Professional Documents
Culture Documents
Tugas Util
Tugas Util
- Sistem pemipaan steam secara urut ialahh menggunakan alat-alat berikut : furnance untuk
pembakaran bahan bakar, steam drum untuk penampungan air panas dan uap jenuh, superheater
tempat pengeringan steam yang kemudian dialirkan melalui main steam pipe, air heater untuk
memanskan udara luar, economizer untuk memanaskan air kondensat, lalu safety valfe sebagai
tempat pembuangan steam bertekanan tinggi, dan blowdown valve sebagai tempat pembuangan
endapan yang terbentuk
- Sistem pemipaan bakar diambil tangki port dan tangki starboard ganda dengan pompa
pemindah bahan bakar sesudah melewati filter penyaring bahan bakar. Kemudian aliran bahan
bakar dibagi dua ke tangki harian bahan bakar untuk mesin induk dan mesin bantu pada sisi port
dan starboard dan seterusnya disalurkan kepada mesin-mesin yang membutuhkan. Bahan bakar
sisa pembakaran disalurkan kembali ke tangki harian sesudah melewati filter penyaring.
- Sistem pempipaan air proses terdapat. hidrofor, pompa, katup, pipa, dan perlengkapan lainnya.
Dengan tangki-tangki air dihubungkan dengan pompa melalui pipa air sesudah melewati filter
penyaring Kemudian pompa dihubungkan dengan pompa hidrofor air lalu didistribusikan ke
tempat yang membutuhkan air dan juga dialirkan ke sistem pendinginan air mesin induk dan
mesin bantu.
Nomor 2
PRINSIP KERJA TURBIN UAP
Prinsip kerja turbin uap,terletak pada perubahan energi panas yang terkandung di dalam uap air
(keseluruhan sampai energi panas dalam uap air di sisi exhaust turbin) yang dikonversikan
menjadi energi mekanik yang ditransmisikan ke rotor turbin. Hal ini terjadi di
beberapa stage turbin uap yang berbeda. Satu stage turbin selalu terdiri atas bagian sudu-sudu
melingkar yang diam/stasioner dan bagian sudu-sudu yang berputar/berotasi.
Energi panas di dalam uap air ditunjukkan oleh besaran entalpi (h).
h = u + p.V
u = energi internal, p.V = aliran kerja
Konversi Energi Panas Uap Air Menjadi Energi Kinetik
Pertama, energi panas harus dikonversikan menjadi energi kinetik, proses ini terjadi pada nozzle
(lihat gambar di atas). Pada turbin uap, nozzle terpasang di sisi casing (sudu-sudu stator turbin)
dan ditambah pada sisi sudu-sudu rotor, yang selanjutnya dikenal dengan reaction stage/sisi
reaksi. Pada nozzle, uap air mengalami penambahan kecepatan/akselerasi, dan akselerasi ini
menyebabkan diferensial tekanan antara sisi sebelum nozzle dengan sesudah nozzle.
Kedua, energi kinetik ditransformasikan menjadi energi putar dari rotor turbin yang hanya terjadi
pada sisi sudu-sudu yang berputar/rotor.
Vektor Kecepatan Pada Stage Turbin Uap Reaksi
Stage pada turbin memiliki perbedaan kecepatan, seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.
Pada tiap level digambar segitiga vektor kecepatan, satu di sisi inlet blade yang berputar, dan
yang kedua di sisi outletnya. Kecepatan absolut (c) di inlet dan outlet besarnya berbeda, karena
energi kinetik dari uap air dikonversikan menjadi energi mekanik pada rotor.
PERHITUNGAN DAYA TURBIN UAP
Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (Pin) = 18
kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan 1 atm.
Tekanan 1 kg/ cm2= 98,07 kPa
Tekanan masuk turbin rata-rata = 18 kg/ cm²
= 18 x 98,07 kPa
= 1.765,26 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pin= (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 1.765,26 + 101,325 ) kPa
= 1.866,59 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan masuk turbin yang diperoleh adalah sebesar 1.866,59 kPa.
Sedangkan untuk tekanan keluar turbin nilai rata-rata adalah sebesar :
(Pout) = 2,8 kg/ cm² G( tekanan dibaca lewat alat ukur ).
Tekanan 1 kg/ cm2 = 98,07 kPa
Tekanan keluar turbin rata-rata = 2,8 kg/ cm²
= 2,8 x 98,07 kPa
= 274,59 kPa
Tekanan ruangan 1 atm = 101,325 kPa
Pout = (Tekanan pada alat ukur + Tekanan ruangan ) kPa
= ( 274,59 + 101,325 ) kPa
= 375,92 kPa (abs)
Jadi nilai tekanan keluar turbin yang diperoleh adalah sebesar 375,92 kPa.
Temperatur rata- rata masuk turbin = 208°C + 273 = 481 K
Temperatur rata- rata keluar turbin = 142°C + 273 = 415 K
B. Efisiensi Isentropik
0,2141 = 21,41%
Jadi efisiensi isentropik turbin uap adalah sebesar 21,41 %