You are on page 1of 1

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai bahwa :
1. Pada percobaan pertama variabel konsentrasi K2CrO4 0,03 M; 0,06 M; 0,09 M; 0,12 M;
dan 0,15 M dimana laju korosi terendah terjadi pada variabel 0,03 M yaitu sebesar
1724,1245 mpy. Sedangkan tertinggi pada variabel 0,15 M yaitu sebesar 7912,9266 mpy.
Pada percobaan kedua dengan varibel yang sama, laju korosi terendah terjadi pada
variabel 0,03 M yaitu sebesar 16661,824 mpy. Sedangkan tertinggi pada variabel 0,12 M
yaitu sebesar 7456,7388 mpy.
2. Pada percobaan pertama variabel konsentrasi K2CrO4 0,03 M; 0,06 M; 0,09 M; 0,12 M;
dan 0,15 M dimana penambahan berat logam Fe terendah terjadi pada variabel sebesar
0,03 M sebesar 10 mg, sedangkan yang tertinggi pada variabel 0,15 M yaitu sebesar 60
mg. Pada percobaan kedua dengan variabel yang sama, penambahan berat logam Fe
terendah terjadi pada variabel sebesar 0,15 M sebesar 10 mg, sedangkan yang tertinggi
pada variabel 0,15 M yaitu sebesar 65 mg.
3. Pada percobaan pertama variabel konsentrasi K2CrO4 0,03 M; 0,06 M; 0,09 M; 0,12 M;
dan 0,15 M dimana penambahan tebal logam Fe terendah terjadi pada variabel 0,03 M
sebesar 0,012 cm sedangkan yang tertinggi pada variabel 0,15 M yaitu sebesar 0,06 cm.
Pada percobaan kedua dengan variabel yang sama penambahan tebal logam Fe terendah
terjadi pada variabel 0,03 M yaitu sebesar 0,007 cm sedangkan yang tertinggi pada
variabel 0,15 M yaitu sebesar 0,03 cm.
4. Semakin besar konsentrasi K2CrO4 sebagai inhibitor yang digunakan, maka laju korosi
pada logam Cu semakin menurun.
5. Semakin besar konsentrasi K2CrO4 sebagai inhibitor yang digunakan, maka semakin besar
penambahan berat logam pada logam Fe.
6. Semakin besar konsentrasi K2CrO4 sebagai inhibitor yang digunakan, maka semakin besar
penambahan tebal logam.

V-1

You might also like