You are on page 1of 52
MODUL SMK FNC RIM BTN UNGGAS Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Uist nl UNGGAS PEDAGING < OLEH: DARUS SALAM Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendihan Nason KATA PENGANTAR Modul ini merupakan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat baik bagi mereka yang akan bekerja di perusahaan petemakan unggas atau ingin melakukan usaha secara mandiri yang merupakan bagian dari bidang budidaya ternak. Isi modul berupa cara-cara pengelolaan teak ungags pada fase anak (brooding) dan fase pertumbuhan (Finisher). Keberhasilan dalam pemeliharaan ini sangat_ menunjang dalam menentukan keberhasilan usaha, Kematian yang tinggi; produksi yang rendah sebagai akibat pemeliharaan yang kurang baik merupakan faktor pembatas yang perlu diatasi. Modul ini merupakan upaya untuk memberikan gambaran tentang cara-cara pengelolaan ternak unggas agar diperoleh hasil produksi yang baik. Dengan selesainya melaksanakan praktek sesuai dengan modul ini diharapkan setiap peserta didik SMK memiliki kemampuan dalam beternak unggas. Malang, 17 Desember 2012 Penyusun Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional DAFTAR ISI Halaman Sampul Halaman Francis Kata Pengantar ..... Daftar Isi Peta Kedudukan Modul... Daftar Judul Modul . Glosary L. PENDAHULUAN A. Deskripsi... B. Prasyarat C. Petunjuk Penggunaan Modul D. Tujuan Akhir E. Kompetensi... F. Cek Kemampuan .. II, PEMBELAJARAN A, Rencana Belajar Peserta Diklat B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembel b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas. e. Tes Formatif. £. Kunci Jawaban Formatit 2. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran .. b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional e. Tes Formati £ Kunci Jawaban Formatif . Kegiatan Belajar a, Tyjuan Kegiatan Pembelajaran b. Uraian Materi cc. Rangkuman d. Tugas. ce. Tes Format f. Kunei Jawaban Formati |. Kegiatan Belajar a, Tujuan Kegiatan Pembelajaran .. , Uraian Materi ¢. Rangkuman .. £. Kunei Jawaban Formatif IIL. EVALUASI A. SOAL TES EVALUASI ..... B. KUNCI JAWABAN CEK KEMAMPUAN ... IV. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional PETA KEDUDUKAN MODUL Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional DAFTAR JUDUL MODUL Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional GLOSSARY Breast Blister Chiekguard Dewasa Kelamin Finisher Starter Keterangan gerasan pada bagian dada dari ayam broiler yang disebabkan oleh lantai pemeliharaan yang keras alat pemanas yang digunakan untuk memanasi anak ayam dalam kandang agar tidak kedinginan biasanya dengan menggunakan tenaga listrik atau gas alat pembatas pada pemeliharaan DOC (dibentuk Jingkaran) agar anak ayam terkonsentrasi diderah pemanas bila dalam sekelompok ayam petelur yang umumnya sama, telah ada yang mulai bertelur walaupun hanya satu ekor ayam broiler yang berumur 2 minggu sampai panen anak ayam broiler yang berumur antara 0-2 minggu anak ayam petelur yang berumur antara 0 ~ 12 minggu Departmen Pendihan Nason Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan A. DESKRIPSI Dalam modul ini Anda akan mempelajari 4 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 adalah Persiapan Kandang dan Peralatan, Kegiatan Belajar 2 adalah Memelihara Ayam Periode Stater dan Finisher, Kegiatan Belajar 3 adalah Mencatat Pemeliharaan Ternak (Recording), Kegiatan Belajar 4 adalah Memanen Hasil, dan Mengevaluasi Performasi Produksi Dalam Kegiatan Belajar 1, yaitu Mempersiapkan Kandang dan Peralatan, akan diuraikan mengenai: 1, Pembersihan Kotoran dan Sekam (litter) 2. Pemasangan Tirai Kandang Pencucian kandang dengan air bersih, detergen, dan penyemprotan dengan desiniektan Pengapuran kandang Penebaran sekam Pembuatan brooding dan pemasangan pemanas Pemasangan kelengkapan kandang Dalam Kegiatan Belajar 2, yaitu Memelihara Ayam Periode Stater dan Finisher, diuraikan mengenai: 1, Pemeliharaan ayam periode starer (DOC) 2. Pemeliharaan ayam periode ayam finisher Dalam Kegiatan Belajar 3 adalah Mencatat Pemeliharaan Ternak (Recording), akan diuraikan mengenai: 1. Pengertian pencatatan (recording) 2. Manfaat pencatatan (recording) Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional 3. Menentukan macam-macam format pencatatan (recording) dalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging) Dalam Kegiatan Belajar 4 adalah Memanen Hasil, dan Mengevaluasi Performasi Produksi, akan diuraikan mengenai: 1. Perlakuan Sebelum Pemanenan Persiapan pemanenan Pelaksanaan pemanenan |. Mengevaluasi Performasi Produksi PRASYARAT Sebagai prasyarat untuk mempelajari modul ini atau sebelum mempelajari modul ini, terlebih dahulu sebaiknya anda memiliki wawasan tentang : 1) Merancang kandang dan peralatan. 2) Membuat pakan dan formulasi pakan C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Agar peserta didik dapat berhasil dengan baik dalam menguasai: modul bahan ajar ini, maka para siswa diharapkan mengikuti petunjuk sebagai berikut : 1) Bacalah lembar informasi dengan cermat dari setiap kegiatan belajar. 2) Perhatikan dengan baik setiap hal yang dijelaskan atau diperagakan oleh instruktur/guru, 3) Bacalah isi penjelasan lembar kerja dengan teliti. 4) Tanyakan kepada instruktur /guru, bila ada hal-hal yang tidak dipahami dalam modul ini, 5) Gunakan buku-buku pendukung (bila diperlukan) agar lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar yang ada dalam modul ini 6) Periksa kondisi alat dan bahan yang akan dipakai dalam kegiatan praktek. 7) Kerjakan kegiatan yang ada dalam lembar kerja dengan teliti (sesuai langkah kerja), dan setiap langkah kerja perlu dimengerti dengan baik. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional 8) Usahakan untuk mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan urutannya, tidak mencoba melangkah ke kegiatan belajar yang lain sebelum selesai yang petrama. 