat melindungi otak, mata, telinga, hidung dan saluran
pernafasan bagian atas.
 Ruas tulang leher yang melindungi tenggorokan dan kerongkongan.
 Tulang pinggul dapat melindungi alat pencernaan dan alat reproduksi bagian dalam.
 Rangka rongga dada dapat melindungi alat pernapasan yakni paru-paru, jantung, dan
sebagian alat pencernaan makanan.
 Tulang belakang dapat menegakkan badan juga melindungi sumsum tulang belakang.
Saraf-saraf pada sumsum tulang belakang dapat menghubungkan semua bagian tubuh
dengan otak. Jika sumsum tulang belakang rusak, maka akan terjadi kelumpuhan.

2. Jelaskan pengertian rangka aksial dan rangka apendikuler dan uraikan


penggolongannya!

JAWAB :

Rangka tubuh manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu rangka aksial dan rangka
apendikular.

Selekton aksial, Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah
sumbu tubuh, yang meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang iga
atau rusuk
Selekton apendikuler, Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh, yang meliputi
tualng-tulang lengan, tulang telapak tangan, tungkai, telapak kaki, pinggul dan bahu. untuk
penjelasan lengkapnya mari kita simak satu persatu di bawah ini :

A. Tulang Aksial

1. Tulang-tulang Tengkorak
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

Tulang-tulang tengkorak terdiri atas 28 buah tulang. Fungsinya sebagai pelindung organ
tubuh yang lemah dan amat vital fungsinya. Seperti otak, mata dan telinga bagian dalam.
Sebagian tulang lagi membentuk wajah, seperti tulang pipi, rahang atas dan bawah, tulang
hidung, tulang dugu, dan lain-lain.

2. Ruas-Ruas Tulang Belakang

Ruas-ruas tulang belakang (verteberata) terdiri atas 33 buah ruas tulang. Tulang tersebut
terbagi menjadi beberapa bagian. Yaitu ruas-ruas tulang leher (servieal), Ruas-ruas tulang
punggung (Torakal), Ruas-ruas tulang pinggang (torakal), ruas-ruas tulang sakrum, dan ruas-
ruas tulang ekor (koksigea). Tulang leher terdiri atas 7 ruas tulang. Ruas teratas aatau pertama
adalah tulang atlas, yang menghubungkan tulang belakang dengan tulang tengkorak. Sendi
yang menggabungkan tulang atas dengan tulang tengkorak di sebut sendi atlas. Sendi itu
memungkinkan gerakan kepala menggeleng ke kiri dan ke kanan, mengangguk kedepan,
menengadah serta berputar, ke kiri dan ke kanan dengan wajah tetap menghadap ke depan.
Tulang punggung terdiri atas 12 ruas, pada sisi kiri dan kananya melekat tulang-tulang rusuk.

3. Tulang Pinggang, Tualang sakrum, dan Tulang Ekor

Tulang pinggang terdiri atas 5 ruas, Tulang sakrum terdiri atas 5 ruas dan tulang ekor terdiri
atas 4 ruas tulang. Baik tulang sakrum maupun tulang ekor, Tulang-tulangnya telah menyatu
semjak masa embrio.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

4. Tulang Rusuk

Tulang rusuk terdiri atas 12 Pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang
belakang. Tulang rusuk ini dapat di bedakan menjadi tiga macam, Yakni sebagai berikut ini :

 Tulang Rusuk sejati berjumlah 7 pasang, bila ujung belakangnya melekat pada ruas-
ruas tulang punggung, sedang ujung depanya melekat pada tulang dada.
 Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang, bila ujung belakangnya melekat pada tulang
rusuk di atasnya.
 Tulang rusuk melayang, berjumlah 2 pasang, bila ujung belaangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depanya tidak melekat pada tulang mana
pun.

5. Tulang Dada
Tulang dada berserta tulang rusuk dan tulang punggung membentuk dinding kuat yang
melindungi alat-alat tubuh penting yang terdapat dalam rongga dada, seperti jantung dan
paru-paru.
Tulang dada terdiri atas tiga bagian, yaitu kepada tulang dada, badan tulang dada, dan taju
pedang. Pada kepada tulang dada melekat tulang selangka. Tulang selangka ini
menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak dari tulang belikat.

