Professional Documents
Culture Documents
20160803049
Pemodelan Proses Bisnis UTS
1. Jelaskan yang dimaksud dengan proses bisnis dan beri contoh proses bisnis.
Proses Bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk
atau layanan (demi meraih tujuan tertentu).
Contoh Proses Bisnis :
1. Pelanggan yg ingin membeli furniture harus mendaftar terlebih
dahulu. Pelanggan akan mendatangi bagian pendaftaran. Bagian Pendaftaran akan
meminta pelanggan untuk mengisi form Pendaftaran. Kemudian Bagian
pendaftaran akan menginput data pelanggan ke dalam sistem.
2. Setelah data tersimpan, pelanggan sudah mulai bisa melakukan
pemesanan furniture. Pelanggan memberikan detail pemesanannya kepada Bagian
Penjualan. Bagian Penjualan akan langsung menginput data pemesanan ke
komputer. Setelah itu, bagian penjualan akan mencetak Surat Pesanan. Hasil cetak
tersebut dibuat 3 rangkap, rangkap 1 untuk pelanggan, rangkap 2 untuk
Bagian Gudang, dan rangkap 3 untuk diarsip.
3. Setelah selesai melakukan proses pemesanan, pelanggan dapat membayar
pesanannya. Bagian Penjualan akan mencetak Bukti Pembayaran dan memberikan
data pesanan kepada Bagian Gudang untuk dilakukan proses packing.
4. Bagian Gudang akan membuat Surat Jalan berdasarkan Surat Pesanan. Kemudian
menyerahkan furniture yang sudah di-packing ke Bagian Pengiriman beserta Surat
Jalan untuk kemudian dikirimkan kepada pelanggan.
5. Kemudian pelanggan akan menerima pesanan tersebut.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan pemodelan proses bisnis, tujuan, manfaatnya dan jenis-
jenis notasi pemodelan proses bisnis yang Anda ketahui.
Jawab:
Business Process Modeling adalah pemodelan dari sebuah sistem berdasarkan sebuah
proses sehingga pemodelan tersebut dapat dianalisi, diperbaiki dan
ditingkatkan. Business Process Modeling digunakan terutama untuk memetakan alur
kerja sehingga setiap elemen yang berperan dalam proses tersebut dapat memahami,
menganalis, dan mebuat perubahan ke proses yang lebih baik sesuai alur kerja atau
proses.
Tujuan :
1. Alat untuk mencapai suatu tujuan
2. Memperbaiki cara proses bisnis itu bekerja
3. Menggambarkan proses lengkap yang memungkinkan manajer, konsultan, dan staf
untuk merampingkan proses
4. Meningkatkan kualitas
5. Meningkatkan kecepatan proses
6. Mengurangi biaya (modal, tenaga kerja)
Manfaat :
1. Untuk membantu klien dalam memahami proses bisnis
2. Untuk mengetahui kondisi saat ini untuk menentukan langkah selanjutnya.
Jenis-jenis Notasi :
1. Flowcharting
2. Swimlanes
3. Value Chain
4. ASME (American Association of Mechanical Engineering)
5. Idef0 (Integration DEFinition Language 0)
6. EPC
7. BPMN (Business Process Modelling Notation)
b. Process Discovery
Merupakan teknik bahwa dapat merepresentasikan struktur sebuah proses bisnis
organisasi terkini dan itu merupakan proses utama. Teknik menggunakan bukti
yang ditemukan dalam sistem teknologi yang sudah ada yang menjalankan proses
business pada organisasi. Juga bisa diartikan proses yang di definisikan sebagai
tindakan mengumpulkan informasi mengenai sebuah proses yang sudah ada dan
meng organisasikanya, dengan istilah as-is proses model.