9) Kerjakan lembar latihan, setelah selesai melaksanakan kegiatan praktek 10) Catat hal-hal yang masih perlu didiskusikan, 11) Cocokan jawaban soal yang ada dalam Tatihan dengan lembar kunci jawaban dan kerjakan lembar evaluasi. D. TUJUAN AKHIR Setelah menguasai modul ini para peserta didik diharapkan mampu : ‘Mempersiapkan kandang untuk tempat pemeliharaan anak ayam (DOC) Memilih dan menyediakan peralatan yang diperlukan untuk setiap fase umur pemeliharaan. Melakukan pemeliharaan dari sejak DOC sampai ayam tersebut diafkir atau dipanen. Menangani hasil produksi temak unggas untuk persiapan pemasaran berupa ayam hidup. KOMPETENSI 1) Kompetensi Utama : peserta didik dapat memelihara unggas pedaging dari wal samapai panen. 2) Sub Kompetensi: peserta didik dapat menyiapkan kebutuhan dalam memelihara unggas pedaging. F. CEK KEMAMPUAN Untuk mengecek kemampuan anda, anda harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut 1) Jelaskan secara rinci menyebutkan langkah-langkah persiapan kandang dan peralatan! 2) Apakan ada perbedaan antara tempat pakan untuk anak ayam (DOC) dengan ayam yang berumur 3 minggu? Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional 3) Dalam mengganti ransum starter oleh ransum finisher tidak boleh sekaligus tetapi harus bertahap? Jelaskan! Apabila siswa telah menguasai kompetensi dan sub kompetensi di atas, peserta didik dapat mengajukan test kompetensi pada penilai Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional A. Rencana Belajar Peserta Didik Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di bawah ini. Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasannya kemudian ‘meminta tanda tangan kepada guru atau instruktur anda. Tabel 1. Reneana Belajar Peserta Didik ‘Tempat No. | Tanggal | Waktu | Jenis Kegintan | oii Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 jian Data a) Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 Setelah peserta didik mempelajari kegiatan 1, diharapkan = 1. Memahami manfaat pembersihan kotoran dan sekam (Jitter) 2. Memahami manajemen pemasangan tirai kandang, 3. Memahami pencucian kandang dengan air bersih, deterjen, dan penyemprotan dengan desinfektan Memahami pengapuran kandang secara benar Memahami penebaran sckam secara benar ‘Memahami pembuatan brooding dan pemasangan pemanas Memahami pemasangan kelengkapan kandang secara tepat b) Uraian Materi I 1.1 Pembersihan kotoran dan sekam (litter) Kegiatan pembersihan kotoran ayam dan sekam (liiter) dari limbah peternakan ayam broiler yang berada di dalam kandang setelah ayam dipanen perlu dilakukan. Kegiatan pembersihan kotoran ayam dan sekam (litter) sebaiknya dilakukan secepat mungkin, Semakin cepat kotoran ayam dan sekam (litter) dibersihkan maka semakin baik, karena pertumbuhan, perkembangan ataupun penyebaran bibit penyakit yang ada setelah kegiatan pemeliharaan akan berkurang atau bahkan akan terputus. Secara teknis kegiatan pembersihan kotoran dan sekam (litter) dimulai dengan cara mengeluarkan semua tempat pakan dan tempat minum. yang berada dalam kandang, kemudian mengumpulkan kotoran dan sekam (litter) pada ujung atau tepi kandang dan memasukkannya kedalam karung, sampai kotoran dan sekam (litfer) tersebut bersih. Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Gambar 1. Pengumpulan Litter Bekas Memelihara Ayam Karung-karung yang telah berisi kotoran dan sekam (litter) tersebut kemudian sesegera mungkin dipindahkan jauh-jauh dari kandang atau bisa juga Jangsung dijual sebagai pupuk tanaman, Lantai kandang ayam broiler atau ayam pedaging yang dibuat dari semen akan lebih mudah membersihkannya apabila dibandingkan dengan lantai kandang yang terbuat dari tanah yang dipadatkan. Lantai kandang yang terbuat dari tanah yang dipadatkan pada saat membersihkan kotoran dan sekam (Jitter) sering terjadi tanahnya ikut terbawa. Yang akhimnya dapat menyebabkan Jantai kandang tidak rata. Ada beberapa kelemahan kandang yang lantainya terbuat dari tanah yang dipadatkan antara Jain: banyak timbul debu pada saat musim kemarau, sering ter jadi tanahnya pecah pada saat musim kemarau, agak susah dalam membersihkan kotoran dan sekam (litter), banyak sisa kotoran dan sekam (lifer) pada saat dibersihkan karena masuk kedalam tanah yang pecah tersebut, pada saat dilakukan pembersihan dan penyemprotan kandang banyak —mikroorganisma yang bersembunyi di dalam tanah-tanah yang pecah tersebut dan akan muncul kembali setelah kondisi aman bagi mereka dan lain sebagainya. Disamping kelemahan ada keuntungannya yaitu biaya pembangunannya lebih murah apabila dibanding dengan lantai kandang yang dibuat dari semen. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional 1.2 Pemasangan tirai kandang Setelah kandang dibersihkan dari kotoran ayam dan sekam (ister), langkah berikutnya adalah merapikan atau memperbaiki apabila ada kerusakan-kerusakan baik itu dinding kandang maupun dilantai kandang. Baru kemudian pemasangan tirai kandang. Pemasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua permukaan dinding kandang. Tirai kandang sangat diperlukan Karena untuk mengatur suhu didalam kandang. Apabila suhu didalam kandang dalam keadaan dingin maka tirai kandang perlu ditutup. Begitu sebaliknya apabila subu didalam kandang dalam keadaan panas maka tirai kandang dapat dibuka. Pembukaan dan penutupan tirai kandang perlu diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan termak, khusus untuk broiler, pembukaan tirai harus lebih cepat dibuka bagian paling atas karena sirkulasi udara, juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan, namun beberapa cm pembukaannya tergantung dari kapasitas pemanas, cuaca dan umur ayam. Gambar 2. Pemasangan Tirai Kandang 1.3 Pencucian kandang dengan air bersih, deterjen, dan penyemprotan dengan desinfektan. Pencucian kandang dan tirai kandang sebaiknya menggunakan air bersib. Pada saat mencuci kandang bisa menggunakan alat seperti sapu, sikat, ember, slang, hand sprayer ataupun power sprayer. Apabila ukuran kandang ayam tersebut lebar dan Iuas akan lebih baiknya menggunakan alat power sprayer. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Karena aliran atau tekanan aimnya lebih kencang, sehingga hasilnya akan lebih cepat dan lebih bersih. Power sprayer sangat cocok dipergunakan untuk mencuci kandang dan tirai kandang Gambar 3. Pencucian Kandang Pencucian kandang dan tirai kandang dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot dengan air disemua permukaannya. Baru kemudian dilakukan pencucian yang kedua kali, dengan menggunakan bahan deterjen, Setelal semua permukaan kandang dan tirai kandang bersih dari debu dan kotoran yang menempel, baru dilakukan lagi pencucian dengan deterjen. Contoh deterjen yang umum digunakan misal sabun krem atau rinso. Cara menggunakan deterjen untuk mencuci kandang dan tirai kandang adalah : deterjen baik itu sabun krem atau rinso dimasukkan kedalam bak atau drum besar diaduk atau dikocok- kocok sampai keluar busanya, bar kemudian dipergunakan untuk mencuci kandang dan tirai kandang dengan cara menyemprotnya sampai merata dan bersih. Pencucian dengan deterjen ini, dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma yang memiliki lapisan Iunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak misalnya virus AI. Selain itu dengan deterjen akan menurunkan tegangan per- mukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di lantai atau dinding kandang. Sehingga akan mudah dibersihkan dengan penyemprotan menggunakan air. Pada era globalisasi ini banyak berdiri pabrik obat-obatan yang memproduksi bahan desinfektan. Schingga apabila kita akan menggunakan obat- Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional ks obatan atau disinfektan harus dapat memilih atau menentukan desinfektan yang paling efektif, murah, dan tidak mempunyai dampak negative terhadap ling- kungan. Baik itu lingkungan biotik maupun abiotik, Sasaran dalam penggunaan desinfektanpun juga harus tepat. Tepat disini mengandung arti yaitu tepat waktunya, tepat dosis dan tepat cara peng- gunaannya.Tepat cara dalam penggunaannya ini penting, apakah desinfektan tersebut dicampur dengan air atau tidak, disemprotkan, ditaburkan atau pengasa- pan (fumigasi). Namun secara umum desinfektan yang dipergunakan didalam persiapan kandang untuk pemeliharaan ayam broiler atau ayam pedaging adalah dengan cara disemprotkan. Penyemprotan kandang dan tirai kandang dengan desinfektan dilakukan setelah kandang dan tirai kandang tersebut dicuci dengan deterjen. Kegiatan penyemprotan dengan desinfektan ini dengan tujuan agar semua mikroorganisma atau sumber-sumber bibit penyakit yang masih menempel di dinding-dinding kandang, langit-langit kandang, lantai kandang, tirai_ yang telah dipasang didinding kandang serta dilingkungan sekitar kandang mati, Penggunaan desinfektan sejalan dengan prinsip utama Biosecurity, yaitu” mencegah lebih baik daripada mengobati ” memilih desinfektan yang baik, tidak sekedar berdasarkan harga yang terjangkau, Namun diperlukan pengetahuan mengenai manfaat dan Khasiat dari zat aktif yang terkandung dalam desinfektan, kemudahan penggunaan dan pengaruhnya terhadap peralatan yang digunakan maupun petugas kandang yang melakukan desinfeksi. Ada beberapa jenis zat aktif desinfektan yang sering dipergunakan untuk kegiatan persiapan kandang dalam memelihara ayam broiler (pedaging) diantara- nya sebagai berikut: amonium kuartemer, alkohol, halogen (iodin dan klorin), aldehid, fenolik dan oksidator (asam propionat dan asam perasetat).. 1.4 Pengapuran Kandang Setelah kandang bersih dan sudah disemprot dengan desinfektan kemudian dilanjutkan dengan pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Jadi pengapuran kandang merupakan langkah Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional awal dalam pencegahan penyakit yang mungkin akan timbul selama proses pe- meliharaan ayam broiler (pedaging). Disamping itu kandang juga kelihatan terang. Kapur memupakan desinfektan yang murah dan mudah didapat serta mudah dalam penggunaannya. Penggunaan kapur pada umumnya dengan cara diencerkan dengan air, kemudian dioleskan dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi: dinding kandang baik di dalam maupun di luar kandang, Jantai kandang, kerangka kandang dan lantai disekitar kandang. 1.5 Penebaran Sekam Setelah kegiatan pembersihan kotoran temak dan sekam (litter), pemasa- ngan tirai kandang, pencucian kandang, penyemprotan dengan desinfektan dan pengapuran kandang telah dilakukan, maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah penebaran sekam didalam kandang. Sekam sangat baik sebagai alas kandang didalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Sekam yang diper- gunakan sebagai alas kandang ini biasanya disebut dengan istilah fitter. Namun perlu diingat, sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam su- dah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan. Ketebalan fitter dalam kandang yang dipergunakan untuk pemeliharaan ayam broiler (pedaging) berkisar antara 3-5 cm. Walaupun sebetulnya itu tidak harga mati, tergantung dari kondisi kandang. Apabila didalam kandang amoniak yang dihasilkan dari kotoran ayam yang bercampur dengan litter cukup mengganggu bagi pertumbuhan dan Kesehatan ayam yang tinggal di dalamnya, maka ketebalan fitrer perlu ditambah. Cara penambahannya harus dilakukan dengan hati-hati, jangan grusa-grusu atau membuat keadaan gaduh di dalam kan- dang. Apabila kondisi di dalam kandang dalam keadaan gaduh dapat menyebabkan ayam stres, yang akhirnya dapat menyebabkan kematian ayam. Yang perlu diperhatikan dan harus dilakukan oleh semua peternak agar ternak dalam keadaan sehat, apabila kondisi litter yang ada di dalam kandang ada sebagian yang basah segeralah diambil dan dibuang dan diganti yang baru atau bisa juga dengan cara meratakan litter yang berada disekitarnya, Litter yang basah Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional akibat tumpahan air minum dan tumpahan pakan, apabila tidak segera diambil dan dibuang dapat merupakan media yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan sumber penyakit seperti: jamur, bakteri dan virus 1.6 Pembuatan Brooding Ayam broiler (pedaging) yang masih fase starter umur dibawah 15 hari, masiht memerlukan brooder. Brooder sering disebut dengan istilah induk buatan, Induk buatan (brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat dengan melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang, apabila kandangnya modelnya panggung maka seluruh Jantainya harus tetutup. Hal ini bertujuan agar panas yang diinginkan tereapai Ukuran brooder tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur semakin bertambah, maka