You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumberdaya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan komponen ekosistem yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke
waktu, baik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti untuk air minum, air bersih dan sanitasi
maupun sebagai sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan ekonomi seperti untuk pertanian,
industri, pembangkit tenaga listrik dan pariwisata. Air yang digunakan untuk berbagai kebutuhan dan
keperluan hingga saat ini dan untuk kurun waktu mendatang masih mengandalkan pada sumber air
permukaan, khususnya air sungai. Ketersediaan sumber daya air sungai cenderung menurun karena
penurunan kualitas dan kuantitas yang tersedia juga karena kualitas yang ada menjadi tidak dapat
dimanfaatkan karena adanya pencemaran.

Pertumbuhan industri dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Tidak dapat dihindari, dampak
ikutan dari industrialisasi ini adalah juga terjadinya peningkatan pencemaran yang dihasilkan dari proses
produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk yang diinginkan dan hasil samping yang tidak
diinginkan yaitu berupa limbah. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga) yang keberadaannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair yang berasal dari
industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada perairan,
khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal
erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan tidak lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi
tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.

Sungai merupakan salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan. Hal ini tentu berbeda lagi apabila
sungai telah menjadi tercemar. Bagi beberapa anggota masyarakat yang mengabaikan bahaya limbah, air
sungai masih dimanfaatkan untuk mencuci, mandi, bahkan memasak. Ikan–ikan yang hidup dalam sungai
tersebut juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka. Padahal jika sungai tersebut
mengandung limbah, ikan yang mereka konsumsi juga akan menimbulkan penyakit. Apalagi di daerah
perkotaan, limbah memang menjadi masalah yang serius. Selain limbah industri yang semakin besar,
aktivitas masyarakat setiap hari juga menimbulkan limbah rumah tangga yang sangat besar.

Pengelolaan kualitas air merupakan salah satu prioritas dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia. Air
mempunyai karakteristik fisik dan kimiawi yang sangat mempengaruhi kehidupan organisme di
dalamnya. Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan pencemaran lingkungan,
maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut bahkan kehidupan manusia pada
khususnya dapat terganggu. Berdasarkan permasalahan itulah, pemerintah mulai serius mencanangkan
program untuk mengelola air limbah, yakni dengan membentuk unit pengelola air limbah atau yang
disebut Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian air limbah dan macamnya ?

2. Bagaimanakah air limbah dan karakteristiknya ?

3. Bagaimana pengolahan air limbah?

C. Tujuan Makalah

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah adalah agar mamapu memahami dan mengetahui dampak
yang terjadi akibat pencemaran limbah cair dan mengetahui bagaiman cara penanggulangan atau
pengolahan air limbah cair.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui air limbah dan macamnya.

b. Untuk mengetahui air limbah dan karakteristiknya.

c. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah.

3. Kegunaan Makalah

a. Untuk memenuhi salahsalah satu tugas pemusatan pendidikan kemahasiswaan fakultas ilmu
kesehatan universitas siliwangi

b. Agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya air limbah

4. Prosedur Makalah

Pada makalah ini penulis menggunakan sumber-sumber metode literatur dan studi pustaka.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah dan Macamnya

Limbah adalah bahan sisa atau sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dan mahluk
lainnya. Sedangkan menurut keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 tentang
Prosedur Impor Limbah bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau
proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia
dan hewan.
Macam-macam limbah :

1. Berdasarkan sifatnya :

a. Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa
kegiatan dan atau proses pengolahan. Contohnya : limbah dari pabrik tapioka yang berupa onggok,
limbah dari pabrik gula berupa bagase, limbah dari pabrik pengalengan jamur, limbah dari industri
pengolahan unggas, dan lain-lain. Limbah padat dibagi menjadi 2, yaitu:

Dapat didegradasi, contohnya sampah bahan organik, onggok,

b. Limbah cair

Limbah Cair adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. Contohnya antara lain :
Limbah dari pabrik tahu dan tempe yang banyak mengandung protein, limbahdari industri pengolahan
susu.

c. Limbah Gas

Limbah gas/asap adalah sisa dari proses usaha dan/atau kegiatan yang berwujud gas/asap. Limbah gas
diantaranya adalah berupa karbon monokida (CO), karbon dioksida (CO2) berupa gas yang tidak
berwarna dan berbau, sulfur monoksida (SO) berupa gas tidak berwarna dan berbau tajam, asam sulfat,
ammoniak gas tidak berwarna tapi berbau, dan nitrogen oksida (NO) berupa gas berwarna dan berbau.
Contohnya : limbah dari pabrik semen

2. Berdasarkan bahan penyusunnya :

a. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan
industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian
berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu
pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat
tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa
padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng
bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat,
baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,
sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau
pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

b. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber
daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat
mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

1) Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri.

2) Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan
bakar fosil.