B. Tulang Apendikuler

Tulang apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas/depan dan tulang apendikur
bawah/belakang.
Tulang apendikuler atas bersambungan dengan tulang aksial pada tulang bahu. Bahu manusia
tersusun atas tulang-tulang selangka dan tulang-tulang belikat. Tulang selangka
menghubungkan tulang dada dengan taju paruh gagak tulang belikat. Pada ujung tulang
belikat inilah bersambungan tulang anggota gerak (tungkai) atas.

Tungkai atas tersusun dari tulang-tulang :

 Tulang lengan atas (humerus)


 Tulang lengan bawah, terdiri atas pengumpil (radius) dan hasta (ulna)
 Pergelangan tangan (karpal) berjumlah 8 buah
 Telapak tangan (merta karpal) berjumlah 5 buah
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

 Ruas jari tangan (palanges) berjumlah 14 buah

Anggota gerak/tungkai bawah bersambungan dengan tulang aksial pada gelangan pinggul

Gelangan Pinggul terdiri atas :

 Tulang sakrum yang merupakan persatuan 6 ruas tulang


 Tulang usus sepasang kiri dan kanan
 Tulang duduk sepasang kiri dan kanan
 Tulang kemaluan sepasang kiri dan kanan

Pada Tulang duduk terdapat cengkungan seperti mangkok, disebut asetabulum, yang
merupakan tempat persendian tulang aksial dengan tulang gerak bebas belakang. Karena
adanya fungsi khusus pada wantia, yaitu melahirkan anak maka bentuk tulang gelangan
pinggul wanita berbeda dengan bentuk tulang gelangan pinggul pria.

Tulang anggota gerak belakang/bawah tersusun atas tulang-tulang :

 Paha atau femur


 Tempurung lutut atau patela
 Kering atau tibta
 Betis atau fibula
 Ruas pergelangan kaki atau tarsal, berjumlah 7 buah
 Telapak tangan atau metatarsal, berjumlah 5
 Ruas jari kaki atau falanges berjumlah 14 ruas

Struktur tulang pinggul berbagai hewan dan manusia berbeda karena menyesuaikan dengan
kebiasaan berjalan. Struktur tulang pinggul manusia sesuai untuk berdiri tegak diatas dua
tungkai bawahnya, atau biasa dikenal dengan makhluk berpostur bipedal. Hewan-hewan
mamalia lain memiliki struktur tulang pinggul yang sesuai untuk berdiri dengan empat
kakinya, atau memiliki postur kuadripeda.

Tubuh manusia yang berdiri tegak diatas kedua kakinya, memungkinkan tangan tidak
menanggung beban menyangga berat badan dan dapat berkembang untuk menyesuaikan
dengan fungsi lain, misalnya untuk memegang. Dengan kemampuan ini memungkinkan
manusia dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk hidup lain.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

3. jelaskan bentuk bentuk tulang

JAWAB :

1. Tulang Pipa (Tulang Panjang)

Tulang pipa adalah tulang dengan bentuk panjang menyerupai pipa atau tabung. Karena
bentuknya ini, kadang kali tulang pipa disebut juga tulang panjang. Bentuk tulang ini
memanjang dengan setiap ujungnya meluas dan menyerupai bentuk bonggol.

Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu dua bagian ujung yang membonggol (epifis),
bagian tengah (diafisis), dan bagian antara ujung dan tengah (cakra epifis). Perhatikan
gambar di samping untuk lebih jelasnya!

Dalam bonggol yang terdapat dalam tulang pipa terdapat tulang spons yang berongga.
Rongga dalam tulang spons tersebut berisi sumsum merah tulang. Sumsum ini berfungsi
sebagai tempat sel-sel darah merah diproduksi. Adapun pada bagian tengah tulang pipa
terdapat sumsum kuning atau jaringan lemak. Sumsum ini berfungsi sebagai tempat sel darah
putih diproduksi.

Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong memiliki bentuk tulang pipa antara
lain tulang paha, tulang betis, tulang kering, dan tulang hasta.

2. Tulang Pipih

Tulang pipih adalah tulang dengan bentuk pipih gepeng. Tidak seperti tulang pipa, bagian
dalam tulang pipih umumnya tidak berongga sehingga bersifat pejal. Pada bagian bawah
tulang pipih, spons berisi sumsum merah tulang yang menjadi tempat produksi sel darah
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

merah biasanya juga ditemukan. Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong
mempunyai bentuk tulang pipih antara lain tulang rusuk, tulang dada, tulang tengkorak, dan
tulang belikat.