brooder diperluas. Usahakan udara atau oksi- gen di dalam brooding jangan terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi udara bagi ayam, Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 5 sesuai dengan pertumbuhan ayam dan kepadatan kandang. Brooder dipergunakan sampai ayam berumur Kurang lebih 15 hari. Setelah ayam berumur diatas 15 hari, pada umumnya brooder mulai tidak dipergunakan lagi. Walaupun semua itu tergantung dari keadaan cuaca yang ada, Apabila kondisi cuaca dingin kemungkinan peternak akan menambah waktu dalam pemakaian broodernya. Gambar 4. Brooder untuk Memelihara Ayam Broiler Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Setelah brooder dibuat melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang serta sesuai dengan jumlah DOC (Day Old Chick) yang akan masuk. Langkah berikutnya adalah pe- ‘masangan alat pemanas. Alat pemanas yang dipergunakan dapat bersumber dari bahan bakar minyak tanah, gas, listrik, dari batubara, serbuk gergaji, sekam, arang dil. Dati masing-masing bahan bakar ini masing-masing mempunyai kelebihan atau kekurangannya. Untuk masing-masing petemak akan berbeda-beda dalam menggunakan sumber pemanas, tergantung dari kondisi masing-masing dae- rah, Waktu penggunaan pemanas pada saat ayam berumur kurang 7 hari (1 ming- gu) lamanya kurang lebih 24 jam perhari. Namun demikian tergantung dari keada- an suhu udara saat itu, Cara termudah untuk mengetahui apakah suhu udara didalam brooder cukup atau tidak dapat dilihat dari respon aya. Posisi Gasolek Ara yam akon ment au yang nyeman, ‘mam 30 32°C Gambar 5. Posisi Gassolek Setelah lebih dari 1 minggu pemanas dapat dinyalakan pada malam hari saja. Penggunaan pemanas saat ayam berumur dibawah 15 hari sangat diperlukan, Karena pada saat itu ayam baru membentuk kekebalan atau ketahanan tubuh serta pembentukan tulang dan kerangka tubuh, Apabila ayam saat kecil atau ayam umur kurang lebih 14 hari atau umurnya dibawah 2 minggu kurang pemanas, maka per- tumbuhan ayam akan terhambat, ketahanan tubuh terhadap berbagai penyakit kurang, bahkan kemungkinan terjadi kematian selama proses pemeliharaan sangat besar. Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional ‘Tabel 2. Keperluan Temperatur Suhu DOC selama brooding ‘Umur (hari) Temperature CC) ? 2 4-7 15-21 25-27 Untuk mengetahui alat pemanas yang dipasang di dalam kandang tersebut pas atau tidak, dapat dilihat dari sebaran anak ayam tersebut. Apabila yang terjadi sebaran anak ayam di dalam kandang mengumpul dan mendekati pemanas berarti panas yang ada kurang atau temperatur rendah. Dan bila yang terjadi sebaran anak ayam di dalam kandang menjauhi pemanas, berarti keadaan temperature terlalu panas. Sedangkan bila yang terjadi sebaran anak ayam di dalam kandang menyebar merata berarti temperature atau panas yang ada di dalam ruangan kandang cukup. ‘Tabel 3. Luas lantai yang diperlukan DOC selama masa brooding No. Umur (hari) ‘Luas Lantai (ekor/m”) 2. 5-8 35-45 4. 13-16 15-20 6. 21-35 8 1.7 Pemasangan Kelengkapan Kandang Pemasangan kelengkapan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan masuk kedalam kandang. Ayam broiler yang sekarang beredar dipasaran disebut sebagai broiler moderen. ‘Yaitu bobot badan umur | minggu = 4-5 kali bobot DOC. Konsekuensinya adalah harus menyiapkan peralatannya lebih banyak untuk mendukung pola pertumbuhannya yang sangat cepat. Untuk menerima 1000 ekor DOC broiler Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendihan Nason perlu menyediakan minimal 14 buah tempat pakan baki dan 14 buah tempat minum. Bahkan sudah mulai banyak yang menerapkan 20 buah dua-duanya,luas brooderpun perlu menyesuaikan. Tempat pakan disaat ayam masih berumur dibawah | miggu (hari) masih menggunakan tempat pakan berbentuk bulat ceper atau berbentuk baki (chick ‘feeder tray) dan tidak jarang peternak menggunakan box bekas DOC (day old chick) yang dipotong sebagian sehingga dapat dipergunakan untuk tempat pakan. Tempat pakan dari bahan kerdus ini tidak akan tahan lama, Schingga setelah bertambahnya umur ayam, tempat pakan harus diganti dengan tempat pakan plastik buatan pabrik. ) Rangkuman 1 Semakin cepat kotoran ayam dan sekam (litter) dibersihkan maka semakin baik, karena pertumbuhan, perkembangan ataupun penyebaran bibit penyakit yang ada setelah kegiatan pemeliharaan akan berkurang atau bahkan akan terputus. Sefelah semua permukaan kandang dan tirai kandang bersih dari debu dan kotoran yang menempel, baru dilakukan lagi pencucian dengan deterjen, Contoh deterjen yang umum digunakan misal sabun krem atau rinso. Cara menggunakan deterjen untuk mencuci kandang dan tirai kandang adalah : deterjen baik itu sabun krem atau rinso dimasukkan kedalam bak atau drum besar diaduk atau dikocok~ kocok sampai keluar busanya, baru kemudian dipergunakan untuk mencuci kandang dan tirai kandang dengan cara menyemprotnya sampai merata dan bersih. Pencucian dengan deterjen ini, dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak misalnya virus AL. Setelah kandang bersih dan sudah disemprot dengan desinfektan kemuclian dilanjutkan dengan pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Jadi pengapuran kandang merupakan langkah awal dalam pencegahan penyakit yang mungkin akan timbul sclama proses pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Selanjutnya yang dilakukan adalah penebaran sekam didalam kandang. Sekam sangat baik sebagai alas kandang didalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Sekam yang dipergunakan sebagai alas kandang ini biasanya disebut dengan istilah Jister. Namun perlu diingat, sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru dimasukkan dengan ketebalan antara 3-5 em. Kemudian induk buatan (brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat dengan melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi_ pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai kandan. Hal ini bertujuan agar panas yang diinginkan tercapai. d) Tugas 1 1. Catat jumlah tempat minum yang disediakan untuk memelihara anak ayam umur sehari sebanyak 1000 ekor. Catat jumlah sekam (litter) yang diperlukan untuk tiap m2 Iuas kandang pemeliharaan. Ukur tinggi pemanas dati lantai |. Timbang anak ayam dan catat berat rata-ratanya. Tes Formatif 1 1. Mengapa kandang untuk tempat pemeliharaan anak ayam sebelumnya perlu dihapushamakan. Jelaskan mengapa dalam kandang pemeliharaan anak ayam (DOC) perlu disediakan pemanas. Mengapa litter untuk pemeliharaan DOC, sebelum anak ayam bisa makan sebaiknya ditutup dengan kertas. Agar anak ayam terkonsentrasi disekitar tempat makan / minum, alat apa yang harus dipasang dalam persiapan pemeliharaan anak ayam. Berapa ketebalan litter yang perlu dipersiapkan untuk pemeliharaan anak ayam. