You are on page 1of 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Kemajuan zaman banyak terjadi pengembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan yang cukup yang membawa bagi semua aspek kehidupan
manusia yang membawa setiap manusia ke dalam persaingan global yang
muncul. Permasalahan yang mancul, bangsa ini perlu terus mengembangkan
secara efektif terarah dan efisien dalam hal pembangunan. Peningkatan kualitas
pendidikan merupakan suatu proses dalam paningkatan kualitas sumber daya
manusia.

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi didik agar


menjadi manusia yang beriman bertaqua kepada Tuhan Yang Maha berakhlak
mulia schal, berilmu, cakap, kreatif. mandiri dan menjali warga yang demokratis
serta bertanggung jawab Pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki kualitas
pendidikan yang ada di Indonesia melalui pengembangan dan perbaikan dalam
hal kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan dalam bentuk materi maupun
dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan serta kualitas dosen dan tenaga
kependidikan yang dapat memberikan kemajuan kualitas pendidikan (UU No
20 tahun 2003).

Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No, 14
Tahun 2005 peran guru adalah sebagai pendidik, pengajar,
pembimbing.pengarah, pelatih, penilai pengevaluasi dari proses penilaian
dilaksanakan dengan prinsip-prinsip menggunkan teknik yang sesuai tes atau
non tes teknik apapun yang dipilih dan penilaian harus dilakukan dengan
prosedur yang jelas . guru harus memahami teknik evaluasi , baik tes maupun
non tes serta cara menentukan baik atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi ,
validitas, realibilitas, dan (undang-undang no. 14 tahun 2005)
Berdasarkan stadi pendahuluan dilapangan diperoleh beberapa temuan
bahwa masih terdapat kelemahan pada instrumen penilaian mata pelajaran
menggambar perangkat lunak terdiri dari tes subyektif dan les untuk produk.
pada prodak kerja siswa berpengaruh pada pemberian nilai terhadap hasil keria
siswa sehingga penilaian menjadi semakin subyektif dan dapat pula dipandang
sebagai prosedur pengumpulan sampel perikku yang akan dikenai nilai
kuantitatif Kelemahan yang terkait dengan instrumen penilaian tes untuk kerja
ialah pada rubik penilaiasnya. Rubrik penilaian vang dikembangkan
dilapangan pada umunya masih sangat abstrak dan belum diuraikan menjadi
sebuah kriteria yang jelas dan konkrit. Sementara itu, kriteria haruslah
dinyatakan secara jelas, singkat dapat diamati , menyatakan tingkah laku dan
ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dimengerti (muslich 2011 ; 130)

Menggambar perangkat lunak dapat memberikan pengalaman bagi siswa


dalam membantu pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.penilaian
dalam pembelajaran masih belum maksimal Penilaian hanya pada pengamatan
observasi tidak struktur, menggunakan instrument yang suhjektif dan hanya
meliputi beberapa aspek keterampilan saja. Penilaian menjadi kurang baik,
karena aspek keterampilan yang dinilai tidak sesuai diakibatkan dari tidak
adanya instrumen penilaian yang dijadikan pengukuran dalam penilaian.
Menurut Budi, dik (2014 l)

Untuk mengamati kegiatan mahasiswa digunakan penilaian unjuk kerja


Penilaian pembelajaran yang ada belum terperinci, sehingga perlu
dikembangkannya penilaian psikomotorik mahasiswa untuk mengakur
kemampuan siswa secara menyeluruh. Instrumen penilaian pada geomatika
belum dikembangkan secara spesifik dalam materi tertentu yang mengukur
Pengembangan penilaian ini harap menjadi solusi bagi guru untuk dapat
melakukan penilaian pada mata pelajaran menggambar perangkat lunaksecara
maksimal . pengembangan instrumen penilaian ini diharapkan dapat menjadi
referesi bagi guru-guru yang mengajar mata pelajaran menggambar perangkat
lunak

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada lalar belakang diatas,
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana kelayakan
penilaian mata pelajaran menggambar perangkat lunak di SMKN 1 Sidoarjo ?