Proses discovery bisnis merupakan tingkat selanjutnya dari pemahaman dalam
analisis bisnis,yang memungkinkan organisasi untuk melihat,menganalisan dan
menyesuaikan struktur mendasar dan peroses yang di operasikan sehari-hari,proses
discovery ini termasuk pengumpulan informasi dari semua komponen sebuah
proses bisnis,termasuk teknologi,manusia,prosedur dan protocol departemen
c. Process Analysis
Analisis proses bisnis adalah metode analisis yang membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas suatu proses. Ini menilai seberapa baik proses mencapai
tujuan akhirnya. Analisis proses bisnis mengidentifikasi dan memeriksa setiap
bagian dari struktur, termasuk proses itu sendiri, pihak yang berpartisipasi,
pertukaran informasi, dan lain-lain. Dengan demikian, dapat membantu
mengidentifikasi peningkatan potensial dalam proses, sehingga lebih mudah untuk
melaksanakan inisiatif rekayasa ulang pada suatu saat.
Dalam kebanyakan kasus, analisis proses bisnis dapat membantu dengan:
Menemukan alasan di balik penundaan sistematis
Membersihkan cara "benar" dalam melakukan proses
Menentukan apakah proses beroperasi pada kapasitas potensial maksimum
Mencari tahu apakah proses harus diperbaiki atau direkayasa ulang
d. Process Redesign
Redesain proses bisnis adalah perombakan menyeluruh dari proses bisnis utama
dengan tujuan mencapai lompatan kuantum dalam ukuran kinerja seperti laba atas
investasi, pengurangan biaya dan kualitas layanan. Proses bisnis yang dapat
dirancang ulang mencakup rangkaian lengkap proses penting, dari manufaktur dan
produksi, hingga penjualan dan layanan pelanggan. Juga dikenal sebagai rekayasa
ulang proses bisnis.
Process Redesign adalah suatu perencanaan untuk melakukan perubahan pada
struktur dan fungsi suatu benda, bangunan atau suatu sistem dengan tujuan untuk
menghasilkan manfaat yang lebih baik dari desain semula, atau untuk menghasilkan
fungsi yang berbeda dari desain semula. Process Redesign untuk mengurangi waktu
yang dibutuhkan dalam menangani sebuah kasus di suatu organisasi atau
perusahaan. Menurunkan biaya untuk mengeksekusi proses. Meningkatkan kualitas
layanan yang disampaikan, dan meningkatkan kemampuan proses bisnis untuk
menangani macam-macam proses.
e. Process Implementation
Setelah tim proyek telah menyetujui to-be proses, maka improvement atau
perbaikan didokumentasikan agar dapat diimplementasikan. Tugas dalam
membawa konsep menjadi ‘hidup’ disebut dengan implementasi. Biasanya, tahap
pelaksanaan dimulai dengan pertemuan kick-off proyek, di mana semua anggota
proyek eksternal dan internal yang terlibat datang bersama-sama. Mereka diberi
pengarahan tentang tujuan, kerangka waktu dan seluruh manajemen proyek
pelaksanaan. Dari sudut pandang organisasi, anggota staf yang terlibat harus dilatih
dalam prosedur baru. Hal ini dapat mencakup penjelasan tentang tujuan baru,
interface baru, dan kebijakan baru, dll, untuk meningkatkan kesadaran terhadap
orientasi proses yang akan diimplementasikan. Dari IT point-of-view,
implementasi proses mencakup pengembangan perangkat lunak baru atau
konfigurasi paket standar seperti software ERP.
Implementasi proses juga merupakan tahap di mana ide-ide, didokumentasikan
dalam model proses to-be, dan seringkali harus diubah lagi. Beberapa ide mungkin
menjadi terlalu mahal atau terlalu banyak memakan waktu untuk diwujudkan.
