Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hipertensi menjadi momok bagi sebagian besar penduduk dunia termasuk
Indonesia. Hal ini karena secara statistik jumlah penderita yang terus
meningkat dari waktu ke waktu. Berbagai faktor yang berperan dalam hal ini
salah satunya adalah gaya hidup modern. Pemilihan makanan yang berlemak,
kebiasaan aktifitas yang tidak sehat, merokok, minum kopi serta gaya hidup
sedetarian adalah beberapa hal yang disinyalir sebagai faktor yang berperan
terhadap hipertensi ini. Penyakit ini dapat menjadi akibat dari gaya hidup
modern serta dapat juga sebagai penyebab berbagai penyakit non infeksi. Hal
ini berarti juga menjadi indikator bergesernya dari penyakit infeksi menuju
penyakit non infeksi, yang terlihat dari urutan penyebab kematian di
Indoensia. Untuk lebih mengenal serta mengetahui penyakit ini, maka kami
akan membahas tentang hipertensi. Hipertensi didefinisikan sebagai
peningkatan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg atau
peningkatan tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90
mmHg(Anindya,2009).
Hipertensi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Tanpa
melihat usia atau jenis kelamin, semua orang bisa terkena hipertensi dan
biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya. Hipertensi juga dapat
mengakibatkan kerusakan berbagai organ target seperti otak,
jantung,ginjal,aorta,pembulu darah perifer dan retina.
Oleh karena itu, negara Indonesia yang sedang membangun di segala
bidang perlu memperhatikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk
mencegah timbulnya penyakit seperti hipertensi, kardiovaskuler, penyakit
degeneratif dan lain-lain, sehingga potensi bangsa dapat lebih dimanfaatkan
untuk proses pembangunan. Golongan umur 45 tahun ke atas memerlukan
tindakan atau program pencegahan yang terarah. Hipertensi perlu dideteksi
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 1
October 8, 2016
dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat
dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi hipertensi?
2. Apakah etiologi/ faktor pencetus hipertensi?
3. Apakah manifestasi klinis hipertensi?
4. Apakah pemeriksaan penunjang pada hipertensi?
5. Apakah penatalaksanaan klien dengan hipertensi?
6. Apa sajakah komplikasi dari hipertensi?
7. Apakah asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengertian dan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami definisi hipertensi.
b. Mengetahui dan memahami etiologi/ faktor pencetus hipertensi.
c. Menyebutkan dan memahami manifestasi klinis hipertensi.
d. Mengetahui dan memahami pemeriksaan penunjang pada hipertensi.
e. Mengetahui dan memahami penatalaksanaan klien dengan hipertensi.
f. Mengetahui dan memahami komplikasi dari hipertensi.
g. Menjelaskan asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 2
October 8, 2016
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 3
October 8, 2016
3. Peran keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu.
Berbagai peran ayng terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya
dan anggota masyarakat.
b. Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga,
pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota
kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai
pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
c. Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.
4. Fungsi keluarga
Fungsi dari keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota
individu keluarga dan masyarakat yang lebih luas, fungsi keluarga adalah:
a. Fungsi Afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dan
kelangsungan keluarga. Kebahagiaan keluarga diukur dengan
kekuatan cinta keluarga. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif
tampak kegembiraan dan kebahagiaan seluruh anggota keluarga, tiap
anggota keluarga mempertahankan hubungan yang baik.
b. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial. Proses sosialisasi dimulai sejak
lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar sosialisasi.
Anggota keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma-norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.
c. Fungsi reproduksi
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 4
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 5
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 6
October 8, 2016
Masalah kesehatan:
1. Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.
2. Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan,
perceraian.
3. Persaingan antara kakak adik.
4. Pengasuhan anak.
d. Tahap 4
Keluarga dengan anak usia sekolah: dimulia saat anak pertama
berusia 6 tahun samapi 13 tahun.
Tugas perkembangan:
1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin
meningkat.
4. Meningkatkan komunikasi terbuka.
e. Tahap 5
Keluarga dengan anak remaja : dimulai saat anak pertama berusia
13 tahun sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan:
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab, meningkatkan otonominya.
2. Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang
tua.
4. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang
keluarga.
5. Masalah kesehatan : penyalahgunaan obat-obatan dan
penyakit jantung.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 7
October 8, 2016
f. Tahap 6
Keluarga dengan anak dewasa: dimulai saat anak pertama
meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya tergantung
dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan
tinggal dalam rumah:
Tugas perkembangan:
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
Masalah kesehatan:
1. Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak
lancar.