C. Tujuan penelitian
berdasarkan rumusan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penilaian pada mata pelajaran menggmabar perangkat lunak di
SMKN 1 Sidoarjo ?

D. Manfaat penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini :
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa
b. Memberikan motivasi siswa dalam mata pelajaran menggambar
perangkat lunak
2. Bagi guru
a. Memberi masukan dan pertimbangan dalam merencanakan proses
pengembangan penilaian
b. Menjadi masakan dan tambahan infomasi sekaligus pembanding
untuk mengembangkan penilaian yang berkaitan pembelajaran dalam
upaya mengembangkan instrumen
c. Membantu dosen dalam memperoleh hasil belajar mahasiswa

3. Bagi sekolah
Menjadi masukan dan Lambahan infoe asi sekaligus sebagai bahan
perbandingan untuk mengembangkan pemilaian penilaian lain yaag
berkaran dengan pembelairan dalam upaya mengembangkan imtramen.

Batasan Masalah
Penelitian ini dapat diketahui arah serta hasil yang jelas maka peneliti
perlu memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian yang dikembangkan pada mata pelajaran


menggambar perangkat lunak (denah rumah sederhana)
2. Tahap penelitian ya sampai dengan validasi desain
3. Subjek penelitian adalah siswa SMKN 1 Sidoarjo
4. Instrumen penilaian mengaju kurikulum SMK
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.Pengembangan penilaian tentang mata pelajaran menggabar perangkat lunak


1. Pengertian penilaian hasil belajar
Hasil Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar sesuai dengna tujuan pendidikan. manusia mempunyai
potensi perilaku kejiwaan yang dapat dididik dan diubah perilakunya yang
meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. belajar mengusahakan
perubahan perilaku dalam domain-domain tersebut sehingga hasil belajar
merupakan perubahan perilaku domain koginitif, afektif, dan psikomotorik.
Penilaian Psikomotorik dicirikan oleh adanya aktivitas fisik dan
keterampilan kinerja oleh siswa serta tidak memerlukan penggunaan kertas dan
pensil/pena.seperti yang dinyatakan oleh Bloom dalam bukunya Ismet Basuki
dan Hariyanto yang berjudul Asesmen Pembelajaran. Bloom mengatakan
bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.
Siswa melaksanakan suatu tugas tertentu yang memerlukan keterampilan, misla
dalam praktik berpidato pada pembelajaran bahasa Indonesia, Praktik Shalat
dalam pelajaran agama, praktik olahraga dalam pendidikan jasmani, praktik-
praktik di laboratorium IPA, praktik menjahit, memasak makanan dan
menyajikan hidangan dalam pelajran keterampilan ruamh tangga, dan lain
sebagianya
Dengan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan
ranah psikomotorik adalahpraktik di aula/lapangan, di bengkel, dan praktikum
di laboratorium. Dalam kegiatan-kegiatan praktik itu juga ada ranah kogitif dan
afektifnya. Dalam hubungan ini guru melakukan pengamatan untuk menilai dan
menentukan apakah siswa sudah terampil atau belum, memerlukan kerja sama
kelompok dinilai keterampilan kerja sama siswa serta keterampilan
kepemimpinan siswa dan lain sebagainya.
1. Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian adalah
suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan
tes maupun nontes.
2. Menurut Suharsimi Arikunto penilaian adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
3. Menurut Djemari Mardapi (1999: 8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan
atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut Cangelosi (1995: 21)
penilaian adalah keputusan tentang nilai.
4. Menurut Akhmat Susrajat penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai
cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi
tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan
dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Secara
khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan
belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan
penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan
informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan
peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan
kurikukulum itu sendiri.
Dalam pengertian pendidikan terdapat dua arti untuk penilaian, yaitu
penilaian dalam arti evaluasi (evaluation) dan penilaian dalam arti asesmen
(assessment). Penilaian pendidikan dalam arti evaluasi merupakan penilaian
program pendidikan secara menyeluruh. Dalam pengertian ini, evaluasi
pendidikan menelaah komponen-komponen dan saling keterkaitannya dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.Sedangkan asesmen merupakan
bagian dari evaluasi karena merupakan penilaian sebagian komponen yang
menyangkut penilaian hasil belajar yang berhubungan dengan komponen
kompetensi lulusan dan penguasaan substansi serta penggunaannya.

