You are on page 1of 33

SUBKELAS ZINGIBERIDAE

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Botani Phanerogamae yang
diampu oleh Prof.Dr.Hj.Nuryani.Y.Rustaman,M.Pd, Dra. Siti Sriyati,M.Si., dan Dr.
Topik Hidayat, M.Si

oleh :
Kelompok 6 / Biologi B 2014
Alhayatul Lutfi M 1406064
Kartika Nahdiyati 1403666
Kultum Afifah 1406851
Lina Indrawati 1405181
Nadiya Syafia Shani 1400573

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
A. JUDUL
Praktikum Pengamatan Subkelas Zingiberidae

B. WAKTU PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Rabu, 23 Nopember 2016
Waktu : Pukul 09.30 - 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan

C. TUJUAN
1. Menemukan ciri-ciri familia-familia dalam Subkelas Zingiberidae.
2. Menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam Subkelas
Zingiberidae.
3. Membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan Subkelas Zingiberidae.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Tabel Alat
Tabel D.1 Alat-alat praktikum pengamatan subkelas Zingiberidae
No Nama Alat Jumlah
1. Kamera Handphone 1 unit
2. Buku Catatan 1 unit
3. Pulpen 1 unit
4. Koran 1 eksemplar
5. Pisau/silet/cutter 1 unit
6. Lup 1 unit
7, Mikroskop 1 unit
2. Bahan
Dalam kegiatan pengamatan anggota Subkelas Zingiberidae
diambil bagian-bagian dari tumbuhan yang diamati dengan lengkap,
mulai dari daun, batang, buah, dan bunga. Adapun spesimen yang
diamati dari Subkelas Zingiberidae adalah:
1) Familia Bromeliacea e : Ananas comosus
2) Familia Heliconiaceae : Heliconia metalica dan Heliconia
psittacorum
3) Familia Musaceae : Musa paradisiaca
4) Familia Zingiberaceae : Alpinia galanga dan Nicolaia elatior
5) Familia Cannaceae : Canna edulis

E. LANGKAH KERJA

Beberapa jenis tumbuhan yang mewakili tiap familia


diamati setiap karakteristiknya.

Lihat keberadaan batang berkayu atau tidak lalu


tentukan habitus dari setiap tumbuhan kemudian pola
percabangan tumbuhan tersebut diamati.

Daun diamati, perhatikan jenis daun,


pertulangan daun dan duduk daun.

Bunga diamati kemudian amati tipe perbungaan, jenis kelamin


tumbuhan, jumlah dan keadaan perhiasan bunga. Lalu struktur
alat perkembangbiakannya diamati yang terdiri dari jumlah
stamen, keberadaan stamen, jumlah pistillu, keberadaan
pistillum, kelamin bunga dan jenis buah
Ovarium tumbuhan disayat secara melintang atau
membujur untuk melihat tipe plasenta dan
perlekatan karpel.

Setelah diamati, dibuat seriasi tumbuhan dengan memberi bobot (skor)


pada ciri/kriteria setiap specimen berdasarkan skala filogeni dan dibuat
dalam fenogram (analisis fenetik).

Setelah pengamatan selesai digambar satu contoh


spesies lain dari tiap familia yang tidak dipraktikumkan
pada buku gambar.

Diagram Alur E.1 Diagram Alur Pengamatan Subkelas Commelinidae

F. TINJAUAN PUSTAKA
Subclassis Zingiberidae merupakan anggota dari classis Liliopsida.
Subclassis ini menaungi delapan familia didalamnya, diantaranya adalah
Familia Bromeliaceae, Cannaceae, Costaceae, Heliconiaceae, Marantaceae,
Musaceae, Strelitziaceae, dan Zingiberaceae. Dari kedelapan familia tersebut
didalamnya terdapat sekitar 3800 spesies. Kebanyakan dari anggotanya
berhabitus herba adan terkadang epifit dan tersebar pada hutan-hutan tropis.
Secara umum, biasanya anggita subclassis zingiberidae memiliki kelenjar
nectar dan daunnya tersusun roset akar. Subclassis ini dibedakan dari subclassis
commelinidae dilihat dari adanya sepal dan petal yang dapat dibedakan dari
warna dan teksturnya, dan biasanya memiliki braktea (Madison, 2016).
Diantara kedelapan familia tersebut, akan dibahas lima familia yang cukup
banyak terdapat di Indonesia:
1. Familia Bromeliaceae