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Departmen Pendisan Nasional 6. Berapa tinggi lingkaran pembatas yang dipersiapkan untuk pemeliharaan DOC. Kunci Jawaban Formatif 1 1. Karena dikhawatirkan ditempat pemeliharan, banyak bibit penyakit yang membahayakan anak ayam yang akan dipelihara, Pemanas sangat diperlukan untuk memelihara subu tubuh anak ayam Karena belum mempunyai bulu yang dapat mempertahankan subu tubuhnya, Agar DOC tidak memakan bahan litter, sebab bisa mengakibatkan kematian, Perlu dipasang “Chickguard”. Biasanya digunakan 5— 7,5 cm Sekitar 45 em 2. Kegiatan Belajar 2 Penyajian Data a, Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 Setelah peserta didik mempelajari kegiatan 1, diharapkan : 1. Memahami pemeliharaan unggas pedaging periode starer dan finisher Memahami cara pemberian pakan dan minum yang benar Memenejemen penerangan dan pengaturan titai secara benar 2, 3. Melakukan dari vaksinasi secara benar sesuai prosedur 4. 5, Memberikan vitamin secara tepat 6. Melakukan kontrol berat badan b. Uraian Materi 2 2.1 Pemeliharaan Ayam Periode Starter Penanganan kedatangan DOC atau anak ayam selain menyiapkan indukan atau induk buatan juga harus menyiapkan pula pakan, minum dan vitamin, Bahkan kalau dimungkinkan anak ayam tersebut diberi larutan gula atau air gula Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional (glukosa), Adapun tujuan dari pemberian air gula adalah sebagai sumber energi. Pada saat pemberian air minum dapat dicampur dengan pemberian vitamin. Untuk air minum ayam berilah air yang bersih, jangan menggunakan air yang berasal dari air sungai. Pada saat memberi pakan gunakan tempat yang berbentuk bulat dan ceper. Setelah anak ayam bertambah umur dan semakin besar barulah diganti dengan tempat pakan yang berukur besar. Cara-cara pemeliharaan pada anak ayam broiler dari umur satu hari sampai bulunya tumbuh sempurna, umumnya sama. Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut a) Kandang tempat pemeliharaan harus terpisah dari tempat pemeliharaan ayam dewasa, agar tidak terjadi penularan penyakit yang mungkin pada ayam dewasa tidak terlihat tetapi pada anak ayam bisa timbul, bahkan pegawainya juga harus khusus. b) Ransum dan air minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup, dijaga agar tempat ransum/air minum jangan sampai Kosong. Pada saat anak ayam dimasukkan ke tempat pemeliharaan, air minum harus disediakan dan ransum diberikan setelah tiga jam berikutnya. Tempat air minum ditempatkan diluar tudung pemanas dan ditempatkan diatas litter. Setelah dua hari, tempat minum ditempatkan setinggi 2,5 cm diatas litter (setinggi Ieher anak ayam). Ransum bisa ditaburkan diatas box bekas pengiriman anak ayam, diatas baki atau diatas kertas penutup litter. Tempatkan sedikit agak jauh dari pusat pemanas, untuk menjaga agar ransum tidak terlalu kering tetapi harus terang agar mudah terlihat oleh ayam. Ransum diberikan sedikit demi sedikit tetapi lebih sering. ©) Temperatur udara sekeliling induk buatan yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak ayam adalah 95°F (35°C) dari mulai umur satu hari sampai dengan umur satu. minggu. Selanjutnya setiap minggu berikutnya, temperatur induk buatan diturunkan 5°F sampai pertumbuhan. bulu anak ayam tersebut tumbuh sempurna, Biasanya alat pemanas (induk buatan) ini diperlukan sampai anak ayam berumur 1 - 2 minggu, tergantung kepada kecepatan pertumbuhan bulu anak ayam tersebut dan Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional keadaan cuaca. Dalam praktek, untuk mengetahui apakah temperature pemanas cukup atau tidak dapat dilihat dari penyebaran anak ayam. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar. Gambar 6. Pengaruh Temperatur Pemanas terhadap Penyebaran Anak Ayam d) Setelah anak ayam berumur satu minggu, baik pembatas yang berbentuk lingkaran (chickguard) maupun kertas penutup bahan dasar litter, sudah tidak diperlukan lagi (diangkat). Tempat ransum/air minum perlu dipindahkan ke tempat yang agak jauh dari induk buatan dan sebaiknya ditempatkan lebih tinggi dari litter agar tidak terkotori oleh litter pada waktu anak ayam meneakar-cakar liter. Tempat ransum diletakkan setinggi punggung dari anak ayam dan tempat minum diletakkan setinggi Ieher anak ayam, Tempat ransum sebaiknya diisi hanya 1/2 sampai 2/3 penuh agar tidak banyak yang tercecer. e) Luas tempat pemeliharaan anak ayam jangan terlalu padat. Bila terlalu padat akan menyebabkan kematian meningkat dan pertumbuhan lambat. Sebagai patokan dapat dipakai ketentuan berikut ¥ Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanen (umur 6 minggu) cukup untuk 10-12 ekor / m2. Dalam praktek, luas kandang ini biasanya diperluas disesuaikan dengan bertambahnya umur sampai mencapai luas maksimum dan Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional biasanya sudah ada dalam buku petunjuk pemeliharaan yang dikeluarkan oleh perusahaan (breeder). f) Ayam pedaging dari umur satu hari sampai dengan umur 6 minggu (dipanen) sekitar 3,25-3,5 kg/ekor. Ransum sebaiknya diberikan 2x / bari yaitu jam 07.00 atau 08.00 pagi dan jam 14.00 siang. Bentuk fisik ransum yang diberikan pada anak ayam yaitu bentuk tepung (mash) dan biasanya sudah tersedia di took makanan ayam atau dapat pula menyusun sendir Penyakit yang terjadi pada ternak ayam, umumnya timbul bila keadaan pemeliharaan Kurang baik, Kondisi kandang yang tidak memenubi syarat Kesehatan (sinar matahari yang kurang atau tidak masuk sama sekali), disertai pemberian ransum yang kurang sempurna. Akibat dari serangan penyakit ini menyebabkan kerugian yang sangat besar pada peternakan. Untuk menjaga agar ayam yang dipelihara tetap sehat, upaya-upaya yang dilakukan dengan melalui sanitasi dan tatalaksana pemeliharaan, diantaranya : 1) Menjaga kondisi litter tetap kering (RH = 25%) dan bersih. 