3. Tulang Pendek

Tulang pendek adalah tulang dengan bentuk pendek. Sama seperti tulang pipih, tulang
pendek juga tidak berongga dan bersifat pejal, akan tetapi mengandung sumsum merah
tulang.

Karena bentuknya yang pendek, tulang ini biasanya bergerombol dan membentuk ruas-ruas
tulang. Beberapa tulang pada tubuh manusia yang tergolong mempunyai bentuk tulang pipih
antara lain ruas-ruas tulang pergelangan tangan, ruas tulang belakang, ruas jari tangan, dan
ruas jari kaki.

4. Tulang Tak Berbentuk

Tulang tak berbentuk adalah tulang dengan bentuk yang tidak menentu. Jenis tulang ini hanya
terdapat pada kerangka wajah dan tulang belakang manusia.

4. jelaskan proses pembentukan tulang

JAWAB :

Osifikasi adalah proses dimana sel-sel mesenkim dan kartilago diubah menjadi tulang selama
pengembangan. Awalnya, selama perkembangan embrio, kerangka tetap terutama rawan
untuk membentuk komponen struktural dasar dan kerangka tubuh.

Rangka berasal dari membran-membran menyerabut dan tulang rawan hialin pada bulan-
bulan pertama perkembangan embrio. Jaringan ini digantikan oleh tulang dengan dua proses
pembentukan tulang atau osifikasi yang berbeda.

Proses pertama, disebut osifikasi intramembran, terjadi ketika membran menyerabut


digantikan oleh jaringan tulang. Proses ini, yang hanya terjadi pada tulang pipih tertentu,
diringkas dalam dua langkah dasar:
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

 Tulang spons mulai berkembang di tempat-tempat di dalam membran yang disebut


pusat osifikasi.
 Sumsum tulang merah terbentuk di dalam jaringan tulang spons, diikuti oleh
pembentukan tulang padat di luarnya.

Proses osifikasi kedua, disebut osifikasi endokondrium, terjadi ketika tulang rawan hilain
digantikan oleh jaringan tulang. Proses ini, yang terjadi pada sebagian besar tulang tubuh,
mengikuti langkah-langkah berikut ini:

 Pada pusat osifikasi primer, di pusat model tulang rawan, tulang rawan hialin pecah,
membentuk rongga.
 Kuncup periosteum yang terdiri atas osteoblas, osteoklas, sumsum merah, saraf, serta
pembuluh darah limfa, memasuki rongga. Osteoblas menghasilkan jaringan tulang
spons.
 Rongga medula terbentuk ketika osteoklas memecahkan jaringan tulang spons yang
baru terbentuk. Rongga medula semakin membesar saat rongga tersebut mengikuti
penyebaran pusat osifikasi primer ke bagian ujung tulang.
 Jaringan tulang padat menggantikan tulang rawan di bagian luar tulang.
 Di dalam tulang panjang, pusat osifikasi sekunder terbentuk di epifisis. Sama seperti
pada batang, kuncup periosteum terbentuk. Akan tetapi jaringan tulang spons yang
nantinya berkembang tidak digantikan oleh rongga medula.
 Tulang rawan persendian dibentuk dari tulang rawan yang tersisa di luar epifisis.

Berbagai tahap osifikasi endokhondral pada tulang panjang (Gilbert, 2006)

 Lempeng epifisis dibentuk dari tulang rawan yang tersisa di antara pusat
perkembangan osifikasi primer dan sekunder yang membesar.

5. jelaskan komponen penunjang persendian

JAWAB :

Komponen Penunjang Sendi. Komponen penunjang sendi adalah kumpulan sel yang
membentuk jaringan yang berada di sekitar sendi dan berfungsi untuk mendukung sendi agar
bekerja dengan baik. Sendi merupakan alat perekat antar tulang. Sendi ada yang bisa di
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

gerakan ada yang tidak bisa di gerakan. Setiap sambungan tulang memiliki sendi. Bahkan
tengkorak kepala yang terdiri dari beberapa lempeng juga di rekatkan oleh sendi. Begitu
pentingnya sendi sebagai bagian dari tubuh sehingga tanpa sendi tulang akan terlepas dengan
sendirinya dan atau tidak dapat di gerakan. Beberapa komponen penunjang sendi antara lain
adalah:

 Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.
 Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yangtersusun dari serabut-
serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi
 Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

6. jelaskan tipe-tipe persendian

JAWAB:

Sendi merupakan tempat perhubungan antara dua tulang yang menyebabkan tulang dapat
digerakkan, dibelokkan, dilipat, ditekuk, dan diputar. Tanpa adanya sendi, mustahil tulang
sebagai struktur jaringan yang keras akan dapat dibelokkan tanpa resiko patah. Namun, perlu
diketahui tidak semua sendi memiliki sifat gerak yang sama.