Dalam beberapa kasus yang dimana melibatkan karyawan, seringkali terjadi kasus
dimana karyawan-karyawan tersebut sangat rentan dengan perubahan yang ada.
f. Process Monitoring and Controlling
Proses monitoring dan control merupakan dasar untuk manajemen perubahan
proses. Delivery dari data kinerja saat ini adalah prasyarat dan cara yang cepat untuk
mengadopsi proses bisnis dan menjadikannya sebagai requirement baru. ‘Proses
Pemantauan’ memiliki arti untuk mengumpulkan data tentang kegiatan saat ini.
Data tersebut bisa berupa jumlah keluhan pelanggan saat ini atau status pesanan
pelanggan. ‘Proses Mengontrol’ melampaui pengumpulan data murni dan termasuk
agregasi dan evaluasi data. Hal ini dapat mencakup mengevaluasi data waktu
dengan biaya, melakukan analisis statistik untuk dokumen yang memiliki
karakteristik serupa, atau melakukan forecasting untuk pengembangan ke depan.
‘Proses Mengontrol’ memiliki tiga perspektif utama: hasil proses, kegiatan dan
sumber daya.
4. Pada tahap identifikasi proses (process identification), seorang analis proses bisnis akan
melakukan tahapan berikut:
Contoh Studi Kasus Caffe.
a. Mengidentifikasi Strategi Perusahaan
Product Development
Caffe ini membuat berbagai macam macam produk mulai dari minuman
kopi maupun non kopi untuk menarik minat para non peminum kopi dan
mereka juga mengembangkan cake dan pastry sebagai teman minum kopi
dan teh. Caffe ini mengembangkan produk baru untuk non-peminum kopi
ditengah pasar yang kompetitif. Caffe ini menarik konsumen baru dengan
tidak hanya dengan produk-produk berkualitas, tetapi juga dengan rasa yang
disukai konsumen.
Visi dan Misi Caffe:
Untuk membuat Caffe ini sebagai merek yang paling diakui di Jakarta dan
menjadi perusahaan nasional dengan nilai-nilai dan prinsip bahwa karyawan
bisa dibanggakan, perusahaan memiliki Visi dimana Caffe akan menjadi
kedai kopi yang terkenal dan juga menjadi yang paling dihargai dan dinilai
merek yang paling positif oleh seluruh lapisan masyarakat Jakarta.
Perusahaan juga memfokuskan visinya untuk kepuasan karyawan, sehingga
karyawannya bahagia.
Marketing Strategy
1. Memancing pelanggan di pagi dan sore hari sekaligus
Dengan cara mengadakan promo berupa potongan harga di salah satu
jam tersebut (pagi dan sore) sehingga pelanggan tertarik untuk datang
lagi ke Caffe ini.
2. Gencar melakukan kampanye di dunia maya
Yaitu dengan aktif di media sosial. Sebagaimana diketahui bahwa pada
zaman ini, hampir semua menggunakan sosial media, dengan
melakukan promosi via sosial media akan membantu sekali dalam hal
promosi. Dan bisa memberitahu pelanggan secara tidak langsung jika
ada potongan harga.
b. Mengidentifikasi Proses Bisnis Value Chain Perusahaan Caffe, yang mencakup :
1. Proses Manajemen
Proses yang berhubungan dengan petinggi-petinggi usaha atau manajemen
sebuah perusahaan dan tidak melibatkan pelanggan dan dilaksanakan di
belakang layar, proses ini contohnya menandatangani kontrak dan evaluasi
vendor.
2. Proses Inti
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan,
pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
Inbound Logistic yaitu semua proses yang terkait dengan menerima,
menyimpan, dan mendistribusikan input internal.
Operations yaitu kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi
output yang akan dijual kepada pelanggan.
Outbond Logistic yaitu kegiatan ini memberikan produk atau layanan
kepada pelanggan. Contohnya menyampaikan produk yang berupa makanan
dan minuman tersebut pada pelanggan saat di Caffe.
Marketing & Sales yaitu proses yang digunakan untuk membujuk
pelanggan untuk membeli produk yang dijual.
Service yaitu kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari
produk atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.