Gambar F.1 Ananas comosus


(Starnes, 2007)
Terdapat sekitar 45-50 genus serta kurang lebih 2000 spesiesn
didalam familia Bromeliaceae. Salah satu spesies yang paling dikenal dari
familia Bromeliaceae adalah Ananas comosus (nanas). Anggota dari
familia Bromeliaceae tersebar di belahan dunia tropis dan subtropics, dan
hanya satu spesies ditemukan hidup di Afrika Barat yang tropis. Selain
sebagai hiasan, tanaman-tanaman dari familia Bromeliaceae biasa
dimanfaatkan sebagai tanaman budidaya. Hal yang menarik dari familia
ini adalah daunnya yang mampu menampung air sehingga secara tidak
langsung juga membantu perkawinan nyamuk dan juga katak. Beberapa
anggotanya merupakan tanaman epifit yang biasa ditemukan pada dahan-
dahan pohon didaerah tropis.
Secara morfologi dapat dijabarkan bahwa habitusnya biasanya
berupa herba tetapi ada juga yang berkayu, epifit, dan sering juga
xerofitik. Daunnya tersebar atau berseling, atau tersusun roset diibagian
bawah dengan selubung yang membentuk wadah untuk menangkap air.
Pada familia ini tidak ditemukan adanya stipula. Pada bagian
bunganya dapat diidentifikasi bahwa ada yang actinomorf dan zygomorf
serta biasanya termasuk bunga banci, jarang ditemukan yang unisexual.
Perbungaan dengan tipe malai, rasemosa, atau spika. Terdapat anggota
yang superum maupun inferum. Semuanya memiliki braktea berwarna
cerah dibagian bawah bunga. Buahnya dapat berupa buah beri,
kapsul,terkadang buah majemuk. Bijinya banya yang bersayap atau
berambut banyak maupun sedikit. Terdapat endosperma dan plasentasi
buahnya adalah aksilaris (Madison, 2016).
2. Familia Heliconiaceae

Gambar F.2 Heliconia Gambar F.3 Heliconia

psittacorum metalica

(Mezzomo, 2010) (USDA NRCS, 2009)

Familia Heliconiaceae hanya memiliki 1 genus yaitu Heliconia dan


didalamnya terdapat sekitar 100 spesies. Seluruh anggotanya tersebar
didaerah tropis dan subtropics. Biasanya tanaman ini dimanfaatkan
sebagai tanaman budidaya yang berguna untuk tanaman hias. Ciri yang
sangat menonjol dari familia Heliconiaceae adalah brakteanya yang
berwarna mencolok sehingga mudah dikenali. Braktea bewarna tersebut
dapat menghadap kebawah maupun keatas. (Madison, 2016).
Karakteristik yang selalu ada pada setiap spesies di dalam familia
ini diantaranya dapat dilihat dari habitus, daun, bunga, serta buahnya.
Semua anggotanya berhabitus herba. Daunnya berseling atau
berseling dan berhadapan. Semua memiliki spathe atau braktea dengan
warna yang cerah, biasanya merah, oranye, atau kuning. Memiliki tepal
didalam dua lingkaran. Stamen yang dimilikinya ada 5 buah fertile dan 1
staminodus. Ovariumnya inferior dan memiliki 3 biji (Every, 2009).
3. Familia Musaceae

Gambar F.4 Musa paradisiaca


( Carr, 2016)
Familia Musaceae hanya memiliki 2 genus dengan sekitar 40
spesies didalamnya. Tersebar didaerah tropis maupun subtropics, pada
awalnya berasal dari daerah subtropics. Tanaman-tanamannya
dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Hal yang mencolok dari familia
Musaceae adalah habitusnya yang tidak berkayu tetapi tumbuh cukup
tinggi seperti pohon, disebut juga sebagai arborescent. Batangnya
merupakan pseudostem dan bukanlah kayu. Tanaman ini mampu tumbuh
lagi setelah batangnya ditebang. Batangnya juga mengandung cairan
berwarna putih.
Secara morfologi, dapat dilihat bahwa habitusnya adalah herba
perennial/arborescent dengan daun tunggal yang tersebar atau berseling.
Petiolusnya panjang dengan pelepah dibagian dasarnya. Bunga yang
dimilikinya zygomorf dan uniseksual. Bunga betinanya biasanya berada
dibagian atas dari bunga jantan. Buahnya panjang dengan eksokarp yang
tebal. Bijinya memiliki endosperma dan plasentasi buahnya adalah
aksilaris (Madison, 2016).
4. Familia Zingiberaceae

