You are on page 1of 3

Strain

Cedera jaringan lunak dapat terjadi pada kulit, otot, tendon, dan ligamen. Cedera pada otot dan
tendon disebut strain. Strain adalah kerusakan pada suatu bagian otot atau tendo karena
penggunaan yang berlebihan ataupun stress yang berlebihan.
Tingkatan Strain, yaitu:
a) Strain Tingkat I: terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai terjadi robekan pada
jaringan otot maupun tendon
b) Strain Tingkat II: terdapat robekan pada otot maupun tendon. Tahap ini menimbulkan
rasa nyeri dan sakit sehingga terjadi penurunan kekuatan otot.
c) Strain Tingkat III: terjadi robekan total pada unit musculo tendineus. Biasanya hal ini
membutuhkan tindakan pembedahan jika diagnosis dapat ditetapkan.
Penanganan
PRICES (Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation, Support) merupakan salah satu cara
menangani cedera olahraga pada jaringan lunak. PRICES tidak boleh dilakukan pada kram otot,
patah tulang terbuka, luka terbuka pada kulit, dan korban yang alergi dingin. Selain itu juga perlu
dilakukan HARM (Heat, Alcohol, Running, Massage) agar cedera tidak menjadi lebih parah.
Protect (Proteksi)
Proteksi bertujuan untuk mencegah cedera bertambah parah dengan mengurangi
pergerakan bagian otot yang cedera. Proteksi dapat menggunakan air splint dan ankle brace.

Air splint dan ankle brace


Rest (Istirahat)
Istirahatkan bagian tubuh yang cedera selama 2-3 hari untuk mencegah cedera bertambah
parah dan memberikan waktu jaringan untuk sembuh.
Ice (Pemberian Es)
Pemberian kompres es bertujuan untuk mengurangi peradangan. Kompres es akan
menyebabkan menyempitnya pembuluh darah pada daerah yang dikompres sehingga
mengurangi aliran darah ke tempat tersebut dan meredakan peradangan.

Berikut adalah cara penggunaan kompres es:


a) Es ditempatkan dalam kantong dan dibungkus sebelum dipakai. Tidak boleh ada
kontak langsung antara es dan kulit
b) Kompres es pada daerah luka selama 20 menit setiap 2 jam, selama 1-2 hari
c) Kompres es dihentikan ketika peradangan berkurang. Ciri-ciri adanya peradangan:
kemerahan, bengkak, panas, rasa nyeri, dan tidak bisa digerakkan
Compression (Kompresi)
Kompresi bertujuan untuk mencegah pergerakan otot dan juga dapat mengurangi
pembengkakkan. Kompresi dilakukan dengan menggunakan elastic bandage atau ankle
taping. Dalam melakukan kompresi, harus diperhatikan jangan sampai kompresi terlalu ketat.

Kompresi dengan elastic bandage


Sebelum dan setelah pembalutan, periksa PMS pada korban, apakah pada ujung tubuh
korban yang cedera masih teraba nadi (P, Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik), dan
masih dapat merasakan sentuhan (S, Sensorik) atau tidak. Bandingkan pemeriksaan sebelum
dan setelah pembalutan. Apabila kondisinya semakin memburuk, maka balutan dilonggarkan.
Selain itu, setelah pembalutan perlu juga untuk ditanyakan kepada korban apakah balutan
terlalu kencang atau tidak.
Elevation (Elevasi)
Elevasi dilakukan dengan menopang bagian yang cedera dengan suatu benda agar daerah
yang cedera lebih tinggi dari permukaan jantung. Elevasi bertujuan untuk mengurangi tekanan
dan aliran darah ke daerah cedera serta mengurangi pembengkakkan.

Daerah cedera dalam posisi istirahat, dilakukan


kompres es, kompresi, dan elevasi
Support
Untuk memberikan support dapat digunakan kinesio tape dan straps. Support bertujuan
untuk mencegah pergerakan otot yang berlebihan dan pencegahan cedera berulang
HARM
HARM adalah hal-hal yang harus dihindari pada cedera olahraga untuk mencegah cedera
yang lebih parah. HARM merupakan singkatan dari Heat (panas), Alcohol (alkohol), Running
(berlari), Massage (pijat).

Nurin Kamila - 152010101056


Sumber:
Millar LA. Sprains, strains, and tears. American College of Sports Medicine [Internet].
[dikunjungi pada: 10 Maret 2018]. Tersedia di: http://www.acsm.org/docs/brochures/sprains-
strains-and-tears.pdf
Thompson JC. 2001. Netter’s Concise Atlas of Orthopaedic Anatomy, 1st ed. Philadelphia:
Elsevier Saunders

You might also like