3. Proses Pendukung
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-
putus menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat
berperan dalam setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung
operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan
penjualan dengan kegiatan lain.
Procurement (Purchasing) yaitu kegiatan organisasi untuk mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk beroperasi.
Human Resource Management yaitu seberapa baik sebuah perusahaan
merekrut, melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan
mempertahankan para pekerjanya.
Technological Development yaitu kegiatan ini berhubungan dengan
pengelolaan dan pengolahan informasi, serta melindungi basis
pengetahuan perusahaan.
Infrastructure yaitu sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi
yang memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti
akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen.
5. Karateristik CSF
Internal yaitu action yang akan diambil di dalam organisasi. Contoh:
meningkatkan kualitas produk
Eksternal yaitu berhubungan dengan faktor di luar perusahaan
Monitoring yaitu melibatkan penelitian dengan situasi saat ini.
Contoh: monitoring quantity of defect report
Building yaitu berhubungan dengan perubahan perusahaan dan
perencanaan masa depan.
Customer:
Objectives Measures
Meningkatkan kualitas produk Kualitas dari setiap kopi yang disajikan
Meningkatkan kualitas pelayanan Jumlah karyawan Caffe yang
melakukan training
Dan berapa persen keberhasilan
dari training tersebut
Pre-purchase dan kepuasan layanan Waktu yang dihabiskan saat
mengantri orderan
Karyawan yg mengdeskripsikan
produk
Jumlah komplain pada satu tahun
Financial:
Peningkatan pendapatan bersih
Pengurangan biaya
Pemanfaatan Aset
5. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik yang dapat dilakukan oleh seorang analis proses
bisnis ketika melaksanakan tahapan penemuan proses (process discovery) di sebuah
perusahaan.
Jawab :
a. Evidence Based
Document Analysis
Dokumen menunjukkan peran, aktivitas, dan objek bisnis yang ada, yaitu:
- Deskripsi proses (skenario ideal)
- Kebijakan internal
- Bagan organisasi
- Rencana kerja
- Laporan sertifikat kualitas
- Glosari dan handbooks
- Formulir
- Instruksi kerja
Teknik ini mungkin tidak berorientasi pada proses dan dapat dipercaya. Dan
dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi sebelum mendekati pakar
domain.
Observation
Mengikuti langsung pemrosesan setiap kasus:
- Peran aktif: memainkan peran tertentu, misalnya: pelanggan
- Peran pasif: mengamati yang berpartisipasi dalam proses dan
lingkungannya
Process Mining
b. Interview Based
Pada based ini, orang yang berpartisipasi maupun klien akan di interview mengenai
hal-hal terkait proses yang sedang di analisis. Setelah dilakukan interview,
selanjutnya adalah memodelkannya sesuai dengan proses, kemudian
memverifikasikan kebenarannya dan memvalidasinya untuk kemudian melengkapi
proses discovery.
c. Workshop Based
Pada workshop based biasanya diadakan pengumpulkan semua pemangku
kepentingan bersama, kemudian orang yang berpartisipasi akan berinteraksi untuk
menciptakan pemahaman bersama, biasanya ada satu analis proses, beberapa ahli
domain dan pemilik proses. Mungkin dari workshop ini akan menghasilkan
informasi untuk dimasukan pada proses discovery.
6. Studi Kasus
Gambarkan model BPMN untuk proses penanganan asuransi di bawah ini.