Gambar F.5 Alpinia


Gambar F.6 Nicolaia elatior
galanga
( Kinsey, 2016)
( IndiaMART, 2016)
Familia Zingiberaceae membawahi 45-50 genus dengan 1000-1300
spesies didalamnya. Tersebar di daerah tropis benua Afrika, Asia, dan
sepanjang Pasifik. Beberapa spesies memiliki minyak aromatis yang
biasanya dimanfaatkan sebagai bumbu masak, keperluan sehari-hari, dan
juga untuk kebutuhan kesehatan. Akarnya menjadi umbi sehingga dapat
dijadikan sumber makanan. Familia ini dibagi lagi berdasaran unilokular
atau trilokularnya ovarium dan dari kehadiran petaloid staminodus pada
bunganya.
Secara morfologi dapat dikatakan bahwa habitus dari familia ini
adalah herba perennial dengan rhizome yang pendek dan berdaging atau
berupa umbi. Daunnya tungga, tersebar atau berseling. Terdapat pelepah
dibagian bawah dan ada ligula. Petiolusnya panjang dan helaian daun
menggulung pada awalnya. Bunga yang dimilikinya zygomorf, biseksual,
dan biasanya mencolok. Staminodusnya terpelinti membentuk labellum.
Masing-masing bunga memiliki braktea yang menyelubunginya.
Ovariumnya inferum. Buah yang dimilikinya berupa beri atau kapsul
dengan warna yang mencolok. Bijinya bundar dengan aril berwarna
merah dan memiliki endosperma. Plasentasinya dapat aksilaris atau
basalis (Madison, 2016).
5. Familia Cannaceae

Gambar F.7 Canna edulis


( My Jungle Garden, 2016)
Didalam familia Cannaceae hanya terdapat 1 genus yaitu Canna
dengan 30-55 spesies didalamnya. Anggota familia ini tersebar pada
bagian subtropics di Amerika Utara dan Amerika Tengah serta di Barat
India. Paling umum digunakan untuk menjadi tanaman hias dan pada
beberapa negara dijadikan tanaman obat. Cannaceae dibedakan dari
Zingiberaceae berdasarkan ketidakhadiran dari ligula yang berada
dibagian dasar pelepah daun.
Secara morfologi, dapat diamati bahwa habitusnya herba perennial
dengan umbi akar. Daunnya tunggal, tersebar atau berseling. Dibagian
dasarnya terdapat pelepah tanpa ligula. Bunga yang dimilikinya zygomorf
dan biseksual. Perbungaannya malai atau rasemosa. Setiap bunganya
dilindungi oleh braktea. Ovariumnya inferum. Buah yang dimilikinya
berupa buah kapsul dengan kaliks persisten. Bijinya tidak memiliki aril
tetapi memiliki endosperma. Plasentasinya adalah aksilaris (Madison,
2016).
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tabel Klasifikasi
G.1 Tabel Klasifikasi Subkelas Zingiberidae
Klasisifikasi Gambar Asli Gambar Referensi

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Bromeliales
Familia : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus

Gambar G.1 Ananas comosus Gambar G.2 Ananas comosus


( Dokumentasi Kelompok, 2016) (Starnes, 2007)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia
psittacorum
Gambar G.3 Heliconia
Gambar G.4 Heliconia psittacorum
psittacorum
( Dokumentasi Kelompok, 2016) (Mezzomo, 2010)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia
metalica
Gambar G.6 Heliconia metalica
(USDA NRCS, 2009)

Gambar G.5 Heliconia metalica


( Dokumentasi Kelompok, 2016)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa
paradisiaca