2. Transisi peran suami istri.
3. Memberi perawatan.
4. Kondisi kesehatan kronis
5. Masalah menopause
6. Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.
g. Tahap 7
Keluarga dengan usia pertengahan: dimulai saat anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau salah satu
pasangan meninggal.
Tugas perkembangan:
1. Mempertahankan kesehatan.
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
teman sebaya dan anak-anak.
3. Meningkatkan keakraban pasangan.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 8
October 8, 2016
Masalah kesehatan:
1. Promosi kesehatan.
2. Masalah hubungan dengan perkawinan.
3. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-
lain.
4. Masalah hubungan dengan perawatan.
h. Tahap 8
Keluarga dengan usia lanjut: dimulai salah satu meninggal atau
pension sampai dengan dua-duanya meninggal.
6. Konsep Keperawatan Keluarga
a. Definisi Keperawatan Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai sarana (Salviction G. Bailon dan Araciles
Maglaya), 1978).
a. Keluarga sebagai Unit Pelayanan
Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus menjadi
fokus sentral dari perawatan :
1. Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status
kesehatan anggotanya.
2. Melalui perawatan kesehatan keluarga akan meningkat
derajat kesehatan secara menyeluruh.
3. Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko
pada anggota keluarga yang lain.
4. Pemahaman terhadap individu dan fungsinya dipandang
dalam konteks keluarga mereka.
5. Keluarga merupakan sistem pendukung vital bagi individu.
b. Peran Perawat
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga
adalah:
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 9
October 8, 2016
a. Pendidik
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar
keluarga dapat melakukan program Asuhan Keperawatan
Keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan.
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah,
klinik, maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan
perawatan langsung.
d. Pengawas Kesehatan
Perawat harus melakukan kunjungan rumah yang teratur
untuk mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi
masalah kesehatan.
f. Kolaborasi
Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal.
g. Fasilitator
Peran disini adalah membantu keluarga di dalm menghadapi
kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
h. Modifikasi Lingkungan
Perawat dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang
sehat.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 10
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 11
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 12
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 13
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 14
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 15
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 16
October 8, 2016
Fungsi kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang penyakit
dan penanganannya
o Mengenal masalah kesehatan
Ketidaksanggupan keluarga mengenal
masalah kesehatan pada keluarganya, salah
satunya adalah disebabkan karena kurang
pengetahuan (Effendy, 1998:50). Bila
keluarga tidak mampu mengenali masalah
hipertensi yang disertai anggota
keluarganya, maka hipertensi akan
berakibat terjadinya komplikasi.
o Mengambil keputusan.
Ketidaksanggupan keluarga mengambil
keputusan dalam melakukan tindakan yang
tepat, disebabkan karena tidak memahami
mengenai sifat, berat dan luasnya masalah
tidak begitu menonjol (Eendy, 1998:50).
o Merawat anggota keluarga yang sakit
Ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang sakit disebabkan karena tidak
mengetahui keadaan penyakit, misalnya
komplikasi, progrfosis, cara perawatan dan
sumber-sumber yang ada dalam keluarga.
o Memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga diharapkan mengetahui
keuntungan atau manfaat pemeliharaan
lingkungan yang sehat, dan menyadarinya
sebagai salah satu media perawatan bagi
anggota keluarga yang sakit.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 17
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 18
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 19
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 20
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 21
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 22
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 23
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 24
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 25
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 26
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 27
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 28
October 8, 2016
kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan) dan Ras (ras kulit
hitam lebih banyak dari kulit putih)
a. Usia
Hipertensi akan makin meningkat dengan meningkatnya usia
hipertensi pada yang berusia dari 35 tahun dengan jelas
menaikkan insiden panykit arteri dan kematian premature.
b. Jenis Kelamin
berdasar jenis kelamin pria umumnya terjadi insiden yang lebih
tinggi daripada wanita. Namun pada usia pertengahan, insiden
pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65
tahun, insiden pada wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya
pada yang berkulit putih.
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah konsumsi garam yang tinggi, kegemukan atau makan
berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum
alcohol, minum obat-obatan.
