Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.4 Metode
Pengumpulan data
BAB IIPEMBAHASAN
Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu- Nya
yang kini terdapat dalam Al Qur’an dan dijelaskan oleh
Nabi Muhammadsebagai rasul-Nya melalui sunnah beliau yang kini tersimpan
baik dalam kitab-kitab hadits.Sumber hukum Islam antara lain :
II.1.a Al-Qur’an
ijtihad
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) harikiamat dan dia banyak menyebut Allah.Dalam Al Quran
Surat al-Hasyr ayat
7A r t i n y a : D a n a p a y a n g d i l a r a n g n y a b a g i m u , M a k a t
i n g g a l k a n l a h . D a n bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah amat keras hukumannya.Berkaitan dengan Shariah, hanya sunnah
yang berkaitan dengan hukumsajalah
yang dikategorikan sebagai suatu sumber hukum Islam, sehingga
sunnahy a n g t i d a k l a n g s u n g b e r k a i t a n s e p e r t i b a g a i m a n a t e k n i k
p e r t a n i a n , s t r a t eg i peperangan, dan lain sebagainya tidak dianggap sebag
ai sebuah sumber hukumIslam atau hukum pidana
Islam.S u n n a h s e n d i r i d i g u n a k a n d a l a m b e r b a g a i k ep e r l u a n d i a n t
a r a n y a a d a l a h untuk mengkonfirmasi hukum-hukum yang sudah
disebutkan dalam Al-Qur’an,untuk memberikan penjelasan tambahan
bagi ayat Al-Qur’an yang menjelaskansesuatu secara umum, untuk
mengklarifikasi ayat-ayat Alquran yang mungkindapat menerbitkan
keraguan bagi umat, dan memperkenalkan hukum baru yangtidak
disebutkan dalam Al-Qur’an. Kompilasi atas hadits dilakukan oleh
parau l a m a d a n c e n d e k i a w a n m u s l i m y a n g s e c a r a um u m d i k u m p
u l k a n o l e h e m p a t periwayat hadits terkemuka yaitu kompilasi hadits yang
diriwayatkan oleh Al-Bukhari (870M), Muslim (875M), Abu Dawud (888M), dan
At-Tirmidhi (892M).Mungkin masih ada hadits yang diriwayatkan oleh selain
empat ulama terkemukaini, namun secara umum umat muslim mengenal
empat kompilasi hadits yang
5
dikumpulkan atau diriwayatkan ulama di
atas. Hadits sendiri diklasifikasikan berdasarkan kualitas dari periwayatnya
(bisa dipercaya) dan kekuatan dari
isnad
Muwatir
Mashhur
, dan
Ahad
. Masing-masingm e m i l i k i a r t i s e n d i r i -
sendiri yang menandakan kualitas dari hadits-
h a d i t s tersebut.
II.1.c Ijtihad
Umat Islam tidak hanya berperan dalam hukum – hukum Islam saja,
melainkan juga dalam perumusan sistem hukum nasional negara kita.
Dalam menyelesaikanhubungan hukum Islam dengan nilai – nilai pra-
islam dan hukum Islam
dengan perubahan sosial di dalam masyarakat, sebetulnya sudah lama digerak
kan“Gerakan Pembaharuan” atau bisa juga disebut “Gerakan Tajdid” bertujuan
untuk memurnikan hukum dan ajaran Islam dengan kemajuan zaman. Berbagai
gerakan pembaharuan telah digencarkan, akan tetapi perombakan yang cukup
fundamentalsebagaimana yang diharapkan belum juga dapat direalisasikan.
cultural
bagaimanakah sesuatu yang wajib menurut hukum Islam menjadi wajib pulam
enurut perundang-
u n d a n g a n . N a m u n , s e m u a i t u t i d a k d a p a t d i r e a l i s a s i k a n secara
instan. Semua itu perlu waktu dan proses untuk mewujudkan semuanya.