Proses penanganan asuransi terdiri dari dua bagian: bagian "front-end" dan bagian
"backend". Bagian "front-end" berhubungan dengan panggilan masuk, di mana
pelanggan mengajukan klaim asuransi dengan memberikan semua detail yang relevan
ke operator call center. Proses "front-end" dimulai ketika pelanggan membuat
panggilan untuk mengajukan klaim asuransi baru atau untuk memberikan informasi
tambahan tentang klaim yang ada. Pertama, pelanggan disambut oleh pesan otomatis
dan dia ditanya jenis klaim apa yang ingin dia ajukan. Ada dua jenis klaim: klaim
asuransi rumah dan klaim kendaraan bermotor. Selanjutnya, pelanggan ditanya apakah
panggilan itu untuk klaim baru atau tentang klaim yang ada. Jika panggilan adalah
tentang klaim yang ada, pelanggan diminta untuk memberikan nomor klaim dan klaim
tersebut kemudian diambil dari sistem informasi asuransi menggunakan nomor ini.
Setelah langkah-langkah ini, pelanggan diarahkan ke operator call center yang
melakukan kuesioner dengan pelanggan dan memasukkan semua perincian yang
relevan. Di akhir panggilan, operator memeriksa kelengkapan klaim. Jika klaim tidak
lengkap, klaim dimasukkan dalam mode "menunggu keputusan". Operator call center
kemudian memberikan nomor referensi klaim kepada pelanggan dan meminta
pelanggan untuk menelepon lagi nanti untuk memberikan informasi yang belum
lengkap. Jika klaim lengkap, penangan klaim menandai klaim sebagai "lengkap" dalam
sistem informasi asuransi. Proses penanganan klaim kemudian bergerak ke bagian
"back-end". Pada bagian proses "back-end" (setelah klaim telah dikonfirmasi), klaim
tersebut melalui proses evaluasi dua tahap. Pertama-tama, kewajiban atau kehilangan
pelanggan ditentukan. Kedua, klaim tersebut dinilai untuk menentukan apakah
perusahaan asuransi harus menanggung kewajibankerugian ini dan sejauh mana.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan klaim asuransi yang diajukan oleh
pelanggan, riwayat klaim sebelumnya oleh pelanggan yang sama, dan sejarah klaim
asuransi serupa dari pelanggan lain. Jika klaim diterima, pembayaran dimulai dan
pelanggan diberi tahu tentang jumlah yang harus dibayarkan. Setelah pembayaran
dimulai, klaim ditandai sebagai "ditutup". Semua kegiatan back-end dilakukan oleh
penangan klaim, kecuali untuk "memulai pembayaran" yang dilakukan oleh kantor
pembayaran.
7. Studi kasus: Lakukan analisis kualitatif untuk permasalahan proses bisnis yang
mungkin terjadi pada proses bisnis saat ini (pada nomor 6 di atas) dengan menggunakan
Value-Added Analysis dan Root-Cause Analysis.
a. Value Added Analysis
Yaitu menghasilkan nilai atau kepuasan kepada pelanggan yang ingin klaim
asuransi, disini contohnya permasalahan pada antrian saat klaim, saat menelepon
customer service terlalu banyak pilihan menu otomatis sehingga akan
membingungkan pelanggan yang akan klaim asuransi tersebut. Disini juga
dianalisis Business Value Addednya, apakah langkah-langkan untuk klaim asuransi
sudah benar atau terlalu membingungkan pelanggan ketika banyak pilihan yang
harus diambil, perusahaan harus bisa mengambil keputusan mengenai langkah-
langkah tersebut. Dan harus menangai bagian dimana pelanggan belum memasukan
data lengkap, disitu tertulis bahwa pelanggan harus menelepon lagi, kemungkinan
akan terjadi kesalahan baik dari sisi pelanggan maupun petugas, dan harus
diperhatikan apalah langkah tersebut harus dilaksanakan atau diperbaharui agar
tidak membuang waktu.
b. Root Cause Analysis
Menganalisis penyebab mengapa terjadi masalah tersebut, lebih berfokus pada
penyebabnya bukan masalahnya. Dari analisis diatas, diberitahu bahwa
penyebabnya adalah menu saat pelanggan akan memasukan klaim terlalu banyak,
hingga pelanggan bisa saja salah, dan harus mengulang lagi proses dari awal.