Pada sistem gerak kita terdapat beberapa tipe persendian. Macam-macam persendian terdiri
dari :
1. Berdasarkan sifatnya, di bagi atas:
Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (3 macam) yaitu :
a. Sendi Mati (Sinartrosis)
yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya
pergerak kan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)


yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih
memungkinkan terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas
tulang sendi kaku

c. Sendi Gerak (Diartrosis)


yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan
dengan jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas.

2. Berdasarkan fungsinya, persendian dibagi atas :


a. Sendi Peluru/Sendi Lesung
Sendi ini menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung bulat yang masuk
ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok. Sendi ini dapat membentuk gerakan
paling bebas di antara sendi-sendi lainnya. Contoh sendi peluru adalah sendi antara tulang
pinggul dengan tulang paha, antara tulang lengan atas dengan tulang belikat. Dengan adanya
sendi ini memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat diayunkan kerah manapun.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

Sendi Peluru
b. Sendi Engsel
Tipe sendi ini mempunyai gerakan satu arah, ada yang kedepan dan ada yang kebelakang
seperti engsel pintu. Contoh sendi engsel yaitu sendi pada siku, lutut dan jari. Sendi ini
memiliki ruang gerak yang lebih sempit dibandingkan sendi peluru.

Sendi Engsel
c. Sendi Putar
Tipe persendian ini memiliki prinsip kerja ujung tulang satu yang berfungsi sebagai poros
dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut.
Contohnya adalah persendian yang terdapat diantara tulang tengkorak dengan tulang leher.
Sendi tersebut memungkinkan kepala kita dapat memutar, mengangguk serta menggeleng.

Sendi Putar
d. Sendi Pelana
Sendi merupakan pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana. Sendi ini dapat
menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-belakang dan samping. Contoh sendi ini
adalah pangkal ibu jari.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

Sendi Pelana
e. Sendi Geser.
Sendi ini menghubungkan antara dua tulang yang memiliki permukaan yang datar. Prinsip
kerja sendi ini adalah satu bagian tulang bergerak menggeser diatas tulang lain. Sendi geser
juga memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang. Contoh sendi geser berada
pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan di antara tulang belakang.
Sendi ini merupakan sendi yang paling sering digunakan dalam melakukan aktifitas sehari-
hari. Misalnya mengambil buku, naik tangga, makan serta beberapa aktifitas lainnya.

Sendi Geser

7. jelaskan serabut otot dan tiga kemampuan khusus yang dimiliki otot

JAWAB :

Otot dalam sistem gerak pada hewan dan manusia merupakan alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang atau organ tertentu. Sedangkan tulang atau rangka merupakan alat
gerak pasif. Hal ini disebabkan apabila tidak ada otot maka fungsi rangka manusia tidak
mungkin berjalan.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :

1. Otot lurik

Otot lurik terdapat pada hampir di keseluruhan tubuh manusia dan hewan. Ada lebih dari 600
otot lurik pada manusia yang menggerakkan tulang dengan cara kontraksi dan relaksasi.
Gerakan ini diatur oleh bagian bagian otak manusia sebagai sistem saraf pusat.

2. Otot Polos

Otot polos dijumpai pada dinding organ dalam manusia. Fungsi otot polos sangat beragam
tergantung pada dimana letaknya. Dalam sistem ekskresi pada manusia, otot polos dapat
ditemukan dalam dinding kandung kemih. Uterus sebagai alat reproduksi wanita juga
memiliki otot polos. Fungsinya membuat organ dapat melebar dan kembali seperti semula.
Sedangkan dalam sistem pencernaan pada manusia, otot polos dapat ditemukan dalam bagian
bagian usus halus dan bagian bagian usus besar. Pada organ ini otot polos mempengaruhi
gerakan peristaltik yang membantu pencernaan makanan. Selain itu otot polos dapat
ditemukan pada mata dan pembuluh darah.