3. Berdasarkan sumbernya:

a. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Limbah rumah tangga
biasanya berupa sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik, detergen, dan kotoran
manusia. Sampah organik contohnya adalah sisa sayuran dan buah-buahan. Sedangkan sampah
anorganik contohnya dalah kaleng dan plastik bekas.

b. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah
industri yang dihasilkan pun sebagian besar adalah limbah yang tergolong berbahaya dan beracun (B3),
diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik. Limbah industri ini perlu mendapatkan pengolahan
terlebih dulu sebelum dibuang ke dalam lingkungan. Hal ini dimaksudkan agar zat berbahaya yang
terkadung di dalamnya tidak ikut terbuang ke lingkungan. Pembungan limbah ke lingkungan tanpa
pengolahan dapat menyebabkan pencemaran dan membunuh organisme yang ada di dalamnya.

c. Limbah Pertanian

Limbah pertanian dapat berasal dari sisa penggunaaan pupuk (baik pupuk organik maupun pupuk kimia)
maupun sisa-sisa pestisida. Sisa penggunaan pupuk dapat larut dalam air, kemudian terbawa menuju
sungai dan mengendap pada beberapa tempat di sungai. Adanya endapan pupuk ini menyebabkan
menumpuknya unsur-unsur hara di perairan tersebut. Akibatnya tanaman air seperti ganggang akan
subur dan mendominasi pada perairan tersebut. Populasi ganggang yang banyak ini akan mengurangi
kandungan oksigen dan menghalangi sinar matahari yang diperlukan oleh tumbuhan air lainnya. Tidak
adanya oksigen dan sinar matahari yang masuk ini akan menyebabkan kematian bagi organisme lain
yang hidup di perairan tersebut. Peristiwa ini disebut dengan eutrofikasi.

4. Berdasarkan Tingkat Toksisitasnya

a. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah B3 merupakan limbah yang mengandung zat berbahaya dan bercun. Pada jumlah konsentrasi
tertentu limbah B3 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan serta bahaya pada manusia. Limbah B3
yang tidak ditangani dengan baik dan pembuangannya secara sembarangan dapat menyebabkan
gangguan pada mahluk hidup berupa kerusakan kulit, kesulitan bernapas, dan juga dapat menimbulkan
kematian dan kepunahan pada beberapa jenis organisme.

Bahan yang termasuk ke dalam limbah B3 diantaranya adalah benzena, asam sulfat, sulfur dioksida,
karbon monoksida, dan nitrogen monoksida. Limbah B3 diantaranya mempunyai sifat eksplosif (mudah
meledak), beracun, berbahaya, mutagenik (menyebabkan perubahan pada gen), dan teratogenik
(menyebabkan gangguan pada gen).

b. Limbah Non-B3

Limbah non-B3 merupakan limbah yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun. Contoh dari
limbah non-B3 adalah sisa-sisa sayuran dan daun yang gugur.

B. Air Limbah dan Karakteristiknya

Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari industry, air
tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus
dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik. Air limbah memiliki
karakteristik yang berbeda sesuai dengan sifatnya. Karakter air limbah meliputi sifat fisika, kimia, dan
biologi.

1. Karakteristik Berdasarkan Sifat Fisika

Karaketer fisika air limbah meliputi suhu, bau, warna, dan padatan. Suhu menunjukkan derajat atau
tingkat panas air limbah yang diterakan ke dalam skala-skala. Suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari
pada air bersih karena adanya tambahan air hangat dari pemakaian perkotaan. Suhu air limbah biasanya
bervariasi dari musim ke musim, dan juga tergantung pada letak geografisnya.

Bau merupakan parameter yang subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensivitas indra penciuman
seseorang. Kehadiran bau menunjukkan adanya komponenkomponen lain dalam air. Misalnya, bau
seperti telur busuk menunjukkan adanya hydrogen sulfide yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat
organic dalam kondisi anaerobik.

Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran materi-materi dissolved, suspended, dan
senyawa-senyawa koloidal yang dapat dilihat dari pectrum warna yang terjadi. Padatan yang terdapat
dalam air limbah dapat diklasifikasikan menjadi floating, settleable, suspended, atau dissolved. Bahan
padat total terdiri dari bahan padat tak terlarut atau bahan padat yang terapung serta senyawa –
senyawa yang larut dalam air. Kandungan bahan padat terlarut ditentukan dengan mengeringkan serta
menimbang residu yang didapat dari pengeringan.
2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Kimia

Karakter kimia air limbah senyawa organik dan senyawa anorganik Senyawa organik adalah karbon yang
dikombinasi dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P, H). Senyawa anorganik terdiri dari
kombinasi elemen yang bukan tersusun dari karbon organic. Pengujian kimia dari air limbah yaitu
meliputi pengukuran Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved
Oxygen (DO), Derajat keasaman (pH), logam berat, ammonia, sulfide, fenol. Nitrogen organik, Nitrit,
Nitrat, Fosfor organik dan Fosfor anorganik. Nitrogen dan fosfor sangat penting karena kedua nutrien ini
telah sangat umum diidentifikasikan sebagai bahan untuk pertumbuhan gulma air. Pengujian-pengujian
lain seperti Klorida, Sulfat, pH serta alkalinitas diperlukan untuk mengkaji dapat tidaknya air limbah yang
sudah diolah dipakai kembali serta untuk mengendalikan berbagai proses pengolahan.