Faktor seperti halnya pendidikan, penghasilan dan faktor pola
hidup pasien telah diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah,
tingkat pendidikan rendah dan kehidupan atau pekerjaan yang penuh
stress agaknya berhubungan dengan insiden hipertensi yang lebih
tinggi. Obesitas juga dipandang sebagai faktor resiko utama.
Merokok dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan
penyakit arteri koroner. Hiperkolesterolemia dan hiperglikemia
adalah faktor – faktor utama untuk perkembangan arterosklerosis
yang berhubungan dengan hipertensi.
3. Patofisiologi
Meningkatnya tekanan darah di dalam saluran arteri bisa terjadi
melalui beberapa cara, yaitu : jantung memompa lebih kuat sehingga
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 29
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 30
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 31
October 8, 2016
HIPERTENSI
Sindrom multiple perubahan struktur vaskuler arteri tekanan pembuluh darah perifer meningkat
& arteriole.
Krisis situasional/krisis kondisional Resistensi ejeksi darah dari ventrikel.
Jk berlangsung lama,dapat merusak
Koping individu inefektif Ginjal Mata Jantung Curah jantung menurun beban ventrikel meningkat
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 32
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 33
October 8, 2016
8. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu :
a. Pemeriksaan yang segera seperti :
1) Darah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji
hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas)
dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti:
hipokoagulabilitas, anemia.
2) Blood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi
tentang perfusi / fungsi ginjal.
3) Glukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus
hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran Kadar
ketokolamin (meningkatkan hipertensi).
4) Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya
aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping
terapi diuretik.
5) Kalsium serum : Peningkatan kadar kalsium serum dapat
menyebabkan hipertensi
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 34
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 35
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 36
October 8, 2016
e. Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang
mempunyai empat prinsip yaitu: Macam olah raga yaitu isotonis
dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-
lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas
aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut
zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20 – 25 menit
berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x
perminggu dan paling baik 5 x perminggu
f. Edukasi Psikologis
Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi:
g. Tehnik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk
menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh
yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.
Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi
gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk
gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.
h. Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang
bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan
cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot
dalam tubuh menjadi rileks Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
i. Pendidikan kesehatan
Untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit
hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
2. Terapi dengan Obat
Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan
darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 37
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 38
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 39
October 8, 2016
11. Hubungi segera penderita, bila tidak datang pada waktu yang
ditentukan.
12. Melihat pentingnya kepatuhan pasien dalam pengobatan maka
sangat diperlukan sekali pengetahuan dan sikap pasien tentang
pemahaman dan pelaksanaan pengobatan hipertensi.
11. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-
rata, adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro),
tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan
untuk:
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga
agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah
garam.
d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi berupa:
a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat
maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan
primer.
b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol
secara normal dan stabil mungkin.
c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus
dikontrol.
d. Batasi aktivitas.
12. Perawatan Hipertensi
1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal
(cegah kegemukan).
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 40
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 41
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 42
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 43
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 44
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 45
October 8, 2016
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Data Umum
1. Nama kepala keluarga (KK) : Ny.G
2. Umur : 67 tahun
3. Pendidikan : PGAA
4. Pekerjaan : -
5. Suku bangsa : Jawa
6. Alamat : RT 03 / RW 05 Kelurahan
Ngadirejo
2. Komposisi keluarga
Keluarga Ny.G terdiri dari Ny.G sebagai kepala rumah tangga. Ny.I
sebagai Anak, An.A sebagai cucu dan Ny.B sebagai istri kedua. Ny.G
sudah tidak bekerja dan memiliki anak tiga, yang pertama meninggal dua
sudah kawin dan anak yang terakhir bekerja diluar Kota. Ny.B memiliki
satu anak dan sedang kuliah diluar Kota.
3. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.G adalah Keluarga Duda/Janda (Single Family)
dimana suami Ny.G telah meninggal dunia dan Keluarga
Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 46
October 8, 2016
dan hidup secara bersama-sama ditandai dengan Ny.G dan Ny.B tinggal
dalam satu rumah.
4. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki 1 = Ny. G
= Perempuan 2 = Ny. B
= Klien 3 = Ny. I
= Tinggal serumah
= meninggal
5. Sifat keluarga
Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Kebiasaan tidur/ istrahat
Keluarga Ny.G memiliki waktu tidur malam tidak menentu
disesuaikan dengan kegiatan masing-masing. kadang jam 20.00-
04.00 wita dan begitu pula dengan waktu tidur siang tidak menentu,
kadang jam 14.00-16.00 wita.
b. Kebiasaan rekreasi
Keluarga Ny.G mengatakan jarang pergi berekreasi. dan setiap
harinya bila terdapat waktu luang Keluarga Ny.G sering menonton
TV sambil bercengrama bersama keluarga.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 47
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 48
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 49
October 8, 2016
g) Denah rumah
Gdg WC KM Keterangan
Dapur
= Pintu
= Ventilasi
Kamar Tidur
Ruang Tamu
Teras Rumah
Jenis : Permanen
Luas tanah : 11,5 X 6,5 m2
Luas rumah : 9 X 5 m2 = 45 m2 X 10% = 4,5 m2
Ruang tamu : 5 X 2,5 = 12,5 m2 X 10% = 1,25 m2
8 ventilasi X 1,2 X 0,7 m2 = 6,72 m2
Ruang keluarga : 5 X 2,5 = 12,5 m2 X 10% = 1,25 m2
3 ventilasi X 1,2 X 0,7 m2 = 2,52 m2
Kamar tidur : 3 X 2 = 6 m2 X 10% = 0,6 m2
2 ventilasi X 0,5 X 0,25 m2 = 0,25 m2
Dapur : 2 X 1,8 m2 = 3,6 m2 X 10% = 0,36 m2
1 ventilasi X 1,2 X 0,7 m2 = 0,84 m2
Kamar mandi/wc : 1,5 X 1,25 = 1,9 m2 X 10% = 0,19 m2
2 ventilasi X 0,5 X 0,2 m2 = 0,2 m2
Total = 10,53 m2
Jadi, sirkulasi udara dan pencahayaan Ny.G sangat baik
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 50
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 51
October 8, 2016
E. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Dalam berkomunikasi sehari-hari anggota keluarga Ny.G
menggunakan bahasa jawa. Dan kalau ada masalah dimusyawarahkan.
Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan
terakhir.
b. struktur peran (formal dan informal)
Peran formal : Ny.G tidak mampu menjalankan perannya sebagai
kepala keluarga karena faktor usia dan status kesehatan, Ny.G hanya
bisa menjalankan tugas rumah tangga Ny.I sebagai anak bekerja untuk
mencari nafkah. Sedangkan Ny.B juga bekerja sebagai guru les
dirumah untuk membiayai anaknya yang sedang kuliah.
Peran Informal : setiap anggota keluarga berperan sebagai pendorong
jika ada salah satu anggota keluarga yang bermasalah, sebagai sahabat
bagi semua anggota keluarga dan sebagai penghibur apabila ada
anggota keluarga yang sedang bersedih.
c. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati antar anggota
keluarga yang satu dengan yang lain, mengormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda. Menurut Ny.G semua anggota keluarga
berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, nilai yang ada
dikeluarga merupakan gambaran diri dari agama yang dianut, tidak
terlihat adanya konflik dalam nilai.
F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Keluarga Ny.G tampak sangat harmonis, antar anggota keluarga saling
menghargai dan menghormati.
b. Fungsi Sosial
Keluarga Ny.G semua muslim dan sering melaksanakan ibadah, dan
saat ini Ny.G sudah tidak bisa bekerja. Ny.G juga sering jalan – jalan ke
rumah tetangga untuk silaturahmi dan kadang pagi pergi kepasar.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 52
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 53
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 54
October 8, 2016
7) Pemeriksaan fisik
N Pemeriksaan
Ny. G Ny. I
o Fisik
1 Kepala bentuk kepala bronco bentuk kepala bronco
shepalus, tidak terdapat luka, shepalus, tidak terdapat luka,
benjolan dan tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat
nyeri tekan. Keadaan rambut nyeri tekan. Keadaan rambut
cukup bersih, rambut berwarna cukup bersih, rambut berwarna
hitam dan ikal sudah beruban, hitam, tidak terdapat ketombe.
tidak terdapat ketombe.
