Professional Documents
Culture Documents
Konsep Hakikat Belajar
Konsep Hakikat Belajar
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
2
MOTIVASI
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab
dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar
atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang
tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam
menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Belajar
merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang di
dunia ini. Kita butuh mengetahui banyak hal dengan
membaca buku, bersekolah, membaca koran, majalah,
komik, dan lainnya.
APERSEPSI
Belajar merupakan proses untuk mendapatkan ilmu agar kita tidak tersesat. Belajar
adalah salah satu cara mempersiapkan diri agar kita bisa bermanfaat bagi kehidupan kita.
Bermanfaat bagi diri sendiri, orag tua dan masyarakat.
Belajar membuat manusia tidak berada pada titik itu-itu saja. Belajar dapat membuat
manusia menjalani kehidupan yang bervariasi dan tidak membosankan. Saking hebatnya
belajar, manusia dapat berubah karenanya.
3
2.1. PENGERTIAN BELAJAR
A. Pengertian Belajar Secara Umum
4
2.2. UNSUR-UNSUR BELAJAR
A. Tujuan
C. Situasi.
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi
belajar. Dalam situasi belajar ini terlihat tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari,
orang-orang yang turut bersangkut dalam
kegiatan belajar, serta kondisi siswa yang belajar.
D. Interpretasi.
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan
interpretasi, yaitu melihat hubungan di antara
komponen-komponen situasi belajar, melihat
makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkannya dengan kemungkinan
pencapaian tujuan.
5
2.3. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
B. Keaktifan
D. Pengulangan
7
E. Tantangan
Catatan Pinggir :
Pengajaran klasikal F. Balikan dan Penguatan
artinya seorang guru di
dalam kelas menghadapi Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui
sejumlah besar siswa (30- dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan
40 orang) dalam waktu merupakan balikan yang menyenangkan dan
yang sama menyampaikan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
bahan pelajaran yang sama
pula. Bahkan metodenya
pun satu metode yang G. Perbedaan Individual
sama untuk seluruh anak
Perbedaan individual berpengaruh terhadap cara dan
tersebut. (Suryosubroto,
hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individual
2002:83)
perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya
pembelajaran.
8
2.4. BEBERAPA TEORI BELAJAR
Catatan Pinggir : A. Teori belajar Behaviorisme
C. Teori Konstruktivisme
9
2.5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
A. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
1. Kesehatan
Raden Cahaya Prabu, Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-tinggi) umumnya
pernah mengatakan mudah belajar dan hasilnya pun cendrung baik sebaliknya
dalam mottonyan orang yang intelegensinya rendah, cenderung mengalami
bahwa: “didiklah anak kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi
sesuai taraf umurnya. belajarnya rendah.
Pendidikan yang
Raden Cahaya Prabu berkeyakinan bahwa perkembangan
berhasil karena
taraf intelegensi sangat pesat pada masa umur balita dan
menyelami jiwa anak
mulai menetap pada akhir masa remaja. Taraf intelegensi tidak
didiknya”. Yang menarik
mengalami penurunan, yang menurun hanya penerapannya
dari ungkapan ini
saja, terutama setelah berumur 65 tahun ke atas bagi mereka
adalah tentang umur
yang alat inderanya mengalami kerusakan. Karena intelegensi
dan menyelami jiwa
diakui ikut menentukan keberhasilan belajar seseorang.
anak didik.
10
3. Bakat
4. Minat
11
5. Motivasi
6. Cara Belajar
12
B. Faktor Eksternal (yang berasal dari
luar)
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Masyarakat
13
4. Lingkungan Sekitar
RANGKUMAN
1. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
2. Unsur-unsur belajar terdiri dari : tujuan, kesiapan, dan kemampuan yang dimiliki,
situasi, interpretasi, serta reaksi atau respon.
3. Dalam belajar, ada beberapa prinsip yang berperan penting dalam prosesnya,
yakni : Perhatian dan Motivasi, Keaktifan, Keterlibatan Langsung/Pengalaman,
Pengulangan, Tantangan, Balikan, Penguatan dan Perbedaan Individual
4. Teori-Teori Belajar yang perlu diketahui : Teori Belajar Behaviorisme, Teori
Kognitivisme, dan Teori Konstruksivisme.
5. Ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu : Faktor Internal dan
Faktor Eksternal.
Faktor Internal terdiri dari kesehatan, Intelegensi (kecerdasan), Bakat, Minat,
motivasi, kemampuan kognitif (konsep diri), dan cara belajar.
Faktor Eksternal terdiridari keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.
14
Diskusi Kelompok II (Kelas MAT II A)
MODERATOR :
FIRMANSYAH (Kelompok 7)
Waktu : Rabu, 12 April 2017
Penjawab: Reskiwati
Dalam pembahasan kami, bakat
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi belajar. Untuk
mengembangkannya, guru setidaknya
harus cukup mampu untuk
mengakomodasi berbagai macam bentuk
kecerdasan yang dimiliki siswanya.
Karena sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa, penyeragaman metode yang digunakan
guru pada para siswa yang memiliki tingkat kecerdasan berbeda-beda hanya akan
menghambat kreatifitas dan membuat mereka jenuh. Contoh konkritnya, Thomas Alfa
Edison, Einstein, Dan Charles Darwin yang terkena masalah dengan gurunya, dan dijudge
tidak akan sukses dalam hidupnya karena tidak mampu mengikuti proses belajar pada
umumnya. Padahal mereka bukannya tidak mampu, mereka hanya memiliki cara dan
keinginan tersendiri untuk belajar dan mengembangkan bakatnya.
Pada akhirnya, saya menyimpulkan, dalam memngembangkan bakat, guru mempunyai
peran untuk merekayasa proses pembelajaran lebih bermakna, berwarna dan bergaya,
agar kebutuhan siswa di tingkat kecerdasan yang berbeda-beda terpenuhi.
15
2. Apa perbedaan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi belajar?
Sertakan pula contohnya!
(Sridevi Wulandari, Kelompok 8)
Dalam belajar, Faktor Internal terdiri dari kesehatan, Intelegensi (kecerdasan), Bakat,
Minat, motivasi, kemampuan kognitif (konsep diri), dan cara belajar.
Contohnya, seseorang yang dalam keadaan fit (sehat) berminat dengan musik, cenderung
akan menguasai kemampuan dan bakat dalam bidang musik dengan cara praktek (latihan
berulang kali).
Faktor Eksternal terdiri dari keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Contoh, masih terkait dengan contoh pertama, seseorang dengan bakat pemusik, akan
sanggup mendapatkan kemampuan maksimal apabila ia dibesarkan oleh keluarga atau
instansi yang juga sama-sama peduli dengan musik.
16
3. Jelaskan yang dimaksud kemampuan kognitif dan konsep diri, serta berikan
contohnya!
(Andi Hastika Zulqifli, Kelompok 1)
17
4. Apa saja metode-metode yang membuat siswa menjadi aktif dalam belajar?
(Irman Talib, Kelompok 5)
Penjawab : A. Aspar
Majunya sistem pendidikan, melahirkan adanya Metode belajar aktif atau
sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM (pembelajaran kreatif, aktif
dan menyenangkan) dikalangan praktisi pendidik. Dalam metode ini, belajar
direkayasa sedemikian rupa sehingga pembelajaran tidak berlangsung kaku.
Dalam metode ini, guru dan siswa masing-masing mempunyai peran penting
yakni:
18
Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa
(penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek
Membuat portfolio pekerjaan siswa.
19
Penjawab : Siti Hadija
Meningkatkan minat siswa dalam proses belajar itu susah-susah gampang. Karena
kami membahas tentang materi “belajar” maka, kami akan menjawab berdasarkan
pandangan subyektif dari siswa.
1. Kebanyakan siswa akan termotifasi dalam belajar apabila kita tahu apa yang siswa
inginkan. Maka dari itu, kita bisa memberi siswa kesempatan untuk memilih apa saja yang
akan ia pelajari dan bagaimana cara ia ingin belajar.
2. Siswa akan berminat belajar apabila ia tahu apa yang ia harus kerjakan. Oleh karena itu,
setidaknya kita sebagai pendidik memberikan intruksi yang jelas, peraturan, atau harapan
yang mudah dimengerti dan dipahami.
3. Jangan memberikan konsekuensi terhadap pelanggaran,karena itu akan meruntuhkan
image kita sebagai pendidik di mata siswa, seolah-olah kita tidak percaya pada mereka.