3. Otot jantung

Otot jantung hanya ditemukan pada miokardium, lapisan tengah dari jantung. Sama halnya
dengan otot polos, otot jantung termasuk gerak bawah sadar, mampu memicu sendiri
kontraksi ritmiknya tanpa adanya rangsangan saraf apapun. Namun kerja otot jantung dapat
dipengaruhi oleh sistem saraf autonom khususnya saraf simpatik dan parasimpatik. Fungsi
saraf simpatik dan parasimpatik pada jantung yaitu mempercepat atau memperlambat laju
jantung dalam berkontraksi.

Selain itu, otot dapat dibedakan menjadi otot merah dan otot putih. Otot merah mengandung
mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa dengan fungsi yang hampir sama
dengan fungsi hemoglobin yaitu mengikat oksigen. Sedangkan otot putih hanya memiliki
sedikit darah, mitokondria, dan mioglobin. Sehingga otot putih dapat menghasilkan energi
saat keadaan anaerob.

Otot memiliki tiga kemampuan khusus, yaitu :

1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek.


2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
3. Elastisitas, yaitu kemampuan unuk kembali ke posisi semula, setelah berkotraksi atau
disebut relaksasi

8. jelaskan sifat gerak atau kerja otot

JAWAB :
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras dan bagian tengahnya menggelembung membesar). Karena memendek maka
tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot
hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke
posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi
semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja
otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian
kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang
berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.
otot antagonis menyebabkan terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan
arah. Jika otot pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan
tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan terjadinya gerak
sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua otot berkontraksi bersama dan
berelaksasi bersama.

1) Gerak Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot yang bekerja berlawanan. Artinya adalah apabila yang satu
berkontraksi, maka otot yang lain melakukan relaksasi. Otot antagonis terdapat pada otot
bisep dan otot trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung tendon (hubungan
antara tulang dan otot) dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang
mempunyai tiga ujung tendon dan terletak di lengan atas bagian belakang.

Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang
dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon
(tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Macam otot antagonis:
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

2) Gerak Sinergis
Otot sinergis adalah adalah otot-otot yang saling bekerja sama, artinya adalah otot-otot
tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersama-sama. Otot sinergis terdapat pada beberapa
organ sebagai berikut :

a. Otot-otot antar tulang yang bekerja sama ketika menarik napas.

b. Otot pronator yang menyebabkan gerak pronasi (menelungkupkan telapak tangan), saat
tulang pengumpil dan tulang hasta dalam keadaan sejajar.

c. Otot supinator yang menyebabkan gerak supinasi (menengandahkan telapak tangan), saat
tulang hasta dan pengumpil dalam keadaan menyilang.

Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh : gerak tangan menengadah dan menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama antara otot pronator teres dengan otot pro nator kuadratus.
Contoh lain gerak sinergis adalah gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang
rusuk ketika kita bernapas.

9. mekanisme gerak otot rangka

Jawab:

Jawaban 1:

MEKANISME KERJA SISTEM OTOT

Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan

bagian tengahnya menggelembung (membesar). Hal ini melibatkan kerja saraf. Karena

memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat.

Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu.

Kontraksi dapat berlangsung bila ada rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh saraf atau

oleh pengaruh lain. ontraksi dapat terjadi karena adanya energi kimia berupa ATP yang

terbentuk pada sel otot. Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2 jenis protein yaitu aktin

dan myosin. Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan terjadinya kontraksi pada otot.

Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan

tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu

posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua

macam otot dengan kerja yang berbeda. Karena itulah otot dikatakan sebagai bagian dari alat

gerak aktif yang tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Hal ini disebabkan jika bagian otot satu

bergerak, maka bagian lain juga akan ikut terlibat.

 Otot-otot membentuk penempelan ke struktur lain dengan 3 cara yaitu :


 Tendon menempelkan otot ke tulang
 Otot menempel secara langsung (tanpa tendon) ke tulang atau jaringan lunak
 Sebuah fasia yang rata berbentuk seperti lembaran yang disebut aponeurosis dapat
menghubungkan otot ke otot atau otot ke tulang

Sistem otot memiliki karakteristik tersendiri yaitu:

 Kontrakstibilitas, kemampuan otot untuk memendek atau berkontraksi.