Gambar G.8 Musa paradisiaca


Gambar G.7 Musa paradisiaca ( Carr, 2016)
( Dokumentasi Kelompok, 2016)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga

Gambar G.10 Alpinia galanga


( IndiaMART, 2016)
Gambar G.9 Alpinia galanga
( Dokumentasi Kelompok, 2016)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Nicolaia
Spesies : Nicolaia elatior

Gambar G.12 Nicolaia elatior


( Kinsey, 2016)
Gambar G.11 Nicolaia elatior
( Dokumentasi Kelompok, 2016)

Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas: Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis

Gambar G.14 Canna edulis


Gambar G.13 Canna edulis
( My Jungle Garden, 2016)
( Dokumentasi Kelompok, 2016)
2. Tabel Seriasi
3. Klasifikasi Biner
No Ciri yang teramati Ya Tidak
Stamen lepas A, B, C, D, E, F
1. C
,G
Pertulangan daun linier
2. A, B, D, E, C, F, G
horizontal
3. Ovarium inferum A, B, D, E, F, G C
4. Jenis buah tunggal A, B, C, D, E, F G
5. Rangkaian bunga cincinus B, E A, C, D, F, G
6. Calyx/corolla perigonium A, B, D, E, F, G C
7. Spatha Sukulen A, B, D, E, C, F, G
Bagian abaksial daun berwarna
8. D A, B, C, E, F, G
ungu
9. Stamen petaloid C A, B, D, E, F, G
10. Terdapat lapisan lilin pada daun A, B, E C, D, F, G

Keterangan: E. Heliconia Metalica


A. Musa paradisiaca F. Alpinia galanga
B. Heliconia psittacorum G. Ananas comosus
C. Canna edulis
D. Nicolaia elatior
4. Klasifikasi Bertingkat

Habitus Herba
A, B, C, D, E, F, G

Terdapat lapisan lilin Tidak ada lapisan lilin


pada daun pada daun
A, B, E C, D, F, G

Rangkaian bunga
Rangkaian bunga bukan cincinus
cincinus Spatha tidak sukulen
A
B, E D
Musa paradisiaca
Memiliki spatha Nicolaia elatior
Arah spatha ke atas sukulen
B C, F, G
Heliconia psittacorum

Jenis buah majemuk


Arah spatha ke bawah Jenis buah tunggal G
E C, F Ananas comosus
Heliconia metalica
Stamen petaloid
C
Canna edulis

Stamen tidak petaloid


F
Alpinia galanga

Keterangan: E. Heliconia Metalica


A. Musa paradisiaca F. Alpinia galanga
B. Heliconia psittacorum G. Ananas comosus
C. Canna edulis
D. Nicolaia elatior
5. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dan tabel seriasi filogeni pada buku
panduan praktikum Phanerogamae, maka berikut merupakan urutan dari
Familia yang paling primitif hingga paling maju:
a. Familia Zingiberaceae merupakan tumbuhan yang lebih maju
dibandingkan dengan Familia Musacea dengan skor 58,5 yang diwakili
oleh Spesies Alpinia galanga dan Nicolaia elatior
b. Familia Heliconiaceae merupakan tumbuhan yang lebih maju
dibandingkan dengan Familia Bromeliacea dengan skor 60,5 yang
diwakili oleh Spesies Heliconia metalica dan Heliconia psittacorum
c. Familia Musacea merupakan tumbuhan yang lebih maju dibandingkan
dengan Familia Heliconiaceae dengan skor 61 yang diwakili oleh
Spesies Musa paradisiaca.
d. Familia Cannaceae 61 merupakan tumbuhan yang paling maju dengan
skor yang diwakili oleh Spesies Canna edulis.
e. Familia Bromeliaceae memiliki skor 65 yang diwakili oleh Spesies
Ananas comosus. Seharusnya skor pada Familia Bromeliaceae lebih
kecil dari spesimen yang lainnya karena merupakan tumbuhan yang
berada pada familia yang paling primitif. Hal ini terjadi kemungkinan
karena kesalahan kami saat mengklasifikasikan atau karena spesimen
yang diamati untuk skor perbandingan hanya sedikit.
Urutan tumbuhan dari familia yang primitif hingga maju tidak sesuai
dengan Conqruist. Hal ini kemungkinan terjadi karena kesalahan memberi
skor saat mengidentifikasi atau bisa juga karena spesimen tumbuhan yang
dibandingkannya hanya sedikit sehingga kurang bervariatif. Jika dilihat
dari buku Conqruist urutan tumbuhan yang paling primitif hingga yang
paling maju yaitu Familia Bromeliacea, Heliconiaceae, Musacea,
Zingiberaceae dan Cannaceae.
a) Ordo Bromeliales
1. Familia Bromeliacea
a. Ananas comosus

