You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIK BENGKEL

Perancangan Alat Pemegang dan Penepat

Disusun Oleh:

YUSAK – 3A (215097)
Mechanical drafting

PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

AKADEMI TEKNIK SOROAKO

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik
dan tepat waktu serta tanpa adanya kendala.

Adapun isi dari laporan ini yaitu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
praktikum penulis yaitu Praktik Alat Penekan dan Penepat yang dilaksanakan selama
sepekan pada Ruang Teori Komonsi Kampus Akademi Teknik Soroako. Laporan ini
berisi mengenai teori dasar dan proses menggambar dan merancang JIG & FIXTURE.

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terlebih khusus
bagi penulis sendiri, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan secara
lebih luas. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen sekaligus Instruktur
dalam hal ini bapak Edi Rande Padang yang telah membimbing dan memberikan arahan
selama proses praktik berlangsung.

Penulis menyadari bahwa laporan ini pun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca demi penulisan laporan selanjutnya agar lebih baik.

Wasauponda, 14 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN ............................................................................................... 1

1.1 Pembuatan Gambar Alternative Terpilih ............................................................ 1

1.2 Pembuatan Video Gambar Rakitan .................................................................... 2

1.3 Pembuatan Presentasi ......................................................................................... 2

1.4 Membuat Gambar 2D ......................................................................................... 4

1.4.1 Penunjukan Ukuran ..................................................................................... 5

1.4.2 Penunjukan Toleransi. ................................................................................. 5

ii
BAB I PEMBAHASAN
1.1 Pembuatan Gambar Alternative Terpilih
Alternative terpilih di buat gambarnya sesuai dengan tujuan penggunaan jig and fixture,
yaitu:

a) Aspek teknis / fungsi:


 Mendapatkan ketepatan ukuran
 Mendapatkan keseragaman ukuran

b) Aspek ekonomi:
 Mengurangi ongkos produksi dengan memperpendek waktu proses
 Menurunkan ongkos produksi dengan pemakaian bukan operator ahli / trampil
 Meningkatkan efisiensi penggunaan alat / mesin
 Optimalisasi mesin yang kurang teliti
 Mengurangi waktu inspeksi & alat ukur
 Meniadakan kesalahan pengerjaan (reject)

c) Aspek sosial / keamanan:


 Mengurangi beban kerja fisik operator
 Mengurangi resiko kecelakaan kerja.

1
1.2 Pembuatan Video Gambar Rakitan
Pembuatan Video Gambar Rakitan ini bertujuan untuk mengetahui/mensimulasikan
Perancangan yang yang telah dibuat, dan bagaimana prinsip kerja dari rancangan.
Sehingga dari simulasi tersebut dapat dilakukan analisis lebih lanjut tentang kekurangan
dari rancangan yang telah dibuat. Dan dari video ini juga dapat diketahui cara
mengassembly rancangan yang benar.

a) Langkah-langkah Pembuatan Video

 Buka Inventor > Klik ikon New > Pilih Metric > Presentation > Pilih Standar.ipn >
pada jendela Create New File > klik Create

 Pada Presentation > Klik Create View pada toolbar > akan muncul jendela “Select
Assembly” > Klik ikon Explore Directories > pilih file Assembly11 > kemudian
klik Open.

 Setelah itu klik Tweat Component untuk mengatur pergerakan pelepasan maupun
pemasangan benda.

 Setelah itu publish video.

1.3 Pembuatan Presentasi


Slide presentasi juga berperan dalam penyampaian isi materi, selain dikemas dengan
lebih singkat dan menarik, slide dapat menjadi fasilitas untuk memaparkan hasil
penelitian. Kekoherensian (kepaduan/hubungan) slide akan mendukung kelancaraan
presentasi dan menarik perhatian audiens, karena jika tidak adanya dukungan dari
audiens dapat mengganggu kelancaran dalam presentasi. Misalnya audiens berbicara
sendiri, gaduh, jenuh, hingga tidur. Selain itu slide juga dipengaruhi oleh software
yang digunakan.mTerdapat beberapa pilihan perangkat lunak (software) yang dapat
digunakan dalam presentasi yaitu: microssoft power point.

a) Pembuatan teknik presentasi

Berikut ini adalah teknik presentasi yang perlu diperhatikan saat pembuatan slide
presentasi, yaitu:

2
 Pilih tema desain yang relevan Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan
ide dan gagasan yang ingin disampaikan oleh seorang presenter. Dengan
demikian, audiens akan terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan
presenter lebih mudah dalam menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide
tersebut. Tipe desain harus mengikuti prinsip relevansi artinya memiliki
kesesuaian dengan topik yang dibicarakan misalnya presentasi ternak sapi dengan
slide bergambar sapi.
 Hindari sajian teks panjang Pemakaian teks yang terlalu panjang dapat membuat
slide tidak dapat terbaca oleh audiens. Apabila belum jelas, audien dapat membaca
print out karya ilmiah tersebut, jika belum paham, audiens dapat bertanya pada
sesi tanya jawab. Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris
teks dalam sebuah slide. Dengan demikian jika Anda harus menampilkan teks
dalam bentuk daftar, pastikan tidak lebih dari lima baris.
 Alur yang teratur Slide yang baik memiliki alur yang teratur, dari pendahuluan,
penjelasan/isi, hingga penutup. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik
ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk
memahaminya.
 Berikan multimedia yang relevan Untuk menambah daya tarik, slide dapat
ditambahkan multimedia yang relevan, seperti gambar, animasi, audio, video.
Kesesuaian multimedia dengan topik pembicaraan harus saling mendukung,
bukan malah membingungkan audiens.
 Satu slide, berisi satu pesan Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu
pesan. Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan
mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satu slide. Audiens akan bingung dan
sulit mencernanya.
 Perhatikan karakter huruf dan ukuran huruf Karakter huruf dan ukuran huruf
dalam slide harus proporsional dan sesuai dengan ilustrasi, tidak terlalu besar dan
tidak terlalu kecil.
b) Struktur Presentasi
 Pembuka
Pembuka sangat penting karena di sinilah kesempatan untuk menarik
perhatian audiens tentang apa yang akan disampaikan, membangun

3
kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang tepat dan patut
didengarkan, dan menyampaikan garis-garis besar presentasi.
 Isi
Isi dari presentasi yang sudah dipersiapkan akan memudahkan dalam
menyusun pembuka dan penutupnya. Dari topik yang ingin disampaikan
cobalah untuk menguraikannya dalam beberapa poin utama. Kemudian dari
poin-poin itu kembangkan lagi menjadi sub-poin. Jangan lupa untuk
memperhitungkan lama atau waktu yang ingin digunakan untuk presentasi,
kira-kira berapa menit yang dibutuhkan untuk menyampaikan satu poin
utama.
 Penutup
Untuk menimbulkan kesan yang menarik, maka penutup harus menimbulkan
kesan terakhir yang mendalam sehingga akan diingat oleh audiens.

1.4 Membuat Gambar 2D


Gambar 2D ini bertujuan untuk diturunkan dibengkel untuk dikerjakan, sehingga
gambar harus benar-benar lengkap dan terhindar dari kesalahan.

Dalam latihan ini akan dibuat suatu gambar kerja dengan part yang sudah dibuat
dengan menempatkan Pandangan Utama (Base View), Pandangan Proyeksi
(Projected View), Gambar Potongan (Section View), dan Pandangan Detail (Detail
View).

Hasil gambar 2D yaitu berupa gambar susunan dan gambar bagian yang diletakkan
pada lembar etiket standar ATS. Untuk gambar susunan harus dilengkapi ukuran
umum (panjang, lebar, tinggi) dan nomor bagian setiap part. Untuk pemberian nomor
part disesuaikan dari bentuk yang paling besar, part-part standard dan part yang di
beli.

4
1.4.1 Penunjukan Ukuran
Penujukan ukuran harus ditujukan dengan benar dan sesuai dengar standar, agar
dapat dimengerti dan dapat dikerjakan oleh operator mesin.

a) Ukuran fungsi
Ukuran yang paling penting untuk mencapai fungsi untuk bentuk benda
pasangannya sesuai dengan kegunaannya atau susunannya.
Ukuran ini selalu diikuti denga toleransi umum, khusus, bahkan suaian.
b) Ukuran Non-Fungsi
Ukuran yang diperlukan untuk membantu proses pengerjaan, pengukuran dan
pengecekan yang ditinjau tidak langsung terhadap fungsinya, melaiankan hanya
untuk membantu memcafai fungsi benda kerja.
c) Ukuran Pembantu
Ukuran yang tidak begitu penting dalam proses pengerjaan suatu benda kerja.
Ukuran ini diberikan hanya sekedar informasi, supaya operator tidak perlu
menghitung sisa atau jumlah ukuran yang diberikan. Ukuran ini tidak bertoleransi,
jadi ukuran ini diperbolehkan keluar dari batas toleransi. Dan pencantumannya
selalu dalam tanda kurung.

1.4.2 Penunjukan Toleransi.


Untuk penunjukan toleransi, hanya gambar bagian saja yang dilengkapi
penunjukan toleransi. Dimana dalam pembuatan suatu benda kerja, sangatlah sulit
untuk mendapatkan ukuran yang tepat seperti ukuran nominalnya maka gambar
kerja umumnya dilengkapi dengan toleransi. Dalam menentukan toleransi sangat
tergantung dari bentuk, kegunaan dan fungsi dari benda tersebut. Disamping itu
dipengaruhi pula oleh metoda pengerjaan dan mesin atau alat-alat yang
digunakan. Toleransi ini dapat berupa toleransi umum (umum, khusus, suaian)
dan toleransi geometric (bentuk dan posisi).

You might also like