 Eksitabilitas, serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls

saraf.

 Ekstensibilitas, serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang

otot saat rileks.

 Elastisitas, serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau

menegang dalam artian lain relaksasi.

Kontraksi otot memerlukan suplai ATP yang banyak. Ketika ATP dikonsumsi oleh otot yang

berkontraksi, energinya diganti kembali dengan 3 cara :

 Metabolisme aerobic, dengan keberadaan oksigen, bahan bakar seperti glikogen,

glukosa dan lemak dapat dihancurkan untuk membentuk energi.

 Metabolisme anaerobic, tubuh dapat juga memetabolisme bahan bakar tanpa adanya

oksigen. Meskipun demikian, bila oksigen tidak ada, penghancuran bahan bakar
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

secara penuh tidak mungkin terjadi. Dan asam laktat akan terbentuk. Akumulasi dari

asam laktat mungkin bertanggung jawab terhadap nyeri pada otot yang berhubungan

dengan kerja keras.

 Metabolisme dari keratin fosfat, keratin fosfat mengandung energi yang dapat

digunakan tubuh untuk mengganti ATP secara cepat selama kontraksi otot. Sebagai

bentuk penyimpanan energi, keratin fosfat memastikan bahwa otot rangka dapat

bekerja untuk waktu yang lama.

KONTRKASI OTOT DAN RELAKSASI OTOT


Mekanisme kerja otot ketika hendak berkontraksi:
1.Muscular junction melepas asetilkolin ke motorik dan plate sehingga membangkitkan
potensial aksi pada membrane plasma sel otot . Asetilkolin membuat ion Na dapat masuk ke
membrane plasma sel otot sehingga terjadi perubahan muatan (depolarisasi).
2.Impuls elektrik disebarkan pada membrane plasma sel otot dan pada serabbut sel otot
melalui tubulus transverses.ion Na bersifat impermeable terhadap membrane plasma sel otot
sedangkan ion K bersifat permeable terhadap membrane plasma sel otot. Sehingga dalam hal
ini asetilkolin sangat diperlukan.
3.ion Ca++ dilepaskan oleh reticulum sarkoplasma melalui terminal sisterna.
4.ion Ca++ berikatan dengan troponnin (tnc). Tropomiosin bergeser binding site bergeser
membuka kepala myosin dan aktin
5.cross bridge terjadi
6.energi yang digunakan dari hidrolisis ATP – ADP .digunakan untuk menggerakkan aktin ke
pusat sarkomer.
7.kontraksi terjadi
MEKANISME OTOT KETIKA BERELAKSASI
Relaksasi terjadi jika ion-ion Ca++ dipompa lagi masuk kedalam reticulum sarkoplasma
secara transport aktif dengan bantuan ATP , sehingga binding site aktin kembali tertutupi
oleh tropomiosin , cross bridge tidak dapat terjadi.relaksasi terjadi.

Jawaban 2 :

MEKANISME GERAK OTOT RANGKA

 Pada prinsipnya gerak pada otot rangka sama dengan otot polos dan jantung.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

 Serabut halus sel otot rangka atau miofibril mengandung filament protein yaitui
filamen halus dan kasar.
 Filamen halus dibangun oleh dua untai aktin dan satu untai protein regulator berupa
tripomiosin dan triponin kompleks yang membelit masing-masing untaian aktin.
 Filamen kasar yang dibangun oleh myosin.
 Kombinasi filamen kasar dan halus ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap
pada otot rangka.
 Setiap unit pola terang dan pola gelap disebut sarkomer, yang merupakan unit
fungsional yang mendasar pada kontraksi otot.
 Sarkomer satu dan lainnya dibatasi oleh garis z. filament halus melekat pada garis Z
dan mengarah ke tengah sarkomer.
 Filamen kasar terdapat pada tengah sarkomer.
 Tumpang tindihnya filament halus dan kasar disebut pita A, namun tidak seluruh
filamen tumpang tindih.
 Pita A yang hanya mengandung filamen kasar di bagian tengah disebut zona H.
 Daerah ujung dekat sorkomer dimana hanya dijumpai filamen halus saja disebut pita
I. Pada sel-sel otot yang sedang istirahat, tempat pengikatan myosin pada filamen
halus dihambat oleh protein regulator tropomiosin. Protein regulator yang lain yaitu
troponin kompleks mengontrol posisi tropomiosin pada filamen halus.
 Pada binaragawan atau orang yang bekerja berat, akan terjadi pembesaran serat otot
atau penambahan massa total berat otot yang disebut hipertrofi. Hipertropi terjadi
akibat dari peningkatan aktin dan miosin dalam stiap serat otot, karena otot sering
digunakan atau berkontraksi.

