You are on page 1of 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Rangkuman
Dalam perencanaan struktur jembatan cable stayed terdapat berbagai macam
faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan dimensi struktur, geometri
struktur, kondisi pembebanan dan pemilihan jenis bahan yang akan digunakan
sebagai elemen struktur jembatn cable stayed
Pemodelan elemen struktur jembatan cable stayed diantaranya elemen kabel
berupa batang yang hanya mampu menahan beban aksial saja, elemen pelat
berupa shell 3 dimensi dan elemen pilon berupa elemen balok kolom 3 dimensi.
Pemodelan beban gempa pada analisis struktur jembatan cable stayed dapat
dilakukan berupa gaya-gaya horisontal maupun massa-massa terpusat yang
bekerja pada titik join sepanjang dek dan setinggi pilon.
Perilaku struktur jembatan cable stayed sangat dipengaruhi oleh besarnya
beban–beban yang bekerja pada struktur diantaranya beban mati, beban hidup dan
beban gempa. Begitu juga geometri struktur jembatan diantaranya susunan kabel,
penampang dek dan dimensi pilon sangat mempengaruhi perilaku struktur ketika
struktur menerima beban luar.
Pada proses perencanaan struktur jembatan cable stayed yang
memperhitungkan beban gempa, kombinasi beban yang digunakan terdiri atas
beban mati, beban mati tambahan dan beban gempa. Analisis beban gempa dapat
dilakukan dengan analisis statik ekivalen, analisis respon spektra dan analisis time
history. Pada perencanaan struktur jembatan cable stayed, analisis respon spektra
adalah salah satu metode yang konservatif dimana pemodelan massa terpusat
dapat menyelesaikan permasalahan struktur yang tidak beraturan.
Pada analisis repon spektra proses pengolahan beban gempa dapat dilakukan
lebih cepat dan praktis dibandingkan dengan menggunakan analisis statik
ekivalen.. Sedangkan analisis time history merupakan model analisis berupa
percepatan gempa yang bekerja pada struktur sehingga perilaku struktur dapat
dievaluasi terutama setelah masa layan.

85
5.2. Kesimpulan
1. Metode analisis respon spektra lebih konservatif dan realistis dibandingkan
dengan metode analisis statik ekivalen pada analisis struktur tidak beraturan.
Selain itu, pengolahan beban lebih cepat dan praktis, analisis penyelesaian
lebih akurat.
2. Nilai base shear pada analisis respon spektra lebih akurat dibandingkan
dengan nilai base shear pada analisis statik ekivalen, hal ini dikarenakan
pada analisis statik ekivalen nilai base shear ditentukan atas T1 (ragam
pertama). Keakuratan ini dilengkapi dengan rasio nilai base shear (FX dan
FY) pada analisis analisis respon spektra untuk faktor respon beban gempa
R=1,6, 4 dan 8,5 yang menunjukkan angka yang bersesuaian.
3. Perpindahan pilon akibat beban percepatan gempa pada analisis time history
masih lebih kecil dari perpindahan pilon pada analisis respon spektra R=8,5,
R=4 dan R=1,6 untuk beban gempa arah sumbu X. Kecuali untuk beban
gempa arah sumbu Y, perpindahan pilon pada analsis time history lebih besar
dibandingkan perpindahan pilon pada analisis respon spektra R=8,5 dan
R=4.
4. Perpindahan dek akibat beban percepatan gempa pada analisis time history
masih lebih kecil dari perpindahan dek pada analisis respon spektra R=8,5,
R=4 dan R=1,6 untuk beban gempa arah sumbu X. Kecuali untuk beban
gempa arah sumbu Y, perpindahan dek pada analisis time history lebih besar
dibandingkan perpindahan dek pada analsis respon spektra untuk R=8,5.
5. Gaya-gaya dalam maksimum yang terjadi pada pilon tidak tergantung pada
satu jenis kombinasi pembebanan. Gaya aksial tekan pilon terbesar adalah
801792,8 kN terjadi pada analisis respon spektra untuk R=8,5. Sedangkan
gaya-gaya dalam terbesar M22 dan M33 terjadi pada analisis respon spektra
untuk R=1,0. Elemen pilon yang memiliki gaya-gaya dalam terbesar adalah
elemen pilon yang paling bawah..
6. Tegangan yang terjadi pada kabel selama masa layan adalah sebesar 227,83
MPa dimana nilai ini lebih kecil dari tegangan ijin cable yaitu sebesar 0,75 *
fpu (1395 Mpa)

86
5.3. Saran
1. Perlu dilakukan studi parameter lebih lanjut terhadap variasi diameter kabel,
dimensi dek dan dimensi pilon sehingga diperoleh konfigurasi struktur yang
efektif akibat beban gempa
2. Perlu dilakukan studi lanjutan dengan menggunakan material yang berbeda
baik itu material untuk kabel, dek maupun pilon.
3. Perlu dilakukan studi dengan metode analisis struktur yang menganggap
material dan sangging effect bersipat non-linear.

87

You might also like