Daun

Buah

Gambar Ananas comosus


(Dokumentasi Kelompok, 2016)
Familia Bromeliacea merupakan tumbuhan yang paling
maju jika dilihat dari skor seriasi. Familia Bromeliacea
memiliki skor 65. Jika melihat urutan Conqruist Familia
Bromeliacea merupakan tumbuhan paling primitif. Tumbuhan
yang diamati yaitu Spesies Ananas comosus Karakteristik yang
teramati yang membuat tumbuhan ini maju adalah habitusnya
herba, percabangan simpodial, duduk daun roset, pertulangan
daun linier, pistillum stigma bersatu, ovarium inferum, simetri
bunga zygomorph, . Karakteristik yang membedakan Rhoeo
discolor dan Zebrina pendula adalah pada tumbuhan Rhoeo
discolor yaitu habitus semak dengan duduk daun roset,
sedangkan pada Zebrina pendula habitus herba dengan duduk
daun berseling.
b) Ordo Zingiberales
1. Ordo Zingiberiales
a. Familia Zingiberaceae

(a) (b) (c) (d)


Gambar a. Alpinia galanga b. Umbi Alpinia galanga c. Nicolaia elatior d.
Perbungaan Nicolaia elatior
(Dokumentasi Kelompok, 2016)
Familia Zingiberaceae merupakan tumbuhan yang paling
primitif pada Ordo Zingiberiales jika dilihat dari perhitungan
seriasi dengan skor 58,5. Urutan Familia Zingiberaceae merupakan
tumbuhan yang paling primitif tidak sama dengan urutan pada
buku Conqruist. Pada buku Conqruist Familia Zingiberaceae
merupakan tumbuhan yang maju sebelum Familia Cannaceae.
Tumbuhan yang diamati yaitu Spesies Alpinia galanga dan
Nicolaia elatior. Karakteristik yang teramati yang membuat
tumbuhan ini paling primitif adalah jenis daunnya tunggal, stamen
lepas dan kelamin tumbuhan monoecous. Karakteristik yang
membedakan Alpinia galanga dan Nicolaia elatior adalah pada
tumbuhan Alpinia galanga yaitu duduk daun tersebar sedangkan
pada Nicolaia elatior duduk daun berseling.
2) Familia Heliconiaceae
a. Heliconia metalica b. Heliconia psittacorum

(a) (b) (c)

Gambar a. Heliconia metalica b. Heliconia psittacorum c. Perbungaan Heliconia


psittacorum
(Dokumentasi Kelompok, 2016)
Familia Heliconniaceae merupakan tumbuhan yang lebih maju jika
dibandingkan dengan Familia Zingiberaceae dengan skor 60,5. Urutan Familia
Heliconniaceae merupakan tumbuhan yang paling primitif tidak sama dengan
urutan pada buku Conqruist. Pada buku Conqruist Familia Heliconiaceae
merupakan tumbuhan yang paling primitif. Tumbuhan yang diamati yaitu Spesies
Heliconia metalica dan Heliconia psittacorum. Karakteristik yang teramati yang
membuat tumbuhan ini primitif adalah jenis daunnya tunggal, stamen lepas dan
kelamin tumbuhan monoecous. Karakteristik yang membedakan Heliconia
metalica dan Heliconia psittacorum adalah pada tumbuhan Heliconia metalica
yaitu duduk daun roset sedangkan pada Heliconia psittacorum duduk daun
berseling.
3) Familia Musacea
a. Musa paradisiaca