2), Ventilasi kandang yang cukup. 3) Tempat pemeliharaan anak ayam, terpisah dari ayam dewasa, 4) Pemberian ransum yang baik kualitas dan kuantitasnya, 5) Jangan banyak pegunjung ke kandang ternak ayam karena dikhawatitkan akan menularkan penyakit. 6) Ayam yang sakit harus segera dipisahkan dan ditempatkan pada kandang khusus (kandang karantina) agar penyakitnya tidak menyebar pada ayam yang masih sehat. Burung-burung liar atau hewan lainnya dijaga agar tidak bisa masuk ke kandang. minum yang diberikan harus bersih dan setiap akan mengganti air minum tempatnya harus dibersihkan dulu. Namun demikian, walaupun pencegahan tersebut diatas telah dilaksanakan Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional dengan baik tetapi sering dijumpai ayam tersebut terserang penyakit ungags menular yang ganas, misalnya penyakit Tetelo (ND). Penyakit ini disebabkan oleh virus dan menyerang ternak unggas pada berbagai umur dan yang terserang umumnya mati serta tidak bisa diobati, Untuk mencegah penyakit seperti ini biasanya dilakukan dengan melalui vaksinasi dan jenis penyakit unggas yang menular ini cukup banyak, Vaksinasi- dimaksudkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari ayam agar tidak terserang penyakit yang bersangkutan. Vaksinasi ini bisa dilakukan dengan tetes mata, tetes mulut, melalui air minum dan suntikan, Salah satu contoh program vaksinasi dalam pemeliharaan ayam broiler dapat dilihat pada Tabel 1. ‘Tabel 4. Program Vaksinasi pada pemeliharaan ayam Broiler Umur —_Jenis tan) Satan Dosis Aplikasi Keterangan ND Killed 0,5Ds (Normal) Subcutan ND Live Nomnal Tetes Mata IBDLive Normal Air Minum IBDLive — Nommal AirMinum Jika diperlukan, dilakukan untuk daerah yang IBD-nya ganas NDLive Normal ‘Air Minum ND Live Normal Air Minum _Jika ayam dipanen besar Saat ini vaksin ND banyak diperdagangkan di toko-toko makanan ayam dengan jenis yang berbeda-beda seperti La Sota, Medivac Hitchner B1, Medivac ND Emulsion dan banyak lagi. Pemakaiannya bisa dibaca pada label kemasan atau langsung ditanyakan pada penjualnya karena tiap jenis _vaksin penggunaannya berbeda. Penyakit lain yang juga perlu dicegah dengan melalui vaksinasi yaitu Gumboro. Penyakit ini menyebabkan hilangnya kekebalan ayam sehingga sangat berbahaya. Hal-hal yang perlu diperhatikan kalau kita akan melakukan va yaiitu: a) Vaksin yang digunakan belum habis masa pakainya, Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional b) Vaksin harus disimpan pada temperatur yang rendah (dalam termos es, kulkas, kantong plastik yang berisi es) dan hindarkan terkena sinar matahari ©) Ayam yang divaksin harus dalam kondisi yang sehat. @) Vaksin yang sudah dilarutkan harus habis dipakai, tidak boleh lebih dari 4 jam. ©) Pelaksanaan vaksinasi dianjurkan dilakukan pada sore hari atau pagi hari Cara melakukan vaksinasi bisa dilakukan dengan tetes mata, yaitu dengan meneteskan vaksin yang telah dilarutkan dalam cairan dapar sebanyak satu tetes (0.05 ml) kedalam mata anak ayam. Tanda bahwa vaksin tersebut masuk kedalam matanya, anak ayam tersebut terlihat berkedip-kedip sebagai tanda_ingin mengeluarkan cairan dari dalam matanya, Vaksinasi tetes mata ini merupakan tahap permulaan, Vaksinasi dengan melalui air minum dilakukan dengan cara tidak memberi minum dulu sebelumnya selama £3 jam. Setelah 3 jam air minum yang mengandung vaksin diberikan, dengan harapan bisa habis. Vaksinasi dengan menggunakan suntikan, yaitu vaksin yang disuntikan pada daging dada atau paha. Jumlah ayam yang dapat divaksin biasanya sudah diatur dalam kemasan, misalnya dalam satu ampul cukup untuk 100 ekor, 500 ekor, 1000 ekor. Banyaknya volume yang disuntikan sangat tergantung kepada banyaknya aquadest yang dipakai sebagai pelamt, Setelah vaksinasi, biasanya diberikan vitamin-vitamin dalam air minumnya yang tujuannya untuk meningkatkan kondisi tbuh dari ayam, misalnya Elektrovit, Neobro sebagai pemacu pertumbuban (pemakaian bisa dilihat pada label kemasan). Pada anak ayam, baik pada air minum atau ransum biasanya diberikan obat anti coccidioscis yaitu penyakit yang menyerang anak ayam dengan angka kematian yang tinggi. Macam-macam coccidiostat (obat anti coceiddioscis) dapat dibeli di toko-toko makanan ayam misalnya Sulfamezathi 2.2 Pemeliharaan Ayam Periode Finisher Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa pemeliharaan starter untuk ayam pedaging (broiler) dimulai dari umur satu hari sampai 3 minggu. Oleh karena itu, ransumnya perlu diganti dari ransum starter (energi 3200 kkal/kg, Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional protein 23 %) dengan ransum finisher (energi 3000 kkal/kg, protein 20%). Penggantian ransum ini sebaiknya tidak dilakukan secara sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap. Mula-mula diberi ransum starter 75 % ditambah ransum finisher 25 %, kemudian pada hari berikutnya diberi ransum starter 25 % ditambah ransum finisher 75 % dan pada hari berikutnya diberi ransum finisher seluruhnya. Bila tidak dilakukan seperti ini biasanya ayam makan agak berkurang untuk beberapa hari dan dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan, Tempat ransum/air minum harus dibersihkan dulu sebelum kita memberi makan/minum pada pagi harinya, Waktu pemberian ransum biasanya dilakukan secara rutin pada jam 07.00 s/a jam 08.00 pagi dan siang hari jam 14.00. Pemeliharaan ayam pedaging (broiler) pada fase finisher, hampir sama dengan pemeliharaan fase sebelumnya, yang berbeda yaitu tempat ransum dan air minum diperlukan tempat yang kapasitasnya lebih besar dan penggunaan kandang yang lebih luas. Litter tempat pemeliharaan dijaga agar tetap kering dan bila basah karena ada air tumpah harus segera dibuang dan diganti. Litter juga bisa menjadi basah bila kandang terlalu padat, untuk mengatasinya maka litter perlu diganti dengan fitter baru disertai dengan mengurangi kepadatannya dan ventilasi kandang ditingkatkan. Dalam memelihara ayam pedaging tidak perlu dipisahkan antara jantan dan betinanya