Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
1505105047
SWAT merupakan singkatan dari Soil Water Assessment Tools, yang merupakan suatu
model hidrologi yang pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat dibawah naungan
Departemen Pertanian.
SWAT adalah model yang dikembangkan oleh Dr. Jeff Arnold pada awal tahun 1990-an
untuk pengembangan Agricultural Research Service (ARS) dari USDA. Model tersebut
dikembangkan untuk melakukan prediksi dampak dari manajemen lahan pertanian terhadap air,
sedimentasi dan jumlah bahan kimia, pada suatu area DAS yang kompleks dengan
mempertimbangkan variasi jenis tanahnya, tata guna lahan, serta kondisi manajemen suatu DAS
setelah melalui periode yang lama.
Tujuan awal pengembangan model ini adalah untuk mensimulasikan dampak pengelolaan
lahan terhadap aliran dan sedimentasi dalam suatu daerah aliran sungai (DAS) yang tidak
memiliki sistem pengamatan dan pencatatan data.
Tujuan yang lainnya dari pengembangan model SWAT adalah untuk mensimulasikan
dampak manajemen lahan terhadap hidrologi, sedimen dan zat kimia terlarut dalam suatu DAS
yang luas yang didominasi oleh kegiatan pertanian dan tidak memiliki pencatatan data.
3. Komponen SWAT
Komponen utama model SWAT ini adalah iklim, hidrologi, suhu dan karakteristik tanah,
pertumbuhan tanaman, unsur hara, pestisida, patogen dan bakteri, dan penggunaan lahan. Dalam
SWAT, DAS dibagi menjadi beberapa Sub-DAS yang kemudian dibagi lagi ke dalam unit
respon hidrologi (Hydrologic Response Units “HRU”) yang memiliki karakteristik penggunaan
lahan, pengelolaannya, dan tanah yang homogen.
Proses hidrologi DAS yang disimulasikan dalam SWAT terbagi menjadi dua bagian
utama, yaitu proses di lahan dan di sungai. Bagian pertama adalah fase lahan dari siklus
hidrologi. Fase lahan siklus hidrologi mengontrol jumlah air, sedimen, unsur hara dan pestisida
yang bergerak di lahan menuju sungai utama pada masing-masing Sub-DAS. Bagian kedua
adalah fase routing atau proses pergerakan air, sedimen, bahan pestisida dan bahan nutrient
lainnya melalui jaringan sungai dalam DAS menuju ke outlet/ patusan
Ketika SWAT menentukan muatan air, sedimen, unsur hara dan pestisida menuju ke
saluran utama, muatan tersebut ditelusuri hingga ke jaringan sungai DAS menggunakan struktur
perintah yang sama dengan HYMO (Williams dan Hann 1972). Selain melacak aliran masa
dalam saluran, SWAT juga memodelkan perubahan kimia di dalam sungai dan badan sungai.
Penelusuran pada DAS dengan menggunakan model SWAT ini juga dapat memberikan
informasi mengenai banjir, sedimen pada sungai dan waduk, unsur hara, pestisida di sungai dan
waduk, serta aliran yang keluar dari waduk.
Ardyansyah, Tommy. 2017. Pengertian SWAT (Soil and Water Assessment Tool).
https://foresteract.com/pengertian-swat/ diunduh pada 15 April 2018
Nugroho, Prima.2015. Model Soil Water Assessment Tool (Swat) Untukprediksi Laju
Erosi Dan Sedimentasi Di Sub Das Keduang Kabupaten Wonogiri .
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://eprints.ums.ac.id/38
905/1/PUBLIKASI.pdf diunduh pada 16 April 2018