You are on page 1of 5

TABLET SUBLINGUAL

Pengertian

Tablet sublingual adalah tablet yang digunakan dengan cara diletakkan di bawah lidah
sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral, atau
jika diperlukan ketersediaan obat yang cepat. Tablet bukal adalah tablet yang digunakan
dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi sehingga zat aktif diserap secara
langsung melalui mukosa mulut (Syamsuni dalam Saula, 2012)

Cara penggunaan tablet Sublingual

1. Minum atau berkumur-kumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut
kering.
2. Letakkan tablet dibawah lidah, dan tempatkan tablet antara gusi dan pipi jika terjadi
sensasi menyengat.
3. Tutuplah mulut dan janganlah menelan sampai tablet terdisolusi seluruhnya.
4. Jangan makan, minum atau merokok selama proses disolusi tablet.
5. Janganlah berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet
terdisolusi dengan sempuna.
(Tim Laboratoriium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, 2007; Tatro,2003)

Pengemasan dan Penyimpanan

Pada umumnya tablet sangat baik disimpan dalam wadah yang tertutup rapat di tempat
dengan kelembaban nisbi yang rendah, serta terlindung dari temperatur tinggi. Tablet khusus
yang cenderung hancur bila kena lembab dapat disertai pengering dalam kemasannya. Tablet
yang dirusak oleh cahaya disimpan dalam wadah yang dapat menahan masuknya cahaya
(Ansel dalam Lely Saula, 2012)

Peringatan :

– Tablet tidak boleh dikunyah, digerus, atau ditelan.

– Biarkan tablet dibawah lidah hingga habis.


– Jangan makan, minum dan merokok selama proses disolusi tablet

– Jangan berkumur-kumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet
terdisolusi dengan sempurna.

(Tim Laboratoriium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, 2007)

KONSELING TABLET SUBLINGUAL NITROGLISERIN

- NITROGLISERIN

Mekanisme kerja: Melaksasi otot polos pembuluh darah vena dan arteri (Tatro, 2003).

Indikasi : untuk pengobatan angina akut dan profilaksis (pencegahan) angina (Tatro, 2003).

Kontra Indikasi : Hipersensitivitas terhadap nitrat, anemia berat, closed-angle glaucoma ,


hipotensi ortostatik, MI awal, perikarditis atau tamponade perikardial, trauma kepala atau
pendarahan otak, alergi terhadap perekat ( transdermal ) (Tatro, 2003).

Efek Samping

1. CV: Takikardi , palpitasi, hipotens , syncop , aritmia.


2. SSP: Sakit kepala, ketakutan, kelemahan, vertigo, pusing, agitasi, insomnia.
3. Derm: vasodilatasi kutaneus dengan pembilasan, dermatitis kontak ( transdermal ) ;
reaksi alergi topikal ( salep ), terbakar atau kesemutan lokal dalam rongga mulut
(sublingual).
4. EENT: Penglihatan kabur.
5. GI: Mual, muntah, diare, dispepsia.
6. GU: Disuria, frekuensi kencing, impotensi.
7. HEMA: Methemoglobinemia, anemia hemolitik.
8. RESP:Bronchitis; pneumonia.
9. LAINNYA : arthralgia, keringat, puca , keringat dingin, edema.
(Tatro, 2003)

Dosis : Untuk dewasa tablet dilarutkan di bawah lidah atau di kantong bukal pada tanda
pertama serangan angina akut, ulangi setiap 5 menit (jangan melebihi 3 tablet dalam 15
menit) (Tatro, 2003).
Overdosis : TANDA & GEJALA

Hipotensi, takikardia, flushing, keringat berlebihan , sakit kepala, vertigo, jantung berdebar,
gangguan penglihatan , mual, muntah, kebingungan dan dyspnea mungkin terjadi sebagai
akibat dari vasodilatasi, dan methemoglobinemia (Tatro, 2003).

Interaksi

1. Alkohol : hipotensi berat dan kolaps kardiovaskular dapat terjadi.


2. Calcium channel blocker: hipotensi ortostatik simtomatik mungkin terjadi.
3. Dihydroergotamine : Dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan mengurangi efek
antianginal (Tatro, 2003).