3. Karakteristik Berdasarkan Sifat Biologi

Merupakan banyaknya mikroorganisme yang terdapat dalam air limbah tersebut. Mikroorgaisme
ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi hampir dlam semua bentuk air limbah, bisanya dengan
konsentrasi 105-108 organisme/l. Kebanyakan merupakan sel tunggal yang bebas ataupun berkelompok
dan mampu melakukan proses-proses kehidupan (tumbuh, metabolism, dan reproduksi). Karakteristik
biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air
bersih. Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air
limbah. Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah merupakan kunci sukses efisiensi proses
biologi. Bakteri untuk evaluasi kualitas air.

C. Pengolahan Air Limbah

Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung,
menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan estetika
dan lingkungan.

1. Cara Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan secara buatan.

a. Secara Alami

Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam stabilisasi. Dalam
kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air
limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam
fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan
mikroorganisme patogen). Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk
daerah tropis dan sedang berkembang.

b. Secara Buatan
Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama),
secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).

2. Tahapan Pengolahan Air Limbah

Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air
terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah secara umum dapat
dibagi menjadi 5 (lima) tahap:

a. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah
screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.

b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan
awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan
tahap pertama ialah neutralization, chemical addition and coagulation, flotation, sedimentation, dan
filtration.

c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan
tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon,stabilization basin,
rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.

d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah coagulation and
sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening
gravity or flotation.

e. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali
melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation,
lagooning or drying bed, incineration, atau landfill.

Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam air
limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas. Setelah
kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek
teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih
haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah
pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala
laboratorium yang bertujuan untuk:

(a) Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan karakteristik
limbah yang akan diolah.

(b) Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi
pengolahan yang diharapkan.

(c) Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Air limbah yaitu air dari suatu daerah permukiman, rumah tangga, dan juga berasal dari industry,
air tanah, air permukaan serta buangan lainnya yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan,
harus dikumpulkan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik.

2. Tujuan pengolahan air limbah yaitu untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan
terapung, menguraikan bahan organic biodegradable, meminimalkan bakteri patogen, serta
memerhatikan estetika dan lingkungan.
3. Secara umum, pengolahan air limbah dapat dibagi menjadi 5 tahap berikut:

a. Pengolahan Awal (Pretreatment)

Bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah

b. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)

Betujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung.

c. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)

Untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik
biasa.

d. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)

15

Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga

ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion exchange, membrane separation,
serta thickening gravity or flotation.

e. Pengolahan Lumpur (Sludge Traetment)

Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali.

4. Manfaat hasil pengolahan limbah cair rumah tangga :

a. Mengurangi tingkat pencemaran air tanah

b. Menjaga kualitas air tanah

c. Lumpur digunakan untuk pupuk organik

B. Saran

1. Dengan tidak adanya pencemaran, masyarakat menjadi sehat, sejahtera, dan cerdas, serta
lingkungannya bersih.

2. Dengan tidak adanya pencemaran, sumur penduduk bisa dikonsumsi memenuhi standar
kesehatan.

3. Dengan tidak adanya pencemaran, sungai menjadi bersih sehingga bisa digunakan sumber air baku
PDAM.
4. Masyarakat untuk dapat menyambungkan air limbahnya ke jaringan pipa air limbah.

5. Untuk masyarakat, seharusnya masyarakat lebih sadar diri untuk tidak membuang limbahnya ke
sungai sehingga tidak mencemari sungai karena apabila sungai bersih membuat lingkungan menjadi
lebih sehat.

6. Untuk pemerintah, seharusnya pemerintah mengadakan lebih banyak lagi penyuluhan tentang
baiknya menggunakan jasa pengolahan air limbah.

7. Dengan didirikannya IPAL, diharapkan masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran untuk lebih
peduli lagi terhadap pencemaran dan pengolahan air limbah.
DAFTAR PUSTAKA

Alaerts, G., Santika dan Sri Sumestri. 1984. Metode Penelitian Air. Surabaya:

Usaha Nasional

Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara

Sumber Widya

Kabun Triyatno (2008) Air minum dan penyehatan lingkubgan\

sumber : http://digilib ampl.net/detail/detail.php?row=11&tp=kliping&ktg =airminum diakses tanggal


6/10/2012 jam 14.26 wib

Pemerintah Kota Surakarta. 2009. Sekilas Pengolahan Air Limbah Kota

Surakarta. Surakarta: PDAM.

Siregar, S.A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius

Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas

Indonesia Press
18

AIR LIMBAH

MAKALAH

Diajukan dalam Rangka Melemngkapi Salah Satu Tugas

Pemusatan Pendidikan Kemahasiswaan (P2K)


Oleh,

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

C. Tujuan Makalah ................................................................................. 3

D. Kegunaa Makalah .............................................................................. 3

E. Prosedur Makalah .............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4

A. Kajian Pustaka

B. Pembahasan

BAB III PENUTUP..................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................ 15

B. Saran .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

YOGYAKARTA 14 MEI 2018

Penulis

TAUFIQURRAHMAN S.LIHAN

You might also like