kecuali kalau ada pesanan khusus. Dalam setiap kandang tidak dibenarkan memelihara ayam yang berbeda umurnya, Pada broiler (ayam pedaging) ayam sudah bisa dipanen sekitar umur 5 ~ 6 minggu dengan berat rata- rata 1,3—1,5 kg, c. Rangkuman 2 Penanganan kedatangan DOC atau anak ayam selain menyiapkan indukan atau induk buatan, pakan, dan larutan gula atau air gula (glukosa). Adapun tujuan dari pemberian air gula adalah sebagai sumber energi. Pada saat pemberian air minum dapat dicampur dengan pemberian vitamin. Cara-cara pemeliharaan pada anak ayam broiler maupun anak ayam petelur dari umur satu hari sampai bulunya Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional tumbuh sempurna, umumnya sama, Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : a) Kandang tempat pemeliharaan harus terpisah dari tempat pemeliharaan ayam dewasa b) Ransum dan air minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup, dijaga agar tempat ransum/air minum jangan sampai Kosong. ©) Temperatur udara sekeliling induk buatan yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak ayam adalah 95°F (35°C) dari mulai umur satu hari sampai dengan umur satu minggu. Setelah anak ayam berumur satu minggu, baik pembatas yang berbentuk lingkaran (chickguard) maupun kertas penutup bahan dasar litter, sudah tidak diperlukan lagi (diangkat). Luas tempat pemeliharaan anak ayam jangan terlalu padat. patokan dapat dipakai ketentuan berikut : ¥ Untuk anak-anak ayam jenis petelur yang berumur 0 ~ 6 minggu, dapat dipergunakan untuk 20 ekor / m2. Y Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanen (umur 6 minggu) cukup untuk 10-12 ekor / m2. Ayam pedaging dari umur satu hari sampai dengan umur 6 minggu (dipanen) sekitar 3,25-3,5 kg/ekor. Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa pemeliharaan starter untuk ayam pedaging (broiler) dimulai dari umur satu hari sampai 3 minggu. Oleh Karena itu, ransumnya perlu diganti dari ransum starter (energi 3200 kkal/kg, protein 23 %) dengan ransum finisher (energi 3000 kkal/kg, protein 20%). Penggantian ransum ini sebaiknya tidak dilakukan secara sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap. Mula-mula diberi ransum. starter 75 % ditambah ransum finisher 25 %, kemudian pada hari berikutnya diberi ransum starter 25 % ditambah ransum finisher 75 % dan pada hari berikutnya diberi ransum finisher seluruhnya. Bila tidak dilakukan seperti ini biasanya ayam makan agak berkurang untuk beberapa hari dan dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan, Tempat Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional ransum/air minum harus dibersihkan dulu sebelum kita memberi makan/minum pada pagi harinya. Waktu pemberian ransum biasanya dilakukan secara rutin pada jam 07.00 s/d jam 08.00 pagi dan siang hari jam 14.00. Pemeliharaan ayam pedaging (broiler) pada fase pertumbuhan, hampir sama dengan pemeliharaan fase sebelumnya, yang berbeda yaitu tempat ransum dan air minum diperlukan tempat yang kapasitasnya lebih besar dan penggunaan kandang yang lebih luas. Litter tempat pemeliharaan dijaga agar tetap kering dan bila basah karena ada air tumpah harus segera dibuang dan diganti. Litter juga bisa menjadi basah bila kandang terlalu padat, untuk mengatasinya maka litter perlu diganti dengan liter baru disertai dengan mengurangi kepadatannya dan ventilasi kandang ditingkatkan, Dalam memelihara ayam pedaging tidak perlu dipisahkan antara jantan dan betinanya kecuali kalau ada pesanan khusus. Dalam setiap kandang tidak dibenarkan memelihara ayam yang berbeda umurnya. Pada broiler (ayam pedaging) ayam sudah bisa dipanen sekitar umur 5 ~ 6 minggu dengan berat rata~ rata 13-15 kg. a. Tugas 2 1) Catat rata-rata temperatur pemanas/induk buatan dari mulai anak ayam umur sehari sampai anak ayam bulunya tumbuh sempuma 2) Hitung rata-rata kosumsi ransum anak ayam per ekor pada fase starter 3) Catat persentase angka kematian pada fase starter 4) Catat pertambahan berat badan rata-rata anak ayam broiler dari umur sehari sampai umur 3 minggu. 5) Hitung persentase angka kematian anak ayam broiler pada fase pertumbuhan 6) Timbang berat badan rata-rata pada saat mencapai umur 5 ~ 6 minggu 7) Hitung konsumsi ransum yang dihabiskan per ekor dari mulai starter sampai dipanen Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional ¢. Tes Formatif 2 1) Mengapa fitter penutup lantai, perlu ditutup dengan kertas ? 2) Apa sebabnya pisau pemotong paruh harus pijar bila akan digunakan ? 3) Mengapa angka kematian pada ayam yang dipelihara perlu dicatat begitu pula tentang konsumsi ransum ? 4) Dalam memelihara anak ayam fase starter tidak boleh terlalu padat? Jelaskan mengapa demikian? 5) Mengapa kalau temperatur pemanas terlalu rendah anak ayam akan berkumpul di sekitar pemanas ? 6) Apa maksudnya dalam memelihara DOC, perlu dipakai chick guard sampai mencapai umur satu minggu ? 7) Mengapa dalam pergantian ransum starter ke finisher biasanya tidak sekaligus, tetapi bertahap ? 8) Apa sebabnya ayam broiler, pada umumnya dipanen pada umur 5 — 6 minggu? 9) Apa efeknya kalau dalam memelihara broiler kondisi litternya dalam keadaan basah ? 10)Mengapa kalau memberi protein ransum pada anak ayam broiler fase starter lebih tinggi dibandingkan dengan fase finisher ? £, Kunei Jawaban Formatif 2 1) Karena anak ayam (DOC) suka mematuk apa saja yang ada disekelilingnya sehingga bila mematuk fitter dan dimakan, dikhawatirkan akan mati. 2) Supaya darah tidak cepat mengalir tetapi langsung menjadi beku dan mencegah infeksi 3) Angka kematian mencerminkan sanitasi pemeliharaan, dan konsumsi ransum untuk mengetahui jumlah ransum yang perlu disediakan, 4) Bila terlalu padat menyebabkan angka kematian yang tinggi dan pertumbuban yang lambat. 5) Agar memperoleh kehangatan dari panas tubuh temannya. Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Supaya anak ayam terkonsentrasi didaerah pemanas dan tempat makanan/minuman Bila sekaligus biasanya ayam makannya berkurang Karena terjadi perubahan dari bau/rasa ransum. Dengan bertahap perubahan tersebut tidak terlalu besar. 8) Karena pada umur 5 ~ 6 minggu pertumbuhan ayam broiler sudah mulai menurun, 9) Ayam banyak terserang penyakit dan pertumbuhannya lambat. 