10. GANGGUAN PADA SISTEM GERAK

JAWAB :

Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia


A. Gangguan pada sistem rangka.
Dapat terjadi karena adanya gangguan secara fisik, fisiologis, persendian dan gangguan
kedudukan tulang belakang.
a. Gangguan fisik

 Merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada tulang seperti patah atau retak
tulang.
 Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan
tajam.
 Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan
mengakibatkan pembengkakkan bahkan pendarahan.
 Fraktura dapat diberdakan menjadi empat, yaitu :

1. Fraktura sederhana, merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di
sekitarnya.
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

2. Fraktura kompleks, merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di
sekitarnya, bahkan dapat muncul ke permukaan kulit.

3. Greenstick, merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua
bagian.

4. Cominuted, merupakan fraktura yang mengakibatkan tulang terbagi menjadi


beberapa bagian, teteapi masih berada dalam otot.

b. Gangguan fisiologis

 Gangguan ini merupakan kelainan fungsi hormon atau vitamin.


 Gangguan fisiologis dapat dijelaskan sebagai berikut :
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

1. Mikrosevalus, merupakan gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala


berukuran kecil. Hal ini dikarenakan pertumbuhan tulang tengkorak pada masa bayi
kekurangan kalsium.

2. Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang karena massa tulang yang menurun
sehinga tulang menjadi rapuh. Osteoporisis terjadi karena ketidak seimbangan
hormone kelamin pada pria atau wanita.
3. Rakhitis, merupakan penyakit tulang yang disebabkan akibat kekurangan vitamin D.
kekurangan vitamin D menyebabkan tulang menjadi tidak keras. Pada penderita
rakhitis terlihat bagian kaki melengkung menyerupai huruf X atau O.

4. Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit
tumor dapat mengakibatkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak
tubuh.

c. Gangguan persendian,

 dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :

1. dislokasi (pergeseran tulang penyusun sendi),


SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

2. terkilir (tertariknya ligament karena gerak tiba-tiba)


3. Ankilosis, sendi tidak berfungsi
4. Artritis, peradangan sendi, dibedakan menjadi rhematoid (merupakan penyakit yang
menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.gejala
nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh, dan kulit terlihat memerah
akibat peradangan). osteoartritia (radang pada sendi atau kerusakan pada tulang rawan
sendi) , dan gout artritis (disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai
dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah, yang akan menimbulkan
timbunan kristal garam urat di persendian yang menimbulkan peradangan sendi pada
lutut dan jari)

d. Gangguan tulang belakang

 Terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang sehingga menyebabkan


perubahan kelengkungan batang tulang belakang.
 Gangguan yang disebabkan karena kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi
empat kelompok, yaitu :

1. Skoliosis, merupakan melengkungnya tulang belakang ke arah samping.


2. Kifosis, merupakan perubahan kelengkungan pada tulang belakang sehingga orang
menjadi bongkok.
3. Lordosis, melengkungnya tulang belakang di arah pinggang ke arah depan sehingga
kepala tertarik ke arah belakang.
4. Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala
tertarik ke arah kiri atau kanan.

e. Gangguan pada sistem otot.

 Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia, sehingga gangguan pada otot
akan mempengaruhi aktivitas gerak.
 Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut :
SISTEM GERAK MANUSIA – BIOLOGI

1. Atrofi, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan
kemampuan untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh virus.

2. Hipertrofi, merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hal ini
disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar.
Hernia abdominalis, merupakan soberknya dinding otot abdominal sehingga usus
memasuki bagian sobekan tersebut.
3. Tetanus¸ merupakan otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus
berkontraksi sehingag tidak mampu lagi berkontraksi, disebabkan luka yang terinfeksi
bakteri clostridium tetani.
4. Distrofi otot, merupakan pernyait kronis yang menyebabkan gangguan gerak,
disebabkan cacat genetik.
5. Mistenia grafis, merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan
menyebabakan kelumpuhan.

You might also like