Gambar Musa paradisiaca


(Dokumentasi Kelompok, 2016)
Familia Musacea merupakan tumbuhan yang lebih maju jika
dibandingkan dengan Familia Heliconiaceae dengan skor 61. Urutan Familia
Musacea merupakan tumbuhan yang lebih maju dibandingkan Familia
Heliconiaceae unrutannya sama dengan urutan pada buku Conqruist.
Tumbuhan yang diamati yaitu Spesies Musa paradisiaca. Karakteristik yang
teramati yang membuat tumbuhan ini lebih maju dibandingkan Familia
Heliconiaceae adalah jenis daunnya tunggal, stamen lepas dan umur tumbuhan
2 tahun.
4. Familia Cannaceae
a. Canna edulis

(a) (b)
Gambar a. Canna edulis b. Buah Canna edulis
Familia Cannaceae merupakan tumbuhan yang paling maju dengan skor
61, jika dihitung menggunakan skala seriasi. Familia Cannaceae merupakan
tumbuhan yang paling maju pada Ordo Zingiberiales pada buku Conqruist
Familia Cannaceae dari Ordo Zingiberiales merupakan tumbuhan yang paling
maju dari Subkelas Zingiberidae. Tumbuhan yang diamati yaitu Spesies
Canna edulis. Karakteristik yang teramati yang membuat tumbuhan ini paling
maju adalah habitus herba, polapercabangan simpodial, pertulangan daun
linier, pistillum stigma bersatu, ovarium inferum, simetri bunga zygomorph,
apetal dan perlekatan karpel syncarp.
H. ANALISIS FENETIK
1. Specimen yang dianalisis

Spesimen A Spesimen B Spesimen C

Specimen D Specimen E

Specimen F Specimen G
2. Karakter yang dipilih
1) Calyx persisten
2) Stamen petaloid
3) Daun kaku
4) Tangkai sesil
5) Buah tunggal
6) Daun memiliki lapisan lilin
7) Rangkaian bunga cincinus
8) Aromatik
9) Tulang daun linear horizontal
10) Spatha sukulen

3. Matrix kesamaan
A B C D E F G
1 - - + - - - -
2 + + + + + + -
3 - - - - - - +
4 - - - - - - +
5 - - - - - - +
6 + + - - + - -
7 - + - - + - -
8 - - - + - + -
9 + + - + + - -
10 + + - + + - -

4. Indeks Kesamaan
A B C D E F G
A
B 40
C 10 10
D 30 30 10
E 40 50 10 30
F 10 10 10 20 10
G 0 0 0 0 0 0
5. Clastering
B E A D F C G