10)Karena pada fase starter pertumbuhannya lebih cepat dan untuk pertumbuhan yang cepat ini diperlukan protein ransum yang tinggi. 3. Kegiatan Belajar 3 Penyajian Data a. Tujuan Kegiatan Pembel Peserta didik diharapkan dapat 1). melakukan peneatatan pemeliharaan ternak (recording) secara benar 2) melakukan pencatatan umur ayam unggas pedaging, 3) melakukan pencatatan jumlah populasi ayam 4) melakukan peneatatan jumlah pakan yang dikonsumsi ayam 5) melakukan pencatatan kesehatan ayam 6) melakukan pencatatan vaksinasi 7) melakukan pencatatan pengobatan 8) melakukan pencatatan kematian ternak ayam b. Uraian Materi 3 3.1 Pengertian peneatatan (recording) “Recording * berasal dari kata Record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Peneatatan (recording) yang lengkap sangat penting untuk mengembangkan usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Kegiatan pencatatan ini merupakan suatu keharusan bagi petani peternak ayam broiler (pedaging) yang ingin maju dalam usahanya, Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Pencatatan biasanya dibuat dalam bentuk Kartu atau buku, bahkan yang baik adalah dilengkapi dengan foto-foto atau gambar ayam bisa juga gambar- gambar kegiatan sehari-hari yang telah dilakukan. Yang perlu digarisbawahi bahwa pencatatan tidak harus selalu dilakukan setiap hari, tetapi bisa juga satu minggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali tergantung dari kebutuhan. Pencatatan (recording) merupakan bagian dari administrasi dari suatu usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Kegiatan pencatatan (recording) bagi perusahaan petemakan ayam broiler (pedaging) yang skala usahanya besar biasanya lengkap. 3.2 Manfaat pencatatan (recording) Ada beberapa manfaat pencatatan( recording) adalah sebagai berikut: Dapat dipergunakan untuk memantau semua kegiatan teknis usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Dapat dipergunakan untuk melihat asal -usul ayam broiler (pedaging) Dapat dipergunakan untuk melihat pertambahan bobot badan ayam broiler (pedaging) yang sedang dipetihara Dapat dipergunakan untuk melihat jenis penyakit yang menyerang ayam broiler (pedaging). Dapat dipergunakan untuk melihat jenis pakan dan jumlah konsumsi pakan Dapat dipergunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan usaha. Dapat dipergunkan untuk melihat efisiensi dalam pemeliharaan ayam broiler Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging), 3.3. Menentukan macam-macam format peneatatan (recording) dalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging) Seperti apa yang telah dibahas diatas bahwa pencatatan (recording) yang Jengkap sangat penting dalam rangka untuk pengembangan usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Pencatatan (recording) merupakan rekaman data-data Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional teknis tentang kegiatan usaha, sehingga format pencatatan (recording) diusahakan dapat memuat berbagai macam data yang diperlukan. Semakin lengkap data yang direkam atau dicatat akan semakin_ baik. Dalam pembuatan format pencatatan (recording) pada prinsipnya adalah ; dapat memuat data yang lengkap, mudah dalam memasukkan data, mudah dibaca atau dipahami oleh pelaku atau pihak yang berkepentingan. Ada beberapa pencatatan (recording) yang umum dipergunakan dalam usaha pemeliharaan ayam broiler (pedaging) antara lain sebagai berikut: pencatatan tentang strain ayam, tanggal tetas, tanggal penerimaan, jumlah ayam, pencatatan tentang pemberian pakan, pencatatan tentang pertambahan bobot badan, pencatatan tentang Kesehatan atau obat-obatan, pencatatan tentang kematian , pencatatan tentang penggunaan obat, pencatatan tentang kegiatan vaksin, pencatan tentang pemanenan atau penjualan ayam, dan lain-lain, 1) Pencatatan tentang berat Yaitu pencatatan tentang : berat awal berapa, berat akhir berapa, dan pertambahan berat perminggu berapa? Untuk mengetahui berata awal ayam dapat dilakukan pada saat DOC datang dan berat akhir dapat dilakukan pada saat pemanenan atau berat akhir penimbangan pada saat akan diadakan contoh Pencatatan tentang jumlah DOC pada awal pemeliharaan. Data tentang jumlah ayam ayam pada saat mulai pemeliharaan perlu dicatat, untuk mengetahui jumlah atau persentase mortalitasnya selama pemeliharaan Pencatatan (recording) tentang pakan, Pencatatan (recording) tentang pakan temak pada umumnya memuat tentang: jenis pakan yang diberikan tanggal pemberian, jumlah pakan, sisa pakan, jumlah konsumsi pakan per hari atau perminggu dll. Untuk menghitung rata- rata Konsumsi pakan dapat menggunakan rumus sebagai berikut: =f RK= i RK = mita-rata konsumsi JP = jumah pakan yang dihabiskan JA = jumlah populasi ayam Direktorat Jenderal Manajemien Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional 4) Pencatatan tentang kesehatan Data tentang Kesehatan yang perlu dicatat adalah kegiatan penanganan Kesehatan: penggunaan vaksin, obat, vitamin dan bahan lain yang diberikan harus ada keterangan kapan diberikan ( tanggal, bulan, tahun), berapa dosisnya dan bagaimana metode pemberiannya. Mortalitas Jumlah kematian ayam harus dicatat secara baik, dengan tujuan untuk mengetahui berapa jumlah mortalitas selama pemeliharaan. Untuk menghitung persentase kematian ayam dapat menggunkan rumus: M=JAM X 100% JPA M=moralitas JAM = jumlah ayam mati JPA = jumlah populasi ayam Konversi pakan Yang dimaksut dengan konversipakan adalah perbandingan antara jumlah pakan yang dihabiskan dengan bobot badan ayam yang dihasilkan. FCR =22 FCR = Konversi pakan (Feed Conversion Ratio) 2 P= Jumlah pakan yang dihabiskan (kg) © B= Jumlah bobot badan ayam (kg) yang dihasilkan Direktorat Jenderal Manajenen Pendicikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departmen Pendisan Nasional Contoh: Recording Pemeliharaan Ayam Pedaging Jets Sin Kanding Tangoasl Tetas Perushaan/Kode Box + Jumlah DOC Bor Tangal Mak ond Retacta BB Gram Pemelibaraan Minggu I (Umur 1-7 Hari) iz to a [5 im ui Tul Lou BB Ava gig ows alan Konulif Eta) Brabus [BE Air gk) onus aan /FCR Mggun Pmdiharan PRB (qin) oo Paan/FCR Kui BB St Ek) owns alan /FCR Kauai Sadat

You might also like