Instrumen yang dikembangkan dalam penilaian kompetensi


keterampilan ini menggunakan penilaian kinerja atau unjuk kerja. Penilaian
perbuatan atau unjuk kerja penilaian tindakan atau tes praktik secara efektif
dapat digunakan untuk kepentingan pengumpulan berbagai informasi tentang
bentuk-bentuk perilaku atau keterampilan yang diharapkan muncul dalam diri
siswa (kunandar, 2013 ; 257)

Tahapan Ranah Psikomotor Menurut Simpson yaitu:


a. Persepsi (perception); mencakup kemampuan untuk mengadakan
diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan
pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan,
yang dinyatakan dengan adanya suatu reaksi yang menunjukkan
kesadaranakan hadirnya rangsangan dan perbedaan antara rangsangan-
rangsangan yang ada.
b. Kesiapan (set); mencakup kemampuan untuk menempatkan diri dalam
keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan, yang
dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.
c. Gerakan terbimbing (guided response); mencakup kemampuan untuk
melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, yang dinyatakan dengan
menggerakkan anggota tubuh menurut contoh yang telah diberikan.
d. Gerakan yang terbiasa (mechanical response); mencakup kemampuan
untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, tanpa
memperhatikan lagi contoh yang diberikan, karena ia sudah mendapatkan
latihan yang cukup, yang dinyatakan dengan menggerakkan anggota-
anggota tubuh.
e. Gerakan yang kompleks (complex response); mencakup kemampuan untuk
melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas berbagai komponen,
dengan lancar, tepat, danefisien, yang dinyatakan dalam suaturangkaian
perbuatan yang berurutan, serta menggabungkan beberapa sub
keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerakan yang teratur.
f. Penyesuaian pola gerakan (adjustment); mencakup kemampuan untuk
mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan kondisi
setempat atau menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai
kemahiran.
g. Kreativitas (creativity); mencakup kemampuan untuk melahirkan
polagerak-gerik yang baru, yang dilakukan atas prakarsa atau insiatif
sendiri. Hanya orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir
kreatif, akan mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini.

2. Pengertian Pengukuran (Measurement)


Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif
dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang
disesuaikan sesuai dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya
dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda-
benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian
dll. Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau
karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta
didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya.

Menurut Ign. Masidjo (1995: 14) pengukuran adalah suatu kegiatan


menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga
kuantitas yang diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang
dimaksud.

Pengukuran bisa diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta


suatu objek dengan fakta-fakta satuan tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).

Menurut Endang Purwanti (2008:4) pengukuran dapat diartikan sebagai


kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu
gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa
angka.

Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu.


Pada hakekatnya, kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau
sesuatu yang lain (Anas Sudiono, 2001).

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan


kuntitas sesuatu (Zaenal Arifin, 2012).

Hopkins dan Antes (1990) mengartikan pengukuran sebagai “suatu


proses yang menghasilkan gambaran berupa angka-angka berdasarkan hasil
pengamatan mengenai beberapa ciri tentang suatu objek, orang atau peristiwa.

Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran memiliki dua


karakteristik utama yaitu: 1) penggunaan angka atau skala tertentu; 2) menurut
suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan pemberian angka
terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau
suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.
Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.

Menurut Cangelosi (1995: 21) pengukuran adalah proses pengumpulan


data melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru
menaksir prestasi siswa dengan membaca atau mengamati apa saja yang
dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka
katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar,
menyentuh, mencium, dan merasakan.

Menurut Wiersma & Jurs (1990) pengukuran adalah penilaian numerik


pada fakta-fakta dari objek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-
satuan tertentu.

Alwasilah et al.(1996), measurement (pengukuran) merupakan proses


yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala
kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari
performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka

Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran


(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.