E 50

A 40 40

D 30 30 30

F 10 10 10 20

C 10 10 10 10 10

G 0 0 0 0 0 0
6. Fenogram

B E A D F C G
B E E E
E E

50

45

40

35

30

25

20

15

10

0
7. Pembahasan Fenogram
Spesimen A berasal dari Familia Musaceae, specimen B dan E
berasal darin Familia Heliconiaceae, spesimen C berasal dari Familia
Cannaceae, spesimen D dan F berasal dari familia Zingiberaceae, dan
spesimen G berasal dari familia Bromeliaceae. Bedasarkan fengoram yang
kami buat. Didapatkan hasil bahwa yang paling primitif adalah spesimen
G yang berasal dari Familia Bromiliaceae dan yang paling maju adalah
spesimenn B dan E dari Familia Heliconiaceae. Ditinjau dari sumber yang
kami gunakan, terdapat beberapa ketidaksesuiaan pada fenogram kami,
menurut sumber yang paling maju yakni spesimen C dari Familia
Cannaceae yang berbeda dengan yang kami buat. Namun secara
keseluruhan sudah sesesuai, ditinjau dari spesimen B dan E dalam satu
garis yang sama karena dalam satu Familia. Lalu selanjutnya posisi
spesimen B dan E berada dekat dengan spesimen A yang merupakan
Familia Musaceae yang juga merupakan awal perkembangan Familia
Heliconiaceae. Selanjutnya ketidaksesuaian pada specimen F dan C yang
merupakan satu famili namun tidak berada posisi yang sama. Hal ini
diduga karena ciri yang digunakan untuk mengelompokan tanaman-
tanaman tersebut hanyalah sedikit sehingga kurang akurat dalam
penyusunan fenogram.
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua
spesimen tersebut?
Jawab : iya dapat, semua spesimen memiliki habitus herba, memiliki daun
tunggal dan lengkap serta letak ovariumn inferum
2. Ciri-ciri apakah yang membuat semua spesimen tersebut ditempatkan
dalam satu subkelas
Jawab :
Habitus : Roset
Daun : daun tunggal dan lengkap, duduk daun tersebar atau roset,
peertulangan daun linear, petiolus berongga atau tidak
Batang : beberapa keras tapi tidak berkayu
Bunga :bunga tunggal atau majemuk dengan ciri khas braktea berwarna
cerah. Biseksual, syncarp dan inferum
3. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-
spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang
berbeda
Jawab : Iya dapat
Familia Heliconiacae memiliki ciri : roset dengan batang semu, bunga
tersusun dalam bagian cincinus, bagian apeks daun acutus dan bagian
basal emarginatus dengan ukuran daun sedang
Familia Musaceae memiliki ciri: Roset dengan batang semu, bunga
tersusun dalam bentuk jantung, bagian apeks daun acutus dan bagian basal
emarginatus dengan ukuran daun besar
Familia Bromiliaceae memiliki ciri : Memliki habitus herba dengan daun
kaku, beberapa spesies mempunai tepi daun berduri, roset batang, bunga
biseksual aktinomorf mempunyai braktea, stamen dalam dua lingkatan,
ovarium inferum, sinkarp, 3 karpel 3 ruang dan plasentasi aksilaris
Famili Zingerberacae memilliki ciri : Habitus herba, daun tunggal dan
pertulangan daun linear, duduk daun roset, daun lengkap, berasal dari
rhizom, bersifat aromatik. Perianthium 3 petal dan 3 sepal, stamn 6 dalam
dua lingkaran
Familia Cannaceae memiliki ciri : Percabangan simpodial, letak daun
sprial, daun tunggal dengan stilus petaloid dan stamen petaloid, Sepal 3,
lepas, persisten; petal 3. Stamen 6 helai, 3 petaloid staminodium
4. Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia?
Jawab : Iya dapat
a) Familia Cannaceae : Stilus petaloid, stamen petaloid
b) Familia Musacae : Batang semu (batang yang sebenarnya tersembunyi
didalam tanah) Daun muda melipat transversal, perbunggan jantung
c) Familia Bromeliaceae : Perbungaan majemuk (cincinus). Biseksual.
Perigonium. Jumlah stamen 6, tereduksi 1. Epipetal, Pistillum Stigma
Bersatu. Monoecous
d) Familia Heliconiacaea : Perbungaan majemuk (cincinus). Biseksual.
Perigonium. Jumlah stamen 6, tereduksi 1. Epipetal, Pistillum Stigma
Bersatu. Monoecous
e) Familia Zingiberaecae : Berasal dari Rhizom, Pola percabangannya
simpodial, bersifat aromatik.Majemuk, Biseksual, Simetri bunga Zygomorf,
Periantium 3 petal dan 3 sepal, stamen 6 dalam dua lingkaran, Ovarium
inferum, Perlekatan karpel Syncarp
5. Apabila anda bandingkan tingkat kemajuan/keprimtifan familia-familia
tersebut, bagaimanakah urutannya?
Jawab : Bedasarkan hasil seriasi kami diperoleh dari yang maju yakni
adalah famili Bromeliaceae, lalu famili Heliconiacae, lalu famili
Musaceae, familia Zingerberaceae dan famili Cannaceae
J. KESIMPULAN
1. Ciri khas tiap Familia
a) Familia Heliconiacae memiliki ciri : roset dengan batang semu, bunga
tersusun dalam bagian cincinus, bagian apeks daun acutus dan bagian
basal emarginatus dengan ukuran daun sedang
b) Familia Musaceae memiliki ciri: Roset dengan batang semu, bunga
tersusun dalam bentuk jantung, bagian apeks daun acutus dan bagian
basal emarginatus dengan ukuran daun besar
c) Familia Bromiliaceae memiliki ciri : Memliki habitus herba dengan
daun kaku, beberapa spesies mempunai tepi daun berduri, roset batang,
bunga biseksual aktinomorf mempunyai braktea, stamen dalam dua
lingkatan, ovarium inferum, sinkarp, 3 karpel 3 ruang dan plasentasi
aksilaris
d) Famili Zingerberacae memilliki ciri : Habitus herba, daun tunggal dan
pertulangan daun linear, duduk daun roset, daun lengkap, berasal dari
rhizom, bersifat aromatik. Perianthium 3 petal dan 3 sepal, stamn 6
dalam dua lingkaran
e) Familia Cannaceae memiliki ciri : Percabangan simpodial, letak daun
sprial, daun tunggal dengan stilus petaloid dan stamen petaloid, Sepal
3, lepas, persisten; petal 3. Stamen 6 helai, 3 petaloid staminodium
2. Bedasarkan hasil praktikum kami diperoleh urutan dari familia yang
primitive sampai ke maju yakni adalah famili Bromeliaceae, lalu famili
Heliconiacae, lalu famili Musaceae, familia Zingerberaceae dan famili
Cannaceae.
3. Perbandingan ciri khas per familia
a) Familia Cannaceae : Stilus petaloid, stamen petaloid
b) Familia Musacae : Batang semu (batang yang sebenarnya tersembunyi
didalam tanah) Daun muda melipat transversal, perbunggan jantung
c) Familia Bromeliaceae : Perbungaan majemuk (cincinus). Biseksual.
Perigonium. Jumlah stamen 6, tereduksi 1. Epipetal, Pistillum Stigma
Bersatu. Monoecous
d) Familia Heliconiacaea : Perbungaan majemuk (cincinus). Biseksual.
Perigonium. Jumlah stamen 6, tereduksi 1. Epipetal, Pistillum Stigma
Bersatu. Monoecous
e) Familia Zingiberaecae : Berasal dari Rhizom, Pola percabangannya
simpodial, bersifat aromatik.Majemuk, Biseksual, Simetri bunga Zygomorf,
Periantium 3 petal dan 3 sepal, stamen 6 dalam dua lingkaran, Ovarium
inferum, Perlekatan karpel Syncarp
DAFTAR PUSTAKA
Every, J.L.R. (2009). Neotropical Heliconiaceae. [Online]. Diakses dari:
http://www.kew.org/science/tropamerica/neotropikey/families/Heliconiace
ae.htm. Diakses pada: 29 November 2016.