2. Leher leher tidak nampak adanya leher tidak nampak adanya
peningkatan tekanan vena peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, jugularis dan arteri carotis,
tidak teraba adanya tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid pembesaran kelenjar tiroid
(struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat
anemis, tidak ada katarak, anemis, tidak ada katarak,
penglihatan lurang jelas penglihatan jelas
4. Telinga Simetris, keadaan cukup Simetris, keadaan bersih,
bersih, Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran baik
baik
5. Hidung Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih,
Tidak ada kelainan yang Tidak ada kelainan yang
ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut agak sedikit Mukosa mulut lembab, Mulut
kering, sedikit kotor, karies (+) bersih, gigi tidak lengkap yaitu
gigi tidak lengkap yaitu 30, 31, tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
7. Dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat
simetris, suara jantung S1 dan simetris, suara jantung S1 dan
S2 tunggal, tidak terdapat S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur (-), palpitasi, suara mur-mur (-),
ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
8. Abdomen Bentuk perut buncit, tidak Bentuk perut datar, tidak
terdapat benjolan dan luka, terdapat benjolan dan luka,
memilliki luka bekas operasi tidak kembung, pergerakan
caesar, tidak kembung, peristaltik usus 35x/mnt, ada
pergerakan peristaltik usus bekas luka operasi caesar
35x/mnt.
9. TTV TD : 180/100 mmHg, TD : 140/100mmHg,
N : 74x/m, N : 94x/m,
S : 360C S : 36,50C
R: 24x/m R: 20x/m
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 55
October 8, 2016
N Pemeriksaan
Ny. B An. A
o Fisik
1 Kepala bentuk kepala bronco bentuk kepala bronco
shepalus, tidak terdapat luka, shepalus, tidak terdapat luka,
benjolan dan tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat
nyeri tekan. Keadaan rambut nyeri tekan. Keadaan rambut
cukup bersih, rambut berwarna cukup bersih, rambut berwarna
hitam dan ikal sudah beruban, hitam dan lurus.
tidak terdapat ketombe.
2. Leher leher tidak nampak adanya leher tidak nampak adanya
peningkatan tekanan vena peningkatan tekanan vena
jugularis dan arteri carotis, jugularis dan arteri carotis,
tidak teraba adanya tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid pembesaran kelenjar tiroid
(struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat
anemis, tidak ada katarak, anemis, tidak ada katarak,
penglihatan jelas penglihatan jelas
4. Telinga Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih,
Fungsi pendengaran baik Fungsi pendengaran baik
5. Hidung Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih,
Tidak ada kelainan yang Tidak ada k elainan yang
ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut lembab, mulut Mukosa mulut lembab, Mulut
bersih, karies (+) Tidak ada bersih, tidak ada kelainan
kelainan
7. Dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat
simetris, suara jantung S1 dan simetris, suara jantung S1 dan
S2 tunggal, tidak terdapat S2 tunggal, tidak terdapat
palpitasi, suara mur-mur (-), palpitasi, suara mur-mur (-),
ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
8. Abdomen Bentuk perut buncit, tidak Bentuk perut datar, tidak
terdapat benjolan dan luka, terdapat benjolan dan luka,
tidak kembung, pergerakan tidak kembung, pergerakan
peristaltik usus 35x/mnt, tidak peristaltik usus 35x/mnt, tidak
ada bekas luka operasi ada bekas luka operasi
9. TTV TD : 160/100 mmHg, BB :
N : 96x/m, N : 120x/m,
S : 360C S : 36,50C
R: 20x/m R: 38x/m
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Ny. G berharap kesehatannya dan keluarga dapat sembuh dan
petugas kesehatan dapat memberi pelayanan kesehatan dengan baik.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 56
October 8, 2016
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Ketidak Pemeliharaan
Ny.G mengatakan belum mengetahui mampuan kesehatan
karakteristik penyakit hipertensi dan keluarga tidak efektif
pengobatannya dalam
Karena merasa sudah sehat Ny.G jarang lagi mengenal
periksa ke dokter meskipun hanya sekedar karakteristik
periksa. penyakit dan
Ny.G mengatakan jarang berolah raga perawatannya
Ny.G mengatakan kakinya terasa sakit dan .