Sridadi (2007) pengukuran adalah suatu prose yang dilakukan secara


sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu obyek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penilaian keterampilan


psikomotor pada mahasiswa dan penilaian divalidkan oleh guru ahli untuk
mengukur kevalidan atau kelayakan instrumen jurusan teknik gambar bangunan
di SMKN 1 Sidoarjo
3. Menggambar perangkat lunak (autocad)

Mata pelajaran menggabar dengan perangkat lunak / autocad adalah


sebuah perangkat lunak CAD yang berfungsi untuk menggambar atau untuk
mendesain sebuah objek 2 dimensi maupun 3 dimensi dengan sistem CAD.
AutoCAD adalah software desain yang paling populer di dunia karena
keunggulannya dalam mengembangkan produk-produknya. AutoCAD
dikembngkan oleh Autodesk yang memiliki banyak versi mulai dari versi
pertama yang dikeluarkannya sampai dengan versi yang sekarang.dan lebih
memudahkan siswa untuk menggambar khususnya untuk jurusan teknik gambar
bangunan program ini sangat membantu sekali untuk membuat denah rumah
sederhana

4. Denah rumah

Definisi: Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara


horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian
atas bangunan dibuang/dihilangkan.

Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:

– fungsi ruang
– susunan ruang
– sirkulasi ruang
– dimensi ruang
– letak pintu dan bukaan
– isi ruang
– fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu

Pada gambar denah presentasi, biasanya bagian dinding yang terpotong hanya
diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih untuk
pembedaan. Sedangkan, pada gambar teknik untuk pekerjaan lapangan, bagian
yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai
pedoman pengerjaan.

Untuk ketebalan, bagian yang terpotong digambar dengan garis yang lebih
tebal. Furnitur dalam ruangan, kecuali tingginya melebihi 1m dari level 0.00
yang ditentukan, digambar dengan garis yang lebih tipis
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penilaian terhadap hasil Soedijanto


dalam Supartini (2008) mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan
yang dicapai dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan
Pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, belajar merupakan
perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia selama periode waktu
tertentu yang disebabkan oleh proses perubahan, belajar adalah proses
penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian mahasiswa terhadap hasil
belajar sebagai alat untuk mengadakan perbaikan dalam pengajaran,
memperkuat motivasi belajar mahasiswa, memperbesar pemahaman diri
mahasiswa, dan menyediakan umpan balik tentang efektifitas pengajaran.
Hasil belajar mempunyai banyak fungsi yang antara lain adalah untuk
memperbesar pemahaman diri mahasiswa, dan menyediakan umpan balik
tentang efektifitas pengajaran (Depdikbud, 1987) Namun demikian, pada
kenyataannya banyak kendala yang membuat hasil belajar ini tidak mampu
memenuhi fungsinya. Salah satu penyebabnya berasal dari mahasiswa (testee),
yaitu persepsi mereka terhadap hasil belajar. Persepsi merupakan proses
penginderaan yang dilakukan oleh individu terhadap stimulus, kemudia
diorganisasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang
dilihat (Davidoff, 1991). Hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa menurut
mereka hasil belajar tersebut hanya merupakan sesuatu yang merepotkan,
bahkan suatu ancaman, sumber stress, suatu rutinitas, bukan merupakan
gambaran dari hasil belajar mereka selama ini. Kenyataan ini memperlihatkan
bahwa masih banyak mahasiswa yang mempunyai persepsi yang negatif
terhadap hasil belajar. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku
mereka dalam melakukan tes praktek, sehingga persepsi yang negatif terhadap
hasil belajar inilah yang membuat suatu tes gagal memenuhi fungsinya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh penilaian persepsi
terhadap hasil belajar pada siswa di SMKN 1 Sidoarjo

B. Lokasi dan waktu


1. Lokasi penilaian
Lokasi penilaian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian bertempat di
SMKN 1 Sidoarjo
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah tempat yang berlangsungnya penelitian atau
saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian dilangsungkan di SMKN 1
Sidoarjo.

C. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian penilaian mata pelajara menggambar perangkat
lunak pada siswa SMKN 1 Sidoarjo yang mebuat denah rumah sederhana

D. Variabel penelitian
Arikunto (2006;118) mengemukakan variable adalah objek penelitian atau
apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variable dalam penilaian ini
adalah kelayakan instrument penilaian psikomotorik, dengan subvariabel
sebagai berikut :
1. Validasi tim ahli

a. Validitas isi
b. Validitas konstruk
2. Hasil uji coba lapangan dengan indicator
a. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas
E. Rancangan pengembangan pelitian
Langkah-langkah dalam metoderesearch and development ada 10 tahapan
pada penelitian ini digunkan langkah pertama sampai kelima yaitu:
1. Penyusunan pengembangan penilaian
2. Potensi dan masalah
3. Tahap pengumpulan
4. Tahap desain produk
5. Tahap validasi desain

Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi


masalah data produk desain

Uji coba Revisi Uji coba Revisi desain


pemakaian produk produk

Revisi Produksi
produk masal

Langkah-langkah metode R&D (Sugiyono,2012:298)


Tahap dalam bagan tidak semua digunakan tahap yang digunakan adalah
tahap potensi dan masalah, tahap pengumpulan data, tahap hasil produk, tahap
validasi desain
1. Penyusunan pengembangan penilaian
Pengembangan penilaian mata pelajaran menggambar perangkat lunak
yang digunakan penelitian ini ada dua yaitu lembar validasi perangkat
pembelajaran lembar validasi dalam penilaian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang penilaian para ahli terhadap perangkat
pembelajaran yang meliputi lembar penilaian (LP)

2. Potensi dan masalah


Penilaian adalah proses pengumpulan informasi melalui
pengukuran ,menafsirkan,mendiskripsikan dan menginterprestasikan bukti-
bukti hasil pengukuran. Penelitian pada geomatika belum dikembangkan
secara spesifik dalam materi tertentu yang mengukur keterampilan mata
pelajaran menggambar perangkat lunak. Instrumen yang digunakan masih
bersifat global (umum) untuk materi mengambar denah rumah, padahal
materi tersebut berbeda dengan materi yang lain.

3. Tahap pengumpulan
Metode pengumpulan data sangat penting dan berpengaruh terhadap
hasil penelitian, Karena dengan penggunaan dan pemilihan metode
pengumpulan data yang diperoleh data yang relevan, akurat dan reliable
(arikunto, 2006 : 149)

4. Tahap desain produk


Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah instrument
penilaian dalam materi menggambar denah rumah instrument yang akan
dikembangkan adalah instrument
Langkah pertama dalam merancang instrument adalah membuat rubik,
instrument dan jobsheet pada mata pelajaran menggambar perangkat lunak
diruang gambar SMKN 1 Sidoarjo
5. Tahap validasi desain
Validasi dilakukan oleh guru SMKN 1 sidoarjo . validator diminta untuk
memberikan penilaian dan saran atas dikembangkan. Hasil validasi ini
berupa penilaian dan saran terhadap instrument penilaian kompetensi
mengukur efektifitas atau ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu
penelitian Yang Valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data itu valid (sugiyono, 2012:121) penilaian merupakan produk dalam
penelitian ini. Fungsi dari penilaian kompetensi keterampilan digunakan
untuk mengevakuasi sikap, pengetahuan siswavdalam pembahasan materi
yang telah diajarkam Validasi digunakan untuk mengetahui tingkat
kelayakan penilaian menggambar denah rumah

a. Mengukur efektivitas atau ketepatan instrument yang digunakan dalam


suatu penelitian penilaian yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2012:121).
b. Instrumen penilaian merupakan produk dalam penelitian ini. Fungsi dari
penilaian kompetensi keterampilan digunakan untuk mengevakuasi
kinerja siswa dalam pemahaman materi yang telah diajarkan. Validasi
digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan penilaian menggambar
denah rumah