Madison, U.W. (2016). Subclass: Zingiberidae. [Online]. Diakses dari:


http://botit.botany.wisc.edu/courses/systematics/Phyla/Magnoliophyta/Zin
giberidae.html. Diakses pada: 29 November 2016.

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR


Carr, G.D. (2016). Musaceae. [Online]. Diakses dari:
http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/mus.htm. Diakses pada: 26
November 2016.

IndiaMART. (2016). Alpinia Galangal Manufacturer from India. [Online].


Diakses dari: http://dir.indiamart.com/impcat/alpinia-
galangal.html?biz=10. Diakses pada: 26 November 2016.

Kinsey, Beth. (2016). Etlingera elatior – Torch Ginger. [Online]. Diakses dari:
http://wildlifeofhawaii.com/flowers/971/etlingera-elatior-torch-ginger/.
Diakses pada: 26 November 2016.

Mezzomo, Anestor. (2010). Heliconia psittacorum 'St. Vincent Red'. [Online].


Diakses dari:
https://www.flickr.com/photos/97193626@N00/5393347201. Diakses
pada: 25 November 2016.

My Jungle Garden. (2016). Canna indica. [Online]. Diakses dari:


http://myjunglegarden.com/2012/07/canna-indica/. Diakses pada: 26
November 2016.

Starnes, Steven. (2007). Ananas comosus L.. [Online]. Diakses dari:


http://www.prota4u.org/protav8.asp?p=Ananas+comosus. Diakses pada:
25 November 2016.
USDA, NRCS. (2007). Flora of North America. [Online]. Diakses dari:
http://luirig.altervista.org/flora/taxa/floranam.php?genere=Heliconia.
Diakses pada: 26 November 2016.

You might also like