You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan
yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu
digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari keperluan memasak,
membuat perabot (meja, kursi, lemari), bahan bangunan (pintu, jendela,
rangka atap) bahan kertas, dan lain-lain. Kayu juga dapat dimanfaatkan
sebagai hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya
kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel
berbagai jaringan di batang.Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari
berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan
mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Kayu sebagai bahan bangunan sampai saat ini masih hanya dipakai
untuk struktur atap dan kusen. Maka dalam praktikum kali ini kita akan
membahas tentang bagaimna cara pebuatan kusen pintu dari kayu.

B. Tujuan Praktik Kerja Kayu


Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menyetel dan mengoperasikan mesin – mesin
2. Mengetahui fungsi dari semua jenis mesin.
3. Membuat kusen pintu sesuai dengan gambar job dan langkah kerja
yang benar dan dengan hasil yang baik pula.

C. Hal-hal yang Harus diperhatikan dalam Praktik Kerja Kayu


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Praktek Kerja Kayu, yaitu:
1. Simpan alat-alat kerja yang digunakan pada bangku kerja dengan
baik dan teratur apabila belum digunakan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja
dengan seksama dan teliti.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 1


3. Pusatkan perhatian atau pikiran pada waktu praktek.
4. Gunakan pakaian kerja dengan lengkap dan disiplin pada waktu
praktek di bengkel (workshop).
5. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 2


BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Praktikum Kerja Kayu
Praktikum Kerja Kayu adalah ilmu pengetahuan yang mencakup
semua pekerjaan yang berhubungan konstruksi yang menggunakan bahan
kayu atau menyangkut pekerjaan kayu.
- Macam-macam kayu terdiri dari:
a. Kayu masip/asli
b. Kayu lapis (tripleks atau multipleks)
c. Kayu lapis majemuk
- Kerja kayu terbagi atas :
a. Konstruksi meubel (furniture) : meja, kursi, lemari dll
b. Konstruksi bangunan : daun pintu/jendela, kusen, tangga dll.
c. Konstruksi acuan dan perencah (form work) : cetakan beton
dll.

B. Perkakas atau peralatn


Perkakas dan peralatan disini mencakup peralatan kerja tangan
(perkakas), peralatan mesin tangan (hand tools) dan mesin kayu (masinal).
Perkakas tangan dasar pekerja konstruksi dirancang untuk melaksanakan
operasi-operasi tertentu untuk membentuk dan mengerjakan pekerjaan
konstruksi.
Didalam pekerjaan konstruksi perkakas tangan dasar dapat dibagi menjadi
6 (enam) kelompok utama :
1. Perkakas Ukur (Measuring tools)
2. Perkakas Penanda (Marking out tools)
3. Perkakas Pemotong (Cutting tools)
4. Perkakas Pendorong (Driving tools)
5. Perkakas Penjepit (Gripping tools)
6. Perkakas Pengetes/Penguji (Testing tools)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 3


7. Mesin-Mesin Kayu Permanen.

C. Urutan Pekerjaan Kayu


a. Perecanaan, jenis konstruksi apa yang ingin dibuat dan jenis bahan
apa.
b. Analisa , kalkulasi bahan yang efisien dan waktu serta pelaksanaan
pengukuran pada bahan kayu sesuai dengan pemotongan.
c. Pengerjaan.
d. Perakitan.
e. Finishing/penyelesaian.

D. Keselamatan Kerja
1. Menggunakan pakaian praktek secara lengkap.
2. Gunakan peralatan / perlengkapa sesuai dengan fungsinya masing -
masing.
3. Pelajari gambar kerja dan ikuti langkah – langkah kerja.
4. Pastikan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan layak pakai.
5. Menyiapkan alat – alat dengan baik dan teratur apabila belum
digunakan / belum masuk pada tahap pengerjaan.
6. Pusatkan / fokuskan perhatian pada pekerjaan.
7. Ikuti petunjuk instruktur.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 4


BAB III

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Siku baja

2. Pena / pensil

3. Meteran

4. Pahat

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 5


5. Palu

6. Paku

7. Mesin gergaji ayun

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 6


8. Mesin ketam penebal

9. Mesin ketam perata

10. Mesin gergaji bundar

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 7


B. Bahan
2 buah balok 6/15 4 meter

C. Kelengkapan K3 (Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


1. Sarung Tangan

Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan.


Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan
dari benda-benda keras dan tajam selama menjalankan kegiatannya.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 8


2. Masker

Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja


konstruksi mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai
material konstruksi berukuran besar sampai sangat kecil yang
merupakan sisa dari suatu kegiatan, misalnya serbuk kayu sisa dari
kegiatan memotong, mengampelas, mengerut kayu.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 9


BAB IV
JOB PRATIKUM
PEMBUATAN KUSEN PINTU
A. Tempat dan Waktu Praktikum
Tanggal : 11 November - 2 Desember 2015
Tempat : Bengkel Kayu Politeknik Negeri Ujung Pandang

B. Langkah Kerja
Adapun langkah kerjanya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Hitung kebutuhan alat serta rencanakan pemotongannya sesuai
pengukuran agar bahan dapat digunakan dengan baik dan tidak
terbuang percuma.

Gambar 4.1 (Kayu yang dibutuhkan untuk membuat kusen pintu)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 10


Gambar 4.2 (Model dan ukuran kusen yang akan dibuat)

Gambar 4.3 (Detail sambungan kayu pada kusen)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 11


3. Potong kayu sebagai kebutuhan dan perencanaan dengan
menggunakan gergaji ayun pada kayu yang telah diberi tanda.

Gambar 4.4 (Proses pemotongan kayu sesuai dengan ukuran yang


telah diukur)
Lakukan pengukuran terhadap mata gergaji mesin dengan kayu
yang telah ditandai dengan pensil berada pada garis lurus agar saat
pemotongan tidak terjadi kesalaha. Nyalakan mesin dan lakukan
pemotongan.
4. Tentukan bidang depan dan bidang atas, lakukan pengetaman pada
kedua bidang tersebut dengan menggunakan mesin ketam perata
hingga lurus dan siku.

Gambar 4.5 (Proses pengetaman kayu pada 2 sisi yaitu bidang depan
dan atas agar kayu lebih halus)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 12


Gambar 4.6 (Bidang atas dan depan yang harus di ketam
menggunakan mesin ketam perata)
5. Ketam bidang lainnya yaitu bidang bawah dan bidang belakang dengan
menggunakan mesin ketam penebal. Pengetaman dilakukan dengan
memasukkan bidang yang telah diketam rata pada bagian bawah
mesin.

Gambar 4.7 (Proses pengetaman kayu di bidang yang belum halus


yaitu bidang bawah dan belakang menggunakan mesin ketam penebal)

Gambar 4.8 (Bagian belakang dan bawah yang harus di ketam menggunkan
mesin ketam penebal)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 13


6. Buatlah sponning pintu dengan menggunakan mesin gergaji bundar.

Gambar 4.9 (Proses pembuatan sponning menggunakan mesin gergaji


bundar)
7. Buat lubang sambungan dan porosnya dengan cara mengikis sedikit
demi sedikit kayu menggunakan mesin gergaji bundar dengan
memperhatikan garis yang telah diukur. Lubang sambungan juga dapat
diganti dengan Potongan atau irisan pada kayu yang dapat disambung
dengan poros yang seukuran.

Gambar 4.10 (Ukuran sambungan yang harus dibuat)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 14


Gambar 4.11 (Detail ukuran sambungan)
8. Pahat bagian yang telah dikikis menggunakan mesin gergaji bundar
agar tampak lebih rapi.

Gambar 4.12 (Proses pemahatan kayu yang telah dikikis agar lebih
rapi)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 15


9. Satukan bagian kusen, pastikan setiap sudut kusen harus siku agar
tidak terjadi kemiringan pada kaki kusen.

Gambar 4.13 (Proses penyatuan kusen agar sudutnya tidak miring)


10. Paku balok menggunakan palu-palu

Gambar 4.14 (Proses pemakuan kusen menggunakan palu)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 16


11. Pasanglah skor agar sudutnya tidak mudah berubah.

Gambar 4.15 (Pemasangan skor agar sudutnya tidak berubah)


12. Jadilah kusen yang diinginkan.

Gambar 4.16 (Kusen yang telah selesai dibuat)

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 17


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan ini kami dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Menyetel dan mengoperasikan mesin – mesin seperti mesin gergaji ayun,
ketam perata, gergaji belah, dan ketam pengatur ketebelan.
2. Mengetahui fungsi dari setiap mesin.
3. Membuat kusen pintu sesuai dengan gambar / job yang diperlihatkan
dengan langkah kerja yang benar dan dengan hasil yang baik.
B. Saran
Setelah kami melakukan kegiatan ini, kami dapat menyimpulkan saran
sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan kusen harus menggunakan kayu terbaik.
2. Dalam pengerjaan kusen harus berhati – hati agar tidak terjadi
kecelakaan kerja.
3. Pengerjaan dengan menggunakan mesin harus diawasi oleh dosen yang
bersangkutan.
4. Dalam pengerjaan sebaiknya menggunakan masker.

Laporan Kerja Bengkel Kayu | 18

You might also like