6. Teknik Analisi Data


Penilaian kompetensi keterampilan pendidik menilai kompetensi
keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut siswa
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan test
praktik. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubric
siswa dikatakan tuntas belajar apabila menyelesaikan, menguasai
kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 75% dari seluruh
tujuan pembelajaran yang ditetapkan di SMKN 1 sidoarjo. Batas ketuntasan
minimum 75% dapat dihitung dengan rumus:

Presentase = Jumlah siswa yang tuntas X 100


Jumlah siswa

Langkah-langkah pengujian hipotesis uji-t satu pihak kanan adalah


sebagai berikut ini (Sugiyono, 2012:102)
a. Menyusun Hipotesis
Ho = Profil menggambar perangkat lunak materi menggambar
denah rumah lebih kecil sama dengan 3
Ha = Profil menggambar perangkat lunak materi menggambar
denah rumah lebih besar sama dengan 3

Bentuk Statistik
Ho : µ ≤ 3
Ha : µ > 3
b. Menyusun tingkat signifikansi ∝ = 0,05
c. Menghitung rata-rata data
d. Menentukan simpangan baku data dengan rumus perhitungan sebagai
berikut :

𝑠 = √∑(𝑥𝑖 − 𝜋)

(Sugiyono, 2012:57)
Keterangan :
xi = tanda kelas (rata-rata dari nilai rendah dan tertinggi pada setiap interval
data)
𝜒 = Rata-rata nilai hasil belajar
n = Banyaknya siswa pada saat tes hasil belajar di lab gambar

e. Menentukan nilai t hitung dengan rumus perhitungan sebagai berikut

Keterangan:
t = x – uo
s
v n

(sugiyono, 2012 : 103)

t = nilai t yang disebut t hilang


x = raya-rata nilai hasil belajar
uo = nilai yang dihipotesiskan
s = simpangan baku
n = banyaknya siswa pada saat teshasil belajar di lab
gambar

f. Melihat harga t tabel dengan drajat kebebasan (dk) = n-1

g. Menggambar kurva

O (daerah penolakan
HO/penerima HO)

Daerah
Penolakan
Ho

Uji Pihak Kanan (Sugiyono, 2012 : 102)


h. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel kedalam kurva yang dibuat

i. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Berdasarkan gambar kuvra diatas bahwa penerimaan Ha (hipotesis


kerja/alternatif) berada disebelah kanan. Penerimaan Ha tergantung pada
penempatan t hitung. Hasil perhitungan 1 hitung < 1 tabel maka daerah
penolakan Ho atau daerah penerimaan Ha.
Gambaran awal mengenai situasi pada SMKN 1 Sidoarjo

a. Analisis interaktif
1) Memilih data (reduksi data)
Pada langkah pemilihan data ini, pilihlah data yang relevan dengan
tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevn dapat dibuang,
dan jika dianggap perlu, siswa dapat menambahkan data baru dengan
mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama
pelaksanaan rencana tindakan.
2) Mendeskripskan data hassil temuan (melaporkan data) Pada
kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang
dilakukan pada kegiatan a) tersebut.
3) Menarik keesimpulan hasil deskripsi Berdasarkan dan deskripsi
yang telah dibuat pada langkah b) tersebut, selnjutnya dapat ditarik
kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan.
Analisis ini dilakukan untuk mengukur:

a. Penyusunan desain supervisi klinis untuk meningkatkan


kompetensi pada siswa.

b. Keterlaksanaan proses menggambar denah rumah.

c. Peningkatan kompetensi menggambar perangkat lunak di


SMKN 1Sidoarjo

c. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan yang digunakan untuk


engetahui perilaku, sikap subyek penelitian baik perilaku pribadi
atau suatu proses pelaksanaan pembelajaran di kelompok tersebut.
Observasi hanya dilakukan pada subyek penelitian penelitian
(mahasiswa dan dosen ahli), observasi dilakukan secara terus
menerus selama pelaksanaan penelitian pada subyek penelitian
baik tahap penelitian awal hingga tahap pengembangan program.
Untuk mempermudah observasi, disusun suatu formulir
pengamatan sehingga obeservasi dapat dilakukan secara lebih
seragam antar para observer.

You might also like