PERINGATAN TERHADAP KONDISI PASIEN :

- Kehamilan : Kategori C.
- Laktasi : Belum ditentukan .
- Anak-anak : Keselamatan dan kemanjuran tidak dilakukan.
- Alkohol intoksikasi : Telah terjadi pada pasien yang menerima dosis tinggi IV
nitrogliserin.
- Angina: Dapat memperburuk angina yang disebabkan oleh kardiomiopati hipertrofik
- Defibrilasi : Jangan debit cardioverter / defibrillator melalui paddle elektroda atasnya
sistem transdermal . Arcing mungkin terjadi dan membakar pasien.
- Glaukoma : Dapat meningkatkan tekanan intraokular , mengelola dengan hati-hati
pada pasien dengan glaukoma.
- Hati dan gangguan ginjal : Gunakan produk IV dengan hati-hati .
- MI : Keselamatan produk lisan atau sublingual di MI akut tidak dilakukan , gunakan
hanya dengan observasi ketat dan pemantauan (kecuali untuk IV nitrogliserin).
Hipotensi ortostatik : Dapat terjadi bahkan dengan dosis kecil , alkohol menonjolkan
reaksi ini (Tatro, 2003).

CARA PENGGUNAAN :

1. Gunakan Tablet dalam posisi pasien berbaring atau duduk.


2. Minum atau berkumur-kumurlah dengan sedikit air untuk melembabkan jika mulut
kering.
3. Tempatkan di kantong bukal untuk mengurangi menyengat (Letakkan tablet dibawah
lidah)
4. Tetap dalam posisi duduk atau berbaring selama 20 menit setelah dosis awal. Jika
pusing terjadi, anjurkan pasien untuk berbaring (jika mulanya dalam posisi duduk).
5. Jika rasa sakit tetap, dosis dapat diulang setiap 5 menit sampai 3 tablet diambil
6. Tutup mulut dan jangan menelan sampai tablet terdisolusi seluruhnya.
7. Jangan makan, minum atau merokok selama proses disolusi tablet.
8. Janganlah berkumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet
terdisolusi dengan sempuna.
(Tim Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, 2007; Tatro, 2003)

CARA PENYIMPANAN

- Simpan pada suhu kamar dan diatur.


- Kemas dalam wadah gelas coklat dengan tutup logam yang sesuai dan dapat diputar.
- Biarkan tablet dalam wadah aslinya (jangan diganti).
- Segera tutup kembali wadahnya setelah pemakaian.
- Jika terdapat kapas dalam botol, buang kapas setelah dibuka.
- Jangan menempatkan kapas atau bahan lain dalam botol karena mereka mungkin
menyerap nitrogliserin.
- Lindungi dari kelembaban.
- Buang jumlah yang tidak terpakai setelah 6 bulan
(Ansel dalam Saula, 2012; Tatro, 2003).

PERINGATAN SEDIAN SUBLINGUAL:

- Penyerapan tergantung pada sekresi saliva, mulut kering dapat menurunkan


penyerapan.
- Tablet tidak boleh dikunyah, digerus, atau ditelan.
- Biarkan tablet dibawah lidah hingga habis.
- Jangan makan, minum dan merokok selama proses disolusi tablet
- Jangan berkumur-kumur atau mencuci mulut selama beberapa menit setelah tablet
terdisolusi dengan sempurna (Tim Laboratoriium Manajemen Farmasi dan Farmasi
Masyarakat, 2007; Tatro, 2003)
Pendidikan untuk Pasien / Keluarga

- Menyarankan pasien untuk melarutkan tablet di bawah lidah dan tidak menelan.
- Jika rasa sakit tetap, dosis dapat diulang setiap 5 menit sampai 3 tablet diambil .
- Jika rasa sakit masih berlanjut atau semakin ketat, hubungi rumah sakit untuk
mendapatkan layanan darurat.
- Beritahu pasien untuk menempatkan tablet antara gusi dan pipi jika terjadi sensasi
menyengat.
- Perhatian pasien untuk duduk atau berbaring saat mengambil dan selama 20 menit
setelah dosis awal. Jika pusing terjadi , anjurkan pasien untuk berbaring .
- Ajarkan penyimpanan instruksi pasien ( per Administrasi / informasi Penyimpanan ) .
- Menyarankan pasien untuk membuang 6 bulan setelah membuka paket .
- Anjurkan pasien untuk melaporkan gejala-gejala tersebut ke dokter : sakit kepala
parah , penglihatan kabur , mulut kering , pusing atau pembilasan (Tatro, 2003)

REFERENSI

Saula, Lely Sulfiani. 2012. Tablet Sublingual dan Bukal.


http://lelysulfianisaula.blogspot.com/2012/11/tablet-sublingual-bukal.html Diakses pada 24
September Pukul 10.00 WIB

Tim Laboratoriium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, 2007, Kapita Selekta
Dispensing I; Untuk Pelayanan Masyarakat.Yogyakarta : UGM

Tatro, David S., 2003, A to Z Drug Fact.

You might also like