Pada 29 Mei-
1 J u n i 1 9 4 5 , b e b e r a p a b u l a n s e b e l u m p e n c e t u s a n p r o k l a m a s i ke
merdekaan Indonesia, para pemimpin, para
founding-father
yang tergabungd a l a m o r g a n i s a s i B a d a n P e n y e l i d i k U s a h a -
u s a h a P e r s i a p a n K e m e r d e k a a n Indonesia (BPUPKI) melangsu
n g k a n s i d a n g n y a u n t u k m e r u m u s k a n f a l s a f a h negara bagi Negara
Indonesia.S e l a m a ti g a h a r i , 3 o r a n g p e m b i c a r a , y a i tu M u h a m m a d
Yamin, S o e po mo d a n Soekarno sama-sama mengemukakan lima
azas bagi negara Indonesia merdeka.Pada hari ketiga, Soekarno yang
juga mengusulkan dan memberikan lima azas,dengan menambahkan
bahwa kelima azaz yang adalah tata-cara tatanan
hidup, prinsip hidup bangsa sejak turun
terumurun, merupakan satu kesatuan utuh yangdisimpulkan dan disebut
dengan nama Pancasila. Dan pidato atau sambutannya iniditerima baik oleh
siding. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 dikenal anggota BPUPKI
sebagai Hari Lahirnya
Pancasila.S e t el a h p r o k l a m a s i 1 7 A g u s t u s 1 9 4 5 , b e b e r a p a o r a n g u
t u s a n d a r i d a e r a h , d i antaranya: Sam Ratulangi (Sulawesi),
Tadjoedin Noor dan Ir. Pangeran
Noor ( K a l i m a n t a n ) , I . K t u t P u d j a ( N u s a t e n g g a r a ) d a n L a t u
H a r h a r y ( M a l u k u ) , menyatakan keberatan akan bagian kalimat
rancangan Pembukaan UUD
yang juga sila pertama Pancasila sebelumnya yang berbunyi: "Ketuhanan deng
ank e w a j i b a n m e n j a l a n k a n s y a r i a t I s l a m
b a g i p a r a p e m e l u k n y a " . Pada 18 Agustus 1945,
setelah berkonsultasi dengan empat orang tokoh Islamyaitu Kasman
Singodimedjo, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo dan
TeukuM . H a s a n , m a k a d e m i p e r s a t u a n d a n k e s a t u a n b a n g s
a , M o h a m m a d H a t t a mengusulkan agar kalimat yang menjadi
k e b e r a t a n u t u s a n d a e r a h i t u d i u b a h menjadi "Ketuhanan Yang Maha
Esa".
Dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, rancangan UUD 1945 diterima,
danPancasila yang digali, dicetuskan, dan dilahirkan pada 1 Juni 45
itu, ditetapkansebagai dasar Negara Indonesia.Pancasila terdiri dari lima,
yang dapat diterangkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
Persatuan Indonesia
4.
5.
10
11
12
(1). Dalam hal seorang suami akan beristeri lebih dari seorang,
sebagaimanatersebut dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-undang ini, maka ia wajib
mengajukan permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya.(2).
Pengadilan dimaksud data ayat (1) pasal ini hanya memberikan izin
kepadaseorang suami yang akan beristeri lebih dari seorang apabila:a. isteri
tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; b. isteri mendapat cacat
badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;c. isteri tidak dapat
melahirkan keturunan.Pasal 5(1). Untuk dapat mengajukan permohonan
kepada Pengadilan, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-
undang ini, harus dipenuhi syarat-syaratsebagai berikut:a. adanya persetujuan
dari isteri/isteri-isteri; b. adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin
keperluan-keperluan hidupisteri-isteri dan anak-anak mereka;c. adanya
jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak
mereka.(2). Persetujuan yang dimaksud pada ayat (1) huruf a pasal ini tidak
diperlukan bagi seorang suami apabila isteri/isteri-isterinya tidak mungkin
dimintai persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian, atau
apabila tidak ada kabar dari isterinya selama sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun, atau karenasebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari
Hakim Pengadilan.BAB II
13
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN(1). Perkawinan harus didasarkan atas
persetujuan kedua calon mempelai.(2). Untuk melangsungkan perkawinan
seorang yang belum mencapai umur 21(duapuluh satu) tahun harus mendapat
izin kedua orang tua.(3). Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah
meninggal dunia ataudalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya,
maka izin dimaksud ayat(2) pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih
hidup atau dari orang tuayang mampu menyatakan kehendaknya.(4). Dalam
hal kedua orang tua telah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu
untuk menyatakan kehendaknya, maka izin diperoleh dari wali, orangyang
memelihara atau keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam
garisketurunan lurus keatas selama mereka masih hidup dan dalam keadaan
dapatmenyatakan kehendaknya.(5). Dalam hal ada perbedaan pendapat
antara orang-orang yang disebut dalamayat (2), (3) dan (4) pasal ini, atau salah
seorang atau lebih diantara mereka tidak menyatakan pendapatnya, maka
Pengadilan dalam daerah hukum tempat tinggalorang yang akan
melangsungkan perkawinan atas permintaan orang tersebut
dapatmemberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orang-orang tersebut
dalam ayat(2), (3) dan (4) pasal ini.(6). Ketentuan tersebut ayat (1) sampai
dengan ayat (5) pasal ini berlakusepanjang hukum masing-masing agamanya
dan kepercayaannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
14
BAB IIIPENUTUP
III.1 Kesimpulan
Fungsi Ibadah
15
Fungsi Zawajir
•
Memasukkan unsur hukum Islam dalam hukum nasional dengan proporsiyang
tepat sehingga dapat digunakan bersama.
III.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
BSOM NADWAH.2009.
AMKAI
).Palembang:BSOM NADWAH.
www.almanhaj.or.idwww.ditpertais.comwww.myjourney.comwww.tarjihmuha
mmadiyah.com
www.theceli.comwww.yusril.ihzamahendra.com
18