keram
Ny.G suka mengkonsumsi makanan
berlemak, seperti gorengan dan bumbu santan
dan Ikan asin
DO:
Klien tampak lemas
TTV:
TD : 180/100mmH, S : 360C
N : 74x/m, R : 24x/m
DS: Ketidak Gangguan
Ny.G mengatakan menderita penyakit mampuan rasa nyaman
hipertensi sudah lama keluarga (cemas)
Ny.G mengatakan merasa takut bila merawat dan
penyakitnya tidak kunjung sembuh. mengenal
Ny.G mengatakan sering pusing dan tengkuk masalah
leher terasa tegang anggota
Ny.G mengatakan belum sepenuhnya keluarga
mengetahui makanan – makanan apa saja dengan
yang menjadi pantangannya. hipertensi
DO
Ny.G terlihat bingung dan cemas
TTV
TD : 180/100mmH,
N : 74x/m,
S : 360C
R : 24x/m
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 57
October 8, 2016
SKALA PRIORITAS
Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 58
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 59
October 8, 2016
RUMUSAN MASALAH
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 60
October 8, 2016
INTERVENSI KEPERAWATAN
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 61
October 8, 2016
2. Gangguan Setelah Setelah dilakukan Verbal Adanya usaha 1) Berikan diet tepat untuk penderita
rasa nyaman dilakukan kunjungan 5 hari Pasien untuk diet hipertensi
(cemas) kunjungan selama +30 menit memperh tepat sesuai 2) Anjurkan pada keluarga untuk
terhadap keperawatan, diharapkan atikan mengkonsumsi makanan sesuai dengan
kebutuhan
komplikasi
kecemasan Keluarga dengan Periksa secara diet hipertensi
berhubungan
dengan
rasa cemas mampu baik teratur ke 3) Mendiskusikan alternatif untuk
pada Ny.G memberikan pelayanan mengatasi masalah yaitu :
ketidakmamp
teratasi hilang perawatan pada kesehatan Pentingnya berobat teratur ke
uan keluarga
merawat dan Ny.G Ungkapan sarana kesehatan.
mengenal Keluarga dapat Ny.G tidak Pentingnya kerjasama dengan
masalah membuat takut petugas kesehatan.
anggota keputusan yang Wajah Ny.G Manfaat istirahat dan olah raga
keluarga tepat tentang teratur
tamapak relaks
dengan upaya 4) Berikan masukan/saran kepada
hipertensi keluarga untuk mencoba terapi
pengobatan
Ny.G ke sarana tumbuhan herbal untuk Ny. G
kesehatan dan
bersedia
memberikan
perawatan yang
baik dan benar.
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 62
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 63
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 64
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 65
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 66
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 67
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 68
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 69
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 70
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 71
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 72
October 8, 2016
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 73
October 8, 2016
2. II 2. (3)Mendiskusikan S:
alternatif untuk mengatasi Ny.G mengatakan sudah
masalah yaitu: tidak cemas
Pentingnya berobat Ny.G mengatakan sudah
teratur ke sarana mengikuti semua anjuran
kesehatan. yang diberikan tentang diet
Pentingnya kerjasama Ny.G mengatakan sudah
dengan petugas mencoba berbagai herbal
kesehatan. untuk menormalkan tekanan
Manfaat istirahat dan darah, yaitu: meminum air
olah raga teratur rebusan daun sirsak, rebusan
Mengajukan kontrak waktu daun salam, lalapan ketimun
pada akhir pertemuan untuk dan tomat tanpa dimasak.
di lakukan evaluasi keadaan Ny.G mengatakan sudah
Ny. G pergi ke pustu terdekat akan
pergi posyandu lansia yang
akan diadakan tiap bulan
sekali
O:
Keluarga kooperatif dan aktif
saat dijelaskan.
Keluarga mendengarkan
penjelasan yang diberikan.
Wajah Ny.G tampak rileks
dan ceria
A:
Masalah teratasi sepenuhnya
P:
Hentikan Intervensi
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 74
October 8, 2016
I. KEMANDIRIAN KELUARGA
No Kriteria Y/N
1 Menerima petugas kesehatan Y
2 Menerima yankes sesuai rencana Y
3 Menyatakan masalah kesehatan secara benar Y
4 Memanfaatkan faskes sesuai anjuran Y
5 Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Y
6 Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif Y
7 Melaksanakan tindakan promotif secara aktif Y
Skor :
Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1 & 2
Kemandirian II : Jika memenuhi kriteria 1 – 5
Kemandirian III : Jika memenuhi kriteria 1 – 6
Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 – 7
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 75
October 8, 2016
DAFTAR PUSTAKA
Goonasekera CDA, Dillon MJ, 2003. The child with hypertension. In: Webb NJA,
Postlethwaite RJ, editors. Clinical Paediatric Nephrology. 3rd edition.
Oxford: Oxford University Press
AsuhanKeperawatan
Asuhan KeperawatanKeluarga
KeluargaBinaan
Binaandi RW 05/RT 03 Kelurahan Ngadirejo 76