Intinya, mereka sebaiknya belajar atas kemauan sendiri, atas motivasi baik yang mereka
dapatkan.
4. Kelas merupakan tempat yang sangat
bagus untuk belajar, namun jika
dilakukan terlalu sering akan
menimbulkan perasaan bosan dari diri
siswa. Untuk menghindari hal ini dan
juga untuk meningkatkan ketertarikan
siswa dalam mempelajari suatu materi,
berikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar di luar kelas. Guru bisa
melakukannya dengan membuat suatu kunjungan lapangan, mendatangkan pembicara
atau bahkan berkunjung ke suatu sekolah untuk melakukan suatu penelitian. Hal ini akan
menjadikan otak siswa fresh dan hal-hal baru yang didapatkan akan menjadikan siswa
semakin termotivasi untuk belajar. Ubah suasana belajar.
5. Siswa terkadang bosan jika metode atau model pembelajaran yang diterapkan gurunya
itu-itu saja, ceramah lagi ceramah lagi, presentasi lagi-presentasi lagi. Nah oleh karenanya,
sebisa mungkin guru dalam menerapkan model atau metode pembelajaran yang
bervariasi, ini akan mengurangi kejenuhan siswa saat pembelajaran bersama anda.
Misalkan pertemuan pertama, metode yang digunakan adalah ceramah, maka pertemuan
20
selanjutnya guru bisa menggunakan metode dan model lain dan seterusnya.
Keanekaragaman dalam pembelajaran akan membuat siswa tidak jenuh dan bahkan bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa.
6. Persaingan di dalam kelas tidak selalu hal yang buruk, bahkan bisa menjadi sesuatu
yang positif jika diterapkan untuk sesuatu yang positif. Lebih dari itu kompetisi di dalam
kelas juga mampu menumbuhkan motivasi siswa untuk bekerja lebih ekstra dan keras.
Menciptakan suasana kelas agar bisa menumbuhkan persaingan positif, mungkin bisa
melalui permainan kelompok yang terkait dengan materi atau suatu kesempatan yang
bisa memamerkan pengetahuan mereka.
7. Siapa pun juga pasti akan senang dengan yang namanya hadiah, begitupun siswa.
Menawarkan hadiah kepada siswa jika mereka berhasil melakukan sesuatu merupakan
salah satu cara jitu untuk meningkatkan motivasi belajar.
8. Kebanyakan anak-anak ingin sukses, mereka hanya perlu dibantu untuk mencari tahu
apa yang harus mereka lakukan dalam rangka mencapai tujuan mereka. Salah satu cara
untuk memotivasi siswa adalah dengan mengarahkan dan membiarkan
mereka bekerja keras untuk melihat potensi di dalam diri mereka sendiri dan
menentukan kekuatan dan kelemahan yang mereka punya.
21
6. Jika salah satu unsur dalam belajar tidak ada, apakah orang tersebut
masih dapat dikatakan belajar?
(Indar Arum Pratiwi, Kelompok 3)
Dalam pembahasan kami, unsur-unsur belajar terdiri dari: tujuan, kesiapan dan
kemampuan yang dimiliki, situasi, interpretasi, reaksi dan respon.
22
7. Apa maksud dari “Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon?”
(Hasma Atmarani, Kelompok 4)
23
Abdul Hadis dan Nurhayati B. 2010. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Baharuddin, Wahyuni. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag, 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta : Rineka Cipta
Fathurrohman, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum &
Konsep Islam. Cet. II, Bandung: Refika Aditama.
Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. IV, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
https://ayukberbagi.blogspot.co.id/2013/03/kemampuan-kognitive-ability.html?m=1
http://idekreatifguru.blogspot.co.id/2016/01/cara-meningkatkan-minat-serta-motivasi-
belajar-siswa.html
https://id. Wikipediaorg/wiki/konsep_diri
http://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/unsur-unsur-belajar
https://saiyanadia.wordpress.com/2010/11/20/prinsip-prinsip-belajar/
http://sosioakademika.blogspot.co.id/2015/10/konsep-belajar-dan-faktor-faktor-yang.html
http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/tujuan-dan-unsur-unsur-pembelajaran.html
http://www.teachthought.com
24